SISTEM
Dalam bab ini diuraikan proses perancangan sistem informasi
angkutan umum yang meliputi tahapan analisis sistem, perancangan sistem, kode dan pengujian.
BAB V PENUTUP
Bab ini adalah bab terakhir yang menyajikan kesimpulan serta
saran dari apa yang telah diterangkan dan diuraikan dari bab-bab
BAB II
LANDASAN TEORI
1.8 Sistem Informasi
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Turban, et al (2005 : 54), sistem adalah kumpulan objek
seperti orang, sumber daya, konsep dan prosedur yang dimaksudkan untuk
melakukan suatu fungsi yang dapat diidentifikasi atau untuk melayani
suatu tujuan.
Menurut Prahasta (2005 : 37), sistem adalah sekumpulan objek,
ide, berikut saling keterhubungannya (inter-relasi) dalam mencapai tujuan
atau sasaran bersama.
Menurut Kendall & Kendall (2003 : 469), sistem adalah
serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lain,
bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sudah
ditetapkan sebelumnya.
2.1.2 Pengertian Data dan Informasi
1. Data dan Informasi
Prahasta (2005 : 30) mengatakan bahwa istilah data dan
informasi seringkali digunakan secara bergantian dan saling
tertukar, meskipun kedua istilah ini sebenarnya merujuk pada masing-masing konsep yang berbeda.
Menurut Kadir (2003 : 29), perbedaan antara data dan
informasi sering menjadi titik awal untuk memahami sistem
informasi.
2. Data
Menurut Whitten, et al (2004 : 23), data adalah fakta
mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal yang
penting dalam organisasi.
Menurut Prahasta (2005 : 30), data merupakan bahasa,
simbol-simbol pengganti lain yang disepakati oleh umum dalam menggambarkan objek, manusia, peristiwa, aktivitas, konsep.
Singkatnya data merupakan suatu kenyataan apa adanya.
3. Informasi
Menurut Whitten, et al (2004 : 23), informasi adalah data
yang telah diproses atau diorganisasi ulang menjadi bentuk yang
berarti. Informasi dibentuk dari kombinasi data yang diharapkan
memiliki arti ke penerima.
Menurut Prahasta (2005 : 30-31), informasi adalah data
yang telah di organisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan
kebutuhan seseorang, manajer, staf atau orang lain di dalam suatu
organisasi atau perusahaan.
4. Hubungan Data dan Informasi
Hubungan data dan informasi dapat disajikan dalam bentuk
Gambar 2.1 Hubungan Data dan Informasi (Prahasta, 2005: 32)
2.1.2 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Pustaka (dalam Prahasta, 2005 : 40), sistem informasi
adalah suatu sistem manusia-mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan
keputusan organisasi.
Menurut Whitten, et al (2004: 10), sistem informasi adalah
pengaturan orang, data, proses dan teknologi informasi yang berinteraksi
untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai
output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi.
1.9 Analisis dan Perancangan Sistem
1.9.1 Pengertian Analisis Sistem
Whitten, et al (2004: 33), mengatakan analisis sistem di tujukan
untuk menyediakan tim proyek dengan pemahaman yang lebih
menyeluruh terhadap masalah-masalah dan kebutuhan-kebutuhan yang memicu proyek. Area bisnis di pelajari dan di analisa untuk memperoleh
pemahaman yang lebih rinci mengenai apa yang bekerja, apa yang tidak
bekerja, dan apa yang di butuhkan.
DATA Pengolahan,
Pemrosesan, Konversi, dll
INFORMASI
Menurut Ariesto (2002 : 55), analisis sistem adalah proses
menentukan kebutuhan sistem -apa yang harus dilakukan sistem untuk
memenuhi kebutuhan klien, bukan bagaimana sistem tersebut di
implementasikan.
1.9.2 Pengertian Perancangan Sistem
Nugroho (2005: 204) menyatakan bahwa selama proses analisis,
perhatian kita adalah apa yang harus di kerjakan. Selama perancangan,
keputusan di buat tentang bagaimana pemecahan masalah akan di
kerjakan, pertama pada sistem dengan peringkat yang lebih tinggi kemudian secara bertahap ke sistem yang memiliki peringkat lebih rendah.
Menurut Nugroho (2005: 204), perancangan sistem adalah tahap
awal di mana pendekatan awal untuk menyelesaikan masalah di pilih.
Selama perancangan sistem, struktur keseluruhan di putuskan.
Sedangkan menurut Jogianto (2001: 197), perancangan sistem
dapat di artikan sebagai berikut :
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.
2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional.
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi.
4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
5. Dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan
sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
6. Menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen
perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.
1.10 Teknologi GSM
1.10.1 Sejarah dan Perkembangan Teknologi GSM
GSM (Global System for Mobile Communication) adalah teknologi
yang menyokong sebagian besar jaringan telepon seluler dunia. GSM telah
menjadi teknologi komunikasi yang paling berkembang di dunia sepanjang
masa dan menjadi pemimpin dalam sebuah standar seluler global, mencakup 214 negara. (www.gsmworld.com).
Perkembangan GSM dimulai sekitar tahun 1980-an yaitu ketika
sistem telepon seluler analog sedang berkembang dengan pesat di Eropa,
terutama di negara-negara Skandinavia, Inggris, Perancis dan Jerman.
Setiap negara mengembangkan sistemnya sendiri-sendiri. Hal ini membuat
tidak cocoknya peralatan maupun pengoperasian sistem dari
masing-masing negara. Ini merupakan situasi yang tidak menguntungkan, karena
tidak hanya peralatan yang berbeda untuk setiap negara, juga secara
perhitungan ekonomi tidak realistis, karena pasar yang saat itu masih
terbatas harus dibagi juga dengan masing-masing tipe peralatan seluler.
(www.cs.tu-berlin.de).
Dengan mempertimbangkan faktor ekonomi serta kekurangan pada masing-masing teknologi memunculkan ide untuk membangun suatu
dikembangkan negara-negara tersebut. Maka pada tahun 1982, CEPT (The
Conference Of European Posts And Telegraphs) membentuk sebuah studi
grup yang dinamakan GSM (Groupe Special Mobile) untuk mempelajari
dan mengembangkan sistem seluler untuk masyarakat Eropa yang
memenuhi karakteristik sebagai berikut (www.cs.tu-berlin.de) :
1. Menyediakan kualitas suara yang jernih
2. Menawarkan biaya pembelian dan perawatan terminal yang
murah
3. Mendukung roaming internasional
4. Mempunyai kemampuan untuk mendukung terminal handled
5. Mampu mengembangkan layanan dan fasilitas baru
6. Menawarkan kompabilitas dengan ISDN
1.10.2 Jaringan Wireless
Jaringan wireless adalah teknologi komunikasi data dengan tidak
menggunakan kabel untuk menghubungkan antara klien dan server. Secara
umum jaringan wireless hampir sama dengan teknologi jaringan komputer
yang menggunakan kabel. Teknologi wireless juga memungkinkan untuk
membentuk jaringan komputer yang mungkin tidak dapat dijangkau oleh
jaringan komputer yang menggunakan kabel.
1.10.3 Arsitektur Teknologi GSM
Sebuah jaringan GSM terdiri dari beberapa bagian fungsional, yang mana fungsi dan interfacenya telah didefinisikan
Gambar 2.2 Jaringan GSM Secara Umum (www.cs.tu-berlin.de)
Arsitektur Teknologi GSM terdiri dari 3 bagian utama, yaitu :
1. Mobile Station (MS)
MS terdiri dari peralatan fisik seperti radio penerima, layar,
serta digital signal processor dan sebuah smart card yang sering disebut SIM (Subscriber Identity Module).
2. Base Station Subsystem
Base Station Subsystem terdiri dari 2 bagian, yaitu BTS
(Base Transceiver Station) dan BSC (Base Station Controller).
Komunikasi antara dua bagian ini melewati A-bis interface yang
memungkinkan terjadinya operasi antara komponen yang berbeda
supplier.
3. Network Subsystem
Komponen utama dari Network Subsystem adalah MSC
(Mobile Switching Center). Network Subsystem terdiri dari
bagian-bagian yang saling terkait, yaitu :
a. MSC (Mobile Services Switching Center), merupakan
mengontrol panggilan telepon dalam sebuah jaringan
komunikasi bergerak.
b. HLR (Home Location Register), merupakan sebuah
database yang digunakan sebagai tempat penyimpanan
permanen data dan profil pelanggan.
c. VLR (Vistor Location Register), merupakan sebuah
database tempat menyimpan informasi sementara berisi
data pelanggan dari sebuah HLR yang sedang roaming
pada HLR lain.
d. AC (Authentication Center), merupakan database yang
terproteksi yang menyimpan salinan kunci rahasia pada
setiap SIM card pelanggan, yang digunakan untuk
otentifikasi dan enkripsi melalui saluran radio.
e. EIR (Equipment Identity Register), merupakan database
yang mengandung informasi IMEI (International
Mobile Equipment Identities) pada sebuah jaringan.
1.10.4 Teknologi SMS
Menurut Rosidi (2004: 1), Short Message Service (SMS)
merupakan sebuah layanan yang banyak diaplikasikan pada sistem
komunikasi tanpa kabel, memungkinkan dilakukannya pengiriman pesan
dalam bentuk alphanumeric antara terminal pelanggan atau antara terminal pelanggan dengan sistem eksternal seperti email, paging, voice mail, dan
tahun 1992 bersama sebuah teknologi komunikasi wireless yang saat ini
cukup banyak penggunanya, yaitu GSM (Global Sistem For Mobile
Communication).
Dipercaya bahwa message pertama yang dikirimkan menggunakan
SMS dilakukan pada bulan Desember 1992, dikirimkan dari sebuah PC
(Personal Computer) ke telephone mobile dalam jaringan GSM milik
Vodafone Inggris. Perkembangannya kemudian merambah ke benua
Amerika, dipelopori oleh beberapa operator komunikasi bergerak berbasis
digital seperti BellSouth Mobility, PrimeCo, Nextel dan beberapa operator lain teknologi digital yang digunakan bervariasi dari yang berbasis GSM,
TDMA (Time Division Multiple Access), hingga CDMA (Code Division
Multiple Access).
Dalam sistem SMS, mekanisme utama yang dilakukan dalam
sistem adalah melakukan pengiriman short message dari satu terminal
pelanggan ke terminal yang lain. Hal ini dapat dilakukan berkat adanya
sebuah entitas dalam sistem SMS yang bernama SMSC (Short Message
Service Center) atau disebut juga MC (Message Center).
Layanan SMS merupakan sebuah layanan yang bersifat nonreal
time di mana sebuah short message dapat di kirim ke suatu tujuan, tidak
peduli apakah tujuan tersebut aktif atau tidak. Bila dideteksi bahwa tujuan
tidak aktif, maka sistem akan menunda pengiriman ke tujuan hingga tujuan aktif kembali.
Proses pengiriman SMS dapat dilihat pada Gambar 2.3 dibawah
ini.
Gambar 2.3 Skema Cara Kerja SMS (Wahana Komputer, 2005: 12)
1.10.5 Arsitektur dan Elemen Jaringan SMS
Layanan SMS dibangun dari berbagai entitas yang saling terkait
dan mempunyai fungsi dan tugas masing-masing. Tidak ada satu pun
dalam sistem SMS yang dapat bekerja secara parsial. Secara umum
arsitektur sistem SMS, khususnya untuk sistem yang diintegrasikan
dengan jaringan wireless adalah sebagai berikut :
Gambar 2.4 Arsitektur Dasar Jaringan SMS (Rosidi, 2004: 6)
SMSC Pengirim Penerima ESME ESME ESME IP Network Wireless Network SMPP SMSC MSC
1. External Short Messaging Entities
External Short Messaging Entities merupakan sebuah SME
(Short Message Entity) yang berada di luar jaringan SMS. SME
merupakan entitas dalam sistem SMS yang dapat berada pada
jaringan, berupa perangkat bergerak atau merupakan service center
yang berada di luar jaringan.
2. Short Message Service Center (SMSC)
SMSC merupakan kombinasi dari perangkat keras dan
perangkat lunak. SMSC adalah sebuah entitas yang bertanggung jawab untuk menyimpan, routing dan meneruskan short message
dari satu titik ke titik yang lain yang merupakan tujuan, misalnya
dari suatu SME ke perangkat telepon bergerak.
1.10.6 Layanan Aplikasi SMS
Layanan aplikasi SMS pada dasarnya memiliki karakteristik yang
berbeda dengan aplikasi internet dan internet bergerak pada umumnya,
yaitu: layar monitor yang berukuran kecil, keterbatasan jumlah karakter
yang dapat dikirimkan, serta keterbatasan tombol pada handset yang hanya
berjumlah 12 untuk pengoperasian aplikasi.
Tiga karakteristik tersebut selalu menjadi fokus yang mendasari
pada pengembangan aplikasi ini, sehingga informasi yang disediakan pun
singkat dan jelas dengan pengoperasian aplikasi mudah dan sederhana yang meminimalisir penggunaan tombol pada handset. Dengan demikian
akan dapat dikenali aplikasi yang cocok untuk dikembangkan menjadi
aplikasi berbasis SMS.
1.11 Internet
1.11.1 Pengertian TCP/IP
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah
Protokol komunikasi yang mula-mula dikembangkan oleh Departemen
Pertahanan AS. TCP/IP menyediakan jalur transportasi data sehingga
sejumlah data yang dikirim oleh suatu server dapat diterima oleh server yang lain. TCP/IP merupakan protokol yang memungkinkan sistem di
seluruh dunia berkomunikasi pada jaringan tunggal yang disebut Internet.
(www.ilmukomputer.com).
1.11.2 Pengertian Internet
Internet (Interconnected Network) merupakan jaringan (network)
komputer yang terdiri dari ribuan jaringan komputer independen yang
dihubungkan satu dengan yang lainnya. Jaringan komputer ini dapat terdiri
dari lembaga pendidikan, pemerintahan, mliter, organisasi bisnis dan
organisasi-organisasi lainnya. (Jogiyanto, 2000 : 341).
1.11.3 Pengertian Web Server
Suatu program (dan juga mesin yang menjalankan program) yang
mengerti protokol HTTP dan dapat menanggapi permintaan-permintaan dari web browser yang menggunakan protokol tersebut. (www.total.or.id).
1.12 Terminal dan Angkutan Umum
1.12.1 Terminal
Menurut Undang-undang Nomor 14 tahun 1992 tentang lalu lintas
dan angkutan jalan (www.asiamaya.com), terminal adalah prasarana
transportasi jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan orang dan
atau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan
umum, yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi.
Sedangkan fungsi dari terminal adalah sebagai penunjang
kelancaran mobilitas orang maupun arus barang dan untuk terlaksananya keterpaduan intra dan antar moda secara lancar dan tertib.
1.12.2 Angkutan Umum
Menurut Undang undang Nomor 14 tahun 1992 tentang lalu lintas
dan angkutan jalan (www.asiamaya.com), angkutan adalah pemindahan
orang dan atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan
menggunakan kendaraan. Sedangkan kendaraan umum adalah setiap
kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum
dengan dipungut bayaran. Dapat disimpulkan bahwa angkutan umum
adalah kendaraan bermotor yang digunakan sebagai sarana pemindahan
orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain yang dipergunakan
oleh masyarakat umum dengan dipungut biaya.
Pelayanan angkutan orang dengan kendaraan umum terdiri dari : 1. Angkutan antar kota yang merupakan pemindahan orang dari
2. Angkutan kota yang merupakan pemindahan orang dalam
wilayah kota.
3. Angkutan pedesaan yang merupakan pemindahan orang dalam
dan/atau antarwilayah pedesaan.
4. Angkutan lintas batas negara yang merupakan angkutan orang
yang melalui lintas batas negara lain.
Pelayanan angkutan orang dengan kendaraan umum dapat
dilaksanakan dengan trayek tetap dan teratur yang dilakukan dalam
jaringan trayek atau tidak dalam trayek (www.asiamaya.com).
1.13 Metode Pengembangan Sistem
Dalam sebuah perancangan perangkat lunak diperlukan model proses atau
paradigma rekayasa perangkat lunak berdasarkan sifat aplikasi dan proyeknya,
metode dan alat bantu yang dipakai, dan kontrol serta penyampaian yang
dibutuhkan. Roger S. Pressman (2002: 27) menyebutkan ada beberapa model dari
proses perangkat lunak, yaitu :
2.6.1 Linear Sequential Model
Menurut Pressman (2002: 36), linear sequential model
mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak
yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan
2.6.2 Model RAD (Rapid Application Development)
Menurut Martin (dalam Pressman 2002: 42), Rapid Application
Development (RAD) adalah sebuah model proses perkembangan perangkat
lunak sekuensial linear yang menekankan siklus perkembangan yang
sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan
tinggi” dari model sekuensial linear di mana perkembangan cepat dicapai
dengan menggunakan model pendekatan konstruksi berbasis komponen.
2.6.3 Perbandingan Metode Pengembangan Sistem
Tabel 2.1 Perbandingan Metode Pengembangan Sistem
Metodologi Kelebihan Kelemahan
Linear Sequential Model
• Metodologi ini merupakan metode yang sudah digunakan secara luas sehingga telah terbukti kehandalan dalam pengembangan suatu sistem. (Pressman, 2002: 30).
• Jarang sekali proyek nyata mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan oleh model. (Pressman, 2002: 39).
• Kesulitan untuk mengakomodasi kebutuhan yang ada pada bagian awal proyek (Pressman, 2002: 39). RAD • Memiliki visibilitas dan
dukungan lebih tinggi karena keterlibatan penggu yang ekstensif selama proses. (Whitten, 2004 : 106).
• Lebih aktif melibatkan pengguna sistem dalam setiap tahapan pengembangan sistem. (Whitten, 2004 : 104).
• Penekanan pada kecepatan dapat berdanpak buruk terhadap kualitas yang disebabkan jalan pintas yang disarankan dengan buruk melalui metodologi ini. (Whitten, 2004 : 106).
• Bagi proyek yang berskala besar, RAD memerlukan sumber daya yang memadai untuk menciptakan jumlah tim RAD yang baik. (Pressman, 2002: 39).
1.14 Tools Pengembangan Sistem
1.14.1 Data Flow Diagram
DFD adalah model proses yang digunakan untuk menggambarkan
aliran data melalui sebuah sistem dan tugas atau pengolahan yang
dilakukan oleh sistem. (Whitten, 2004 : 715)
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang
telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau
dimana data tersebut akan disimpan. (http://www.ilkom.unsri.ac.id).
Notasi yang digunakan dalam DFD dapat dilihat pada tabel 2.2 dibawah.
Tabel 2.2 Simbol Data Flow Diagram
(Sumber : http://www.ilkom.unsri.ac.id).
Gambar Simbol Keterangan
Entitas, dapat berupa orang/unit terkait yang berinteraksi dengan sistem tetapi diluar sistem
Orang, unit yang mempergunakan atau melakukan transformasi data. Komponen fisik tidak diidentifikasikan.
Aliran Data
Aliran data dengan arah khusus dari sumber ke tujuan
Penyimpanan data atau tempat data direfer oleh proses.
Data Store Entitas
1.14.2 Entity Relation Diagram
ERD adalah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk
menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang
dideskripsikan oleh data tersebut. (Whitten, 2004 : 281).
Notasi yang digunakan dalam ERD dapat dilihat pada tabel 2.3
dibawah.
Tabel 2.3 Simbol Entity Relation Diagram
(Sumber : http://www.ilkom.unsri.ac.id).
Notasi Keterangan
Entitas, adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai.
Relasi, menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berbeda.
Garis, sebagai penghubung antara relasi dengan entitas, relasi dan entitas dengan atribut.
1.14.3 State Transition Diagram (STD)
Menurut Pressman (2002: 326), State Transition Diagram
merupakan: “suatu modeling tools yang menggambarkan sifat
ketergantungan dari suatu sistem”. State adalah suatu kumpulan dari
tingkah laku yang dapat diobservasi. State transition diagram mewakili suatu tingkah laku dari suatu sistem dengan menggambarkan state dan
kejadian yang menyebabkan sistem ke state yang lain. Notasi yang digunakan dalam STD dapat dilihat pada tabel 2.4 dibawah.
Entitas
Tabel 2.4 Notasi dalam State Transition Diagram
(Sumber : http://www.ilkom.unsri.ac.id).
Nama Gambar Notasi Keterangan Keadaan
Sistem (State)
Setiap kotak mewakili suatu keadaan dimana sistem mungkin berada di dalam state
Perubahan Sistem
Untuk memungkinkan suatu keadaan dengan keadaan lain, digunakan jika sistem mewakili transisi dalam prilakunya, maka hanya jika suatu keadaan berubah menjadi keadaan tertentu.
Kondisi dan Aksi
Untuk melengkapi STD, dibutuhkan dua hal tambahan, yaitu kondisi sebelum keadaan berubah dan aksi dari pemakai untuk mengubah keadaan. Gambar disamping adalah ilustrasi dari kondisi dan aksi yang ditampilkan disebelah anak panah yang menghubungkan dua keadaan.
1.14.4 Diagram Ishikawa
Diagram ishikawa adalah sebuah alat grafis yang digunakan untuk
mengidentifikasi, mengeksplorasi dan menggambarkan suatu masalah,
sebab dan akibat dari masalah itu. Sering disebut juga diagram
sebab-akibat atau diagram tulang ikan (fishbone diagram) karena menyerupai ikan. (Whitten, 2004 : 228).
1.14.5 Pengujian Black Box
Black box adalah pengujian mengabaikan mekanisme internal
sistem atau komponen dan fokus semata-mata pada output yang dihasilkan
yang merespon input yang dipilih dan kondisi eksekusi atau dapat
diartikan juga sebagai pengujian yang dilakukan untuk mengevaluasi Keadaan 1
Keadaan 2 Condition
pemenuhan sistem atau komponen dengan kebutuhan fungsional tertentu.
Pengujian tidak hanya dilakukan dengan menginput data yang valid, tetapi
juga data yang mungkin dimasukkan. (www.blog.its.ac.id).
1.15 Software Pengembangan Sistem
1.15.1 PHP
PHP secara resmi merupakan kependekan dari PHP:HyperText
Preprocessor, merupakan bahasa script server side yang disisipkan pada
HTML. (Sidik, 2004 : 6).
PHP pertama kali dibuat pada musim gugur tahun 1994 oles Rasmus
Lerdoff ([email protected]), awalnya digunakan pada web sitenya untuk
mencatat siapa saja yang berkunjung dan melihat biodatanya.
Tahun 1995 dianggap sebagai tahun kelahiran dari PHP/FI yang
kemudian membuat pertumbuhan aplikasi web pesat dan banyak orang
kemudian berkontribusi mengembangkan PHP/FI.
Pada pertengahan 1997 ini juga terjadi perubahan pengembangan
PHP. Pengembangan dilakukan oleh tim yang terorganisasi bukan oleh
Rasmus sendiri saja. Parser dikembangkan oleh Zeev Suraski dan Andi
Gutmans yang kemudian menjadi dasar unuk versi 3 dan banyak utilitas
tambahan yang diprogram untuk menambah kemampuan dari versi 2.
PHP secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh program CGI, seperti mendapatkan data dari form,
Kemampuan PHP yang paling di andalkan dan signifikan adalah
dukungan kepada banyak database. Membuat halaman web yang
menggunakan data dari database dengan dengan mudah sangat dapat
dilakukan.
1.15.2 MySQL
MySQL adalah sebuah sistem manajemen database relasi (relational
database management system) yang bersifat open source. (Arbie, 2004 : 5)
MySQL merupakan buah pikiran dari Michael “Monty” Widenius,
David Axmark dan Allan Larson yang di mulai tahun 1995. mereka bertiga kemudian mendirikan perusahaan bernama MySQL AB di Swedia.
MySQL versi 1.0 di rilis pada Mei 1996 dan penggunaannya hanya
terbatas di kalangan perusahaan saja. Barulah pada bulan Oktober 1996,
MySQL versi 3.11.0 di rilis ke masyarakat luas.
MySQL menggunakan bahasa standar SQL (Structure Query
Language) sebagai bahasa interaktif dalam mengelola data.
MySQL memiliki kinerja, kecepatan proses dan ketangguhan yang
tidak kalah dibanding database-database besar lainnya yang komersil
seperti ORACLE, Sybase, Unify dan sebagainya. MySQL dapat berjalan
di atas banyak sistem operasi seperti Linux, Windows, Solaris, FreeBSD,
Mac OS X, dan lain sebagainya. (Arbie, 2004 : 7)
1.15.3 Gammu
Gammu adalah nama sebuah project yang ditujukan untuk
menjalankan semua fungsi yang memungkinkan pada telepon seluler atau
alat sejenisnya.
Sekarang gammu telah menyediakan codebase yang stabil dan
mapan untuk berbagai macam model telepon yang tersedia di pasaran
dibandingkan dengan project sejenis.
Gammu merupakan project yang berlisensi GNU GPL 2 sehingga
menjamin kebebasan menggunakan tool ini tanpa perlu takut dengan
masaah legalitas dan biaya yang mahal yang harus dikeluarkan.
Gammu mendukung berbagai macam model telepon seluler dengan berbagai jenis koneksi dan type. (www.gammu.org).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan metode penelitian yang digunakan oleh
penulis dalam pengembangan sistem informasi angkutan umum berbasis SMS,
diantaranya adalah :
3.1 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan tiga metode untuk mengumpulkan data, yaitu
penelitian kepustakaan, penelitian lapangan dan wawancara dan kuisioner.
1. Penelitian Kepustakaan
Penelitian kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan data dan
informasi yang diperoleh dari buku analisis dan perancangan sistem, buku
pemrograman, artikel dari Internet maupun sumber informasi lain yang
berkaitan dengan pembahasan pada penelitian ini.
2. Penelitian Lapangan