LANDASAN TEOR
2.6. Analisis Perancangan Sistem
Analisa sistem menurut Jogiyanto Hartanto (2003) yaitu penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan- kesempatan, hambatan-hambatan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan”.
a. Peranan Analis Sistem
Analis sistem secara sistematis menilai bagaimana fungsi bisnis dengan cara mengamati proses input dan pengolahan data serta proses output informasi untuk membantu peningkatan proses organisasional. Dengan demikian, analis sistem mempunyai tiga peranan penting, yaitu : sebagai konsultan, sebagai ahli pendukung, dan sebagai agen perubahan.
b. Tugas Analis Sistem
1) mengumpulkan dan menganalisis semua dokumen, file, formulir yang digunakan pada sistem yang telah berjalan.
2) menyusun laporan dari sistem yang telah berjalan dan mengevaluasi kekurangan-kekurangan pada sistem tersebut dan melaporankan semua kekurangan tersebut kepada pemakai sistem.
3) merancang perbaikan pada sistem tersebut dan menyusun sistem baru.
4) menganalisis dan menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk sistem yang baru dan memberikan argumen tentang keuntungan yang dapat diperoleh dari pemakian sistem yang baru tersebut.
5) mengawasi semua kegiatan terutama yang berkaitan dengan sistem yang baru tersebut.
c. Tahapan Analisis sistem:
1) Tahap analisis yaitu tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya. 2) Hasil dari analisis sistem berupa laporan yang dapat menggambarkan sistem
yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yag akan dibuat atau dikembangakan.
d. Tujuan Analisis Sistem:
1) Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
2) Membantu para pemngambil keputusan. 3) Mengevaluasi sistem yang telah ada.
4) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru.
5) Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem. e. Yang perlu diperhatikan oleh analisis sistem:
1) Mempelajari permasalahan yang ada secara terinci.
2) Menentukan pendekatan yang akan digunakan dalam memecahkan masalah. 3) Membuat suatu pertimbangan apakah perlu atau tidak menggunakan cara
komputerisasi.
f. Langkah langkah dalam pengerjaan analisis sistem: 1) Mengidentifikasi masalah.
2) Mengidentifikasi penyebab masalah. 3) Analisis sistem.
4) Mengidentifikasi solusi dari masalah. 5) Analisis Kebutuhan.
6) Mengidentifikasi data apa dan proses apa yang dibutuhkan pada sistem baru. 7) Menentukan kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari sistem baru
a) Kebutuhan fungsional:
b) Kebutuhan non-fungsional mencakup:
2.7. Flowchart
Flowchart adalah suatu bagan yang menggambarkan atau mempresentasikan suatu
algoritma atau prosedur untuk menyelesaikan masalah. Flowchart terbagi menjadi dua, yaitu flowchart system dan flowchart program. (Sismoro, H. 2005)
a. Flowchart program, yaitu symbol-simbol flowchart yang digunakan untuk
Tabel 2.1 Simbol Flowchart Program
Simbol Kegunaan
Symbol Process
Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh komputer
Symbol Manual Operation
Simbol yang menunjukkan pengolahan yang tidak dilakukan oleh komputer.
Symbol Decision
Simbol untuk kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban/aksi.
Symbol Predefined Process
Simbol untuk mempersiapkan
penyimpanan yang digunakan sebagai tempat pengolahan di dalam storage
Symbol Terminal
Simbol untuk permulaan atau akhir dari suatu program
Input/Output
Simbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya.
Predefined Process Symbol
Proses yang ditulis sebagai subprogram, yaitu prosedur/fungsi
Connector Symbol
Penghubung pada halaman yang sama
Off page Connector Symbol
Penghubung pada halaman yang berbeda
b. Flowchart system yaitu bagan yang menggambarkan suatu prosedur dan proses
suatu file file dalam suatu media menjadi file dalam media yang lain dalam suatu sistem data. (Sismoro, H. 2005)
Tabel 2.2 Simbol Flowchart System
Simbol Kegunaan
Input/Output
Simbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya.
Symbol Punched Card
Simbol yang menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu.
Symbol Magnetic Tape unit
Simbol yang menyatakan input berasal dari pita magnetik atau output disimpan ke pita magnetik
Symbol Disk and On-Line Storage
Simbol untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk.
Symbol Document
Simbol-simbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output dicetak ke kertas.
Symbol Display
Simbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter, priner dan sebagainya.
2.8. Pemodelan UML (Unified Modeling Language)
Menurut Whitten dan Bentley (2007), “UML adalah sekumpulan konvensi tentang pemodelan yang digunakan untuk menspesifikasi atau menggambarkan sistem
software dalam hal-hal tentang objek”.
Tujuan pembuatan UML yaitu sebagai berikut:
a. Memberikan gambaran model konseptual piranti lunak dari suatu bahasa pemprograman yang tekstual sehingga dapat dimengerti oleh orang-orang yang non-programer.
b. Membangun model yang tepat, tidak ambigu, dan lengkap yang dapat membantu dalam tahap-tahap dari analisis, perancangan, dan implementasi.
c. Dapat memodelkan beberapa jenis bahasa pemprograman, dan membantu memetakan kembali model tersebut ke suatu bahasa pemprograman yang lain. d. Membantu dalam dokumentasi perancangan piranti lunak.
Menurut Whitten dan Bentley (2007) diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :
c. Use case diagram
Diagram ini memperihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
Tabel 2.3. Simbol Relasi pada Use Case Diagram
(Whitten dan Bentley, 2007)
Notasi Keterangan
Actor1
Actor : Menspesifikasikan seperangkat peranan yang user system dapat perankan ketika berinteraksi dengan use case.
UseCase1
Use Case:Sebuah deskripsi dari seperangkat aksi-aksi
yang berurutan yang ditampilkan sebuah sistem.
Association: Menggambarkan interaksi antara aktor
dan use case.
System:Tempat seluruh aktivitas-aktivitas sistem
yang sedang / berjalan.
Dependency: Untuk menggambarkan ketergantungan
sebuah use case dengan use case lainnya.
Include:Menggambarkan bahwa keseluruhan dari
sebuah use case merupakan fungsionalitas use case lainnya.
Extend:Menggambarkan hubungan antar use case
dimana bahwa sebuah use case merupakan fungsionalitas use case lainnya, apabila kondisi tertentu dipenuhi.
Generalization: Relasi antara use case, dimana salah
satunya dalam bentuk yang lebih umum dari yang lain.
d. Class Diagram
Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas - kelas, antarmuka - antarmuka, kolaborasi - kolaborasi dan relasi - relasi antar objek. Class memiliki 3 (tiga) area pokok, yaitu: Nama (dan stereotype), Atribu, dan Operation. Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut:
1) Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan.
2) Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak -
anak yang mewarisinya.
3) Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.
Tabel 2.4 Simbol Relasi pada Class Diagram
(Whitten dan Bentley, 2007)
Notasi Keterangan
Class
Sebuah deskripsi dari seperangkat objek yang berbagi atribut operasi dan relasi yang sama. Class terbagi atas 3 bagian yaitu nama class pada bagian atas,
attribute class pada bagian tengah, dan operasi pada
bagian bawah.
Composition
Composition digambarkan dengan wajik terisi.
Composition menggambar hubungan bahwa class yang satu merupakan bagian dari kelas yang lain dan harus ada.
Aggregation
Merupakan bentuk spesial dari hubungan asosiasi yang menspesifikasikan semua hubungan antara kumpulan ( The Whole ) dan sebuah bagian ( The Part
). Aggregasi digambarkan dengan wajik tidak terisi.
Association
Merupakan hubungan struktural antara class yang saling berelasi.
Multiplicity
Menggambarkan jumlah objek yang berpartisipasi dalam hubungan antar class.
Generalization
Merupakan sebuah relasi spesialisasi / generalisasi dimana suatu class dapat lebih general atau lebih spesifik dari class lainnya.
e. Sequence Diagram
Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.
Tabel 2.5. Simbol Relasi pada Sequence Diagram
(Whitten dan Bentley, 2007)
Notasi Keterangan
Object Lifeline
Merupakan sebuah garis yang merepresentasikan adanya sebuah objek dengan jangka waktu tertentu.
Activation
Menggambarkan periode waktu ketika pemrosesan terjadi dalam objek tersebut.
Message, return, callback message
Penyampaian pesan dari satu objek ke objek lain atau ke diri sendiri.
f. Activity diagram
Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
Tabel 2.6 Simbol Relasi pada Activity Diagram
(Whitten dan Bentley, 2007)
Notasi Keterangan
Initial State
Merepresentasikan dimulainya alur kerja suatu sistem dalam activity diagram.
ActionState
Action State
Sebuah state yang menggambarkan eksekusi dari aksi
atomic.
Transition between activities
Mengindikasikan bahwa suatu objek dari state pertama akan menampilkan aksi-aksi tertentu dan memasuki state kedua ketika peristiwa tertentu terjadi dan kondisi telah terpenuhi.
Decision points
Menentukan kapan alur dalam aktivitas menjadi bercabang.
Synchronization bars
Menspesifikasikan dua atau lebih aktivitas yang dapat dilakukan secara paralel.
Final state
Merepresentasikan diakhirinya alur kerja suatu sistem dalam activity.
BAB 1 PENDAHULUAN