• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi

Dalam dokumen BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN JOMBANG (Halaman 34-69)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi

Pada tahun 2015, capaian sasaran organisasi berdasarkan capaian kinerja program dan kegiatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015| 22

TABEL 3.1: ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2015

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN JOMBANG

NO SASARAN INDIKATOR SASARAN

KINERJA KEUANGAN

TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA (%) ANGGARAN REALISASI KINERJA (%) CAPAIAN

1 Terpantaunya kualitas lingkungan dan terwujudnya penataan lingkungan yang baik.

a. Terselenggaranya fasilitasi dan koordinasi adipura dan adiwiyata.

2 dokumen 2 dokumen 100,00 1.034.925.000 990.636.520 94,16 b. Terselenggaranya pemantauan dan pengawasan lingkungan. 91 lokasi pemantauan kualitas udara, 69 lokasi pemantauan kualitas air, 30 titik pemantauan kualitas tanah 91 lokasi pemantauan kualitas udara, 81 lokasi pemantauan kualitas air, 30 titik pemantauan kualitas tanah 105,80 1.000.530.000 911.761.302 91,13 2. Terwujudnya upaya perlindungan dan konservasi guna memulihkan potensi sumber daya alam.

a. Terselenggaranya konservasi sumber daya air 13 lokasi perlindungan sumber mata air 13 lokasi perlindungan sumber mata air 100,00 158.600.000 139.861.000 88,18

b. Fasilitasi dan koordinasi

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015| 23

NO SASARAN INDIKATOR SASARAN

KINERJA KEUANGAN

TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA (%) ANGGARAN REALISASI KINERJA (%) CAPAIAN

3. Tersedianya sistem informasi lingkungan hidup yang berkualitas.

a. Jumlah dokumen informasi lingkungan hidup yang disusun

2 dokumen 2 dokumen 100,00 81.500.000 67.676.900 83,04

4. Membangun kesadaran dan peran aktif

masyarakat atas hak dan kewajibannya dalam pengelolaan lingkungan hidup.

a. Jumlah kelompok masyarakat dan kader lingkungan yang berperan serta dalam pengelolaan lingkungan hidup.

19 Pokmas

200 kader 19 Pokmas 200 kader 100,00 316.005.000 275.716.150 87,25

5. Terwujudnya administrasi perkantoran yang tertib, efektif dan efisien.

a. Tercapainya

pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran

100% 100% 100,00 564.140.805 505.978.316 89,69

b. Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan 100% 100% 100,00 3.176.850.000 2.857.017.569 89,93 c. Tercapainya disiplin aparatur 100% 100% 100,00 8.750.000 8.750.000 100,00 d. Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan

100% 100% 100,00 15.000.000 14.325.900 95,51

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015| 24

Capaian kinerja sasaran pada tahun 2015 secara keseluruhan mencapai 100,58%. Pencapaian kinerja sasaran tersebut merupakan hasil dari pencapaian kinerja program dan kegiatan yang dilaksanakan. Seperti yang telah diuraikan dalam BAB II, pada tahun 2015 terdapat 10 program yang dan 42 kegiatan guna mendukung pencapaian tujuan dan sasaran SKPD. Target kinerja seluruh program dan kegiatan yang telah direncanakan pada tahun 2015 telah tercapai. Capaian kinerja beberapa kegiatan bahkan ada yang jauh melebihi target kinerja yang telah ditetapkan. Berikut ini uraian capaian kinerja Sasaran, Program dan Kegiatan Tahun 2015.

1) Terselenggaranya fasilitasi dan koordinasi adipura dan adiwiyata.

Pencapaian indikator ini dilaksanakan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

25 Program Penataan Lingkungan

Pada tahun 2015 program ini terdiri dari tiga kegiatan. Grafik di bawah ini menunjukkan capaian kinerja masing-masing kegiatan dalam program ini selama tahun 2015.

Grafik 3.1 Capaian Kinerja Program Penataan Lingkungan di Tahun 2015 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% 25.01 25.08 25.09

Program Penataan Lingkungan

a. Sasaran 1 : Terpantaunya kualitas lingkungan dan terwujudnya penataan lingkungan yang baik. Dengan indikator sasaran sebagai berikut:

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015| 25

25.01 Kegiatan Koordinasi Penilaian Kota Adipura

Adipura merupakan program kementrian Lingkungan Hidup, dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik dalam bidang pengelolaan Lingkungan Hidup (Tata Praja Lingkungan). Program Adipura tidak hanya memperhatikan aspek fisik kota tetapi aspek non fisik sebagai tolak ukur penerapan prinsip-prinsip Good Governance dalam pengelolalaan lingkungan hidup di Daerah. Pada tahun 2015 Kabupaten Jombang telah berhasil mempertahankan penghargaan Adipura untuk kategori kota sedang.

Beberapa hal penting yang telah dilaksanakan untuk mendapatkan penghargaan tersebut adalah :

 Sosialisasi Program Adipura

 Mengkoordinasikan kelengkapan inventarisasi data pendukung Non fisik Adipura terkait kegiatan pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan di Kabupaten Jombang.

Lomba Green & Clean, Bank Sampah dan Kader Lingkungan

 Lomba Kebersihan

Jombang Eco Creative 2015

 Kirab Adipura

Capaian kinerja kegiatan Koordinasi Penilaian Kota Adipura pada tahun 2015 telah mencapai 100%. Indikator kinerja kegiatan yaitu Terselenggaranya fasilitasi dan koordinasi penilaian kota adipura telah mencapai target, yaitu 1 dokumen fisik adipura.

25.08 Kegiatan Koordinasi Program Adiwiyata

Adiwiyata bermakna sebagai tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015| 26

manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan cita-cita pembangunan berkelanjutan. Tujuan program Adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memfasilitasi dan mendampingi terwujudnya program Adiwiyata di sekolah SD/MI, SMP/MTS dan SMA/MA/ SMK. Pelaksanaan kegiatan ini pada tahun 2015 meliputi :

 Mensosialisasikan pelaksaan program Adiwiyata di sekolah.

Mensosialisasikan program Ecopesantren

 Mendampingi pengusulan Adiwiyata Propinsi, Nasional dan Mandiri.

Indikator kinerja kegiatan ini pada tahun 2015 adalah terselenggaranya koordinasi program adiwiyata yang ditargetkan sebanyak 100 sekolah. Seluruh target telah tercapai 100%. Melalui pelaksanaan kegiatan ini, Kabupaten Jombang telah mendapatkan penghargaan Adiwiyata Propinsi, Nasional dan Mandiri. Rincian prestasi tersebut dapat dilihat pada Lampiran V.

25.09 Kegiatan Pengembangan Eco Office

Kantor peduli lingkungan atau eco office, merupakan refleksi kebijakan kantor yang menerapkan sistem manajemen lingkungan (SML) dalam upaya menciptakan lingkungan kerja kantor bersih dan nyaman yang melibatkan seluruh aktivitas individu yang berada di dalam kantor. Prinsip eco office adalah merubah perilaku karyawan (top

and down management), tamu dan personil di lingkungan

kantor untuk lebih peduli lingkungan.

Pada tahun 2015 implementasi kegiatan eco office ini meliputi:

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015| 27

 Sosialisasi kepada aparat desa untuk menjelaskan program eco office

 Melakukan pendampingan ke kantor-kantor desa dalam rangka melakukan kampanye hemat energi, hemat pemakaian air, mengurangi penggunaan AC ruangan,

green building, dan Green Think.

Melaksanakan Lomba eco office

Expose hasil lomba eco office pada tahun 2015

Indikator kinerja kegiatan ini adalah terwujudnya pengelolaan gedung kantor yang berwawasan lingkungan yang ditargetkan dilaksanakan di 20 Kantor Desa/Kelurahan di Kecamatan Jombang. Target tersebut telah tercapai 100%.

2) Terselenggaranya pemantauan dan pengawasan lingkungan.

Pencapaian indikator ini dilaksanakan melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

27 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Pada tahun 2015, program ini terdiri dari enam belas kegiatan, berikut grafik capaian kinerja kegiatan:

Grafik 3.2 Capaian Kinerja Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup di Tahun 2015

0% 100% 200% 300% 400% 500% 600% 27. 03 27. 05 27. 13 27. 16 27. 18 27. 19 27. 20 27. 21 27. 22 27. 23 27. 24 27. 25 27. 27 27. 29 27. 30 27. 31

Program Pengendalian Pencemaran dan

PErusakan Lingkungan Hidup

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015| 28

27.03 Kegiatan Koordinasi Penilaian Dokumen Lingkungan Hidup Untuk menghasilkan keputusan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan suatu kegiatan/usaha perlu dilakukan penilaian dan pemeriksaan dokumen lingkungan oleh tim teknis penilai dokumen untuk memastikan bahwa dokumen lingkungan yang telah disusun oleh pemrakarsa sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku. Pada tahun 2015, indikator kinerja kegiatan ini adalah fasilitasi penilaian dokumen lingkungan hidup dengan target 12 bulan. Pelaksanaan kegiatan ini selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:

1. Pemeriksaan Dokumen SPPL oleh tim teknis penilai dokumen secara tertulis.

2. Pemeriksaan Dokumen AMDAL/UKL-UPL oleh tim teknis penilai dokumen melalui sidang dokumen dengan menghadirkan pihak konsultan penyusun dokumen dan pemrakrasa kegiatan.

3. Survey lokasi apabila masih terdapat data yang meragukan.

4. Penyusunan draft rekomendasi persetujuan dokumen. 5. Penyusunan rumusan draft izin lingkungan.

Pada akhir tahun 2015 capaian kinerja kegiatan telah mencapai 100%. Daftar dokumen lingkungan hidup yang telah tersusun dapat dilihat pada Lampiran VI.

27.05 Kegiatan Pemantauan Kualitas Lingkungan

Pengertian kualitas lingkungan secara sederhana adalah keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah. Pemantauan kualitas lingkungan bisa meliputi banyak aspek yang menimbulkan pencemaran yaitu air, tanah, udara maupun B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang dikelola sesuai dengan peraturan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015| 29

perundangan yang berlaku agar kualitas lingkungan khususnya Kabupaten Jombang dapat terjaga.

Produk yang dihasilkan pada kegiatan ini adalah hasil analisa air limbah industri, air bersih, mata air, rekomendasi IPLC dan TPS LB3. Indikator kinerja kegiatan ini pada 2015 adalah terlaksananya pengawasan kegiatan industri yang telah memiliki dokumen lingkungan hidup dengan target kinerja 21 IPAL komunal, 10 limbah industri dan 10 sumber mata air. Pada tahun 2015 target tersebut telah terlampaui, yaitu pengawasan pada 21 IPAL komunal, 15 limbah industri, 10 sumber mata air dan 4 limbah rumah sakit, sehingga capaian kinerjanya menjadi 150%. Rincian lokasi dan hasil pemantauan diuraikan dalam Lampiran VII. 27.13 Kegiatan Penerapan Manajemen Pengelolaan Limbah

Industri Hasil Tembakau

Perkembangan industri rokok di Kabupaten Jombang yang pesat berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, sehingga harus ditunjang dengan pembangunan lingkungan agar kualitas lingkungan tetap terjaga dan sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan dengan tetap menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup. Melalui dana bagi hasil cukai, pemerintah mendorong penanggung jawab industri rokok meningkatkan kinerja lingkungan hidup, salah satunya dengan melakukan audit lingkungan dan pemantauan kualitas limbah industri rokok.

Indikator kinerja kegiatan ini adalah terlaksananya pengawasan dan pemantauan lingkungan pada industri rokok dengan target kinerja 5 industri rokok. Pada tahun 2015 target kinerja kegiatan ini telah mencapai 100%. Rincian hasil pemantauan lingkungan untuk industri rokok dapat dilihat pada Lampiran VIII.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015| 30

27.16 Kegiatan Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup

Sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, setiap kegiatan/usaha wajib dilengkapi dengan Dokumen Lingkungan Hidup, maka kegiatan pembangunan Gedung Kantor Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang wajib dilengkapi dengan Dokumen UKL -UPL. Maksud dari Penyusunan Dokumen UKL-UPL pembangunan Gedung Kantor Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang adalah untuk mengkaji dampak lingkungan yang ditimbulkan dari rencana kegiatan pembangunan tersebut, sehingga dapat diperkirakan dampak-dampak yang akan terjadi.

Pelaksanaan kegiatan ini selama tahun 2015 meliputi: a. Pembuatan dokumen kontrak kerja penyusunan

Dokumen UKL-UPL

b. Penyusunan / Dokumen UKL-UPL

c. Presentasi untuk penilaian Dokumen UKL-UPL pada pemeriksaan UKL-UPL oleh Tim teknis Penilai Dokumen Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang.

d. Revisi / perbaiakan dokumen sesuai arahan / masukan dari Tim Teknis

Indikator kinerja kegiatan ini adalah fasilitasi penyusunan dokumen UKL/UPL bagi kegiatan usaha kecil/menengah dan instansi di bawah kewenangan BLH dengan target kinerja 1 dokumen selama tahun 2015. Dengan tersusunnya dokumen UKL-UPL pembangunan Gedung Kantor BLH, maka capaian kinerja kegiatan tersebut telah mencapai 100%.

27.18 Kegiatan Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air

Maksud dilaksanakannya kegiatan pelayanan pencegahan pencemaran air adalah untuk memenuhi standart pelayanan minimal bidang pencemaran air sesuai

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015| 31

Permen LH Nomor 19 dan 20 Tahun 2008, serta menjaga kualitas lingkungan dari berbagai aspek pencemaran air.

Kegiatan pencegahan pencemaran air ini dilakukan pada kegiatan industri yang berada di Kabupaten Jombang. Sasaran kegiatan pelayanan pencegahan pencemaran air adalah 2 air limbah hotel, 2 IPAL Komunal, 2 air limbah rumah sakit dan 2 air limbah industri. Indikator kinerja kegiatan ini adalah terlaksananya pelayanan pencegahan pencemaran air dalam rangka memenuhi SPM Bidang LH dengan target 5 usaha yang dipantau. Realisasinya ada 8 usaha yang telah dipantau, sehingga capaian kinerjanya telah mencapai 160%. Penggunaan hasil pelayanan pencegahan pencemaran air yang berupa data hasil uji lab digunakan sebagai data standart pelayanan minimal bidang pencemaran air. Hasil uji laboratorium untuk kegiatan ini dapat dilihat pada Lampiran IX.

27.19 Kegiatan Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara dari Sumber Tidak Bergerak dalam Rangka Memenuhi SPM Bidang LH

Pencemaran udara timbul akibat adanya sumber-sumber pencemaran, baik yang bersifat alami ataupun karena kegiatan manusia. Sumber-sumber pencemaran udara menurut EPA (Environmental Protection Agency) ada tiga jenis, yaitu sumber tetap, sumber bergerak dan sumber alamiah.

Kegiatan ini berfokus pada pelayanan terhadap sumber tidak bergerak atau industri. Ruang lingkup kegiatan pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak dalam rangka memenuhi SPM bidang LH adalah 4 industri besar di Kabupaten Jombang yaitu PG. Djombang Baru, PG. Tjoekir, PT. SUB dan PT. Seng fong Moulding Perkasa. Indikator kinerja kegiatan ini adalah jumlah pengawasan dan pemantauan kualitas udara dari

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015| 32

sumber tidak bergerak. Pada tahun 2015 target tersebut telah tercapai 100%. Hasil kegiatan ini berupa pemantauan kualitas lingkungan diuraikan dalam Lampiran X.

27.20 Kegiatan Pelayanan Informasi Status Kerusakan Lahan dan/atau Tanah untuk Produksi Biomassa dalam Rangka Memenuhi SPM Bidang LH

Pengendalian kerusakan tanah perlu dilakukan untuk menjaga keberlanjutan produksi biomassa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah penetapan status kerusakan tanah untuk produksi biomassa. Pengukuran kriteria baku kerusakan tanah untuk produksi biomassa memiliki tata cara yang hanya berlaku untuk pengukuran kerusakan tanah karena tindakan manusia di areal produksi biomassa yang dapat berdampak terhadap terjadinya kerusakan tanah untuk produksi biomassa.

Indikator kinerja kegiatan ini adalah dokumen informasi kerusakan lahan dengan target 1 dokumen. Pada tahun 2015 target kinerja ini telah tercapai 100%. Hasil kegiatan berupa informasi mengenai status kerusakan lahan dijabarkan pada Lampiran XI.

27.21 Kegiatan Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup dalam Rangka Memenuhi SPM Bidang LH

Kegiatan ini bertujuan agar kasus lingkungan berupa pencemaran air, tanah dan udara yang ada di Kabupaten Jombang dapat difasilitasi dan diselasaikan sesuai perundangan yang berlaku. Indikator kinerja kegiatan ini adalah terlaksananya pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup dengan target 100% kasus yang diadukan terfasilitasi. Hingga akhir tahun 2015, seluruh kasus lingkungan yang diadukan ke BLH Kab. Jombang,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015| 33

yaitu sebanyak 17 kasus, dapat ditangani, sehingga target kinerja telah mencapai 100%. Hasil pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat pada Lampiran XII.

27.22 Kegiatan Pemantauan Kualitas Air Sungai

Pengelolaan kualitas dan pengendalian pencemaran air sungai memerlukan partisipasi dari semua pihak terutama masyarakat dan pelaku industri yang berada di daerah aliran sungai mengingat sumber pencemar air sungai berasal dari effluent limbah industri dan limbah domestik/rumah tangga. Peran pemerintah dalam menjaga sungai dari pencemaran dapat dilakukan dengan melakukan pengawasan dan pemantauan kualitas air sungai. Pemerintah dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup melalui UPTB Laboratorium Lingkungan Hidup secara rutin melakukan pemantauan kualitas air sungai pada 18 titik sungai setiap bulannya, untuk mendapatkan data kualitas air sungai yang dapat digunakan untuk pengendalian dan dasar dalam mengambil kebijakan terkait pengelolaan air sungai di Kabupaten Jombang.

Indikator capaian kinerja kegiatan ini adalah terlaksananya pengawasan dan pemantauan kualitas air sungai dengan target 18 titik pantau. Pada tahun 2015, kinerja kegiatan tersebut telah tercapai sesuai target, sehingga capaian kinerjanya 100%. Hasil pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat pada Lampiran XIII.

27.23 Kegiatan Pemantauan Kualitas Udara Ambien

Udara ambien adalah udara sekitar di lapisan troposfer yang sehari-hari dihirup. Kualitas udara ambien ditentukan sumber pencemar baik sumber pencemar bergerak dan tidak bergerak. Salah satu sumber pencemaran udara berasal dari asap kendaraan bermotor dan akibat aktivitas industri. Pemantauan kualitas udara

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015| 34

ambien dilakukan di kawasan yang berpotensi tinggi mengalami pencemaran udara, yaitu pada titik-titik kepadatan lalu lintas dan titik industri yang potensial menyebabkan pencemaran udara.

Indikator kinerja kegiatan ini pada tahun 2015 adalah terlaksananya pengawasan dan pemantauan kualitas udara ambien dengan target 12 lokasi pemantauan. Lokasi kegiatan pemantauan kualitas udara ambien meliputi perempatan ringin contong, pertigaan undar, depan pasar peterongan, pertigaan keplaksari, desa Mojongapit, depan RSUD Jombang, depan PG Tjoekir Diwek, perempatan gedung PKK, depan pabrik PT. Seng Fong, TPA Jombang, depan PG Djombang baru dan perempatan Sambong. Dengan demikian capaian kinerja kegiatan ini telah mencapai 100%. Hasil pemantauan udara ambien terdapat pada lampiran XIV.

27.24 Kegiatan Pemantauan Kualitas Emisi Udara dari Sumber Bergerak

Kendaraan bermotor merupakan kontributor terbesar yang bertanggung jawab atas menurunnya kualitas udara yang kita hirup. Dalam mendukung usaha pelestarian lingkungan hidup, negara-negara di dunia mulai menyadari bahwa gas buang kendaraan merupakan salah satu polutan atau sumber pencemaran udara terbesar, oleh karena itu gas buang kendaraan harus dibuat “sebersih” mungkin agar tidak mencemari udara. Untuk bisa mengetahui kondisi gas buang pada kendaraan bisa di tes dengan alat uji emisi untuk mengetahui tingkat emisi pada gas buang kendaraan.

Indikator kinerja kegiatan ini adalah terlaksananya pengawasan dan pemantauan kualitas emisi udara dari sumber bergerak dengan target 70 kendaraan dinas yang diuji emisi. Pada tahun 2015, target kinerja kegiatan ini

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015| 35

telah tercapai 100%. Hasil pemantauan kualitas udara dari sumber bergerak ini dirinci pada Lampiran XV.

27.25 Kegiatan Koordinasi Audit Lingkungan

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 3 tahun 2013 tentang Audit Lingkungan, audit lingkungan adalah evaluasi yang dilakukan untuk menilai ketaatan penanggung jawab Usaha dan/atau kegiatan terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang ditetapkan pemerintah. Dibutuhkan keterlibatan beberapa SKPD dalam melakukan audit lingkungan ini mengingat poin-poin pemeriksaan audit yang meliputi aspek Perizinan, Pengendalian Pencemaran Air dan Udara, Pengelolaan Limbah B3, serta aspek SMK3.

Indikator kinerja kegiatan ini adalah jumlah perusahaan yang diaudit dengan target 10 perusahaan. Pada tahun 2015, kegiatan ini telah mencapai target kinerja sebesar 100%. Daftar perusahaan yang telah menyampaikan laporan periodik terdapat di Lampiran XVI. 27.27 Kegiatan Operasional dan Penyediaan Sarana Prasarana

Laboratorium Lingkungan

Dalam rangka melaksanakan kegiatan pengawasan dan pemantauan kualitas air dan udara, perlu didukung dengan kondisi laboratorium yang memadai agar operasional di laboratorium dapat berjalan dengan baik. Selain sarana prasarana laboratorium yang dibutuhkan, tenaga analis juga harus profesional dan mempunyai kemampuan yang baik dalam melakukan analisa berbagai parameter di laboratorium sehingga hasil uji yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kebenaran dan ketepatannya baik dari metode maupun penerapannya.

Pada tahun 2015, jenis parameter kualitas ais yang dapat diuji oleh laboratorium lingkungan hidup ada 7

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015| 36

parameter, yaitu Chemical Oxygen Demand (COD),

Biochemical Oxygen Demand (BOD), Dissolved Oxygen (DO), Potential Hydrogen (Ph), Suhu, Total Suspended Solid

(TSS), dan Total Dissolved Solid (TDS). Indikator kinerja kegiatan ini adalah terselenggaranya operasional laboratorium lingkungan hidup dengan target 12 bulan. Target tersebut telah tercapai 100%.

27.29 Kegiatan Koordinasi Rencana Aksi Dampak Perubahan Iklim Banyaknya hutan gundul di dunia terutama di Indonesia membuat asap berbahaya tidak dapat tersaring dan membuat cahaya yang berasal dari matahari tidak dapat dipantulkan kembali dan membuat bumi semakin panas sehingga dapat menyebabkan Global Warming.

Global Warming yang terjadi menyebabkan Kenaikan

temperatur di seluruh dunia terutama Indonesia ini sangat berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem, es di kutub bumi akan mencair yang membuat pulau-pulau di dunia akan tenggelam, meningkatnya suhu lautan, kekeringan yang berkepanjangan, penyebaran wabah penyakit, banjir besar-besaran, dan gelombang badai besar.

Maksud dilaksanakannya kegiatan koordinasi rencana aksi dampak perubahan iklim adalah untuk mensosialisasikan pengendalian dampak perubahan iklim dan kegiatan apa saja yang bisa mengurangi perubahan iklim tersebut. Sasaran kegiatan koordinasi rencana aksi dampak perubahan iklim adalah generasi muda agar tertanam kesadaran sejak dini untuk melakukan perubahan. Indikator kinerja kegiatan ini adalah terlaksananya sosialisasi aksi penurunan gas rumah kaca dengan target kinerja 2 kegiatan selama tahun 2015. Pelaksanaannya, kegiatan sosialisasi telah sebanyak 10 kegiatan di sekolah, pondok pesantren, dan perguruan tinggi di Jombang.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015| 37

Dengan demikian target kinerja telah jauh terlampaui, sehingga capaian kinerja pada tahun 2015 adalah 500%. 27.30 Kegiatan Penyusunan Dokumen Kajian Lingkungan Hidup

Berdasarkan kajian studi AMDAL Kawasan Lingkungan Industri Kecil (LIK) daur Ulang Aluminium di Kecamatan Kesamben dan Sumobito, saat ini terdapat 110 pengusaha daur ulang aluminium di Kecamatan Sumobito dan 28 pengusaha daur ulang aluminium di Kecamatan Kesamben. Hingga saat ini data dasar terkait kualitas lingkungan di wilayah tersebut masih belum cukup memadai, sebagai dasar acuan pengambilan kebijakan bagi pemerintah Kabupaten Jombang. Untuk itulah Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang merasa sangat perlu untuk melakukan sebuah Kajian Analisis Resiko Lingkungan yang obyektif dan ilmiah terkait tingkat resiko dan kerentanan terhadap lingkungan di wilayah tersebut, mengingat aktivitas usaha daur ulang slag aluminium sudah berjalan cukup lama.

Lingkup wilayah studi penyusunan kajian Analisis Resiko Lingkungan adalah 14 desa di wilayah kecamatan Sumobito, yaitu Desa Badas, Desa Bakalan, Desa Curah Malang, Desa Gedangan, Desa Kedungpapar, Desa Kendalsari, Desa Madiopuro, Desa Mlaras, Desa Sebani, Desa Segodorejo, Desa Sumobito, Desa Talun Kidul, Desa Jogoloyo, dan Desa Palrejo serta 4 desa di wilayah Kecamatan Kesamben, yaitu Desa Carangrejo, Desa Jombok, Desa Kedung Batik, dan Desa Watu Dakon. Indikator kinerja kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen kajian lingkungan hidup yang ditargetkan sebanyak 1 dokumen. Pada tahun 2015, target tersebut telah tercapai 100% dengan tersusunnya Dokumen Kajian Analisis Resiko Lingkungan di wilayah LIK daur ulang slag aluminium Kecamatan Sumobito dan Kecamatan Kesamben.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015| 38

27.31 Kegiatan Koordinasi Penyusunan Peraturan/Regulasi Bidang Lingkungan Hidup.

Agar pemerintah dapat melakukan pengawasan yang optimal di bidang lingkungan hidup, maka perlu disusun peraturan hukum di lingkup daerah. Oleh karena itu, Badan

Dalam dokumen BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN JOMBANG (Halaman 34-69)

Dokumen terkait