• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perbandingan Karakteristik Elektrik Ketiga Jenis Kulit Singkong Selama Pengujian Singkong Selama Pengujian

A. Hasil Penelitian

4. Analisis Perbandingan Karakteristik Elektrik Ketiga Jenis Kulit Singkong Selama Pengujian Singkong Selama Pengujian

Hasil pengujian karakteristik elektrik ketiga jenis kulit singkong yaitu Singkong Putih, Singkong IR dan Singkon Bassiro, menunjukan perbedaan nilai karakteristik elektrik yang dihasilkan. Nilai besaran elektrik yang dihasilkan kulit singkong dari ketiga pengujian menghasilkan nilai perbandingan tegangan saat beban dilepas, tegangan saat menggunakan beban, arus, dan daya dengan menggunakan beban LED 1.2 Watt.

a. Perbandingan Tegangan Saat Beban Dilepas Ketiga Jenis Kulit Singkong

Karakteristik pertama yang diukur yaitu pengukuran tegangan saat beban dilepas. Perbandingan tegangan saat beban dilepas yang dihasilkan ketiga jenis kulit singkong tersebut seperti yang ditunjukan pada Tabel 4.13.

0

Tabel 4.13. Perbandingan Karakteristik Elektrik Tegangan Saat Beban Dilepas Pada Kulit Singkong Putih (I), Singkong IR (II) dan

Tabel 4.13. menunjukan data karakteristik tegangan saat beban dilepas pada ketiga jenis kulit singkong yaitu Kulit Singkong Putih, Singkong IR, dan Singkong Bassiro yang diuji selama 24 jam. Hubungan antara tegangan saat beban dilepas ketiga jenis kulit singkong yang dihasilkan terhadap waktu dapat dilihat pada grafik yang ditunjukkan pada Gambar 4.11.

Gambar 4.11. Grafik hubungan antara tegangan saat beban dilepas ketiga jenis kulit singkong terhadap waktu.

Dari Gambar 4.10. menunjukan bahwa tegangan saat beban dilepas dari ketiga jenis kulit singkong yaitu Singkong Putih (I), Singkong IR (II), dan Singkong Bassiro (III) mempunyai nilai tegangan yang berbeda-beda. Saat pertama pengukuran atau pengukuran pada jam ke-0 didapatkan nilai Vbl

kulit Singkong Putih sebesar 12,38 V, kemudian pada kulit Singkong IR sebesar 14,36 V, sedangkan pada kulit Singkong Bassiro sebesar 13,81 V.

Penurunan tegangan terbesar yaitu dari jam ke-0 sampai jam ke-2, penurunan tegangan lebih cepat karena selama pengujian elektrolit yang digunakan lebih cepat mengalami penurunan ionisasi hingga titik stabilnya.

Selanjutnya dari jam ke-2 sampai jam ke-24 penurunan Vbl lebih stabil.

b. Perbandingan Tegangan Menggunakan Beban Ketiga Jenis Kulit Singkong

Karakteristik kedua yang diukur yaitu pengukuran tegangan saat menggunakan beban (Vb). Karakteristik elektrik kulit singkong tegangan menggunakan beban dilakukan dengan cara memberikan beban LED 1,2 watt. Perbandingan tegangan menggunakan beban yang dihasilkan ketiga jenis kulit singkong tersebut seperti yang ditunjukan pada Tabel 4.14.

0

Tabel 4.14. Perbandingan Karakteristik Elektrik Tegangan Menggunakan Beban Pada Kulit Singkong Putih (I), Singkong IR (II) dan

Hubungan antara tegangan menggunakan beban dari ketiga jenis kulit singkong terhadap waktu dapat dilihat pada grafik yang ditunjukkan pada Gambar 4.12.

Gambar 4.12. Grafik hubungan antara tegangan menggunakan beban ketiga jenis kulit singkong terhadap waktu.

Dari Gambar 4.12. menunjukan bahwa tegangan menggunakan beban dari ketiga jenis kulit singkong tidak berbeda jauh, tegangan diawal pengukuran kulit Singkong Putih sebesar 2,61 V, kulit Singkong IR didapatkan tegangan sebesar 2,61 V, sedangkan Singkong Bassiro sebesar 2,60 V. Penurunan dari ketiga jenis kulit singkong pun cukup stabil tidak jau berbeda dari awal pengukuran.

c. Perbandingan Arus Listrik Ketiga Jenis Kulit Singkong

Karakteristik keketiga yang diukur yaitu pengukuran arus listrik dari kulit singkong. Mengukur karakteristik elektrik arus listrik yang dihasilkan kulit singkong dilakukan dengan cara membarikan beban LED 1,2 watt.

Perbandingan arus listrik yang dihasilkan ketiga jenis kulit singkong tersebut seperti yang ditunjukan pada Tabel 4.15.

Tabel 4.15. Perbandingan Karakteristik Elektrik Arus Listrik Pada Kulit Singkong Putih (I), Singkong IR (II) dan Singkong Bassiro

0

Hubungan antara arus listrik ketiga jenis kulit singkong terhadap waktu dapat dilihat pada grafik yang ditunjukkan pada Gambar 4.13.

Gambar 4.13. Grafik hubungan antara arus listrik ketiga jenis kulit singkong terhadap waktu.

Dari Gambar 4.13. menunjukan bahwa arus listrik yang dihasilkan ketiga jenis kulit singkong berbeda-beda. Arus diawal pengukuran pada Singkong Putih didapatkan arus sebesar 1,18 mA, Singkong IR sebesar 2,87 mA, sedangkan pada Singkong Bassiro didapatkan arus sebesar 2,04 mA.

Penurunan arus terbesar yaitu dari jam ke-0 sampai jam ke-2, penurunan arus lebih cepat karena selama pengujian elektrolit yang digunakan lebih cepat mengalami penurunan ionisasi artinya ion-ion pada elektrolit sudah tidak mampu secara maksimal menghantarkan arus listrik dari kedua elektroda hingga titik stabilnya. Selanjutnya dari jam ke-2 sampai jam ke-24 arus mengalami penurunan yang cukup stabil.

d. Perbandingan Daya Listrik Ketiga Jenis Kulit Singkong

Setelah didapatkan ketiga karakteristik elektrik dari kulit singkong yaitu tegangan saat beban dilepas, tegangan saat menggunkan beban dan arus, selanjutnya menentukan karakteristik elektrik daya (P). untuk mengetahui karakteristik elektrik daya dari kulit singkong tersebut yaitu dengan cara mengalikan antara tegangan saat menggunakan beban dengan arus atau menggunakan persamaan 4.1. Hasil dari daya pada masing – masing jenis kulit singkong lalu dibandingkan. Perbandingan daya yang dihasilkan ketiga jenis kulit singkong tersebut seperti yang ditunjukan pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16. Perbandingan Karakteristik Elektrik Daya Pada Kulit Singkong Putih (I), Singkong IR (II) dan Singkong Bassiro (III).

No. Waktu

Hubungan antara daya ketiga jenis kulit singkong yang dihasilkan terhadap waktu dapat dilihat pada grafik yang ditunjukkan pada Gambar 4.14.

0

Dari Gambar 4.14. menunjukan bahwa daya yang didapatkan penurunan daya setiap jenis kulit singkong yang digunakan. Daya diawal pengukuran didapatkan pada Singkong Putih sebesar 3,09 mW, Singkong IR sebesar 7,50 mW, sedangkan pada Singkong Bassiro didapatkan daya sebesar 5,29 mW. Semakin lama kulit singkong diuji maka karakteristik elektrik yang dihasilkan akan semakin menurun, Penurunan daya yang dihasilkan selama pengujian terjadi karena elektrolit yang digunakan sudah mengalami penurunan ionisasi artinya ion-ion pada elektrolit sudah tidak mampu secara maksimal menghantarkan arus listrik dari kedua elektroda.

Penurunan daya terbesar yaitu dari jam ke-0 sampai jam ke-2. Sedangkan pada jam selanjutnya penurunan cukup stabil.

e. Perbandingan Hambatan Dalam Listrik Ketiga Jenis Kulit Singkong

Selanjutnya menentukan karakteristik elektrik hambatan dalam (Rin) dari sel kulit singkong tersebut, yang dihasilkan dengan menggunakan persamaan 4.2. Perbandingan Rin yang dihasilkan ketiga jenis kulit singkong tersebut seperti yang ditunjukan pada Tabel 4.17.

Tabel 4.17. Perbandingan Karakteristik Elektrik Rin Pada Kulit Singkong Putih (I), Singkong IR (II) dan Singkong Bassiro (III).

No. Waktu waktu dapat dilihat pada grafik yang ditunjukkan pada Gambar 4.15.

0

Dari Gambar 4.15. menunjukan bahwa daya yang didapatkan peningkatan Rin setiap jenis kulit singkong yang digunakan. Rin diawal pengukuran didapatkan pada Singkong Putih sebesar 8,26 kΩ, Singkong IR sebesar 4,09 kΩ, sedangkan pada Singkong Bassiro sebesar 5,51 kΩ. Semakin besar Rin maka akan membuat karakteristik elektrik seperti Vbl, Vb, I dan P pada kulit singkong menurun.

5. Analisis Penggunan Kulit Singkong Untuk Mengisi Baterai

Dokumen terkait