BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP MITOLOGI
3.3 Analisis Perbandingan
No. Keterangan
Mitologi Masyarakat Jepang
Mitologi Masyarakat Batak Toba
1. Asal-usul manusia pertama
Keturunan Amaterasu Omikami (Dewi Matahari).
Keturunan Siboru Deakparujar dengan Siraja Odap-odap yang merupakan pasangan dewa dari khayangan.
2. Munculnya dewa-dewa yang bukan
dari hasil perkawinan
Hampir semua dewa, misalnya :
- Dari muntahan dan kotoran Izanami lahir para dewa logam, dewa tanah, dan dewa air,
- Dari tetesan darah di pedang Izanagi (ketika
Banyak, misalnya :
- Dewa-dewa yang
pertama ada dan berasal dari 3 telur Manuk-manuk Hulambujati ada banyak, yaitu :
Dari telur pertama : Debata Bataraguru
membunuh dewa api ) lahir delapan dewa,
- Dari pembersihan tubuh Izanagi lahirlah Amaterasu Omikami (lahir dari mata kiri), Tsukuyomi no Mikoto (lahir dari mata kanan), dan Susanoo no Mikoto (lahir dari hidung),
- Dan lain-lain.
Odapodap.
Dari telur kedua : Debata
Sorisohaliapan dan Tuan Dihurnijati.
Dari telur ketiga : Debata Balabulan dan Siraja Padoha. - Dari tiga ruas bambu
yang diberikan Ompu Mulajadi Nabolon kepada Manuk-manuk Hulambujati, ada tiga orang wanita, dan di dalam mitologi Batak Toba tidak dijelaskan siapa nama-namanya.
3. Dewa-dewa yang berasal dari hasil perkawinan
Hanya sedikit, misalnya :
- Bayi Hiruko (tidak dihitung), dan
- Hoori no Mikoto dengan putri dewa laut.
Banyak dewa yang berasal dari perkawinan, misalnya :
- Dari perkawinan Debata Bataraguru dengan isterinya melahirkan seorang anak laki-laki
yaitu : Tuan Sori Mahummat , dan enam anak perempuan yaitu : Boru Saniangnaga, Sitapigaga, Siborumalim, Siborusorbajadi, Leangnagurasta, dan Siboru Deakparujar (inilah cikal-bakal keturunan manusia). - Dari perkawinan Debata
Balabulan dengan isterinya melahirkan anak laki-laki yaitu : Tuan Dipapantinggi, , dan seorang anak perempuan yaitu : Narudangulubegu. 4. Perkawinan Incest (perkawinan sedarah)/ disebut juga Indogami
Ada banyak, misalnya : - Izanagi dan Izanami - Amaterasu Omikami
dan Susanoo no Mikoto
Dalam mitologi Batak Toba perkawinan sedarah terjadi pada waktu anak kembar Siboru Deakparujar, yaitu Siraja Ihat Manisia atau Tuan
- Putra dari Hoori (cucu Ninigi no Mikoto) dengan bibinya sendiri.
Mulana dan Siboru Ihat Manisia itulah permulaan manusia.
5. Ritus-ritus dalam mitologi
Banyak terdapat ritus-ritus, seperti :
- Ritus-ritus kelahiran : adanya Ubuya (dalam masa haid), dan juga adanya resiko dalam melahirkan (ketika Izanami melahirkan dewa api, ia mati),
- Adanya proses
pengulangan
kehidupan atau disebut dengan reinkarnasi (ketika seorang dewa mati, dari tubuhnya muncul dewa lain),
- Adanya kekotoran ketika berhubungan
Ada beberapa ritus-ritus yang dijelaskan :
- Seperti pada saat Siboru Deakparujar telah mau menjadi isteri dari Siraja Padoha, ia meminta agar
Ompu Mulajadi Nabolon dan para dewa
penghuni banua ginjang (surga) agar turun ke banua tonga (bumi) untuk memberkati pernikahan mereka.
- Dalam mitologi ini juga diberitahukan
bagaimana cara manusia
untuk dapat berhubungan dengan
dengan kematian (ketika Izanagi mengunjungi dunia roh orang mati, ia kemudian menyucikan
dirinya dengan melakukan misogi),
- Setelah mengalami kematian, para dewa akan menjelma sebagai api, air, gunung, sawah, dan lain-lain. Selain itu, roh para dewa itu juga dipercaya tetap hidup
dan menemani manusia pada waktu mengalami kesusahan.
banua ginjang (langit/ surga) adalah dengan sajian (sesajen) dan dengan benda yang sangat berharga (homitan).
6. Keturunan manusia berikutnya
Hanya keturunan kaisar yang
dianggap keturunan Amaterasu Omikami (dewi
Matahari), sedangkan keturunan rakyat biasa tidak
dijelaskan.
Di dalam mitologi ini dijelaskan keturunan manusia berasal dari perkawinan Siboru Deakparujar dengan Siraja Odap-odap. Dimana ia melahirkan anak pertama yang
tidak berkaki, tidak bertangan dan tidak berkepala. Singkat cerita, anaknya ini di kubur atas perintah Mulajadi Nabolon dan kemudian setelah tujuh hari tujuh malam ditanam, bulatan itu berputar dan timbuh menjadi rerumputan, tulangnya menjadi batu, dagingnya menjadi tanah liat dan darahnya menjadi mineral. Dan dari kelahiran anak selanjutnyalah keturunan manusia berasal. Siboru Deakparujar melahiran anak kembar, satu laki-laki dan satu perempuan. Nama anak laki-laki Siraja Ihat Manisia atau Tuan Mulana dan Siboru Ihat Manisia itulah permulaan manusia.
7. Eksistensi
Mitologi di
Tetap bertahan sampai sekarang dan menjadi
Tidak begitu nampak sejak masuknya ajaran agama ( yang
Masyarakat landasan pemerintahan kekaisaran di Jepang. Kaisar Jepang masih dianggap sebagai keturunan dari Amaterasu Omikami sebagai utusan dari langit untuk memerintah rakyat Jepang.
pada saat itu adalah agama kristen yang mendominasi).
8. Bagian-bagian mitologi yang masih bertahan dalam masyarakat Banyak, seperti : - Penggunaan kalender Kigen, - Pemakaian tiga lambang kekaisaran Jepang (kalung, kaca dan pedang) yang merupakan senjata cucu Ninigo no Mikoto pada waktu pergi ke Yamato, dan - Mempengaruhi
kepercayaan dalam Shintoisme dan akhir-akhir ini Budishme.
Masih tetap ada walaupun berkurang sejak masuknya ajaran agama Kristen dan Islam, tetapi masih ada yang bertahan :
- Acara-acara tertentu, misalnya perkawinan, acara kematian, pesta budaya, pertunjukan budaya, dan lain-lain.
- Masih digunakannya ulos sebagai kain orang Batak dan dianggap sakral.
- Sebagian masyarakat Batak Toba masih menganggap Pusuk Buhit sebagai tempat
keramat hingga sekarang.
9. Awal dari segala yang ada
Ada tiga dewa yang dianggap sebagai dewa generasi pertama, yaitu : 1. Ame no Minakanushi no Kami, 2. Takamimusubi no Kami, 3. Lamimusubi no Kami.
Mulajadi Nabolon-lah yang dianggap menjadikan segala sesuatunya yang ada, ia bernama Ompu Raja Mula-mula, Ompu Raja Mulajadi. Menurut mitologi Batak bahwa tidak adapun sesuatu dari pada yang ada itu, yang tidak bermula dari dia. Dia tidak beristeri, atau beranak, atau mempunyai anak peempuan. Dia dapat menjadikan segala sesuatu, hanya dengan kalam-nya. Sedang dari yang tidak ada, dapat dijadikannya menjadi ada. Hanya dia sajalah permulaan segala sesuatu yang ada.
10. Tempat penciptaan/ kelahiran
dewa-Dalam mitologi Jepang didapati ada beberapa tempat yaitu :
Dalam mitologi Batak Toba didapati ada Ada tiga benua/ tempat yang disebutkan, yaitu
dewa 1. Takkamagahara
(dataran tinggi di
surga), yang mengisahkan
timbulnya para dewa, sewaktu diciptakannya surga dan dunia.
2. Tsukushi (sekarang merupakan pulau Kyushu), daerah dimana Ninigi no Mikoto, cucu laki-laki dewi Amaterasu Omikami, turun dan menguasai wilayah
Ashihara no Nakatsukuni adalah
tanah Jepang yang disebut sebagai Utsushi no Kuni
(tanah yang dihormati), dan dari
sanalah cicit dari Ninigi, kaisar
banua ginjang (khayangan) dan banua tonga (bumi) dan banua toru.
3. Banua ginjang
(khayangan) , Para penghuni banua ginjang ada dua bagian, yaitu :
• Yang tidak bermula dan tidak berakhir sumber segalanya yaitu Mulajadi Nabolon dan Leangleangmand i dalam satu persekutuan. • Unsur ciptaan dengan ciptaan peratma oleh Mulajadi Nabolon yaitu Manukmanuk
legendaris Jimmu, meninggalkan daerah itu menuju Yamato,
yang sekarang merupakan prefekture Nara. Hulambujati dengan turunan-turunannya
4. Banua tonga yaitu alam raya (jagad raya) adalah unsur ciptaan yang salah satu dihuni manusia yaitu bumi.
Banua toru, adalah berasal dari pengingkara kebijakan Mulajadi Nabolon dan kemudian oleh penganutnya disebut Neraka. 11. Perihal bagaimana
terciptanya bumi
Dalam mitologi Jepang tidak diceritakan secara jelas.
Dalam mitologi Batak Toba diceritakan bagaimana bumi tercipta. Bumi tercipta oleh karena teampaan setapak demi setapak Siboru Deakparujar yang tidak mau tinggal lagi di banua ginjang (langit/ surga), dan hanya mau menetap di banua tonga untuk menghindari perjodohan dengan Siraja Odap-odap. Dan segala jenis
tumbuh-tumbuhan dan yang ada di bumi berasal dari banua ginjang yang dikirim oleh Debata Bataraguru.