• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perhitungan Penentuan Nilai Recommended Weight Limit (RWL) dan Lifting Index (LI)

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.3. Analisis Perhitungan Penentuan Nilai Recommended Weight Limit (RWL) dan Lifting Index (LI)

RWL adalah batas beban yang dapat diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cidera meskipun pekerjaan tersebut dilakukan secara berulang- ulang dalam durasi kerja tertentu dan dalam jangka waktu yang cukup lama. Hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa nilai Recommended Weight Limit (RWL) dan Lifting Index (LI)pada situasi originkegiatan meletakkan pallet ke gerobak pada operataor pertama, yaitu sebesar 9,87kg dan 1,46. Sedangkan nilai Recommended Weight Limit (RWL) dan Lifting Index (LI)pada operator kedua untuk kegiatan yang sama dengan nilai sebesar 5,73 kg dan 2,51 (origin ). Nilai Recommended Weight Limit (RWL) dan Lifting Index (LI)pada situasi destinationkegiatan meletakkan pallet ke gerobak pada operataor pertama, yaitu sebesar 6,52 kg dan 2,21. Sedangkan nilai Recommended Weight Limit (RWL) dan Lifting Index (LI)pada operator kedua untuk kegiatan yang sama dengan nilai sebesar 5,07 kg dan 2,284. Hal ini menunjukkan bahwa berat beban yang diangkat operator selama ini melebihi batas beban angkat yang direkomendasikan.Maka perlu adanya perubahan dari konstanta beban dan faktor-faktor pengali yaitu pengali horizontal, faktor pengali vertikal, faktor pengali jarak, faktor pengali frekuensi, faktor pengali asimetri, faktor pengali kopling.

Besar kecilnya nilai RWL pada seorang operator bergantung pada faktor- faktor berikut ini:

1. Faktor pengali horizontal (HM)

Faktor pengali horizontal (HM) dipengaruhi oleh nilai Horizontal Location (H).Nilai HM dan H berbanding terbalik, semakin besar nilai H, maka HM yang dihasilkan semakin kecil.Sebaliknya, semakin kecil nilai H yang didapat, maka nilai HM yang dihasilkan semakin besar. Sedangkan hubungan antara HM dengan RWL adalah berbanding lurus di mana semakin besar nilai HM, maka nilai RWL akan semakin besar dan sebaliknya. Dari tabel hasil perhitungan nilai RWLdapat dilihat bahwa nilai HM yang dihasilkan untuk masing-masing kegiatan≤1, sehingga menyebabkan nilai RWL yang dihasilkan semakin kecil. Hasilpengumpulan data kegiatan mengangkat pallet ke gerobak di kondisi origin, nilai H adalah 32 cm dan 25 cm. Agar nilai RWL semakin besar, maka jarak antara operator ke beban harus didekatkan lagi agar nilai HM menjadi lebih besar, sehingga RWL juga semakin besar.

2. Faktor pengali Vertikal (VM)

Faktor pengali vertikal (VM) dipengaruhi oleh Vertical Location (V). Hubungan V terhadap besarnya VM, yaitu semakin besar selisih antara V dengan nilai 75 yang telah ditetapkan NIOSH, maka nilai VM yang dihasilkan akan semakin kecil. Sebaliknya makin kecil selisihnya, maka nilai VM yang dihasilkan akan semakin besar. Sedangkan hubungan antara nilai VM dengan RWL ialah berbanding lurus di mana jika nilai VM yang didapatkan dari pengolahan data besar maka nilai RWL yang dihasilkan pun juga akan semakin besar dan sebaliknya. Maka untuk mendapatkan nilai RWL yang besar maka selisih antara jarak genggaman tangan

operator pada saat menggenggam beban terhadap lantai harus diperkecil, sehingga nilai RWL yang dihasilkan pun akan semakin besar dan tingkat terjadinya risiko cedera kerja semakin kecil. Hasil Pengumpulan data kegiatan mengangkat pallet ke gerobak kondisiorigin, nilai V adalah 70 cm. Agar nilai RWL semakin besar, maka jarak antara operator ke beban harus mendekati nilai 75 cm agar nilai HM menjadi lebih besar, sehingga RWL juga semakin besar.

3. Faktor perpindahan (DM)

Nilai faktor perpindahan (DM) dipengaruhi oleh Vertical Travel Distance (D).Dmerupakan jarak perpindahan beban secara vertikal antara tempat asal ke tempat tujuan. Pengaruh nilai D terhadap besarnya DM adalahsemakin besar nilai D yang didapat, maka semakin kecil nilai DM yang dihasilkan begitu juga sebaliknya. Dari hubungan tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai RWL yang dihasilkan akan besar jika jarak perpindahan beban dari tempat asal ke tempat tujuan diperpendek, dengan begini risiko terjadinya cedera kerja akan semakin kecil. Hasil pengumpulan data kegiatan meletakkan pallet ke gerobak di kondisi origin dan destination, nilai D adalah 80 cm. Agar nilai RWL semakin besar, maka jarak antara operator ke beban harus didekatkan lagi agar nilai DM menjadi lebih besar, sehingga RWL juga semakin besar.

4. Faktor pengali asimetrik (AM)

Nilai faktor pengali asimetrik (AM) dipengaruhi oleh sudut yang dibentuk operator dari posisi awal ke posisi akhir setelah pengangkatan (A).Semakin besar nilai A, maka nilai AM akan semakin kecil, sehingga nilai RWL yang

dihasilkan pun akan kecil pula hal ini disebabkan AM berbanding lurus terhadap RWL. Faktor pengali asimetrik (AM), dengan melakukan perubahan pada lokasi pemindahan beban, di mana lokasi pemindahan beban, beban, dan operator dibuat pada keadaan lurus tanpa melibatkan perputaran tubuh (AM=1). Hal ini akan membuat nilai RWL akan menjadi lebih besar. Hal ini akan membuat nilai LI semakin besar.

5. Faktor pengali frekuensi (FM)

Faktor pengali frekuensi (FM) menyatakan frekuensi seorang operator mengangkat beban dalam berapa menit dan berapa lama operator tersebut bekerja. Nilai FM dipengaruhi oleh frekuensi pengangkatan/menit, durasi waktu, dan Vertical Location. Dengan memasukkan data yang ada, maka dapat dilihat nilai

FM dari tabel Faktor Pengali Frekuensi. Adapun hubungan antara nilai FM dengan nilai RWL adalah berbanding lurus, di mana jika nilai FM besar maka nilai RWL yang dihasilkan pun juga akan besar. Begitu juga sebaliknya jika nilai FM kecil maka nilai RWL yang dihasilkan pun juga akan kecil. Dari tabel perhitungan nilai RWL diperoleh nilai FM operator yang lebih kecil dari satu, bahkan mendekati nol. Hal ini mengakibatkan nilai RWL semakin kecil. Untuk membuat nilai FM semakin besar, maka frekuensi pengangkatan/menit, durasi waktu, dan Vertical Location harus diperkecil agar nilai FM yang diperoleh akan semakin besar.

6. Faktor Pengali Coupling (CM)

Faktor Pengali Coupling (CM)merupakan keadaan operator pada saat menggenggam beban apakah dirasakan nyaman atau tidak. Keadaan tersebut mempunyai kriteria masing-masing yang dapat dilihat pada tabel Faktor Pengali Coupling. Selain itu, faktor pengali ini juga dipengaruhi oleh jarak Vertical Location (V).Nilai CM berbanding lurus dengan besar RWL, sehingga semakin besar nilai CM, maka semakin besar pula nilai RWL. Sebaliknya semakin kecil nilai CM, maka semakin kecil pula nilai RWL yang diperoleh. Dari tabel perhitungan nilai RWL diperoleh nilai CM pada operator yang lebih kecil dari 1.Hal ini mengakibatkan nilai RWL semakin kecil. Oleh karena itu pegangannya perlu diperbaiki dengan cara memasang pegangan yang nyaman sehingga tipe coupling tergolong dalam keadaan good . Hal ini akan menyebabkan faktor pengali

coupling akan menjadi 1. Dengan meningkatnya nilai CM, maka nilai RWL akan semakin besar.

Dokumen terkait