• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

5.1 Analisis Perilaku Konsumen dalam Penggunaan BBM di Surakarta

Perilaku konsumen dalam pengguanaan bahan bakar minyak untuk kendaraan bermotor di Surakarta dapat dilihat pada Tabel 4.8 dan dapat dianalisis sebagai berikut:

· Tempat Aktivitas Harian

Gambar 5.1 Diagram lingkaran tempat aktivitas harian masyarakat

Surakarta

Dari gambar 5.1, dapat dilihat bahwa responden banyak melakukan akivitas harian mereka di tempat kerja. Hal ini menunjukkan bahwa hampir semua penduduk Surakarta menggunakan bahan bakar minyaknya utuk melakukan aktivitas berangkat dan pulang dari tempat kerjanya saja.

commit to user

V-2

· Pemberi Pengaruh

Gambar 5.2 Diagram lingkaran pemberi pengaruh dalam menggunakan

BBM masyarakat Surakarta

Pemberi pengaruh dalam penggunaan bahan bakar minyak yang paling besar dari masyarakat Surakarta adalah diri sendiri dan keluarga, sedangkan yang lain pengaruhnya kurang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa keluarga merupakan rujukan bagi responden dalam penggunaan bahan bakar minyak dan keluarga mempunyai pengaruh yang besar dalam berbagai aktivitas manusia (diri sendiri) dalam memilih dan menggunakan bahan bakar minyak untuk kendaraan motornya.

· Jenis Aktivitas Harian

Gambar 5.3 Diagram lingkaran jenis aktivitas sosial masyarakat Surakarta

Dari Gambar 5.3 diatas, dapat dilihat bahwa penyebaran aktivitas yang dipilih responden sangat bermacam dan merata. Mulai dari PKK, Karang Taruna, Sosial, hingga yang bersifat hobby ada yang memilih. Sehingga dapat diketahui

commit to user

V-3

bahwa para responden menggunakan kendaraan bermotornya bukan hanya untuk aktivitas kerja saja melainkan juga untuk aktivitas yang bersifat lebih mensosial dengan prosentase yang hampir seimbang pula.

· Pengambil keputusan Keluarga

Gambar 5.4 Diagram lingkaran pengambil keputusan dalam keluarga

masyarakat Surakarta

Pengambil keputusan keluarga dalam penggunaan bahan bakar minyak di Surakarta didominasi oleh diri sendiri, sedangkan ayah, ibu, dan anak mempunyai prosentasi yang kecil. Hal ini dikarenakan bahwa dalam setiap melakukan aktivitas setiap orang tidak selalu diputuskan oleh pihak tertentu melainkan diri sendirilah yang mengambil keputusan.

· Frekuensi Travelling Setahun

Gambar 5.5 Diagaram lingkaran frekuensi travelling dalam setahun

commit to user

V-4

Frekuensi responden untuk melakukan travelling dalam kurun waktu setahun sangatlah merata mulai dari sekali dalam seminggu hingga sekali setahun. Hal ini juga akan mempengaruhi jumlah penggunaan bahan bakar minyak yang digunakan.

· Moda / Alat Transportasi dalam Travelling

Gambar 5.6 Diagram lingkaran alat transportasi masyarakat Surakarta

dalam berpergian

Gambar 5.6 menjelaskan bahwa hampir semua masyarakat memilih kendaraan sendiri sebagai alat transportasi mereka dalam melakukan travelling/berpergian. Hal ini menunjukkan bahwa mereka lebih nyaman menggunakan kendaraan sendiri dibandingkan menggunakan pilihan yang lainnya.

· Tempat Favorit Travelling

Gambar 5.7 Diagram lingkaran tempat favorit masyarakat Surakarta

commit to user

V-5

Tempat favorit yang sering dipilih oleh para responden dalam melakukan travelling secara berurutan adalah tempat rekreasi kemudian rumah saudara, dan Mall/swalayan. Sedangkan pilihan lain-lain dan campuran tidak signifikan.

· Jumlah Motor

Gambar 5.8 Diagram lingkaran jumlah motor para responden di Surakarta

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa kebanyakan jumlah kendaraan bermotor warga Surakarta berjumlah antara satu hingga dua buah motor. Dengan demikian, maka kebanyakan warga Surakarta lebih sering menggunakan motor secara bergantian, dan membuat semakin banyaknya bahan bakar minyak yang diperlukan. Sedangkan yang memiliki jumlah motor lebih dari dua buah memiliki prosentase yang kecil dan tidak terlalu signifikan.

· Jumlah Mobil

Gambar 5.9 Diagram lingkaran jumlah mobil para responden di Surakarta

Berbeda dengan jumlah motor, pilihan para responden tentang jumlah mobil yang dimiliki hanya didominasi oleh dua jawaban saja yaitu tidak memiliki

commit to user

V-6

mobil dan memiliki hanya satu buah mobil saja, sedang jawaban yang lainnya tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Surakarta hanya sedikit yang menggunakan bahan bakar minyak untuk mobil.

· Frekuensi Beli BBM

Gambar 5.10 Diagram lingkaran frekuensi beli BBM warga Surakarta

Dari diagram lingkaran diatas dapat diketahui bahwa frekuensi responden kota Surakarta dalam membeli BBM sangat merata mulai dari Setiap hari hingga Sebulan sekali. Frekuensi beli BBM ini dipengaruhi seberapa seringnya responden menggunakan kendaraan bermotornya.

· Tempat Membeli BBM

Gambar 5.11 Diagram lingkaran tempat membeli BBM masyarakat

Surakarta

Diagram diatas menunjukkan bahwa masyarakat Surakarta lebih sering membeli BBM di SPBU yang berlogo Pasti Pas dan SPBU. Sedangkan untuk pilihan yang lain tidaklah signifikan. Responden yang memilih membeli BBM di tempat eceran atau pinggir jalan biasanya terjadi saat para responden kehabisan

commit to user

V-7

BBM dalam kendaraan mereka dan tempat untuk menuju SPBU sangat tidak mencukupi untuk ditempuh.

· Jenis BBM

Gambar 5.12 Diagram lingkaran jenis BBM yang dipilih warga Surakarta

Gambar 5.12 diatas menunjukkan bahwa jenis bahan bakar minyak yang sering dipilih oleh responden dalam mengisi kendaraan motor mereka adalah Premium, sedangkan pilihan jenis yang lain kurang signifikan.

· Alat Transportasi Harian

Gambar 5.13 Diagram lingkaran alat transportasi harian masyarakat

Surakarta

Para responden di kelurahan-kelurahan yang ada di Surakarta dalam melakukan aktivitas harian mereka, lebih sering menggunakan roda dua pribadi atau sepeda motor mereka dibandingkan yang lainnya.

commit to user

V-8

· Alasan Menggunakan Kendaraan Bermotor

Gambar 5.14 Diagram lingkaran alasan menggunakan kendaraan

bermotor

Pada gambar 5.15 diatas, dapat dilihat bahwa alasan masyarakat Surakarta lebih memilih menggunakan kendaraan bermotornya adalah karena kepraktisan. Selain itu jawaban lain yang juga menjadi alasan masyarakat Surakarta adalah waktu tempuh serta kenyamanan.

· Jenis BBM yang pertama kali dibeli

Gambar 5.15 Diagram lingkaran jenis BBM pertama kali dibeli responden

Dari gambar 5.15 dapat diketahui bahwa kebanyakan masyarakat Surakarta lebih memilih membeli premium. Hal ini menunjukkan sebuah proses belajar yang secara langsung mengerti bahwa bahan bakar yang digunakan

commit to user

V-9

masyarakat adalah premium. Pemilihan ini dipengaruhi oleh adanya faktor pengaruh dalam membeli BBM sebelumnya.

· Harga BBM sesuai dengan Kualitas

Gambar 5.16 Diagram lingkaran kesesuaian harga BBM dengan

kualitasnya

Pada diagram diatas menunjukkan bahwa responden atau masyarakat Surakarta lebih memilih jawaban cukup sesuai dan sesuai saat diberi pertanyaan mengenai kesesuaian harga BBM dengan kualitasnya. Sedang jawaban yang lain kurang signifikan.

· BBM sesuai dengan kebutuhan konsumen

Gambar 5.17 Diagram lingkaran kesesuaian BBM dengan kebutuhan

konsumen Surakarta

Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa banyak responden menjawab Sesuai dan Cukup sesuai. Sedangkan jawaban yang lain memiliki prosentase yang kecil sehingga tidak signifikan.

commit to user

V-10

5.2 Karakteristik Penduduk Surakarta

Karakteristik penduduk Surakarta ini merupakan hasil dari analisis cluster pengguna bahan bakar minyak untuk kendaraan bermotor yang diteliti. Karakteristik ini terdiri dari tiga macam cluster,antara lain:

a. Cluster 1

Cluster 1 mempunyai karakteristik usia, pendapatan, dan jumlah anggota

keluarga berada di atas rata-rata populasi. Dimana jenis kelamin kebanyakan responden adalah pria dengan pekerjaan sebagai pegawai swasta, dengan posisi dalam keluarga sebagai suami. Dengan jumlah konsumsi bahan bakar minyak (premium) sebanyak 2116 liter per bulan.

Pada cluster pertama ini, karakteristik penduduk pengguna bahan bakar minyak di Surakarta mempunyai pendapatan yang berada di atas rata-rata populasi. Sehingga dengan melihat jumlah pendapatan yang diatas rata-rata ini dapat dikategorikan sebagai orang yang mempunyai ekonomi yang sudah mapan selain itu posisi atau peran dalam keluarganya dalam cluster ini adalah sebagai suami atau kepala keluarga. Pengambil keputusan dalam cluster ini adalah seorang ibu, dimana seorang ibu dirasa lebih mampu menimbang baik atau buruknya dalam mengambil sebuah jalan keputusan bagi keluarganya, tetapi tetap melihat kembali pemberi batasan keluarga adalah seorang ayah atau seorang suami.

Pada cluster pertama ini dalam melakukan travelling lebih senang menggunakan kendaraan sendiri. Tujuan atau tempat favorit dalam melakukan travelling pada cluster pertama ini adalah rumah saudara. Sedangkan dalam melakukan aktivitas hariannya, cluster pertama ini lebih menyoroti atau lebih mengutamakan menggunakan kendaraan sendiri berupa sepeda motor (roda dua pribadi) dengan alasan kepraktisan.

Dengan karakteristik masyarakat seperti pada cluster pertama ini, maka hal yang dapat dilakukan pemerintah adalah merealisasikan program pengurangan subsidi untuk bahan bakar minyak. Sedangkan bagi pihak penyedia atau perusahaan dapat memperbanyak supply bahan bakar minyak non-subsidi seperti pertamax di Surakarta.

commit to user

V-11

b. Cluster 2

Cluster 2 mempunyai karakteristik usia dan pendapatan berada di bawah

rata-rata populasi, sedangkan jumlah anggota keluarganya berada di atas rata-rata populasi. Jenis kelamin kebanyakan respondennya wanita, dengan pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa. Posisi dalam keluarga adalah sebagai anak. Dengan tingkat konsumsi bahan bakar minyak sebanyak 4439 liter per bulannya.

Karakteristik cluster kedua ini seluruh pengguna bahan bakar minyak di Surakarta memiliki usia dan pendapatan di bawah rata-rata dengan jumlah anggota keluarga di atas rata-rata dari populasi. Dilihat dari jumlah anggota keluarga yang di atas rata-rata populasi maka dapat disimpulkan bahwa dalam memenuhi kebutuhan akan bahan bakar minyak untuk kendaraan bermotornya akan sedikit mengalami kesulitan. Hal ini dikarenakan setiap anggota keluarga juga akan membutuhkan sebuah pengeluaran (uang) dalam memperoleh bahan bakar minyak tersebut. Selain itu pada cluster kedua ini mayoritas adalah seorang pelajar atau mahasiswa yang belum mempunyai pekerjaan, sehingga pengeluaran dalam tiap-tiap keluarga juga dipengaruhi oleh hal tersebut.

Pada cluster kedua ini, dalam melakukan kegiatan travelling maupun kegiatan sehari-hari mereka lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi (sepeda motor). Penggunaan akan kendaraan pribadi ini didasarkan pada alasan kepraktisan dalam berkendara.

Masyarakat pada cluster kedua ini memiliki ciri bahwa hampir semua sebagai pelajar atau mahasiswa, dengan demikian sebaiknya pemerintah tetap memberikan subsidi bagi masyarakat dengan karakteristik seperti cluster kedua ini. Pemberian subsidi ini dapat dilakukan sementara, hal ini karena masyarakat pada cluster kedua tidak selamanya menjadi pengguna bahan bakar minyak bersubsidi, tetapi bisa jadi masyarakat pada cluster kedua merupakan calon penghuni cluster pertama. Sedangkan bagi pihak penyedia atau perusahaan sebaiknya tetap melakukan pengiriman bahan bakar minyak bersubsidi sesuai dengan stok yang diperlukan oleh warga Surakarta.

commit to user

V-12

c. Cluster 3

Cluster 3 mempunyai karakteristik usia berada di atas rata-rata populasi,

sedangkan untuk pendapatan dan jumlah anggota keluarga berada di bawah rata-rata populasi. Jenis kelamin responden kebanyakan pria, dengan pekerjaan sebagai pegawai swasta. Peran atau posisi dalam keluarga adalah suami. Dengan konsumsi bahan bakar minyak selama satu bulan sebanyak 2645 liter.

Hampir sama dengan cluster kedua, cluster ketiga memiliki karakteristik pendapatan berada di bawah rata-rata populasi. Tetapi yang membedakan adalah pada cluster ketiga ini jumlah anggota keluarganya berada di bawah rata-rata polulasi yang ada. Dalam cluster ketiga ini peran istri sebgai pembatas belanja bahan bakar minyak dan suami yang memiliki sebagian besar peran dalam keluarga. Hal ini dapat dikatakan bahwa keluarga dengan ciri cluster ketiga ini mempunyai pembatas belanja yang kuat, karena peran seorang istri dalam mengatur keadaan belanja keluarga sebagian besar akan menghasilkan keadaan yang baik bagi keadaan keseimbangan perekonomian dalam keluarga meskipun pendapatan dari keluarga berada di bawah rata-rata populasi.

Dengan adanya tipe karakteristik masyarakat seperti pada cluster ketiga, program pengurangan bahan bakar minyak bersubsidi ini dapat dilakukan dengan cara yang bertahap oleh pemerintah. Pengurangan bahan bakar minyak ini dapat dilakukan melalui distribusi bahan bakar minyak bersubsidi secara tertutup untuk golongan pengguna tertentu atau pola subsidi langsung

(www.suryaonline.com).

Sedangkan dari segi penyedia atau perusahaan dengan tipe karakteristik seperti pada cluster ketiga, perusahaan dapat tetap menjalankan distribusi ke wilayah Surakarta sesuai dengan program pemerintah mengenai pendistribusian bahan bakar minyak secara tertutup.

Dari hasil analisis cluster karakteristik diatas, maka karakteristik masyarakat yang sesuai dalam penggunaan bahan bakar minyak di Kota Surakarta adalah cluster pertama, karena dengan karakteristik seperti ini keseimbangan akan

commit to user

V-13

supply dan demand bahan bakar miyak dapat terjaga. Selain itu dengan ciri

pendapatan diatas rata-rata populasi ini, maka program pengurangan subsidi bahan bakar minyak dapat terlaksana.

Sedangkan untuk cluster kedua dan cluster ketiga dapat dijadikan sebagai acuan pembelajaran dalam membuat segmentasi pasar yang baik. Dengan karakteristik masyarakat cluster kedua dan cluster ketiga, pihak perusahaan dapat memperhitungkan kebutuhan bahan bakar minyak di wilayah Kota Surakarta.

Dokumen terkait