• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perkembangan Kredit Mikro Utama Bank BJB Kantor Cabang Suci Bandung

Per 31 Desember (dalam ribuan rupiah)Tahun 2007-2010

4.2.2 Hasil Penelitian

4.2.2.2 Analisis Perkembangan Kredit Mikro Utama Bank BJB Kantor Cabang Suci Bandung

Berdasarkan hasil analisis pada tebal 4.1 dapat dianalisis bahwa, jumlah kredit KMU yang dikembalikan setiap tahunnya tidak pernah mencapai target yang diharapkan oleh pihak Bank BJB Cabang Suci, sehingga berdampak terhadap perkembangan persentase pengembalian kredit KMU yang cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya. Adapun tingkat perkembangan pengembalian kredit KMU tertinggi terjadi dari tahun 2008 ke tahun 2009, yakni meningkat sebesar 2,40%. Hal ini dikarenakan perkembangan tingkat pengembalian kredit KMU dari tahun 2009 lebih besar dari tahun 2008, bahkan lebih besar dari tahun sebelumnya.

Sedangkan perkembangan terendah terjadi dari tahun 2007 ke tahun 2008 tahun pertama kredit KMU diberikan yakni sebesar (1,00%). Kondisi ini diduga karena tingkat kesadaran para debitur untuk mengembalikan kredit masih kurang, selain itu didalam menegakan kebijakan pihak Bank BJB Cabang Suci dinilai masih kurang. Jika hal ini terus dibiarkan akan berdampak negatif pada kondisi keuangan Bank BJB Cabang Suci. Oleh karena pihak analis kredit harus faktor–faktor apa saja yang menyebabkan tingkat pengembalian kredit, khususnya kredit KMU selalu tidak mencapai target pengembalian. Selain itu pula perlu ada tindakan tegas dari pihak Manajemen Kredit Bank BJB Cabang Suci dalam memutuskan kebijakan-kebijakan bank agar kredit yang mengalami masalah segera dapat teratasi.

Setelah penulis menjelaskan fenomena yang terjadi kepada pihak analis Kredit Mikro Utama maka didapat hasil bahwa faktor-faktor yang menyebabkan tingkat pengembalian kredit tidak lancar adalah Faktor–faktor yang diduga mempengaruhi tingkat pengembalian kredit yaitu:

1. Karakteristik Personal terdiri atas jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status nasabah, dan tanggungan dalam keluarga.

2. Karakteristik Usaha terdiri dari pengalaman usaha, aset usaha, omzet usaha, dan total pendapatan bersih usaha bersih.

3. Karakteristik Kredit terdiri dari plafond pinjaman, jangka waktu pelunasan, pengalaman kredit, jaminan, dan tingkat suku bunga.

Maka Karakteristik debitur/nasabah baik yang lancar maupun yang menunggak dalam pengembalian Kredit Mikro Utama diidentifikasi berdasarkan

variabel-variabel yang diduga berpengaruh terhadap tingkat pengembalian kredit yang terdiri dari karakteristik personal, karakteristik usaha, dan karakteristik kredit. Karakteristik personal mencakup jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status nasabah, dan tanggungan keluarga. Karakteristik usaha mencakup pengalaman usaha, aset usaha, omzet usaha, dan total pendapatan usaha bersih. Sedangkan karakteristik kredit mencakup plafond pinjaman, jangka waktu, pengalaman kredit, jaminan kredit, dan tingkat suku bunga.

55 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Perkembangan pengembalian Kredit Mikro Utama pada Bank BJB Cabang Suci Bandung dapat ditarik kesimpulan bahwa, jumlah kredit KMU yang dikembalikan tiap tahunnya mengalami fluktuasi dati tahun 2007-2010. Hal ini dikarenakan mencapai target tidak pernah sesuai dengan yang diharapkan oleh pihak Bank BJB Cabang Suci, sehingga berdampak terhadap perkembangan persentase pengembalian kredit KMU yang cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya. Jika hal ini terus dibiarkan akan berdampak negatif pada kondisi keuangan Bank BJB Cabang Suci. Oleh karena itu pula perlu ada tindakan tegas dari pihak Manajemen Kredit Bank BJB Cabang Suci dalam memutuskan kebijakan-kebijakan bank agar kredit yang mengalami masalah segera dapat teratasi.

2. Analisis tingkat pengembalian kredit KMU pada Bank BJB Cabang Suci dapat diambil kesimpulan bahwa, dilihat dari persentasenya dari tahun 2007 ke tahun 2008 mengalami penurunan yang sangat drastis yaitu berada di angka (1,00%) ini pada jenis Kredit Mikro Utama Kelompok Modal Kerja

angka pengembaliannya sangat jauh dari target yang diharapkan ,sedangkan dari tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami peningkatan yang sangat pesat, ini dikarenakan semua jenis Kredit Mikro Utama pengalami pelunasan kredit yang hamper memenuhi target pengembalian. Walaupun masih ada saja debitur yang mengalami ketidaklancaran dalam pengembalian kreditnya. Pada tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami penurunan lagi, karena pada tahun 2010 Kredit Mikro Utama Linkage mengalami pengembalian kredit tidak lancer dengan persentase yang sangat rendah, dari fenomena tersebut telah didapat faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian Kredit Mikro Utama pada Bank BJB Cabang Suci adalah terdiri dari karakteristik personal, karakteristik usaha, dan karakteristik kredit. Karakteristik personal mencakup jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status nasabah, dan tanggungan keluarga. Karakteristik usaha mencakup pengalaman usaha, aset usaha, omzet usaha, dan total pendapatan usaha bersih. Sedangkan karakteristik kredit mencakup plafond pinjaman, jangka waktu, pengalaman kredit, jaminan kredit, dan tingkat suku bunga. Dari sinilah dapat diketahi bahwa seorang nasabah dapat dikatakan lancar atau tidak lancar.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mencoba memberikan saran dengan harapan dapat bermanfaat bagi Bank BJB Cabang Suci Bandung untuk kemajuan yang lebih baik di masa yang akan datang.

Adapun saran yang penulis kemukakan adalah sebagai berikut :

1. Sebaiknya didalam mengambil kebijakan penyaluran kredit, khususnya Kredit Mikro Utama terhadap masyarakat/nasabah/debitur pihak Bank BJB Cabang Suci (analis kredit) harus lebih berhati-hati, karena kredit yang disalurkan tersebut merupakan piutang yang dimiliki oleh bank dan harus dikembalikan kepada nasabah bank tersebut.

2. Sebaiknya pihak Bank BJB Cabang Suci lebih mengutamakan menjaga tingkat profitabilitas dibandingkan dengan penyaluran kredit. Penyaluran kredit yang berjumlah besar tetapi profit yang dihasilkan tidak sesuai dengan jumlah kredit yang disalurkan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi pengeluaran kredit daris setiap tahunnya dan lebih memfokuskan untuk menangani kredit-kredit yang mengalami masalah.

57 Rineka Cipta.

Asih. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Pengembalian Kredit Pengusaha Kecil dalam Program Kemitraan Corporate Social Responsibility (Studi Kasus pada PT. Telkom Divre II Jakarta). [skripsi].

Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Dahlan Siamat. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Intermedia. Kasmir. (2002). Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

(2003). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

2004. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada. Malayu Hasibuan. (2002). Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Narimawati, Umi. (2008). Analisis Multifariat Untuk Penelitian Ekonomi. Jakarta:

Penerbit Genesis.

(2011). Riset Manajemen Sumber Daya Manusia Aplikasi Contoh dan Perhitungannya. Jakarta: Agung Media.

PT. Bank BJB. 2010. Laporan Tahunan. Statistik Penyaluran Kredit Mikro Utama. Bandung.

PT. Bank BJB Kantor Cabang Suci. 2010. Berbagai Terbitan Data Pengembalian Kredit Mikro Utama. Bandung.

Situs Internet www.google.com (Id.Wikipedis.org), Tentang Pengertian Kredit. Sugiono, 2002 : Metodologi Penelitian Administrasi, Bandung : Alfabeta.

2003 : Metodologi Penelitian Administrasi, Bandung : Alfabeta. 2005, Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung : Cv. Alfabeta. 2008, Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung : Cv. Alfabeta.

Dokumen terkait