• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis perlindungan hukum terhadap pekerja anak di bawah umur Menurut Hukum Islam

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Analisis perlindungan hukum terhadap pekerja anak di bawah umur Menurut Hukum Islam

Pekerja merupakan setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.17 Sedangkan bekerja menurut hukum islam merupakan suatu kegiatan yang masuk dalam muamalah khususnya bab ijarah. Ijarah merupakan transaksi sewa menyewa suatu barang dan upah mengupah atas suatu jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa atau imbalan jasa18. Apabila transaksi tersebut berhubungan dengan ajir ( tenaga kerja) maka yang dimanfaatkan adalah tenaganya. Dalam istilah Hukum Islam pihak yang melakukan pekerjaan disebut dengan mu’ajir, pada lapangan perburuhan mu’ajirnya adalah pemilik usaha, sedangkan buruhnya disebut musta’jir, objek yang dijadikan sasaran yang berwujud imbalan dalam berijarah disebut

alma’qud alaih.19

Ijarah dapat dibedakan menjadi dua yaitu ijarah yang

mentransaksikan manfaat harta benda yang lazim disebut persewaan, dan

ijarah yang mentransaksikan manfaat sumber daya manusia (SDM) yang

lazim disebut pemburuhan. Dari sini dapat diartikan bahwa dalam menerjemahkan kata ijarah tersebut janganlah diartikan menyewa sesuatu barang untuk diambil manfaatnya saja, tetapi harus dipahami dalam arti yang luas. Dalam arti luas, ijarah bermakna suatu akad yang berisi

17 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 1ayat 3, h.3

18 Ghufron A. Mas’adi, Fiqih Muamalah Kontekstua, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2002),h. 183

penukaran manfaat sesuatu dengan jalan memberikan imbalan dalam jumlah tertentu yang dalam hal ini dapat dikategorikan kedalam perjanjian kerja.20

Agama Islam sangat mengajurkan perlindungan bagi umatnya terlebih lagi perlindungan terhadap pekerja yang sangat menganjurkan keselamatan. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari ancaman-ancaman yang akan membahayakan. Sebagai mana dalam firman Allah dalam Qur’an surat At-Taghabun ayat 11.

Sedangkan perlindungan hukum sendiri merupakan suatu gambaran dari fungsi hukum yaitu konsep dimana hukum dapat memberikan suatu keadilan keterlibatan kepastian , kemanfaatan dan kedamaian21. Perlindungan hukum terhadap pekerja memiliki dasar undang-undang yaitu terdapat dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Karena beberapa undang-undang di bidang ketenagakerjaan dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan tuntutan pembangunan ketenagakerjaan, oleh karena itu perlu dicabut dan ditarik kembali dan digantikan dengan yang baru yaitu Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 dan Perlindungan terhadap pekerja anak juga telah tercantum dalam undang-undang tersebut yaitu

a. pasal 68 bahwa sebenernya pekerja dilarang mempekerjakan pekerja

anak

20 Ghufron A. Mas’adi, fiqih muamalah kontekstual, (Jakarta : Raja Grafindo Persada,2002),H.183

21 Sudikno Mertokusumo, mengenal Hukum Suatu Pengantar, (Yogyakarta: Liberty, 2000).h.42

b. pasal 69 ayat (1) dan (2)

ayat (1) ketentuan yang dimaksud dalam pasal 68 dapat dikecualikan bagi anak berumur 13 tahun sampai dengan 15 tahun untuk melaksanakan pekerjaan ringan sepanjang tidak mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik, mental dan sosial.

Ayat (2) pengusaha yang mempekerjakan anak pada pekerjan ringan sebagaimana dimaksut dalam ayat (1) harus memenuhi persyaratan yaitu izin dari orang tua, perjanjian kerja antara pengusaha dengan orang tua, waktu kerja maksimal 3 jam, dilakukan pada siang hari dan tidak menggangu waktu sekolah, keselamatan dan kesehatan kerja, adanya hubungan kerja yang jelas, menerima upah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Selain itu setiap pekerja mempunyai hak yang harus dipenuhi oleh pengusaha atau yang mempekerjakan yaitu pada Undang-Undang No13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yaitu pada

pasal (5) “setiap pekerja atau buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha.

Pasal (6) pekerja atau buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa adanya diskrimnasi dari pengusaha.

Pasal (88) ayat (1) hak untuk memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Pasal (99) ayat (1) setiap pekerja dan keluarganya berhak untuk memperoleh jaminan sosial tenaga kerja.

Pasal (104) ayat (1) setiap pekerja berhak membentuk dan menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh.22

Setelah peneliti melakukan research di desa Plangkawati Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur Mengenai Perlindungan Hukum terhadap pekerja anak di bawah umur bahwa Perlindungan bagi Pekerja anak di bawah umur di desa Plangkawati Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur Sebenarnya Belum Terdapat Adanya Suatu Perlindungan bagi para pekerja khususnya pekerja anak di bawah umur. Hal ini karena hasil dari wawancara terhadap para pekerja di bawah umur tersebut semua mengatakan bahwa dalam melaksanakan pekerjaan mereka belum mendapat suatu perlindungan apapun. Yang mana seharusnya dalam melaksanakan suatu pekerjaan seorang pekerja anak dibawah umur harus mendapatkan perlindungan hukum.

Sedangkan dalam pekerjaan tersebut tidak ada satupun perjanjian kerja yang dilakukan oleh para pekerja yang seharusnya dalam melaksanakan suatu pekerjaan haruslah ada perjanjian kerja sesuai dengan hukum Islam yang mana perjanjian kerja tersebut diadakan oleh dua orang (pihak) atau lebih, yang mana pihak satu berjanji untuk memberikan pekerjaan dan pihak yang lain berjanji untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Perjanjian kerja tersebut haruslah jelas apakah hak dan kewajiban dari para pekerja tersebut sudah sesuai dalam Undang-Undang No 13

Tahun 2003 tentang ketenagakerjaaan bahwa setiap pekerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan dengan ketentuan bahwa setiap pekerja anak haruslah dipekerjakan dalam bidang pekerjaan yang ringan serta dalam bekerja maksimal waktu bekernya adalah 3 jam kerja serta dilaksanakan pada siang hari.Selain itu para pekerja juga belum mendapatkan haknya sebagai pekerja yang mana seharusnya jaminan sosial serta hak untuk memperoleh jaminan keselamatan saat bekerja .

Tetapi pada kenyataanya anak-anak yang bekerja sebagai buruh kuli bangunan di desa Plangkawati Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur tidaklah mendapatkan haknya seperti tidak mendapatkan perlindungan atas keselamatanya, dalam melaksanakan pekerjaan tersebut pekerja anak haruslah bekerja seharian yaitu dari pagi hingga sore hari dan tanpa adanya perbedaan jam kerja antara pekerja dewasa dan anak-anak.

Hal tersebut tentunya tidak sesuai dengan Hukum Islam yang berlaku serta undang-undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di desa Plangkawati Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur tentang perlindungan hukum terhadap pekerja anak di bawah umur sebagai buruh kuli bangunan bahwa sebenarnya dalam pelaksanaan perlindungan hukum menurut hukum Islam tersebut belum dilaksanakan sesuai dengan Hukum Islam. Namun masih terdapat kelonggaran anak bekerja sesuai kemampuan seperti mengangkut batu, semen, dan pasir. Sementara untuk waktu dan keamanan (alat bantu pengamanan bekerja) belum terpenuhi, karena dalam agama Islam menganjurkan perlindungan bagi umatnya terlebih lagi perlindungan terhadap pekerja yang sangat menganjurkan keselamatan.

B. Saran

Berdasarkan Kesimpulan diatas Maka Peneliti Menyarankan kepada para orang tua dan pemilik pekerjaan agar mempertimbangkan untuk melibatkan anak bekerja pada jenis pekerjaan yang mengandung resiko bagi fisik dan perkembangan anak.

Dokumen terkait