• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO 1439 H / 2018 M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO 1439 H / 2018 M"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA ANAK

DIBAWAH UMUR MENURUT HUKUM ISLAM

(Studi Kasus Pekerja Anak Di Desa Plangkawati

Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur)

Oleh:

META KURNIA SARI

NPM. 13112489

Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah

Fakultas Syariah

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

1439 H / 2018 M

(2)

ii

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA ANAK

DI BAWAH UMUR MENURUT HUKUM ISLAM

(Studi Kasus Pekerja Anak Di Desa Plangkawati

Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

Oleh:

META KURNIA SARI

NPM. 13112489

Pembimbing I : Hj. Siti Zulaikha, S.Ag, MH Pembimbing II : Nurhidayati, MH

Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah Fakultas Syariah

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

1439 H / 2018 M

(3)
(4)
(5)

v

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA ANAK DIBAWAH UMUR MENURUT HUKUM ISLAM

(Studi Kasus Pekerja Anak Di Desa Plangkawati Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur)

ABSTRAK Oleh

META KURNIA SARI

Skripsi ini adalah hasil dari penelitian yang peneliti lakukan terhadap Pelaksanaan Sistem Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Anak Dibawah Umur Menurut Hukum Islam di desa Plangkawati Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur. Penelitian ini berangkat dari banyaknya kasus pekerja anak dibawah umur, terkait dengan adanya kasus pekerja anak dibawah umur dan masih minimnya perelindungan hukum yang diberikan kepada pekerja anak dibawah umur bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Adapun manfaat dari penelitian secara Teoritis adalah Hasil dari penelitian yang dapat bermanfaat sebagai daftar bacaan dalam bidang hukum ketenagakerjaan mengenai perlindungan hukum tenaga kerja anak di bawah umur menurut Hukum Islam. Dan secara Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi pemerintah dan orang tua agar lebih memperhatikan nasib pekerja anak di bawah umur. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan sifat penelitian diskriptif kualitatif. Peneliti menggunakan beberapa metode yaitu metode wawancara, dokumentasi.

Hasil dari penelitian di dapat bahwa perlindungan bagi pekerja anak dibawah umur di desa Plangkawati Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur Belum Terdapat Adanya Suatu Perlindungan hal tersebut ditegaskan dengan hasil wawancara terhadap pekerja anak di bawah umur di desa Plangkawati Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur yang mengatakan bahwa dalam melaksanakan pekerjaan mereka tidak mendapat suatu perlindungan apapun. Selain itu tidak adanya kesepakatan atau kontrak kerja antar kedua belah pihak yang menimbulkan tidak adanya perlindungan pekerja khususnya pekerja anak di bawah umur yang sesuai dengan undang- undang ketenagakerjaan dan hukum Islam.

(6)
(7)

vii MOTTO









































Artinya : “Berangkatlah kamu baik dalam Keadaan merasa ringan maupun

berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS, At-Taubah: 41)

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT. Ku persembahkan Skripsi ini kepada :

1. Kedua orang tuaku Bapak Sarman dan Ibu Rodiyah yang tidak pernah lelah untuk mendo’akan dan mendukung peneliti baik dalam bentuk moril dan materiil serta selalu mencurahkan kasih sayang dan motivasi yang tidak terbatas.

2. Adik-adik ku Bagus Kurniawan, Salwa Sabila Kurnia Sari, dan Muhammad Habibi Kurniawan yang selalu mendukung dan mendo’akan.

3. Almamater tercintaku IAIN Metro Lampung.

Semoga orang yang telah berjasa sehingga skripsi ini selesai dibalas dengan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, ridho dan inayah-Nya serta memberikan kekuatan dan kesabaran, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Anak Dibawah Umur Menurut Hukum Isam (Studi Kasus Desa Plangkawati Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur)”.

Skripsi ini sebagai salah satu bagian dari persyaratan untuk menyelesaikan Program Strata Satu (S1) Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah dalam Faklutas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro guna memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1).

Skripsi ini ditulis dengan mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan dan ketulusan hati peneliti ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag selaku Rektor IAIN Metro;

2. Bapak Husnul Fatarib, Ph.D selaku Dekan Fakultas Syariah IAIN Metro; 3. Bapak Sainul, SH, MA selaku Ketua Jurusan Hukum Ekonomi Syariah; 4. Ibu Hj. Siti Zulaikha, S.Ag, MH selaku pembimbing I dan Ibu Nurhidayati,

MH sebagai pembimbing II yang selalu sabar memberi pengarahan dan bimbingan hingga skripsi ini selasai;

5. Bapak dan Ibu dosen/karyawan IAIN Metro yang telah menyediakan waktu dan fasilitasnya guna menyelesaikan penelitian skripsi ini.

(10)

x

Semoga amal baik yang telah diberikan dalam penelitian skripsi ini dapat dibalas oleh Allah AWT, peneliti sadar bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna mengingat keterbatasan kemampuan peneliti, karena kesempurnaan hanya Allah yang memilikinya. Peneliti harapkan karya sederhana ini dapat memberikan sedikit manfaat bagi siapa saja yang membacanya, Amiin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Metro, Juni 2018 Peneliti

Meta Kurnia Sari

(11)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

ABSTRAK ... v

HALAMAN ORISINALITAS PENELITIAN ... vi

HALAMAN MOTTO ... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii

HALAMAN KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... x BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ... 1 B. PertanyaanPenelitian ... 6 C. TujuandanManfaatPenelitian ... 6 D. PenelitianRelevan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI A. Perlindungan Hukum Terhadap Anak... 10

1. Menurut Undang-Undang di Indonesia ... 10

a. Perlindungan Hukum Menurut Undang-Undang ... 10

b. Batas Usia Anak Menurut Undang-Undang ... 13

2. Menurut Hukum Islam ... 13

a. Perlindungan Hukum Menurut Hukum Islam ... 13

b. Batas Usia Anak Menurut Hukum Islam ... 23

B. Pekerja ... 25

1. Jenis dan Bentuk Pekerja Anak ... 25

2. Hak dan Kewajiban ... 28

(12)

xii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sifat Penelitian ... 34

B. Sumber Data ... 35

C. Teknik Pengumpulan Data ... 36

D. Teknik Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Wilayah Penelitian ... 39

1. Sejarah singkat desa plangkawati kecamatan labuhan ratu lampung timur ... 39

2. Pendidikan terakhir pekerja anak dibawah umur di desa plangkawati kecamatan labuhan ratu lampung timur... 39

3. Jumlah anak dibawah umur yang bekerja di desa plangkawati kecamatan labuhan ratu lampung timur ... 40

4. Jam kerja bagi pekerja anak dibawah umur ... 41

B. Deskripsi bentuk pekerja anak di desa plangkawati kecamatan labuhan ratu lampung timur ... 42

C. Analisis perlindungan hukum terhadap pekerja anak dibawah umur .. 49

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Nota Dinas Lampiran 2 Outline

Lampiran 3 Surat Pembimbing Skripsi Lampiran 4 Surat Tugas

Lampiran 5 Surat Izin Research

Lampiran 6 Pemberitahuan Penerimaan Penelitian Lampiran 7 Surat Keterangan Bebas Pustaka Lampiran 8 Alat Pengumpul Data

(14)

A.Latar Belakang Masalah

Beberapa tahun terakhir ini persoalan pekerja anak semakin menjadi perhatian berbagai pihak baik di tingkat nasional maupun internasional. Hal ini mengindikasikan bahwa persoalan pekerja anak merupakan persoalan serius dan menyangkut kepentingan banyak pihak. seiring dengan itu telah terjadi perubahan dalam menyikapi keberadaan dan persoalan pekerja anak. sebelumnya, paradigma persoalan pekerja anak berada dalam kerangka pasar tenaga kerja yang memandang eksistensi pekerja anak sebagai ancaman terhadap kesempatan kerja kaum dewasa. Oleh karena itu, upaya-upaya mengatasinya bersifat anti pekerja anak yang terwujud dalam gerakan penghapusan pekerja anak.

Paradigma ini berjalan seiring dengan idealisasi masa kanak-kanak dalam kehidupan anak-anak barat yang di terapkan secara universal. Orang barat menganggap masa kanak-kanak sebagai masa bermain dan belajar, sehingga anak yang bekerja adalah penyimpangan. Dalam kerangka ini muncul gerakan yang bermaksud melindungi anak dari kerja karena bekerja akan mengganggu masa belajar dan bermain anak-anak.1

Berbicara tentang pekerjaan yang di maksud dengan pekerja merupakan setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk

1 Indrasari Tjandraningsih dan popon arianto, pekerja anak di perkebunan tembakau,

(15)

lain.2 Pengertian pekerja anak atau buruh anak sendiri secara umum adalah anak-anak yang melakukan pekerjaan secara rutin untuk orang tuanya, untuk orang lain, atau untuk dirinya sendiri yang membutuhkkan sejumlah besar waktu, dengan menerima imbalan atau tidak. Memang, menurut UU Nomor 25/1997 tentang Ketenagakerjaan tepatnya ayat (20) disebut bahwa yang dimaksud anak adalah orang3 laki-laki atau wanita yang berumur kurang dari 15 tahun. Tetapi, kalau mengacu pada KHA dan Konvensi ILO, maka yang disebut pekerja anak sesungguhnya adalah mereka yang berusia di bawah 18 tahun. Selain bekerja sendiri dan membantu keluarga, pada komunitas tertentu misalnya sektor pertanian, perikanan, dan industri kerajinan sejak kecil anak-anak biasanya sudah di didik untuk bekerja.4

Sedangkan dalam Islam masalah ketenagakerjaan termasuk dalam bidang muamalah, khususnya bab ijarah (sewa menyewa). Sedangkan ijarah adalah transaksi sewa menyewa suatu barang dan atau upah mengupah atas suatu jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa atau imbalanjasa.5Apabila transaksi tersebut berhubungan dengan seorang tenaga kerja, maka yang di manfaatkan adalah tenaganya.

Melihat kehidupan di era seperti sekarang ini semakin banyak kebutuhan yang harus dipenuhi baik kebutuhan tersebut bersifat primer atau pun sekunder. Kebutuhan ini terbatas dan bersifat sederhana, namun dengan Seiring semakin majunya tingkat peradaban makin banyak dan makin

2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

Pasal 1ayat 3, h.3

3 Bagong suyanto, masalah sosial anak,(Jakarta: kencana, 2013), h.113 4 Ibid,h.114

(16)

bervariasi pula kebutuhan manusia.6Menurut ILO (1999), di seluruh dunia saat ini lebih dari 250 juta anak berusia 5-14 tahun terpaksa bekerja dan kehilangan masa kanak-kanaknya karena mereka harus mencurahkan waktunya terlibat dalam proses produksi, baik di keluarganya sendiri maupun di tempat lain. Dari jumlah yang dilaporkan ILO tersebut 61% tersebar di kawasan Asia, dan untuk Indonesia sendiri di perkirakan terdapat sekitar 5 sampai 6,5 juta pekerja anak bahkan ada yang memperkirakan lebih besar lagi yang tersebar di berbagai sektor industri besar maupun usaha rumah tangga7.

Selain itu menurut menurut Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang maha Esa yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Anak merupakan tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa, memiliki peran strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan Negara dimasa depan. Ketentuan pasal 28 b ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia menyebutkan bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Sedangkan didalam UU RI Nomor 23 tahun 2002, pasal 1 ayat (1) ditegaskan bahwa anak adalah seorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.8

6

Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, ( jakarta, raja grafindo persada, 2012) cet VII, h.1

7 Bagong suyanto, masalah sosial anak,(Jakarta: kencana, 2013), h.115

(17)

Anak memiliki hak untuk dididik dan dirawat, adanya ketentuan tentang hak-hak anak agar anak terhindar dari segala keburukan yang dimungkinkan akan terjadi, dalam keadaan bagaimanapun kondisi keluarga, anak harus tetap diperhatikan baik fisik maupun psikis, bentuk perlindungan tersebut bermaksud untuk mencegah terjadinya anak sebagai korban kekerasan yang berdampak menjadi anak yang melakukan perbuatan terlarang menurut hukum yang berlaku.

Seperti halnya perlindungan hukum bagi pekerja tersebut sangatlah penting. Dalam Maqashid tentang memelihara Agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta tersebut sangatlah erat sekali hubungannya dengan tenaga kerja dan pengusaha karena keduanya merupakan bagian dari anggota masyarakat yang mana dalam kehidupan sehari-hari tersebut selalu berkaitan dengan lima hal tersebut. Sehingga sangat perlu untuk menjaga Agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Karena dengan menjaga Agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta tersebut sebenarnya telah mencakup semua perlindungan bagi manusia.9

Desa labuhan ratu VII atau yang dikenal dengan desa plangkawati merupakan desa yang terletak di kabupaten Lampung Timur, di desa tersebut banyak anak-anak di bawah umur yang bekerja untuk membantu perekonomian keluarga, sebagian besar anak-anak yang telah menyelesaikan pendidikan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) tidak melanjutkan kejenjang sekolah menengah atas (SMA) dan lebih memilih untuk bekerja

9Ibid, h.72

(18)

dengan alasan membantu perekonomian keluarga.10 sebagian besar anak-anak di sana bekerja sebagai petani,buruh pabrik, kuli bagunan, bekerja keluar kota seperti: menjadi pengasuh anak, asisten rumah tangga dan sebagainya. Dalam hal ini peneliti lebih tertarik untuk membahas tentang pekerja anak dibawah umur disektor kuli bangunan, hasil prasurvei yang peneliti lakukan bahwa pekerja anak di bawah umur yang ada di desa Plangkawati kurang lebih sebayak 12 anak dibawah umur namun peneliti hanya mengambil sempel 5 orang pekerja anak untuk di wawancara yang bekerja disektor kuli bangunan. Anak atau seseorang yang berada dalam status hukum belum dewasa harus menjalankan masa kerja sehari dengan batas bawah waktu kerja, yaitu 3 jam sampai dengan batas atas waktu kerja, yaitu 6 jam11. Berdasarkan hasil survey di desa Plangkawati Labuhan Ratu VII melalui wawancara dengan anak bernama fajar, supriyadi dan khoiri. yang merupakan pekerja anak dibawah umur, berdasarkan hasil wawancara bahwa orang tua dari pekerja anak dibawah umur sebagai besar adalah buruh tani dan kuli bangunan dengan penghasilan yang belum cukup untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan perekonomian keluarga. Para pekerja tersebut bekerja sejak lulus dari bangku sekolah dasar dengan mengikuti pekerjaan orang tuanya sebagai buruh tani dan kuli bangunan.12

10 Hasil prasurvey di Desa Plangkawati Lampung Timur 29 maret 2017 11

Maulana Hasan Wadong, pengantar Advokasi dan Hukum Perlindungan Anak,(Jakarta:PT Grasindo, 2000), h.2

12 Fajar,supriyadi,khoiri (pekerja anak dibawah umur, di Desa Plangkawati), wawancara

(19)

B.Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah : "Bagaimana Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Anak dibawah Umur Menurut Hukum Islam?

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Penelitian Ini Bertujuan untuk Mengetahui Bagaimana Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Anak dibawah Umur yang ditinjau dari Hukum Islam.

2. Manfaat Penelitian

a. Kegunaan Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai daftar bacaan dalam bidang hukum ketenagakerjaan mengenai perlindungan hukum tenaga kerja anak di bawah umur menurut Hukum Islam.

b. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi pemerintah dan orang tua agar lebih memperhatikan nasib pekerja anak di bawah umur.

D. Penelitian Relevan

Bagian ini memuat uraian secara sistematik mengenai hasil penelitian terdahulu (prior research) tentang persoalan yang dikaji. Peneliti

(20)

mengemukakan dan menunjukan dengan tegas bahwa masalah yang akan dibahas belum pernah diteliti atau berbeda dengan penelitian sebelumnya. Untuk itu, tinjauan kritis terhadap hasil kajian terdahulu perlu dilakukan dalam bagian ini. Sehingga dapat ditemukan dimana posisi penelitian yang akan dilakukan berada.13Sehingga di sini peneliti memaparkan penelitian ilmiah yang terkait dengan pembahasan penelitian.

Penelitian yang dilakukan oleh Anisa Rosiah dengan Judul Skripsi

Pekerja Anak dan Praktek Perlindungan Hak-Hak Anak (Studi Kasus Pekerja Rumah Tangga Anak di Sleman Yogyakarta), ( Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2016). Dalam Skripsi ini lebih mengutamakan perlindungan kerja terhadap anak yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga karena pada dasarnya posisi pekerja rumah tangga belum mendapatkan pengakuan yang jelas dalam produk hukum ketenagakerjaan nasional.

Akan tetapi usaha pemerintah daerah istimewa Yogyakarta melalui peraturan gubernur nomor 31 tahun 2010. Dalam peraturan tersebut telah memberikan posisi yang jelas bagi pekerja rumah tangga sebagai pekerja yang rentan akan diskriminasi, kekerasan serta eksploitasi. dan pekerja anak umumnya harus mendapatkan perindungan hukum sesuai dengan

13 Pedoman penulisan karya ilmiah edisi revisi, (Metro: STAIN Jurai Siwo Metro,

(21)

undang no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan agar hak-hak dari pekerja anak terpenuhi.14

Dapat dipahami sebenanya skripsi tersebut berbeda dengan skripsi peneliti, yang mana perbedaan dari skripsi tersebut adalah skripsi tersebut membahas tentang perlindungan atas pekerja anak di bawah umur yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga karena pada dasarnya posisi pekerja rumah tangga belum mendapatkan pengakuan yang jelas dalam produk hukum ketenagakerjaan nasional. Sedangkan dalam skripsi ini peneliti membahas tentang perlindungan hukum pekerja Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Anak dibawah umur Menurut Hukum Ekonomi Syariah.

Skripsi kedua ini membahas tentang Pekerja Anak dibawah Umur yang mana skripsi ini di tulis oleh Zahratul Husnaini dengan judul: “Pekerja

Anak di Bawah Umur (studi Kasus Enkulturasi keluarga Pekerja Anak di Kota

Padang)”. (Skripsi Universitas ANDALAS Padang 2011). Skripsi ini

membahas tentang pekerja anak di bawah umur menurut Enkulturasi atau proses mempelajari nilai dan norma kebudayaan yang dialami individu selama hidupnya.15

Dapat dipahami bahwa skripsi tersebut dengan skripsi penulis sama-sama membicarakan tenta perlindungan terhadap pekerja anak di bawah umur perbedaan skripsi ini dengan skripsi peneliti berbeda dalam masalah pokok permaslaan yang di bahas yang mana dalam skripsi tersebut membahas

14 Anisa Rosiah “Pekerja Anak dan Praktek Perlindungan Hak-Hak Anak (Studi Kasus Pekerja Rumah Tangga Anak di Sleman Yogyakarta), ( Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta) 2016.

15Zahratul Husnaini “Pekerja Anak di Bawah Umur (studi Kasus Enkulturasi keluarga Pekerja Anak di Kota Padang)”. (Skripsi Universitas ANDALAS Padang) 2011.

(22)

tentang adanya faktor-faktor yang mempengaruhi adanya pekerja anak dibawah umur salah satunya faktor yang paling menonjol dari skripsin ini adalah faktor kebudayaan masyarakat setempat. Jadi faktor lingkungan sangat mempengaruhi individu. Sedangkan dalam skripsi peneliti lebih membahas tentang perlindungan pekerja anak dibawah umur menurut Hukum Ekonomi Syariah .

Penelitian yang lain dilakukan oleh Thoriqotul Azizah, dengan judul sekripsi “tinjauan Hukum Islam terhadap Pekerja Anak di Bawah Umur”(studi Analisis UU RI No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

persepektif Mashlahah)”.(Skripsi Universitas Islam Negeri Walisongo

Semarang: 2015). Dalam penelitian ini peneliti membahas tentang perindungan pekerja anak dibawah umur berdasarkan UU RI No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan persepektif Mashlahah Sedangkan Dalam Penelitian Ini Peneliti Membahas Tentang Perlindungan Pekerja Anak dibawah Umur Menurut Hukum Ekonomi Syariah. Dari hal tersebut tentunya penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh penelitian sebelumnya16.

16Thoriqotul Azizah “tinjauan Hukum Islam terhadap Pekerja Anak di Bawah Umur”(studi Analisis UU RI No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan persepektif Mashlahah)”.(Skripsi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang) 2015.

(23)

LANDASAN TEORI

A.Perlindungan Hukum Terhadap Anak 1. Menurut Undang-undang di Indonesia

a. Perlindung hukum menurut Undang-Undang 1) Pengertian

Perlindungan hukum adalah jaminan hak dan kewajiban untuk manusia dalam rangka memenuhi kepentingan sendiri maupun didalam hubungan dengan manusia1. Dengan kata lain perlindungan hukum sebagai suatu gambaran dari fungsi hukum, yaitu konsep dimana hukum dapat memberikan suatu keadilan, ketertiban, kepastian, kemanfaatan, dan kedamaian.

2) Dasar

a. Undang-Undang

Undang-undang RI No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan BAB X Perlindungan, Pengupahan, dan Kesejahteraan paragraf 2 Tentang Anak, di antaranya:

Pasal 68

Pengusaha dilarang mempekerjakan anak.

1Sudikno Mertokusumo, mengenal Hukum Suatu Pengantar, (Yogyakarta: Liberty,

(24)

Pasal 69

(1). Ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 68 dapat dikecualikan bagi anak berumur antara 13 (tiga belas) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun untuk melakukan pekerjaan ringan sepanjang tidak menggangu perkembangan dan kesehatan fisik, mental, dan sosial.

(2). Pengusaha yang mempekerjakan anak pada pekerjaan ringan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus memenuhi persyaratan:

a. izin tertulis dari orang tua atau wali;

b. perjanjian kerja antara pengusaha dengan orang tua atau wali; c. waktu kerja maksimal 3 (tiga) jam;

d. dilakukan pada siang hari dan tidak mengganggu waktu sekolah;

e. keselamatan dan kesehatan kerja; f. adanya hubungan kerja yang jelas ;

g. menerima upah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(3). Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf a,b,f, dan g dikecualikan bagi anak yang bekerja pada usaha keluarganya2

(25)

3) Tujuan perlindungan hukum

Upaya menjalankan dan memberikan perlindungan hukum dibutuhkannya suatu tempat atau wadah dalam pelaksanaannya yang sering disebut dengan sarana perlindungan hukum. Sarana perlindungan hukum dibagi menjadi dua macam yang dapat dipahami, sebagai berikut:

a) Sarana perlindungan hukum preventif

Pada perlindungan hukum preventif ini, subyek hukum diberikan kesempatan untuk mengajukan keberatan atau pendapatannya sebelum suatu keputusanpemerintah mendapat bentuk yang definitif, tujuannya adalah mencegah terjadinya sengketa.

Perlindungan hukum preventif sangat besar artinya bagi tindak pemerintah yang didasarkan pada kebebasan bertindak karena dengan adanya perlindungan hukum yang preventif pemerintah terdorong untuk bersifat hati-hati dalam mengambil keputusan yang didaskan pada diskresi.Di Indonesia belum ada pengaturan kusus mengenai perlindungan hukum preventif. b) Sarana perlindungan hukum represif

Perlindungan hukum reporesif bertujuan untuk menyelesaikan sengketa.Penanganan perlindungan hukum oleh pengadilan umum dan pengadilan administrasi di Indonesia termasuk kategori perlindungan hukum ini.Prinsip perlindungan hukum terhadap tindakan pemerintah bertumpu dan bersumber dari konsep tentang pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia karena menurut sejarah dari barat.Lahirnya konsep-konsep tentang pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia diarahkan kepada pembatasan-pembatasan dan peletakan kewajiban masyarakat pemerintah.

Prinsip kedua yang mendasari perlindungan hukum terhadap tindak pemerintah adalah prinsip Negara hukum.Dikaitkan dengan pengakuan dan perlindungan terhadaphak-hak asasi manusia, pengakuan dan perlindunagan terhadap hak-hak asai manusia mendapat tempat untama dan dapat dikaitkan dengan tujuan dari Negara hukum.3

3Greta satya Yudhana, pelaksanaan perlindungan hukum bagi pekerja honorer kebersihan kota dipemda Yogyakarta, dalam http://e-journal. Uajy. Ac.id/8019/1/JURNAL. Pdf, di akses 27 september 2017

(26)

b. Batas Usia Anak Menurut Undang-Undang

Menurut UU Nomor 25/1997 tentang Ketenagakerjaan tepatnya ayat (20) disebut bahwa yang dimaksud anak adalah orang4 laki-laki atau wanita yang berumur kurang dari 15 tahun. Tetapi, kalau mengacu pada KHA dan Konvensi ILO, maka yang disebut pekerja anak sesungguhnya adalah mereka yang berusia di bawah 18 tahun. Selain bekerja sendiri dan membantu keluarga, pada komunitas tertentu misalnya sektor pertanian, perikanan, dan industri kerajinan sejak kecil anak-anak biasanya sudah di didik untuk bekerja.5

2. Menurut Hukum Islam

a. Perlindungan hukum terhadap pekerja menurut hukum islam

Hukum Islam merupakan istilah khas di Indonesia, sebagai terjemaahn dari al-fiqh, al-Islamy atau dalam keadaan konteks tertentu dari asy-syariah al-Islamy. Dalam Al-Qur’an dan Sunnah, istilah al-hukm al-islam tidak ditemukan. Namun, yang dipergunakan adalah kata syariat Islam yang kemudian dalam penjabarannya disebut istilah fiqih.6

Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dari bagian agama Islam. oleh karena itu maka hukum Islam adalah hukum yang bersumber dari Allah SWT, tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan manusia lain dan benda dalam masyarakat, tetapi juga hubungan lainnya karena manusia yang hidup di masyarakat tentunya

4

Bagong suyanto, masalah sosial anak,(Jakarta: kencana, 2013), h.113

5 Ibid,h.114

6 Zainuddin Ali,. Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta:

(27)

memiliku berbagai hubungan. Interaksi manusia dalam berbagai tata hubungan tersebut telah diatur dalam seperangkat ukuran tingkah laku di dalam bahasa Arab, disebut hukm jamaknya ahkam.

Dalam sistem hukum Islam tersebut terdapat lima kaidah yang digunakan di bidang ibadah maupun muamalah diantaranya ja’iz atau

mubah atau ibadah, sunnat, makruh, wajib, dan haram.7 a. Bekerja Menurut Hukum Islam.

Bekerja dalam Islam adalah suatu kegiatan yang masuk dalam bidang muamalah khususnya bab ijarah. Ijarah merupakan transaksi sewa menyewa suatu barang dan atau upah mengupah atas suatu jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa atau imbalan jasa.8Apabila transaksi tersebut berhubungan dengan ajir

(tenaga kerja) maka yang dimanfaatkan adalah tenaganya, semua hal tersebut di dalam Undang-Undang disebut dengan perjanjian kerja.

Mengenai hubungan kerja, Islam sangat berbeda dengan perindustrian moderen yang memandang hubungan antara buruh dan majikan sebagai dua kelompok yang bertentangan. Islam memandang mereka dalam konteks persodaraan dan pesahabatan. Seperti halnya bekerja dalam hukum Islam telah di jelaskan pada surah dan ayat Qs Al-Baqarah/2:2029

7

Mohammad Daud Ali, Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Rajawali pers, 2013), 42

8Mardani, “Fiqih Ekonomi Syariah”, (Jakarta: Kencana, 2013),h. 70 9Qs Al-Baqarah/2:202

(28)





















Artinya: Mereka Itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.

Dalam fiqih muamalah, al-ijarah mempunyai dua pengertian yaitu : 1) Perjanjian sewa menyewa barang

2) Perjanjian sewa menyewa jasa atau tenaga (perburuhan)

Al-ijarah (perjanjian kerja) ini sering juga diistilahkan dengan perjanjian untuk melakukan pekerjaan dan lazim juga digunakan istilah perjanjian perburuhan.10

Berikut beberapa definisi ijarah yang dikemukakan para ulama:

1) Menurut mazhab Hanafiyah :

ِض ْوَعَب ِعِف َاَنَم ىَلَغ ُدْقَء

Artinya :

Transaksi terhadap suatu manfaan dengan suatu imbalan

2) Menurut Mazhab Syafi’i

َو ِلْدَمْلِل ًةَّللاَق ُةَحَاُم ِةلَمْوُلْعَم ِةَدْوُصْقَم ِةَعَفْ نَم َلََء ُدْقَء

ْوُلْعَم ِض ْوََبَ ُةَحاَمِلاا

10Rachmat Syafi’i, Fiqih Muamalah, (Bandung : Pustaka Setia, Cet ke-3, 2006), h.

(29)

Artinya :

Transaksi terhadap manfaat yang dituju, tertentu bersifat bisa dimanfaatkan dengan suatu imbalan tertentu.11

3) Menurut Mazhab Maliki dan Hanabilah

ِضْوَِبَ ِهْوُلْعُم َةًدُم ًةَحاَبُم ِءْيَث ِعِفاَنَم ُكْمِلَْتَ

Artinya :

Pemilikan manfaan yang dibolehkan dalam waktu tertentu dengan suatu imbalan.

4) Menurut Syaikh Syihab al-Din dan Syeikh Umairah

َو ِلْلَصْلِل ًةَلِباَق ُةَحَاُص ِةَمْوثلْقَم ِةَدُصْقَم ِةَعَفْ نَم ىَلَع ُدْقَء

َعْضَو ِض ْوَعَ ب ُةَحاَبِلاا

Artinya :

Akad atas manfaat yang diketahui dan disengaja untuk memberi dan memperbolehkan dengan imbalan yang diketahui ketika itu.

5) Menurut Sayyid ijarah ialah suatu jenis akad untuk mengambil manfaat dengan jalan penggantian.12

Ijarah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ijarah yang mentransaksikan manfaat harta benda yang lazim disebut persewaan, dan ijarah yang mentransaksikan manfaat SDM

11

Hasan Ali, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam (fiqih muamalah), (Jakarta : Raja Grfindo Persada, 2003), h. 227

12Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah Juz 13, alih bahasa Kamaluddin A. Marzuki, (Bandung :

(30)

yang lazim disebut perburuhan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa dalam menerjemahkan kata ijarah tersebut janganlah diartikan menyewakan sesuatu barang untuk diambil manfaatnya saja, tetapi harus dipahami dalam arti yang luas. Dalam arti luas, ijarah bermakna suatu akad yang berisi penukaran manfaat sesuatu dengan jalan memberkan imbalan dalam jumlah tertentu yang dalam hal ini dapat dikategorikan kedalam perjanjian kerja.13

Agama Islam sangat menganjurkan perlindungan bagi umatnya terlebih lagi perlindungan terhadap pekerja yang sangat menganjurkan keselamatan. dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari ancaman-ancaman yang akan membahayakan. Sebagai mana firman Allah dalam Quran surat At-Taghabun ayat 11:































Artinya: Tidak ada suatu musibahpun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (Qs.At-Taubah: 11).14

Salah satu hukum Islam adalah memelihara al-umur al-daruriyah dalam kehidupan manusia. Yakni hal-hal yang menjadi suatu yang sangat

13Ghufron A. Mas’adi, Fiqih Muamalah Kontekstua, (Jakarta : Raja Grafindo

Persada, 2002),h. 183

(31)

penting bagi kehidupan manusia. Penting sekali bagi manusia untuk mejaga dan melindungi keselamatan agama, jiwa, akal, keturunan dan harta.

a. Melindungi agama:

adalah terpelihara dari pada ancaman orang yang tidak bertanggung jawab yang hendak merusak akidahnya, ibadah, dan ahlaknya.15

b. Melindungu jiwa

Setiap manusia diberi kebebasan dan diberi hak untuk melindungi diri dari berbagai ancaman yang dapat melukai dirinya maupun orang yang menjadi tanggung jawab dirinya.

c. Melidungi akal

Akal adalah karunia Allah yang terbesar untuk manusia.Dengan akal manusia dapat memperoleh pengetahuan tentang Allah.Oleh sebab itu manusia tidak boleh menyia-nyiakan dan mengekang tetapi harus memberi kebebasan padanya dan harus merujuknya dalam segala hal.16 d. Melindungi keturunan

Demi menjaga kelestarian umat diperlukan adanya aturan aturan yang berkaitan dengan keberlangsungan atau eksistensi hidup, sebagai mahluk yang dipercaya oleh Allah menjadi khalifah dibumi itu perlu kiranya manusia menyadari bahwa populasi sangatlah penting.Sehingga diperlukan adanya pelindungan keturunan.

e. Melindungi Harta

15 Ismail Muhammad Syah, “Filsafat Hukum Islam”, ( Jakarta:Bumi Aksara,1999),

h.68

(32)

Meskipun pada hakekatnya semua harta benda itu kepunyaan Allah, namun Islam juga mengakui hak pribadi seseorang. Oleh karena itu manusia menjadi tama’ kepada harta benda, sehingga mau mengusahakannya dengan jalan apa pun. Maka islam engatur jangan sampai terjadi bentrok antara satu sama lain.17sehingga sangat perlu untuk menjaga harta, karena harta tersebut dapat membuat beontak atau keributan antara satu dengan yang lain.

Dalam dunia kerja, Islam telah membahas beberapa hal yang berkaitan dengan pemburuhan. Diantaranya tentang hak dasar buruh dalam Al-Quran: Hak buruh atas upah kerjanya, hak atas upah sesuai dengan nilai kerjanya, hak sebagai nafkah keluarga, hak bekerja sebagai kemampuannya, hak atas waktu istirahat, hak atas perlindungan kekerasan, hak jaminan sosial, dan penghargaan masa kerja. Dari sisi majikan di gariskan beberapa kewajiban, diantaranya: Baik kepada buruh, bertanggung jawab terhadap kesehatan buruh, jujur dalam menjalankan usaha, bertanggung jawab dalam tugas, larangan menumpuk modal/membekukannya demi kepentingan pribadi, larangan penyalahgunaan kekayaan, dan menghindari berlebih-lebihan, efektif dalam menjalankan usaha.

1) Tujuan Hukum Islam

Tujuan syari’ dalam mensyari’atkan ketentuan-ketentuan hukum kepada orang-orang mukallaf adalah dalam upaya

17 Ismail Muhammad Syah, “Filsafat Hukum Islam”, ( Jakarta:Bumi Aksara,1999),

(33)

mewujudkan kebaikan-kebaikan bagi kehidupan mereka, baik melalui ketentuan-ketentuan yang dharuri,hajiy, atau pun yang

tahsini.

Ketentuan-ketentuan yang dharuri adalah ketentuan-ketentuan hukum yang dapat memelihara kemaslahatan mereka. Seandainya norma-norma tersebut tidak dipatuhi, niscaya mereka akan dihadapkan pada mafsadah dan berbagai kesukaran. Ketentuan-ketentuan dharuri itu secara umum bermuara pada upaya memelihara lima hal, yaitu agama, jiwa, akal, harta dan keturunan.

Sedangkan ketentuan hajiy adalah ketentuan hukum yang memberi peluang bagi mukallaf untuk memperoleh kemudahan-kemudahan dalam keadaan mereka sukar untuk mewujudkan ketentuan-ketentuan dharuri. Sementara ketentuan-ketentuan tahsin adalah berbagai ketentuan yang menuntut mukallaf untuk menjalankan ketentuan dharuri dengan cara yang paling baik. Oleh sebab itu, ketentuan tahsini ini berkaitan erat dengan pembinaan akhlaq yang baik, kebiasaan terpuji, dan menjalankan berbagai ketentuan dharuri dengan cara yang paling sempurna.18

2) Prinsip hukum dalam Islam

Prinsip hukum Islam merupakan titik tolak pelaksanaan ketetapan-ketetapan Allah yang berkaitan dengan mukallaf , baik

18Dede Rosyanda, hukum islam dan pranata sosial (dirasah islamiyah III,( jakarta: PT

(34)

yang berbentuk perintah, larangan maupun pilihan-pilihan. Prinsip yang paling utama adalah ketauhidan, dan keadilan.

1. Prinsip tauhid

Tauhid adalah prinsip umum hukum Islam. Prinsip ini menyatakan bahwa semua manusia ada di bawah satu ketetapan yang sama, yaitu ketetapan tauhid yang dinyatakan dalam kalimat La’ilaha Illa Allah (tidak ada tuhan selain Allah). Prinsipini ditarik dari firman Allah SWT QS.Ali Imran ayat 64. Berdasarkan atas prinsip tauhid ini, maka pelaksanaan hukum Islam merupakan ibadah.

2. Prinsip amar makruf nahi mungkar

Hukum islam digerakkan untuk merekayasa umat manusia untuk menuju tujuan yang baik dan benar yang dikehendaki dan ridho Allah dan menjauhi hal yang dibenci Allah.

3. Prinsip keadilan

Keadilan dalam bahasa salaf adalah sinonim Al-Mizan atau keseimbangan.Kata keadilan dalam Al-Qur’an kadang disamakan dengan Al-Qist. Pembahasan keadilan pada umumnya berkonotasi dalam penetapan hukum atau kebijakan raja. Akan tetapi,Keadilandalam hukum islam meliputi berbagai aspek. Prinsip keadilan ketrika dimaknai sebagai prinsip moderasi, menurut wahbah Az-Zuhaili bahwa perintah Allah ditujukan bukan karena esensinya, sebab Allah tidak mendapat

(35)

keuntungan dari ketaatan dan tidak pula mendapatkan kemadaratan dari perbuatan maksiat manusia. Namun ketaatan tersebut hanya sebagai jalan untuk memperluas prilaku dan cara pendidikan yang dapat membawa kebaikan bagi individu dan masyarakat.

4. Prinsip kebebasan

Prinsip kebebasan dalam hukum Islam menghendaki agar agama atau hukum Islam di siarkan tidak berdasarkan paksaan, tetapi berdasarkan penjelasan, demontrasi, argumentasi. Kebebasan yang menjadi prinsip hukum islam adalah kebebasan dalam arti luas yang mencakup berbagai macamnya baik kebebasan individumaupun kebebasan komunal.

5. Prinsip persamaan

Prinsip persamaan yang paling nyata terdapat dalam konstritusi madinah (Al-Shahifah), yakni prinsip islam menentang perbudakan dan penghisapan darah manusia atas manusia. Prinsip persamaan ini merupakan bagian penting dalam pembinaan dan pengembangan hukum Islam dalam menggereakkan dan mengontrol sosial, tapi bukanberarti tidak mengenal strativikasi sosial seperti komunis.

(36)

Prinsip ini memiliki makna saling membantu antas sesama manusia yang diarahkan sesuai prinsip tauhid, terutama dalam peningkatan kebaikan dan ketakwaan.

7. Prinsip toleransi

Prinsip toleransi yang dikehendaki Islam adalah toleransi yang manjamin tidak terlarangnya hak-hak Islam dan umatnya, tegasnya toleransi hanya dapat diterima apabila tidak merugikan agama Islam.19

b. Batas Usia Anak Menurut Islam

Anak-anak yang di anggap dewasa dalam Islam di katakan dengan “baligh” baligh merupakan suatu peringatan dari hidup kita dimana tubuh akan berkembang menjadi remaja.

Dengan tanda-tanda suatu peristiwa biologis. Untuk kaum pria ditandai dengan keluarnya air mani dan belum mencapai menstruasi (haidh) bagi wanita yang pada fiqh asy-syafi’i minimal dapat terjadi pada usia 9 tahun. Abu Hanifah berpendapat bahwa usia baligh bagi anak laki-laki adalah 18 tahun sedangkan bagi perempuan adalah 17 tahun, sementara Abu Yusuf, Muhammad bin Hasan, dan asy-Syafi’i menyebut usia 15 tahun sebagai tanda baligh, baik untuk anak laki-laki maupun perempuan.20 dan dipertegas pada surah An-Nur ayat 58-59

19Dede Rosyanda, hukum islam dan pranata sosial (dirasah islamiyah III,( jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 1996), h.29

20 Habibi, Tinjaun Hukum Islam Dan Psikologi Terhadap Batas Usia Minimal

(37)

Surah An-Nur ayat 58























































































































Artinya : Wahai orang-orang yang beriman hendaklah hamba sahaya (laki-laki dan perempuan) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum baliq (dewasa) diantara kamu, meminta izin kepada kamu pada tiga kali (kesempatan), yaitu sholat subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar) mu ditengah hari, dan setelah shalat isya. (itulah) tiga aurat (waktu) bagi kamu. Tidak ada dosa bagimu dan tidak (pula) bagi mereka selain dari (tiga waktu) itu ; mereka keluar masuk melayani kamu, sebagian kamu atas sebagian lain. Demikian Allah menjelaskan ayat-ayat itu kepadamu. Dan Allah Maha mengetahui, maha bijaksana.

Surah An-Nur ayat 59













































Artinya : Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur dewasa, maka hendaklah meraka (juga) meminta izin, seperti orang-orang yang lebih dewasa meminta izin. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatnya kepada mu. Allah maha mengetahui, maha Bijaksana.21

Dalam kompilasi hukum Islam batas usia anak telah diatur dalam bab XIV tentang pemeliharaan anak yaitu pasal (98) yang berbunyi sebagai berikut:

21 QS.An-Nur ayat 58-59

(38)

(1) Batas usia anak yang mampu berdiri atau dewasa adalah 21 tahun, sepanjang anak tersebut tidak bercacat fisik maupun mental atau belum pernah melangsungkan perkawinan.

(2) Orang tuanya mewakili anak tersebut mengenai segala perbuatan hukum didalam dan diluar pengadilan.

(3) Pengadilan agama dapat mengajukan salah seorang kerabat terdekat yang mampu menunaikan kewajiban tersebut apabila kedua orang tuanya tidak mampu.22

(4)

B.Pekerja

1. Jenis dan Bentuk Pekerja Anak

Pekerja adalah orang yang bekerja, atau orang yang menerima upah atas hasil kerjanya seperti buruh atau karyawan.23Sehingga Pekerja adalah setiap orang yang bekerja pada pengusaha dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain.

Sedangkan Pengertian pekerja atau buruh anak sendiri secara umum adalah anak-anak yang melakukan pekerjaan secara rutin untuk orang tuanya, untuk orang lain, atau untuk dirinya sendiri yang membutuhkan sejumlah besar waktu, dengan menerima imbalan atau tidak. Memang, menurut UU Nomor 25/1997 Tentang Ketenagakerjaan tepatnya ayat 20 disebut bahwa yang dimaksud anak adalah orang laki-laki atau wanita

22 Undang-Undang Republik Indonesia No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Dan

Kompilasi Hukum Islam, (Bandung:Citra Umbara, 2015) H.352

(39)

yang berumur kurang dari 15 tahun.24tetapi, yang mengacu pada KHA dan Konvensi ILO, maka yang disebut pekerja anak sesungguhnya adalah mereka yang berusia dibawah 18 tahun. Selain bekerja sendiri dan membantu keluarga, pada komunitas tertentu misalnya sektor pertanian, perikanan, dan industri kerajinan sejak kecil anak-anak biasanya sudah dididik untuk bekerja (Putranto, 1994). Dalam banyak kasus, dikalangan keluarga miskin anak-anak biasanya bekerja demi meningkatkan penghasilan keluarga atau rumah tangganya. Hubungan kerja yang diterapkan pada pekerja anak ada bermacam-macam bentuk.Sebagai buruh, anak-anak menerima imbalan atau upah untuk pekerjaannya.

Pekerja anak yang terdapat di pedesaan maupun di perkotaan tidak terlepas dari keadaan ekonomi rumah tangga, budaya dan faktor lainnya di mana sebagian besar dari mereka terutama dari kelas sosial yang rendah dan melakukan pekerjaan sebagian dari kegiatan sehari-hari. Pekerjaan yang mereka lakukan pada umumnya dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu pekerjaan reproduktif dan pekerjaan yang produktif.25

Pekerjaan reproduktif dimaksudkan sebagai kegiatan-kegiatan kerja yang tidak mempunyai implikasi langsung terhadap penghasilan, tetapi memberikan kesempatan kepada orang lain untuk melakukan pekerjaan produktif. Pada dasarnya pekerjaan reproduktif adalah menyangkut kerumahtangga.Sedangkan pekerjaan produktif adalah pekejaan yang berimplikasi langsung terhadap penghasilan. Pekerjaan produktif adalah

24Bagong suyanto, masalah sosial anak,(Jakarta: kencana, 2013), h.113 25Bagong suyanto, masalah sosial anak,(Jakarta: kencana, 2013), h.100

(40)

bermacam-macam pekerjaan bila dilakukan pelakunya akan memperoleh imbalan berupa upah. 26

Menurut Haryadi dan Indrasari (1995) ada tiga bentuk keterlibatan kerja anak-anak yaitu:

1. Anak-anak yang bekerja membantu orang tua.

2. Anak-anak yang bekerja dengan status magang, di mana magang merupakan salah satu cara untuk dapat menguasai keterampilan yang dibutuhkan.

3. Anak-anak yang bekerja sebagai buruh/karyawan.27

2. Hak dan Kewajiban a. Hak

1) Hak-Hak Pekerja Secara Umum

Sesuai dengan peranan dan kedudukannya diperlukan pembangunan ketenagakerjaan untuk meningkatkan kualitas para pekerja dan meningkatkan hak dari pekerja maka terdapat hak-hak pekerja antara lain adalah:

1) Hak untuk memperoleh pekerjaan

2) Hak atas upah sesuai dengan yang ada dalam perjanjian

3) Hak untuk melakukan secara baik dalam lingkungan pekerjaan 4) Hak atas jaminan sosial terutama sekali menyangkut

bahaya-bahaya yang dialami oleh pekerja dalam melakukan pekerjaan.28

26Mulyadi S, Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalamperspektif Pembangunan,(Jakarta:PT Jasa Grafindo Persada, 2003), h. 110

(41)

5) Meminta kepada pemimpin atau pengurus perusahaan agar dilaksanakn semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan

6) Menyatakan keberatan melakukan pekerjaan jika persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja tidak memenuhi persyaratan29.

Selain dua hak dari pekerja tersebut terdapat hak-hak pekerja lainya yang meliputi tentang penghapusan bentuk diskriminasi terhadap perempuan, terdapat pada Undang-undang No.13 Tahun 2003 yang memuat beberapa hak dari pekerja yaitu: 1) Pasal (5) “setiap pekerja atau buruh berhak memperoleh

perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha.

Pasal (6) pekerja atau buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa adanya diskrimnasi dari pengusaha.

2) Pasal (88) hak untuk memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

3) Pasal (99) setiap pekerja dan keluarganya berhak untuk memperoleh jaminan sosial tenaga kerja.

4) Pasal (104) setiap pekerja berhak membentuk dan menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh.30

28

Ibid, h.166

29 Jimmy Joses Sembiring, Hak Dan Kewajiban Pekerja, (Jakarta: Visimedia,2016),

h.39

(42)

2) Hak Asasi Anak dalam Pandangan Islam.

Hak asasi anak dalam pandangan islam dikelompokkan secara umum kedalam bentuk hak asasi anak yang meliputi subsistem berikut ini:

a. Hak anak sebelum dan sesudah dilahirkan. b. Hak dalam kesucian keturunannya.

c. Hak anak dalam menerima pemberian nama yang baik. d. Hak anak dalam menerima susuan.

e. Hak anak dalam mendapat asuhan, perawatan dan pemeliharaan. f. Hak anak dalam memiliki harta benda atau hak warisan, demi

kelangsungan hidup anak yang bersangkutan.

g. Hak anak dalam bidang pendidikan dan pengajaran.31

Hak anak dalam pandangan islam ini memiliki aspek yang universal terhadap kepentingan anak. Meletakkan hak anak dalam pandangan islam, memberikan gambaran bahwa tujuan dasar kehidupan umat islam adalah membangun umat manusia yang memegang teguh ajaran islam ( baca Al-qur’an dan Hadis Nabi Muhammad saw).

b. Kewajiban

Kewajiban dan hak-hak pekerjaa memiliki nilai yang penting bagi pengusaha dan bagi para pekerja.

1) Kewajiban pekerja.

31Maulana Hassan Wadong,“pengantar advokasi dan hukum perlindungan anak”,(Jakarta: PT Grasindo, 2000),h. 32

(43)

a) Mengerjakan sendiri pekerjaan yang diperjanjikan kalau pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan yang khas

b) Menjaga keselamatan barang yang dipercayakan kepadanya untuk dikerjakan sedangkan kalau bentuk pekerjaan itu berupa urusan, mengurus urusan tersebut sebagaimana mestinya32

c) Melaksanakan pekerjaan secara pribadi

Pekerjaan itu harus bersedia bekerja dalam ruang lingkup syarat-syarat perjanjiannya. Pekerjaan harus dilaksanakan secara pribadi dan tidak boleh didelegasikan kepada orang lain (pengganti).

d) Berhati-hati dalam melaksanakan keahlian yang pantas Melaksanakan kewajibannya secara berhati-hati. Pekerja harus berhati-hati dalam dalam bertindak sehingga tidak merugikan teman sekerjanya atau orang lain.

e) Mematuhi petunjuk atau perintah yang sah dan pantas yang ada dalam batas syarat-syarat pekerrjaan harus dipatuhi. Ketidak patuhan hanya akan diakui jika perintah itu melawan hukum, atau mungkin berbahaya bagi pekerja.

32 Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi, Hukum Perjanjian Dalam Islam, (Jakarta:

(44)

f) Memberikan pelayanan yang setia dan jujur

Seorang pekerja harus melaksanakan kewajibannya secara jujur dan bertanggung jawab sesuai dengan sifat pekerjanya.33

g) Benar-benar bekerja sesuai dengan waktu perjanjian

h) Mengganti kerugian kalau ada barang yang rusak, apabila kesrusakan tersebut dilakukan dengan kesengajaan atau kelengahannya.

i) Mengerjakan pekerjaan dengan tekun, cermat dan teliti.34

3. Dampak Anak dibawah Umur yang Bekerja

Secara khusus dampak anak yang bekerja pada masing-masing sektor berbeda, seperti dampak anak yang bekerja disektor kuli bangunan sangat berbeda dengan dampak anak yang bekerja di sektor penjualan, produksi dan perdagangan narkoba.

Selain dampak secara khusus, pekerja anak juga mempunyai dampak secara umum yitu:

a) Tidak memiliki waktu luang untuk bermain b) Terganggunya proses tumbuh kembang anak c) Terganggunya kesehatan fisik dan mental anak d) Rasa rendah diri dalam pergaulan

e) Rentan terhadap perlakuan diskriminatif f) Rentan mengalami kecelakaan kerja

33Abdulkadir Muhammad,Hukum perjanjian, (Jakarta:Alumni,2006),h.344

34 Suhrawardi dan Fari wajdi, Hukum Ekonomi Islam,(Jakarta: Sinar Grafika,2012),

(45)

g) Rentan terhadap perlakuan tindak kekerasan, eksploitasi dan penganiayaan

h) Rentan menciptakan generasi miskin (dari pekerja anak melahirkan pekerja anak pula)

1) Masa depan suram karena pendidikan rendah atau bahkan tidak berpendidikan

2) Tidak mampu bersaing dengan pihak lain dalam era globalisasi. Perlindungan hak pendidikan bagi pekerja anak yang seharusnya hanya dibutuhkan membantu meringankan kebutuhan keluarga, akan tetapi anak dijadikan sebagai penopang ekonomi keluarga tanpa memperhatikan faktor lainnya. Hal tersebut karena akan menimbulkan dampak fisik dan psikologis bagi anak, yang paling penting terhambatnya hak mereka untuk dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan usia mereka.35

35 Emmy sugiyani, perlindungan hak bagi pekerja anak melalui program pendidikan

(46)

A.Jenis Dan Sifat Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan jenis penelitian lapangan. Penelitian lapangan ini pada hakikatnya merupakan metode untuk menemukan secara spesifik realistis tentang apa yang sedang terjadi pada suatu saat di tengah-tengah kehidupan masyarakat.1

Penelitian lapangan ini merupakan metode penelitian yang memang benar terjadi dilapangan, datanya diperoleh melalui informasi yang benar-benar di butuhkan. Informasi yang dibutuhkan adalah dengan mencari data mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja anak dibawah umur.

Deskriptif kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena-fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain.2

Deskriptif kualitatif yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Dengan demikian laporan ini berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan. Data diperoleh dari naskah wawancara, catatan lapangan, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya.3

1

Mardalis, Metode Penelitian, ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 1999), h.28

2 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, jilid X,

2012), h. 157.

(47)

Dari penjelasan diatas, peneliti dapat memahami jika yang dimaksud dengan deskriptif kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa hasil wawancara yang ditulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati. Data tersebut digali untuk mengungkapkan suatu kejadian atau fakta, fenomena, dan keadaan yang terjadi saat penelitian

berlangsung dengan kosep atau teori yang sudah baku. Oleh karena itu, bentuk data yang digunakan berbentuk observasi, wawancara dan dokumentasi.

B.Sumber Data

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik idividu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan peneliti.4 Untuk menjawab pertanyaan penelitian ini, peneliti memperoleh sumber data primer melalui metode purposive sampling yaitu dilakukan dengan mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sempel itu. Peneliti akan berusaha agar dalam sampel itu terdapat wakil-wakil dari segala lapisan populasi.5 Dalam penelitian ini berencana menggunakan semua pekerja anak dibawah umur yang mana peneliti mewawancarai 12 pekerja anak dibawah umur, orang tua, dan mandor. didesa plangkawati sebagai sampel untuk diteliti.

4 Husain, Metode Penelitian, Edisi 2, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Pustaka, 2009), h.42 5 Nasution, Metode Research, Edisi 1,(Jakarta:PT. Bumi Aksara, 2011),h.98

(48)

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber-sumber dari bahan bacaan. Sumber sekunder terdiri dari atas berbagai macam,dari buku-buku, surat pribadi, kitab harian, notula rapat perkumpulan, sampai dokumen-dokumen resmi.6

Berdasarkan pengertian tersebut di atas, Sumber ini berupa buku-buku penunjang yang dapat diambil sebagai referensi seperti: buku-buku-buku-buku tentang “masalah sosial anak” penulis Dr.Bagong Suyanto, Undang-Undang Ketenagakerjaan 2003, Undang-Undang-Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, majalah, koran, catatan dan sebagainya yang berkaitan dengan penelitian.

C.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapat data. Dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan dokumentasi.

a. Wawancara

Wawancara merupakan proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dan Dimana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan. 7

6 S. Nasution, Metode Research, (Jakarta, PT. Bumi Aksara : 2006, jilid VIII) h. 143. 7Cholid narbuko dan abu achmadi,metodologi penelitian, (jakarta, bumi aksara, 2013),h.83

(49)

Dalam penelitian ini, peneliti mewawancarai 12 orang pekerja anak di bawah umur, orang tua, dan mandor. Untuk mendapatkan suatu informasi maka peneliti menggunakan metode wawancara semiterstruktur untuk mewawancarai responen yaitu anak-anak di bawah umur yang bekerja di desa Plangkawati kecamatan Labuhan ratu . Wawancara semiterstruktur dimana dalam hal ini peneliti hanya megajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan kerangka pertanyaan yang telah dipersiapkan. Sedangkan narasumber diberi kebebasan dalam memberikan jawaban. Metode wawancara ini digunakan untuk mendapatkan data tentang proses pelaksanaan penelitian ini dan untuk mendapatkan data tentang perlindungan hukum terhadap pekerja anak dibawah umur. b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode yang digunakan untuk penelitian sosial, untuk menelusuri data historis.8 Pengumpulan data melalui dokumentasi yaitu seperti arsip, termasuk juga buku tentang teori, pendapat, artikel, dan lain-lain yang berhubungan dengan maslah penelitian.9

Metode yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang terdapat pada Desa Plangkawati kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur, selain itu dalam metode dokumentasi upaya lain yang dilakukan adalah dengan menelusuri dan menelaah buku-buku dan karya ilmiyah

8 M Burhan Bungin, metodologi penelitian sosial dan ekonomi, (Jakarta: Kencana Prenata Media

Grup, 2013), h. 153.

(50)

yang berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap pekerja Anak dibawah umur.

D.Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif (Bogdan dan Biklen) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskan, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain”.10

Berdasarkan penjelasan diatas maka analisis data dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif lapangan yang bersifat deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan memiliki pemahaman awal mengenai situasi masalah yang dihadapi.

Penelitian ini menggunakan metode berfikir induktif, penalaran induktif merupakan proses pemikiran yang berdasarkan kesimpulan umum pada kondisi khusus. Kesimpulan yang menjelaskan fakta. Adapun faktanya mendukung kesimpulan .11 Maksudnya dari pernyataan tersebut atau individu yang bersifat khusus kemudian dapat disimpulkan menjadi kesimpulan yang bersifat umum yaitu untuk mengetahui apakah dalam pelaksnaan perlindungan hukum terhadap pekerja Anak dibawah Umur telah sesuai dengan Hukum Islam.

10 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2009), h. 248 11 Juliansyah Noor, Metode Penelitian, (Jakarta: Kencana,2011),h.17

(51)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Wilayah Penelitian

1. Sejarah Singkat Desa Plangkawati Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur

Desa Plangkawati Atau Sering Disebut dengan Desa Labuhan Ratu VII adalah yang Berbatasan dengan Way Jepara Disebelah Timur Dan Pakuan Aji disebelah Barat. di Desa Labuhan Ratu VII Atau Yang Lebih dikenal dengan Nama Plangkawati Ini Memiliki Penduduk Yang Mayoritas Bermatapencariaan Sebagai Petani. Hasil Pertanian Yang Sering Dikembangkan adalah Padi, Singkong, Jagung, Semangka, Melon, dan Sayur-Sayuran. Desa Labuhan Ratu VII Memiliki Lima Dusun yang Terbagi Menjadi 38 RT yang Tersebar Diseluruh Bagian Desa Labuhan Ratu VII Termasuk Kedalam Daerah Kawasan Taman Nasional Way Kambas dan Memiliki Jalur Menuju Pusat Latihan Gajah dengan Melintasi Dusun Lima Marga Ayu. 1

2. Pendidikan Terakhir Pekerja Anak di Bawah Umur di Desa Plangkawati Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur

Pendidikan adalah Usaha Sadar dan Terencana Untuk Mewujudkan Suasana Belajar dan Proses Pembelajaran Agar Peserta Didik Secara Aktif Mengembangkan Potensi Dirinya untuk Memiliki

(52)

Kekuatan Spiritual Keagamaan, Pengendalian Diri, Kepribadian, Kecerdasan, Akhlak Mulia, Serta Keterampilan yang diperlukan Dirinya, Masyarakat, Bangsa, dan Negara2. Dari hasil survei didesa Plangkawati Labuhan Ratu Lampung Timur Melalui Wawancara dengan Kepala Desa Bapak Edi Sutanto Bahwa mayoritas pendidikan terakhir adalah SMP Sekolah menengah pertama sedangkan yang berpendidikan SMA dan Kuliah sangat lah minim karena faktor ekonomi penduduk tersebut. Dengan demikian anak-anak yang masih sekolah SMP kurang lebih umur 14 tahun sudah bekerja demi membantu perekonomian keluarganya.3

3. Jumlah Anak di Bawah Umur yang Bekerja di Desa Plangkawati Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur

Menurut Data Kependudukan 2018 Jumlah Penduduk yang Bekerja Adalah 2.593 Laki-Laki dan 1.111 Perempuan Didesa Plangkawati Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur Sedangkan Pekerja Anak di Bawah Umur yang Bekerja dan Masih Bersekolah Antara Umur 7-18 Tahun 554 Laki-Laki dan 237 Perempuan4.

Sementara dari Hasil Wawancara dengan bapak Hamzah Selaku Kadus didesa Plangkawati Kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur Peneliti mendapatkan Adanya Beberapa Macam Pekerjaan Yang dilakukan oleh Pekerja Anak dibawah Umur Seperti: Petani,

2

Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang pendidikan

3 Edi sutanto, (kepala desa, desa plangkawati, kec. labuhan ratu VII), wawancara

research, 08 januari 2018

Referensi

Dokumen terkait

Mahasiswa mengajukan permohonan pindah ke PT lain sesuai dengan formulir yang telah disediakan di Biro Adminstrasi Akademik UMK, yang ditujukan kepada Rektor

Dari skor rata-rata hasil belajar yang didapat oleh kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol yang menunjukan bahwa penerapan model

Serta kendaraan otomatis dapat bergerak pada garis yang sudah terpasang dengan baik saat tegangan di atas 23.5 volt untuk catuan pada driver motor dan dapat membawa

Keberhasilan Badan Usaha dalam meningkatkan keuntungan dan pengembangan pasar dapat dihasilkan dengan menerapkan dan memelihara suatu sistem manajemen mutu yang dirancang untuk

Pr 7 Starter pack (kartu perdana) Flexi Trendy memiliki desain yang menarik. Pr 8 Voucher Flexi Trendy memiliki desain yang

Untuk menilai kegiatan pengembangan dan pembelajaran yang dilaksanakan siswa tidak cukup dilakukan hanya dengan cara melihat dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Lesson Plan)

Sampel 1 (kiri) dibuat dengan melarutkan kitosan sisik ikan bandeng ke dalam asam asetat terlebih dahulu hingga larutan menjadi homogen yang kemudian dicampurkan

“Kami membina para mahasiswa untuk menjadi bagian dari garda terdepan yang akan menjaga nama baik IPB, hal ini terbukti dari kasus krisis yang dihadapi, IPB dapat mengatasi hal