• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kota Depok Tahun 2015-2019

D. Badan Lingkungan Hidup Susunan Organisasi

6.1.3 Rencana Pengembangan Kelembagaan

6.1.3.4 Analisis Permasalahan

Analisis penanganan permasalahan yang dilakukan Instansi Pemerintah Kota Depok dalam mengelola bidang Cipta Karya adalah pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) bidang Cipta Karya di Kota Depok sangat dibutuhkan sehingga mampu mengikuti perkembangan waktu, informasi, dan teknologi. Peningkatan SDM melalui pendidikan formal, pelatihan, dan kursus singkat sangat diperlukan sehingga perlu dipersiapkan SDM yang mau dan mampu dalam meningkatkan kapasitasnya.

Pengembangan teknologi dan informasi bidang Cipta Karya sangat cepat dan ini perlu kecepatan pula dalam menangkap dan meresponnya, untuk itu peningkatan SDM bidang Cipta Karya di Kota Depok sangat dibutuhkan. Bantuan teknis berupa pelatihan, kursus singkat (persampahan, air minum, tata bangunan dan lingkungan dan lain lain) dan peningkatan pendidikan formal (dari pendidikan S-1 ke S-2) serta dukungan dari kementerian Pekerjaan Umum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) bidang Cipta Karya di Kota Depok masih sangat dibutuhkan. Disamping itu permasalahan lain yang terkait dengan manajemen pemerintahan Kota Depok, antara lain :

a. Adanya kelemahan dalam sistem pengendalian manajemen pemerintahan.

b. Manajemen pemerintahan Daerah, meliputi perencanaan pembangunan daerah, implementasi, pelaporan, monitoring, dan evaluasi serta pengawasan dari seluruh kegiatan pemerintah Kota Depok belum sepenuhnya berjalan efektif.

c. Adanya persepsi negatif akibat rendahnya kinerja sumber daya manusia dan kelembagaan aparatur negara.

dari masih seringnya terdengar keluhan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh aparatur. Selain itu masih sering dijumpainya permasalahan inefisiensi penggunaan sumber daya daerah.

e. Masih lemahnya pengawasan dan kurangnya akuntabilitas.

f. Aparat pengawasan fungsional daerah masih mengalami kendala dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Kekurangan jumlah personil, sarana dan prasarana serta profesionalisme aparat masih menjadi permasalahan tersendiri yang harus dicari solusinya.

g. Rendahnya kemampuan dan kemandirian keuangan daerah.

h. Keuangan daerah merupakan salah satu keterbatasan utama dalam melaksanakan pembangunan di seluruh daerah di Indonesia. Demikian pula halnya dengan di K ota Depok dimana kontribusi PAD dalam belanja daerah masih di bawah 15 %. Total belanja APBD juga masih di bawah rata–rata APBD Kabupaten/Kota.

i. Masih banyaknya produk hukum yang tidak sesuai dengan perkembangan dan memerlukan revisi.

j. Wewenang yang diamanatkan dalam PP 38 tahun 2007 dalam pengelolaan air limbah belum sepenuhnya didelegasikan ke lembaga pengelola yang ada, sehingga pengelolaan air limbah kota relatif berjalan di tempat.

6.1.3.5 Rencana Pengembangan Kelembagaan

Usulan program untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan antara lain: a) Program reformasi birokrasi.

b) Program ini bertujuan mengembalikan seluruh jajaran birokrasi di pemerintahan Kota Depok kepada jalur tugas pokok dan fungsi sesuai kompetensi yang dimiliki.

c) Program penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan.

d) Program ini bertujuan untuk menata dan menyempurnakan sistem organisasi dan manajemen Pemerintah Kota Depok yang lebih profesional, efisien, dan efektif.

e) Program pengembangan sistem perencanaan pembangunan.

f) Program ini bertujuan untuk mengembangkan pola perencanaan pembangunan daerah yang mampu menangkap aspirasi masyarakat dan mampu mengatasi perubahan yang ada.

g) Program peningkatan pengelolaan sumber daya manusia aparatur.

h) Program ini bertujuan untuk mewujudkan suatu aparatur pemerintah Kota Depok yang profesional, bersih, berwibawa, dan bebas dari KKN.

i) Program penguatan pemerintahan kecamatan dan kelurahan.

Kota Depok Tahun 2015-2019

desa selaku ujung tombak dalam pelayanan langsung kepada masyarakat. k) Program penguatan kualitas pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah.

l) Program ini bertujuan mendorong pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah yang tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat.

m) Program penyempurnaan produk hukum daerah.

n) Program ini bertujuan memperbaiki tatanan produk hukum di daerah meliputi kesuaian dengan hukum yang lebih tinggi dan mencukupi dengan kondisi lingkungan yang ada.

o) Program intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah.

p) Program ini bertujuan memperkuat keuangan daerah agar mampu membiayai pembangunan Kota Depok.

q) Program peningkatan kualitas pelayanan publik.

r) Program ini bertujuan mengembangkan manajemen pelayanan publik yang bermutu, transparan, akuntabel, mudah, cepat, patut, dan adil kepada seluruh masyarakat dengan mengedepankan prinsip kemudahan, kenyamanan, keramahan, kecepatan, dan berbiaya murah.

s) Program peningkatan sistem informasi pemerintah daerah.

t) Program ini bertujuan untuk mendayagunakan data dan informasi yang ada (ada sebuah data base) sebagai penunjang dalam perumusan kebijakan daerah.

u) Program peningkatan komunikasi dan informasi masyarakat.

v) Program ini bertujuan meningkatkan kualitas komunikasi dan informasi antara pejabat daerah dengan masyarakatnya.

Program Peningkatan Koordinasi Pembangunan Daerah

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil pembangunan melalui pengendalian yang baik agar hasil pembangunan lebih efisien dan efektif serta sesuai dengan rencana yang ditetapkan sebelumnya.

Program Peningkatan Perekonomian Daerah

Program ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi pembangunan perekonomian daerah agar kondisi ekonomi makro dapat terkendali dan mendukung pembangunan di sektor lain.

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program ini bertujuan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan administrasi pemerintahan secara lebih efisien dan efektif serta terpadu.

Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas

Program ini merupakan implementasi dari penuntasan dan penanggulangan atas penyalahgunaan kewenangan dalam bentuk praktik-praktik KKN.

Permasalahan, penyebab, dan arahan perbaikan aspek manajemen dapat dilihat pada Tabel 6.5. Tabel 6. 5 Permasalahan, Penyebab, dan Arahan Perbaikan Aspek Manajemen

No. Permasalahan Utama Penyebab Rencana Tindak

1 Produktivitas kerja karyawan belum optimal

o Penempatan personil belum sesuai dengan latar belakang pendidikan hanya didasarkan pada pengalaman.

o Pelatihan yang dilakukan masih kurang sesuai dengan kebutuhan

o Melakukan need assesment terkait dengan penempatan karyawan

o Melakukan pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan

Sumber : Hasil Analisa

Dokumen terkait