• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. METODE PENELITIAN

4.5 Analisis Data

4.5.1 Analisis Permintaan Wisata Pulau Situ Gintung-

digunakan untuk mengkaji permintaan wisata Pulau Situ Gintung-3 dan pendekatan CVM digynakan untuk mengkaji WTP pengunjung terhadap harga tiket masuk wisata PSG-3.

4.5.1 Analisis Permintaan Wisata Pulau Situ Gintung-3 dengan Travel Cost Method

Analisis fungsi permintaan wisata Pulau Situ Gintung-3 dilakukan dengan menggunakan metode biaya perjalanan atau Travel Cost Method khususnya biaya perjalanan individu atau Individual Travel Cost Method (ITCM). ITCM dirumuskan sebagai berikut (Fauzi, 2004) :

dimana:

Vij = Jumlah kunjungan oleh individu i ke tempat j

Cij = biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh individu i untuk mengunjungi lokasi j

Tij = Biaya waktu yang dikeluarkan oleh individu i untuk mengunjungi lokasi j

Qi = Persepsi responden terhadap kualitas lingkungan dari tempat yang dikunjungi

Sj = Karakteristik substitusi yang mungkin ada di tempat lain Yi = Pendapatan (income) dari individu i

Berbagai penelitian permintaan kunjungan terhadap tempat wisata mengggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) untuk mengestimasi parameternya, hal ini dikarenakan frekuensi kunjungan sebagai dependent variable dalam fungsi permintaan wisata diasumsikan sebagai variabel random kontinu dan berdistribusi normal. Namun pada kondisi sebenarnya, frekuensi kunjungan sebagai dependent variable dalam fungsi permintaan wisata merupakan variabel diskrit, integer positif dan berdistribusi Poisson. Jika terdapat variabel respon (dependent variable) yang bertipe diskrit dan integer positif, maka analisis regresi dengan metode OLS kurang tepat digunakan, dan regresi yang tepat digunakan adalah regresi poisson. Menurut Hogg dan Craig (1970) dalam Sundayani (2004), jika suatu variabel random mempunyai tipe diskrit dan merupakan bilangan bulat positif serta menyatakan banyaknya kejadian dalam interval tertentu (frekuensi), maka variabel random tersebut berdistribusi Poisson.

Fungsi permintaan wisata Pulau Situ Gintung-3 dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dimodelkan dalam bentuk regresi poisson dan diduga sebagai berikut: PPSG-3 = exp (bo + b1BP + b2PP+ b3TK + b4TP + b5WL + b6JT + b7 UP + b8 LM + b9 RA + b10 LK + ei) Dimana: PPSG-3 = Frekuensi kunjungan ke PSG-3 bo = konstanta

BP = biaya perjalanan yang dikeluarkan setiap individu ke lokasi PSG-3, yang terdiri dari biaya konsumsi, transportasi, dan biaya lain-lain yang dikeluarkan selama kunjungan di PSG-3 (Rp/orang)

PP = pendapatan pengunjung yaitu pendapatan yang diterima dalam waktu satu bulan yang terdiri dari penghasilan tetap dan penghasilan sampingan. (Rp/bulan) 1 : ≤ Rp.1.000.000 2 : Rp.1.000.000,1 – Rp.2.000.000 3 : Rp.2.000.000,1 – Rp.3.000.000 4 : Rp.3.000.000,1 – Rp.4.000.000 5 : Rp.4.000.000,1 – Rp.5.000.000 6 : > Rp.5.000.000

TK = jumlah tanggungan keluarga, yaitu jumlah orang yang biaya hidupnya ditanggung oleh responden (orang)

TP = tingkat pendidikan responden (tahun) WL = waktu luang responden (hari/tahun)

JT = Jarak tempuh dari tempat tinggal responden ke PSG-3 (km) UP = umur Pengunjung (tahun)

LM = lama mengetahui keberadaan PSG-3 (tahun)

RA = Tempat rekreasi alternatif, yaitu banyaknya tempat rekreasi alternatif yang bisa dikunjungi selain PSG-3

LK = lama kunjungan (jam) b1- b10 = koefisien regresi ei =error

4.5.2 Analisis Nilai Ekonomi Wisata Pulau Situ Gintung-3

Nilai Ekonomi Pulau Situ Gintung-3 dihitung berdasarkan nilai surplus konsumen. Surplus konsumen merupakan selisih antara total kesediaan yang bersedia dibayarkan oleh konsumen untuk suatu unit barang tertentu dengan pembayaran yang dilakukannya. Creel dan Loomis (1990) menyatakan bahwa surplus konsumen dalam regresi poisson dapat dikalkulasikan dengan rumus sebagai berikut: TC SK β 1 − =

Keterangan: βTC: koefisien dari biaya perjalanan

Nilai manfaat total/ nilai ekonomi wisata alam dari kawasan wisata Pulau Situ Gintung-3 merupakan total surplus konsumen pengunjung dalam suatu periode waktu.

4.5.3 Analisis WTP Pengunjung terhadap Harga Tiket Masuk Tempat Wisata Pulau Situ Gintung-3 dengan Contingent Valuation Method Fauzi (2004) menyebutkan bahwa di dalam tahap operasional penerapan pendekatan CVM terdapat lima tahapan kegiatan atau proses. Tahapan tersebut adalah:

1. membuat hipotesis pasar 2. mendapatkan nilai lelang (bids) 3. menghitung rataan WTP dan WTA 4. memperkirakan kurva lelang (bid curve) 5. mengagregatkan data.

Maka, untuk menganalisis WTP pengunjung terhadap harga tiket masuk wisata PSG-3 dengan CVM langkah-langkah yang akan dikerjakan adalah sebagai berikut:

1. Membuat Hipotesis Pasar

Hipotesis pasar dibuat dengan skenario bahwa wisata alam PSG-3 masih dapat dikembangkan dengan berbagai rencana pengembangan oleh pihak pengelola dengan tujuan untuk dapat meningkatkan daya tarik wisata dan melestarikan ekosistemnya sehingga didapat lingkungan yang lebih asri, nyaman, dan lestari sehingga dapat meningkatkan kepuasan pengunjung.

Usaha pengembangan tempat wisata PSG-3 memerlukan dana yang cukup besar untuk menunjang kegiatan pengembangan dan perawatan tempat wisata. Sumber pendapatan pengelola berasal dari penjualan tiket masuk wisata, oleh karena itu untuk usaha pengembangan wisata lebih lanjut diperlukan adanya kebijakan menaikkan harga tiket masuk. Seluruh responden diberi informasi mengenai skenario tersebut agar responden dapat mengetahui gambaran tentang

situasi hipotetis yang dimaksud. Sehingga pertanyaan yang sesuai untuk skenario di atas adalah:

2. Mendapatkan Nilai Penawaran/Lelang (bids)

Cara untuk mendapatkan nilai penawaran dilakukan dengan melakukan survey ke pengunjung. Tujuan dari survey ini adalah untuk memperoleh nilai maksimum keinginan membayar (WTP) dari pengunjung sebagai responden. Nilai penawaran yang diajukan terhadap sejumlah sampel pengunjung PSG-3 akan dilakukan dengan teknik close-ended question atau teknik pertanyaan tertutup, yaitu teknik bertanya terhadap responden dengan memberikan pertanyaan yang sudah disertai dengan jawaban-jawaban untuk dipilih (Mubyarto dan Suratno, 1981).

3. Menghitung Rataan WTP

Nilai rataan WTP setiap pengunjung dihitung berdasarkan nilai penawaran yang diperoleh pada tahap dua. Perhitungan ini didasarkan pada mean (nilai rataan) dari distribusi besaran WTP responden.

4. Memperkirakan Kurva Lelang (Bid Curve)

Kurva penawaran dapat dibuat dengan beberapa cara:

Cara 1. Meregresikan WTP sebagai variabel tidak bebas (dependent variable) dengan beberapa variabel bebas.

W = f (X1, X2,….Xn) Dimana: W = besarnya nilai WTP

X = variabel bebas (Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya W) Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i bersedia untuk membayar tiket masuk yang lebih mahal dari harga tiket awal untuk pengembangan dan perawatan wisata serta pelestarian ekosistem dan lingkungan tempat wisata PSG-3?

Cara 2. Menggunakan jumlah kumulatif dari jumlah individu yang menjawab suatu nilai WTP. Asumsi dari cara ini adalah individu yang bersedia membayar suatu nilai WTP tertentu akan bersedia pula membayar suatu nilai WTP yang lebih kecil. Jumlah kumulatif tersebut akan semakin sedikit, sejajar dengan semakin meningkatnya nilai WTP.

5. Menjumlahkan Data

Penjumlahan data merupakan proses dimana nilai rataan penawaran dikonversikan terhadap nilai total populasi (total nilai pengunjung).

4.6 Dampak Ekonomi dari Keberadaan Tempat Wisata Pulau Situ

Dokumen terkait