TABEL IV.13 Hasil Uji Multikolineritas
2. Analisis Persamaan Regresi Berganda Model III TABEL IV.15
Regresi Berganda Model III
Model Unstandardized Coefficients
3 B Std. Error (Constant) -0.318 0.451 ROA -0.007 0.008 FL -0.277 0.153 FS 0.108 0.059 OCF -2.88E-07 0 IP -0.094 0.086 PPS 0.143 0.279 AGE -0.006 0.003 TL 0.01 0.009 UDW -0.113 0.075 AUD -0.116 0.069
Sumber : data diolah
Hasil analisis regresi berganda pada tabel tersebut, dapat diformulasikan dalam persamaan berikut :
IPORETN = - 0,318 – 0,007 ROA – 0,277 FL + 0,108FS – 2, 877E-7 OCF – 0,094 IP + 0,143 PPS -0,006 AGE + 0,010 TL – 0,113 UDW – 0,116 AUD
Adapun persamaan tersebut dapat dijelaskan :
· Nilai b1 sebesar -0,007, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel ROA sebesar 1%
· Nilai b2 sebesar -0,277, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel financial leverage sebesar 1% akan menurunkan tingkat underpricing sebesar 0,277.
· Nilai b3 sebesar 0,108, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel financial leverage sebesar 1% akan menaikkan tingkat underpricing sebesar 0,108.
· Nilai b4 sebesar -2,877E-7 mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel operation cash
flow sebesar 1% akan menurunkan tingkat underpricing sebesar 2,877E-7.
· Nilai b5 sebesar -0,094, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel operation cash
flow sebesar 1% akan menurunkan tingkat underpricing sebesar 0,094.
· Nilai b6 sebesar 0,143, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel prosentase saham sebesar 1% akan menaikkan tingkat underpricing sebesar 0,143.
· Nilai b7 sebesar -0,006, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel AGE sebesar 1% akan menurunkan tingkat underpricing sebesar 0,006.
· Nilai b8 sebesar 0,010, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel time lag sebesar 1% akan menaikkan tingkat underpricing sebesar 0, 010.
· Nilai b9 sebesar -0,113, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel underwriter
commit to user
· Nilai b10 sebesar -0,116, mempunyai arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lain konstan maka perubahan variabel auditor sebesar 1% akan menurunkan tingkat underpricing sebesar 0,116.
G. HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS 1. Hipotesis Model I
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi berganda dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
TABEL IV.16
Hasil Analisis Regresi Variabel Keuangan terhadap Underpricing Model Variabel Nilai t Nilai F Nilai R2 Adj. R2 signifikansi 1 Regresi 2,028 0,433 0,095 0,93 (Constant) 1.97 0.055 ROA -1.938 0.059 FL -1.203 0.235 FS -0.672 0.505 OCF -0.52 0.605 IP -0.898 0.374
Sumber : data diolah
Hipotesis model I penelitian ini adalah sebagai berikut :
Variabel keuangan yaitu return on asset, financial leverage, firm
size, operation cash flow dan Issue price berpengaruh terhadap terjadinya
underpricing.
a. Pengujian Secara Simultan (Uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen keuangan secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.
Hasil uji F pada hipotesis model I mempunyai signifikansi sebesar 0,093 yang berada di bawah 0,10. Hal ini berarti bahwa variabel keuangan yaitu return
on asset, financial leverage, firm size, operation cash flow dan Issue price
secara simultan berpengaruh terhadap terjadinya underpricing. b. Pengujian secara parsial (Uji t)
Berdasarkan hasil uji regresi berganda model I pada tabel di atas menunjukkan bahwa dalam variabel keuangan pada hipotesis model I secara parsial hanya variabel ROA yang berpengaruh signifikan terhadap terjadinya underpricng. Hal ini berarti sesuai dengan penelitian Gerianta (2002) , Su (2004), dan Syarifah Aini (2009) bahwa ROA berpengaruh negatif terhadap underpricing. Variabel FL tidak signifikan pengaruhnya terhadap terjadinya underpricing. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Misnen (2003) dan penelitian Suyatmin & Sujadi (2006) bahwa financial leverage tidak berpengaruh terhadap terjadinya underpricing.
Variabel FS secara partial tidak berpengaruh terjadinya underpricing. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa investor tidak memperhatikan firm size dalam memilih untuk menginvestasikan modalnya di perusahaan tersebut. Perusahaan yang berskala besar tidak berarti memiliki kinerja perusahaan yang lebih baik daripada perusahaan berskala kecil. Hasil ini sama dengan penelitian Suyatmin & Sujadi (2006) dan Helen Sulistyo (2005).
Variabel OCF secara partial tidak berpengaruh terhadap terjadinya
underpricing. Hal ini sesuai dengan penelitian dari Bodin & Samuelsson (2010)
mengingat penelitian dilakukan untuk operation cash flow secara keseluruhan baik negatif atau pun positif. Penelitian Bodin & Samuelsson (2010) bahwa
operation cash flow dan negatif operation cash flow tidak memiliki pengaruh
terhadap tingkat underpricing namun positif operation cash flow memiliki pengaruh yang signifikan terhadap underpricing.
Variabel IP secara partial tidak berpengaruh terhadap terjadinya
underpricing. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian Dimovski & Brooks (2008)
dan Syarifah (2009) yang menunjukkan adanya hubungan negatif signifikan Issue
price terhadap terjadinya underpricing.
Koefisien determinasi adjusted R² pada persamaan regresi model I menunjukkan angka 0,095 artinya hanya 9,5 % dari variabel dependen yaitu underpricing yang dapat dijelaskan oleh variabel independen keuangan dan non keuangan. Sisanya sebesar 91,5 % dijelaskan oleh faktor - faktor lain di luar variabel penelitian ini.
2. Hipotesis Model II
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi berganda dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
TABEL IV.17
Hasil Analisis Regresi Variabel Non Keuangan terhadap Underpricing Model Variabel Nilai t Nilai F Nilai R2 Adj. R2 signifikansi 2 1,913 0, 146 0, 049 0, 111 (Constant) 1.412 0.165 PPS 1.179 0.245 AGE -0.99 0.328 TL 0.952 0.346 UDW -1.504 0.14 AUD -1.069 0.291
= Variabel non keuangan yaitu presentase saham, Age, time lag,
underwriter dan auditor berpengaruh terhadap terjadinya underpricing.
a. Pengujian Secara Simultan (Uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen keuangan secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian ini menggunakan derajat signifikansi 10%.
Hasil uji F pada hipotesis model II mempunyai signifikansi sebesar 0,111 yang berada di atas 0,10. Hal ini berarti bahwa variabel non keuangan yaitu presentase saham, Age, time lag, underwriter dan auditor secara simultan tidak berpengaruh terhadap terjadinya underpricing.
b. Pengujian secara parsial (Uji t)
Variabel PPS secara partial tidak berpengaruh terhadap terjadinya
underpricing. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Gerinta
(2002).
Variabel AGE secara partial tidak berpengaruh terhadap terjadinya underpricing. Hal ini dimungkinkan karena investor menganggap tidak hanya perusahaan yang berumur tua yang berprospek bagus. Banyak perusahaan yang baru berdiri namun mempunyai prospek masa depan yang bagus, sehingga dapat menarik investor. Karena kemungkinan perusahaan yang telah lama berdiri dan seharusnya mempunyai publikasi perusahaan yang lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan yang masih baru, namun calon investor kesulitan untuk mendapatkan informasi tersebut serta mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk memperoleh informasi dari perusahaan tersebut. Selain itu, belum tentu perusahaan yang telah lama berdiri memiliki kinerja perusahaan yang lebih baik
daripada perusahaan yang masih baru (Syarifah, 2009). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Gerinta (2002), Su (2004) dan Suyatmin & Sujadi (2006) yang mengemukakan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap
underpricing
Variabel TL tidak berpengaruh terhadap terjadinya underpricing. Hasil ini berbeda dengan penelitian Chan et al (2004) yang menunjukkan bahwa time lag berpengaruh positif terhadap terjadinya underpricing.
Variabel underwriter tidak berpengaruh terhadap terjadinya underpricing. Penelitian ini mendukung peneltian Misnen (2003) dalam hal ini underwriter yang memiliki reputasi tinggi tersebut dapat saja menggunakan reputasinya untuk menaikan harga saham perdana sehingga nantinya akan merugikan konsumen.
Variabel reputasi auditor menunjukkan tidak berpengaruh terhadap terjadinya underpricing. Hal tersebut kemungkinan disebabkan melemahnya kepercayaan investor terhadap kinerja auditor, walaupun emiten telah berusaha dengan menggunakan jasa auditor yang bereputasi baik dan berafiliasi dengan KAP asing. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Syarifah (2009).
Koefisien determinasi adjusted R² pada persamaan regresi model II menunjukkan angka 0,049 artinya hanya 4,9 % dari variabel dependen yaitu
underpricing yang dapat dijelaskan oleh variabel independen non keuangan.
Sisanya sebesar 95,1 % dijelaskan oleh faktor - faktor lain di luar variabel penelitian ini.