• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan 1. PT Delta Djakarta Tbk (DLTA)

4.2.3. Analisis Persamaan Regresi

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut:

Dari hasil pengolahan data dengan perangkat lunak SPSS diperoleh hasil pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8.

Hasil Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 48,260 10,346 4,665 ,000 Laba Bersih ,005 ,001 ,672 5,488 ,000

AKO 5,090E-6 1,835E-6 ,335 2,773 ,008

CR -,014 ,019 -,100 -,755 ,454

DER -,107 ,037 -,379 -2,879 ,006

a. Dependent Variable: DPR

Sumber : Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)

Dari Tabel 4.8 maka persamaan regresi berganda dapat dituliskan sebagai berikut:

DPR= 48,260 + 0,005 Laba Bersih + 0,000005090 AKO - 0,014 CR - 0,107 DER + ε Persamaan regresi di atas dapat diinterprestasikan sebagai berikut:

1. Nilai konstanta sebesar 48,260 artinya apabila nilai variabel independen Laba Bersih, Arus Kas Operasi (AKO), Current Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER) bernilai nol, maka variabel dependen Dividend Payout Ratio (DPR) adalah sebesar 48,260%.

2. Koefisien regresi Laba Bersih sebesar 0,005 memberikan pengertian bahwa perubahan Laba Bersih sebesar 1 Rupiah per lembar akan memberikan dampak peningkatan Dividend Payout Ratio (DPR) sebesar 0,005%.

3. Koefisien regresi Arus Kas Operasi (AKO) sebesar 0,000005090 Rupiah memberikan pengertian bahwa perubahan Arus Kas Operasi (AKO) sebesar 1 Rupiah akan memberikan dampak peningkatan Dividend Payout Ratio

(DPR) sebesar 0,000005090%.

4. Koefisien regresi Current Ratio (CR) sebesar -0,014 memberikan pengertian bahwa perubahan variabel Current Ratio (CR) sebesar 1% akan memberikan dampak penurunan Dividend Payout Ratio (DPR) sebesar 0,014%.

5. Koefisien regresi Debt to Equity Ratio (DER) sebesar -0,107 memberikan pengertian bahwa perubahan variabel Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 1% akan memberikan dampak penurunan Dividend Payout Ratio (DPR) sebesar 0,107%.

4.2.4. Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Laba bersih, arus kas operasi, current ratio, dan debt to equity ratio

berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen tahun 2009-2012 pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4.2.4.1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen yaitu Laba Bersih, Arus Kas Operasi (AKO), Current Ratio (CR), dan Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen Dividend Payout Ratio (DPR) dengan tingkat signifikansi 0,05.

H0 : β1 : β234= 0, artinya Laba Bersih, Arus Kas Operasi (AKO), Current Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER) secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H1 : Minimal satu βi ≠ 0, artinya Laba Bersih, Arus Kas Operasi (AKO),

Current Ratio (CR)dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Uji ini dilakukan dengan ketentuan:

H0diterima jika Fhitung≤ Ftabel, H0 ditolak jika Fhitung ≥Ftabel. Hasil uji F dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut.

Tabel 4.9.

Hasil Uji Statistik F (Anova Test) ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 27802,847 4 6950,712 9,179 ,000a

Residual 35591,561 47 757,268

Total 63394,437 51

a. Predictors: (Constant), DER, AKO, Laba Bersih , CR b. Dependent Variable: DPR

Sumber : Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai Fhitung adalah 9,179 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05)

adalah 2,57. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpullkan bahwa Laba Bersih, Arus Kas Operasi (AKO), Current Ratio (CR), dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)

karena Fhitung > Ftabel (9,179 > 2,57) dan signifikansi penelitian < 0,05 (0,000 < 0,05). Dengan demikian H1 diterima.

4.2.4.2. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji statistik t dilakukan untuk menguji perngaruh secara parsial antara variabel independen yaitu Laba Bersih, Arus Kas Operasi (AKO), Current Ratio

(CR), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap variabel dependen Dividend Payout Ratio (DPR) dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan.

Kriteria pengujian hipotesis untuk uji t:

H0 : βi = 0, artinya Laba Bersih, Arus Kas Operasi (AKO), Current Ratio (CR), dan Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

H1 : βi ≠ 0, artinya Laba Bersih, Arus Kas Operasi (AKO), Current Ratio

(CR), dan Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh signifikan tehadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Dengan ketentuan dasar sebagai berikut:

H0diterima jika thitung< ttabel, H0 ditolak jika thitung> ttabel. Hasil uji statistik t dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10. Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 48,260 10,346 4,665 ,000 Laba Bersih ,005 ,001 ,672 5,488 ,000

AKO 5,090E-6 1,835E-6 ,335 2,773 ,008

CR -,014 ,019 -,100 -,755 ,454

DER -,107 ,037 -,379 -2,876 ,006

a. Dependent Variable: DPR

Sumber : Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)

Dari hasil uji t pada Tabel 4.10 dapat diketahui :

1. Variabel Laba Bersih bernilai positif pada thitung sebesar 5,488 dengan nilai signifikan 0,000. Sedangkan ttabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α =

0,05) adalah 2,012. Maka dapat disimpulkan bahwa Laba Bersih berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) karena thitung> ttabel (5,488 > 2,012) dan signifikansi penelitian < 0,05 (0,000 < 0,05). Hasil penelitian sesuai dengan hipotesis yang dikemukakan peneliti. 2. Variabel Arus Kas Operasi (AKO) bernilai positif pada thitung sebesar 2,773

dengan nilai signifikan 0,008. Sedangkan ttabel dengan tingkat kepercayaan

95% (α = 0,05) adalah 2,012. Maka dapat disimpulkan bahwa Arus Kas

Operasi (AKO) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) karena thitung> ttabel (2,773 > 2,012) dan signifikansi penelitian < 0,05 (0,008 < 0,05). Hasil penelitian sesuai dengan hipotesis yang dikemukakan peneliti.

3. Variabel Current Ratio (CR) bernilai negatif pada thitung sebesar 0,755 dengan nilai signifikan 0,454. Sedangkan ttabel dengan tingkat kepercayaan

95% (α = 0,05) adalah 2,012. Maka dapat disimpulkan bahwa Current Ratio

(CR) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) karena thitung < ttabel (0,755 < 2,012) dan signifikansi penelitian > 0,05 (0,454 > 0,05). Hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis yang dikemukakan penelti.

4. Variabel Debt to Equity Ratio (DER) bernilai negatif pada thitung sebesar 2,879 dengan nilai signifikan 0,006. Sedangkan ttabel dengan tingkat

kepercayaan 95% (α = 0,05) adalah 2,012. Maka dapat disimpulkan bahwa

Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

Dividend Payout Ratio (DPR) karena thitung > ttabel (2,879 > 2,012) dan signifikansi penelitian < 0,05 (0,006 < 0,05). Hasil penelitian sesuai dengan hipotesis yang dikemukakan peneliti.

4.2.4.3. Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian kontribusi pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dapat dilihat dari koefisien determinasi berganda dimana (R2) dimana 0 < R2 < 1. Hal ini menunjukkan jika nilai R2 semakin dekat pada 1, maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen semakin kuat. Sebaliknya jika nilai R2 semakin dekat pada 0, maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen semakin lemah. Analisis dengan menggunakan uji Goodness Fit Test.

Tabel 4.11.

Hasil Uji Goodness Fit of Test

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,662a ,439 ,391 27.51850

a. Predictors: (Constant), DER, AKO, Laba Bersih , CR b. Dependent Variable: DPR

Sumber : Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi (R) diatas 0,5 yaitu sebesar 0,662. Hal ini berarti bahwa antara variabel dependen, yaitu Dividend Payout Ratio (DPR) dengan variabel independennya, yaitu Laba Bersih, Arus Kas Operasi (AKO), Current Ratio (CR), dan Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai hubungan yang erat yaitu sebesar 66,2%.

Nilai Adjusted R Square menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. Semakin tinggi nilai Adjusted R Square

maka menandakan semakin tinggi pula kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Adjusted R Square pada model regresi ini bernilai 0,391, yang berarti bahwa Laba Bersih, Arus Kas Operasi (AKO), Current Ratio

(CR), dan Debt to Equity Ratio (DER) mempengaruhi Dividend Payout Ratio

(DPR) sebesar 39,1%, dan sisanya 60,9% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian.

Dokumen terkait