BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.4. Analisis Persepsi Pegawai Terhadap Penerapan Internal marketing dan
Penerapan internal marketing akan menjadi lebih efektif apabila hal tersebut telah dipahami dengan baik oleh seluruh pegawai. Dengan demikian, dalam penelitian ini juga perlu dilakukan analisis untuk mengetahui persepsi pegawai terhadap penerapan internal marketing dan kepuasan kerja pegawai di kantor pusat PT BSM. Skala yang digunakan untuk melihat persepsi pegawai adalah dengan menggunakan skala likert.
� =
�� ��� ����� −�� ��� � � ℎ����� ���� � ...(4)
� =5−1
5 = 0,8
Nilai skor rata-rata (Rs) yang digunakan berdasarkan hasil perhitungan tersebut adalah 0,8. Berdasarkan nilai skor rata-rata tersebut, maka posisi keputusan penilaian memiliki rentang skala yang dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Rentang skala
No Range Keterangan
1 1,0 - 1,8 Sangat Tidak Setuju
2 1,8 - 2,6 Tidak Setuju
3 2,6 - 3,4 Cukup Setuju
4 3,4 - 4,2 Setuju
5 4,2 - 5,0 Sangat Setuju
4.4.1. Persepsi Pegawai Terhadap Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja pada dasarnya memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang ada pada dirinya karena itu kepuasan kerja pula
0 10 20 30 < 1 1 - 2 2 - 3 3 - 5 > 5 10 29 19 20 22 10% 29% 19% 20% 22% Jlh %
merupakan sesuatu yang bersifat individual. Semakin tinggi tingkat kepuasan individu juga dapat menggambarkan kesenjangan (gap) yang kecil antara harapan dengan kenyataan yang dirasakan invidu tersebut. Kepuasan kerja pegawai dapat dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja pegawai yang meliputi yaitu: pekerjaan itu sendiri, imbalan, tempat kerja, dan mitra kerja. a. Analisis persepsi responden terhadap indikator pekerjaan
Hasil analisis persepsi responden terhadap indikator pekerjaan dapat dijelaskan pada Tabel 6.
Tabel 6. Persepsi pegawai terhadap indikator pekerjaan
No Indikator Pekerjaan Skor Rataan Keterangan
1 Kebijakan pembagian tugas dan tanggung jawab
yang dibebankan cukup adil bagi saya 3,93 Setuju 2 Saya merasa tugas yang diberikan telah sesuai
dengan jabatan dan keahlian saya 4,01 Setuju 3 Saya merasa keberadaan atau pekerjaan saya di
perusahaan ini adalah penting dan berarti bagi perusahaan
4,14 Setuju 4 Saya tertarik dengan bidang pekerjaan yang saya
tekuni saat ini 3,87 Setuju
5 Berbagai program kerja atau kegiatan dilakukan perusahaan untuk menambah wawasan keilmuan dan kematangan berfikir saya
3,85 Setuju
Total 3,96 Setuju
Dari Tabel 6, menunjukkan persepsi pegawai mengenai pekerjaan. Skor rataan tertinggi berdasarkan persepsi responden adalah pegawai merasa keberadaan/pekerjaan pegawai di perusahaan adalah penting dan berarti bagi perusahaan. Dengan skor rataan sebesar 4,14 menunjukkan sebagian besar pegawai berpendapat bahwa keberadaan mereka dan pekerjaan yang mereka lakukan memiliki arti bagi perusahaan. Nilai skor rataan terkecil adalah berbagai program/kegiatan dilakukan perusahaan untuk menambah wawasan keilmuan dan kematangan berfikir. Dengan skor rataan sebesar 3,85 menunjukkan sebagian besar pegawai berpendapat bahwa berbagai program/kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan sudah terlaksana baik tetapi perlu ditingkatkan baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
Dari hasil penelitian mengenai pekerjaan, diperoleh nilai skor rataan keseluruhan sebesar 3,96 dan persepsi pegawai termasuk kategori setuju. Secara
umum dapat disimpulkan bahwa pegawai merasa puas terhadap pekerjaan yang mereka lakukan saat ini.
b. Analisis persepsi responden terhadap indikator imbalan
Hasil analisis persepsi responden terhadap indikator imbalan dapat dijelaskan pada Tabel 7.
Tabel 7. Persepsi pegawai terhadap imbalan
No Indikator Imbalan Skor Rataan Keterangan
1 Saya merasa gaji yang diberikan perusahaan kepada saya cukup adil dan sebanding dengan beban kerja yang saya kerjakan
3,59 Setuju 2 Saya merasa puas karena perusahaan tidak hanya
memberikan imbalan finansial tetapi juga imbalan non finansial (benefit) yang sesuai dengan
kebutuhan saya
4,27 Setuju 3 Penghargaan yang saya peroleh atas prestasi kerja
yang saya capai dapat memberikan kepuasan tersendiri
4,12 Setuju
Total 3,99 Setuju
DariTabel 7, menunjukkan persepsi pegawai mengenai imbalan. Nilai skor rataan tertinggi berdasarkan persepsi pegawai yaitu mengenai imbalan non finansial yang sesuai dengan kebutuhan pegawai disamping imbalan finansial yang mereka terima. Dengan nilai skor rataan sebesar 4,27 menunjukkan sebagian besar pegawai membenarkan pernyataan bahwa perusahaan tidak hanya memberikan imbalan finansial tetapi juga imbalan non finansial yang sesuai dengan kebutuhan pegawainya. Nilai skor rataan terkecil berdasarkan persepsi pegawai adalah pemberian gaji yang cukup adil dan sebanding dengan beban kerja yang mereka kerjakan. Dengan nilai skor rataan sebesar 3,59 menunjukkan sebagian besar pegawai merasa gaji yang diberikan perusahaan kepada pegawainya belum sepenuhnya cukup adil dan sebanding dengan beban kerja yang mereka hadapi.
Dari hasil penelitian mengenai imbalan, diperoleh total nilai skor rataan sebesar 3,99 atau dengan kategori pegawai setuju bahwa imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada para pegawainya sudah cukup baik, namun perusahaan perlu memperhatikan dan meningkatkan kembali terhadap imbalan berupa gaji yang lebih kompetitif agar kepuasan kerja pegawai dapat dipenuhi dengan lebih baik serta pegawai dapat melakukan pekerjaannya secara lebih optimal.
c. Analisis persepsi responden terhadap indikator tempat kerja
Hasil analisis persepsi responden terhadap indikator tempat kerja dapat dijelaskan pada Tabel 8.
Tabel 8. Persepsi pegawai terhadap indikator tempat kerja
No Indikator Tempat Kerja Skor Rataan Keterangan 1 Perusahaan menyediakan fasilitas/peralatan kerja
yang layak dan memadai untuk mendukung keefektifan saya bekerja
3,93 Setuju 2 Setiap pegawai dapat menggunakan semua
fasilitas/pekerjaan yang dapat menunjang pekerjaannya
4,01 Setuju
Total 3,97 Setuju
Dari Tabel 8, nilai skor rataan tertinggi berdasarkan persepsi pegawai adalah setiap pegawai dapat menggunakan semua fasilitas pekerjaan yang dapat menunjang pekerjaannya. Skor rataan sebesar 4,01 menunjukkan sebagian besar pegawai berpendapat bahwa setiap pegawai bebas dan diberikan kesempatan untuk menggunakan semua fasilitas/peralatan pekerjaan yang ada untuk menunjang pekerjaannya. Nilai skor rataan terkecil berdasarkan persepsi pegawai adalah mengenai perusahaan menyediakan fasilitas/peralatan kerja yang layak dan memadai untuk mendukung keefektifannya bekerja. Dengan skor rataan sebesar 3,93 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai menyetujui bahwa fasilitas/peralatan kerja dapat lebih ditingkatkan lagi agar fasilitas/peralatan tersebut dapat secara layak dan memadai digunakan oleh pegawainya.
Dari hasil penelitian mengenai kondisi tempat kerja tersebut, diperoleh total nilai skor rataan sebesar 3,97 atau dapat dikategorikan pegawai menyetujui atau puas dengan kondisi tempat kerja mereka saat ini, namun perlu ditingkatkan kembali mengenai penyediaan fasilitas/peralatan yang layak dan memadai agar pegawai merasa nyaman dalam bekerja.
d. Analisis persepsi responden terhadap indikator mitra kerja
Hasil analisis persepsi responden terhadap indikator mitra kerja dapat dijelaskan pada Tabel 9.
Tabel 9. Persepsi pegawai terhadap mitra kerja
No Indikator Mitra Kerja Skor Rataan Keterangan 1 Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan
semua rekan-rekan kerja dan jarang sekali terjadi konflik
4,62 Sangat Setuju 2 Rekan kerja saya selalu mendukung saya dalam
bekerja dan dalam melakukan aktivitas lainnya 4,52
Sangat Setuju 3 Atasan saya memperlakukan semua karyawan
secara adil dalam pembagian kerja 4,28 4 Saya merasa puas dengan arahan, bimbingan dan
nasehat dari atasan saya 4,12
Sangat Setuju
Total 4,39 Sangat
Setuju
Dari Tabel 9, menunjukkan persepsi pegawai mengenai mitra kerjanya. Nilai skor rataan tertinggi berdasarkan persepsi pegawai adalah hubungan yang sangat baik dengan semua rekan-rekan kerja dan jarang sekali terlibat konflik. Dengan skor rataan sebesar 4,62 menunjukkan sebagian besar pegawai berpendapat bahwa mereka memiliki hubungan yang sangat baik dengan semua rekan-rekan kerja mereka, hubungan kekeluargaan antar sesama rekan-rekan kerjanya menyebabkan jarang sekali terjadi konflik. Nilai skor rataan terkecil berdasarkan persepsi pegawai adalah merasa puas dengan arahan, bimbingan dan nasihat dari atasan pegawai. Dengan skor rataan sebesar 4,12 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai berpendapat bahwa arahan, bimbingan dan nasihat dari atasan belum sepenuhnya berjalan efektif.
Dari hasil penelitian mengenai mitra kerja, diperoleh total nilai skor rataan sebesar 4,39 dan termasuk kategori sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa hubungan pegawai dengan pegawai lainnya sebagai mitra kerja sudah memiliki hubungan yang sangat baik, kondisi ini perlu dipertahankan, namun pada aspek pemberian arahan, bimbingan dan nasehat perlu ditingkatkan lagi.
4.4.2 Persepsi Pegawai Terhadap Internal marketing
Analisis persepsi responden terhadap pelaksanaan/penerapan internal marketing di PT BSM terdiri dari 4 komponen yaitu Motivasi, Pemberdayaan, Komunikasi, dan Pendidikan & Pelatihan.
Analisis persepsi responden terhadap penerapan internal marketing dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Analisis persepsi responden terhadap indikator motivasi (Customer Focus) Hasil analisis persepsi responden terhadap indikator motivasi dapat dijelaskan pada Tabel 10.
Tabel 10. Persepsi pegawai terhadap indikator motivasi
No Indikator Motivasi Skor Rataan Keterangan
1 Kompensasi yang saya terima cukup untuk
memenuhi kebutuhan saya 3,52 Setuju
2 Fasilitas benefit yang diberikan perusahaan sangat
adil dan sesuai dengan kebutuhan saya 4,07 Setuju 3 Imbalan berupa bonus dan tunjangan lainnya yang
diberikan perusahaan cukup adil 3,67 Setuju
4 Perusahaan memberikan jaminan karir yang pasti 4,10 Setuju 5 Pekerjaan saya memberikan jaminan hari tua yang
pasti 4,12 Setuju
6 Hasil kerja saya selalu mendapat apresiasi dari
atasan 3,96 Setuju
7 Perusahaan menghargai dan memberikan imbalan
yang sesuai atas pencapaian kinerja saya 3,83 Setuju 8 Saya memiliki peralatan dan perangkat kerja yang
mendukung aktivitas pekerjaan saya 3,58 Setuju
Total 3,86 Setuju
Berdasarkan Tabel 10, nilai rataan tertinggi berdasarkan persepsi pegawai adalah mengenai pekerjaan memberikan jaminan hari tua yang pasti. Dengan nilai skor rataan sebesar 4,12 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai berpendapat pekerjaan yang mereka lakukan saat ini sudah memberikan jaminan hari tua yang pasti. Nilai skor rataan terkecil berdasarkan persepsi pegawai adalah mengenai kompensasi yang diterima cukup untuk memenuhi kebutuhan pegawai. Dengan nilai skor rataan sebesar 3,52 menunjukkan bahwa kompensasi yang diterima pegawai sebenarnya sudah cukup baik tetapi belum signifikan dibandingkan dengan indikator motivasi lainnya.
Dari hasil penelitian terhadap motivasi, diperoleh total nilai skor rataan sebesar 3,86 dan persepsi pegawai termasuk kategori setuju. Dapat disimpulkan bahwa pegawai kantor pusat PT BSM telah memiliki motivasi yang baik dalam bekerja. Perusahaan dapat menerapkan budaya customer focus dengan baik kepada para pegawainya. Pegawai diperlakukan sebagai pelanggan internal perusahaan.Sehingga pegawai merasa termotivasi untuk melakukan pekerjaannya dengan baik dan membantu mereka untuk mencapai kinerja dengan baik.Hal ini penting agar penerapan internal marketing dapat berjalan secara efektif, namun
perusahaan perlu meningkatkan kompensasi yang lebih kompetitif agar persepsi para pegawai terhadap motivasi yang mereka rasakan dapat meningkat.
b. Analisis persepsi responden terhadap indikator pemberdayaan (Excellence) Hasil analisis persepsi responden terhadap indikator pemberdayaan dapat dijelaskan pada Tabel 11.
Tabel 11. Persepsi pegawai terhadap indikator pemberdayaan
No Indikator Pemberdayaan Skor Rataan Keterangan 1 Atasan memberikan kewenangan dlm mengeksekusi
masalah yang berhubungan dg pekerjaan 3,65 Setuju 2 Atasan mendorong saya utk mengambil inisiatif
terhadap suatu pekerjaan 4,08 Setuju
3 Atasan menghargai sekecil apapun inisiatif yang
saya berikan 3,99 Setuju
4 Saya dilibatkan dalam pembuatan keputusan oleh
atasan saya 3,82 Setuju
5 Saya diikutsertakan dalam kegiatan-kegiatan
penting di perusahaan 3,84 Setuju
Total 3,88 Setuju
Berdasarkan Tabel 11, nilai skor rataan tertinggi berdasarkan persepsi pegawai adalah atasan mendorong pegawainya untuk mengambil inisiatif terhadap suatu pekerjaannya. Dengan nilai skor rataan sebesar 4,08 menunjukkan bahwa pegawai berpendapat atasan mereka telah mendorong mereka untuk memikirkan, menginisiasikan ide-ide atau masukan baru terhadap pekerjaannya. Adapun nilai skor rataan terkecil berdasarkan persepsi pegawai adalah atasan memberikan kewenangan dalam mengeksekusi masalah yang berhubungan dengan pekerjaan.
Nilai skor rataan sebesar 3,65 menunjukkan bahwa pegawai berpendapat tidak semua atasan memberikan kewenangan dalam mengeksekusi masalah yang berhubungan dengan pekerjaan. Pemberian kewenangan dalam mengeksekusi masalah pekerjaan biasanya diberikan kepada pegawai dengan jabatan tertentu.
Dari hasil penelitian mengenai pemberdayaan, diperoleh total nilai skor rataan sebesar 3,88 atau termasuk kategori setuju. Secara keseluruhan, program pemberdayaan sebagai wujud dari budaya excellence perusahaan dapat berjalan dengan baik dan disetujui oleh pegawainya.
c. Analisis persepsi responden terhadap indikator komunikasi (humanity)
Hasil analisis persepsi responden terhadap indikator komunikasi dapat dijelaskan pada Tabel 12.
Tabel 12. Persepsi pegawai terhadap indikator komunikasi
No Indikator Komunikasi Skor Rataan Keterangan
1 Sebelum sebuah kebijakan dieksekusi, atasan saya selalu menginformasikan kepada saya tahap demi tahapnya
3,84 Setuju 2 Atasan menyampaikan informasi mengenai
kebijakan baru di perusahaan 4,07 Setuju
3 Atasan menyampaikan arahan kepada saya untuk
melaksanakan suatu pekerjaan 3,93 Setuju
4 Atasan saya memberikan kesempatan untuk
menyampaikan saran dan aspirasi terhadap hal yang berhubungan dengan pekerjaan
4,07 Setuju 5 Saya rutin memberitahukan kepada atasan saya
mengenai pekerjaan yang sedang berlangsung 3,15
Cukup Setuju 6 Saya memberikan saran yang relevan kepada atasan
saya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan
4,01 Setuju
Total 3,85 Setuju
Dari Tabel 12, diketahui nilai skor rataan tertinggi berdasarkan persepsi pegawai dalam penelitian ini memiliki besaran yang sama mengenai atasan menyampaikan informasi mengenai kebijakan baru di perusahaan serta atasan pegawai memberikan kesempatan untuk menyampaikan saran dan aspirasi terhadap hal yang berhubungan dengan pekerjaan. Dengan skor rataan kedua indikator tersebut sebesar 4,07 menunjukkan bahwa atasan pegawai terbilang telah kooperatif dan terbuka dalam menyampaikan informasi yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan baru perusahaan. Selain itu atasan juga selalu memberikan kesempatan untuk menyampaikan saran dan aspirasi terhadap hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan, hal ini tentu saja berdampak baik bagi pegawai karena mereka diberikan kebebasan untuk mengemukakan pendapatnya untuk perbaikan dan kemudahan mengenai pekerjaannya. Skor rataan terkecil berdasarkan persepsi responden adalah pegawai rutin memberitahukan kepada atasanmengenai pekerjaan yang sedang berlangsung. Dengan skor rataan sebesar 3,15 atau cukup setuju tersebut menunjukkan bahwa pegawai tidak secara rutin melaporkan jenis pekerjaan yang sedang berlangsung karena atasan lebih mengutamakan pencapaian kinerja/hasil berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Dari hasil penelitian mengenai komunikasi, diperoleh skor rataan keseluruhan sebesar 3,85 dengan keterangan setuju. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi
yang terjadi antara atasan dengan pegawai sudah berjalan baik dan efektif, namun pemberitahuan laporan secara rutin dapat ditinjau kembali berdasarkan level jabatan diperusahaan tersebut, pada level jabatan pelaksana sebaiknya tetap harus dipantau pekerjaan-pekerjaannya melalui laporan rutin yang disampaikan sehingga kinerja pegawainya dapat terukur dan terarahkan dengan lebih efektif. Sedangkan level jabatan officer dapat dipantau melalui pencapaian atas target-target pekerjaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
d. Analisis persepsi responden terhadap indikator pendidikan dan pelatihan (Teamwork)
Hasil analisis persepsi responden terhadap indikator pendidikan & pelatihan dapat dijelaskan pada Tabel 13.
Tabel 13. Persepsi pegawai terhadap indikator pendidikan & pelatihan
No Indikator Pendidikan & Pelatihan Skor Rataan Keterangan 1 Perusahaan memberikan pendidikan & pelatihan
secara berkesinambungan 4,24
Sangat Setuju 2 Perusahaan memberikan pendidikan & pelatihan
yang sesuai dengan kebutuhan pegawai dibidangnya 4,26
Sangat Setuju 3 Setiap pegawai memiliki kesempatan yang sama
untuk memperoleh pendidikan & Pelatihan 4,14 Setuju 4 Perusahaan memiliki program-program pendidikan
& pelatihan yang menarik untuk meningkatkan kapasitas & kemampuan sesuai bidang kerja tertentu
3,87 Setuju 5 Pendidikan & Pelatihan telah mampu meningkatkan
kemampuan & kapasitas pegawai sesuai pekerjaannya
4,15 Setuju 6 Pendidikan & Pelatihan didukung oleh sarana
penunjang yang memadai 3,73 Setuju
7 Atasan memotivasi dan mendukung dalam program
pendidikan & pelatihan 4,11 Setuju
8 Perusahaan secara intensif mengevaluasi program pendidikan & pelatihan melalui program & media yang ada
4,15 Setuju 9 Program pendidikan & pelatihan berjalan sesuai
waktu yang telah ditentukan 3,90 Setuju
10 Pendidikan & pelatihan tidak hanya untuk meningkatkan skill & kompetensi pegawai tetapi juga sebagai pengembangan karir
4,29 Sangat Setuju
Total 4,08 Setuju
DariTabel 13, skor rataan tertinggi berdasarkan persepsi pegawai adalah pendidikan & pelatihan tidak hanya untuk meningkatkan skill & kompetensi pegawai tetapi juga sebagai pengembangan karir. Dengan skor rataan sebesar 4,29 menunjukkan bahwa pegawai menyadari pendidikan & pelatihan erat
hubungannya dengan pengembangan karir mereka di masa yang akan datang. Mereka merasakan bahwa ketika skill & kompetensi mereka semakin baik, maka karir mereka juga akan ikut naik karena perusahaan menganggap mereka telah memiliki keahlian sesuai jabatan yang dikehendaki sehingga akan berdampak kepada promosi yang mereka terima. Nilai rataan terkecil berdasarkan persepsi pegawai adalah mengenai pendidikan & pelatihan didukung oleh sarana penunjang yang memadai. Dengan nilai skor rataan sebesar 3,73 menunjukkan bahwa pelaksanaan program pendidikan & pelatihan tidak sepenuhnya berjalan dengan baik khususnya sarana penunjang program tersebut yang kurang memadai atau kurang mencukupi.
Dari hasil penelitian mengenai pendidikan & pelatihan, diperoleh nilai rataan keseluruhan sebesar 4,08 atau dengan persepsi baik/menyetujui. Dapat disimpulkan bahwa secara umum pendidikan & pelatihan yang diadakan oleh perusahaan sudah dilaksanakan dengan baik, namun perlu ditingkatkan lagi terutama pada aspek sarana penunjang pendidikan & pelatihan.
4.4.3 Analisis Structural Equation Modelling dengan Partial Least
Square(PLS)
Pada penelitian ini, teknik analisis data menggunakan model struktur berjenjang Structural Equation Modelling (SEM) yang dioperasikan melalui program Partial Least Square (PLS). Menurut Ghozali (2008), PLS merupakan pendekatan alternatif yang bergeser dari pendekatan SEM berbasis kovarian menjadi berbasis varian. Pada SEM yang berbasis kovarian umumnya menguji kualitasteori, sedangkan PLS lebih bersifat predictive model. Pengaruh penerapan
internal marketing terhadap kepuasan kerja pegawai kantor pusat PT BSM dapat diketahui dengan menggunakan metode SEM yang terdiri dari variabel laten
internal marketing dan variabel laten kepuasan kerja pegawai. Pada bab hasil dan pembahasan ini, terlebih dahulu akan dijelaskan hasil pengolahan data dengan menggunakan software SmartPLS, selanjutnya akan dibahas lebih lanjut pembahasan dan interpretasi hasil penelitian.
a. Evaluasi Model Pengukuran (Outer model)
Model pengukuran dalam PLS dapat disebut juga outer model. Outer model
Evaluasi model pengukuran ini terdiri uji validitas, reliabilitas, serta signifikansi indikator dan konstruk yang terlibat.
1. Validitas outer model
Pengujian validitas outer model dilakukan dengan melihat nilai loading factor. Nilai loading factor ini juga digunakan untuk mengukur validitas kuesioner sebagai alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini. Nilai faktor loading yang dipersyaratkan adalah > 0,5. Convergent validity mengukur korelasi antara item pernyataan dengan konstruk penelitian, dikatakan berkorelasi jika lebih besar dari 0.7 dari konstruk yang ingin diukur. Namun, untuk penelitian tahap awal dari pengembangan skala pengukuran nilai faktor loading 0,5-0,6 dianggap cukup. Hasil output grafis model pengukuran awal dapat dilihat pada Gambar7.
Gambar 7. Model awal pengaruh internal marketing terhadap kepuasan kerja pegawai
Berdasarkan model pengukuran awal pada gambar 8, terdapat indikator yang tidak valid karena < 0,5 yaitu pada indikator K1 dan K5. Sehingga dilakukan
estimasi ulang model pengukuran dengan menghilangkan indikator yang tidak valid tersebut. Nilai loading factor yang tidak memenuhi persyaratan seperti indikator K1 dan K5 mengindikasikan bahwa indikator tersebut tidak berkorelasi terhadap konstruknya. K1 sebagai indikator bahwa atasan selalu menginformasikan kepada pegawai sebelum kebijakan dieksekusi tidak berkorelasi terhadap konstruk komunikasi dalam penelitian. Begitu pula K5 sebagai indikator bahwa pegawai rutin memberitahukan kepada atasannya mengenai pekerjaan yang sedang berlangsung tidak berkorelasi terhadap konstruk komunikasi. Model pengukuran setelah estimasi dapat dilihat pada Gambar8 di bawah ini.
Gambar 8. Model Pengaruh Internal Marketing Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Setelah Diestimasi Ulang
Berdasarkan gambar 7 dan 8, terdapat dua indikator dengan loading factor< 0,5 yaitu indikator K1 dan K5 telah dikeluarkan dari model setelah dilakukan estimasi ulang. Tidak berkorelasinya kedua indikator tersebut disebabkan karena pernyataan dalam kuesioner tersebut tidak mencerminkan dari indikator yang akan diukur sehingga tidak memenuhi uji validitas konstruk. Setelah hasil estimasi ulang, dapat disimpulkan convergent validity dari kelompok konstruk eksogen dan endogen adalah valid. Untuk lebih jelasnya mengetahui nilai loading factor
sebelum dan setelah re-estimasi pada kedua Gambar 7 dan 8, dapat diterangkan pada Lampiran 2.
2. Reliabilitas Outer model
Tahapan selanjutnya adalah pengujian reliabilitas outer model dengan melihat nilai Average Variance Extract (AVE) dan Composite Reliability (CR). Reliabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa indikator-indikator mempunyai konsistensi tinggi dalam mengukur konstruk latennya. Composite reliability dapat dikatakan baik, apabila memiliki CR > 0,7. Sedangkan nilai AVE dikatakan baik jika nilai AVE > 0,5 (Ghazali, 2009). Data AVE dan CR hasil pengukuran disajikan pada Tabel 14 berikut ini.
Tabel 14. Nilai Average Variance Extract (AVE)dan Composite Reliability (CR)
Konstruk Eksogen AVE CR
Motivasi 0,645 0,935
Pemberdayaan 0,726 0,905
Komunikasi 0,706 0,904
Pendidikan & Pelatihan 0,641 0,946
Pekerjaan 0,700 0,921
Imbalan 0,560 0,788
Tempat Kerja 0,817 0,899
Mitra Kerja 0,614 0,862
Hasil uji pada Tabel 14 menunjukkan bahwa semua indikator dikatakan reliabel dalam menyusun konstruknya. Reliabilitas juga menyatakan pernyataan responden dalam kuesioner sebagai alat ukur. Setelah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas dengan software SmartPLS, maka data yang digunakan dalam penelitian ini sudah valid dan reliabel, sehingga dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya.
3. Signifikansi Outer model
Pengujian berikutnya yang ketiga adalah pengujian signifikansi outer model. Dalam suatu model penelitian perlu dilakukan pengujian tingkat signifikansi antar konstruk dalam model penelitian tersebut. Hubungan antar konstruk yang signifikan ditunjukkan dengan nilai t-statistik value) lebih besar dari t-tabel
(t-tabel = 1,96, α = 0,05). Signifikansi outer model dapat diketahui setelah melakukan bootstraping. Bootsrapping atau jacknifing adalah teknik untuk mendapatkan nilai t-statistik guna menguji apakah hubungan antar variabel laten
signifikan atau tidak signifikan. Hasil setelah bootstraping dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Uji signifikansi outer model
Berdasarkan Gambar 9, semua indikator terlihat signifikan terhadap konstruknya karena nilai t-statistik > t-tabel (1,96). Untuk lebih jelasnya hasil
bootsrapping outer model dapat dilihat pada lampiran 2. b. Evaluasi Model Struktural (Inner Model)