C. Metode
3. Analisis Persepsi, Pemahaman terhadap Label dan Pola
terhadap label dan pola konsumsi konsumen tentang produk minuman khusus bumil dan/atau busui
a. Penyusunan kuesioner Instrumen pengamatan b. Penetapan kriteria dan
jumlah responden
Kelompok responden sebagai target pengamatan
c. Penetapan lokasi Lokasi pengambilan data d. Pelaksanaan survei Data tentang profil responden,
pemahaman tentang label,persepsi dan pola konsumsi responden terhadap produk
Data tentang harga dan berat bersih
e. Pengolahan data : Analisis deskriptif dan analisis korelasi
Gambaran mengenai profil responden, pemahaman tentang label, persepsi responden, pola konsumsi, karakteristik produk (harga dan merek) berupa frekuensi, rataan, presentase dan tabulasi silang.
Korelasi antara profil responden dengan pemahaman responden tentang label, persepsi responden, dan pola konsumsi menggunakan rank Spearman dan Chi Square
19
1. Kajian kesesuaian kandungan gizi yang tercantum pada label produk terhadap SNI minuman khusus ibu hamil dan/atau ibu menyusui.
Penelitian diawali dengan pembuatan daftar produk minuman khusus ibu hamil dan/atau ibu menyusui yang diberikan izin edar berupa nomor pendaftaran oleh Direktorat Penilaian Keamanan Pangan, Badan Pengawas Obat dan Makanan pada tahun 2007-2011. Dari data tersebut diketahui bahwa ada 103 jenis produk minuman khusus ibu hamil dan atau ibu menyusui yang diberikan izin edar selama tahun 2007-2011.
Selanjutnya dilakukan proses pengumpulan berkas pendaftaran produk yang dijadikan bahan penelitian. Tidak semua berkas pendaftaran dapat ditemukan, sehingga pengumpulan data terkait label produk hanya dapat dilakukan untuk 59 produk. Terdiri dari 30 produk minuman khusus ibu hamil, 22 produk minuman khusus ibu menyusui dan 7 produk minuman khusus ibu hamil dan ibu menyusui.
Data yang terkumpul selanjutnya dikompilasi terkait informasi yang meliputi takaran saji, jenis dan jumlah kandungan gizi, persentase AKG, petunjuk penyiapan dan penggunaan. Selanjutnya dilakukan konversi data dari nilai kandungan gizi per sajian menjadi per 100 g. Hal tersebut dilakukan karena pada umumnya persyaratan kandungan gizi pada SNI minuman khusus ibu hamil dan/atau ibu menyusui dalam per 100 g produk.
Pengolahan data dilakukan untuk mendapatkan data akhir berupa matriks kesesuaian antara kandungan gizi dalam masing-masing produk minuman khusus ibu hamil dan/atau ibu menyusui dengan persyaratan yang tercantum dalam SNI minuman khusus ibu hamil dan/atau ibu menyusui. Hasil pengolahan juga memperlihatkan jenis dan nilai zat gizi yang tidak sesuai standar untuk masing-masing produk. Produk minuman khusus ibu hamil dan/atau ibu menyusui dinyatakan tidak sesuai dengan standar apabila terdapat satu atau lebih parameter kandungan gizi yang tidak sesuai standar.
2. Kajian persentase AKG zat gizi yang tercantum pada label produk dibandingkan dengan kecukupan gizi bumil dan busui.
Pengumpulan data yang dilakukan sama dengan kegiatan untuk kajian kesesuaian kandungan gizi yang tercantum pada label produk terhadap SNI. Pengolahan data untuk kajian ini menggunakan ALG tahun
2007 untuk kelompok ibu hamil dan ibu menyusui. Keluaran dari tahapan ini adalah rata-rata persentase AKG zat gizi per sajian untuk masing- masing produk minuman khusus bumil dan/atau busui dan tabel sebaran jenis dan jumlah klaim zat gizi dan non gizi pada produk minuman khusus ibu hamil dan/atau ibu menyusui.
3. Analisis persepsi, pemahaman terhadap label dan pola konsumsi konsumen tentang produk minuman khusus ibu hamil dan/atau ibu menyusui
Penyusunan kuesioner. Kuesioner merupakan salah satu
instrumen untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk memperoleh data tentang persepsi responden terhadap produk minuman khusus minuman khusus ibu hamil dan/atau ibu menyusui, pemahaman tentang labelnya dan pola konsumsi produk tersebut. Kuesioner penelitian terdiri dari 3 bagian meliputi profil responden, pemahaman terhadap label produk, persepsi dan pola konsumsi responden terhadap produk minuman khusus ibu hamil dan/atau ibu menyusui.
Penetapan kriteria dan jumlah responden. Responden
penelitian adalah kelompok ibu hamil dan ibu menyusui yang mengonsumsi produk minuman khusus ibu hamil dan/atau ibu menyusui yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Kriteria inklusi
a. Ibu hamil yang mengonsumsi minuman khusus ibu hamil
b. Ibu menyusui yang mengonsumsi minuman khusus ibu menyusui c. Ibu hamil dan ibu menyusui yang bersedia menjadi responden 2. Kriteria eksklusi
Ibu hamil dan ibu menyusui yang tidak bersedia menjadi responden. Menurut Roscoe dalam Sekaran (2006), acuan umum untuk menentukan ukuran sampel yaitu (1) ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian; (2) jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat; (4) untuk penelitian mutivariat (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel sebaiknya 10 kali lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian; dan (5) Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen
21
yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai dengan 20.
Penentuan jumlah responden menggunakan variabel estimasi proporsi populasi dengan tingkat kepercayaan 95% dihitung dengan
rumus (Lemenshow et al 1990 dalam Murti 2010) sebagai berikut :
n = z α/22 pq
E2
dengan :
E = galat estimasi
p = proporsi populasi, 0,5 apabila tidak diketahui q = 1-p
α = taraf keterandalan
100 (1- α)% = tingkat keyakinan
Pada penelitian ini, diharapkan galat estimasi tidak lebih dari
13% dengan tingkat keyakinan 95% berarti : z α/2 = 1,96 (dengan
tingkat keyakinan 95%, maka nilai α = 0,05, α/2 = 0,025 sehingga z0,025 = 1,96 diperoleh dari tabel distribusi normal standar); E = 0,13; p = 0,5; q = 0,5 maka jumlah responden untuk penelitian ini adalah :
n = 1,962 x 0,5 x 0,5
0,132
= 56 responden
Berdasarkan perhitungan tersebut maka ditetapkan responden yang mewakili kelompok ibu hamil dan ibu menyusui masing-masing berjumlah 60 responden.
Penetapan lokasi pengambilan data. Pengambilan data melalui
kuesioner dilakukan di Jakarta Pusat dan untuk mendapatkan data sebaran yang seimbang dalam hal sosial ekonomi maka ditetapkan sarana kesehatan yang dipilih adalah rumah sakit swasta, rumah sakit pemerintah dan puskesmas. Pengambilan data dilakukan di sarana kesehatan dengan pertimbangan bahwa responden biasa mengunjungi tempat tersebut untuk melakukan konsultasi kesehatan. Sedangkan pengambilan data terkait dengan harga produk minuman khusus ibu hamil dan/atau ibu menyusui dilakukan di toko modern.
Pelaksanaan survei. Survei dilakukan melalui pengisian
kuesioner dan wawancara. Responden merupakan ibu hamil dan ibu menyusui yang datang ke rumah sakit dan puskesmas yang telah
ditetapkan. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan terkait identitas diri, pemahaman terhadap label, persepsi dan pola konsumsi produk minuman khusus ibu hamil dan/atau ibu menyusui. Untuk survei harga produk dilakukan pengamatan dan pencatatan mengenai harga dan berat bersih produk berdasarkan nama dagang di beberapa toko modern.
Pengolahan data. Pengolahan data dilakukan dengan membuat
kategori pada peubah profil responden (usia, usia kehamilan, urutan kehamilan, bulan pemberian ASI, jumlah anak, pendidikan, pekerjaan, pendapatan keluarga, pengeluaran untuk produk), pemahaman responden terhadap label produk (pembacaan label, pemahaman tentang informasi nilai gizi, kepatuhan mengikuti petunjuk penyiapan dan penggunaan), persepsi responden terhadap produk (persepsi responden terhadap keberadaan produk, pertimbangan dalam memilih produk, sumber informasi, dan manfaat konsumsi produk) dan pola konsumsi (nama dagang yang dikonsumsi dan frekuensi konsumsi produk) serta harga produk. Selanjutnya data yang diperoleh diolah dan dianalisis secara deskriptif. Analisis deskriptif berupa frekuensi, presentase dan tabulasi silang dilakukan pada peubah profil responden, pemahaman responden terhadap label produk, persepsi responden terhadap produk, pola konsumsi dan harga produk.
Analisis korelasi digunakan untuk melihat hubungan antara profil responden dengan pemahaman responden terhadap label, persepsi responden terhadap produk dan pola konsumsi produk. Analisis korelasi
menggunakan uji Chi-Square dan uji rank-Spearman.
Uji Chi-Square digunakan untuk memeriksa ketidaktergantungan
antara dua variabel dalam satu populasi. Uji Chi-Square menggunakan
data nominal dan data ordinal. Dalam hal ini yang termasuk data nominal adalah profil responden (pekerjaan), persepsi responden terhadap produk (sumber informasi dan manfaat konsumsi produk) sedangkan yang termasuk data ordinal adalah profil responden responden (usia, usia kehamilan, urutan kehamilan, bulan pemberian ASI, jumlah anak, pendidikan, pendapatan keluarga, pengeluaran untuk produk), pemahaman responden terhadap label produk (pembacaan label, pemahaman tentang informasi nilai gizi, kepatuhan mengikuti petunjuk
23
penyiapan dan penggunaan), persepsi responden terhadap produk (persepsi responden terhadap keberadaan produk dan pertimbangan dalam memilih produk) dan pola konsumsi (nama dagang yang dikonsumsi dan frekuensi konsumsi produk).
Hipotesis pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut:
H0: kedua variabel saling bebas
H1: kedua variabel tidak saling bebas.
Rumus Chi-Square (Sulaiman 2002) :
(
)
∑∑
=
−
=
r i k j ij ij ijE
E
O
1 2 2χ
, dengan derajat bebas = (r-1)(k-1)Dimana: Oij = frekuensi sel yang diamati
Eij = frekuensi yang diharapkan untuk sel ij Kaidah pengambilan keputusan:
Tolak H0 jika:
χ
2(r−1)(k−1)>χ
2(1−α) atau Asymp.sig < taraf nyata (α
)Terima H0 jika:
χ
2(r−1)(k−1)<χ
2(1−α) atau Asymp.sig > taraf nyata (α
)Korelasi rank Spearman digunakan untuk memeriksa hubungan
antara dua variabel yang berskala ordinal. Dasar dari penggunaan korelasi ini adalah peringkat atau berjenjang. Dalam hal ini data ordinal adalah profil responden responden (usia, usia kehamilan, urutan kehamilan, bulan pemberian ASI, jumlah anak, pendidikan, pendapatan keluarga, pengeluaran untuk produk), pemahaman responden terhadap label produk (pembacaan label, pemahaman tentang informasi nilai gizi, kepatuhan mengikuti petunjuk penyiapan dan penggunaan), persepsi responden terhadap produk (persepsi responden terhadap keberadaan produk dan pertimbangan dalam memilih produk) dan pola konsumsi (nama dagang yang dikonsumsi dan frekuensi konsumsi produk). Adapun rumus yang digunakan adalah (Sulaiman 2002) :
)
1
(
6
1
2 1 2−
−
=
∑
=n
n
D
n iρ
Dimana:
ρ
= koefisien korelasi SpearmanD = perbedaan skor antara dua bariabel n = jumlah pengamatan
Analisis peringkat digunakan untuk mengetahui urutan perhatian responden terhadap informasi pada label dan urutan pertimbangan responden terhadap atribut utama dalam memilih produk dengan menggunakan uji Friedman. Uji Friedman digunakan untuk menguji signifikansi k sampel yang berkaitan, berasal dari populasi yang sama, dengan skala data minimal ordinal (kategori). Dasar perhitungan analisis Friedman menggunakan peringkat-peringkat, yang dirunut dari hasil-hasil pengamatan yang diukur.
Hipotesis pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut:
H0: nilai pengamatan dalam satu variabel identik
H1: sekurang-kurangnya salah satu variabel cenderung menghasilkan
nilai-nilai yang lebih besar dibandingkan sekurang-kurangnya salah satu variabel yang lain. Karena distribusi yang terbentuk adalah
distribusi chi-square maka statistik uji yang digunakan untuk analisis
ini adalah (Sulaiman 2002) :
)
1
(
3
)
1
(
.
12
1 2 2−
+
+
=
∑
=k
n
R
k
k
n
k j jχ
, dengan derajat bebas = k-1Dimana: n = banyaknya pengamatan untuk variabel
k = banyaknya variabel
Rj = jumlah peringkat untuk setiap variabel
Kaidah pengambilan keputusan:
Tolak H0 jika :
χ
2hitung>χ
2(α,k−1) atau Asymp.sig < taraf nyata (α
)Terima H0 jika : ( , 1) 2 2 −