• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Persepsi, Sikap Responden terhadap Penggunaan Sumber Pembiayaan Formal Pembiayaan Formal

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3. Hasil Analisis

4.3.1. Analisis Persepsi, Sikap Responden terhadap Penggunaan Sumber Pembiayaan Formal Pembiayaan Formal

Dalam analisis persepsi dan sikap akan diuraikan bagaimana persepsi tingkat kepentingan dan persepsi tingkat kepercayaan terhadap lembaga pembiayaan formal. Sikap responden terhadap penggunaan sumber pembiayaan formal dapat dilihat dari pembentukan nilai persepsi tingkat kepentingan dan persepsi tingkat kepercayaan responden terhadap produk. Analisis ini mengggunakan model atribut Fishbein dengan menghitung hasil perkalian persepsi tingkat kepentingan responden (Ei) dengan persepsi tingkat kepercayaan responden (Bi).

4.3.1.1. Analisis Persepsi Tingkat Kepentingan Responden Terhadap Penggunaan Sumber Pembiayaan Formal

Analisis Tingkat Kepentingan terhadap penggunaan sumber pembiayaan formal usahatani dilakukan dengan enam atribut faktor eksternal yakni jumlah pinjaman, jangka waktu, tingkat bunga, prosedur yang ditetapkan bank, jaminan/agunan, serta lokasi. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan atribut yang tergolong sangat penting, hingga atribut-atribut yang tergolong sangat tidak penting yang menjadi pertimbangan responden dalam mengkonsumsi produk. . Data dari masing- masing atribut dengan nilai dan nilai rata-rata (Mean Scores) dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Tingkat kepentingan responden terhadap penggunaan sumber pembiayaan formal

Atribut Nilai Mean Interpretasi

Jumlah Pinjaman 406 4,06 Penting

Jangka Waktu 410 4,10 Penting

Tingkat Bunga 396 3,96 Penting

Mekanisme/Prosedur 434 4,34 Sangat Penting

Jaminan/Agunan 430 4,30 Sangat Penting

Lokasi 360 3,60 Penting

Berdasarkan tabel tingkat kepentingan diatas terlihat bahwa hampir seluruh atribut memiliki interpretasi penting, tetapi atribut mekanisme/prosedur dan jaminan/agunan memiliki interpretasi sangat penting dengan nilai 4,34 dan 4,30. atribut mekanisme/prosedur dan atribut jaminan/agunan menjadi fokus utama tingkat kepentingan responden dibanding atribut lain dalam menggunakan sumber pembiayaan. Atribut-atribut lain juga tidak dapat diabaikan begitu saja disebabkan atribut-atribut yang lain masuk dalam kategori interpretasi penting.

Jumlah pinjaman menunjukkan nilai sebesar 4,06. Lama waktu pengembalian menunjukkan angka sebesar 4,10. Tingkat Bunga sebesar 3,96 dan lokasi memiliki nilai yang paling kecil sebesar 3,60, tetapi tetap masuk dalam kategori interpretasi persepsi penting. Dari nilai diatas diharapkan sektor sumber pembiayaan formal mampu memberikan gambaran prioritas tindakan yang bisa dilakukan terhadap masing-masing atribut sesuai dengan persepsi tingkat kepentingan yang ada.

4.3.1.2. Analisis Persepsi Tingkat Kepercayaan Responden Terhadap Penggunaan Sumber Pembiayaan Formal

Data tingkat kepercayaan responden diukur menggunakan skala pengukuran interval, dengan instrumen pertanyaan menggunakan Semantic Differential. Metode ini dibuat dengan menempatkan dua (2) skala penilaian dalam titik ekstrim yang berlawanan yang biasa disebut bipolar. Biasanya di antara titik ekstrim di dapati 5 atau 7 titik-titik butir skala dimana responden menilai suatu konsep atau lebih pada setiap butir skala.

Data tingkat kepercayaan menunjukkan gambaran penilaian responden terhadap lembaga pembiayaan formal saat ini. Atribut mekanisme/prosedur dan atribut jaminan/agunan mempunyai nilai yang paling kecil diantara lainnya dengan nilai 2,46 dan 2,44 dengan intrepretasi tidak dipercaya. Jika ditarik kembali pada penilaian scala semantic differential maka ini berarti atribut mekanisme/prosedur dan atribut jaminan/agunan mengarah berada pada titik kutub ekstrem negatif bagi responden. Mekanisme prosedur dan jaminan/agunan yang diberlakukan oleh lembaga sumber pembiayaan formal saat ini dianggap atau dipersepsikan responden tidak memahami kondisi petani. Atribut lainnya seperti lama waktu pinjaman, dan tingkat bunga masih dalam kategori interpretasi dipercaya responden dengan nilai masing-masing 3,77 dan 3,68. Sementara atribut jumlah pinjaman diinterpretasikan responden pada kategori biasa saja dengan nilai masing-masing sebesar 3,22 dan 3,17. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 8. Tingkat kepercayaan responden terhadap penggunaan sumber pembiayaan formal

Atribut Nilai Mean Interpretasi

Jumlah Pinjaman 322 3,22 Biasa Saja

Jangka Waktu 377 3,77 Dipercaya

Tingkat Bunga 368 3,68 Dipercaya

Mekanisme/Prosedur 246 2,46 Tidak Dipercaya

Jaminan/Agunan 244 2,44 Tidak Dipercaya

Lokasi 317 3,17 Biasa saja

4.3.1.3. Sikap Responden Terhadap Penggunaan Sumber Pembiayaan Formal

Setelah didapatkan hasil mengenai tingkat kepentingan dan tingkat kepercayaan responden terhadap produk maka dapat dianalisis sikap responden melalui model sikap Multi Atribut Fishbein dengan mengalikan hasil dari keduanya yakni tingkat kepentingan dan tingkat kepercayaan sehingga dapat diperoleh sikap responden terhadap produk. Sikap dari responden dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Sikap Responden terhadap penggunaan sumber pembiayaan formal

Atribut Ei Bi Ei X Bi

Jumlah Pinjaman 4,06 3,22 13,07

Jangka Waktu 4,10 3,77 15,45

Tingkat Bunga 3,96 3,68 14,57

Mekanisme/Prosedur 4,34 2,46 10,67

Jaminan/Agunan 4,30 2,44 10,49

Lokasi 3,60 3,17 11,41

Dari Tabel 9. sikap responden diatas diketahui bahwa atribut mekanisme/prosedur dan jaminan/agunan pada sumber pembiayaan formal perlu mendapat perhatian lebih disebabkan nilai kedua atribut ini paling kecil dibanding lainnya dengan nilai masing- masing sebesar 10,67 dan 10,49. Hal ini

menggambarkan bahwa petani tidak ingin menggunakan sumber pembiayaan formal, terutama disebabkan kedua hal ini.

Nilai paling tinggi pada tabel diatas adalah pada atribut jangka waktu yakni sebesar 15,45 kemudian tingkat bunga sebesar 14,57 jumlah pinjaman sebesar 13,07 dan lokasi sebesar 11,41. Angka-angka diatas mengisyaratkan bahwa jangka waktu cicilan yang bisa dilakukan responden dipersepsikan sudah sesuai. Tingkat bunga juga dipersepsikan masih sesuai dengan kondisi responden, hal ini mungkin saja terjadi disebabkan sumber pembiayaan non formal menetapkan suku bunga yang dirasa tinggi kepada para petani. Atribut lokasi mempunyai nilai yang juga mendekati nilai kedua atribut terendah sebelumnya yakni mekanisme dan jaminan, ini juga perlu mendapat perhatian agar responden dapat dengan mudah mengakses lokasi sumber pembiayaan formal sehingga interaksi ekonomi dalam usaha tani dapat berlangsung dengan lebih baik. Uraian mengenai persepsi tingkat kepentingan dan persepsi tingkat kepercayaan serta pembentukan sikap yang terjadi pada masing masing variabel akan dijabarkan pada pembahasan selanjutnya dibawah ini.

4.3.1.4. Variabel Jumlah Pinjaman

Dari Tabel 9, pada variabel jumlah pinjaman terdapat nilai persepsi tingkat kepentingan sebesar 4,06 dengan interpretasi penting, dan tingkat kepercayaan 3,22 yang dipersepsikan biasa saja, serta pembentukan nilai sikap dengan nilai sebesar 13,07. Nilai persepsi tingkat kepentingan, dan nilai persepsi tingkat kepercayaan serta nilai pembentukan sikap menunjukkan bahwa jumlah pinjaman merupakan variabel yang penting bagi petani dalam mempertimbangkan penggunaan sumber pembiayaan tetapi petani juga mempunyai anggapan bahwa

jumlah pinjaman yang ada pada lembaga sumber pembiayaan formal biasa saja, yang tidak terlalu mempunyai perbedaan dengan lembaga diluar lembaga pembiayaan formal atau dengan menggunakan modal sendiri. Nilai sikap yang terbentuk sebesar 13,07 jika dibandingkan dengan variabel lainnya bukan merupakan nilai yang terendah juga bukan merupakan nilai yang tertinggi. Hal ini menunjukkan variabel jumlah pinjaman bukan prioritas utama untuk diperhatikan dibanding variabel lainnya tetapi juga bukan harus tidak diperhatikan, posisi variabel ini berada dalam posisi sedang diantara untuk menjadi perhatian utama atau tidak dalam pengambilan minat.

4.3.1.5. Variabel Jangka Waktu

Variabel jangka waktu mempunyai nilai sikap yang terbentuk sebesar 15,45 jika dibandingkan dengan variabel lainnya merupakan nilai yang tertinggi.

Hal ini menunjukkan variabel jangka waktu bukan prioritas utama untuk diperhatikan dibanding variabel lainnya sebab mempunyai nilai persepsi tingkat kepentingan dan tingkat kepercayaan yang tinggi bagi petani. Perbaikan kinerja manajerial diharapkan memperhatikan nilai variabel tingkat persepsi tingkat kepentingan dan tingkat kepercayaan serta nilai pembentukan nilai sikap yang paling rendah menjadi prioritas utama untuk dibenahi.

4.3.1.6. Variabel Tingkat Bunga

Dari Tabel 9. dapat diketahui variabel tingkat bunga bukan merupakan variabel yang mempunyai nilai paling tinggi, tetapi berada diatas empat variabel lain seperti variabel jumlah pinjaman, variabel, lokasi, variabel mekanisme/prosedur dan variabel jaminan/agunan, melalui pembentukan nilai

sikap sebesar 14,57 yang didapat dari hasil kombinasi nilai tingkat kepentingan sebesar 3,96 dan tingkat kepercayaan sebesar 3,68. Melihat nilai yang ada pada variabel tingkat bunga berada diatas empat variabel lain juga bukan merupakan prioritas yang paling utama untuk diperhatikan dibanding variabel lainnya yang lebih rendah.

4.3.1.7. Variabel Mekanisme/Prosedur

Dari Tabel 9, dapat diketahui variabel mekanisme prosedur bukan merupakan variabel mempunyai nilai yang paling rendah dibanding variabel lainnya tetapi nilai yang terbentuk lebih rendah dibanding lima variabel lain yakni jumlah pinjaman, jangka waktu, tingkat bunga, dan lokasi. Variabel mekanisme prosedur memiliki pembentukan nilai sikap sebesar 10,67 dan berbeda sedikit dengan variabel paling rendah yakni variabel jaminan/agunan sebesar 10,49.

Nilai pembentukan sikap yang rendah ini di sebabkan nilai tingkat persepsi tingkat kepercayaan yang rendah pada variabel ini yakni sebesar 2,46. Persepsi tingkat kepercayaan petani mengenai mekanisme/prosedur pada lembaga sumber pembiayaan formal tidak dipercaya mudah melainkan sulit bagi petani. Variabel mekanisme prosedur merupakan variabel yang harus menjadi perhatian utama dalam pengambilan minat dan kinerja manajerial lembaga sumber pembiayaan formal.

4.3.1.8. Variabel Lokasi

Variabel lokasi menunjukkan nilai sikap yang terbentuk sebesar 11,41 jika dibandingkan dengan variabel lainnya bukan merupakan nilai yang terendah juga bukan merupakan nilai yang tertinggi. Hal ini menunjukkan variabel lokasi

bukan prioritas utama untuk diperhatikan dibanding variabel lainnya tetapi juga bukan harus tidak diperhatikan, posisi variabel ini berada dalam posisi sedang diantara untuk menjadi perhatian utama atau tidak dalam pengambilan minat.

4.3.1.9. Variabel Jaminan/Agunan

Nilai variabel yang paling rendah dibanding variabel lainnya seperti jumlah pinjaman, jangka waktu, tingkat bunga, mekanisme prosedur, lokasi adalah variabel jaminan/agunan dengan nilai pembentukan nilai sikap sebesar 10,49. Nilai pembentukan sikap yang rendah ini di sebabkan nilai tingkat persepsi tingkat kepercayaan yang rendah pada variabel ini yakni sebesar 2,44. Persepsi tingkat kepercayaan petani mengenai jaminan/agunan pada lembaga sumber pembiayaan formal tidak dipercaya mudah melainkan sulit bagi petani. Variabel jaminan/agunan ini merupakan prioritas paling utama untuk diperhatikan dalam pengambilan minat dan kinerja manajerial lembaga sumber pembiayaan formal.

4.3.2. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Penggunaan

Dokumen terkait