• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Persoalan Potensial

Dalam dokumen PERTANIAN (3) SDA Pertanian SDA Pertanian (Halaman 43-48)

BAGIAN II STUDI PROBLEMATISAS

DESAIN TINDAKAN TRANSFORMASI AGROSISTEM

3.4 Analisis Persoalan Potensial

Analisis persoalan potensial adalah suatu prosedur yang memungkinkan kita untuk memasuki masa depan, melihat apa yang terkandung di dalamnya untuk kemudian kembali ke masa kini untuk mengambil tindakan selagi masih memungkinkan (Kipner dan Tregoe, 1992). Analisis persoalan potensial memberikan solusi terhadap persoalan yang timbul. Dalam analisis persoalan potensial ada beberapalangkah yang harus ditempuh yaitu merumuskan pernyataan rencana kegiatan, menyusun skenario pelaksanaan kegiatan, mengidentifikasi persoalan potensial khusus dan menetapkan tindakan-tindakan pencegahan serta tindakan penanggulangan.

1. Perencanaan kegiatan adalah pernyataan yang berhubungan dengan tindakan yang akan direalisasikan. Pernyataan rencana kegiatan diperlukan untuk memberikan arah dan tujuan dari alternatif terpilih sebagai jawaban terhadap persoalan timbul.

2. Skenario Pelaksanaan Kegiatan merupakan tindak lanjut dari pernyataan rncana kegiatan yang telah ditetapkan dan merupakan susunan dari rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran dalam pernyataan rencana kegiatan.

3. Identifikasi tahap-tahap rawan adalah mengidentifikasi langkah-langkah kegiatan yang dalam pelaksanaannya kemungkinan mengalami hambatan sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan dan penganggulangan. Hambatan ini dapat berupa situasi dan perlakuan dari pihak tertentu yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan.

4. Identifikasi persoalan potensial khusus dimaksudkan untuk mengetahui dengan mudah persoalan yang mungkin timbul pada tahap-tahap rawan dari skenario kegiatan.

5. Identifikasi sebab-sebab persoalan potensial khusus dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan yang menyebabkan timbulnya persoalan potensial khusus. Dengan demikian diharapkan bahwa kita dapat melakukan tindakan pencegahan dan

penanggulangan terhadap persoalan-persoalan khusus yang dapat menimbulkan akibat terhadap pengelolaan pada tahap-tahap rawan.

6. Tindakan pencegahan jauh lebih baik dan lebih efektif daripada tindakan

penanggulangan. Tindakan ini dimaksudkan untuk mengurangi atau menghilangkan penyebab persoalan potensial khusus yang ada pada skenario pelaksanaan kegiatan. 7. Tindakan penanggulangan yaitu tahap ini dilakukan terhadap persoalan yang tidak dapat

dicegah dengan tujuan untuk mengurangi akibat dari persoalan itu. Tindakan ini merupakan langkah akhir bila tindakan pencegahan tidak dapat dilakukan lagi. 8. Struktur tindakan merupakan upaya untuk menyusun rencana kegiatan yang juga

merupakan rangkuman dari pernyataan rencana kegiatan, skenario pelaksanaan kegiatan, tahap-tahap rawan, persoalan potensial khusus, sebab-sebab persoalan potensial khusus, tindakan pencegahan dan penanggulangan.

Berdasarkan tindakan yang dilakukan maka analisis persoalan potensial masing-masing tindakan adalah sebagai berikut :

Rencana Kegiatan I : Penambahan Daerah Pasokan Bahan Baku

1. Skenario Pelaksanaan Kegiatan

1. Mencari daerah yang memiliki potensi penghasil bahan baku 2. Menentukan daerah penghasil bahan baku yang mudah dijangkau. 3. Identifikasi Tahap-Tahap Rawan

1. Kuantitas bahan baku 2. Jarak

3. Identifikasi Persoalan Potensial Khusus (PPK)

1. Daerah penghasil Kayu tidak dalam kuantitas yang banyak 2. Tidak mudahnya menjangkau daerah yang dipilih.

3. Identifikasi sebab-sebab PPK

1. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh petani setempat sehingga produksinya tidak terlalu besar

2. Banyak daerah penghasil yang sulit dilalui oleh alat transportasi

3. Tindakan Pencegahan

1. Memberikan pengetahuan kepada petani tentang budidaya Pohon Jati dan Mahoni yang baik dan produktif.

2. Meninjau kembali daerah yang dipilih. 3. Tindakan Penanggulangan

1. Memberikan penyuluhan kepada petani setempat

2. Menetapkan daerah lain untuk pasokan bahan baku yang mudah dijangkau.

Rencana Kegiatan II : Menjalin kerjasama dengan relasi yaitu pada Pedagang Besar

A. Skenario Pelaksanaan Kegiatan

1. Melakukan negosiasi dengan pedagang besar

2. Menentukan harga dan jumlah bahan baku yang dibutuhkan B. Identifikasi Tahap-Tahap Rawan

1. Pedagang besar

2. Harga dan jumlah bahan baku

C. Identifikasi Persoalan Potensial Khusus (PPK) 1. Pedagang besar tidak mau bekerjasama

2. Tidak tercapai kesepakatan harga dan jumlah bahan baku rendah D.Identifikasi sebab-sebab PPK

1. Petani sudah bekerjasama dengan perusahaan lain

2. Harga yang ditawarkan terlalu tinggi dan jumlah bahan baku tidak memenuhi permintaan perusahaan.

E. Tindakan Pencegahan

2. Meninjau kembali harga yang ditawarkan dengan mempertimbangkan biaya-biaya yang dikeluarkan dan memprediksi jumlah permintaan.

F. Tindakan Penanggulangan

1. Melakukan negosiasi ulang dengan petani lain

2. Menetapkan harga yang seimbang dan menetapkan jumlah permintaan perusahaan.

Rencana Kegiatan III : Pemberian Pelatihan dengan cara Vestibule Training

A. Skenario Pelaksanaan Kegiatan

Memberikan pelatihan kepada tenaga kerja bagian produksi. B. Identifikasi Tahap-Tahap Rawan

Adanya tenaga kerja yang bekerja tidak optimal C. Identifikasi Persoalan Potensial Khusus (PPK)

Sulit mencari pekerja yang benar-benar memiliki kualitas dan kinerja yang baik. D. Identifikasi sebab-sebab PPK

Kurangnya pekerja yang berpengalaman, kualitas dan kinerja yang baik E. Tindakan Pencegahan

Mengadakan pelatihan kerja F. Tindakan Penanggulangan

Mendatangkan ahli yang siap membantu para pekerja apabila pekerja mengalami kesulitan dalam proses produksi.

Tabel . 7 Matriks Analisis Persoalan Potensial Pengembangan Agrosistem pada CV. KARYA TANETE Pernyata an Rencana Kegiatan Skenario Kegiatan Identifikasi Tahap-Tahap Rawan

Identifikasi Persoalan Potensial Khusus (PPK) Identifikasi sebab-sebab PPK Tindakan Pencegah an Penambah an daerah pasokan bahan baku  · Mencari daerah yang memiliki potensi penghasil bahan baku (markisa).  · Menentukan daerah penghasil bahan baku yang mudah dijangkau 1. Kuantitas bahan baku 1. Jarak

 Daerah penghasil buah markisa tidak dalam kuantitas yang banyak

 Tidak mudahnya menjangkau daerah yang dipilih.

 Kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh petani setempat sehingga produksinya tidak terlalu besar

 Banyak daerah penghasil yang sulit dilalui oleh alat transportasi

o Memberikan pengetahuan kepada petani tentang budidaya markisa yang baik dan produktif.

o Meninjau kembali daerah yang dipilih. Menjalin kerjasama dengan relasi yaitu pada Pedagang Besar  ·Melakukan negosiasi dengan pedagang besar  ·Menentukan harga dan jumlah bahan baku yang dibutuhkan  Pedagang besar  Harga dan jumlah bahan baku

 Pedagang besar tidak mau bekerjasama.

 Tidak tercapai kesepakatan harga dan jumlah bahan baku rendah  Petani sudah bekerjasama dengan

perusahaan lain

 Harga yang ditawarkan terlalu tinggi dan jumlah bahan baku tidak

 · Melakukan negosiasi ulang dengan petani bersangkutan

o · Meninjau kembali harga yang ditawarkan dengan mempertimbangkan biaya- biaya yang dikeluarkan dan memprediksi jumlah permintaan.

 Melakukan negosiasi ulang dengan petani lain

 Menetapkan harga yang seimbang dan menetapkan jumlah permintaan perusahaan. Pemberia n Pelatihan dengan cara Vestibule Training Memberikan pelatihan kepada tenaga kerja bagian produksi.

Adanya tenaga kerja yang bekerja tidak optimal.

Sulit mencari pekerja yang benar-benar memiliki kualitas dan kinerja yang baik.

Kurangnya pekerja yang berpengalam an, kualitas dan konerja yang baik Mengadak an pelatihan kerja.

Dalam dokumen PERTANIAN (3) SDA Pertanian SDA Pertanian (Halaman 43-48)

Dokumen terkait