• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis data dengan cara deskriptif kualitif yaitu menguraikan data ke dalam bentuk kalimat yang sistematis sehingga memudahkan untuk menarik kesimpulan dan menjawab permasalahan yang ada dalam penulisan thesis ini. Penarikan kesimpulan itu dimaksudkan agar ada pengrucutan hasil penelitian yang dilakukan dengan cara pembuatan penulisan dengan metode khusus umum, maksudnya yaitu cara berfikir yang didasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus yang kemudian diambil kesimpulan secara umum, dimaksudkan untuk mendapatkan apa yang disimpulkan penulis dan mengajukan saran.

85 BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pertanggungjawaban Pidana terhadap pelaku tindak pidana pembunuhan yang

dilakukan oleh anak dalam perkara Putusan Nomor 791/pid.a/2012/pn.tk. Perkara ini dikenakan vonis Pasal 339 KUHP jo Pasal 26 ayat (1) dan (2) UU RI No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak.

Berdasarkan bukti-bukti yang ada di pengadilan terdakwa mampu bertanggungjawab atas perbuatannya sesuai dengan umur yakni 16 (enam belas) tahun kemudian terbukti sengaja melakukan pembunuhan terhadap korban dan mengambil barang korban dan juga tidak adanya alasan pemaaf. Sehingga hakim memberikan putusan bahwa terdakwa memenuhi unsur- unsur yang ada dalam Pasal 339 KUHP. Sehubungan dengan pelaku adalah seorang anak yang masih di bawah umur, maka Pasal 339 disertai dengan Pasal 26 ayat (1) dan (2) UU RI Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak yang dikenakan vonis pidana 10 tahun penjara. Penjatuhan vonis 10 tahun penjara adalah pidana maksmimal dari aturan Perundang-undangan, dan pidana itu dianggap terlalu berat untuk seorang anak yang dapat diminimalisir dari pidana maksimum seorang anak.

86

2. Dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku

pembunuhan yang dilakukan oleh anak dalam perkara Putusan Nomor 791/Pid.A/2012/PN.TK

Pertimbangan hakim dalam menjatuhkan vonis yang pelakunya adalah seorang anak, yakni:

1. Fakta-fakta hukum yang diperoleh dipersidangan, meliputi:

- Keterangan saksi

- Keterangan terdakwa

- Barang- bukti yang diajukan ke persidangan.

2. Psikologi hukum terhadap perkara yang dilakukan oleh anak tersebut.

3. Restoratif justice

4. Adanya BAPAS yang mendampingi terdakwa dan memberikan pendapat

atau saran yang terbaik mengenai perkara tersebut.

5. Faktor usia

6. Terpenuhinya unsur-unsur pidana

7. Melihat dari hal-hal yang memberatkan. Sedangkan hal yang

meringankan terdakwa tidak ada.

8. Pada diri terdakwa tidak ditemukan alasan pembenar maupun alasan

pemaaf yang dapat menghapuskan kesalahan terdakwa

9. Akibat langsung bagi korban

B. Saran

1. Perlunya ditingkatkan profesionalisme aparat penegak hukum, khususnya

Hakim, jaksa dan Pihak kepolisian yang bertugas menangani masalah anak.

87

2. Perlunya pemberian sanksi kepada anak memperhatikan keadaan fisik,

psikologis dan sosiologis seorang anak yang masih di bawah umur dan memberikan kemanfaatan bagi kehidupan seorang anak yang terjerumus dalam proses hukum pidana.

3. Perlunya pemberian sanksi terhadap Anak dilakukan sebagai upaya

DAFTAR PUSTAKA

Andrisman, Tri. Hukum Pidana Asas-Asas Dan Dasar Aturan Hukum Pidana

Indonesia. UNILA. Bandar Lampung. 2007

Arif, H. Mohammad. Kebijakan MahkamahAgung Dan Peranan Hakim Dalam

Diversi Dan Restorative Justice, Disampaikan Pada Semiloka Tentang Sistem Peradilan Ramah Anak Untuk Perlindungan Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum.2008

Astuti, Madhe Sadhi. Peran Hakim Dalam Peradilan Pidana Untuk Mewujudkan perlindungan dan kesejahteraan anak. Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Hukum UNIBRAW. Malang. 1998.

Atmasasmita, Romli. Problem Kenakalan Anak-Anak Remaja. Armico. Bandung.

1983

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _. Asas-asas Perbandingan Hukum Pidana, Cetakan Pertama.

Yayasan LBH. Jakarta. 1989

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _. Peradilan Anak di Indonesia. Mandar Maju. Bandung. 1997

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _. Perbandingan HukumPidana. Mandar Maju. Bandung. 2000

Aziz, Aminah. Aspek Hukum Perlindungan Anak. Universitas Sumatera Utara

(USU Press). Medan. 1998

Beliyana, Shanti. Wanita dan Anak di Mata Hukum. Liberty. Jakarta. 1995

Chazawi, Adami. Pelajaran Hukum Pidana. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2001.

Departeman Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Bahasa Indonesia.Jakarta. 1998

Gultom, Maidin. Perlindungan Hukum terhadap Anak dalam Sistem Peradilan

Pidana Anak di Indonesia. Refika Aditama. Bandung. 2008

Hamzah, Andi dan Siti Rahayu. Suatu Tinjauan Ringkas sistem pemidanaan di

Indonesia. Akademika Pressindo. Jakarta. 1983

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _. Sistem Pidana dan Pemidanaan Indonesia. Pradnya Paramita.

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _. Asas Asas Hukum Pidana. Rineka Cipta. Jakarta. 1994.

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _. Terminologi Hukum Pidana. Sinar Grafika. Jakarta. 2008

Kartono, Kartini. Pathologi Sosial (2), Kenakalan Remaja. Raja Wali Pers.

Jakarta. 1992

Koeswadji. Perkembangan Macam-macam Pidana Dalam Rangka Pembangunan

Hukum Pidana. Citra Aditya Bhakti. Bandung.1995

Makarao, Muhammad taufik. Pembaharuan hukum Pidana Indonesia, Studi

Tentang bentuk-Bentuk Pidana Khususnya Pidana Cambuk Sebagai Suatu Bentuk Pemidanaan. Kreasi Wacana. Yogyakarta. 2005

Marlina. Hukum Penitensier. Refika Aditama. Bandung. 2011

Muladi dan Barda Nawawi Arief. Teori dan Kebijakan Pidana. Alumni. Bandung.

1992

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _. Teori-Teori Dan Kebijakan Pidana, cetakan ketiga, P.T.

Alumni. Bandung. 2005

Mulyadi, Lilik. Hukum Acara Pidana (Suatu Tinjauan Khusus Terhadap Surat

Dakwaan, Eksepsi Dan Putusan Peradilan). PT. Citra Aditya Bakti. Bandung. 2002.

Nawawie Arief, Barda. Bunga Rampai Kebijakan hukum Pidana. Citra Aditya Bhakti. Bandung. 1996.

Priyatno, Dwidja. Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara Di Indonesia, cetakan

kedua. PT Refika Aditama. Bandung. 2009

Rahardjo, Satjipto. Penegakan Hukum Suatu Tinjauan Sosiologis. Genta

Publishing. Yogyakarta. 2009.

Remmelink, Jan. Hukum Pidana. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2003

Rifai, Ahmad. Penemuan Hukum oleh Hakim Dalam Perspketif Hukum

Progresif.Sinar Grafika.2010.

Saraswati, Rika. Hukum Perlindungan Anak di Indonesia. Citra Aditya Bakti.

Bandung. 2009

Sianturi, S.R. Tindak Pidana di KUHP Berikut Uraiaannya. BABINKUM TNI.

2012

Soedarto. Hukum Pidana dan Perkembangan Masyarakat. Sinar Baru. Bandung. 1983

Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum. UI-PRESS. Jakarta. 1986

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _. Pengantar Penelitian Hukum. UI-PRESS. Jakarta. 2008

Soetodjo, Wagiati. Hukum Pidana Anak. Refika Adiatama. Bandung. 2006

Sudirman, Antonius. Hati Nurani Hakim Dan Putusannya: Suatu Pendekatan

Dari Perspektif Ilmu Hukum Perilaku (Behavioral Jurisprudensi) Kasus Hakim Bismar Siregar. PT. Citra Aditya Bakti. Bandung. 2007.

Tongat. Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia Dalam Perspektif Pembaharuan. UMM Press. Malang. 2009.

Waluyadi. Pengetahuan Dasar Hukum Acara Pidana(Sebuah Catatan Khusus),

Mandar Maju. Bandung. 1999

Yuserlina, Anny. Pertimbangan Hakim Dalam Penerapan Pidana Terhadap Anggota Tentara Nasional Indonesia Yang Melakukan Desersi. Program Pasca Sarjana Universitas Andalas Padang. 2011.

Undang –Undang Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak

Putusan Pengadilan Negeri Kelas IA Tanjung Karang Nomor: 791/ Pid. A/2012/ PN. TK

Website

Asmarawati, Tina. Proses peradilan pidana terhdap anak yang berhadapan

dengan hukum. http://www.bantenhits.com/rumah-kata/opini/188- proses-peradilan-pidana-terhadap-anak-yang-berhadapan-dengan- hukum.html. 2013.

Dj, Saifudien. Pertanggungjawaban Pidana perspektif hukum islam dan hukum

positif.http://saifudiendjsh.blogspot.com/2009/08/pertanggungjawa ban-pidana.html. 2009.

Dokumen terkait