• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis PEST Perusahaan

Daya tawar pembeli Memberikan respon yang lebih cepat terhadap kesulitan yang dialami pelanggan selama berkendara di jalan tol.

-

Daya tawar pemasok Perusahaan

mempertahankan hubungan yang baik dengan para pemasok.

-

Tabel 3.1

Kesimpulan Analisis Lima (5) Faktor Persaingan Porter

3.2.1.2 Analisis PEST Perusahaan

Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi perusahaan antara lain : a. Politik

• Keputusan Pemerintah pada tahun 2004 yang menargetkan pembangunan jalan tol sepanjang 1.151 kilometer atau 230 kilometer per tahun akan mendorong serta menumbuhkan proyek industri jalan tol Indonesia yang tergolong stagnan sebelumnya, yakni hanya 600 kilometer.

• Terkait dengan keputusan tersebut, pemerintah membuka keran investasi jalan tol yang nantinya akan semakin banyak investor, kontraktor ataupun konsorsium yang tertarik dengan tender proyek ruas jalan tol yang ditawarkan oleh pemerintah,

baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga hal tersebut akan meningkatkan ancaman dari pendatang baru yang siap untuk bersaing dalam memperebutkan porsi tender dari berbagai proyek jalan tol yang akan dibangun.

• Dibentuknya Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) oleh pemerintah untuk mendorong terwujudnya percepatan penyelenggaraan jalan tol dengan melibatkan partisipasi aktif Pemerintah Daerah dan Badan Usaha.

• Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dapat mempengaruhi pendapatan dan volume lalu lintas yang melalui jalan tol. Seperti pernah terjadi di Jakarta tahun 2000, ketika pemerintah menaikkan harga bahan bakar (BBM) dari Rp. 700,- menjadi Rp. 1.000,-. Volume lalu lintas turun sekitar 15 – 20% sehingga memengaruhi pendapatan.

b. Ekonomi

• Banyak perbankan yang enggan untuk mengucurkan kredit ke proyek jalan tol lantaran imbas masa lampau, yaitu pembiayaan tol yang mengalami kredit macet, terlebih dengan krisis ekonomi yang terjadi saat ini sehingga mempengaruhi nilai tukar mata uang, laju inflasi serta kenaikan suku bunga.

• Harga pembebasan tanah yang akan digarap menjadi jalan tol dapat melonjak melebihi alokasi dana investor (land capping), sehingga proyek dapat terhambat.

• Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan. Salah satu klausulnya, yakni Pasal 48 ayat (3), menyebutkan bahwa evaluasi dan penyesuaian tarif tol dilakukan dua tahun sekali berdasarkan pengaruh laju inflasi.

Sebelum kenaikan itu disetujui, dilakukan evaluasi kinerja operator. Terutama pelayanan yang diberikan pada pengguna tol, yaitu operator harus memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM). Jika gagal, izin kenaikan tarifnya terancam gugur. Sehingga terjadi keseimbangan, tarif tol naik, pelayanan pun ikut naik.

• Risiko saat konstruksi adalah eskalasi biaya (cost overrun) dan keterlambatan (delay). Eskalasi merupakan risiko dimana anggaran konstruksi yang disepakati tidak mencukupi sehingga menyebabkan tambahan biaya. Ini dapat disebabkan kenaikan harga bahan konstruksi, rancangan proyek yang kurang memadai atau kejadian lain yang tidak terduga.

Keterlambatan merupakan risiko terhadap waktu pelaksanaan pekerjaan di luar diperkirakan. Keterlambatan berakibat pada penambahan biaya, baik langsung ataupun tidak, termasuk biaya kesempatan (opportunity cost) yang disebabkan tidak

terpenuhinya target pelayanan yang seharusnya sudah dapat diberikan.

c. Sosial

• Pembebasan tanah menjadi kendala terbesar yang dihadapi oleh investor jalan tol, termasuk PT. CMNP. Para pemilik tanah tidak mau melepas tanahnya dengan harga per meter persegi yang ditawarkan oleh investor, mereka menuntut harga seenaknya yang terlewat tinggi, berkali-kali lipatnya pada saat pembayaran. Oleh karenanya, kerap kali waktu dan uang terkuras habis hanya untuk membebaskan tanah. Investor didukung oleh pemerintah perlu untuk melakukan sosialisasi dan mendekatkan diri kepada masyarakat yang lahannya akan dibeli untuk dijadikan jalan tol supaya mereka mau menerima harga tanah yang ditawarkan oleh pihak investor serta meyakinkan mereka bahwa pengerjaan proyek yang dilakukan tidak akan berdampak negatif terhadap mereka. Selain itu, adanya dampak sosial terhadap lingkungan dan keselamatan kerja perlu diperhatikan, dengan adanya standarisasi keselamatan pekerja dan lingkungan yang ada.

• Jika pembangunan jalan tol telah rampung, tidak hanya akan mengurangi kemacetan lalu lintas, melainkan juga akan

menjadi penggerak yang efektif bagi roda perekonomian, disamping menyerap tenaga kerja yang sangat banyak.

• Ancaman penduduk liar di bawah kolong tol yang mengganggu ketertiban dan mengancam kekuatan konstruksi jalan tol, seperti kasus kebakaran pemukiman liar yang ada di bawah jalan tol belum lama ini.

d. Teknologi

• Dengan pengembangan teknologi yang begitu cepat dan beragam fungsi dan manfaat yang ditawarkan membuat perusahaan harus tanggap dalam memilih teknologi yang tepat dan dapat diandalkan dalam menjalankan fungsi bisnis perusahaan. Pengguna jalan tol kini mengharapkan waktu pelayanan transaksi di tiap gerbang tol yang semakin cepat dan tidak perlu mengantri lama seperti sebelumnya.

• Salah satu teknologi yang belum lama ini diimplementasikan adalah penggunaan salah satu jenis daripada smart card, yaitu e-Tollcard, dengan Bank Mandiri sebagai mitranya. Melalui layanan ini para pelanggan tol tidak perlu lagi membawa uang tunai namun cukup menempelkan kartunya (e-Tollcard) untuk membayar tarif tol. Kartu ini diproyeksikan untuk menggantikan peran dari karcis langganan tol. Diharapkan dengan penerapan kartu tersebut akan membantu untuk

meningkatkan waktu transaksi di jalan tol, sehingga transaksi akan semakin lebih mudah dan cepat. Jika transaksi di gardu tol dengan sistem terbuka dibutuhkan waktu sekitar 7 detik, maka dengan menggunakan e-Tollcard ini bisa kurang dari 4 detik. Untuk ke depannya, akan diimplementasikan Tahap Jalur Cepat, yakni operator tol akan mengimplementasikan gardu tanpa petugas dimana pengguna jalan tol akan disediakan jalur khusus e-Tollcard baik menggunakan sistem menempelkan e-Tollcard pada alat transaksi maupun menggunakan sistem free flow. Pada sistem ini pengguna jalan tol tidak perlu menghentikan mobil pada saat melakukan transaksi pembayaran tarif tol dengan e-Tollcard, yakni dengan cara memasangi setiap unit mobil semacam pemancar, yang telah diisikan saldo tertentu, yang setiap melewati pintu tol maka saldo itu akan terpotong atau berkurang secara otomatis. Dengan memasang semacam transporder di dalam mobil, dapat ditentukan apakah mobil-mobil yang melintas terdaftar dalam program atau tidak. Jika terdaftar alat ini akan mendebit rekening secara elektronik tanpa harus membuka jendela atau menghentikan kendaraan.

• Untuk mendukung pengaplikasian sistem informasi yang sedang berjalan saat ini diperlukan sistem seperti EIS dan MIS. EIS adalah suatu aplikasi sistem yang dapat mendukung para executive dalam menentukan strategi – strategi yang akan

dilakukan pada ke depannya dan dapat membantu dalam proses pengambilan. Sedangkan MIS merupakan suatu aplikasi yang berfokus pada pengelolaan dan pengaturan informasi di dalam manajemen perusahaan dengan tujuan untuk memudahkan pengaksesan informasi dan mengintegrasikan informasi yang ada di tiap divisi.

Dari Analisis di atas dapat disimpulkan bahwa :

Faktor Masalah/ Peluang Penyelesaian Support IT

Politik 1. Kenaikan Harga

BBM yang tidak dapat diprediksi.

2. Pemerintah

memberikan dukungan untuk mempercepat proyek pembangunan jalan tol yang lebih ekspansif terutama di pulau jawa.

1. Menjaga kualitas pelayanan jalan tol agar para pengguna tetap berkenan menggunakan jalan tol kendati harga BBM terus menerus naik.

2. Membuat

perencanaan proyek pembangunan jalan tol pada ruas baru yang ada dengan cermat dan penuh perhitungan terutama

Ekonomi Banyaknya kredit

macet membuat perbankan enggan meminjamkan.

Meyakinkan kepada pihak bank bahwa pinjaman sangat diperlukan demi kelancaran

pembangunan proyek serta menjamin bahwa kredit akan dibayarkan secara bertahap.

-

Sosial Harga pembebasan

tanah dapat melonjak melebihi anggaran.

Melakukan sosialiasi kepada para warga yang lahan dan

-

tanahnya akan dibebaskan supaya mereka mau menyepakati harga tanah yang sudah ditetapkan.

Teknologi Antrian pengendara di gerbang tol yang terlalu lama dapat mengurangi efektifitas dan efisiensi pengguna jalan tol.

Mengembangkan e-toll card yang sudah ada dengan

menggunakan teknologi RFID agar pengendara tidak

Kesimpulan Analisis PEST

Dokumen terkait