• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Porter

Membentuk Organisasi Pembagian

2.25. Analisis Porter

Pada sebuah perusahaan banyak menghadapi persaingan ataupun ancaman dari pesaingnya. Perusahaan dapat melakukan beberapa analisis untuk mengetahui seberapa besar kekuatan para pesaingnya dalam indutri yang sama.

Analisa Porter’s Five Forces memberikan gambaran yang powerful mengenai bagaimana tingkat persaingan dari industri, baik itu dari sisi supply chain (supplier dan pelanggan) serta pasar (pemain baru dan substitusi). Ini memberikan kontribusi terhadap Competitive Rivalry atau tingkat persaingan dalam industri.

Ancaman-ancaman tersebut datang dari : 1. Threat of intense segment rivalry

Apabila pemain atau kompetitornya sudah banyak, kuat, dan agresif maka segmen pasar tersebut sudah tidak menarik lagi untuk dimasuki. Terlebih lagi, kalau kondisinya telah dalam posisi stabil dan menurun.

a. Persaingan secara umum lebih kuat ketika :

• Para pesaing aktif dalam membuat gerakan-gerakan segar untuk meningkatkan posisi mereka didalam pasar dan performa bisnis.

• Permintaan pembeli menurun dan penjual kelebihan kapasitas dan inventory.

• Jumlah pesaing meningkat dan pesaing memiliki ukuran dan kemampuan kompetitif yang sama.

• Biaya yang dikeluarkan oleh pembeli untuk mengganti merek adalah rendah.

• Satu atau lebih pesaing tidak puas dengan posisi dan market share mereka sekarang dan membuat gerakan agresif untuk menarik lebih banyak konsumen.

• Pesaing memiliki strategi dan objektif yang berada dan berlokasi di beberapa Negara.

b. Persaingan secara umum lebih lemah ketika :

• Anggota industri bergerak hanya dalam waktu yang jarang atau dalam cara yang tidak agresif untuk menggambarkan penjualan dan market share yang menjauh dari pesaing.

• Permintaan pembeli bertumbuh dengan cepat.

• Biaya yang dikeluarkan oleh pembeli untuk mengganti merek terlalu tinggi.

c. Senjata khas untuk melawan pesaing dan menarik pembeli, yaitu ; • Harga yang lebih rendah.

• Fitur yang lebih banyak atau berbeda. • Performa produk yang lebih baik.

• Pemilihan model dan gaya yang lebih luas. • Iklan yang lebih tinggi tingkatannya.

• Kemampuan inovasi produk yang lebih kuat.

• Kemampuan pelayanan terhadap konsumen yang lebih baik. • Kemampuan yang lebih kuat untuk menyediakan pembeli

dengan adanya produk custom-made.

2. Threat of new entrants

Daya pikat sebuah segmen bervariasi bedasarkan tinggi rendahnya hambatan untuk masuk dan keluar. Segmen yang paling menarik yaitu dimana hambatan untuk masuk industri tersebut tinggi dan hambatan untuk keluar terbilang rendah. Beberapa perusahaan dapat memasuki industri tersebut dan perusahaan yang performa buruk dapat keluar dengan mudah. Sebuah perusahaan hendaknya berhati-hati tidak hanya kepada pemain lama, tetapi juga kepada pemain baru yang potensial untuk memasuki industri tersebut.

a. Ancaman pendatang baru lebih kuat ketika :

• Ketika anggota industri yang sudah ada mencoba untuk memperluas capain pasar mereka dengan memasarkan segmen produk atau arean geografis dimana sebelumnya mereka tidak memiliki keberadaan dalam segmen atau area tersebut.

• Hambatan untuk masuk rendah atau dapat segera dilompati oleh kandidat pendatang baru.

b. Ancaman pendatang baru lebih lemah ketika :

• Kumpulan kandidat pendatang baru berjumlah kecil. • Hambatan untuk masuk tinggi.

• Pandangan tentang industri tersebut berisiko atau tidak pasti. • Permintaan pembeli bertumbuh pelan atau dalam kondisi stabil. • Anggota industri akan segera kuat menguji usaha dari pendatang

baru untuk meraih kedudukan di dalam pasar.

3. Threat of substitute product

Segmen pasar dapat dikatakan tidak menarik apabila dimana dalam industri tersebut terdapat barang substitusi/pengganti yang potensial.

a. Tekanan kompetitif dari produk pengganti lebih kuat ketika :

• Produk pengganti sudah tersedia atau produk yang baru muncul. • Produk pengganti memiliki harga yang menarik.

• Pengguna akhir hanya memerlukan biaya rendah dalam menukar dengan produk pengganti.

• Pengguna akhir lebih nyaman dengan menggunakan biaya produk pengganti.

b. Tekanan kompetitif dari produk pengganti lebih lemah ketika : • Produk pengganti belum tersedia atau belum ada.

• Produk pengganti memiliki harga yang lebih tinggi relatif dengan performa diberikan.

• Pengguna akhir memerlukan biaya tinggi dalam menukar dengan produk pengganti.

• Penjualan dari produk pengganti bertumbuh lebih cepat daripada penjualan dari industri yang dianalisis (indikasi bahwa penjual produk pengganti menggambarkan pertanyaan mengapa konsumen menjadi jauh dari industri tersebut).

• Produsen produk pengganti bergerak untuk menambah kapasitas baru.

• Profit dari produsen pengganti meningkat.

4. Threat of buyer’s growing bargaining power

Apabila kekuatan buyer membeli dan menawar produk tersebut memiliki posisi yang lebih tinggi, maka segmen pasar tersebut dapat dikatakan tidak menarik. Hal ini dapat disebabkan oleh banyaknya pemain (competitor) dalam industri tersebut. Sehingga buyer bebas memilih produk yang ia inginkan sesuai dengan harapannya. Selain itu, pertimbangan lainnya adalah harga yang ditawarkan oleh masin-masing produsen umumnya buyer lebih memilih produk dengan harga yang terjangkau.

a. Kekuatan pembeli dalam menawar lebih kuat ketika :

• biaya pembeli dalam menukar dengan merek competitor atau produk pengganti adalah rendah.

• Pembeli berjumlah banyak dan dapat meminta hadiah ketika membeli dalam jumlah yang besar.

• Pembeli dalam volume besar sangat penting bagi penjual. • Permintaan pembeli dan dalam posisi menurun.

• Hanya ada beberapa pembeli sehingga setiap bisnis sangat penting bagi penjual.

• Kuantitas dan kualitas informasi yang tersedia untuk pembeli meningkat.

• Beberapa pembeli merupakan ancaman dan dapat menjadi kompetitor penting.

b. kekuatan pembeli dalam menawar lebih ketika :

• Pembeli melakukan transaksi sangat jarang atau dalam jumlah kecil. • Biaya pembeli dalam menukar dengan merek kompetitor adalah

tinggi.

• Ada penggelombangan dalam permintaan pembeli yang menciptakan pasar penjual.

• Reputasi merek penjual sangat penting bagi pembeli.

• Kolaborasi pembeli atau mitra dengan penjual terpilih menyediakan kesempatan win-win yang menarik.

5. Threat of supplier’s growing bargaining power

Sama halnya dengan buyer’s bargaining power, sebuah industri atau segmen pasar dikatakan tidak menarik apabila supplier perusahaan dapat menaikkan harga ataupun mengurangi kuantitas bahan baku yang di supply. Hal ini dapat dikarenakan oleh jumlah supplier yang sedikit untuk menyediakan kebutuhan perusahaan sehingga para supplier biasa menetapkan harga dengan bebas.

a. Kekuatan supplier dalam menawar lebih kuat ketika :

• Anggota industri harus mengeluarkan biaya tinggi dalam menukar pembelian mereka dengan alternatif supplier yang lain.

• Pasokan sumber daya yang diperlukan sangat penting bagi perusahaan (sehingga supplier dapat menentukan harga)

• Supplier memiliki pasokan sumber daya yang khas yang bisa meningkatkan kualitas atau performa dari produk penjual atau bagian yang kritis dan bernilai dari proses produksi penjual.

• Hanya ada beberapa jumlah supplier dari sumber daya tertentu. • Beberapa supplier mengancam untuk masuk ke dalam bisnis dalam

kemungkinan akan menjadi pesaing yang kuat.

b. Kekuatan supplier dalam menawar lebih lemah ketika :

• Barang yang dipasok adalah barang komoditi yang sudah tersedia dari banyak supplier pada harga pasar.

• Biaya penjual dalam menukar supplier dengan alternatif supplier yang lain terbilang rendah.

• Barang pengganti untuk pasokan daya sudah ada dan yang baru muncul.

• Terjadi peningkatan dari persediaan yang dipasok (sehingga melemahkan kekuatan supplier dalam menetapkan harga)

• Anggota industri merupakan ancaman dan dapat melakukan manufaktur sendiri kebutuhan nereka.

• Kolaborasi penjual atau mitra/kerjasama dengan supplier terpilih menyediakan kesempatan saling menguntungkan yang menarik.

Dokumen terkait