• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PROGRAM MATA NAJWA

Pada bab ini memuat tentang bagaimana proses produksi program Mata Najwa Episode Sengketa Iman,tahapan dimulai dari proses Pra Produksi, produksi, pasca produksi dan evaluasi produksi, format acara danshare and rating.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini dimuat kesimpulan yang merupakan jawaban terhadap rumusan permasalahan yang diajukan pada bab satu. Selain itu untuk mengembangkan studi selanjutnya, penulis berusaha memberikan saran kepada pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini.Selain itu, diakhir skipsi juga dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiranya.

17 A. Ruang Lingkup Program Televisi

1. Pengertian Program

Menurut P.C.S Sutisna dalam bukunya pedoman praktis penulisan skenario televisi dan video, mendefinisikan program televisi adalah bahan yang telah disusun dalam satu format sajian dengan unsur video yang ditunjang unsur audio yang secara teknis memenuhi persyaratan layak siar serta telah memenuhi standar estetika dan artistik yang berlaku.1

Menurut kamus WJS Purwodarminto, pengertian program adalah acara, sementara kamus Webster International volume 2 lebih merinci lagi, yakni: program adalah suatu jadwal (schedule) atau perencanaan untuk

ditindaklanjuti dengan penyusunan “butir” siaran yang berlangsung sepanjang siaran itu berada di udara.2

Secara teknis penyiaran televisi, program televisi (television

programming) diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi

dari hari ke hari (horizontal programming) dan dari jam ke jam (vertical

programming) setiap harinya.

1

P.C.S. Sutisna, Pedoman Praktis Penulisan Skenario TV dan Video, (Jakarta: PT. Grasindo, 1993) Cet ke-1, h.9

2

RM. Soenarto,Programa Televisi Dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran(Jakarta: FFTV-IKJ Press, 2007), cet. I, h. 1

Untuk menyusun program siaran diperlukan sistem pemrograman siaran.Dengan sistem itu diharapkan acara-acara yang hadir di layar televisi dapat membuat asik penonton, dapat disenangi penonton, bahkan bisa menjadi panutan penonton.

Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan pemirsanya. Sedangkan menurut Omar Abidin Gilang, program merupakan serangkaian acara atau sesuatu yang disiarkan dalam berbagai bentuk penikmat oleh stasiun penyiaran.3

Program itu sendiri berasal dari bahasa inggris (programme) atau

program yang berarti acara atau rencana. Undang-undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk.

Istilah program siaran dapat dianalogikan sebagai barang (goods) atau

pelayanan (services) yang dijual pada bentuk lain. Menurut John R. Bitner,

program atau kerap pula disebut dengan istilah acara adalah barang yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mendengarnya.4

Dengan demikian pengertian program adalah segala hal yang

ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan

3

Omar Abidin Gilang dalam Moeryanto Gining Munthe, Media Komnikasi Radio, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996) h.62

4

Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, (Yogyakarta: Pustaka Populer KLIS, 2004) Cet. Ke-1 hal.35

audiencenya.Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audience tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran apakah itu radio atau televisi.

2. Jenis-Jenis Program

Jenis Program TV Pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian besar yaitu program hiburan (sinetron, film, music, dan lain-lain) dan program informasi.Program informasi ditelevisi, sesuai dengan namanya, memberikan banyak informasi untuk memenuhi rasa ingin tahu penonton terhadap ssuatu hal.Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien.Daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang dijual kepada audien.Dengan demikian, program informasi tidak hanya melalui program berita di mana presenter atau penyiar membacakan berita tetapi segala bentuk penyajian informasi termasuk juga talk show(perbincangan) misalnya

wawancara dengan artis, orang terkenal atau dengan siapa saja.Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu berita keras (hard

news) dan berita lunak (soft news)5.

5

Morrison, M.A, Jurnalistik Televisi Mutakhir (Jakarta : Kencana 2008) cet. Ke-1 hal. 24-25

a. Berita keras

Berita keras atau hard news adalah segala Informasi penting atau

menarik yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya.Peran televisi sebagai sumber utama hard news bagi masyarakat

cenderung untuk terus meningkat.Media penyiaran adalah media yang paling cepat dalam menyiarkan berita kepada masyarakat.Dalam berita-berita mengenai konflik, televisi menjadi medium informasi yang paling dipercaya.Hal ini disebabkan televisi menyajian gambar yang menjadi bukti yang tak terbantahkan. Pada umumnya stasiun televisi menginvestasikan dana dalam jumlah yang cukup besar untuk kegiatan pemberitaan dalam porsi waktu siaran yang cukup besar. Dalam hal ini berita keras dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk berita yaitu: straight news, features, dan infotainment.

Straight News.Straight news berarti berita „langsung’ (Straight),

maksudnya suatu berita yang singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja 5W + 1H (who, what, where, when, why, dan how)

terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. Berita jenis ini sangat terikat waktu (deadline) karena informasinya sangat cepat basi jika terlambat disampaikan

kepada audien.

Feature. Kita sering melihat suatu program berita menampilkan

tempat liburan yang menarik, berita semacam ini disebut feature.Dengan demikian, feature adalah berita ringan namun menarik.Pengertian menarik

dsini adalah informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman, dan sebagainya. Pada dasarnya berita-berita semacam ini dapat dikatakan sebagai

softnews karena tidak terlalu terkait dengan waktu penayangan, namun karena

durasinya singkat (kurang dari lima menit) dan ia menjadi bagian dari program berita maka feature masuk ke dalam kategori hard news.

Infotainment.Kata infotainment berasal dari dua kata yaitu information

yang berarti informasi dan entertainment yang berarti hiburan, namun

infotainment bukanlah berita hiburan atau berita yang memberikan

hiburan.Infotainment adalah berita yang menyajikan informasi mengenai

kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity), dan karena

sebagaian besar dari mereka bekerja pada industri hiburan seperti pemain film/sinetron, penyanyi dan sebagainya maka berita mengenai mereka disebut juga dengan infotainment.Infotainment adalah salah satu bentuk berita keras

karena memuat informasi yang harus segera ditayangkan.Namun dewasa ini

infotainment disajikan dalam program berita sendiri yang terpisah dan khusus

b. Berita lunak

Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting dan

menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat

harus segara ditayangkan.6Berita yang masuk kategori ini ditayangkan pada satu program tersendiri di luar program berita. Program yang masuk ke dalam kategori berita lunak in adalah: magazine, current affair, documenter, dan talk

show.

Current Affair.Dari namanya, Pengertian current affair adalah

persoalan kekinian.Current affair adalah program yang menyajikan informasi

yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam.Dengan demikian current affair, cukup

terikat dengan waktu dalam hal penanyangannya namun tidak seketat hard

news, batasnnya adalah bahwa selama isu yang dibahas masih mendapat

perhatian khalayak maka current affair dapat disajikan.

Magazine. Diberi namamagazine karena topik atau tema yang

disajikan mirip dengan topik-topik atau tema yang terdapat dalam suatu majalah (magazine).Magazine adalah program yang menampilkan informasi

ringan namun mendalam atau dengan kata lainmagazine adalah future dengan

durasi yang lebih panjang magazine ditayangkan pada program tersendiri

6

yang terpisah dan program berita. Magazine lebih menekankan pada aspek

menarik suatu informasi ketimbang aspek pentingnya. Suatu program

magazine dengan durasi 30 menit atau satu jam dapat terdiri atas hanya satu

topic atau beberapa topik.

Documenter.Dokumenteradalah program informasi yang bertujuan

untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. Gaya atau cara penyajian dokumenter sangat beragam dalam hal teknik pengambilan gambar, teknik editing dan teknik pencitraannya, mulai dari yang sederhana hingga yang tersulit. Suatu program dokumenter adakalanya dibuat seperti membuat sebuah film sehingga sering disebut dengan film dokumenter.

Talk Show.Program talk show atau pembincangan adalah program

yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara (host).Mereka yang

diundang adalah orang-orang yang berpengalaman langsung dengan peristiwa atau topik yang diperbincangkan atau mereka yang ahli dalam masalah yang tengah dibahas.

3. Tahapan Produksi Program Televisi

Merencanakan sebuah produksi program televisi, seorang produser professional akan dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam, yaitu materi produksi, sarana produksi (equipment),

biaya produksi (financial), organisasi pelaksana produksi, dan tahapan

pelaksanaan produksi.7

Berpikir tentang produksi program televisi bagi seorang produser professional, berarti mengembangkan gagasan bagaimana materi produksi itu, selain menghibur, dapat menjadi suatu sajian yang bernilai, dan memiliki makna.

Produksi yang bernilai atau berbobot hanya dapat diciptakan oleh seorang produser yang memiliki visi.Namun, apakah visi itu tumbuh dari suatu acuan mendalam yang bermuara pada orientasi, ideologi, religi, dan pemikiran-pemikiran kritis atas sarana yang dipakai untuk menampilkan materi produksi.Atau, visi itu sekedar mengikuti arus yang mengalir.

Bertolak dari dorongan kreativitas, seorang produser yang menghadapi materi produksi akan membuat seleksi. Dalam seleksi ini intelektualitas dan spiritualitas secara kritis menentukan materi mana yang diperlukan dan mana yang tidak. Kemudian akan lahir ide atau gagasan. Dilengkapi dengan materi atau bahan lain yang menunjang ide ini, akan tercipta konsep berupa naskah

7

Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi(Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2007), cet. I, h. 23

untuk produksi. Naskah ini merupakan bahan dasar yang perlu dipirkan oleh seorang produser ketika ia akan mulai berproduksi.

1. Materi Produksi

Bagi seorang produser, materi produksi dapat berupa apa saja. Kejadian, pengalaman, hasil karya, benda, binatang, dan manusia merupakan bahan yang dapat diolah menjadi produksi yang bermutu.

Suatu kejadian yang istimewa biasanya merupakan materi produksi yang baik untuk program-program dokumenter atau sinetron.Tentu saja kejadian itu masih harus dilengkapi dengan latar belakang kejadian dan hal-hal lain yang perlu untuk menjadikan program itu sebuah program yang utuh.Untuk itu, masih diperlukan riset yang lebih mendalam agar semua data yang bersangkut-paut dengan materi hasil produksi itu lengkap.

Dari hasil riset materi produksi, muncul gagasan atau ide yang kemudian akan diubah menjadi tema untuk program dokumenter atau sinetron (film televisi). Mungkin juga gagasan itu langsung menjadi konsep program.Tema ataupun konsep program kemudian diwujudkan menjadi treatment.Treatment adalah langkah pelaksanaan perwujudan gagasan menjadi program.Oleh karena itu, treatment untuk setiap format program berbeda-beda.

Dari treatment akan diciptakan naskah (script) atau langsung

sebetulnya sudah tampak ketika gagasan diwujudkan menjadi treatment.Dari sinilah penyempurnaan konsep program dapat dilaksanakan sehingga menghasilkan naskah atau program yang baik.

2. Sarana Produksi

Sarana produksi adalah sarana yang menjadi penunjang terwujudnya ide menjadi konkret, yaitu hasil produksi.Tentu saja diperlukan kualitas alat standar yang mampu menghasilkan gambar dan suara secara bagus.

Ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan sebagai alat produksi, yaitu unit peralatan perekam gambar, unit peralatan perekam suara, dan unit peralatan pencahayaan. Kualitas standar dari ketiga unit peralatan ini menjadi pertimbangan utama seorang produser ketika ia mulai dalam perencanaan produksinya. Selebihnya berfungsi sebagai peralatan penunjang produksi.Seperti alat transportasi untuk produksi luar studio dan unit studio dengan dekorasi untuk produksi dalam studio.

1. Biaya Produksi

Tidak terlalu sederhana merencanakan biaya untuk suatu program produksi. Dalam hal ini, seorang produser dapat memikirkan sampai sejauh mana produksi itu kiranya akan memperoleh dukungan financial dari suatu pusat produksi atau stasiun televisi. Oleh karena itu, perencanaan budget atau biaya produksi dapat didasarkan pada dua kemungkinan, yaitu:8

8

a. Financial Oriented

Perencanaan biaya produksi yang didasarkan pada kemungkinan keuangan yang ada.Kalau keuangan terbatas berarti tuntutan-tuntutan tertentu untuk kebutuhan produksi harus pula dibatasi. Misalnya: tidak menggunakan artis yang pembayarannya mahal, menggunakan lokasi shooting yang tidak terlalu jauh, konsumsi yang tidak terlalu mewah. Segala sesuatunya didasari atas kemungkinan keuangan.

b. Quality Oriented

Perencanaan biaya produksi yang didasarkan atas tuntutan kualitas hasil produksi yang maksimal.Dalam hal ini, tidak ada masalah keuangan.Produksi dengan orientasi badget semacam ini biasanya produksi prestige. Produksi yang diharapkan mendatangkan keuntungan besar, baik dari segi nama maupun financial. Untuk menghasilkan kualitas yang paling tinggi dari produksi itu, produser boleh melibatkan semua orang nomor satu dibidangnya.

Menentukan biaya produksi suatu program televisi dengan video bagi produser atau manager siapa pun merupakan hal yang rumit.Banyak faktor tidak terduga yang sewaktu-waktu dapat terjadi.Oleh karena itu, membuat perencanaan anggaran produksi seolah-olah mengharuskan mata dan pikiran kita melihat hal-hal tersembunyi atau yang sekiranya tidak ketahuan dan yang

mungkin memerlukan biaya.Estimasi biaya yang tertera dalam rencana anggaran, paling tidak dapat membuat batasan-batasan yang baik ketika pelaksanaan produksi dan mencegah pemborosan.Bagaimanapun tidak ada produksi yang ingin menderita kerugian dan menjadi macet karena kekeliruan dalam melaksanakan rencana anggaran atau membuat estimasi biaya.

2. Organisasi Pelaksanaan Produksi

Suatu produksi program televisi melibatkan banyak orang, misalnya para artis, crew, dan fungsionaris lembaga penyelenggara, polisi, aparat setempat dimana lokasi shooting dilaksanakan, dan pejabat yang bersangkut-paut dengan masalah perijinan.Supaya pelaksanaan shooting dapat berjalan lancar, produser harus memikirkan juga penyusunan organisasi pelaksana produksi yang serapi-rapinya.Dalam hal ini, produser dapat dibantu oleh asisten produser atau sering disebut produser pelaksana atau production manager.Ia mendampingi sutradara dalam mengendalikan organisasi.

Produser pelaksana membawahi bendahara dan kasir yang mengatur keuangan dan membayar kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan. Sementara itu, sekretariat mengerjakan hal-hal yang berhubungan dengan surat menyurat, kontrak, dan perijinan. Tanggungjawab untuk pelaksanaan dari organisasi yang bersifat lapangan ini dipikul oleh bagian yang disebut unit manager.Bagian ini menanggung tugas dari dua sisi sekaligus; sisi organisasi dan sisi artistik.Bidang yang langsung di bawah koordinasi pelaksana unit

manager, misalnya perijinan, transportasi, konsumsi, dan akomodasi.Lokasi, setting/dekorasi, property (perlengkapan), kostum dan make-up, pelaksanaan lapangan berada dalam koordinasi unit manager, tetapi segi artistik sepenuhnya di bawah tanggungjawab art designer atau art director.

Sutradara dibantu sepenuhnyaoleh art designer dan director of photography (kamerawan).Sementara kamerawan membawahi bagian pencahayaan (lighting) dan suara (sound).Sutradara adalah penanggungjawab

penuh suatu produksi.

Pelaksanaan produksi untuk produksi program televisi di studio memiliki nama yang berbeda pula. Sutradara disebut pengarah program atau

Program Director (PD).Fungsi dan tugasnya mirip denga sutradara. Hanya ia

bekerja di belakang meja kontrol di ruang kontrol. Asisten sutradara disebut

Floor Director (FD) tugasnya membantu sutradara mengarahkan pemain dan

crew di dalam studio rekaman gambar. Pembantu pengarah program yang lain adalah switcher. Ia bertugas membantu pengarah acara men-switch kamera

melalui tombol di meja kontrol. Pelaksana produksi lain sama dengan pelaksana produksi shooting lapangan. Bedanya pada jumlah kameramen.Dengan multikamera diperlukan dua sampai empat kamerawan sekaligus.

Suatu produksi program televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang dan dengan sendirinya biaya yang besar, selain memerlukan suatu organisasi yang rapi juga perlu suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien.Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut standart operasion procedure (SOP), seperti berikut:9

a. Pra-Produksi (Perencanaan dan Persiapan)

Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah beres. Tahap pra-produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut:

1) Penemuan Ide

Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.

2) Perencanaan

Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule),

penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi, dan crew.Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti.

3) Persiapan

9

Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan.

b. Produksi

Sesudah perencanaan dan persiapan selesai betul, pelaksanaan produksi dimulai. Sutradara bekerja sama dengan para artis, crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting script)

menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita.

Dalam pelaksanaan produksi ini, sutradara menentukan jenis shoot yang akan diambil dalam adegan (scene). Berikut ini adalah beberapa posisi

kamera (camera position), yang apabila terangkaikan akan menjadi suatu

cerita yang hidup:10

1. Shoot jauh (long shoot)

Suatu pengambilan objek oleh kamera dari jarak yang jauhnya cukup untuk dapat mengambil pemandangan yang lengkap dari suatu adegan.

2. Shoot dekat (close shoot)

Suatu pengambilan objek dari bahu ke atas. Close shoot dalam naskah kamera disingkat CS.

3. Shoot agak dekat (medium shoot)

10

Sunandar, Telaah Format Program Keagamaan di Televisi; Studi Deskriptif Analisis Televisi PendidikanIndonesia, Tesis (Yogyakarta: IAIN Sunan Kali Jaga, 1998)

Suatu pengambilan objek oleh kamera dari dada ke atas.Dalam naskah kamera istilah itu disingkat MCS.

4. Shoot sewajah (close-up)

Suatu pengambilan objek untuk menghasilkan gambar wajah seseorang sebatas dagu ke atas.Istilah ini disingkat CU.

5. Shoot terdekat (big close-up)

Pengambilan sebuah objek secara khusus oleh kamera untuk menampilkan salah satu bagian dari tubuh manusia atau suatu benda tertentu sehingga tampak amat sangat jelas. Big close-up yang lazim disingkat BCU, kadang-kadang disebut juga Extra close-up dan Extreme close-up. Dengan big

close-up dapat ditampilkan mata, hidung, bibir, dan lain-lain secara khusus untuk memberikan kesan tertentu kepada pemirsa.

6. Shoot sedang (medium shoot)

Suatu pengambilan objek oleh kamera sebatas pinggang ke atas.Dalam naskah kamera, shoot tersebut disingkat MS.

7. Shoot agak jauh (medium long shoot)

Suatu pengambilan objek oleh kamera sebatas lutut ke atas. Shoot yang sering kali disingkat MLS ini dinamakan juga shoot lutut (knee shoot).

8. Shoot dua (two shoot)

Pengambilan objek oleh kamera yang menampilkan dua orang sebatas dada ke atas.

9. Shoot kelompok (group shoot)

Pengambilan objek oleh kamera yang menampilkan sejumlah orang sebatas dada ke atas.

10.Shoot udara (aerial shoot)

Pengambilan objek oleh kamera dari udara untuk menghasilkan suatu pemandangan yang mengesankan.

11.Shoot lebar (wide shoot)

Pengambilan suatu objek yang tidak terlalu jauh, suatu pengambilan gambar oleh kamera yang melingkupi area yang luas.

12.Shoot amat jauh (very long shoot)

Suatu pengambilan objek oleh kamera yang melingkupi area yang amat luas dimana terdapat suatu objek.

Semua shoot yang dibuat dicatat oleh bagian pencatat shoot dengan mencatat time code pada saat mulai pengambilan, isi shoot dan time code pada akhir pengambilan adegan. Kode waktu (time code) adalah nomor pada

pita.Nomor itu berputar ketika kamera dihidupkan dan terekam dalam gambar. Catatan kode waktu ini nanti akan berguna dalam proses editing.

Biasanya gambar hasil shooting dikontrol setiap malam di akhir shooting hari itu untuk melihat apakah hasil pengambilan gambar sungguh baik.Apabila tidak maka adegan itu perlu diulang pengambilan gambarnya. Sesudah semua adegan di dalam naskah selesai diambil maka hasil gambar

asli (original material/row foot-age) dibuat catatannya (logging) untuk

kemudian masuk dalam proses post production, yaitu editing.

b. Pasca-Produksi

Pasca-produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing offline, editing online, dan mixing. Dalam hal ini, terdapat dua macam editing, yaitu: pertama, yang disebut editing dengan teknik analog atau linier. Kedua, editing dengan teknik digital atau non linier dengan computer.11

(1) Editing offline dengan teknik analog

Setelah shooting selesai, script boy/girl membuat logging, yaitu mencatat kembali semua hasil shooting berdasarkan catatan shooting dan gambar. Kemudian berdasarkan catatan itu sutradara akan membuat editing kasar yang disebut editing offline (dengan copy video VHS supaya murah)

sesuai dengan gagasan yang ada dalam sinopsis dan treatment. Materi hasil shooting langsung dipilih dan disambung-sambung dalam pita VHS. Sesudah editing kasar ini jadi, hasilnya dilihat dengan seksama dalam screening. Apabila masih perlu ditambah atau diedit lagi, pekerjaan ini dapat langsung dikerjakan sampai hasilnya memuaskan.Sesudah hasil editing offline ini dirasa pas dan memuaskan barulah dibuat editing script.Naskah editing ini

11

Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi(Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2007), cet. I, h. 42

sudah dilengkapi dengan uraian untuk narasi dan bagian-bagian yang perlu diisi dengan ilustrasi musik. Naskah editing ini formatnya sama dengan skenario.

(2) Editing online dengan teknik analog

Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli. Sambungan-sambungan setiap shoot dan adegan (scene) dibuat tepat

berdasarkan catatan time-code dalam naskah editing. Demikian pula sound

asli dimasukkan dengan level yang seimbang dan sempurna. Setelah editing

Dokumen terkait