ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.3 Analisis Proses
Analisis proses ini digunakan untuk mengetahui bagaimana proses dari sistem tersebut mencapai tujuan dengan benar. Dalam hal ini yakni proses untuk mencapai konklusi dari sistem pakar diagnosis penyakit systemic lupus erythematosus apakah hasil sesuai dengan asumsi user atau tidak.
3.3.1 Analisis Proses Sistem Pakar
Aplikasi sistem pakar yang dibangun memiliki cara kerja untuk menghasilkan suatu keluaran/output kemungkinan penyakit yang diderita pasien/user dan solusi yang direkomendasikan berdasarkan data dari pakar. Metode penalaran yang akan diadopsi adalah metode backward chaining yakni penalaran mundur. Artinya user atau pasien memberikan asumsi tentang penyakit yang mungkin mereka derita. Selanjutnya user
diharuskan menjawab pertanyaan–pertanyaan yang akan diajukan sistem dengan jawaban ya atau tidak. Dan proses terakhir adalah hasil diagnosis. Jadi user bisa tahu apakah hasil diagnosis sesuai dengan asumsi mereka atau tidak. Sementara untuk mendapatkan hasil diagnosis digunakan perhitungan dengan metode certainty factor.
Untuk mendapatkan kepercayaan atas gejala dari maing–masing penyakit, maka setiap gejala akan diberikan nilai kepastian yang bernilai antara 0–1 untuk setiap gejala. Misalnya lupus sistemik gejala mengalami demam tinggi diatas 38 derajat
celcius, nilai kepastian untuk kemungkinan gejala ini adalah 0.9, kemungkinan gejala kelelahan ekstrim adalah 0.81 dan gejala kesemutan adalah 0.15. Data nilai kepastian untuk setiap penyakit dapat dilihat pada Tabel 3.13 di bawah ini:
Tabel 3.13 Data nilai CF diisi oleh DR.dr. Blondina Marpaung, SpPD-KR
No Gejala CFSLE CFDLE CFDILE
1 Arthralgia 0.95 0.30 0.20
2 Demam > 380C 0.90 0.60 0.60
3 Arthritis 0.90 0.30 0.20
4 Kelelahan ekstrem 0.81 0.50 0.50
5 Anemia 0.71 0.10 0.10
6 Riwayat penyakit ginjal 0.50 0.10 0.10
7 Nyeri pada dada saat bernafas 0.45 0.20 0.40
8 Abnormalitas pembekuan darah 0.20 0.10 0.10
9 Jari kaki / tangan pucat 0.17 0.20 0.10
10 Ulcer di mulut 0.12 0.20 0.20
12 Pembengkakan kelenjar 0.70 0.10 0.10 13 Gangguan menelan 0.10 0.10 0.20 14 Gangguan penglihatan 0.12 0.10 0.10 15 Butterfly rush 0.15 0.80 0.20 16 Photosensitivity 0.20 0.70 0.20 17 Discoid rush 0.20 0.74 0.20
18 Kulit tubuh bersisik 0.20 0.35 0.10
19 Borok berlendir pada salah satu bagian tubuh 0.15 0.20 0.10
20 Alopesia / kerontokan rambut 0.15 0.30 0.50
21 Ruam merah karena sinar matahri 0.20 0.70 0.30
22 Kaki sering kesemutan 0.10 0.10 0.70
23 Sering kejang – kejang 0.10 0.10 0.30
24 Mual 0.10 0.30 0.52
25 Nafsu makan menurun 0.20 0.30 0.70
26 Nyeri kepala sebelah 0.20 0.20 0.25
27 Nyeri otot 0.20 0.20 0.40
28 Nyeri perut 0.10 0.10 0.40
Keterangan:
CFSLE = nilai kepastian untuk jenis lupus systemic lupus erythematosus
CFDLE = nilai kepastian untuk jenis lupus discoid lupus erythematosus
CFDILE = nilai kepastian untuk jenis lupus drug induced lupus erythematosus
Adapun cara kerja aplikasi sistem pakar dalam melakukan diagnosis penyakit adalah:
1. Pemakai (user) sistem diminta untuk meng-input data pribadi terlebih dahulu. 2. Dalam melakukan diagnosis penyakit, aplikasi yang dibuat akan menampilkan
tampilan berupa dialog (komputer memberikan pertanyaan perihal mengenai gejala-gejala penyakit) antara komputer dan pemakai.
3. Jawaban yang diberikan berupa ya atau tidak.
4. Setelah semua gejala yang ditanya selesai dijawab oleh user, maka sistem akan menghitung nilai kepastian untuk semua jenis penyakit dan akan diambil nilai tertinggi berupa kemungkinan jenis penyakitnya.
5. Hasil akhir diagnosis (output) adalah tampilan kemungkinan jenis penyakit, persentase kepastian serta solusi yang disarankan.
3.3.2 Perhitungan Metode Certainty Factor
1. Menghitung nilai Certainty Factor untuk gejala 1,2 dan 4 user menjawab
“YA” dan pada gejala 3 dan user menjawab “Tidak” dan yang lainnya jawabannya tidak.
a. Persentase untuk CFSLE (Certainty Factor Systemic Lupus Erythematosus) Dik: CF1 = 0.95 CF2 = 0.9 CF3 = 0 CF4 = 0.81 Maka : CFcombine L = CF1+ [CF2 *(1- CF1)] = 0.95 + [0.90 * (1-0.95)] = 0.995L CFcombine U = CFL+ [CF3 * (1- CFL)] = 0.995 + [0 * (1 – 0.995)] = 0U
CFcombine P = CFU+ [CF4 * (1- CFU)] = 0.995 + [0,81 * (1 – 0.995)] = 0.9905P
b. Persentase untuk CFDLE (Certainty Factor Discoid Lupus Erythematosus) Dik: CF1 = 0.3 CF2 = 0.6 CF3 = 0 CF4 = 0.5 Maka : CFcombine L = CF1+ [CF2 *(1 - CF1)]
= 0.3 + [0.6 * (1 - 0.3)] = 0.72L
CFcombine U = CFL+ [CF3 * (1 - CFL)] = 0.72 + [0 * (1 – 0.72)] = 0.72U
CFcombine P = CFU+ [CF4 * (1- CFU)] = 0.72 + [0,5 * (1 – 0.72)] = 0.86P
c. Persentase untuk CFDILE (Certainty Factor Drug Induced Lupus Erythematosus) Dik: CF1 = 0.2 CF2 = 0.6 CF3 = 0 CF4 = 0.5 Maka : CFcombine L = CF1+ [CF2 *(1 - CF1)] = 0.2 + [0.6 * (1 - 0.2)] = 0.68L CFcombine U = CFL+ [CF3 * (1 - CFL)] = 0.68 + [0 * (1 – 0.68)] = 0.68U CFcombine P= CFU+ [CF4 * (1- CFU)] = 0.68 + [0,5 * (1 – 0.68)] = 0.84P
Dari ketiga jenis penyakit lupus nilai tertinggi dari CFSLE = 0.9905 , CFDLE = 0.86 dan CFDILE = 0.84 maka bisa dilihat user kemungkinan menderita lupus jenis
Systemic Lupus Erythematosus (SLE) yang jika dipersentasekan sebesar 0.9905 x 100 = 99.05%
3.3.3 Contoh Cara Kerja Backward Chaining
Contoh untuk jenis penyakit SLE (Systemic Lupus Erythematosus) dan DLE (Discoid Lupus Erythematosus):
Diagnosis SLE
Rule 1 : IF SLE THEN
Premis 1 : Nyeri sendi AND Premis 2 : Sesak nafas AND Premis 3 : Demam tinggi AND Premis 4: Nyeri dada
Solusi :
1. Menghindari stres dan trauma fisik.
2. Menjaga tubuh agar tidak terkena sinar matahari langsung. 3. Mengurangi aktifitas/beban kerja yang berlebihan.
4. Menghindari pemakaian obat-obatan tertentu yang dapat memicu perkembangan lupus.
5. Memeriksakan diri pada dokter pemerhati lupus agar dapat ditangani lebih serius.
6. Meminum obat yang diberikan oleh dokter secara teratur.
7. Hindari pemakaian kontrasepsi atau obat lain yang mengandung hormon estrogen.
8. Sebisa mungkin hindari perokok dan asap rokok. Diagnosis DLE
Rule 2 : IF DLE THEN
Premis 1 : Ruam merah di kulit AND Premis 2 : Sensitif matahari AND Premsi 3 : Rambut rontok AND Premis 4 : Ujung jari jari pucat
Solusi :
1. Menghindari stres dan trauma fisik.
2. Menjaga tubuh agar tidak terkena sinar matahari langsung. 3. Mengurangi aktifitas/beban kerja yang berlebihan.
4. Menghindari pemakaian obat-obatan tertentu yang dapat memicu perkembangan lupus.
5. Memeriksakan diri pada dokter pemerhati lupus agar dapat ditangani lebih serius.
6. Meminum obat yang diberikan oleh dokter secara teratur.
7. Hindari pemakaian kontrasepsi atau obat lain yang mengandung hormon estrogen.
8. Sebisa mungkin hindari perokok dan asap rokok.
Perjalanan proses mesin inferensi backward chaining untuk pencarian penyakit DLE dapat diuraikan dengan rule sebagai berikut:
a. Menentukan penyakit DLE
b. Dimasukkan fakta dengan menggunakan dialog box yang tersedia. c. Fakta disimpan dalam working memory.
d. Dilihat rule 1, dicocokkan dengan premis 1 : IF nyeri sendi = No e. Dilihat rule 2, dicocokkan dengan premis 1 : IF ruam merah = Yes f. Dilihat rule 2, dicocokkan dengan premis 2 : IF sensitif matahari = Yes g. Dilihat rule 2, dicocokkan dengan premsi 3 : IF rambut ronotk = Yes h. Dilihat rule 2, dicocokkan dengan premis 4 : IF ujung jari jari pucat = Yes
Rule [SLE]
IF [nyeri sendi] = true AND IF [sesak nafas] = true AND IF [demam tinggi] = true AND IF [nyeri dada] = true AND THEN [penyakit] = SLE Rule [DLE]
IF [sensitive matahari] = true AND IF [rambut rontok] = true AND IF [ujung jari jari pucat] = true AND THEN [penyakit] = DLE
Pertanyaan–pertanyaan di bawah ini diajukan untuk mendapatkan kesimpulannya seperti:
[nyeri sendi]
“Apakah anda mengalami nyeri sendi ?” No [sesak nafas]
“Apakah anda mengalami sesak nafas ?” No [demam tinggi]
“Apakah Anda mengalami demam diatas 38°C ?” No [ruam merah di kulit]
“Apakah timbul ruam ruam merah di kulit Anda ?” Yes [sensitive matahari]
“Apakah jika terkena sinar matahari maka ada perubahan pada pemukaan kulit tubuh
anda seperti ruam –ruam merah ?” Yes [rambut rontok]
“Apakah Anda mengalami kerontokan rambut ?” Yes [Ujung jari pucat]
“Apakah ujung jari –jari Anda pucat ?” Yes
Kesimpulan penyakit yang di derita adalah DLE (Discoid Lupus Erythematosus).