• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3. Analisis Rasio Keuangan

a. Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan salah satu teknik dalam menganalisa laporan keuangan yang banyak digunakan untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan. Analisis rasio keuangan dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang terdapat pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan. Rasio keuangan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa mengenai baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standard.

Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005:36) “analisis rasio (ratio analysis) dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen yang membentuk rasio”. Dalam hubungannya dengan pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan, analisis rasio ini digunakan untuk menilai keefektifitasan keputusan yang diambil. Secara umum ada tiga keputusan penting yang senantiasa diambil oleh setiap perusahaan, antara lain : keputusan investasi, kepututsan pendanaan dan keputusan operasional.

b. Manfaat Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio merupakan tolak ukur yang paling sering digunakan untuk menilai kondisi perusahaan dalam analisis keuangan. Analisis rasio tidak hanya bermanfaat bagi pihak internal perusahaan namun juga bermanfaat bagi pihak eksternal perusahaan.

Manfaat analisis rasio bagi pihak internal perusahaan terutama bagi pihak manajemen adalah untuk proses perencanaan dan pengevaluasian prestasi dan kinerja perusahaan jika dibandingkan dengan rata-rata industri. Sedangkan bagi pihak eksternal perusahaan (kreditor) bermanfaat untuk memperkirakan potensi resiko yang akan dihadapi dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman. Selain itu analisis rasio juga bermanfaat bagi investor dalam mengevaluasi nilai saham dan untuk memperkirakan pertumbuhan (prospek) perusahaan di masa yang akan datang.

c. Jenis-jenis Rasio Keuangan

Secara garis besar rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan dapat dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu :

1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

Rasio likuiditas mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya pada saat ditagih atau saat jatuh tempo. Rasio ini bertujuan untuk menguji kecukupan

dana dan kemampuan perusahaan membayar kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi.

Perusahaan yang mempunyai kemampuan membayar kewajiban finansial jangka pendeknya, dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut likuid. Sebaliknya apabila perusahaan tersebut tidak mampu membayar kewajiban finansial jangka pendeknya maka perusahaan tersebut dikatakan illikuid atau tidak likuid.

Ukuran rasio likuiditas terdiri dari tiga alat ukur yaitu current

ratio, quick ratio atau acid test ratio, dan cash ratio. Rasio likuiditas

yang menjadi fokus penelitian ini adalah current ratio (rasio lancar).

Current ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi

kewajiban jangka pendeknya dari aktiva lancarnya. Rasio ini dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini sering disebut dengan rasio modal kerja yang menunjukkan jumlah aktiva lancar yang tersedia yang dimiliki oleh perusahaaan untuk merespon kebutuhan-kebutuhan bisnis dan meneruskan kegiatan bisnis hariannya.

2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)

Rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana aktiva perusahaan dibayar dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti

luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilkuidasi).

Rasio solvabilitas yang umumnya digunakan yaitu leverage

ratio atau disebut juga dengan debt to asset ratio, debt to equity ratio, times interest earned ratio dan fixed charge coverage ratio. Rasio

solvabilitas yang menjadi fokus penelitian ini adalah debt to equity

ratio dan leverage ratio. Debt to equity ratio merupakan suatu rasio

yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dihitung dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan oleh kreditor dengan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.

Rasio solvabilitas lain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu leverage ratio. Leverage ratio atau disebut juga dengan debt to

asset ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain rasio ini mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.

3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menggunakan aktivanya. Dapat pula dikatakan bahwa rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi (efektifitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan.

Rasio aktivitas dapat diklasifikasikan menjadi rasio perputaran kas (cash turnover), rasio perputaran piutang usaha (account

receivable turnover), perputaran persediaan (inventory turnover),

perputaran modal kerja (working capital turnover), perputaran aktiva tetap (fixed assets turnover), dan perputaran total aktiva (total assets

turnover).

Rasio aktivitas yang menjadi fokus penelitian ini adalah total assets

turn over. Rasio ini digunakan untuk mengukur perputaran semua

aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.

4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, assets maupun modal sendiri. Dengan kata lain rasio ini memberikan ukuran mengenai efektifitas perusahaan dalam memperoleh keuntungan.

Rasio profitabilitas dapat diukur dengan menggunakan beberapa indikator yaitu :

1. profit margin, yang terdiri dari beberapa rasio yaitu :

a. Gross Profit Margin (GPM)

b. Operating Profit Margin (OPM)

c. Net Profit Margin (NPM)

2. Return On Investment (ROI)

3. Return On Equity (ROE)

Dokumen terkait