• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Data Penelitian

4.2 Analisis Hasil Penelitian

4.2.3 Analisis Regresi

Dari hasil uji asumsi klasik disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) dan layak dilakukan analisis regresi. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Berikut ini adalah hasil pengolahan data dengan program SPSS Statistics 21.0.

Pengolahan data dengan menggunakan regresi linear dilakukan dalam beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, melalui pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return on Asset, Suku Bunga SBI terhadap Jumlah Penyaluran Kredit. Berikut ini adalah hasil regresi yang disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 28,262 1,882 15,020 ,000 DPK 1,069E-013 ,000 ,577 4,849 ,000 LDR ,028 ,009 ,303 3,156 ,002 CAR -,032 ,026 -,163 -1,227 ,224 NPL ,087 ,056 ,207 1,566 ,122 ROA -,084 ,064 -,144 -1,326 ,189 SBI -,269 ,280 -,103 -,959 ,341 a. Dependent Variable: LN_KR

Berdasarkan tabel di atas di peroleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 28,262 + 1,069X1 + 0.28X2 – 0,32X3 + 0.87X4 – 0.84X5 – 2.69X6 + ε Keterangan:

1.Konstanta sebesar 28,262 menunjukkan bahwa apabila tidak variabel independen (Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return on Asset, Suku Bunga SBI = 0) maka Jumlah Kredit yang yang di berikan oleh Bank BUMN dan Bank Swasta yang terdaftar di BEI adalah sebesar Rp 28,262.

2.β1 sebesar 1,069 dan X1 adalah Dana Pihak Ketiga, menunjukkan bahwa DPK memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit pada BUMN dan Bank Swasta yang terdaftar di BEI

3.β2 sebesar 0,28 dan X2 adalah Loan to Deposit Ratio, menunjukkan bahwa LDR memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit pada BUMN dan Bank Swasta yang terdaftar di BEI

4.β3 sebesar -0,32 dan X3 adalah Capital Adequacy Ratio, menunjukkan bahwa CAR memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap penyaluran kredit pada BUMN dan Bank Swasta yang terdaftar di BEI

5.β4 sebesar 0,87 dan X4 adalah Non Performing Loan, menunjukkan bahwa NPL memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit pada BUMN dan Bank Swasta yang terdaftar di BEI

6.β5 sebesar -0,84 dan X5 adalah Return On Asset, menunjukkan bahwa ROA memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap penyaluran kredit pada BUMN dan Bank Swasta yang terdaftar di BEI

7.β6 sebesar -2,69 dan X6 adalah Suku Bunga SBI, menunjukkan bahwa Suku Bunga SBI memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap penyaluran kredit pada BUMN dan Bank Swasta yang terdaftar di BEI

4.2.4 Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan untuk menguji keempat hipotesis penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya. Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t (t test) dan uji F (F test).

4.2.4.1Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien dete rminasi R Square (R2) menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah dari nol sampai satu. Nilai R square yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan R square adalah setiap penambahan variabel independen kedalam model maka R square pasti meningkat meskipun variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R square saat mengevaluasi model regresi yang terbaik.

Dibawah ini akan ditampilan hasil analisis koefisien determinasi yang diperoleh peneliti.

Tabel 4.11

Hasil Analisis Koefisien Determinasi Model Summaryb Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,983 a ,966 ,964 1790015574 0083,24000 a. Predictors: (Constant), SBI, CAR, ROA, LDR, DPK, NPL

b. Dependent Variable: LN_KR Sumber: hasil pengolahan SPSS

Pada tabel diatas, model summary besarnya adjusted R square adalah 0,983, hal ini berarti bahwa 98,3 % dari variasi atau perubahan dalam Jumlah Penyaluran Kredit dapat dijelaskan oleh variabel independennya (Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return on Asset, Suku Bunga SBI), sedangkan sisanya 1,7% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

4.2.4.2Uji Regresi Parsial (Uji t)

Uji statistik t dilakukan untuk menguji pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependennya secara individu. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik t (uji t). Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima atau Ha ditolak, sedangkan jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Berdasarkan hasil pengolahan SPSS, diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.12 Hasil Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 28,262 1,882 15,020 ,000 DPK 1,069E-013 ,000 ,577 4,849 ,000 LDR ,028 ,009 ,303 3,156 ,002 CAR -,032 ,026 -,163 -1,227 ,224 NPL ,087 ,056 ,207 1,566 ,122 ROA -,084 ,064 -,144 -1,326 ,189 SBI -,269 ,280 -,103 -,959 ,341

a. Dependent Variable: LN_KREDIT Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

a. Dari tabel regresi dapat dilihat besarnya t hitung untuk variabel Dana Pihak Ketiga (X1) sebesar 4,849 dengan nilai signifikansi 0,000. T tabel adalah 1,976, sehingga t hitung > t tabel (4,849 >1,976 ). Signifikansi penelitian ini juga menunjukkan angka yang lebih kecil dari 0,05 (0.000 < 0,05), maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan DPK (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap Jumlah Penyaluran Kredit (Y) yang mengidentifikasikan bahwa semakin tinggi DPK yang di peroleh maka semakin tinggi

b. Dari tabel regresi dapat dilihat bahwa besarnya t hitung untuk variable Loan To Deposit Ratio (X2) sebesar 3,156 dengan nilai signifikansi 0,02, sedangkan t tabel adalah 1,976, sehingga t hitung < t tabel (3,156 > 1,976). Signifikansi penelitian ini menunjukkan angka yang lebih kecil dari 0,05 (0,02 < 0,05), maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Loan to Deposit Ratio (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap Jumlah Penyaluran Kredit (Y) yang mengidentifikasikan bahwa semaikin tinggi LDR yang di peroleh maka semakin tinggi pula Jumlah Penyaluran Kredit (Y).

c. Dari tabel dapat dilihat bahwa besarnya t hitung untuk variabel Capital Adequacy Ratio (X3) sebesar -1.227 dengan nilai signifikansi 0,224. Hasi uji statistik tersebut menunjukkan bahwa t hitung adalah 1,227 (dimutlakkan), sedangkan t tabel adalah 1,976 sehingga t hitung < t tabel (1,227 < 1,976). Signifikansi penelitian ini juga menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,05 (0,224 > 0,05), maka dapat disimpulkan Ho diterima bahwa Capital Adequacy Ratio (X3) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Jumlah Penyaluran Kredit (Y).

d. Dari tabel dapat dilihat bahwa besarnya t hitung untuk variabel Non Performing Loan (X4) sebesar 1,566 dengan nilai signifikansi 0,122. Hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa t hitung adalah 1,566, sedangkan t tabel adalah 1,976 sehingga t hitung < t tabel (1,566 < 1,976). Signifikansi penelitian ini menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,05 (0,122 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima bahwa Non Performing Loan (X4) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Jumlah Penyaluran Kredit (Y)

e. Dari tabel dapat dilihat bahwa besarnya t hitung untuk variabel Return on Asset (X5) sebesar -1,326 dengan nilai signifikansi 0,189. Hasil uji statistik tersebut menunjukkan

bahwa t hitung adalah 1,326 (dimutlakkan), sedangkan t tabel adalah 1,976 sehingga t hitung < t tabel (1,326 < 1,976). Signifikansi penelitian ini juga menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,05 (0,189 > 0,05), maka dapat disimpulkan H0 diterima bahwa Return On Asset (X5) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Jumlah Penyaluran Kredit (Y).

f. Dari tabel dapat dilihat bahwa besarnya t hitung untuk variabel Suku Bunga SBI (X6) sebesar -0,959 dengan nilai signifikansi 0,341. Hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa t hitung adalah 0,959 (dimutlakkan), sedangkan t tabel adalah 1,976 sehingga t hitung < t tabel (0,959 < 1,976). Signifikansi penelitian ini juga menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,05 (0,341 > 0,05), maka dapat disimpulkan H0 diterima bahwa Suku Bunga SBI (X6) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Jumlah Penyaluran Kredit (Y).

4.2.4.3Uji Regresi Simultan (Uji f)

Uji signifikan simultan yang sering disebut dengan uji F ini dilakukan untuk menguji pengaruh yang ditimbulkan oleh keseluruhan variabel independen yang ada dalam model terhadap variabel dependennya. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 17, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.13 Hasil Uji f ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1254652601 7011420000 0000000000 0,000 6 2091087669 5019035000 0000000000, 000 652,617 ,000b Residual 4421734942 1654425000 000000000,0 00 138 3204155755 1923494000 0000000,000 Total 1298869951 1227964000 0000000000 0,000 144

a. Dependent Variable: KREDIT

b. Predictors: (Constant), SBI, CAR, ROA, LDR, DPK, NPL

Hasil uji ANOVA atau F test menunjukkan F hitung sebesar 652,617dengan tingkat signifikansi 0,000, sedangkan F tabel sebesar 2,0986 dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak , artinya bahwa dana pihak ketiga (X1), loan to deposit ratio (X2), capital adequacy ratio (X3), non performing loan (X4), return on asset (X5), dan suku bunga SBI(X6) secara Ba simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Jumlah Penyaluran Kredit(Y)karena F hitung > F tabel (652,617 > 2,0986) dan signifikansi penelitian lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).

Dokumen terkait