• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

B. Analisis Hasil Penelitian

3. Analisis Regresi

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan di atas, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) dan layak dilakukan analisis regresi.

a. Persamaan Regresi

i. Persamaan Regresi 1 (Rentabilitas Modal Sendiri)

Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, melalui pengaruh struktur modal (X) terhadap rentabilitas modal sendiri (Y1). Hasil regresi dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini.

Tabel 4.8

Hasil Analisis Regresi 1 CoefficientsModel Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 23.352 3.352 6.966 .000 LDER 7.104 14.241 .072 .499 .621 Lag_ROE -.506 .141 -.517 -3.589 .001

a. Dependent Variable: ROE

Berdasarkan tabel 4.8 pada kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh model persamaan regresi linier yaitu:

Y₁= 22,352 + 7,104 (X) - 0,506 ( ) + e dimana:

Y₁ = Rentabilitas Modal Sendiri X = Struktur Modal

= Lag variabel Y

e = Tingkat kesalahan pengganggu

Interpretasi dari persamaan di atas adalah sebagai berikut. a. a = 22,352

Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel struktur modal (X=0), maka rentabilitas modal sendiri yang terbentuk adalah 22,352.

b. b = 7,104

Koefisien regresi b ini menunjukkan bahwa setiap variabel struktur modal meningkat sebesar satu satuan, maka rentabilitas modal sendiri akan meningkat sebesar 7,104 satuan.

ii. Persamaan Regresi 2 (Rentabilitas Ekonomi)

Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, melalui pengaruh struktur modal (X) terhadap rentabilitas ekonomi (Y2). Hasil regresi dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini.

Tabel 4.9

Hasil Analisis Regresi 2 CoefficientsModel Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 26.147 3.519 7.431 .000 LDER -2.242 14.728 -.022 -.152 .880 Lag_ROA -.506 .142 -.517 -3.571 .001

a. Dependent Variable: ROA

Sumber: Output SPSS, diolah Penulis, 2010

Berdasarkan tabel 4.9 pada kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh model persamaan regresi linier yaitu:

Y₂= 26,147 - 2,242 (X) - 0,506 ( ) + e dimana:

Y₂ = Rentabilitas Ekonomi X = Struktur Modal

= Lag variabel Y

Interpretasi dari persamaan di atas adalah sebagai berikut. a. a = 26,147

Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel struktur modal (X=0), maka rentabilitas ekonomi yang terbentuk adalah 26,147.

b. b = -2,242

Koefisien regresi b ini menunjukkan bahwa setiap variabel struktur modal meningkat sebesar satu satuan, maka rentabilitas modal ekonomi akan menurun sebesar 2,242 satuan.

b. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0.5 dan mendekati 1. Koefisien determinasi (R square) menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah nol sampai dengan satu. Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R

variasi variabel dependen semakin terbatas. Nilai Rsquare memiliki kelemahan

yaitu nilai R square akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

i. Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi 1 Tabel 4.10

Hasil Analisi Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi 1 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .538a .289 .250 10.483451 2.349

a. Predictors: (Constant), Lag_ROE, LDER b. Dependent Variable: ROE

Sumber: Output SPSS, diolah Penulis, 2010

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,538 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara variabel rentabilitas modal sendiri dengan variabel independennya (struktur modal) adalah sedang dengan didasarkan pada nilai R yang berada di antara 0,400 sampai 0,599. Koefisien determinasi (R2) yang diperoleh adalah sebesar 0,289. Nilai ini menunjukkan bahwa variabel struktur modal mampu menjelaskan variabel dependen tingkat rentabilitas modal sendiri sebesar 28,9%. Angka koefisien determinasi (Adjusted

R square) adalah 0.250. Hal ini berarti 25% variasi dari perubahan rentabilitas

modal sendiri dijelaskan oleh variasi variabel independen (struktur modal), sedangkan sisanya 75% lagi dijelaskan oleh variasi atau variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model regresi.

ii. Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi 2 Tabel 4.11

Hasil Analisi Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi 2 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .514a .264 .224 10.966203 2.439

a. Predictors: (Constant), Lag_ROA, LDER b. Dependent Variable: ROA

Sumber: Output SPSS, diolah Penulis, 2010

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,514 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara variabel rentabilitas modal ekonomi dengan variabel independennya (struktur modal) adalah sedang dengan didasarkan pada nilai R yang berada di antara 0,400 sampai 0,599. Koefisien determinasi (R2) yang diperoleh adalah sebesar 0,264. Nilai ini menunjukkan bahwa variabel struktur modal mampu menjelaskan variabel dependen tingkat rentabilitas ekonomi sebesar 26,4%. Angka koefisien determinasi (Adjusted R

square) adalah 0.224. Hal ini berarti 22,4% variasi dari perubahan rentabilitas

ekonomi dijelaskan oleh variasi variabel independen (struktur modal), sedangkan sisanya 77,6% lagi dijelaskan oleh variasi atau variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model regresi.

c. Pengujian Hipotesis i. Pengujian Hipotesis 1

Hipotesis 1 yang dinyatakan dalam penelitian ini adalah “ ada pengaruh yang signifikan antara struktur modal terhadap rentabilitas modal sendiri pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi mempunyai pengaruh yang nyata (signifikan) terhadap variabel dependen rentabilitas modal sendiri, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t.

Adapun kriteria yang digunakan dalam uji t adalah :

- jika statistik t hitung ≤ nilai t tabel, maka H0 diterima, Ha ditolak. Artinya, struktur modal tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat rentabilitas modal sendiri pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia,

- jika statistik t hitung ≥ nilai t tabel, maka Ha diterima, H0 ditolak. Artinya, struktur modal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat rentabilitas modal sendiri pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia.

− Jika thitung < ttabelpada α 0.05, maka Ha ditolak. − Jika thitung > ttabelpada α 0.05, maka Ha diterima.

Tabel 4.12 Hasil Uji t CoefficientsModel Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 23.352 3.352 6.966 .000 LDER 7.104 14.241 .072 .499 .621 Lag_ROE -.506 .141 -.517 -3.589 .001

a. Dependent Variable: ROE

Sumber: Output SPSS, diolah Penulis, 2010

Tabel 4.12 menunjukkan hasil pengujian statistik t sehingga dapat menjelaskan pengaruh struktur modal terhadap rentabilitas modal sendiri.

1. Variabel struktur modal memiliki t hitung 0,499. Dengan menggunakan tabel t, diperoleh t tabel sebesar 2,026. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung sebesar 0,499 lebih kecil dari t tabel sebesar 2,026 sehingga H0 diterima dan HA ditolak dimana artinya struktur modal tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas modal sendiri pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Nilai signifikansi sebesar 0,621 menunjukkan bahwa nilai Sig. Untuk uji t lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu struktur modal tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat rentabilitas modal sendiri pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%.

i. Pengujian Hipotesis 2

Hipotesis 2 yang dinyatakan dalam penelitian ini adalah “ ada pengaruh yang signifikan antara struktur modal terhadap rentabilitas ekonomi pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi mempunyai pengaruh yang nyata (signifikan) terhadap variabel dependen rentabilitas modal sendiri, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t.

Adapun kriteria yang digunakan dalam uji t adalah :

- jika statistik t hitung ≤ nilai t tabel, maka H0 diterima, Ha ditolak. Artinya, struktur modal tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat rentabilitas ekonomi pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia,

- jika statistik t hitung ≥ nilai t tabel, maka Ha diterima, H0 ditolak. Artinya, struktur modal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat rentabilitas ekonomi pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia.

− Jika thitung < ttabelpada α 0.05, maka Ha ditolak. − Jika thitung > ttabelpada α 0.05, maka Ha diterima.

Tabel 4.13 Hasil Uji t CoefficientsModel Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 26.147 3.519 7.431 .000 LDER -2.242 14.728 -.022 -.152 .880 Lag_ROA -.506 .142 -.517 -3.571 .001

a. Dependent Variable: ROA

Sumber: Output SPSS, diolah Penulis, 2010

Tabel 4.13 menunjukkan hasil pengujian statistik t sehingga dapat menjelaskan pengaruh struktur modal terhadap rentabilitas modal sendiri.

1. Variabel struktur modal memiliki t hitung 0,152. Dengan menggunakan tabel t, diperoleh t tabel sebesar 2,026. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung sebesar 0,152 lebih kecil dari t tabel sebesar 2,026 sehingga H0 diterima dan HA ditolak dimana artinya struktur modal tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas ekonomi pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Nilai signifikansi sebesar 0,880 menunjukkan bahwa nilai Sig. Untuk uji t lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu struktur modal tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat rentabilitas ekonomi pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%.

Dokumen terkait