• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HASIL PENELITIAN

H. Analisis Regresi

Tabel 4.13 Analisis Regresi Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 43.777 28.808 1.520 .143 keterlibatan 2.257 1.325 .417 1.704 .103 pelatihan -.630 5.988 -.047 -.105 .917 dukungan 1.304 1.119 .429 1.166 .256 formalisasi .294 .927 .097 .317 .754 lokasi -8.353 5.112 -.259 -1.634 .116 teknik 3.567 5.528 .102 .645 .525

Sumber : Peneliti, 2011

Berdasarkan output pada Tabel 4.8 di atas, koefisien regresi yang digunakan adalah ustandardized coefficients karena variabel independen dalam penelitian ini telah memiliki ukuran yang sama, yaitu dengan transformasi yang dilakukan di awal pengolahan data. Persamaan regresi linear berganda antara keterlibatan pemakai, pelatihan, dukungan, formalisasi, lokasi, teknik personal, dan dewan pengarah adalah:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + ε

Keterangan:

Y = kinerja

α = Konstanta

β1234= Koefisien regresi variabel X1, X2, X3, X4 , X5, X6, X

X 7 1 X = Keterlibatan Pemakai 2 X = Pelatihan 3 = Dukungan dewan -15.252 12.989 -.238 -1.174 .253

X4 X = Formalisi 5 X = Lokasi 6 X = Teknik Personal 7 Kinerja= 43,777+ 2,257 K + 0,630 P – 1,304 D + 0,294 F – 8,353 L + 3,567 TP – 15,252 + ε = Dewan Pengarah

Dari persamaan regresi tersebut, dapat diketahui bahwa:

a. Konstanta (α) sebesar 43,777 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel

independen (keterlibatan, pelatihan, dukungan, formalisasi, lokasi, teknik personal, dewan pengarah), maka kinerja akan turun sebesar 43,777. b. Koefisien regresi dari variabel keterlibatan (β1

c. Koefisien regresi dari variabel pelatihan (β

) sebesar 2,257 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan keterlibatan, maka akan menaikkan kinerja sebesar 2,257, dengan asumsi variabel lain tetap.

2

d. Koefisien regresi dari variabel dukungan (β

) sebesar -0,630 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan pelatihan, maka akan menurunkan kinerja sebesar -0,630, dengan asumsi variabel lain tetap.

3

e. Koefisien regresi dari variabel formalisasi (β

) sebesar 1,304 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan dukungan, maka akan akan menurunkan kinerja sebesar 1,304, dengan asumsi variabel lain tetap.

4) sebesar 0,294

menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan formalisasi, maka akan menaikkan kinerja sebesar 0,294, dengan asumsi variabel lain tetap.

f. Koefisien regresi dari variabel lokasi (β5

g. Koefisien regresi dari variabel teknik personal (β

) sebesar -8,353 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan lokasi, maka akan menaikkan kinerja sebesar -8,353, dengan asumsi variabel lain tetap.

6

h. Koefisien regresi dari vriabel dewan pengarah (β

) sebesar 3,567 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan lokasi, maka akan menaikkan kinerja sebesar 3,567, dengan asumsi variabel lain tetap.

7) sebesar -15,252 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan lokasi, maka akan menaikkan kinerja sebesar -15,252, dengan asumsi variabel lain tetap.

L. Uji T

Pada penelitian ini hipotesis alternatif diuji dengan menggunakan uji-t (t-test). Uji-t pada dasarnya digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen yang digunakan secara parsial. Hipotesis statistik yang diajukan adalah :

Ha : bi

Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis (dua arah) adalah :

a. Ha diterima apabila thitung < -ttabel atau thitung > ttabel

b. H

, pada α = 5% dan nilai

probabilitas < level of significant sebesar 0,05,

a ditolak apabila thitung > -ttabel atau thitung < ttabel

Berikut ini adalah hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan uji-t.

, pada α = 5% dan nilai

probabilitas > level of significant sebesar 0,05.

Tabel 4.14 Uji T

Sumber : Peneliti,2011 Nilai ttabel

Berdasarkan output pada Tabel 4.9 tersebut, dapat dilihat bahwa variabel keterlibatan memiliki nilai t

dalam penelitian ini sebesar 2,3709, yang diperoleh dari tabel t dengan dengan α = 0,05. Tetapi karena penelitian ini menggunakan uji dua arah, maka α yang digunakan adalah α/2. Sehingga α yang digunakan dalam

membaca tabel t adalah 0,025. Untuk uji dua arah, titik kritis distribusi yang digunakan ada dua, yaitu -2,3709 dan 2,3709.

hitung sebesar 1,704 dan nilai signifikansinya sebesar 0,103. ttabel dalam penelitian ini adalah 2,3709. Karena nilai thitung < ttabel

Coefficients

(2,3709 > 2,048) dan tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,103

a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 43.777 28.808 1.520 .143 keterlibatan 2.257 1.325 .417 1.704 .103 pelatihan -.630 5.988 -.047 -.105 .917 dukungan 1.304 1.119 .429 1.166 .256 formalisasi .294 .927 .097 .317 .754 lokasi -8.353 5.112 -.259 -1.634 .116 teknik 3.567 5.528 .102 .645 .525 dewan -15.252 12.989 -.238 -1.174 .253

> 0,05), maka variabel keterlibatan secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja.

Variabel pelatihan memiliki nilai thitung sebesar 0,105 dan nilai signifikansinya sebesar 0,917. Karena nilai thitung > -ttabel

Variabel dukungan memiliki t

(0,105 > -2,048) dan nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,917 > 0,05), maka variabel pelatihan secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja.

hitung sebesar 1,166 dan dan nilai signifikansinya sebesar 0,256. Karena nilai thitung > -ttabel

Variabel formalisasi memiliki t

(1,166 > -2,048) dan nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,256 > 0,05), maka variabel dukungan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja.

hitung sebesar 0,317 dan nilai signifikansinya sebesar 0,754. Karena nilai thitung < ttabel

Variabel lokasi memiliki t

(0,317 < 2,048) dan nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,754 > 0,05), maka variabel formalisasi secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja.

hitung sebesar -1,634 dan nilai signifikansinya sebesar 0,116. Karena nilai thitung < ttabel (-1,634 < 2,048) dan nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,166 > 0,05), maka variabel lokasi secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja.

Variabel teknik personal memiliki thitung sebesar 0,645 dan nilai signifikansinya sebesar 0,525. Karena nilai thitung < ttabel

Variabel dewan pengarah memiliki t

(0,645 < 2,048) dan nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,525 > 0,05), maka variabel teknik personal secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja.

hitung sebesar -1,174 dan nilai signifikansinya sebesar 0,253. Karena nilai thitung < ttabel (-1,174 < 2,048) dan nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,253 > 0,05), maka variabel dewan pengarah secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja.

H. Uji F

Untuk melakukan pengujian pengaruh pelatihan, dukungan, formalisasi, lokasi, teknik personal, dan dewan pengarahsecara simultan terhadap kinerja, maka dilakukan uji statistik f. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :

Ha :b1 = b2 = b3

H

≠ 0 :semua 56ariable independen berpengaruh secara bersama.

0 : b1 = b2 = b3

Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis adalah : = 0 : semua variabel independen tidak berpengaruh

a. Ha diterima apabila Fhitung > Ftabel

b. H

, pada α = 5% dan nilai probabilitas < level of significant sebesar 0,05,

a ditolak apabila Fhitung < Ftabel

Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut

, pada α = 5% dan nilai probabilitas > level of significant sebesar 0,05.

Tabel 4.15 Uji F

ANOVA Model

b

Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 4478.390 7 639.770 4.437 .003a

Residual 3172.310 22 144.196 Total 7650.700 29

a. Predictors: (Constant), dewan, dukungan, teknik, lokasi, keterlibatan, formalisasi, pelatihan b. Dependent Variable: kinerja

Sumber : Peneliti,2011

Berdasarkan uji ANOVA pada tabel 4.10 tersebut, diketahui bahwa Fhitung adalah 4.437 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,003. Tingkat signifikansi ini lebih besar dari 0,05 (0,079 > 0,05), sehingga dapat dikatakan hasil penelitian secara simultan ini tidak signifikan. Nilai Ftabel dalam penelitian ini adalah 2,71. Jika dibandingkan antara Fhitung dan Ftabel, nilai Fhitung < nilai Ftabel (2,343 < 2,71), sehingga H0 diterima atau Ha

I. PEMBAHASAN

ditolak. Dengan demikian, variabel keterlibatan, pelatihan, dukungan, formalisasi, lokasi, teknik personal, dan dewan pengarah tidak berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel.

Pada variabel keterlibatan pengguna jika dilihat dari tabel ttabel

pengguna tidak berpengaruh kepada variabel kinerja SIA. Hal tersebut dikarenakan keterlibatan pengguna sitem telah ditentukan sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan penggunaan sistem. Jadi, keterlibatan pengguna tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA.

Pada variabel pelatihan terhadap pegawai jika dilihat dari ttabel

terlihat nilai thitung

Pada variabel dukungan manajemen puncak jika dilihat dari t sebesar -0,105. Hal itu berarti variabel pelatihan terhadap pegawai tidak berpengaruh kepada variabel kinerja SIA. Hal tersebut dikarenakan manajemen puncak telah melakukan pelatihan terlebih dahulu sebelum pemakai benar-benar mengerti dalam pelaksanaan sistem. Jadi pelatihan terhadap pegawai tidak terlalu diperlukan karena mereka sudah memahami dalam pemakaiannya. Sehingga variabel pelatihan tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA.

tabel

terlihat nilai thitung

Pada variabel formalisasi pengembangan sistem jika dilihat dari t

sebesar 1,166. Hal itu berarti variabel dukungan manajemen puncak tidak berpengaruh kepada variabel kinerja SIA. Hal tersebut dikarenakan manajemen puncak tidak bertanggung jawab penuh terhadap pemahaman sistem yang ada. Manajemen puncak dibantu oleh manajemen tengah untuk mendukung manajemen bawah dalam penggunaan sistem yang ada. Jadi, dukungan manajemen puncak tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA.

pengembangan sistem tidak berpengaruh kepada variabel kinerja SIA. Hal tersebut dikarenakan sistem generalisasi telah ditentukan terlebih dahulu oleh perusahaan. Jadi keahlian khusus tidak terlalu diperlukan, begitu juga formalisasi pengembangan sistem tidak terlalu diperlukan pada pelaksanaannya.

Pada variabel lokasi departemen jika dilihat dari ttabel terihat nilai thitung

Pada variabel teknik personal jika dilihat dari t

sebesar -1,634. Hal itu berarti variabel lokasi departemen tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA. Hal tersebut dikarenakan lokasi departemen letaknya pada perusahaan tersebut, sehingga pemakai bisa berhubungan langsung dengan pegawai sistem informasi. Jadi lokasi departemen tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA.

tabel terlihat nilai thitung

Pada variabel dewan pengarah jika dilihat dari t

sebesar 0,645. Hal tersebut berarti variabel teknik personal tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA. Hal tersebut dikarenakan teknik personal ataupun mampu tidaknya seorang pegawai dalam pemakaian sistem. Jadi, karena setiap pegawai berbeda dalam pemahaman terhadap pemakaian sistem maka teknik pesonal tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA.

tabel terlihat nilai thitung sebesar -1,174. Hal tersebut berarti variabel dewan pengarah tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA. Hal tersebut dikarenakan manajemen puncak bertanggung jawab terhadap pemakaian sistem yang ada. Jadi,

keberadaan dewan pengarah tidak terlalu diperlukan, sehingga keberadaan dewan pengarah tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA.

BAB V

Dokumen terkait