KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI STUDI KASUS
PADA PT. BRIDGESTONE SUMATERA RUBBER ESTATE
Oleh :
RIZA RIANTY HASIBUAN
070503154
PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Bridgestone
Sumatera Rubeer Estate” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul ini belum
pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks
penulisan skripsi untuk program S1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh
telah dinyatakan dengan jelas, benar, apa adanya dan apabila dikemudian hari
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh
Universitas Sumatera Utara.
Medan, 5 Mei 2011
Yang Membuat Pernyataan,
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim, segala puji dan syukur penulis ucapkan
kepada Allah ‘Azza Wa Jalla, yang tak pernah jemu melimpahkan bilangan cinta-
Nya yang tak berbalas, belaian kasih syang-Nya, atas semua karunia, kenikmatan,
keistiqomahan, kesehatan, waktu dan kesempatan yang telah diberikan-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Skripsi
yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi pada PT. Bridgestone Sumatera Rubeer Estate”, disusun
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi dari Program S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
Selama proses penyusunan skripsi ini, saya telah memperoleh bimbingan,
dorongan, semangat, nasehat, dan bantuan baik secara moril maupun materiil dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Firman Syarif, S.E., M.Si., Ak selaku Ketua Program Studi S1
Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Program
3. Bapak Drs. Syamsul Bahri Trb, MM, Ak selaku Dosen Pembimbing yang
telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku Dosen Penguji I dan Bapak Abdillah
Arif, S.E, MM, Ak selaku Dosen Penguji II atas segala masukan dan saran
yang telah diberikan.
5. Kedua orang tua saya, Ir. H. S. Efendi Hasibuan dan Hj. Nismawaty yang
senantiasa melimpahkan cinta dan kasih sayangnya serta selalu
mendoakan dan mendukung saya dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Kepada saudara-saudara perempuan penulis, yakni adik-adik Dini Arini
Hasibuan, S. Ked, Ayu Lestari Hasibuan, dan Cinta Dinanti Hasibuan
yang telah memberikan semangat, dukungan yang menjadi penyegaran
dan pencerahan disetiap kesunyian malam panjang yang kita lalui.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya kepada Allah penulis berserah diri dan
memohon ridha-Nya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Amin.
Medan, 5 Mei 2011 Penulis
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi (SIA) pada PT. Bridgestone Sumatera Rubeer Estate .
Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian asosiatif kausal. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 karyawan PT. Bridgestone Sumatera Rubeer Estate dan yang menjadi sampel penelitian adalah seluruh laporan karyawan. Metode sensus digunakan dalam pemilihan sampel. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari jawaban kuesioner para karyawan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Variabel dependen yang digunakan adalah kinerja SIA, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah keterlibatan pemakai dalam pengambangan sistem, pelatihan dan pendidikan pengguna, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem, lokasi departemen sistem informasi, kemampuan teknik personil dan keberadaan dewan pengarah. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda untuk analisis statistik dan model regresi telah diuji terlebih dahulu dalam uji asumsi klasik dan uji kualitas data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, setiap variabel independen yang diteliti yaitu keterlibatan pemakai dalam pengambangan sistem, pelatihan dan pendidikan pengguna, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem, lokasi departemen sistem informasi, kemampuan teknik personil dan keberadaan dewan pengarah tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIA. Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai dalam pengambangan sistem, pelatihan dan pendidikan pengguna, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem, lokasi departemen sistem informasi, kemampuan teknik personil dan keberadaan dewan pengarah berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIA.
ABSTRACT
This study aims to analyze factors affecting the performance of accounting information systems (AIS) in PT. Bridgestone Sumatra Rubeer Estate.
Design research is associative causal research design. The population in this study were 30 employees of PT. Bridgestone Sumatra Rubeer Estate and that the research sample is all employee reports. Census methods used in sample selection. Type of data in this study are primary data obtained from questionnaire responses of the employees. Data collection method used was a questionnaire. The dependent variable used was the performance of the AIS, while the independent variables used are in the floating system of user involvement, training and user education, top management support, the formalization of system development, the location of department information systems, technical capabilities of personnel and the existence of the board of directors. This study used multiple linear regression analysis for statistical analysis and regression models were tested first in the classical assumption test and test data quality. The results showed that partially, each independent variable investigated is the involvement of users in a floating system, training and user education, top management support, the formalization of system development, the location of department information systems, technical capabilities and the existence of the board of directors of personnel does not significantly influence the performance of AIS . Simultaneously testing indicate that the involvement of users in a floating system, training and user education, top management support, the formalization of system development, the location of department information systems, personnel and technical capabilities steering board has a significant presence on the performance of AIS.
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian ... 5
2. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 6
2. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... .7
3. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Pada Kinerja SIA ... 8
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 9
1. Kerangka Konseptual ... 12
2. Hipotesis Penelitian ... 13
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 15
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 15
C. Jenis Data ... 16
D. Teknik Pengumpulan Data ... 16
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian ... 17
1. Definisi Operasional...17
2. Pengukuran Variabel Penelitian...18
F. Metode Analisis Data 1. Uji Kualitas Data ... 19
2. Uji Asumsi Klasik ... 20
3. Model dan Pengujian Hipotesis ... 22
G. Jadwal Penelitian...24
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Sejarah Perusahaan PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate ... 25
1. Latar Belakang Perusahaan ... 25
2. Peralihan Kepemilikan dan Perubahan Nama Perusahaan ... 25
3. Ketenagakerjaan ... 26
B. Analisis Data ... 27
1. Statistik Deskriptif ... 27
3. Uji Validitas ... 30
4. Normalitas...32
5. Multikolinieritas...34
6. Heteroskedastisitas...35
7. Koefisien Determinan...36
8. Analisis Regresi...38
9. Uji T...40
10. Uji F... ... 43
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 45
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Kesimpulan ... 47
B. Keterbatasan ... 48
C. Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 49
DAFTAR TABEL
Nomor Judul
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 11
Halaman Tabel 3.1 Definisi Operasional... 17
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ... 24
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif ... 27
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Keterlibatan Pemakai ... 28
Tabel 4.3 Uji Reliabitas Dukungan Manajemen Puncak ... 29
Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Formalisasi Pengembangan Sistem ... 29
Tabel 4.5 Uji Reabilitas Kinerja SIA ... 29
Tabel 4.6 Uji Validitas Kinerja SIA ... 30
Tabel 4.7 Uji Validitas Keterlibatan Pemakai ... 30
Tabel 4.8 Uji Validitas Dukungan Manajemen Puncak ... 31
Tabel 4.9 Uji Validitas Formalisasi Sistem ... 31
Tabel 4.10 Kolmogorov-Smirnov ... 32
Tabel 4.11 Uji Multikolinieritas ... 35
Tabel 4.12 Koefisien determinasi ... 36
Tabel 4.13 Analisis Regresi ... 38
Tabel 4.14 Uji T ... 41
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 12
Halaman
Gambar 4.1 Histogram ... 33
Gambar 4.2 Grafik P-P Plot ... 34
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul
Lampiran 1 Bagan Organisasi Bank Syariah Mandiri ... 72
Halaman
Lampiran 2 Data Penelitian 2007-2009 ... 73
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi (SIA) pada PT. Bridgestone Sumatera Rubeer Estate .
Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian asosiatif kausal. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 karyawan PT. Bridgestone Sumatera Rubeer Estate dan yang menjadi sampel penelitian adalah seluruh laporan karyawan. Metode sensus digunakan dalam pemilihan sampel. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari jawaban kuesioner para karyawan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Variabel dependen yang digunakan adalah kinerja SIA, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah keterlibatan pemakai dalam pengambangan sistem, pelatihan dan pendidikan pengguna, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem, lokasi departemen sistem informasi, kemampuan teknik personil dan keberadaan dewan pengarah. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda untuk analisis statistik dan model regresi telah diuji terlebih dahulu dalam uji asumsi klasik dan uji kualitas data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, setiap variabel independen yang diteliti yaitu keterlibatan pemakai dalam pengambangan sistem, pelatihan dan pendidikan pengguna, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem, lokasi departemen sistem informasi, kemampuan teknik personil dan keberadaan dewan pengarah tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIA. Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai dalam pengambangan sistem, pelatihan dan pendidikan pengguna, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem, lokasi departemen sistem informasi, kemampuan teknik personil dan keberadaan dewan pengarah berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIA.
ABSTRACT
This study aims to analyze factors affecting the performance of accounting information systems (AIS) in PT. Bridgestone Sumatra Rubeer Estate.
Design research is associative causal research design. The population in this study were 30 employees of PT. Bridgestone Sumatra Rubeer Estate and that the research sample is all employee reports. Census methods used in sample selection. Type of data in this study are primary data obtained from questionnaire responses of the employees. Data collection method used was a questionnaire. The dependent variable used was the performance of the AIS, while the independent variables used are in the floating system of user involvement, training and user education, top management support, the formalization of system development, the location of department information systems, technical capabilities of personnel and the existence of the board of directors. This study used multiple linear regression analysis for statistical analysis and regression models were tested first in the classical assumption test and test data quality. The results showed that partially, each independent variable investigated is the involvement of users in a floating system, training and user education, top management support, the formalization of system development, the location of department information systems, technical capabilities and the existence of the board of directors of personnel does not significantly influence the performance of AIS . Simultaneously testing indicate that the involvement of users in a floating system, training and user education, top management support, the formalization of system development, the location of department information systems, personnel and technical capabilities steering board has a significant presence on the performance of AIS.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perusahaan baik yang bergerak di bidang jasa, dagang dan manufaktur,
serta perusahaan pemerintah (BUMN) maupun perusahaan swasta, memerlukan
sistem informasi akuntansi untuk menjalankan usahanya terutama pada era
globalisasi seperti sekarang ini, dimana teknologi sangat berpengaruh terhadap
kinerja perusahaan. Sistem informasi akuntansi dapat menambah nilai bagi suatu
perusahaan dengan menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu.
Perkembangan teknologi informasi telah banyak membantu meningkatkan sistem
informasi akuntansi.
Sistem informasi akuntansi dapat dinilai kinerjanya, agar tidak membawa
kegagalan dalam perusahaan. Kinerja sistem informasi akuntansi dapat dilihat
melalui kepuasan pemakai sistem informasi akuntansi dan pemakaian dari sistem
informasi akuntansi itu sendiri. Beberapa peneliti seperti Soegiharto (2001), Fung
Jen(2002), dan Komara (2005) telah menggunakan kepuasan pemakai sistem
informasi dan penggunaan dari sistem informasi itu sendiri sebagai tolok ukur
keberhasilan kinerja sitem informasi akuntansi. Ada beberapa faktor yang
berpengaruh pada kinerja sistem informasi akuntansi, faktor tersebut antara lain
keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, kemampuan teknik personal
sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi
pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pemakai,
keberadaan dewan pengarah, serta lokasi departemen sistem informasi.
Hasil penelitian Soegiharto (2001), dengan responden perusahaan di
Australia, menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai dalam pengembangan
sistem menunjukkan pengaruh positif signifikan terhadap kegunaan sistem
informasi itu sendiri, sedangkan untuk formalisasi penggunaan sistem, memiliki
hubungan yang negatif signifikan dengan penggunaan sistem. Selain itu, variabel
ukuran organisasi memiliki hubungan negatif signifikan, baik dengan penggunaan
sistem dan kepuasan pemakai dalam penggunaan sistem. Variabel kapabilitas
personel sistem informasi dan dukungan manajemen puncak tidak ditemukan
hubungan yanag signifikan.
Hasil penelitian oleh Fung Jen (2002) menunjukkan beberapa hubungan
antar variabel, seperti variabel ukuran organisasi yang berhubungan positif
signifikan dengan kepuasan pengguna ataupun penggunaan sistem, sedangkan
variabel kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi, dukungan top
manajemen dan formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi
berhubungan positif signifikan hanya dengan kepuasan pengguna. Variabel
keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi akuntansi
berhubungan positif dengan penggunaan sistem.
Hasil penelitian oleh Soegiharto dan Fung Jen, sebagian didukung oleh
hasil penelitian Komara, tetapi ada juga beberapa hasil penelitian tersebut yang
masih berlawanan. Hasil penelitian Komara menunjukkan terdapat pengaruh
informasi akuntansi, ukuran organisasi, formalisasi pengembangan sistem
informasi akuntansi, dan dukungan top manajemen dengan kepuasan pengguna,
serta pengaruh positif signifikan antara keterlibatan pengguna dalam penggunaan
sistem, dukungan top manajemen dan kapabilias personel sistem informais
akuntansi dengan penggunaan sistem itu sendiri.
Pengujian perbedaan kinerja sistem informasi akuntansi antara perusahaan
yang memiliki dengan yang tidak memiliki komite pengendali sistem informasi
akuntansi menunjukkan pengaruh terbalik, dimana kinerja sistem informasi
akutansi lebih tinggi dalam organisasi yang tidak memiliki komite pengendali
sistem informasi akuntansi (Soegiharto, 2001). Variabel program pelatihan dan
pendidikan pengguna di dalam suatu perusahaan mengindikasikan hubungan yang
positif signifikan dengan kepuasan pengguna, tetapi tidak memiliki perbedaan
yang signifikan dengan penggunaan sistem itu sendiri.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Komara (2005) menunjukkan bahwa
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang memiliki
program pelatihan dan pendidikan dalam penggunaan sistem informasi akuntansi
dengan yang tidak memiliki program pelatihan dan pendidikan. Hal yang sama
juga terjadi untuk variabel keberadaan komite pengendali sistem informasi
akuntansi dan variabel lokasi departemen sistem informasi akuntansi, dimana
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang memiliki kedua
variabel tersebut, dengan perusahaan yang tidak memiliki kedua variabel tersebut.
Penelitian tentang kinerja sistem informasi akuntansi telah banyak
yang satu dengan peneliti yang lain masih terdapat beberapa perbedaan, meskipun
ada juga hasil penelitian yang saling mendukung. Maka dari itu, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai kinerja sistem informasi akuntansi di
perusahaan swasta PT Bridgestone Sumatera Rubber Estate. Alasan peneliti
mengambil perusahaan ini sebagai sampel adalah apakah kinerja sistem informasi
akuntansi yang sebelumnya diteliti untuk perusaahn negara, juga dapat digunakan
untuk meneliti perusahaan swasta yang memiliki sistem yang universal.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada PT
Bridgestone Sumatera Rubber Estate.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan diatas,
maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1. apakah faktor keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem,
2. kemampuan teknik personal sistem informasi,
3. ukuran organisasi,
4. dukungan manajemen puncak,
5. formalisasi pengembangan sistem informasi,
6. program pelatihan dan pendidikan pemakai,
8. lokasi departemen sistem informasi berpengaruh secara parsial dan
simultan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada PT Bridgestone
Sumatera Rubber Estate?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
a.faktor keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem,
b. kemampuan teknik personal sistem informasi,
c.ukuran organisasi,
d.dukungan manajemen puncak,
e.formalisasi pengembangan sistem informasi,
f. program pelatihan dan pendidikan pemakai,
g. keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan
h.lokasi departemen sistem informasi berpengaruh secara parsial dan
simultan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada PT
Bridgestone Sumatera Rubber Estate.
2. Manfaat Penelitian
Selain memiliki tujuan, penelitian ini juga memiliki manfaat, yaitu:
a. Peneliti
Penelitian ini sebagai bahan masukan apabila suatu saat penulis diminta
b. Peneliti selanjutnya
Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian sejenis lebih
lanjut.
c. Perusahaan
Penelitian ini sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan mengenai
faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi, sehingga
perusahaan dapat memanfaatkan dengan baik sistem informasi akuntansi yang ada
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Banyak ahli yang mencoba untuk mendefenisikan sistem informasi
akuntansi, beberapa diantaranya adalah: Wilkinson (2001:1),”an accounting
information system is unified structure within an entity, such as a business firm,
that employees physical resource and other components to transform economic
data into accounting information, with the purpose of satisfying the information
needs of variety of user”.
Menurut Bodnar dan Hopwood (2001:1),”an accounting information
system is a collection of resources, such as people an equipment, design to
transform financial and other data into information to a variety of decision
makers according to their needs and entitlement “.
Menurut Hall (2001:10),”sistem informasi akuntansi adalah sistem yang
terdiri dari tiga sub sistem, yaitu transaction processing system, general
ledger/financial reporting system, management reporting system”.
Defenisi-defenisi tersebut menjelaskan bahwa sistem informasi akuntansi
adalah kumpulan beberapa sub sistem yang sama-sama bekerja untuk melakukan
dan memproses data ekonomi menjadi informasi akuntansi yang bertujuan untuk
2. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Khalil (1997) dalam Fung Jen mengukur efektifitas sistem informasi
akuntansi dengan menggunakan kepuasan pemakai dan pemakaian sistem.
Soegiharto (2001) mengukur kinerja sistem informasi akuntansi dari sisi pemakai
dengan membagi kinerja sistem informasi akuntansi kedalam dua bagian yaitu
kepuasan pemakai informasi dan pemakaian sistem informasi sebagai pengganti
variabel kinerja sistem informasi akuntansi.
Hamilton dan Chervany (1981), Ives dan Olson (1984) dalam Fung Jen
(2002) menunjukkan sistem informasi yang banyak digunakan menunjukkan
keberhasilan sebuah sistem informasi manajemen. Sedangkan penelitian
dilakukan oleh Jahangir (2000) dalam Fung Jen (2002) menunjukkan perbedaan
penentuan keberhasilan komputer tidak berdiri sendiri, sehingga pemakaian
sistem digunakan untuk melakukan penelitian mengenai sistem informasi.
Conrath dan Mignen (1990) dalam Fung Jen (2002) mengatakan kepuasan
pemakai sistem informasi dapat diukur dari kepastian dalam mengembangkan apa
yang mereka perlukan. Delone dan Mclean (1992)dalam Soegiharto (2001)
mengemukakan ketika sebuah sistem informasi diperlukan, penggunaan sistem
akan berkurang dan kesuksesan manajemen dengan sistem informasi dapat
3. Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Kinerja SIA
Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan, ada beberapa faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi:
a. Keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem. Fung Jen
(2002) berpendapat bahwa keterlibatan pemakai yang semakin sering
akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan
adanya hubungan yang positif antara keterlibatan pemakai dalam
proses pengembangan sistem informasi dalam kinerja sistem informasi
akuntansi.
b. Kemampuan teknik personal dalam sistem informasi. Fung Jen (2002)
berpendapat bahwa semakin tinggi kemampuan teknik personal sistem
informasi akuntansi, akan meningkatkan kinerja sistem informasi
akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang positif antara
kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi dengan kinerja
sistem informasi akuntansi.
c. Ukuran organisasi. Fung Jen (2002) berpendapat bahwa semakin besar
ukuran organisasi akan meningkatkan kinerja sistem informasi
akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang positif antara ukuran
organisasi dengan kinerja sistem informasi akuntansi.
d. Dukungan manajemen puncak. Fung Jen (2002) berpendapat, semakin
besar dukungan yang diberikan manajemen puncak akan
meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan adanya
proses pengembangan dan pengoperasian sistem informasi akuntansi
dengan kinerja sistem informasi akuntansi.
e. Formalisasi pengembangan sistem informasi. Fung Jen (2002)
berpendapat bahwa semakin tinggi tingkat formalisasi pengembangan
sistem informasi di perusahaan akan meningkatkan kinerja sistem
informasi akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang positif antara
formalisasi pengembangan sistem dengan kinerja sistem informasi
akuntansi.
f. Program pelatihan dan pendidikan pemakai. Fung Jen berpendapat
bahwa kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi apabila
program program pelatihan dan pendidikan pemakai diperkenalkan.
g. Keberadaan dewan pengarah sistem informasi. Fung Jen (2002)
berpendapat bahwa kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih
tinggi apabila terdapat dewan pengarah.
h. Lokasi dari departemen sistem informasi. Fung Jen (2002)
mengemukakan kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi
apabila departemen sistem informasi terpisah dan berdiri sendiri.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Soegiharto (2001) melakukan penelitian dengan objek perusahaan yang
terdaftar pada ASX Data Disk di Australia dengan responden yang dipilih untuk
menyampaikan penilaiannya terhadap kinerja sistem informasi akuntansi yang
Affecting The Performance of Accounting Information Systems, hasil penelitian
Soegiharto (2001) menunjukkan hanya faktor keterlibatan pemakai yang
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pemakaian sistem, sedangkan
faktor ukuran organisasi dan formalisasi pengembangan sistem dengan pemakaian
sistem dan faktor ukuran organisasi dengan kepuasan pemakai sistem informasi
juga berhubungan secara signifikan tetapi memiliki korelasi negatif, dan faktor
lainnya tidak terbukti memiliki hubungan dengan kinerja sistem informasi
akuntansi.
Fung Jen (2002) melakukan penelitian yang menguji kembali penelitian
Soegiharto (2001). Hasil dari penelitian Fung Jen menunjukkan semakin tinggi
tingkat formalisasi yang diterapkan perusahaan dalam proses pengembangan
sistem informasinya, maka kepuasan pemakai akan semakin tinggi, tetapi
pemakaian sistem akan semakin menurun. Hasil penelitian ini juga menunjukkan
bahwa kepuasan pemakai pada perusahaan dan departemen sistem informasinya
berada di departemen lain, akan lebih tinggi daripada perusahaan yang
departemen sistem informasinya berdiri sendiri dan terpisah.
Hasil penelitian Komara (2005) menunjukkan tidak ada perbedaan
signifikan antara perusahaan yang memiliki program pelatihan dan pendidikan
pengguna dengan perusahaan yang tidak memiliki faktor tersebut, dan antara
perusahaan yang memiliki komite pengendali sistem informasi akuntansi dengan
perusahaan yang tidak memiliki komite pengawas sistem informasi akuntansi,
sistem informasi akuntansi yang bersatu dengan departemen lain dalam
perusahaan. Hasil penelitian terdahulu dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti, tahun, dan judul penelitian
Variabel penelitian, tahun data penelitian
Hasil penelitian adalah keterlibatan pemakai dalam organisasi. Variabel dependen adalah pemakaian sistem dan kepuasan pemakai.
Faktor keterlibatan pemakai yang berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pemakaian sistem. Faktor ukuran organisasi dan formalisasi pengembangan sistem dengan pemakaian sistem dan faktor ukuran organisasi dengan kepuasan pemakai sistem informasi berhubungan secara signifikan tetapi memiliki korelasi negatif. adalah formalisasi pengembangan SIA,
Hasil penelitian menunjukkan formalisasi pengembangan SIA berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pemakai, dan berpengaruh negatif terhadap pemakaian sistem. Faktor departemen SIA yeng berdiri sendiri kepuasan pemakai lebih rendah daripada departemen SIA yang bergabung dengan dapartemen lain.
adalah program
pelatian dan
pemakaian sistem dan kepuasan pemakai.
Sumber : Peneliti,2011
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
1. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari kejadian
teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan
tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis dan
merupakan tempat penulis memberikan penjelasan tentang hal-hal yang
berhubungan dengan variabel ataupun masalah yang ada dalam penelitian.
Keterlibatan pemakai dalam pengembangan (X1)
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
(Y) Kemampuan teknik personal
sistem informasi(X2)
Dukungan manajemen puncak (X3)
Formalisasi pengembangan sistem informasi (X4)
Program pelatihan dan pendidikan pemakai(X5)
Keberadaan dewan pengarah sistem (X5)
Lokasi departemen sistem informasi (X6)
Variabel X1,2,3....X8 berpengaruh positif terhadap variabel Y.Semakin sering
keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem akan meningkatkan
kinerja sistem informasi akuntansi. Semakin tinggi kapabilitas personal sistem
informasi, akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Semakin besar
ukuran organisasi akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi.
Semakin besar dukungan manajemen puncak akan meningkatkan kinerja sistem
informasi akuntansi. Semakin tinggi formalisasi pengembangan sistem informasi
diperusahaan akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Semakin
banyak program pelatihan dan pendidikan yang diikuti pemakai maka akan
meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Dibentuknya dewan pengarah
akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Dibangunnya lokasi
departemen sistem informasi khusus akan meningkatkan kinerja sistem informasi
akuntansi.
2. H
ipotesis Penelitian
Hipotesis menurut Kuncoro (2003;47) merupakan penjelasan sementara
tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan
terjadi. Dari kerangka konseptual dan uraian teoretis tersebut, maka hipotesis
dalam penelitian ini adalah keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem,
manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program
pelatihan dan pendidikan pemakai, keberadaan dewan pengarah sistem informasi
dan lokasi departemen sistem informasi berpengaruh secara parsial dan simultan
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada PT Bridgestone Sumatera
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal yaitu
penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara suatu variabel
dengan variabel yang lainnya sehingga terdapat hubungan sebab akibat (Umar,
2003:30).
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 20004:72). Populasi dalam
penelitian ini diambil dari struktur organisasi yang terdapat di perusahaan, yaitu
seluruh karyawan/staff yang menggunakan sistem informasi akuntansi, sekitar 75
orang. Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat individu,
karena yang diamati adalah persepsi pemakai sistem. Semua karyawan akan
C. Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan dan digunakan bersifat kualitatif yang terdiri
dari:
1. Data primer merupakan sumber penelitian yang diperoleh secara
langsung dari perusahaan atau data yang terjadi di lapangan penelitian
yang diperoleh melalui kuesioner. Data primer yang dikumpulkan oleh
penulis nantinya merupakan jawaban dari kuesioner yang diisi oleh
karyawan yang menjadi sampel.
2. Data sekunder, merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung, seperti sejarah singkat perusahaan,
struktur organisasi, catatan, ataupun laporan historis yang telah
tersusun dalam arsip yang dipubikasikan dan tidak dipublikasikan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pola penelitian dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan melalui
studi pustaka, yaitu melalui jurnal akuntansi dan buku-buku yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti. Tahap kedua, pengumpulan data primer dan
E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
1. Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah memberikan pengertian terhadap suatu
variabel dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang diperlukan
peneliti untuk mengukur atau memanipulasinya (Sularso, 2003:41).
Tabel 1.2 Defenisi Operasional
Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala
Keterlibatan
pemakai dalam pengembangan
(X1
Keterlibatan dalam proses pengembangan sistem oleh anggota organisasi atau anggota dari kelompok target. )
Tingkat partisipasi dan pengaruh dalam pengembangan
Besar atau kecilnya suatu perusahaan komputer dan tingkat
minat, dukungan, dan pengetahuan tentang
pengembangan sistem )
Format dokumentasi yang distandarisasi, teknik dan waktu pencatatan.
Likert
Program pelatihan dan pendidikan pemakai(X6
Usaha secara formal untuk tujuan transfer pengetahuan sistem dan keuntungan yang didapat
Keberadaan dewan pengarah sistem (X7
Ada atau tidaknya dewan pengarah disuatu organisasi khusus yang merupakan bagian dari departemen sistem informasi dan penggunaan sistem informasi yang efektif dan efisien serta ekonomis
Kepuasan pemakai, penggunaan sistem informasi
Likert
1. Pengukuran Variabel Penelitian
a. Variabel Independen (Bebas)
Variabel independen merupakan variabel yang dapat memberi pengaruh
kepada variabel terikat (Erlina dan Mulyani, 2007:33). Variabel independen dalam
penelitian ini yaitu keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem,
kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan
manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program
pelatihan dan pendidikan pemakai, keberadaan dewan pengarah sistem informasi
dan lokasi departemen sistem informasi.
b. Variabel Dependen (Terikat)
Variabel dependen merupakan variabel yang tidak bebas dalam suatu
hubungan penelitian, sehingga variabel ini selalu dipengaruhi oleh variabel bebas.
Hal ini menyebabkan varaibel terikat adalah konsekuensi dari variabel bebas
(Erlina dan Mulyani, 2007:33). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
F. Metode Analisis Data
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menurut Riyadi (2000) dilakukan untuk mengetahui
seberapa jauh hasil pengukuran konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali
atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang
sama. Untuk melihat reliabilitas masing-masing instrumen yang digunakan,
peneliti menggunakan koefisien cronbach’s alpha. Suatu instrumen dikatakan
reliabel jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6.
b. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu
instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
ingin diukurnya (Sugiyono, 2004:105). Untuk menentukan valid tidaknya suatu
item, ditentukan dengan membandingkan antara angka korelasi product moment
Pearson (r hitung) dengan r tabel pada level signifikansi 0,05 nilai kritisnya.
Sehingga apabila angka korelasi berada di atas nilai kritis atau angka
probabilitasnya berada di bawah atau sama dengan (P<0,05 ; P=0,05), berarti
instrumen penelitian itu valid. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam
penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS for windows untuk
2. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik yang digunakan meliputi: uji normalitas,
heteroskedastisitas, uji multikolinearitas.
a.Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mendeteksi normalitas data yang
digunakan dalam pengujian hipotesis kelak. Tujuan dari uji normalitas adalah
mengetahui apakah dalam model regresi variabel penganggu atau residual
memilki distribusi normal (Erlina, 2007:103) Uji normalitas dapat ditempuh
dengan menggunakan kurva persebaran data atau menggunakan uji
Kolmogrov-Smirnov (K-S) dengan kriteria jika p-value < 0,05 berarti data terdistribusi tidak
normal. Tujuan uji ini adalah untuk menguji apakah dalam model variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujian menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan yang lain. Jika
varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homokedastisitas, demikian jika sebaliknya. Model regresi yang baik tidak terjadi
gejala heterokedastisitas (Erlina, 2007:108).
Pengujian heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan Grafik
Plot, deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan terlihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot dimana sumbu Y adalah Y yang
yang telah di-studentized (Ghozali, 2005:105). Tujuan uji ini adalah untuk
mengetahui apakah dalam sebuah model bregresi terjadi ketidaksamaan varians
dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain.
c.Uji Multikolinieritas
Uji ini digunakan untuk menunjukkan ada tidaknya hubungan linear antara
variabel-variabel bebas dalam model regresi. Salah satu cara untuk mendeteksi
adanya kolonieritas dilakukan dengan cara mengkorelasikan antar variabel bebas
dan apabila korelasinya tinggi (lebih besar dari 0,8) maka antar variabel bebas
tersebut terjadi multikolinieritas. Cara lain untuk mengetahui ada tidaknya
multikolinearitas pada suatu model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance
dan VIF (Variance Inflation Factor) yaitu (Ghozali, 2001:56):
1) Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa tidak
terdapat multikolineraitas pada penelitian tersebut.
2) Jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka dapat diartikan bahwa
terjadi gangguan multikolinearitas pada penelitian tersebut.
Tujuan dari uji ini adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas.
3. Model dan Pengujian Hipotesis
Hipotesis diuji dengan analisis regresi berganda untuk mengenalisis pengaruh
variable independen terhadap varaiebel dependen. Model regresi yang digunakan,
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8
Dimana:
+ e
Y = skors dimensi variabel kinerja sistem informasi akuntansi
a = konstanta
X1 = skors dimensi variabel keterlibatan pengguna dalam proses
pengembangan sistem
X
2
X
= skors dimensi variabel kemampuan teknik personal sistem informasi
3
X4 = skors dimensi variabel dukungan manajemen puncak = skors dimensi variabel ukuran organisasi
X5 = skors dimensi variabel formalisasi pengembangan sistem informasi
X6 = skors dimensi variabel program pelatihan dan pendidikan pemakai
X7 = skors dimensi variabel keberadaan dewan pengarah sistem informasi
X8 = skors dimensi variabel lokasi departemen sistem informasi
e = variabel penganggu
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan t-test dan F-test.
a. Uji Signifikansi simultan (F-Test)
Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan Fhitung
dengan Ftabel
H
dengan ketentuan sebagai berikut:
0 diterima dan H1 ditolak jika Fhitung < Ftabel
H
untuk α = 5%
1 diterima dan H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel
b. Uji Signifikansi Parsial (t-test)
Pengujian hipotesis secara statistik dilakukan dengan menggunakan uji
signifikansi parsial (Uji – t). Menurut Ghozali (2005:84), “uji statistik t pada
dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen
secara individual menerangkan variasi variabel dependen”. Untuk mengetahui
besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dilakukan uji
t (Nugroho:2005).
H0 diterima dan H1 ditolak jika thitung < ttabel
H
untuk α = 5%
1 diterima dan H0 ditolak jika thitung > ttabel untuk α = 5%
G. Jadwal Penelitian
Tabel 1.3 Jadwal penelitian
Tahapan Penelitian Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Penyelesaian Proposal Pengajuan Proposal
Skripsi
Bimbingan Proposal Seminar Proposal Bimbingan dan
Penulisan Skripsi
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
I. SEJARAH PERUSAHAAN PT. BRIDGESTONE SUMATERA RUBBER
ESTATE
A. Latar Belakang Perusahaan
Perusahaan di Dolok Merangir, Kab. Simalungun, Sumatera Utara dibeli
oleh Persahaan Goodyear pada tahun 1916 dari Vrenide Indice
Coltounderneeming (VICO) yaitu salah satu perusahaan Belanda yang dipimpin
oleh J.J Blandeing. Pada tahun 1917 didirikan Factory dan kemudian tahun 1927
didirikan Planing Research dan Chemical Research.
B. Peralihan Kepemilikan dan Perubahan Nama Perusahaan
Kepemilikan saham Perusahaan PT. Goodyear Sumatera Plantation
sebanyak 1.900.000 saham telah beralih kepada Bridgestone Corporation (Jepang)
dengan nama Perusahaan PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate yang
merupakan badan hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia sejak tanggal
9 Agustus 2005.
Peralihan kepemilikan dan perubahan nama perusahaan tersebut tercantum
dalam Keputusan Sirkuler pada Akte Notaris No. 80, Persetujuan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia R.I . No. C-02853 HT.01.04.TH.2005 tanggal 2 Februari
2005 dan Persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal R.I. No.
Peralihan kepemilikan dan perubahan nama perusahaan telah diumumkan
melalui Harian Media Indonesia dan Suara Pembaharuan tanggal 1 September
2005.
C. Ketenagakerjaan
Jumlah tenaga kerja PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate pada Januari
2010 adalah sebagai berikut:
1. Tenaga Kerja Asing = 4 orang
2. Pekerja Staff ( Full Staff 84 orang, kontrak 5 orang dan Grd. Training 1
orang) = 90 orang.
3. Pekerja Monthly Paid (Full MP 1.266 orang dan Aptc 75 orang) =1.346
orang.
4. Pekerja Daily Paid = 4.122 orang
Jumlah = 5.563 orang
5. Bergerak Dalam Bidang Usaha : Perkebunan Karet dan Industri Karet
Remah
6. Status Permodalan : Penanaman Modal Asing (PMA)
7. Nama Pimpinan Perusahaan : Philip Douglas Hickling – President
Director
PT Agro Nusa 5%
9. Alamat Kantor Pusat : Dolok Merangir, Serbelawan, 21155,
Sumatera Utara
10. Luas Areal Hak Guna Usaha : 18.000,03 hektar
II.ANALISIS DATA
A. Statistik Deskriptif
Berikut disajikan statistik secara umum dari data yang digunakan secara
keseluruhan :
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation kinerja 30 25.00 91.00 76.1000 16.24245 keterlibatan 30 4.00 14.00 11.1333 3.00268
pelatihan 30 2.00 7.00 6.0000 1.20344 dukungan 30 11.00 35.00 31.0333 5.34650 formalisasi 30 13.00 35.00 28.7333 5.34295 Lokasi 30 1.00 2.00 1.5667 .50401 Teknik 30 1.00 2.00 1.3000 .46609 dewan 30 1.00 2.00 1.9333 .25371 Valid N (listwise) 30
Dari tabel 4.1 diatas terlihat pada variabel kinerja terdapat sampel sebanyak
30 orang, nilai minimum yaitu 25.00, nilai maksimum yaitu 91.00, nilai rata-rata
yaitu 76.1000, sedangkan standar deviasi yaitu 16.24245. Pada variabel
keterlibatan terdapat sampel sebanyak 30 orang, nilai minimum yaitu 4.00, nilai
3,00268. Pada variabel pelatihan terdapat sampel sebanyak 30 orang, nilai
minimum yaitu 2.00, nilai maksimum yaitu 7.00, nilai rata-rata yaitu 6.000, nilai
standar deviasi yaitu 1.20344. Pada variabel dukungan terdapat sampel sebanyak
30 orang, nilai minimum yaitu 11.00, nilai maksimum yaitu 35.00, nilai rata-rata
yaitu 31.0333, nilai standar deviasi yaitu 5.34650. Pada Variabel formalisasi
terdapat sampel sebanyak 30 orang, nilai minimum yaitu 13.00, nilai maksimum
yaitu 35.00, nilai rata-rata yaitu 28.7333, nilai standar deviasi yaitu 5.34295. Pada
variabel lokasi terdapat sampel sebanyak 30 orang, nilai minimum yaitu 1.00,
nilai maksimum yaitu 2.00, nilai rata-rata yaitu 1.5667, nilai standar deviasi yaitu
0.50401. Pada variabel teknik terdapat sampel sebanyak 30 orang, nilai minimum
yaitu 1.00, nilai maksimum yaitu 2.00, nilai rata-rata yaitu 1.3000, nilai standar
deviasi yaitu 0.46609. Pada variabel dewan pengarah terdapat sampel sebanyak
30 orang, nilai minimum yaitu 1.00, nilai maksimum yaitu 2.00, nilai rata-rata
yaitu 1.9333, nilai standar deviasi yaitu 0.25371.
B. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk menilai, apakah pertanyaan yang mengukur
variabel telah reliabel. Reliabilitas variabel kinerja SIA dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4.2
Reliabilitas Keterlibatan Pemakai Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.908 2
Tabel tersebut memperlihatkan pertanyaan untuk mengukur keterlibatan
pemakai telah reliabel. Hal tersebut dikarenakan Cronbach’s Alphanya diatas 0,60
yaitu sebesar 0,908.
Tabel 4.3
Reliabilitas Dukungan Manajemen Puncak Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.946 5
Sumber : Peneliti, 2011
Tabel tersebut memperlihatkan pertanyaan untuk dukungan manajemen
puncak telah reliabel. Hal tersebut dikarenakan Cronbach’s Alphanya diatas 0,60
yaitu sebesar 0,946.
Tabel 4.4
Reliabilitas Formalisasi Pengembangan Sistem
Sumber : Peneliti, 2011
Tabel tersebut memperlihatkan pertanyaan untuk mengukur keterlibatan
pemakai telah reliabel. Hal tersebut dikarenakan Cronbach’s Alphanya diatas 0,60
yaitu sebesar 0,932.
Tabel 4.5
Reliabilitas Kinerja SIA Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items .974 26
Sumber : Peneliti, 2011
Tabel tersebut memperlihatkan pertanyaan untuk kinerja SIA telah reliabel. Hal
tersebut dikarenakan Cronbach’s Alphanya diatas 0,60 yaitu sebesar 0,974.
C. Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk menilai apakah instrumen pertanyaan untuk
mengukur tiap variabel telah valid dan dapat menjawab research question. Untuk
variabel kinerja SIA, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.6 Validitas Kinerja SIA
Sumber : Peneliti, 2011
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Item-Nilai rtabel untuk penelitian ini adalah 0,4044, sedangkan rhitung untuk
penelitian ini lebih besar dari 0,4044. Maka dari itu, pertanyaan untyk variabel
kinerja SIA telah valid.
Tabel 4.7
Validitas Keterlibatan Pemakai
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected
Item-Nilai rtabel untuk penelitian ini adalah 0,4044, sedangkan rhitung
Tabel 4.8
untuk
penelitian ini lebih besar dari 0,4044. Maka dari itu, pertanyaan untyk variabel
kinerja SIA telah valid.
Validitas Dukungan Manajemen Puncak Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected
Item-Nilai rtabel untuk penelitian ini adalah 0,4044, sedangkan rhitung untuk
penelitian ini lebih besar dari 0,4044. Maka dari itu, pertanyaan untyk variabel
Tabel 4.9
Validitas Formalisasi Sistem Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected
Item-Nilai rtabel untuk penelitian ini adalah 0,4044, sedangkan rhitung untuk
penelitian ini lebih besar dari 0,4044. Maka dari itu, pertanyaan untyk variabel
kinerja SIA telah valid.
D. Normalitas
Tujuan uji normalitas ini adalah ingin mengetahui apakah dalam model
regresi antara 30 kriteria dependen dengan 30 kriteria independen memiliki
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi
data normal atau mendekati normal. Uji normalitas perlu dilakukan untuk
menentukan alat 30 kriteria yang dilakukan, sehingga kesimpulan yang diambil
dapat dipertanggungjawabkan. Proses uji normalitas data dilakukan dengan
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Distribusi data dapat dilihat dengan
membandingkan Zhitung dengan Ztabel
1) Jika Z
dengan 44riteria sebagai berikut :
2) Jika Zhitung (Kolmogorov Smirnov) > Ztabel (1,96), atau angka signifikan < taraf signifikansi (α) 0,05 maka distribusi data dikatakan tidak normal,
Tabel 4.10
Kolmogorov-Smirnov
Unstandardized Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 10.45896720 Most Extreme Differences Absolute .187
Positive .163
Negative -.187
Kolmogorov-Smirnov Z 1.025
Asymp. Sig. (2-tailed) .244
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) bernilai
0,244. Hal tersebut berarti lebih besar dari 0,05. Maka variabel independen dan
dependen berdistribusi normal.
Selain itu, dapat juga dilihat pada gambar 4.1, dimana gambar histogram
tersebut tidak melenceng ke kiri ataupun ke kanan, maka variabel independen dan
Gambar 4.1 Histogram
Metode lain adalah dengan melihat penyebaran data (titik) pada normal P
plot of regression standizzed residual variabel independen, dimana :
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas,
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
Pada grafik Normal P-P Plot gambar 4.1 terlihat titik yang mengikuti
data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data tersebut berdistribusi
normal meskipun ujung-ujung plot agak menyimpang dari garis lurus, tetapi
Gambar 4.2
P-P Plot
E. Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
mempunyai korelasi antar variabel independen. Menurut Umar (2003:132)
“multikolinearitas adalah ada tidaknya korelasi yang sempurna atau korelasi yang
tidak sempurna tetapi relatif tinggi pada variabel-variabel bebasnya”. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya
(Ghozali, 2006: 91). Untuk menguji ada tidaknya multikolinieritas, dapat
dilakukan dengan cara :
1) nilai R2
2) menganalisis matrik korelasi variabel- variabel independen, pada estimasi model regresi,
Coefficient Correlations Model
a
Dewan dukungan teknik lokasi keterlibatan formalisasi pelatihan 1 Correlations dewan 1.000 -.090 .160 .042 -.525 -.462 .547 a. Dependent Variable: kinerja
Pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai korelasi antar variabel independen,
dibawah 0,9. Maka, dapat dinilai tidak terjadi multikolinieritas antara variabel
independen.
F. Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2006:105) “uji heterokedastisitas bertujuan untuk
melihat apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Model regresi yang baik
adalah terjadi homokedastisitas. Untuk melihat ada tidaknya heterokedasititas
dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot. Cara memprediksi pola
gambar Scatterplot adalah dengan :
1) titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0,
2) titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja,
3) penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola
4) penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
Gambar 4.3
Scatterplot
Dari hasil pengujian sebagaimana dalam Gambar 4.3 diperoleh bahwa
diagram Scatterplot berada di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y
dengan titik-titik yang menyebar berarti bebas heteroskedastisitas.
G. Koefisien determinan
Tabel 4.12 Koefisien Determinasi
Model Summaryb Model
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1 .765a .585 .453 12.00816
a. Predictors: (Constant), dewan, dukungan, teknik, lokasi, keterlibatan, formalisasi, pelatihan
b. Dependent Variable: kinerja
Sumber : Peneliti, 2011
Dalam penelitian ini, nilai koefisien determinasi yang dipakai adalah nilai
adjusted R square. Nilai adjusted R square adalah nol sampai dengan 1. Apabila
nilai adjusted R square semakin mendekati 1, maka variabel-variabel
independennya memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen. Nilai koefisien korelasi (R)
independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila
nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati 1. Tabel diatas menyajikan nilai
koefisien determinasi dan koefisien korelasi dari model penelitian.
Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien relasi (R) sebesar
0,765, berarti hubungan antara keterlibatan, pelatihan, dukungan, formalisasi,
lokasi, teknik personal, dewan pengarah terhadap kinerja perusahaan sebesar 50,1
persen, artinya hubungannya cukup erat. Sedangkan nilai Adjusted R square
sebagai koefisien determinasi adalah sebesar 0,453. Ini berarti bahwa 14,4 persen
variasi variabel kinerja perusahaan dapat dijelaskan oleh variasi dari kedelapan
variabel independen yaitu keterlibatan, pelatihan, dukungan, formalisasi, lokasi,
teknik personal, dan dewan pengarah. Sedangkan 85,6 persen sisanya dijelasakan
oleh sebab-sebab lain di luar model penelitian. Koefisien determinasi tersebut
dapat dikatakan relatif kecil karena masih ada 85,6 persen sebab-sebab lain diluar
penelitian ini yang dapat menjelaskan variasi variabel kinerja.
H. Analisis Regresi
Sumber : Peneliti, 2011
Berdasarkan output pada Tabel 4.8 di atas, koefisien regresi yang digunakan
adalah ustandardized coefficients karena variabel independen dalam penelitian ini
telah memiliki ukuran yang sama, yaitu dengan transformasi yang dilakukan di
awal pengolahan data. Persamaan regresi linear berganda antara keterlibatan
pemakai, pelatihan, dukungan, formalisasi, lokasi, teknik personal, dan dewan
pengarah adalah:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + ε
Keterangan:
Y = kinerja
α = Konstanta
β1,β2,β3,β4= Koefisien regresi variabel X1, X2, X3, X4 , X5, X6, X
X
7
1
X
= Keterlibatan Pemakai
2
X
= Pelatihan
3 = Dukungan
dewan -15.252 12.989 -.238 -1.174 .253
X4
= Teknik Personal
7
Kinerja= 43,777+ 2,257 K + 0,630 P – 1,304 D + 0,294 F – 8,353 L + 3,567 TP –
15,252 + ε
= Dewan Pengarah
Dari persamaan regresi tersebut, dapat diketahui bahwa:
a. Konstanta (α) sebesar 43,777 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel
independen (keterlibatan, pelatihan, dukungan, formalisasi, lokasi, teknik
personal, dewan pengarah), maka kinerja akan turun sebesar 43,777.
b. Koefisien regresi dari variabel keterlibatan (β1
c. Koefisien regresi dari variabel pelatihan (β
) sebesar 2,257
menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan keterlibatan, maka
akan menaikkan kinerja sebesar 2,257, dengan asumsi variabel lain tetap.
2
d. Koefisien regresi dari variabel dukungan (β
) sebesar -0,630
menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan pelatihan, maka akan
menurunkan kinerja sebesar -0,630, dengan asumsi variabel lain tetap.
3
e. Koefisien regresi dari variabel formalisasi (β
) sebesar 1,304 menunjukkan
bahwa setiap penambahan satu satuan dukungan, maka akan akan
menurunkan kinerja sebesar 1,304, dengan asumsi variabel lain tetap.
4) sebesar 0,294
menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan formalisasi, maka
f. Koefisien regresi dari variabel lokasi (β5
g. Koefisien regresi dari variabel teknik personal (β
) sebesar -8,353 menunjukkan
bahwa setiap penambahan satu satuan lokasi, maka akan menaikkan
kinerja sebesar -8,353, dengan asumsi variabel lain tetap.
6
h. Koefisien regresi dari vriabel dewan pengarah (β
) sebesar 3,567
menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan lokasi, maka akan
menaikkan kinerja sebesar 3,567, dengan asumsi variabel lain tetap.
7) sebesar -15,252
menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan lokasi, maka akan
menaikkan kinerja sebesar -15,252, dengan asumsi variabel lain tetap.
L. Uji T
Pada penelitian ini hipotesis alternatif diuji dengan menggunakan uji-t (t-test).
Uji-t pada dasarnya digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen yang digunakan secara parsial. Hipotesis
statistik yang diajukan adalah :
Ha : bi
Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis (dua arah)
adalah :
a. Ha diterima apabila thitung < -ttabel atau thitung > ttabel
b. H
, pada α = 5% dan nilai
probabilitas < level of significant sebesar 0,05,
a ditolak apabila thitung > -ttabel atau thitung < ttabel
Berikut ini adalah hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan uji-t.
, pada α = 5% dan nilai
probabilitas > level of significant sebesar 0,05.
Tabel 4.14 Uji T
Sumber : Peneliti,2011
Nilai ttabel
Berdasarkan output pada Tabel 4.9 tersebut, dapat dilihat bahwa variabel
keterlibatan memiliki nilai t
dalam penelitian ini sebesar 2,3709, yang diperoleh dari tabel
t dengan dengan α = 0,05. Tetapi karena penelitian ini menggunakan uji dua
arah, maka α yang digunakan adalah α/2. Sehingga α yang digunakan dalam
membaca tabel t adalah 0,025. Untuk uji dua arah, titik kritis distribusi yang
digunakan ada dua, yaitu -2,3709 dan 2,3709.
hitung sebesar 1,704 dan nilai signifikansinya
sebesar 0,103. ttabel dalam penelitian ini adalah 2,3709. Karena nilai thitung <
ttabel
Coefficients
(2,3709 > 2,048) dan tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,103
a
> 0,05), maka variabel keterlibatan secara parsial tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel kinerja.
Variabel pelatihan memiliki nilai thitung sebesar 0,105 dan nilai
signifikansinya sebesar 0,917. Karena nilai thitung > -ttabel
Variabel dukungan memiliki t
(0,105 > -2,048) dan
nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,917 > 0,05), maka variabel
pelatihan secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
kinerja.
hitung sebesar 1,166 dan dan nilai
signifikansinya sebesar 0,256. Karena nilai thitung > -ttabel
Variabel formalisasi memiliki t
(1,166 > -2,048) dan
nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,256 > 0,05), maka variabel
dukungan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
kinerja.
hitung sebesar 0,317 dan nilai
signifikansinya sebesar 0,754. Karena nilai thitung < ttabel
Variabel lokasi memiliki t
(0,317 < 2,048) dan
nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,754 > 0,05), maka variabel
formalisasi secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel kinerja.
hitung sebesar -1,634 dan nilai signifikansinya
sebesar 0,116. Karena nilai thitung < ttabel (-1,634 < 2,048) dan nilai
signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,166 > 0,05), maka variabel lokasi
Variabel teknik personal memiliki thitung sebesar 0,645 dan nilai
signifikansinya sebesar 0,525. Karena nilai thitung < ttabel
Variabel dewan pengarah memiliki t
(0,645 < 2,048) dan
nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,525 > 0,05), maka variabel
teknik personal secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel kinerja.
hitung sebesar -1,174 dan nilai
signifikansinya sebesar 0,253. Karena nilai thitung < ttabel (-1,174 < 2,048) dan
nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 (0,253 > 0,05), maka variabel
dewan pengarah secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel kinerja.
H. Uji F
Untuk melakukan pengujian pengaruh pelatihan, dukungan, formalisasi,
lokasi, teknik personal, dan dewan pengarahsecara simultan terhadap kinerja,
maka dilakukan uji statistik f. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :
Ha :b1 = b2 = b3
H
≠ 0 :semua 56ariable independen berpengaruh secara
bersama.
0 : b1 = b2 = b3
Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis adalah : = 0 : semua variabel independen tidak berpengaruh
a. Ha diterima apabila Fhitung > Ftabel
b. H
, pada α = 5% dan nilai
probabilitas < level of significant sebesar 0,05,
a ditolak apabila Fhitung < Ftabel
Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
, pada α = 5% dan nilai
probabilitas > level of significant sebesar 0,05.
Tabel 4.15
a. Predictors: (Constant), dewan, dukungan, teknik, lokasi, keterlibatan, formalisasi, pelatihan b. Dependent Variable: kinerja
Sumber : Peneliti,2011
Berdasarkan uji ANOVA pada tabel 4.10 tersebut, diketahui bahwa
Fhitung adalah 4.437 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,003. Tingkat
signifikansi ini lebih besar dari 0,05 (0,079 > 0,05), sehingga dapat dikatakan
hasil penelitian secara simultan ini tidak signifikan. Nilai Ftabel dalam
penelitian ini adalah 2,71. Jika dibandingkan antara Fhitung dan Ftabel, nilai
Fhitung < nilai Ftabel (2,343 < 2,71), sehingga H0 diterima atau Ha
I. PEMBAHASAN
ditolak.
Dengan demikian, variabel keterlibatan, pelatihan, dukungan, formalisasi,
lokasi, teknik personal, dan dewan pengarah tidak berpengaruh signifikan
secara simultan terhadap variabel.
Pada variabel keterlibatan pengguna jika dilihat dari tabel ttabel
pengguna tidak berpengaruh kepada variabel kinerja SIA. Hal tersebut
dikarenakan keterlibatan pengguna sitem telah ditentukan sesuai dengan
kebutuhan pelaksanaan penggunaan sistem. Jadi, keterlibatan pengguna
tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA.
Pada variabel pelatihan terhadap pegawai jika dilihat dari ttabel
terlihat nilai thitung
Pada variabel dukungan manajemen puncak jika dilihat dari t sebesar -0,105. Hal itu berarti variabel pelatihan
terhadap pegawai tidak berpengaruh kepada variabel kinerja SIA. Hal
tersebut dikarenakan manajemen puncak telah melakukan pelatihan
terlebih dahulu sebelum pemakai benar-benar mengerti dalam pelaksanaan
sistem. Jadi pelatihan terhadap pegawai tidak terlalu diperlukan karena
mereka sudah memahami dalam pemakaiannya. Sehingga variabel
pelatihan tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA.
tabel
terlihat nilai thitung
Pada variabel formalisasi pengembangan sistem jika dilihat dari
t
sebesar 1,166. Hal itu berarti variabel dukungan
manajemen puncak tidak berpengaruh kepada variabel kinerja SIA. Hal
tersebut dikarenakan manajemen puncak tidak bertanggung jawab penuh
terhadap pemahaman sistem yang ada. Manajemen puncak dibantu oleh
manajemen tengah untuk mendukung manajemen bawah dalam
penggunaan sistem yang ada. Jadi, dukungan manajemen puncak tidak
berpengaruh terhadap kinerja SIA.