BAB III METODE PENELITIAN
B. Analisis Hasil Penelitian
3. Analisis Regresi
1.559 .119 Test V aluea
Cases < Test V alue Cases >= Test Value Total Cases
Number of Runs Z
As ymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz ed Res idual
Median a.
Sumber : Data yang diolah penulis, 2010.
Hasil Uji Durbin Watson memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 1,791 (d), untuk k = 4 nilai du = 1,721, maka 1,721 (du) < 1,791 (d) < 2,279 (4 – du) dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif maupun autokorelasi negatif. Hasil output SPSS untuk
runs test menunjukkan nilai test sebesar -0,05832 dengan probabilitas
0,119 signifikan pada 0,050 ( p=0,000 > 0,050) yang berarti H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa residual random atau tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual.
3. Analisis Regresi
Dari hasil pengujian asumsi klasik disimpulkan bahwa bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang
Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 15, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Persamaan Regresi
Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, melalui pengaruh LG10_LA, LG10_AKO, LG10_AKI dan LG10_AKP terhadap LG10_HS. Hasil regresi dapat dilihat pada tabel 410. berikut ini:
Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi
Coefficients(a) Model Variables Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.871 .158 11.86 6 .000 LG10_LA .819 .088 1.067 9.323 .000 LG10_AK O -.048 .089 -.060 -.535 .595 LG10_AK I .234 .119 .119 1.973 .055 LG10_AK P -.366 .066 -.377 -5.580 .000 a Dependent Variable: LG10_HS
Sumber : Data yang diolah penulis, 2010.
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan persamaan regresi sebagai berikut:
LG10_HS = 1,871+0,819 LG10_LA – 0,048 LG10_AKO + 0,234 LG10_AKI – 0,366 LG10_AKP + ε
Setelah diantilogkan, diperoleh persamaan:
HS = 74,3019 + 6,5917LA + 0,8953 AKO+ 1,7139 AKI+ 0,4305 AKP + ε
Keterangan :
1) Konstanta sebesar 74,3019 menunjukan bahwa apabila tidak ada variabel independen (X1 = 0, X2 = 0, X3 = 0, dan X4 = 0) maka harga saham sebesar 74,3019,
2) β1 sebesar 6,5917 menunjukkan bahwa setiap kenaikan arus kas dari aktivitas operasi sebesar 1% akan diikuti oleh kenaikan harga saham sebesar 6,5917 dengan asumsi variabel lain tetap,
3) β2 sebesar 0,8953 menunjukkan bahwa setiap kenaikan arus kas dari aktivitas investasi sebesar 1% akan diikuti oleh kenaikan harga saham sebesar 0,8953 dengan asumsi variabel lain tetap,
4) β3 sebesar 1,7139 menunjukkan bahwa setiap kenaikan arus kas dari aktivitas pendanaan sebesar 1% akan diikuti oleh kenaikan harga saham sebesar 1,7139 dengan asumsi variabel lain tetap.
5) β4 sebesar 0,4305 menunjukkan bahwa setiap kenaikan arus kas dari aktivitas pendanaan sebesar 1% akan diikuti oleh kenaikan harga saham sebesar 0,4305 dengan asumsi variabel lain tetap.
b. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0.5 dan mendekati 1.
Koefisien determinasi (R square) menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah 0 sampai dengan 1. Apabila nilai R square semakin mendekati 1, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas. Nilai R square memiliki kelemahan yaitu nilai R square akan
meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Tabel 4.11
Model Summaryb .921a .848 .835 .38054 2.269 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson Predictors: (Constant), LG10_AKP, LG10_AKI, LG10_AKO, LG10_LA a.
Dependent Variable: LG10_HS b.
Sumber : Data yang diolah penulis, 2010.
Pada model summary, nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,921 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara harga saham (LG10_HS) dengan variabel independennya (LG10_LA, LG10_AKO, LG10_AKI dan LG10_AKP) kuat karena berada diatas 0,5. Angka adjusted R square atau koefisien determinasi adalah 0,835. Hal ini berarti 83,5% variasi atau perubahan dalam harga saham dapat dijelaskan oleh variasi dari arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan, sedangkan sisanya (16,5%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Standar Error of Estimate (SEE) adalah 0,38054, yang mana semakin besar SEE akan membuat model regresi kurang tepat dalam memprediksi variabel dependen.
c. Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t (t test) dan uji F (F test).
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 15, diperoleh hasil sebagai berikut .
Tabel 4.12 Hasil Uji t Model Variables Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.871 .158 11.86 6 .000 LG10_LA .819 .088 1.067 9.323 .000 LG10_AK O -.048 .089 -.060 -.535 .595 LG10_AK I .234 .119 .119 1.973 .055 LG10_AK P -.366 .066 -.377 -5.580 .000
Sumber : Data yang diolah penulis, 2010.
Dari tabel regresi dapat dilihat besarnya thitung untuk variabel laba akuntansi sebesar 9,323 dengan nilai signifikan 0,000, sedangkan t
tabel adalah 2,00758, sehingga thitung > ttabel ( 9,323 > 2,00758), maka laba akuntansi secara individual mempengaruhi harga saham. Signifikansi penelitian juga menunjukkan angka <0,05 ((0,000 > 0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham.
Thitung untuk variabel arus kas dari aktivitas investasi sebesar -0,535 sedangkan ttabel adalah 2,00758, sehingga thitung < ttabel (-0,535 < 2,00758), maka arus kas dari aktivitas operasi tidak berpengaruh terhadap harga saham secara individual. Signifikansi 0,595 menyimpulkan bahwa signifikansi penelitian >0,05 (0,595 > 0,05), maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Besarnya thitung untuk variabel arus kas dari aktivitas investasi sebesar 1,973 sedangkan ttabel adalah 2,00758, sehingga thitung < ttabel
(1,973 < 2,00758), maka arus kas dari aktivitas investasi tidak berpengaruh terhadap harga saham secara individual. Signifikansi 0,055 menyimpulkan bahwa sig penelitian >0,05 (0,683 < 0,05), maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya arus kas dari aktivitas investasi tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Tabel diatas juga menunjukkan besarnya thitung untuk variabel arus kas dari aktivitas pendanaan sebesar 5,580 sedangkan ttabel adalah 2,00758, sehingga thitung < ttabel (1,973 > 2,00758), maka arus kas dari
aktivitas pendanaan berpengaruh terhadap harga saham secara individual. Signifikansi 0,000 menyimpulkan bahwa signifikansi penelitian <0,05 (0,000 < 0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
2) Uji F (F Test)
Untuk melihat pengaruh laba akuntansi, arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan terhadap harga saham secara simultan dapat dihitung dengan menggunakan F test. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 15, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.13 Hasil Uji F Mode l Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regressio n 37.137 4 9.284 64.114 .000(a) Residual 6.661 46 .145 Total 43.798 50
a Predictors: (Constant), LG10_AKP, LG10_AKI, LG10_AKO, LG10_LA
Sumber : Data yang diolah penulis, 2010.
Dari uji ANOVA atau F test, diperoleh Fhitung sebesar 64,114 dengan tingkat signifikansi 0,000, sedangkan Ftabel sebesar 2,57403 dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa laba akuntansi, arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap harga saham karena Fhitung > Ftabel (64,114 > 2,79000842) dan sig penelitian <0,05 (0,000 < 0,05).