• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Hasil Penelitian

3. Analisis Regresi Berganda

Hasil uji asumsi klasik menyimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi Best Linear Unbiased

Estimator (BLUE) dan layak dilakukan analisis regresi. Pengujian hipotesis

dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Berikut ini adalah hasil pegolahan data dengan program SPSS versi 16.

a. Persamaan Regresi

Pengolahan data dengan menggunakan regresi linear dilakukan dalam beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan vaiabel dependen, melalui pengaru Debt to Equity Ratio (X1), kepemilikan saham public (X2), Return on Equity (X3), dan umur perusahaan (X4) terhadap tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan (Y). berikut ini adalah hasil regresi yang disajikan dalam tabel 4.6

Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolera nce VIF 1 (Constant) 53.814 3.496 15.394 .000 Debt to Equity -.175 1.008 -.023 -.174 .863 .821 1.21 8 Porsi Saham Publik .155 .051 .399 3.059 .004 .871 1.14 8 Return on Equity -.243 .156 -.203 -1.558 .127 .869 1.15 1 Umur Perusahan .812 .260 .403 3.124 .003 .888 1.12 6

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolera nce VIF 1 (Constant) 53.814 3.496 15.394 .000 Debt to Equity -.175 1.008 -.023 -.174 .863 .821 1.21 8 Porsi Saham Publik .155 .051 .399 3.059 .004 .871 1.14 8 Return on Equity -.243 .156 -.203 -1.558 .127 .869 1.15 1 Umur Perusahan .812 .260 .403 3.124 .003 .888 1.12 6 a. Dependent Variable: Tingkat Kelengkapan

Pengungkapan

Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diperoleh persamaan sebagai berikut, Y= 53,814 - 0,175X1 + 0,155X2 – 0,243X3 + 0,812X4 + e

Keterangan :

1). konstanta sebesar 53,814 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel independen (X1, X2, X3, X4 = 0) maka kelengkapan pengungkapan laporan keuangan sebesar 53,814,

2).b1 sebesar -0,175 menunjukkan bahwa setiap kenaikan debt to

equity ratio sebesar 1 % maka akan diikuti oleh penurunan

kelengkapan pengungkapan laporan keuangan sebesar 0,175 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap ( X2, X3, X4 = 0),

3).b2 sebesar 0,155 menunjukkan bahwa setiap kenaikan kepemilikan saham public sebesar 1% akan ikuti oleh kenaikan kelengkapan laporan keungan sebesar 0,155 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap (X1, X3, X4 = 0),

4). b3 sebesar -0,243 menunjukkan bahwa setiap kenaikan return on

equity sebesar 1% akan diikuti oleh penurunan kelangkapan

pengungkapan laporan keuangan sebesar 0,243 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap (X1, X2, X4 = 0),

5). b4 sebesar 0,812 menunjukkan bahwa setiap pertambahan umur perusahaan selama 1 tahun akan diikuti oleh kenaikan kelengkapan pengungkapan laporan keuangan sebesar 0,812 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap (X1, X2, X3 = 0).

b. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati 1. Koefisien determinasi (R square) menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R

square adalah 0 sampai dengan satu, apabila nilai R square semakin

mendekati satu, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen dan sebaliknya. Nilai R square memiliki kelemahan yaitu R square akan

meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Nilai koefisien dan koefisien determinasi disajikan pada tabel 4.7.

Tabel 4.7

Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .603a .363 .304 6.03672

a. Predictors: (Constant), Umur Perusahan, Porsi Saham Publik, Return on Equity, Debt to Equity

b. Dependent Variable: Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010

Berdasarkan tabel model summary, nilai koefisein korelasi (R) sebesar 0,603 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara pengungkapan laporan keuangan dengan variabel independennya DER, kepemilikan saham publik, ROI dan umur perusahaan kuat karena berada diatas 0,5. Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0,363. Hal ini berarti variasi atau perubahan dalam kelengkapan pengungkapan laporan keuangan dapat dijelaskan oleh variasi DER, kepemilikan saham public, ROI dan umur perusahaan sebesar 36,3% sedangkan sisanya sebesar 63,7% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak ada dalam penelitian ini.

c. Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji hipetesis penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya. Uji t (t test ) dan uji F (F test ) dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen

1). Uji t (t test)

Uji t dilakukan untuk memprediksi ada tidaknya pengaruh secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen (kelengkapan pengungkapan laporan keuangan). Dalam pengujian ini dilakukan uji satu sisi dengan derajat kebebasan sebesar 5% agar kemungkinan terjadinya gangguan kecil. Uji satu sisi juga lebih sering digunakan. Dalam penelitian ini diperoleh sampel penelitian sebesar 12 perusahaan, karena menggunakan periode pengamatan selama empat tahun, maka total sampel adalah sebesar 48 laporan keuangan perusahaan. Nilai tabel dengan jumlah sampel (n) = 70; jumlah variabel (k)= 4; taraf signifikan α = 5%; degree of freedom

(df) = n-k = 48-4 = 44 sehingga diperoleh nilai ttabel sebesar ± 2,016 (satu sisi).

Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 16, diperoleh hasil seperti pada tabel 4.8

Tabel 4.8 Hasil Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients T Sig . Collinearit y Statistics B Std. Error Beta Tole ranc e VIF 1 (Constant) 53.814 3.496 15.39 4 .00 0 Debt to Equity -.175 1.008 -.023 -.174 .86 3 .821 1.21 8 Porsi Saham Publik .155 .051 .399 3.059 .00 4 .871 1.14 8 Return on Equity -.243 .156 -.203 -1.558 .12 7 .869 1.15 1 Umur Perusahan .812 .260 .403 3.124 .00 3 .888 1.12 6 a. Dependent Variable: Tingkat Kelengkapan

Pengungkapan

Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010

Struktur modal berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan

Berdasarkan Tabel 4.8 hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 16 dapat diketahui bahwa besarnya thitung untuk variabel

debt to equity ratio adalah sebesar (-0,174) dengan nilai signifikansi

0,863. ttabel untuk tingkat kepercayaan 5% dan jumlah sampel 48 adalah (-2,016) sehingga thitung > ttabel ((-0,174) > (-2,016)).

Signifikansi penelitian menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,05 (0,863 > 0,05) sehingga mengindikasikan Ha ditolak yang artinya secara parsial struktur modal tidak berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.

Kepemilikan saham publik berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan

Berdasarkan Tabel 4.8 hasil perhitungan dengan menggunakan

SPSS versi 16 dapat diketahui bahwa thitung untuk variabel kepemilikan saham publik adalah sebesar 3,059 sedangkan ttabel sebesar 2,016 sehingga thiutng > ttabel ( 3,059 > 2,016). Signifikansi penelitian ini menunjukkan angka sebesar 0,004 yang mengindikasikan bahwa signifikansi penelitian lebih kecil dari 0,05 (0,004 < 0,05) sehingga Ha diterima yang artinya secara parsial kepemilikan saham publik berpengaruh positif terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.

Profitabilitas berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan

Berdasarkan Tabel 4.8 hasil perhitungan dengan menggunakan

SPSS versi 16 dapat diketahui bahwa besarnya thitung adalah sebesar (-1,558) sedangkan ttabel sebesar (-2,012) sehingga thitung > ttabel ((-1,558) > (-2,102)). Signifikansi penelitian ini menunjukkan angka sebesar 0,

127 yang mengindikasikan bahwa signifikansi penelitian ini lebih besar dari 0,05 (0,127 > 0,05) sehingga Ha ditolak yang artinya secara parsial profitabilitas tidak berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.

Umur perusahaan berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan

Berdasarkan Tabel 4.8 hasil perhitungan dengan menggunakan

SPSS versi 16 dapat diketahui bahwa besarnya thitung adalah sebesar 3,124 sedangkan ttabel sebesar 2,012 sehingga thitung > ttabel (3,124 > 2,102). Signifikansi penelitian ini menunjukkan angka sebesar 0, 003 yang mengindikasikan bahwa signifikansi penelitian ini lebih kecil dari 0,05 (0,003 < 0,05) sehingga Ha diterima yang artinya secara parsial umur perusahaan berpengaruh positif terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.

2). Uji F (uji simultan)

Uji F digunakan untuk memprediksi pengaruh positif antara variabel independen yaitu (struktur modal, profitabilitas, kepemilikan saham publik, dan umur perusahaan) secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen (kelengkapan pengungkapan laporan keuangan).

Berdasarkan pengujian dengan SPSS diperoleh output ANOVA pada Tabel 4.9 Tabel 4.9 Hasil Uji F ANOVAb Model Sum of

Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 894.485 4 223.621 6.136 .001a

Residual 1567.006 43 36.442 Total 2461.491 47

a. Predictors: (Constant), Umur Perusahan, Porsi Saham Publik, Return on Equity, Debt to Equity

b. Dependent Variable: Tingkat Kelengkapan Pengungkapan

Sumber : output SPSS, diolah penulis, 2010

Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui nilai Fhitung sebesar 6,136 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Sedangkan untuk mencari Ftabel dengan jumlah sampel (n) = 48; jumlah variabel (k) = 4; taraf signifikansi α = 5%; degree of freedom df1 = k-1 = 3 dan df2 = n-k = 48-4 = 44 diperoleh nilai Ftabel sebesar 2 ,6 1 (taraf sign ifikansi α = 5%). Hasil uji ANOVA antara struktur modal (X1), kepemilikan saham publik (X2), profitabilitas (X3), dan umur perusahaan (X4) terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan (Y) diperoleh Fhitung (6,136) > Ftabel (2,61). Signifikansi penelitian ini lebih kecil dari 0,005 (0,001<0,005). Hal ini mengindikasikan bahwa secara simultan atau bersama-sama faktor-faktor fundamental

berpengaruh positif terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan yang diteliti.

Tabel 4.10

Ikhtisar Hasil Analisis Data

Variabel Koefisien Regresi

p-

Value Keterangan

Struktur modal -0,174 0,863 Tidak

signifikan Kepemilikan saham public 3,059 0,004 Signifikan

Profitabilitas -1,558 0,127 Tidak

signifikan Umur perusahaan 3,124 0,003 Signifikan

Sumber : Diolah peneliti, 2010

Dokumen terkait