• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

H. Metode analisis Data

2. Analisis Regresi Berganda

Menurut Bawono (2006 : 85) regresi ini digunakan untuk menganalisis data yang bersifat multivariate, analisis ini digunakan untuk meramalkan nilai variabel dependen dengan variabel independen yang lebih dari satu.

Adapun rumus untuk metode analisis regresi berganda menurut Rangkuti (2006) dalam Montung (2015: 683) adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Keterangan: Y= Kepuasan Nasabah X1= Kualitas Produk X2= Brand Image X3= Kualitas Pelayanan 3. Uji Statistik

a. Uji t test (Uji Secara Individu)

Uji ini digunakan untuk melihat tingkatan signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri. Selain itu dengan memilih backward

(pola method) dapat mengetahui variabel-variabel yang secara parsial atau individu dikeluarkan dari model. Untuk mengetahui variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen secara individu maka dapat melihat nilai sig pada tabel coefficients

pada hasil regresi. Jika nilai sig <0,050 maka signifikan, namun jika sebaliknya maka variabel independen secara individu tidak mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 122).

b. Uji Ftest (Uji Secara Serempak)

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh semua variabel independen atau bebas secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen (Y). Dalam pengambilan keputusan ditentukan dari nilai F hitung > F tabel, maka H0 ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama dengan variabel dependen. Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima artinya tidak ada pengaruh signifikan antara variabel independen secara bersama-sama dengan variabel dependen.

c. Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X1, X2, X3) atau sejauh mana kontribusi variabel independen (X1, X2, X3) mempengaruhi variabel dependen (Y) (Bawono, 2006: 92).

4. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolonieritas

Uji ini berfungsi untuk mengetahui apakah ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghazali, 2013: 105). Untuk uji Multicollinearity ini peneliti menggunakan metode VIF (Varian Inflation Factor) dan nilai Tolerance. Kedua nilai VIF dan

Tolerance ini nilainya berlawanan, kalau tolerance-nya besar maka VIF nya kecil dan sebaliknya. Nilai VIF tidak boleh lebih besar dari 5 (lima), jika lebih besar maka bisa dikatakan ada gejala

Multicollinearity, dan sebaliknya jika nilai VIF lebih kecil dari 5 maka tidak ada gejala Multicollinearity. Demikian juga dengan nilai tolerance-nya berarti sebaliknya (Bawono, 2006: 124).

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas: melihat grafik plot, Uji Park, Uji Glejser, Uji White (Ghazali, 2013: 139).

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, antara lain:

1) Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residual SRESID.

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentuu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y yang telah diprediksi dan dan sumber X adalah residual. 2) Jika terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

3) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 dan sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual mengikuti distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Dalam uji normalitas biasanya menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov karena dinilai lebih sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi. Uji

Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan tingkat signifikansi 0,05. Untuk lebih sederhana, pengujian ini dapat dilakukan dengan

melihat profitabilitas Kolmogorov-Smirnov Z Statistik. Jika profitabilitas z Statistik <0,05 maka nilai residual dalam suatu regresi tidak terdistribusi secara normal (Ghazali, 2013: 160).

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Pegadaian Syariah 1. Letak Geografis

Pegadaian Syariah Cabang Majapahit Semarang terletak di Jl. Brigjend Sudiarto (Majapahit) No. 462-D Semarang. Letaknya yang strategis sehingga mudah dijangkau oleh pelanggan. Pegadaian Syariah ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat muslim ataupun non-muslim yang membutuhkan dana secara cepat dan aman tanpa mengandung riba’.

2. Visi dan Misi Visi

Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu menjadi market leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik untuk masyarakat menengah kebawah.

Misi

a. Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman dan selalu memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah kebawah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

b. Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang memberikan kemudahan dan kenyamanan di seluruh pegadaian dalam mempersiapkan diri menjadi pemain regional dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat.

c. Membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan menengah ke bawah dan melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya perusahaan. 3. Struktur Organisasi

Gambar 4.1 struktur organisasi

4. Produk-produk Pegadaian Syariah a. Rahn

Pembiayaan rahn dari Pegadaian Syariah adalah solusi tepat kebutuhan dana cepat yang sesuai syariah. Cepat prosesnya, aman penyimpanannya. Barang jaminan berupa emas perhiasan, emas batangan, berlian, smartphone, laptop, barang elektronik lainnya, sepeda motor, mobil atau barang bergerak lainnya.

b. Amanah

Pembiayaan amanah pada Pegadaian Syariah memudahkan pembelian kendaraan bermotor dengan pinjaman sesuai syariah untuk karyawan dan pengusaha mikro.

Kepala Cabang Sarjono S.E Pengelola Marhun Dea Novita Permatasari Penaksir Yuningsih Kasir Yennie Puspita Kusuma.W

Keunggulan:

4) Layanan amanah tersedia di outlet Pegadaian Syariah di seluruh Indonesia

5) Uang muka terjangkau

6) Jangka waktu pembiayaan mulai dari 12 bulan sampai dengan 60 bulan

7) Transaksi sesuai prinsip syariah yang adil dan menentramkan

c. Arrum

Pembiayaan Arrum pada Pegadaian Syariah memudahkan para pengusaha kecil untuk mendapatkan modal usaha dengan jaminan BPKB dan emas. Kendaraan tetap pada pemiliknya sehingga dapat digunakan untuk mendukung usaha sehari-hari. Keunggulan:

1) Proses Marhun bih (pinjaman) hanya butuh 3 hari, dan dana dapat segera cair

2) Pelunasan dapat dilakukan sewaktu-waktu

3) Ijaroh relatif murah dengan angsuran tetap perbulan 4) Agunan cukup BPKB kendaraan bermotor

5) Pilihan jangka waktu pinjaman dari 12, 18, 24, 36 bulan d. Arrum Haji

Pembiayaan Arrum Haji pada Pegadaian Syariah menggunakan sistem gadai emas guna pendaftaran haji.

Keunggulan:

1) Memperoleh tabungan haji yang langsung dapat digunakan untuk memperoleh nomor porsi haji

2) Kepastian nomor porsi 3) Proses mudah

4) Emas dan dokumen haji aman tersimpan di pegadaian 5) Mu’nah 0,95% taksiran

6) Pinjaman sebesar biaya pendaftaran haji e. Mulia

Mulia memfasilitasi kepemilikan emas batangan melalui penjualan logam mulia oleh pegadaian kepada masyarakat secara tunai dan pola angsuran dengan proses cepat dalam jangka waktu tertentu yang fleksibel.

B. Deskripsi Data Responden

Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian pada Pegadaian Syariah Cabang Majapahit Semarang. Jumlah nasabah yang menjadi responden sebanyak 100, akan dianalisis dengan statistik deduktif. Sebelum melakukan analisis penulis akan menjelaskan data responden yang digunakan sebagai sampel yaitu nasabah Pegadaian Syariah Cabang Majapahit Semarang.

1. Umur Responden

Usia responden dalam penelitian ini terbagi menjadi empat kelompok yaitu:

Tabel 4.1 daftar umur responden

D a

sumber: data yang diolah, 2018

Dari tabel di atas diketahui bahwa usia responden terbanyak adalah usia 31-40 tahun yaitu 31 orang atau 31% dari keseluruhan responden yang berjumlah 100 orang. Kemudian usia kurang dari 30 tahun sebanyak 28 orang atau 28%, untuk usia 41-50 tahun yaitu sebanyak 19 orang atau 19% jumlah ini merupakan jumlah paling sedikit diantara yang lain sedangkan untuk usia lebih dari 50 tahun sebanyak 22 orang atau sebesar 22%.

2. Jenis Kelamin Responden

Responden terpilih dikelompokkan menjadi 2 yaitu laki-laki dan perempuan. Untuk mengetahui proporsi perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.2 jenis kelamin responden jenis kelamin Frequenc y Percent Valid Percent Cumulative Percent Val id laki-laki 31 31,0 31,0 31,0 perempuan 69 69,0 69,0 100,0 Total 100 100,0 100,0

Sumber: data yang diolah, 2018

umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid <30th 28 28,0 28,0 28,0 31-40th 31 31,0 31,0 59,0 41-50th 19 19,0 19,0 78,0 >50th 22 22,0 22,0 100,0 Total 100 100,0 100,0

Berdasarkan tabel di atas, dari 100 responden terdapat 31 orang atau 31% dengan jenis kelamin laki-laki dan sebanyak 69 atau 69% responden berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah responden perempuan lebih banyak daripada laki-laki.

3. Lama Menjadi Nasabah

Tabel 4.3 lama menjadi nasabah

lama menjadi nasabah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid <1tahun 22 22,0 22,0 22,0 >1-2tahun 24 24,0 24,0 46,0 >2-3tahun 14 14,0 14,0 60,0 >3tahun 40 40,0 40,0 100,0 Total 100 100,0 100,0

Sumber: data yang diolah 2018

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden yang menjadi nasabah kurang dari 1 tahun sebanyak 22 atau 22%, untuk responden yang menjadi nasabah lebih dari 1 tahun – 2 tahun sebanyak 24 atau 24%, untuk responden yang menadi nasabah selama lebih dari 2 tahun – 3 tahun sebanyak 14 atau 14%, sedangkan untuk responden yang menjadi nasabah lebih dari 3 tahun merupakan jumlah terbanyak diantara lainnya yaitu sebanyak 40 responden atau 40%.

4. Pendapatan Responden

Tabel 4.4 pendapatan responden pendapatan perbulan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid <Rp 1juta 14 14,0 14,0 14,0 >Rp1juta-2juta 38 38,0 38,0 52,0 >Rp2juta-3juta 23 23,0 23,0 75,0 >Rp3juta-4juta 11 11,0 11,0 86,0 >Rp4juta 13 13,0 13,0 99,0 8 1 1,0 1,0 100,0 Total 100 100,0 100,0

Sumber: data yang diolah 2018

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki penghasilan perbulan antara Rp 1.000.000,00-Rp 2.000.000,00 yaitu 38 orang atau 38%, kemudian untuk responden dengan penghasilan kurang dari Rp 1.000.000,00 sebanyak 14 atau 14%, untuk responden dengan penghasilan antara Rp 2.000.000,00-Rp 3.000.000,00 sebanyak 23 orang atau 23%. Untuk responden dengan penghasilan antara Rp 3.000.000,00-Rp 4.000.000,00 sebanyak 11 orang atau 11%. Kemudian untuk responden dengan penghasilan lebih dari Rp 4.000.000,00 sebanyak 13 orang atau 13%.

C. Analisis Data

1. Uji Instrumen Penelitian a. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dikatakan handal atau reliabel apabila jawaban dari responden tersebut konsisten dari waktu ke waktu Bawono (2006: 68). Pengujian ini dilakukan terhadap seluruh item

pertanyaan atau pernyataan yang terdapat dalam kuesioner dengan menggunakan teknik Croanbach’s Alpha ≥ 0,60. Sehingga data tersebut bisa dikatakn reliabel atau handal untuk melakukan pengukuran dan penelitian selanjutnya. Berikut adalah hasil uji reliabilitas yang diperoleh dari penelitian:

Tabel 4.5 hasil uji reliabilitas

Variabel Croanbach’s Alpha Keterangan Kualitas Produk ,656 Reliabel

Brand Image ,803 Reliabel

Kualitas Layanan ,868 Reliabel Kepuasan Nasabah ,812 Reliabel

b. Uji Validitas

Sebuah data yang didapat dari kuesioner, sebaiknya diuji validitas (Bawono, 2006: 68). Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu kuesioner. Berikut adalah hasil uji validitas dari setiap pertanyaan atau pernyataan masing- masing variabel:

Tabel 4.6 hasil uji validitas

Variabel Penelitian

Item Pertanyaan Pearson Correlation Keterangan Kualitas Produk (X1) Bt_1 ,702** Valid Bt_2 ,640** Valid Bt_3 ,622** Valid Bt_4 ,679** Valid Bt_5 ,655** Valid Bt_6 ,308** Valid Bt_7 ,438** Valid Bt_8 ,246* Valid

Brand Image Bt_1 ,865** Valid

Bt_2 ,830** Valid Bt_3 ,849** Valid Kualitas Layanan Bt_1 ,839** Valid Bt_2 ,828** Valid Bt_3 ,786** Valid Bt_4 ,768** Valid

Bt_5 ,824** Valid Kepuasan Nasabah Bt_1 ,829** Valid Bt_2 ,881** Valid Bt_3 ,847** Valid

2. Uji Regresi Linear Berganda

Regresi digunakan untuk menganalisis data yang bersifat multivariate, analisis ini digunakan untuk meramalkan nilai variabel dependen dengan variabel independen yang lebih dari satu (Bawono, 2006: 85).

Tabel 4.7 hasil uji regresi linear berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) ,439 3,515 ,125 ,901 kualitas produk ,174 ,073 ,253 2,376 ,019 brand image ,219 ,110 ,197 1,995 ,049 kualitas layanan ,192 ,071 ,273 2,709 ,008

a. Dependent Variable: kepuasan nasabah

Adapun rumus untuk metode Analisis Regresi Berganda adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

Hasil persamaan regresi berganda di atas memberikan pengertian bahwa:

a) a sebagai nilai konstanta 0,439 mempunyai arti bahwa sebelum dipengaruhi oleh variabel-variabel bebas yaitu kepuasan nasabah bernilai positif.

b) b1 (nilai koefisien regresi X1) 0,174 kualitas produk bernilai positif, hal ini dapat diartikan jika kualitas produk X1

ditingkatkan sedangkan variabel dalam keadaan konstan maka kepuasan nasabah juga akan meningkat,

c) b2 (nilai konstanta X2) 0,219 brand image bernilai positif, hal ini dapat diartikan jika brand image (X2) ditingkatkan sedangkan variabel lain dalam keadaan konstan maka kepuasan nasabah akan meningkat.

d) b3 (nilai konstanta X3) 0,192 kualitas layanan bernilai positif, hal ini dapat diartikan jika kualitas layanan (X3) ditingkatkan sedangkan variabel lain dalam keadaan konstan maka kepuasan akan meningkat.

Dokumen terkait