• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Uji Hipotesis Penelitian

4.3.1 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda dari pengaruh Komisaris Independen, Profitabilitas, Tingkat hutang, Intensitas Aset tetatp dan Intensitas Persediaan terhadap Effective Tax Rate di perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2014 memiliki hasil sebagai berikut:

57 Tabel 4.5

Analisis Regresi Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .246 .066 3.724 .000 KIND .124 .119 .091 1.039 .301 .951 1.052 PROF -.414 .129 -.276 -3.205 .002 .982 1.018 THUT .041 .058 .077 .705 .482 .608 1.645 INASEP .118 .093 .128 1.274 .205 .722 1.386 INPERS -.060 .133 -.051 -.455 .650 .580 1.724

a. Dependent Variable: ETR

Berdasarkan hasil regresi pada tabel diperoleh persamaan model regresi sebagai berikut:

Y = 0.246 + 0.124X1-0.414X2+0.41X3 +0.118X4 – 0.60X5 Dimana:

Y : Effective Tax Rate

X1 : Komisaris Independen

X2 : Profitabilitas

X3 : Tingkat Hutang

X4 : Intensitas Aset Tetap

58 1. Konstanta (a) sebesar 0,246 diinterpretasikan bahwa apabila variabel Komisaris Independen, Profitabilitas, Tingkat Hutang, Intensitas Aset Tetap dan Intensitas Persediaan sama dengan nol maka Effective Tax

rate nilai positif sebesar 0,246

2. Koefisien regresi Komisaris Independen sebesar 0,124 diinterpretasikan bahwa Komisaris Independen memiliki koefisien regresi positif. Hal ini menggambarkan setiap kenaikan rasio Komisaris Independen sebesar 1% akan berpengaruh positif terhadap Effective Tax

rate sebesar 0,124

3. Koefisien regresi Profitabilitas sebesar -0,414 diinterpretasikan bahwa Profitablitas memiliki koefisien regresi negatif. Hal ini menggambarkan setiap kenaikan rasio Profitabilitas sebesar 1% akan berpengaruh negatif terhadap Effective Tax rate sebesar -0,414

4. Koefisien regresi Tingkat Hutang sebesar 0.041 diinterpretasikan bahwa Tingkat Hutang Perusahaan memiliki koefisien regresi positif. Hal ini menggambarkan setiap kenaikan rasio Tingkat Hutang sebesar 1% akan berpengaruh positif terhadap Effective Tax rate sebesar 0.041 5. Koefisien regresi Intensitas Aset Tetap sebesar 0,118 diinterpretasikan bahwa Intensitas Aset Tetap memiliki koefisien regresi Positif. Hal ini menggambarkan setiap kenaikan rasio Intensitas Aset Tetap sebesar 1% akan berpengaruh positif terhadap Effective Tax

rate sebesar 0,118

6. Koefisien regresi Intensitas Persediaan sebesar -0,060 diinterpretasikan bahwa Intensitas Persediaan memiliki koefisien regresi negatif. Hal ini menggambarkan setiap kenaikan rasio Intensitas Persediaan sebesar 1% akan berpengaruh negatif terhadap Effective Tax

59 4.3.2.1 Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel-variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai yang digunakan untuk mengetahui hasil uji koefisien determinasi adalah nilai adjusted R2. “Adjusted R2 dianggap lebih baik dari R2 karena nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model” (Ghozali, 2005).

Tabel 4.6 Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .334a .111 .075 .1665460

a. Predictors: (Constant), INPERS, PROF, KIND, INASEP, THUT

b. Dependent Variable: ETR

Dari tampilan tabel diatas besarnya adjusted R square adalah 0,075, hal ini berarti 7,5% variabel Effective Tax Rate (Y) dapat dijelaskan oleh variabel Komisaris Independen, Profitabilitas, Tingkat Hutang, Intensitas Aset Tetap dan Intensitas Persediaan . Sedangkan sisanya 92,5% dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model.

60 4.3.3.2 Uji Simultan dengan F-Test

Tabel 4.7 Uji F ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .424 5 .085 3.060 .012a

Residual 3.384 122 .028

Total 3.808 127

a. Predictors: (Constant), INPERS, PROF, KIND, INASEP, THUT b. Dependent Variable: ETR

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai F hitung sebesar 3,060 dan tingkat signifikansi sebesar 2,288. Nilai F tabel dipeoleh melalui fungsi FINV pada Microsoft Excel dengan formula =FINV(probability,deg_freedom1, deg_freedom2). Probability yang digunakan 0,05,df1=5, dan df2=122. Df1 diperoleh dari jumlah variabel dependen dan independen dikurangi 1, sedangkan df2 diperoleh dari jumlah unit analisis dikurangi jumlah variabel.

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh nilai F tabel sebesar 2,288, sehingga dari nilai F hitung dan F tabel yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai F hitung >F tabel dan tingkat signifikansi < 0,05 yakni 3,060 < 2,288 dan 0,012 < 0,05. Dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel Komisaris Independen, Profitabilitas, Tingkat Hutang, Intensitas Aset Tetap dan Intensitas Persediaan secara bersama-sama atau secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax Rate pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2014.

61 4.3.3.3 Uji T dengan T-Test

Menurut Ghozali (2005), uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variable independen terhadap variable dependen. pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Rumusan Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :

1. H0 diterima bila ttabel > thitung, atau dapat dilihat dari nilai signifikansinya apabila > 0.05; artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

2. Ha diterima bila thitung> ttabel, atau dapat dilihat dari nilai signifikansinya apabila < 0.05; artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

Tabel 4.8 Uji T (Parsial) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .246 .066 3.724 .000 KIND .124 .119 .091 1.039 .301 .951 1.052 PROF -.414 .129 -.276 -3.205 .002 .982 1.018 THUT .041 .058 .077 .705 .482 .608 1.645 INASEP .118 .093 .128 1.274 .205 .722 1.386 INPERS -.060 .133 -.051 -.455 .650 .580 1.724

a. Dependent Variable: ETR

Pada tabel diatas diperoleh nilai t hitung untuk masing-masing variabel independen. Nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel

62 yang diperoleh dari Microsoft Excel dengan menggunakan fungsi TINV dengan formula = TINV(0,05,123). Dari formula tersebut diperoleh nilai t tabel sebesar 1,979

Berdasarkan hasil pengujian di atas dapat dijelaskan pengaruh variable independen secara satu per satu (parsial) terhadap variabel dependen yakni sebagai berikut:

1. Pengaruh Komisaris Independen (X1) terhadap Effective Tax Rate (Y). Hasil analisis uji t pada tabel diatas untuk variabel X1 menunjukkan nilai t hitung sebesar 1,039 dengan signifikansi sebesar 0,301. Nilai t tabel yang diperoleh sebesar 1,979. Oleh karena itu nilai t hitung < t tabel yaitu 1,039< 1,979 dan nilai signifikansi 0,089 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti Komisaris Independen (X1) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax Rate (Y).

2. Pengaruh Profitabilitas (X2) terhadap Effective Tax Rate (Y).

Hasil analisis uji t pada tabel diatas untuk variabel X2 menunjukkan nilai t hitung sebesar -3,205 dengan signifikansi sebesar 0,002. Nilai t tabel yang diperoleh sebesar 1,979. Oleh karena itu nilai t hitung < t tabel yaitu -3,205 < 1,979 dan nilai signifikansi 0,002 < 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti Profitabilitas (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax Rate (Y).

3. Pengaruh Tingkat Hutang (X3) terhadap Effective Tax Rate (Y)

Hasil analisis uji t pada tabel diatas untuk variabel X3 menunjukkan nilai t hitung sebesar 0,705 dengan signifikansi sebesar 0,482. Nilai t tabel yang diperoleh sebesar 1,979. Oleh karena itu nilai t hitung < t tabel yaitu 0,705 < 1,979 dan nilai signifikansi 0,482 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti variabel Tingkat Hutang (X3) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax Rate (Y).

63 Hasil analisis uji t pada tabel diatas untuk variabel X4 menunjukkan nilai t hitung sebesar 1,274 dengan signifikansi sebesar 0,205. Nilai t tabel yang diperoleh sebesar 1,979. Oleh karena itu nilai t hitung < t tabel yaitu 1,274 < 1,986 dan nilai signifikansi 0,205> 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti variabel Intensitas Aset Tetap (X4) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax

Rate (Y)

5. Pengaruh Intensitas Persediaan (X5) terhadap Effective Tax Rate (Y) Hasil analisis uji t pada tabel diatas untuk variabel X5 menunjukkan nilai t hitung sebesar -0,455 dengan signifikansi sebesar 0,650. Nilai t tabel yang diperoleh sebesar 1,979. Oleh karena itu nilai t hitung < t tabel yaitu -0,455 < 1,979 dan nilai signifikansi 0,650> 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti variabel Intensitas Persediaan (X5 )secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax

Rate (Y) 4.4 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Komisaris Independen, Profitabilitas, Tingkat Hutang, Intensitas Aset Tetap dan Intensitas Persediaan. Terhadap Effective Tax Rate pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2014. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan mannufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode pengamatan yaitu tahun 2013-2014. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria-kriteria yang ditetapkan. Sampel yang diperoleh sebanyak 64 perusahaan sehingga jumlah pengamatan (n) sebanyak 128 yaitu 64 x 2 tahun pengamatan.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Setelah melakukan uji asumsi klasik, maka dilakukan uji hipotesis yaitu dengan

64 analisis regresi liniear berganda, uji signifikansi simultan (uji F), uji signifikansi parsial (uji t), dan juga dilakukan uji koefisien determinasi.

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi besarnya adjusted R square adalah 0,075, hal ini berarti 7,5% variabel Effective Tax Rate (Y) dapat dijelaskan oleh variabel Komisaris Independen, Profitabilitas, Tingkat Hutang, Intensitas Aset Tetap dan Intensitas Persediaan . Sedangkan sisanya 92,5% dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model.

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh nilai F tabel sebesar 2,288, sehingga dari nilai F hitung dan F tabel yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai F hitung >F tabel dan tingkat signifikansi < 0,05 yakni 3,060 < 2,288 dan 0,012 < 0,05. Dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel Komisaris Independen, Profitabilitas, Tingkat Hutang, Intensitas Aset Tetap dan Intensitas Persediaan secara bersama-sama atau secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax Rate pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2014.

Berdasarkan hasil pengujian Uji T di atas dapat dijelaskan pengaruh variable independen secara satu per satu (parsial) terhadap variabel dependen yakni sebagai berikut:

1. Pengaruh Komisaris Independen (X1) terhadap Effective Tax Rate (Y). Hasil analisis uji t pada tabel diatas untuk variabel X1 menunjukkan nilai t hitung sebesar 1,039 dengan signifikansi sebesar 0,301. Nilai t tabel yang diperoleh sebesar 1,979. Oleh karena itu nilai t hitung < t tabel yaitu 1,039< 1,979 dan nilai signifikansi 0,089 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti Komisaris Independen (X1) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax Rate (Y).

65 2. Pengaruh Profitabilitas (X2) terhadap Effective Tax Rate (Y).

Hasil analisis uji t pada tabel diatas untuk variabel X2 menunjukkan nilai t hitung sebesar -3,205 dengan signifikansi sebesar 0,002. Nilai t tabel yang diperoleh sebesar 1,979. Oleh karena itu nilai t hitung < t tabel yaitu -3,205 < 1,979 dan nilai signifikansi 0,002 < 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti Profitabilitas (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax Rate (Y).

3. Pengaruh Tingkat Hutang (X3) terhadap Effective Tax Rate (Y)

Hasil analisis uji t pada tabel diatas untuk variabel X3 menunjukkan nilai t hitung sebesar 0,705 dengan signifikansi sebesar 0,482. Nilai t tabel yang diperoleh sebesar 1,979. Oleh karena itu nilai t hitung < t tabel yaitu 0,705 < 1,979 dan nilai signifikansi 0,482 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti variabel Tingkat Hutang (X3) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax Rate (Y).

4. Pengaruh Intensitas Aset Tetap (X4) terhadap Effective Tax Rate (Y) Hasil analisis uji t pada tabel diatas untuk variabel X4 menunjukkan nilai t hitung sebesar 1,274 dengan signifikansi sebesar 0,205. Nilai t tabel yang diperoleh sebesar 1,979. Oleh karena itu nilai t hitung < t tabel yaitu 1,274 < 1,986 dan nilai signifikansi 0,205> 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti variabel Intensitas Aset Tetap (X4) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax

Rate (Y).

5. Pengaruh Intensitas Persediaan (X5) terhadap Effective Tax Rate (Y) Hasil analisis uji t pada tabel diatas untuk variabel X5 menunjukkan nilai t hitung sebesar -0,455 dengan signifikansi sebesar 0,650. Nilai t tabel yang diperoleh sebesar 1,979. Oleh karena itu nilai t hitung < t tabel yaitu -0,455 < 1,979 dan nilai signifikansi 0,650> 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti variabel Intensitas Persediaan (X5 )secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax

66 BAB V

PENUTUP

Dokumen terkait