BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
3. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis
Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan metode enter, karena metode enter seluruh variabel akan dimasukkan ke dalam analisis untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Data diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS 19, dan diperoleh hasil berikut.
Tabel 4.6 Variable Entered/Removed Variables Entered/Removedb Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Tobin's Q Ratio, Return on Asseta . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Trading Volume Activity
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2013)
Dari tabel 4.6 tersebut, menunjukkan analisis statistik deskriptif sebagai berikut:
1) variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel tobin’s q ratio dan return on asset,
56
3) metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter.
Tabel 4.7
Hasil Analisis Linier Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .285 .067 4.260 .000 Return on Asset -.001 .011 -.013 -.100 .920 Tobin's Q Ratio -.034 .043 -.105 -.782 .437 a. Dependent Variable: Trading Volume Activity
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2013)
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, pada kolom Unstandardized Coefficients
bagian B, diperoleh persamaan regresi berikut.
Y = 0,285-0,001��-0,034��+e
1) Konstanta sebesar 0,285 menyatakan bahwa, apabila X1 dan X2 sama dengan 0, maka tingkat trading volume activity adalah sebesar 0,285. 2) Koefisien regresi untuk return on asset (ROA) sebesar -0,001 menyatakan
bahwa setiap penambahan 1,00 x pada return on asset (ROA) akan mengurangi indeks trading volume activity sebesar 0,001, dan dalam hal ini faktor lain dianggap konstan.
3) Koefisien regresi untuk tobin’s q ratio (TOBINS) sebesar -0,034, menyatakan bahwa setiap penambahan 1,00 x pada tobin’s q ratio akan mengurangi indeks trading volume activity sebesar 0,034 dan dalam hal ini faktor lain dianggap konstan.
57 b. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan melakukan uji t untuk menguji hubungan masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dan uji F untuk menguji hubungan variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ha: Return on asset (ROA) dan tobin’s q ratio berpengaruh terhadap
trading volume activity dalam laporan tahunan perusahaan real estate
dan properti yang go publik di BEI , baik secara simultan maupun secara parsial, dengan tingkat kepercayaan 5%.
Ho: Return on asset (ROA) dan tobin’s q ratio tidak berpengaruh terhadap tingkat trading volume activity dalam laporan tahunan perusahaan real estate dan properti yang go public di BEI , baik secara simultan maupun secara parsial, dengan tingkat kepercayaan 5%.
1) Pengujian Secara Simultan (Uji F)
Menurut Ghozali (2005), uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Nilai F hitung diperoleh dengan menggunakan alat bantu program statistik yang hasilnya ditunjukkan pada tabel 4.8 berikut ini.
58 Tabel 4.8
Hasil Uji F ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression .047 2 .024 .341 .712a
Residual 3.945 57 .069
Total 3.992 59
a. Predictors: (Constant), Tobin's Q Ratio, Return on Asset b. Dependent Variable: Trading Volume Activity
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2013)
Hasil pengolahan data terlihat bahwa nilai F hitung 0,341 < nilai F tabel 3,15 serta nilai signifikansi sebesar 0,712 lebih besar daripada 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa return on asset dan tobin’s q ratio
secara bersama-sama (simultan) tidak berpengaruh signifikan terhadap
trading volume activity (TVA).
2) Pengujian Secara Parsial (Uji t)
Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi mempunyai pengaruh nyata terhadap variabel dependen, digunakan uji statistik t. Uji t dilakukan untuk menguji seberapa jauh variabel independen secara parsial atau individual dalam menerangkan variabel dependen. Uji t yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah variabel return on asset (X1), dan tobin’s q
59 volume activity pada laporan tahunan perusahaan real estate dan properti yang terdaftar BEI. Nilai t hitung dapat dibantu dengan alat bantu program statistik seperti pada tabel 4.7.
Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi mempunyai pengaruh nyata terhadap variabel dependen, digunakan uji statistik t. Uji t dilakukan untuk menguji seberapa jauh variabel independen secara parsial atau individual dalam menerangkan variabel dependen. Uji t yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah variabel return on asset (X1), dan tobin’s q
ratio (X2), berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap trading
volume activity pada laporan tahunan perusahaan real estate dan properti yang terdaftar BEI. Nilai t hitung dapat dibantu dengan alat bantu program statistik seperti pada tabel 4.7.
Menurut Ghozali (2005), uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas atau independen secara individual menerangkan variabel dependen. Adapun kriteria pengujiannya adalah:
Ha diterima jika t hitung > t tabel, dan signifikansi < 0,05
Ho diterima jika t hitung < t tabel, dan signifikansi > 0,05
Hasil uji t yang ditunjukkan pada tabel 4.7 memperlihatkan nilai probabilitas signifikansi dari masing-masing variabel independen. Variabel return on asset (ROA), dan tobin’s q ratio (TOBINS) memiliki signifikansi masing-masing: 0,920 dan 0,437 yang berarti lebih dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel return on
60 asset (ROA) dan tobin’s q secara parsial tidak berpengaruh, atau dengan kata lain H0diterima.
Berdasarkan tabel 4.7 pengujian secara parsial untuk masing-masing variabel diperoleh sebagai berikut:
a) Return on Asset (ROA)
Dari hasil pengujian secara parsial diperoleh nilai t hitung -0,100 < nilai t tabel 2,002 serta nilai signifikansi 0,920 > 0,05. Hal ini menunjukkan return on asset tidak berpengaruh signifikan terhadap
trading volume activity.
b) Tobin’s Q Ratio
Dari hasil pengujian secara parsial diperoleh nilai t hitung -0,0,782 < nilai t tabel 2,002 serta nilai signifikansi 0,437 > 0,05. Hal ini menunjukkan tobin’s q ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap
trading volume activity.
c. Koefisien Determinasi
“ Koefisien Adjusted Determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2005)”. Melalui koefisien determinasi dapat diketahui seberapa jauh variabel return on asset (ROA) dan tobin’s q ratio mampu menjelaskan pengungkapan trading volume activity dalam laporan tahunan.
61 Tabel 4.9 Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .109a .012 -.023 .2630627723
a. Predictors: (Constant), Tobin's Q Ratio, Return on Asset b. Dependent Variable: Trading Volume Activity
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2013)
Pada tabel model summary terlihat bahwa nilai R sebesar 0,109 > 0,05 menunjukkan bahwa variabel return on asset (ROA) dan tobin’s q ratio
memiliki korelasi rendah dengan trading volume activity dalam laporan tahunan yaitu sebesar 10,9%. Nilai R square atau koefisien determinasi adalah 0,012. Hal ini berarti variasi atau perubahan pada variabel independen return on asset (ROA) dan tobin’s q ratio hanya mampu menjelaskan variasi atau perubahan pada variabel dependen trading volume activity dalam laporan tahunan sebesar 1,2%, selebihnya sebesar 98,8% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak tercantum dalam penelitian ini.