BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Hasil Analisis Data
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linearberganda digunakan untuk menguji pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh DPK dan Pembiayaan terhadap profitabilitas (ROA). Persamaan regresinya adalah:
Y = α+ β1X1 + β2X2
Keterangan:
Y = Profitabilitas (Return On Asset X1 = Dana Pihak Ketiga (DPK) X2 = Pembiayaan
α = Konstanta
β1 = Koefisien regresi 1 β2 = Koefisien regresi 2
28 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Bank Panin Dubai Syariah 1. Sejarah Berdirinya Bank Panin Dubai Syariah
Panin Dubai Syariah Bank didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 12 tanggal 8 Januari 1972, yang dibuat oleh Moeslim Dalidd, Notaris di Malang dengan nama PT Bank Pasar Bersaudara Djaja.Panin Dubai Syariah Bank telah beberapa kali melakukan perubahan nama, berturut-turut menjadi PT Bank Bersaudara Djaja, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No. 25 tanggal 8 Januari 1990, yang dibuat oleh Indrawati Setiabudhi, S.H., Notaris di Malang. (www.paninbanksyariah.co.id)
Kemudian menjadi PT Bank Harfa berdasarkan Akta Berita Acara No.27 tanggal 27 Maret 1997 yang dibuat oleh Alfian Yahya, S.H., Notaris di Surabaya. Kemudian menjadi PT Bank Panin Syariah sehubungan bank perubahan kegiatan usaha dari semula menjalankan kegiatan usaha perbankan konvensional menjadi kegiatan usaha perbankan syariah dengan prinsip bagi hasil berdasarkan syariat Islam, berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa No. 1 tanggal 3 Agustus 2009, yang dibuat oleh Drs. Bambang Tedjo Anggono Budi, S,H., M.Kn., pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta. (www.paninbanksyariah.co.id)
Selanjutnya, nama Panin Dubai Syariah Bank diubah kembali menjadi PT Bank Panin Syariah Tbk, sehubungan dengan perubahan status Panin Dubai Syariah Bank dari semula perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka, berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa No. 71 tanggal 19 Juni 2013 yang dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta. Pada 2016, nama Panin Dubai Syar
29
Bank berubah menjadi PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk sehubungan dengan masuknya Dubai Islamic Bank PJSC sebagai salah satu Pemegang Saham Pengendali bank, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Luar Biasa No. 54 tanggal 19 April 2016, yang dibuat oleh Fathiah Helmi, Notaris di Jakarta, yang berlaku efektif sejak 11 Mei 2016 sesuai Surat Keputusan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
No.AHU-0008935.AH.01.02.TAHUN 2016 tanggal 11 Mei 2016.
Panin Dubai Syariah Bank menjadi perusahaan publik dengan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sejumlah 4.750.000.000 saham dengan harga Rp100 per lembar dan menerbitkan 950.000.000 Waran Seri I. Panin Dubai Syariah Bank sekaligus menjadi Bank Syariah pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa (go public). Pencatatan Saham di Bursa dilaksanakan pada 15 Januari 2014 (www.paninbanksyariah.co.id).
Sejak mengawali keberadaan di industri perbankan syariah di Indonesia, Panin Dubai Syariah Bank secara konsisten menunjukkan kinerja dan pertumbuhan usaha yang baik. Panin Dubai Syariah Bank berhasil mengembangkan aset dengan pesat berkat kepercayaan nasabah yang menggunakan berbagai produk pembiayaan dan menyimpan dananya (www.paninbanksyariah.co.id).
Dukungan penuh dari perusahaan induk PT Bank Panin Tbk (“PaninBank”) sebagai salah satu bank swasta terbesar di antara 10 (sepuluh) bank swasta terbesar lainnya di Indonesia, serta Dubai Islamic Bank PJSC yang merupakan salah satu bank Islam terbesar di dunia, telah membantu tumbuh kembang Panin Dubai Syariah Bank. Panin Dubai Syariah Bank terus berkomitmen untuk membangun kepercayaan nasabah dan masyarakat melalui pelayanan dan penawaran produk yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah serta memenuhi kebutuhan nasabah.
a. Dasar Hukum Pendirian
Akta Perseroan Terbatas No. 12 tanggal 8 Januari 1972, Notaris Moeslim Dalidd. Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI No.Y.A.5/284/4 tanggal 11 Desember 1979.
b. Kepemilikan
1) PT Bank Panin Tbk : 5.119.951.790 lembar Saham = 51,61% 2) Dubai Islamic Bank PJSC : 3.900.000.000 lembar Saham =
39,32 %
3) Masyarakat : 899.573.620 lembar Saham = 9,07 %
c. Pencatatan di Bursa Saham Bursa Efek Indonesia sejak 15 Januari 2014
d. Kode SahamPNBS
e. Modal Dasar Rp3.900.000.000.000Terbagi atas 39.000.000.000 lembar Saham dengan nilai nominal Rp100
f. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Rp991.952.541.000Terbagi atas 9.919.525.410 lembar Saham, dengan nilai nominal Rp100
g. Jaringan Usaha
21 Kantor, terdiri dari: 15 Kantor Cabang, 5 Kantor Cabang Pembantu dan 1 Kantor Kas (www.paninbanksyariah.co.id). 2. Visi Dan Misi Bank Panin Dubai Syariah
a. Visi
Menjadi bank Syariah progresif di Indonesia yang menawarkan produk dan layanan keuangan komprehensif dan inovatif
b. Misi
1) Peran aktif Perseroan dalam bekerjasama dengan Regulator: Secara profesional mewujudkan Perseroan sebagai bank Syariah yang lebih sehat dengan tata kelola yang baik serta pertumbuhan berkelanjutan
2) Perspektif nasabah: Mewujudkan Perseroan sebagai bank
31
dan layanan unggulan yang dapat berkompetisi dengan produk-produk bank Syariah maupun konvensional lain
3) Perspektif SDM/Staff: Mewujudkan Perseroan sebagai
bankpilihan bagi para profesional, yang memberikan kesempatan pengembangan karier dalam industri perbankan Syariah melalui semangat kebersamaan dan kesinambungan lingkungan sosial
4) Perspektif Pemegang Saham: Mewujudkan Perseroan sebagai
bank Syariah yang dapat memberikan nilai tambah bagi Pemegang Saham melalui kinerja profitabilitas yang baik di tandai dengan ROA dan ROE terukur
5) IT Support: Mewujudkan Perseroan sebagai perseroan yang unggul dalam pelayanan Syariah berbasis Teknologi Informasi yangmemberikan pelayanan yang baik dan berkualitas bagi para nasabah.(www.paninbanksyariah.co.id)
3. Struktur Organisasi Bank Panin Dubai Syariah
33
4. Produk-Produk Bank Panin Dubai Syariah a. Tabungan SimPel iB
Tabungan simpel iB ini diperuntukan untuk siswa dibawah umur untuk mengajari edukasi dan inklusi keuangan agar mendorong budaya menabung sejak usia dini. Tabungan ini menggunakan akad Wadiah yang berarti titipan, dimana nasabah mendapatkan bonus sesuai dengan kebijakan dari bank(www.paninbanksyariah.co.id).
b. Tabungan PAS iB
Tabungan ini adalah tabungan yang diperuntukkan untuk masyarakat Indonesia dengan mata uang rupiah. Imbal hasil dari tabungan ini didapatkan dari bonus yang diberikan sesuai dengan kebijakan bank(www.paninbanksyariah.co.id).
c. Tabungan Fleksibel iB
Tabungan Fleksibel iB adalah tabungan untuk transaksional dengan akad Mudharabah yang artinya nasabah akan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang sudah ditentukan oleh bank. d. Tabungan Bisnis iB
Tabungan Bisnis adalah Tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad Mudharabah Mutlaqah yang ditujukan untuk keperluaan penampungan dana usaha/bisnis. Imbal hasil didapatkan berdasarkan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang sudah ditentukan oleh bank(www.paninbanksyariah.co.id).
e. Giro PaS iB
Giro Pas iB adalah produk simpanan yang mudah dicairkan untuk jangka pendek sampai menengah dengan metode titipan yang bisa diambil sewaktu-waktu dengan mengunakan media cek/bg. Produk ini menggunakan akad Wadiah atau titipan yang dimana nasabah mendapatkan bonus sesuai dengan kebijakan bank. Produk ini bisa digunakan untuk perorangan atau perusahaan.
f. Deposito PaS iB
Deposito PaS iB merupakan Produk simpanan tidak likuid jangka pendek sampai menengah dengan tingkat keuntungan yang optimal dengan masa kontrak yang tertentu dan nominal penempatan yang juga tertentu. Keuntungan yang diperoleh nasabah berdasarkan bagi hasil dengan nisbah yang sudah ditentukan oleh bank.
g. Tabungan Haji Pas iB
Tabungan Haji PaS iB adalah tabungan berakad wadiah yang ditujukan untuk perencanaan ibadah Haji, dimana dananya tidak dapat dilakukan penarikan kecuali untuk pembayaran biaya ibadah Haji. Tabungan haji ini menggunakan akad wadiah yaitu titipan(www.paninbanksyariah.co.id).
h. Tabungan Rencana iB
Tabungan Rencana iB adalah tabungan berakad mudharabah yang ditujukan untuk segala jenis rencana dan memiliki dua tipe setoran yaitu setoran rutin dan setoran bebas dan dilengkapi dengan perlindungan asuransi jiwa. Tabungan ini mirip dengan deposito namun dicicil secara rutin dan tidak bisa diambil sewaktu-waktu karena sudah ada jatuh tempo untuk pencairan. i. Tabungan Umrah PaS iB
Tabungan Umrah PaS iB adalah simpanan dana pihak ketiga pada Bank Panin Syariah yang berdasarkan prinsip wadiah, dimana dananya tidak dapat dilakukan penarikan kecuali untuk keperluan keberangkatan Umrah.
j. Pembiayaan Pemilikan Rumah PaS
Pembiayaan Pemilikan Rumah PaS adalah pembiayaan pengadaan proferti seperti rumah, ruko baik itu dalam keadaan baru atau bekas. Akad yang digunakan dalam pembiayaan ini adalah musyarakah mutanaqisah yang artinya kerjasama antara nasabah dengan bank sebagai pihak ketiga untuk membelikan
35
rumah dan nasabah kemudian mengangsur dengan ikatan jaminan proferti yang dibeli.
k. Pembiayaan Pemilikan Mobil PaS
Pembiayaan Pemilikan Mobil PaS adalah pembiayaan pembelian mobil. Pembiayaan ini menggunakan akad murabahah mutanaqisah yang artinya kerjasama antara nasabah dengan bank sebagai pihak ketiga untuk membelikan mobil, kemudian nasabah mencicil angsuran untuk melunasi mobil dengan jaminan BPKB mobil itu sendiri.
l. Pembiayaan Investasi PaS
Pembiayaan Investasi adalah fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada perorangan, badan usaha maupun badan hukum untuk kebutuhan investasi(www.paninbanksyariah.co.id) .
m. Pembiayaan Modal Kerja
Pembiayaan Modal Kerja adalah fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada perorangan, badan usaha maupun badan hukum untuk kebutuhan modal kerja.
n. Pembiayaan Multi Jasa (PMJ) PaS
Pembiayaan ultijasa (PMJ) merupakan pembiayaan untuk pemenuhan kebutuhan serbaguna yang bersifat jasa/manfaat yang dibutuhkan nasabah.
o. Bank Garansi PaS iB
Bank Garansi Pa iB merupakan produk layanan dari Panin Bank Syariah (PBS) dalam penerbitan Bank Garansi yang menjadi mitra proyek Anda dalam transaksi bisnis dalam & luar negeri (www.paninbanksyariah.co.id).
B. Hasil Analisis Data
Pada hasil penelitian ini peneliti memaparkan data yang peneliti dapatkan dari laporan keuangan Bank Panin Dubai Syariah. Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan dalam bentuk jutaan rupiah kemudian diolah menjadi persentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Hasil olahan data menggunakan rumus diatas kemudian data diolah menggunakan SPSS 2.2 hasilnya sebagai berikut:
Tabel 4. 1
Komposisi DPK, PEMBIAYAAN dan ROA Pada Bank Panin Dubai Syariah Periode 2014-2018
(Dalam Jutaan Rupiah) Tahun
/Triwulan
Persentase Kenaikan dan Penurunan
DPK Pembiayaan ROA % Rp. % Rp. % 2014 I 2.674.295 71,65 1.922.186 1,78 1,45 II 2.967.373 68,18 3.253.693 2,5 1,64 III 3.834.621 66,97 3.531.105 2,09 1,82 IV 5.076.082 76,84 4.147.547 2,06 1,99 2015 I 5.171.092 93,36 4.284.254 1,22 1,56 II 5.554.336 87,18 4.872.128 0,49 1,22 III 5.775.013 50,60 5.142.288 0,45 1,13 IV 5.928.345 16,78 5.176.920 0,24 1,12 2016 I 5.805.681 12,27 4.982.792 0,16 0,20 II 6.512.872 17,25 5.069.781 0,04 0,36 III 6.607.711 14,41 5.038.335 -0,02 0,42 IV 6.899.007 16,37 5.321.601 0,02 0,37 I 7.533.778 29,76 5.606.041 0,12 0,80
Tahun Sekarang – Tahun Sebelumnya x 100% Tahun Sebelumnya
37 2017 II 8.210.445 26,06 6.340.254 0,25 0,45 III 7.785.784 17,82 6.174.662 0,22 0,29 IV 7.525.232 9,07 5.555.883 0,04 -10,77 2018 I 6.526.611 -12,89 4.967.109 -0,11 0,26 II 6.158.775 -24,98 4.791.453 -0,24 0,26 III 5.989.300 -23,07 5.019.921 -0,18 0,25 IV 6.905.806 -8,23 5.675.102 -0,021 0,26 Sumber: https://www.ojk.go.id
Maka berdasarkan data diatas, data akan dianalisis dengan menggunakan program SPSS 22, dengan memasukan data persentase yang didapatkan, yaitu sebagai berikut:
1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang berdistribusi normal.
Uji normalitas data dapat dilakukan dengan cara melihat gambar Normal P-P Plot of Regression Standardized Residualdimana jika penyebaran titik mengikuti dan mendekati
garis diagonalnya maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya, data dikatakan tidak berdistribusi normal, jika data menyebar jauh dari arah garis atau tidak mengikuti diagonal.
Gambar 4. 2
Normal P-Plot of Regression Standardized
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS 22, 2020
Tampak pada gambar normal P-Plot bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis tersebut. Maka regresi memenuhi asumsi normalitas karena model penelitian ini berdistribusi normal. Pengujian normalitas juga dapat dilihat melalui uji Kolmogorov Smirnov. Untuk lolos asumsi normalitas dengan uji Kolmogorov Smirnov nilai signifikansi harus diatas 0,05. Berikut ini uji Kolmogorov Smirnov:
Tabel 4. 2
Hasil Uji Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 20 Normal Parameter sa,b Mean .0000000 Std. Deviation 24.31247889 Most Extreme Difference s Absolute .145 Positive .145 Negative -.098- Test Statistic .145
39
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber:Hasil olahan data SPSS 22, 2020
Berdasarkan uji normalitas Kolmogorov Smirov test pada tabel diatas menunjukkan nilai Asymp.Sig.(2-tailed) 0,200 hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikasi lebih besar dari nilai tingkat kepercayaan α = 0,05 oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa data residual model regresi dalam penelitian ini terdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan (korelasi) yang signifikan di antara dua atau lebih variabel independen dalam model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan
Variance Inflation Factor(VIF). Nilai Tolerance yang rendah sama
dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cuttof yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10(Ghozali, 2013: 105-106).
Hasil uji multikolinieritas pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4. 3 Uji Multikolinieritas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 X1_DPK .429 2.329 X2_Pembiayaan .429 2.329
a. Dependent Variable: Y_ROA
Sumber:Hasil Olahan Data SPSS 22, 2020
1) Nilai Tolerance untuk variabel DPK sebesar 0,429 ≥ 0,10 dan nilai VIF sebesar 2,329 ≤ 10, sehingga variabel DPK dinyatakan tidak terjadi gejala multinolinieritas.
2) Nilai Tolerance untuk variabel Pembiayaan sebesar 0,429 ≥ 0,10 dan nilai VIF sebesar 2,329 ≤ 10, sehingga variabel Pembiayaan dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinieritas. c. Uji Autokeralasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi kesalahan pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadinya korelasi, maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Autokeralasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya (Ghozali, 2013:139).
Pada penelitian ini pengujian autokeralasi dilakukan dengan melihat nilai Durbin-Watson. Hasil uji Durbin-Watson adalah sebagai berikut: Tabel 4. 4 Uji Autokorelasi Model Summaryb M o d e l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .923a .853 .836 25.70287 1.988
a. Predictors: (Constant), X2_Pembiayaan, X1_DPK b. Dependent Variable: Y_ROA
Sumber:Hasil Olahan Data SPSS 22, 2020
Berdasarkan tabel uji autokorelasi diatas nilai
41
tabel signifikansi sebesar 0,05 dengan jumlah sampel N=20, maka diperoleh nilai dU sebesar 1,5367. Nilai DW sebesar 1,988 lebih besar dari nilai dU yaitu 1,5367 dan harus kurang dari (4-du) yakni 4-1,5367 = 2,4633 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas menggunakan metode gjejser dengan cara meregresi nilai absolute residual terhadap variabel dependen atau
undstandarlized residual sesuai variabel dependen. Sedangkan
untuk pengambilan keputusannya adalah jika nilai signifikansi lebih besar dari nilai α (0,05) maka data tidak mengandung heteroskedastisitas, jika nilai signifikansi kurang dari nilai α (0,05) maka terdapat gejala heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:142).
Tabel 4. 5 Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 12.790 5.056 2.530 .022 X1_DPK .003 .002 .561 1.633 .121 X2_Pembiayaan -.078- .075 -.359- -1.044- .311
a. Dependent Variable: ABRESID
Sumber:Hasil Olahan Data SPSS 22,2020
Dari tabel uji heteroskedastisitas diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi pada variabel DPK sebesar 0,121 dan variabel Pembiayaan sebesar 0,311 lebih besar dari nilai α =0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi.
2. Uji Hipotesis a. Uji t
Uji t bertujuan untuk menguji apakah secara individu ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian secara parsial untuk setiap koefisien regresi diuji untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel bebas dengan variabel terikat pada tingkat signifikansi yang dipilih.
Hasil uji t dapat dilihat dari nilai Prob. t hitung ( di tunjukan pada prob) lebih kecil dari tingkat kesalahan alpha 0,05 yang telah ditentukan maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, sedangkan apabila nilai prob. t hitung lebih besar dan tingkat kesalahan 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya. Dasar pengambilan keputusan:
1) Thitung > Ttabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima 2) Thitung < Ttabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak
Berdasarkan signifikansi: 1) Ho: nilai signifikan t > 0,05
Jika nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak berarti bahwa variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signigikan terhadap variabel dependen. 2) H1: nilai signifikan t < tingkat 0,05
Jika nilai signifikan < 0,05 maka Ho ditolak danH1 di terima berarti bahwa variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Priyatno, 2014:163)
Uji t dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel, taraf signifikansi 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) = n-k-1 atau 20-2-1 = 17 (n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel independen). Dengan pengujian 2 sisi
43
(signifikan = 0,025), maka hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar 2,10982. Tabel 4. 6 uji t. Test Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 22.235 8.545 2.602 .019 X1_DPK .013 .003 .638 4.495 .000 X2_Pembiayaan .305 .127 .341 2.403 .028
a. Dependent Variable: Y_ROA
Sumber:Hasil Olahan Data SPSS 22, 2020.
Dengan pengujian dua sisi (signifikansi = 0,025), maka diperoleh hasil ttabel 2,10982 sehingga dapat hasil pengujian sebagai berikut:
1) Hipotesis 1
Dengan hipotesis sebagai berikut:
Ho1 :DPK tidak mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas pada Bank Panin Dubai Syariah Periode 2014-2018. Ha1 :DPK mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas pada
Bank Panin Dubai Syariah Periode 2014-2018.
Nilai thitung> ttabel (4,495 > 2,10982) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05) maka Ho1ditolak dan Ha1 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa Dana Pihak Ketiga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA pada bank panin dubai syariah periode 2014-2018.
2) Hipotesis 2
Dengan hipotesis sebagai berikut:
Ho2 :Pembiayaan tidak mempunyai pengaruh terhadap
profitabilitas pada Bank Panin Dubai Syariah Periode
Ha2 :Pembiayaan mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas pada Bank Panin Dubai Syariah Periode 2014-2018. Nilai thitung> ttabel (2,403 > 2,10982) dan signifikansi < 0,05 (0,028 < 0,05) maka Ho2ditolak Ha2 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank Panin Dubai Syariah Periode 2014-2018.
b. Uji f
Uji f bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan atau keseluruhan. Uji f untuk menguji apakah variabel bebas yang digunakan dalam model mampu menjelaskan perubahan-perubahan nilai variabel tergantung atau tidaknya. Untuk menyimpulkan apakah model masih dalam kategori cocok atau tidaknya. Pengujian ini dapat dilakukan dengan mengamati nilai signifikan f pada tingkat (5)%. Analisis didasarkan pada perbandingan antara nilai signifikan f dengan nilai signifikan 0,05 pengujian ini dapat dilakukan dengan hipotesis:
Berdasarkan nilai signifikansi:
1) Ho: Nilai Signifikan F > tingkat 0,05
Jika nilai signifikan F > tingkat 0,05 maka Ho diterima Ha ditolak berarti bahwa variabel independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2) Ha: Nilai Signifikan F < tingkat 0,05
Jika nilai F < tingkat 0,05 maka Ha diterima Ho ditolak artinya bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen (Priyatno, 2014:163)
Berdasarkan nilai fhitung dan ftabel
1) Jika nilai fhitung > ftabel maka variabel bebsa berpengaruh terhadap Y artinya Ho ditolak.
45
2) Jika nilai fhitung< ftabel maka variabel bebas tidak berpengaruh terhadap Y artinya Ho diterima (Trihendradi, 2013:96)
Tabel 4. 7 Uji F. Test
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 65084.914 2 32542.457 49.259 .000b
Residual 11230.836 17 660.637
Total 76315.750 19
a. Dependent Variable: Y_ROA
b. Predictors: (Constant), X2_Pembiayaan, X1_DPK
Sumber:Hasil Olahan Data SPSS 22, 2020.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai fhitung sebesar 49,259 dengan signifikansi sebesar 0,000. Nilai ftabel pada tabel statistik dengan α = 0,05 dengan df 1 (jumlah variabel-1) atau 3-1 = 2 dan df 2 (n-k-1) atau 20-2-1 = 17 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen). Nilai ftabel sebesar 3,59.
Fhitung > Ftabel (49,259 > 3,59) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho3 ditolak Ha3 diterima artinya bahwa variabel independen secara simultan (keseluruhan) berpengaruh terhadap variabel dependen. Jadi dapat disimpulkan Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan berpengaruh secara simultan terhadap ROA pada Bank Panin Dubai Syariah Periode 2014-2018.
c. Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen (Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan) menjelaskan variabel dependen (ROA) untuk mengetahui besar persentase variabel terikat yang dijelaskan pada variabel independen.
Tabel 4. 8 Hasil Uji R2
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .923a .853 .836 25.70287
a. Predictors: (Constant), X2_Pembiayaan, X1_DPK b. Dependent Variable: Y_ROA
Sumber:Hasil Olahan Data SPSS 22, 2020.
Berdasarkan tabel uji R2 diatas, diperoleh nilai R adalah 0,923 dan koefisien determinasi sebesar 0,853 atau 85,3%. Besarnya nilai koefisen determinasi menunjukkan bahwa variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan mampu menjelaskan variabel dependen yaitu ROA sebesar 85,3% yang artinya ROA dipengaruhi oleh variabel penelitian yaitu Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan sedangkan sisanya sebesar 14,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian.
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linearberganda digunakan untuk menguji pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh DPK dan Pembiayaan terhadap profitabilitas (ROA). Persamaan regresinya adalah:
Y = α+ β1X1 + β2X2
Keterangan:
Y = Profitabilitas (Return On Asset X1 = Dana Pihak Ketiga (DPK) X2 = Pembiayaan
α = Konstanta
β1 = Koefisien regresi 1 β2 = Koefisien regresi 2
47
Analisis regresi linear berganda dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Berikut hasil olahan regresi yang diperoleh:
Tabel 4. 9
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 22.235 8.545 2.602 .019 X1_DPK .013 .003 .638 4.495 .000 X2_Pembiayaan .305 .127 .341 2.403 .028
a. Dependent Variable: Y_ROA
Sumber:Hasil Olahan Data SPSS, 2020.
Dari tabel uji regresi linear berganda diatas dapat dilihat bahwa nilai konstanta sebesar 22,235 dan nilai koefisien regresi variabel X1(DPK) sebesar 0,013 dan koefisien regresi variabel X2 (Pembiayaan) sebesar 0,305. Jadi nilai koefisien regresi masing-masing variabel diatas dapat dirumuskan sebagai berikut:
ROA = 22,235 + 0,013 DPK + 0,305 Pembiayaan
Penjelasan dari hasil angka yang di dapatkan dari pengujian persamaan regresi berganda diatas dijelaskan sebagai berikut:
α = Nilai elastisitas konstanta sebesar 22,235 artinya bahwa jika variabel independen yaitu X1 (DPK) dan X2 (Pembiayaan) bernilai 0, maka besarnya ROA yang terjadi adalah sebesar 22,235.
β1X1= Nilai variabel β1 DPK bernilai positif yaitu sebesar 0,013 artinya setiap kenaikan 1% dari DPK maka tingkat ROA akan meningkat sebesar 0,013% dengan asumsi variabel lain tetap. Semakin naik DPK maka semakin naik ROA. β2X2 = Nilai variabel β2 pembiayaan bernilai positif yaitu sebesar
0,305 artinya setiap kenaikkan 1% dari pembiayaan maka tingkat ROA akan meningkat sebesar 0,305% dengan
asumsi variabel lain tetap. Semakin naik pembiayaan maka semakin naik ROA.