• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Regresi Linear Sederhana

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 27-36)

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel Budaya Organisasi The Telkom Way terhadap Kinerja Karyawan PT.Telkom Witel Tangerang, dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis regresi.

Analisis regresi sederhana dilakukan dengan Budaya Organisasi The Telkom Way sebagai variabel (X) dan Kinerja Pegawai PT. Telekomunikasi Indonesia sebagai variabel (Y)

Tabel 4.2.8.1

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .693a .480 .469 2.466

a. Predictors: (Constant), BOTTW(X)

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS diatas dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi atau R square sebesar 0,480. Angka ini memiliki makna 48% variabel budaya organisasi mempengaruhi variabel kinerja pegawai, sedangkan 52% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dapat diukur dalam penelitian ini.

Tabel 4.2.9.1

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 18.477 4.115 4.490 .000

BOTTW(

Hasil dari uji Coefficient pada tabel4.2.8.2.1 ditemukan nilai konstanta (a) = 18,477 dan nilai beta (b) dengan nilai signifikan 0,000. Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan perhitungannya adalah sebagai berikut :

Y = a + bx Y = 18,477 + 693x

Pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai koefisien regresi untuk variabel Budaya Organisasi sebesar 0,684 dengan nilai signifikan 0,000 terhadap kinerja karyawan. Nilai koefisien regresi positif maka menunjukkan arah hubungan yang searah dimana variabel Independen(X) yaitu Budaya Organisasi akan mempengaruhi variabel Y yaitu Kinerja Karyawan.

Dari persamaan regresi linear sederhana pengaruh Budaya Organisasi The Telkom Way terhadap Kinerja Karyawan PT.Telkom Indonesia witel Tangerang, dapat peneliti berikan analisis yakni semakin ditingkatkan 1 point pada variabel bebas maka akan diikuti semakin meningkatnya variabel terikat. Yang artinya semakin tingginya Budaya Organisasi The Telkom Way maka akan meningkat pula Kinerja Karyawan PT.Telkom Indonesia witel Tangerang.

Tabel 4.2.10.1

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 269.242 1 269.242 44.277 .000b

Residual 291.878 48 6.081

Total 561.120 49

a. Dependent Variable: KP(Y)

Pada tabel 4.2.10.1 (ANOVA), terbaca nilai Fhitung sebesar 44,277 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil daripada 0,05 (dalam kasus ini menggunakan tarif signifikasi α = 5% ), maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat tersebut.

Biasanya output ini digunakan untuk menguji hipotesis :

Ho : Tidak ada pengaruh antara Budaya Organisasi The Telkom Way terhadap Kinerja Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Tangerang

Ha : Ada pengaruh antara Budaya Organisasi The Telkom Way terhadap Kinerja Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Tangerang

Berdasarkan uji hipotesis apabila Fhitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Apabila Fhitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

4.3 Pembahasan

Dalam penelitian ini berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi The Telkom Way terhadap Kinerja Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Tangerang” peneliti memperoleh sebanyak 50 responden. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan PT.Telekomunikasi Indonesia Witel Tangerang

Menurut Rosady Ruslan, budaya organisasi merupakan perpaduan antara kepercayaan, harapan-harapan, dan nilai-nilai yang ditampilkan oleh para

sebuah organisai yang dapat digunakan sebagai identitas organisasi yang membedakan antara organisasi satu dengan organisasi lainnya.

Budaya organisasi yang terbina dengan baik dalam perusahaan akan mempengaruhi perilaku karyawan yang selanjutnya akan bermuara pada prestasi kerja karyawan. Berbagai tindakan yang dilakukan oleh seseorang tentunya berbeda-beda dalam bentuk perilakunya. Dalam organisasi, implementasi budaya dirupakan dalam bentuk perilaku, artinya perilaku individu dalam organisasi akan diwarnai oleh budaya organisasi yang bersangkutan. Perilaku karyawan yang sesuai dengan budaya organisasi tersebut akan memberikan efek pada meningkatnya kinerja karyawan, karena budaya

Budaya organisasi merupakan “ruh” organisasi, karena disana bersemayam filosofi, visi dan misi organisasi yang akan menjadi kekuatan penting bagi perusahaan untuk berkompetisi. Budaya organisasi tersebut mampu membentuk perilaku sesuai yang diharapkan oleh perusahaan terkait dengan kinerja karyawan. Perilaku yang selaras dengan kebijakan perusahaan akan mampu menciptakan kepuasan kerja bagi karyawan sehingga kepuasan kerja itu dapat menjadi pemicu kinerja karyawan yang berkualitas sesuai harapan perusahaan. Pada dasarnya semakin positif perilaku kerja karyawan maka semakin besar pula kepuasan kerjanya, sehingga memberikan dampak pada si karyawan untuk mampu meningkatkan kinerjanya. Karyawan yang sudah memahami keseluruhan nilai-nilai organisasi akan menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai kepribadian organisasi. Nilai dan keyakinan tersebut akan diwujudkan menjadi

perilaku keseharian mereka dalam bekerja, sehingga akan menjadi kinerja individual dan masing-masing kinerja individu yang baik akan menimbulkan kinerja organisasi yang baik pula.

Dalam hal ini Budaya Organisasi PT. Telkom adalah “The Telkom Way”1. Sejak tahun 2009 dilakukan transformasi budaya baru Perusahaan yang disebut dengan “The Telkom Way”. Pengembangan budaya selanjutnya, dilakukan pada tahun 2013 dengan ditetapkannya Arsitektur Kepemimpinan Dan Budaya Perusahaan (AKBP) TelkomGroup. The Telkom Way digambarkan menyerupai sebuah bangunan yang memiliki dasar penopang basic belief yaitu Always The Best yang berakar pada spirit ihsan, karena sebagai makhluk Tuhan yang mulia maka kita harus mampu mempersembahkan yang terbaik dalam setiap pekerjaan kita. Pada pilarnya terdapat core value (Solid – Speed – Smart) dengan memegang princip To Be The star Pada Atap bangunan terdapat key behaviour (imagine – focus – action) dengan bertindak To Be The Star

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada budaya organisasi responden memberikan jawaban atas Budaya Organisasi The Telkom Way di PT.Telekomunikasi Indonesia Witel Tangerang sebagai berikut : Budaya Organisasi The Telkom Way yang disosialisasikan pimpinan atas, sebanyak 22 orang karyawan atau 44% responden menyetujui dan menerima untuk bekerja secara aktif, penuh ketekunan, dan mampu menyelesaikan tugas dengan tuntas. Kemudian sebanyak 28 karyawan atau 56% responden sangat menerima dan menyetujui untuk bekerja secara aktif, penuh ketekunan, dan mampu

organisasi The Telkom Way yaitu Enthusiasm, kesungguhan dan keinginan untuk mencapai kinerja yang lebih baik.

Selain itu berdasarkan data yang didapat sebanyak 21 orang atau 42% menyetujui dan 29 orang atau 58% sangat menyetujui memberikan kontribusi yang maksimal baik waktu, pikiran, dan tenaga untuk mencapai hasil yang terbaik dalam bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan bekerja secara maksimal demi perkembangan perusahaan.

Sebanyak 22 orang karyawan atau 44% responden menyetujui bahwa mereka selalu fokus dalam bekerja untuk dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Kemudian sebanyak 28 orang karyawan atau 56% responden sangat sangat menyetujui untuk selalu fokus dalam bekerja untuk dapat mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan mampu mengikuti Budaya organisasi Perusahaan yang mengharuskan mereka untuk selalu fokus dalam bekerja agar pekerjaan tidak terbengkalai.

Budaya Organisasasi yang ada diterima dan dijalani sebanyak 29 orang karyawan atau sebesar 58% responden mampu menyelesaikan tugas dan pekerjaan dengan hasil yang berkualitas, kemudian sebanyak 21 orang karyawan atau 42% responden sangat menyetujui untuk mampu menyelesaikan tugas pekerjaan dengan hasil yang berkualitas. Dari hasil penelitian yang didapatkan menggambarkan bahwa karyawan berusaha dengan baik untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Hal ini akan membuat PT.Telkom Indoensia Witel Tangerang mampu mnecapai target mereka setiap tahun.

Pada pertanyaan saya selalu hadir di tempat kerja tepat waktu, terdapat jawaban 23 orang atau 46% setuju dan 27 orang atau 54% sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa semua responden sadar akan pentingnya tanggung jawab dari hal kecil yaitu mengenai kehadiran. Disini menunjukkan karyawan mengetahui tentang tanggung jawab mereka, maka tentu mereka bertanggung jawab juga dengan pekerjaannya.

Di dalam Kinerja Pegawai Sebanyak 15 orang karyawan atau 30% responden setuju untuk bekerja sama dengan rekan kerja dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas. kemudian 35 orang karyawan atau 70% responden sangat setuju untuk bekerjasama dengan rekan kerja dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas, hal ini menunjukkan semua karyawan mampu dan melaksanakan kerjasama dengan rekan kerjanya. Hal ini dikarenakan karyawan benar-benar mengerti pentingnya teamwork dalam pekerjaan. Selain dapat mensukseskan tujuan perusahaan, teamwork yang baik juga dapat menciptakan solidaritas yang kuat di dalam kantor PT.Telkom Witel Tangerang.

Sebanyak 8 orang karyawan atau 16% responden PT.Telkom Witel Tangerang kurang menyetujui atau ragu-ragu bahwa mereka mampu mengerjakan tugas mereka secara individu, namun 18 orang karyawan atau 36% responden setuju bahwa mereka mampu menyelesaikan tugas secara individu, dan 24 orang karyawan atau 48% responden sangat setuju bahwa mereka mampu mengerjakan tugas secara individu. Beberapa karyawan yang ragu untuk mampu mengerjakan tugas secara individu mungkin karena mereka terbiasa mendapatkan pekerjaan

telekomunikasi dan jaringan. Jadi memang semua divisi harus saling terkoordinir satu sama lain.

Sebanyak 20 orang karyawan atau 40% responden setuju bahwa mereka memahami dan menguasai pekerjaannya sehingga mereka mampu menyelesaikan tugas dalam bekerja, dan sebanyak 30 orang karyawan atau 60% responden sangat setuju dan dapat dikatakan mereka sangat memahami dan menguasai pekerjaan mereka sehingga mereka mampu menyelesaikan tugas dengan baik dalam bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa semua responden menguasai jobdesk mereka. hal ini tentu menguntungkan bagi PT.Telekomunikasi Indonesia Witel Tangerang karena jika dengan ini karyawan akan mampu mengerjakan tugas pekerjaan mereka dengan hasil yang baik.

Organisasi dapat diartikan sebagai suatu wadah yang menampung orang-orang yang berusaha mencapai tujuan bersama. Budaya Organisasi dapat dikatakan mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan. dari hasil penelitian yang berjudul “Budaya Organisasi The Telkom Way terhadap Kinerja Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Tangerang” memiliki tingkat hubungan yang kuat berada diantara 0,600 – 0,799, hal tersebut dapat dilihat pada hasil analisa uji koefisien korelasi rank spearmen, yaitu nilai korelasinya adalah 0,693

Hasil tersebut menyiratkan tentang pentingnya budaya organisasi dalam mempengaruhi kinerja karyawan dan lingkungan kerja itu sendiri. Dimana, hal tersebut mempengaruhi tingkat kualitas pekerjaan yang menajid salah satu

indikator yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, namun ada terdapat faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan.

Dengan adanya budaya organsiasi yang diterapkan pada PT. Telekomuniaksi Indonesia akan berpengaruh pula pada kinerja karyawan yang ada pa PT. Telekomunikasi Indonesia. Hal ini dikarenakan bahwa segala yang menjadi kebiasaan ataupun tradisi yang ada dan ditularkan secara turun temurun dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh bagi hasil kerja yang dihasilkan oleh karyawan.

Setelah hasil perhitungan kuesioner yang diperoleh skor tertinggi pada budaya organisasi The Telkom Way adalah Smart, hal ini dikarenakan adanya kesadaran yang dimiliki karyawan tentang pentingnya berfikir cermat dalam menyikapi pekerjaan. Kecerdasan yang dimiliki karyawan akan melancarkan pekerjaan mereka dan meminimalisir kendala dalam bekerja.

Sedangkan hasil perhitungan yang diperoleh skor tertinggi pada kinerja karyawan adalah mengenai kejujuran, hal ini dikarenakan para pegawai menjunjung tinggi kejujuran dalam pekerjaan mereka, apalagi PT.Telekomunikasi Indonesia adalah perusahaan BUMN, yang artinya perusahaan ini digerakkan oleh Negara, dimana pastinya nilai-nilai kejujuran selalu ditekankan oleh pemimpin perusahaan.

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 23, hasil analisa uji koefisien korelasi rank Spearman dapat diketahui korelasinya adalah 0,693 yang terdapat hubungan yang kuat dan terdapat pengaruh yang signifikan antar dua

karyawannya.

Berdasarkan hasil niali Rsquare menunjukkan nilai sebesar 0, 480 yang artinya besar pengaruh dimensi-dimensi XI terhadap Y2 sebesar 48% : sisanya sebesar 52% dipengaruhi oleh afktor lain.

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 27-36)

Dokumen terkait