• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Sejarah

PT. Telekomunikasi Indonesia atau bisa di sebut PT. Telkom merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia dan karenanya tunduk pada hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Dengan statusnya sebagai perusahaan milik negara yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Saham, pemegang saham mayoritas Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia sedangkan sisanya dikuasai oleh Publik. Saham perusahaan di perdagangkan di BEI, NYSE, LSE DAN Public Offering Without Listing (“POWL”) di Jepang.1

PT. Telkom memiliki sejarah berdiri yang panjang. Pada awalnya di kenal sebagai sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap atau dengan nama “JAWATAN”.tahun 1961 status jawatan diubah menjadi perusahaan Negara Pos dana Telekomunikasi (PN Postel), PN Postel dipecah menajdi perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Pada tahun 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi perusahaan umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi Nasional maupun

(2)

Indonesia sebagai nama perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia.

4.1.1.1 Gambaran Umum PT. Telkom Witel Tangerang

Witel (Tangerang) merupakan unit organisasi Telkom yang berada langsung di bawah Koordinasi EVP Telkom Regional II (Jabodetabek) dengan fungsi utama sebagai kantor pelayanan dengan cakupan operasional meliputi kawasan kota Tangerang Selatan. Witel tangerang berperan sebagai koordinator eksekusi aktivitas bisnis di level operasional untuk semua layanan Telecommunication – Information – Media – Edutaiment – dan Services (TIMES) serta seluruh segmen yakni Consumer, Business, dan Enterprise yang dikelola oleh Divisi Fungsional.

Tata pengelolaan Witel Tangerang dan koordinasi antar unit internal PT. Telkom baik secara teritorial maupun fungsional diatur pada PD202.06/r.03/HK200/COP-J4000000/2015.Witel Tangerang sebelumnya memiliki cakupan dan batasan wilayah 21 STO (Sentral Telepon Otomat).

Wilayah Tangerang merupakan pusat konsentrasi bisnis di provinsi Banten dan salah satu wilayah penyangga Ibu kota Jakarta. Selain itu, banyaknya pembangunan di bidang properti di kawasan ini membuat wilayah Tangerang mengalami perkembangan yang sangat pesat. 1

(3)

Tabel 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT.Telkom Indonesia

Core Industry

Telkom Group adalah satu-satunya BUMN telokompnikasi serta

penyelenggara layanan

telekomonikasi dan jaringan terbesar di indonesia. Telkom Group melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia dengan rangkaian lengkap layanan telekomunikasi yang mencangkup sambungan telpon kabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data. Telkom Group juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan edutainment, termasuk cloud-based,and server-based managed service, layanan e-Payment dan IT enabler, e-Commercedan layanan portal lainnya.

(4)

Corporate culture The Telkom Way

Basic Relief Always The Best

Core Values Solid, Speed, Smart

Key Behaviours Imagine, Focus, Action

Inisiatif Strategis  Pusat Keunggulan

 Fokus pada portofolio dengan pertumbuhan atau value yang tinggi

 Percepatan ekspansi internasional

 Transformasi biaya pengembangan IDN (id-Access, id-Ring, id-Con).  Indonesia Digital Solution

(“IDS”) – Layanan konvergen pada solusi ekosistem digital.

 Indonesia Digital Platform (“IDP”) – platform enabler

(5)

untuk pengembangan ekosistem digital.

 Eksekusi sistem pengelolaan anak perusahaan terbaik.  Mengelola portofolio melalui

BoE dan CRO

 Meningkatkan sinergi di dalam Telkom Group.

Alamat Kantor Pusat Jl. Japati No 1 – Bandung Indonesia. Kode pos: 40133

Telepon +62-22-4521404

Fax +62-22-7206757

Email Corporate_comm@telkom.co.id

Alamat WITEL Tangerang Jl. Pahlawan Seribu No.01,Kec Tangerang Banten 15310 Telepon Fax

(6)

4.1.2 Visi dan Misi

Witel Banten Timur menerapkan nilai The Telkom Way yang telah ditetapkan oleh CEO sebagai bentuk penyesuaian nilai yang ingin ditanamkan seiring dengan perubahan visi dan misi yang baru. Keunikan pada budaya baru Telkom terletak pada 3 elemen kunci sukses berkesinambungan, yaitu

1. Telkom Corporate Philosophy “Always the best”,

2. Telkom Leadership Architecture “Lead by Heart, Managed by Head” dan 3. The Telkom Way “Solid-Speed-Smart (3S)”

Visi Witel Banten Timur sejalan dengan Visi Korporasi yaitu “To become a leading Telecommunication, Information, Media, Edutainment and Services (“TIMES”) player in the region”.

Sedangkan Misi Witel Banten Timur juga sejalan dengan misi Divisi Telkom Regional II.

To provide “more for less” TIMES services.

To be the role model as the best managed corporation in Indonesia. Untuk menuju visi jangka panjang, insan Telkom didukung dengan :

Corporate Culture : The Telkom Way Basic Relief : Always The Best Core Values : Solid, Speed, Smart

(7)

Key Behaviour : Imagine, Focus, Action

4.1.3 Struktur Organisasi PT. Telkom Witel Tangerang

Struktur Organisasi Witel Banten Timur sesuai dengan PR.208.18/r.00/HK.200/COPJ4000000/2015 tgl 30 April 2015 perihal daftar posisi dan formasi, proses bisnis, dan uraian fungsi organisasi Divisi Regional.

Gambar 3.5 Struktur Organisasi

5 6 7 Deputy General Manager Costumer Service Manager Home Service Manager Maintenance Service Manager Network Acces Manager Wholesal e Manager Human Resource Manager Finance Manager Costumer Care Personal Service Manager Optima Manager Acess Operation Manager IT Service Manager Payment Collection Manager General Support &Logistic Manager War Room Manager General Manager

(8)

4.1.4 Logo PT. Telkom Indonesia

Logo TELKOM terus berganti sepanjang pergantian masa, untuk saat ini logo dari PT.TELKOM sendiri telah berganti dengan logo yang pada gambar diatas, perubahan logo tersebut diresmikan pada 16 Agustus 2013. Dengan mengambil semangat HUT RI ke-68, Telkom memperkenalkan penampilan baru logo Telkom yang mencerminkan komitment Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia. Penampilan logo baru tersebut mencakup perubahan logo secara menyeluruh dan terintegrasi dengan empat aspek dasar perusahaan, yaitu transformasi bisnis, infrastruktur, sistem dan model operasi serta sumber daya manusia.

Secara rinci arti logo baru Telkom adalah :

a. Expertise : makna dari lingkungan sebagai simbol dari kelengkapan produk dan layanan dalam portifolio bisnis baru TELKOM yaitu TIME (Telecommunication,Information, Media & Edutainment)

(9)

b. Empowering : makna dari tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar

c. Assured : makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat.

d. Progressive : kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru

e. Heart : simbol dari telapang tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan.

Filosofi Warna

Merah memiliki arti : Berani, Cinta, Energi, Ulet Mencerminkan spirit Telkom untuk selalu optimis dan berani dalam menghadapi tantangan dan perusahaan.

Putih memiliki arti : Suci, Damai, Cahaya, Bersatu Mencerminkan spirit Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa

Hitam memiliki arti : Warna Dasar Melambangkan kemauan keras.

Abu memiliki arti : Warna Transisi Melambangkan teknologi.

Dengan tetap mengacu kepada filosofi Telkom Corporate, yaitu Always The Best adalah sebuah keyakinan dasar untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang dilakukan dan senantiasa memperbaiki hal-hal yang biasa menjadi sebuah kondisi yang lebih baik, dan pada akhirnya akan membawanya menjadi yang terbaik.

(10)

1.2. Hasil Penelitian

4.2.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.2.1.1

Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase

1 Laki-laki 28 56%

2 Perempuan 22 44%

Total 50 100%

(Sumber : Analisa Pengolahan Data Dengan SPSS 23)

Berdasarkan temuan data penelitian pada Tabel 4.2.1.1 mengenai jenis kelamin, diperoleh rincian data sebagai berikut : responden paling banyak berjenis kelamin laki-laki sebanyak 28 atau 56.0% dan responden perempuan sebanyak 22 atau 44.0%

4.2.2 Karakteristik respondene berdasarkan usia 4.2.2.1

Usia Responden

Usia Responden Jumlah Respoden Presentase

20 Tahun – 25 Tahun 8 16% 25 Tahun – 30 Tahun 9 18% 30 Tahuun – 35 Tahun 5 10% 35 Tahun – 40 Tahun 1 2% 40 Tahun Keatas 27 54% Total 50 100%

(11)

(Sumber : Analisa Pengolahan Data Dengan SPSS 23)

Terlihat jelas perolehan data penelitian yang terkumpul dalam Tabel 4.2.2.1 mengenai usia responden, dengan perincian data sebagai berikut : responden paling banyak berada pada usia 40 Tahun keatas sebanyak 27 orang atau 54.0%, sedangkan yang berusia 20-25 tahun sebanyak 8 orang atau 16.0 %. Selanjutnya yang berusia 25-30 tahun sebnayak 9 orang atau 18.0%, 30-35 tahun sebanyak 5 orang atau 10.0%, 35-40 tahun sebanyak 1 orang atau 2.0%.

4.2.3 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan Tabel 4.2.3.1

Pendidikan Terakhir Responden

No. Pendidikann Terakhir Jumlah Responden 1. DIPLOMA 9 2. SARJANA 20 3. SMA/SMK 21 Total 50

(Sumber : Analisa Pengolahan Data Dengan SPSS 23)

Dapat dilihat dari Tabel 4.2.3.1 mengenai pendidikan terakhir yang dimiliki responden dengan perincian data sebagai berikut : Diploma sebanyak 9 orang atau 18.0% persen, Sarjana 20 orang atau 40.0 % dan SMA/SMK sebanyak 21 orang atau 42.0 % .

(12)

4.2.4 Karakteristik berdasarkan Lama Bekerja Tabel 4.2.4.1

Lamanya Bekerja Responden

No Lamanya Bekerja Jumlah Responden

1 1 Tahun – 3 Tahun 3

2 3 Tahun – 5 Tahun 20

3 Diatas 7 Tahun 27

Total 50

(Sumber : Analisa Pengolahan Data Dengan SPSS 23)

Mengacu perolehan data penelitian pada tabel 4.2.4.1 mengenai lama bekerja di PT. Telkom Witel Tangerang, diperoleh perincian data sebagai berikut : 1-3 Tahun sebanyak 3 orang atau 6.0 %, 3-5 Tahun 20 orang atau 40.0%, dan diatas 7 Tahun 27 orang atau 54%.

4.2.5 Variabel X : Budaya Organisasi The Telkom Way Tabel 4.2.5.1

( n = 50 )

Responden selalu mengutamakan kepentingan perusahaan diatas kepentingan pribadi dala urusan pekerjaan

No Kriteria Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tidak Setuju 2 4%

2 Kurang Setuju 6 12%

3 Setuju 24 48%

4 Sangat Setuju 18 36%

Total 50 100%

(13)

Sesuai temuan di atas pada tabel 4.2.5.1 mengenai saya selalu mengutamakan kepentingan perusahaan diatas kepentingan pribadi dalam urusan pekerjaan, dengan perincian berikut : tidak setuju sebanyak 2 rang atau 4.0%, kurang setuju sebanyak 6 orang atau 12.0%, setuju sebanyak 24 orang atau 48.0% dan sangat setuju sebanyak 18 orang atau 35.0%.

Dari temuan data penelitian di atas adanya jawaban tidak setuju dan kurang setuju menunjukkan bahwa masih ada karyawan yang integritasnya rendah karena tidak selalu mengutamakan kepentingan perusahaan diatas kepentingan pribadinya dalam urusan pekerjaan.

Tabel 4.2.5.2 ( n =50 )

Responden bekerja secara aktif, penuh ketekunan, dan mampu menyelesaikan tugas dengan tuntas

No Kriteria Jawaban Frekuensi Persentase

1 Setuju 22 44%

2 Sangat Setuju 28 56%

Total 50 100%

(Sumber : Analisa Pengolahan Data Dengan SPSS 23)

Dapat dilihat perolehan data dalam tabel 4.2.5.2 mengenai saya bekerja secara aktif, penuh ketekunan, dan mampu menyelesaikan tugas dengan tuntas. Dengan perincian data sebagai berikut : setuju sebanyak 22 orang atau 44.0%, sangat setuju sebanyak 28 orang atau 56.0%.

Data di atas menunjukkan bahwa semua responden mampu bekerja dengan baik dan menyelesaikan pekerjaan dengan tuntas.

(14)

Tabel 4.2.5.3 ( n =50 )

Responden memberikan kontribusi yang maksimal baik waktu, pikiran, dan tenaga untuk mencapai hasil yang terbaik dalam bekerja

No Kriteria Jawaban Frekuensi Persentase

1 Setuju 21 42%

2 Sangat Setuju 29 58%

Total 50 100%

(Sumber : Analisa Pengolahan Data Dengan SPSS 23)

Dari hasil data penemuan penelitian pada tabel 4.2.5.3 mengenai saya memberikan kontribusi yang maksimal baik waktu, pikiran, dan tenaga untuk mencapai hasil yang terbaik dalam bekerja, dengan perincian data sebagai berikut : setuju sebanyak 21 orang atau 42.0% dan sangat setuju sebanyak 29 orang atau 58.0%.

Berdasarkan hasil penemuan penelitian di atas menunjukkan bahwa seluruh karyawan memberikan jawaban positif yang artinya seluruh responden telah memberikan kontribusi yang maksimal terhadap perusahaan baik waktu, pikiran dan tenaganya untuk mencapai hasil yang terbaik dalam bekerja.

Tabel 4.2.5.4 ( n =50 )

Responden akan menawarkan diri untuk membantu menyelesaikan pekerjaan temannya yang menghadapi kendala

No Kriteria Jawaban Frekuensi Persentase

1 Kurang Setuju 1 2%

2 Setuju 31 62%

3 Sangat Setuju 18 36%

(15)

(Sumber : Analisa Pengolahan Data Dengan SPSS 23)

Dari data hasil penelitian pada tabel 4.2.5.4 mengenai pada saat teman saya menghadapi kendala dalam bekerja, saya akan menawarkan diri untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya, dengan rincian data sebagai berikut : kurang setuju sebanyak 1 orang atau 2.0%, selanjutnya setuju sebanyak 31 orang atau 62.0 % dan sangat setuju sebanyak 18 orang atau 36.0%.

Dari hasil penelitian data diatas masih ada karyawan yang kurang setuju, artinya masih ada karyawan yang memiliki tingkat solidaritas yang rendah dengan rekan kerjanya.

Tabel 4.2.5.5 ( n =50 )

Responden selalu siap menangani dan menindaklanjuti tugas maupun keluhan yang diberikan kepadanya

No Kriteria Jawaban Frekuensi Persentase

1 Setuju 22 44%

2 Sangat Setuju 28 56%

Total 50 100%

(Sumber : Analisa Pengolahan Data Dengan SPSS 23)

Dapat dilihat pada tabel 4.2.5.5 mengenai dalam bekerja, saya selalu siap menangani dan menindaklanjuti tugas maupun keluhan yang diberikan kepada

saya, diperoleh perincian data sebgai berikut : setuju sebanyak 22 orang atau 44.0% dan sangat setuju sebanyak 28 orang atau 56%.

(16)

Tabel 4.2.5.6 ( n=50 )

Responden memahami tugas yang harus didahulukan sesuai prioritas ketika dihadapkan pada banyak pekerjaan sekaligus

No Kriteria Jawaban Frekuensi Persentase

1 Setuju 18 36%

2 Sangat Setuju 32 64%

Total 50 100%

(Sumber : Analisa Pengolahan Data Dengan SPSS 23)

Dari data penelitian tabel 5.2.5.6 mengenai ketika dihadapkan pada banyak pekerjaan sekaligus, saya tahu mana tugas yang harus saya dahulukan sesuai prioritas, diperoleh perincian data sebagai berikut : setuju sebanyak 18orang atau sebesar 36.0%, dan sangat setuju sebanyak 32 orang atau sebesar 64.0%.

Berdasarkan data hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa seluruh responden ketika dhadapkan pada banyak pekerjaan, mampu menelaah tugas yang harus di dahulukan sesuai prioritas

Tabel 4.2.5.7 ( n =50 )

Responden menyampaikan ide-ide yang tidak biasa atau unik ketika sedang rapat

No Kriteria Jawaban Frekuensi Persentase

1 Tidak Setuju 1 2%

2 Kurang Setuju 8 16%

3 Setuju 31 62%

4 Sangat Setuju 10 20%

(17)

Mengacu pada data penelitian pada tabel 4.2.5.7 mengenai ketika sedang rapat, saya biasanya menyampaikan ide-ide yang tidak biasa atau unik, diperoleh perincian data sebagai berikut : tidak setuju sebanyak 1 orang atau sebesar 2.0%, kurang setuju sebanyak 8 orang atau sebesar 16.0%, setuju sebanyak 31 orang atau sebesar 62.0%, dan sangat setuju sebanyak 10 orang atau sebesar 20.0%

Dari data penelitian diatas adanya jawaban tidak setuju dan kurang setuju menunjukkan bahwa masih ada karyawan yang hanya berlaku pasif ketika rapat.

Tabel 4.2.5.8 ( n =50 )

Responden selalu fokus dalam bekerja untuk dapat mencapai target yang telah ditetakan perusahaan

No Kriteria Jawaban Frekuensi Persentase

3 Setuju 22 44%

4 Sangat Setuju 28 56%

Total 50 100%

(Sumber : Analisa Pengolahan Data Dengan SPSS 23)

Dari data penelitian tabel 4.2.5.8 mengenai saya selalu fokus dalam bekerja untuk dapat mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan, diperoleh perincian data sebagai berikut : setuju sebanyak 22 orang atau sebesar 44.0% dan sangat setuju sebnayak 28 orang atau sebesar 56.0%

Dengan data penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa selurruh responden mampu untuk selalu fokus dalam bekerja. Hal ini akan menciptakan

(18)

Tabel 4.2.5.9 ( n =50 )

Responden ketika menjalankan tugas, implementasinya tidak menyimpang dari program kerja yang telah ditetapkan.

No Kriteria Jawaban Frekuensi Persentase

3 Setuju 26 52%

4 Sangat Setuju 24 48%

Total 50 100%

(Sumber : Analisa Pengolahan Data Dengan SPSS 23)

Dari data penelitian pada tabel 4.2.5.9 mengenai saat sedang menjalankan tugas implementasinya tidak menyimpang dari program kerja yang telah ditetapkan, diperoleh perincian data sebagai berikut: setuju sebnayak 26 orang atau sebesar 52.0%, dan sangat setuju sebanyak 24 orang atau sebesar 48.0%.

Menurut data penelitian di atas menunjukkan responden telah melaksanakan pekerjaan dengan baik karena sesuai dengan program kerja yang ada.

4.2.6 Variabel Y : Kinerja Pegawai di PT. Telkom Witel Tangerang Tabel 4.2.6.1

( n =50 )

Responden mampu menyelesaikan tugas pekerjaan dengan hasil yang berkualitas

No Kriteria Jawaban Frekuensi Persentase

3 Setuju 29 58%

4 Sangat Setuju 21 42%

Total 50 100%

(19)

Dari data penelitian pada tabel 4.2.6.1 mengenai saya mampu menyelesaikan tugas yang di pekerjaan dengan hasil yang berkualitas baik, diperoleh perincian data sbagai berikut : setuju sebanyak 29 orang atau sebesar 58.0% dan sangat setuju sebanyak 21 orang atau sebesar 42.0%.

Berdasarkan data penelitian di atas menunjukkan bahwa semua jawaban responden adalah positif, hal ini menunjukkan bahwa semua responden memiliki kinerja yang mumpuni

Tabel 4.2.6.2 ( n =50 )

Responden mengutamakan kejujuran dalam bekerja

No Kriteria Jawaban Frekuensi Persentase

3 Setuju 10 20%

4 Sangat Setuju 40 80%

Total 50 100%

(Sumber : Analisa Pengolahan Data Dengan SPSS 23)

Sesuai temuan data penelitian pada tabel 4.2.6.2 mengenai saya mengutamakan kejujuran dalam bekerja, diperoleh perincian data sebagai berikut : setuju sebnayka 10 orang atau sebesar 20.0%, dan sangat setuju sebanyak 40 orang atau sebesar 80.0%.

Dari data penelitian di atas menunjukkan bahwa semua pegawai memiliki tingkat kejujuran yang tinggi, ketika kejujuran para pegawai sangatlah bagus berarti pegawai mematuhi dan tunduk secara konsisten terhadap aturan yang berlaku dan standar etik rasional.

(20)

Tabel 4.2.6.3 ( n =50 )

Saya melaksanakan pekerjaan tanpa harus diperintah oleh atasan

No Kriteria Jawaban Frekuensi Persentase

3 Setuju 22 44%

4 Sangat Setuju 28 56%

Total 50 100%

(Sumber : Analisa Pengolahan Data Dengan SPSS 23)

Berdasakan data penelitian dari tabel 4.2.6.3 mengenai saya melaksanakan pekerjaan tanpa harus diberi perintah oleh atasan, diperoleh perincian data sebagai berikut : setuju sebanyak 22 orang atau sebesar 44.0% dan sangat setuju sebanyak 28 orang atau 56.0%.

Dari data diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa seluruh responden yang mewakili dari populasi karyawan PT.Telkom Witel Tangerang memiliki kesadaran yang tinggi atas kewajiban pekerjaannya.

Tabel 4.2.6.4 ( n =50 )

Responden selalu hadir di tempat kerja tepat waktu

No Kriteria Jawaban Frekuensi Persentase

3 Setuju 23 46%

4 Sangat Setuju 27 54%

Total 50 100%

(Sumber : Analisa Pengolahan Data Dengan SPSS 23)

Dari data penelitian pada tabel 4.2.6.4 mengenai saya selalu hadir di tempat kerja tepat waktu, diperoleh perincian data sebagai berikut: setuju

(21)

sebanyak 23 orang atau sebesar 46.0%, sangat setuju sebanyak 27 orang atau sebesar 54.0%.

Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa semua responden setuju untuk datang di tempat kerja tepat waktu, hal ini berarti semua karyawan memiliki catatap absensi yang sangat baik

Tabel 4.2.6.5 ( n =50 )

Responden ketika di dalam kantor selalu menjunjung etika dalam bekerja

No Kriteria Jawaban Frekuensi Persentase

3 Setuju 14 28%

4 Sangat Setuju 36 72%

Total 50 100%

(Sumber : Analisa Pengolahan Data Dengan SPSS 23)

Dari data penelitian pada tabel 4.2.6.6 mengenai di dalam lingkungan kantor, saya selalu menjunjung etika dalam bekerja, diperoleh perincian sebagai berikut: setuju sebanyak 14 orang atau sebesar 28.0% dan sangat setuju sebanyak 36 orang atau sebnayak 72.0%

Berdasarkan data di atas , dapat kita lihat bahwa semua responden memiliki etika yang baik ketika ti tempat kerja, hal ini berarti para karyawan dapat menghormati satu sama lain dan menciptakan harmonisasi di tempat kerja.

(22)

Tabel 4.2.6.6 ( n =50 )

Responden mampu bekerjasama dengan rekan kerja dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas

No Kriteria Jawaban Frekuensi Persentase

3 Setuju 15 30%

4 Sangat Setuju 35 70%

Total 50 100%

(Sumber : Analisa Pengolahan Data Dengan SPSS 23)

Dari data penelitian pada tabel 4.2.6.6 mengenai sya mampu bekrjasama dengan rekan kerja dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas, diperoleh rincian data sebagai berikut : setuju sebnayak 16 orang atau sebesar 30.0%, dan sangat setuju sebnayak 35 orang atau sebesar 70.0%

Berdasarkan data diatas, jawaban responden menunjukkan hasil yang sangat baik, yang mana karyawan mampu bekerja secara teamwork. Semua responden menjawab setuju untuk mampu bekerjasama dengan rekan kerja dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas.

Tabel 4.2.6.7 ( n =50 )

Responden mampu mengerjakan tugas secara individu

No Kriteria Jawaban Frekuensi Persentase

1 Kurang Setuju 8 16%

2 Setuju 18 36%

3 Sangat Setuju 24 48%

Total 50 100%

(23)

Dari penelitian pada table 4.2.6.7 mengenai saya mampu mengerjakan tigas secara individu, diperoleh perincian data sebagai berikut : kurang setuju sebanyak 8 orang atau sebesar 16.0% , setuju sebanyak 18 orang atau sebesar 36.0% dan sangat setuju sebanyak24 orang atau sebesar 48.0%

Berdasarkan data di atas masih ditemukan jawaban kurang setuju dari responden sebesar 16.0%, hal ini menunjukkan karyawan lebih menyukai bekerja secara teamwork ketimbang individu.

Tabel 4.2.6.8 ( n =50 )

Saya memahami dan menguasai pekerjaan saya sehingga saya mampu menyelesaikan tugas dalam bekerja

No Kriteria Jawaban Frekuensi Persentase

1 Setuju 20 40%

2 Sangat Setuju 30 60%

Total 50 100%

(Sumber : Analisa Pengolahan Data Dengan SPSS 23)

Dari penelitian pada tabel 4.2.6.8 Mengenai saya memahami dan menguasai pekerjaan saya sehingga saya mampu menyelesaikan tugas dalam bekerja, diperoleh perincian data sebgai berikut: setuju sebanyak 20 orang atau sebesar 40.0% dan sangat setuju sebanyak 30 orang atau sebesar 60.0%

Berdasarkan data diatas, semua responden menjawab setuju jika mereka memahami dan menguasai pekerjaan sehingga mampu menyelesaikan tugas dengan baik. Hal ini berarti responden memiliki pengetahuan dan skill yang mumpuni dalam bidang pekerjaannya.

(24)

Tabel 4.2.6.9 ( n =50 )

Responden bertanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh atasannya

No Kriteria Jawaban Frekuensi Persentase

1 Setuju 15 30%

2 Sangat Setuju 35 70%

Total 50 100%

(Sumber : Analisa Pengolahan Data Dengan SPSS 23)

Dari data penelitian pada tabel 4.2.6.9 Mengenai saya bertanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh atasan saya, diperoleh perincian data sebagai berikut : setuju sebanyak 15 orang atau sebesar 30.0%, sangat setuju sebanyak 50 orang atau sebesar 70.0% Berdasarkan data di atas seluruh responden memberikan jawaban yang positif artinya seluruh responden memiliki kesadaran tanggung jawab atas pekerjaan dari atasannya dan hal ini akan menghasilkan output pekerjaan yang sesuai harapan pimpinan dan perusahaan.

Tabel 4.2.6.10 ( n =50 )

Responden selalu tepat waktu dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaannya No Kriteria Jawaban Frekuensi Persentase

1 Kurang Setuju 3 6%

2 Setuju 25 50%

3 Sangat Setuju 22 44%

Total 50 100%

(Sumber : Analisa Pengolahan Data Dengan SPSS 23)

Dari data penelitian tabel 4.2.6.10 Mengenai saya selalu tepat waktu dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan saya, diperoleh perincian data sebagai

(25)

berikut : kurang setuju sebanyak 3 orang atau sebesar 6.0%, selanjutnya setuju sebanyak 25 orang atau 50.0%, dan sangat setuju sebanyak 22 orang atau 44.0%

Dari data di atas menunjukkan jawaban ragu-ragu sebanyak 6.0%, artinya masih ada karyawan yang belum mampu menyelesaikan tugas secara tepat waktu.

4.2.7 Uji Korelasi

Pada bagian ini dijelaskan pengaruh budaya Organisasi The Telkom Way terhadap Kinerja Karyawan PT.Telekomunikasi Witel Tangerang. Hasil pengolahan data yang terkumpul dari kuesioner dianalisis untuk memperoleh kesimpulan. Pengolahan data dalam penelitian ini untuk menguji korelasi antara Vriabel X (Budaya Organisasi) dan Variabel Y (Kinerja Pegawai).

Uji Korelasi dalam penelitian ini menggunakan korelasi rank spearmen. Hasil uji Korelasi antara Variabel Budaya Organisasi dengan Kinerja Pegawai dapat dilihat dalam tabel 4.2.7.1

Tabel 4.2.7.1

KORELASI VARIABEL X TERHADAP VARIABEL Y Correlations

BOTTW(

X) KP(Y)

Spearman's rho BOTTW(

X) Correlation Coefficient 1.000 .693** Sig. (2-tailed) . .000 N 50 50 KP(Y) Correlation Coefficient .693** 1.000 Sig. (2-tailed) .000 . N 50 50

(26)

Berdasarkan tabel 4.2.7.1 di atas dapat dilihat bahwa koefisien korelasi rank spearman antara budaya organisasi dengan kinerja pegawai adalah sebesar 0,693 yang dapat disimpulkan bahwa angka koefisien tersebut menunjukkan adanya korelasi yang cukup berarti antara budaya organisasi dengan kinerja pegawai yaitu sebesar 0,693. Nilai ini menandakan bahwa kedua variabel dinyatakan mempunyai korelasi yang kuat menurut tabel interpretasi koefisien korelasi di bawah ini.

Tabel 4.2.7.2

Pedoman untuk memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.00 – 0,199 Sangat Rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Sedang

0,600 – 0,799 Kuat

0,800 – 1,000 Sangat Kuat

Setelah menghitung nilai koefisien korelasi rank spearman, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis regresi, yaitu untuk menguji sejauh mana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen setelah diketahui ada hubungan antara variabel tersebut.

(27)

4.2.8 Analisis Regresi Linear Sederhana

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel Budaya Organisasi The Telkom Way terhadap Kinerja Karyawan PT.Telkom Witel Tangerang, dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis regresi.

Analisis regresi sederhana dilakukan dengan Budaya Organisasi The Telkom Way sebagai variabel (X) dan Kinerja Pegawai PT. Telekomunikasi Indonesia sebagai variabel (Y)

Tabel 4.2.8.1

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .693a .480 .469 2.466

a. Predictors: (Constant), BOTTW(X)

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS diatas dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi atau R square sebesar 0,480. Angka ini memiliki makna 48% variabel budaya organisasi mempengaruhi variabel kinerja pegawai, sedangkan 52% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dapat diukur dalam penelitian ini.

Tabel 4.2.9.1

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 18.477 4.115 4.490 .000

BOTTW(

(28)

Hasil dari uji Coefficient pada tabel4.2.8.2.1 ditemukan nilai konstanta (a) = 18,477 dan nilai beta (b) dengan nilai signifikan 0,000. Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan perhitungannya adalah sebagai berikut :

Y = a + bx Y = 18,477 + 693x

Pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai koefisien regresi untuk variabel Budaya Organisasi sebesar 0,684 dengan nilai signifikan 0,000 terhadap kinerja karyawan. Nilai koefisien regresi positif maka menunjukkan arah hubungan yang searah dimana variabel Independen(X) yaitu Budaya Organisasi akan mempengaruhi variabel Y yaitu Kinerja Karyawan.

Dari persamaan regresi linear sederhana pengaruh Budaya Organisasi The Telkom Way terhadap Kinerja Karyawan PT.Telkom Indonesia witel Tangerang, dapat peneliti berikan analisis yakni semakin ditingkatkan 1 point pada variabel bebas maka akan diikuti semakin meningkatnya variabel terikat. Yang artinya semakin tingginya Budaya Organisasi The Telkom Way maka akan meningkat pula Kinerja Karyawan PT.Telkom Indonesia witel Tangerang.

Tabel 4.2.10.1

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 269.242 1 269.242 44.277 .000b

Residual 291.878 48 6.081

Total 561.120 49

a. Dependent Variable: KP(Y)

(29)

Pada tabel 4.2.10.1 (ANOVA), terbaca nilai Fhitung sebesar 44,277 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil daripada 0,05 (dalam kasus ini menggunakan tarif signifikasi α = 5% ), maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat tersebut.

Biasanya output ini digunakan untuk menguji hipotesis :

Ho : Tidak ada pengaruh antara Budaya Organisasi The Telkom Way terhadap Kinerja Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Tangerang

Ha : Ada pengaruh antara Budaya Organisasi The Telkom Way terhadap Kinerja Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Tangerang

Berdasarkan uji hipotesis apabila Fhitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Apabila Fhitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

4.3 Pembahasan

Dalam penelitian ini berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi The Telkom Way terhadap Kinerja Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Tangerang” peneliti memperoleh sebanyak 50 responden. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan PT.Telekomunikasi Indonesia Witel Tangerang

Menurut Rosady Ruslan, budaya organisasi merupakan perpaduan antara kepercayaan, harapan-harapan, dan nilai-nilai yang ditampilkan oleh para

(30)

sebuah organisai yang dapat digunakan sebagai identitas organisasi yang membedakan antara organisasi satu dengan organisasi lainnya.

Budaya organisasi yang terbina dengan baik dalam perusahaan akan mempengaruhi perilaku karyawan yang selanjutnya akan bermuara pada prestasi kerja karyawan. Berbagai tindakan yang dilakukan oleh seseorang tentunya berbeda-beda dalam bentuk perilakunya. Dalam organisasi, implementasi budaya dirupakan dalam bentuk perilaku, artinya perilaku individu dalam organisasi akan diwarnai oleh budaya organisasi yang bersangkutan. Perilaku karyawan yang sesuai dengan budaya organisasi tersebut akan memberikan efek pada meningkatnya kinerja karyawan, karena budaya

Budaya organisasi merupakan “ruh” organisasi, karena disana bersemayam filosofi, visi dan misi organisasi yang akan menjadi kekuatan penting bagi perusahaan untuk berkompetisi. Budaya organisasi tersebut mampu membentuk perilaku sesuai yang diharapkan oleh perusahaan terkait dengan kinerja karyawan. Perilaku yang selaras dengan kebijakan perusahaan akan mampu menciptakan kepuasan kerja bagi karyawan sehingga kepuasan kerja itu dapat menjadi pemicu kinerja karyawan yang berkualitas sesuai harapan perusahaan. Pada dasarnya semakin positif perilaku kerja karyawan maka semakin besar pula kepuasan kerjanya, sehingga memberikan dampak pada si karyawan untuk mampu meningkatkan kinerjanya. Karyawan yang sudah memahami keseluruhan nilai-nilai organisasi akan menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai kepribadian organisasi. Nilai dan keyakinan tersebut akan diwujudkan menjadi

(31)

perilaku keseharian mereka dalam bekerja, sehingga akan menjadi kinerja individual dan masing-masing kinerja individu yang baik akan menimbulkan kinerja organisasi yang baik pula.

Dalam hal ini Budaya Organisasi PT. Telkom adalah “The Telkom Way”1. Sejak tahun 2009 dilakukan transformasi budaya baru Perusahaan yang disebut dengan “The Telkom Way”. Pengembangan budaya selanjutnya, dilakukan pada tahun 2013 dengan ditetapkannya Arsitektur Kepemimpinan Dan Budaya Perusahaan (AKBP) TelkomGroup. The Telkom Way digambarkan menyerupai sebuah bangunan yang memiliki dasar penopang basic belief yaitu Always The Best yang berakar pada spirit ihsan, karena sebagai makhluk Tuhan yang mulia maka kita harus mampu mempersembahkan yang terbaik dalam setiap pekerjaan kita. Pada pilarnya terdapat core value (Solid – Speed – Smart) dengan memegang princip To Be The star Pada Atap bangunan terdapat key behaviour (imagine – focus – action) dengan bertindak To Be The Star

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada budaya organisasi responden memberikan jawaban atas Budaya Organisasi The Telkom Way di PT.Telekomunikasi Indonesia Witel Tangerang sebagai berikut : Budaya Organisasi The Telkom Way yang disosialisasikan pimpinan atas, sebanyak 22 orang karyawan atau 44% responden menyetujui dan menerima untuk bekerja secara aktif, penuh ketekunan, dan mampu menyelesaikan tugas dengan tuntas. Kemudian sebanyak 28 karyawan atau 56% responden sangat menerima dan menyetujui untuk bekerja secara aktif, penuh ketekunan, dan mampu

(32)

organisasi The Telkom Way yaitu Enthusiasm, kesungguhan dan keinginan untuk mencapai kinerja yang lebih baik.

Selain itu berdasarkan data yang didapat sebanyak 21 orang atau 42% menyetujui dan 29 orang atau 58% sangat menyetujui memberikan kontribusi yang maksimal baik waktu, pikiran, dan tenaga untuk mencapai hasil yang terbaik dalam bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan bekerja secara maksimal demi perkembangan perusahaan.

Sebanyak 22 orang karyawan atau 44% responden menyetujui bahwa mereka selalu fokus dalam bekerja untuk dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Kemudian sebanyak 28 orang karyawan atau 56% responden sangat sangat menyetujui untuk selalu fokus dalam bekerja untuk dapat mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan mampu mengikuti Budaya organisasi Perusahaan yang mengharuskan mereka untuk selalu fokus dalam bekerja agar pekerjaan tidak terbengkalai.

Budaya Organisasasi yang ada diterima dan dijalani sebanyak 29 orang karyawan atau sebesar 58% responden mampu menyelesaikan tugas dan pekerjaan dengan hasil yang berkualitas, kemudian sebanyak 21 orang karyawan atau 42% responden sangat menyetujui untuk mampu menyelesaikan tugas pekerjaan dengan hasil yang berkualitas. Dari hasil penelitian yang didapatkan menggambarkan bahwa karyawan berusaha dengan baik untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Hal ini akan membuat PT.Telkom Indoensia Witel Tangerang mampu mnecapai target mereka setiap tahun.

(33)

Pada pertanyaan saya selalu hadir di tempat kerja tepat waktu, terdapat jawaban 23 orang atau 46% setuju dan 27 orang atau 54% sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa semua responden sadar akan pentingnya tanggung jawab dari hal kecil yaitu mengenai kehadiran. Disini menunjukkan karyawan mengetahui tentang tanggung jawab mereka, maka tentu mereka bertanggung jawab juga dengan pekerjaannya.

Di dalam Kinerja Pegawai Sebanyak 15 orang karyawan atau 30% responden setuju untuk bekerja sama dengan rekan kerja dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas. kemudian 35 orang karyawan atau 70% responden sangat setuju untuk bekerjasama dengan rekan kerja dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas, hal ini menunjukkan semua karyawan mampu dan melaksanakan kerjasama dengan rekan kerjanya. Hal ini dikarenakan karyawan benar-benar mengerti pentingnya teamwork dalam pekerjaan. Selain dapat mensukseskan tujuan perusahaan, teamwork yang baik juga dapat menciptakan solidaritas yang kuat di dalam kantor PT.Telkom Witel Tangerang.

Sebanyak 8 orang karyawan atau 16% responden PT.Telkom Witel Tangerang kurang menyetujui atau ragu-ragu bahwa mereka mampu mengerjakan tugas mereka secara individu, namun 18 orang karyawan atau 36% responden setuju bahwa mereka mampu menyelesaikan tugas secara individu, dan 24 orang karyawan atau 48% responden sangat setuju bahwa mereka mampu mengerjakan tugas secara individu. Beberapa karyawan yang ragu untuk mampu mengerjakan tugas secara individu mungkin karena mereka terbiasa mendapatkan pekerjaan

(34)

telekomunikasi dan jaringan. Jadi memang semua divisi harus saling terkoordinir satu sama lain.

Sebanyak 20 orang karyawan atau 40% responden setuju bahwa mereka memahami dan menguasai pekerjaannya sehingga mereka mampu menyelesaikan tugas dalam bekerja, dan sebanyak 30 orang karyawan atau 60% responden sangat setuju dan dapat dikatakan mereka sangat memahami dan menguasai pekerjaan mereka sehingga mereka mampu menyelesaikan tugas dengan baik dalam bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa semua responden menguasai jobdesk mereka. hal ini tentu menguntungkan bagi PT.Telekomunikasi Indonesia Witel Tangerang karena jika dengan ini karyawan akan mampu mengerjakan tugas pekerjaan mereka dengan hasil yang baik.

Organisasi dapat diartikan sebagai suatu wadah yang menampung orang-orang yang berusaha mencapai tujuan bersama. Budaya Organisasi dapat dikatakan mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan. dari hasil penelitian yang berjudul “Budaya Organisasi The Telkom Way terhadap Kinerja Karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia Witel Tangerang” memiliki tingkat hubungan yang kuat berada diantara 0,600 – 0,799, hal tersebut dapat dilihat pada hasil analisa uji koefisien korelasi rank spearmen, yaitu nilai korelasinya adalah 0,693

Hasil tersebut menyiratkan tentang pentingnya budaya organisasi dalam mempengaruhi kinerja karyawan dan lingkungan kerja itu sendiri. Dimana, hal tersebut mempengaruhi tingkat kualitas pekerjaan yang menajid salah satu

(35)

indikator yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, namun ada terdapat faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan.

Dengan adanya budaya organsiasi yang diterapkan pada PT. Telekomuniaksi Indonesia akan berpengaruh pula pada kinerja karyawan yang ada pa PT. Telekomunikasi Indonesia. Hal ini dikarenakan bahwa segala yang menjadi kebiasaan ataupun tradisi yang ada dan ditularkan secara turun temurun dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh bagi hasil kerja yang dihasilkan oleh karyawan.

Setelah hasil perhitungan kuesioner yang diperoleh skor tertinggi pada budaya organisasi The Telkom Way adalah Smart, hal ini dikarenakan adanya kesadaran yang dimiliki karyawan tentang pentingnya berfikir cermat dalam menyikapi pekerjaan. Kecerdasan yang dimiliki karyawan akan melancarkan pekerjaan mereka dan meminimalisir kendala dalam bekerja.

Sedangkan hasil perhitungan yang diperoleh skor tertinggi pada kinerja karyawan adalah mengenai kejujuran, hal ini dikarenakan para pegawai menjunjung tinggi kejujuran dalam pekerjaan mereka, apalagi PT.Telekomunikasi Indonesia adalah perusahaan BUMN, yang artinya perusahaan ini digerakkan oleh Negara, dimana pastinya nilai-nilai kejujuran selalu ditekankan oleh pemimpin perusahaan.

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 23, hasil analisa uji koefisien korelasi rank Spearman dapat diketahui korelasinya adalah 0,693 yang terdapat hubungan yang kuat dan terdapat pengaruh yang signifikan antar dua

(36)

karyawannya.

Berdasarkan hasil niali Rsquare menunjukkan nilai sebesar 0, 480 yang artinya besar pengaruh dimensi-dimensi XI terhadap Y2 sebesar 48% : sisanya sebesar 52% dipengaruhi oleh afktor lain.

Gambar

Tabel 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT.Telkom Indonesia
Gambar 3.5 Struktur Organisasi
Tabel 4.2.9.1  Coefficients a Model  Unstandardized Coefficients  Standardized Coefficients  T  Sig

Referensi

Dokumen terkait

383 manajemen CIMB Niaga pada umumnya adalah penyempurnaan produk yang berinovasi dan bervariatif agar minat menabung kembali, kemudian peningkatan layanan terhadap

Tidak adanya leukosit dalam sediaan hapus pulasan Gram sampel urine bersih yang dibuat seperti di atas merupakan bukti yang baik bahwa urine tidak terinfeksi.Spesimen urine

Selanjutnya akan diminta konfigurasi sistem untuk Compiere, bila tidak ada perubahan silahkan klik klik tombol tanda centang berwarna hijau yang terletak di sebelah pojok kanan

Berdasarkan permasalahan yang ada pada kasus piriformis syndrome sinistra dalam kaitanya dengan gangguan nyeri tekan, gerak dan fungsi, maka penulis merumuskan masalah (1)

permukiman. b) Pusat ini ditandai dengan adanya pampatan agung/persimpangan jalan (catus patha) sebagai simbol kultural secara spasial. c) Pola ruang desa adat yang berorientasi

Tetapi kerena tidak adanya materi pendukung lain menjadi sulit untuk menarik dugaan bahwa arsitektur tradisional Sunda Babancong berpengaruh pada atap Pendapa Si Panji,

Unit ini menggambarkan kegiatan melakukan pengelasan dengan proses las busur gas tungsten (GTAW) yang meliputi persiapan material, pengesetan mesin las dan elektroda

Konsentrasi K+ dlm larutan tanah merupakan indeks ketersediaan kalium, karena difusi K+ ke arah permukaan akar berlangsung dalam larutan tanah dan kecepatan difusi tgt pada