BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.3 Analisis dan Uji Hipotesis
4.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis data untuk menggambarkan pengaruh antara satu variabel terikat (Y) dengan beberapa variabel bebas (X) dapat dilakukan dengan metode regresi linier berganda. Persamaan regresi linier berganda yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.15 : Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Model Koefisien Regresi
Konstanta
Partisipasi Anggaran (X1)
Tingkat Kesulitan Anggaran (X2) Evaluasi Anggaran (X3)
1,498 0,132 0,183 0,375 Sumber : Lampiran VIII
Berdasarkan tabel 4.15 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 1,498 + 0,132 X1 + 0,183 X2 + 0,375 X3
Konstanta yang dihasilkan sebesar 1,498 menunjukkan besarnya nilai dari kinerja manajerial (Y) apabila partisipasi anggaran (X1), tingkat kesulitan anggaran (X2) dan evaluasi anggaran (X3) adalah konstan, maka nilai dari kinerja manajerial (Y) sebesar 1,498.
Koefisien regresi variabel partisipasi anggaran (X1) adalah sebesar 0,132 artinya jika variabel partisipasi anggaran (X1) naik satu satuan, maka kinerja manajerial (Y) akan naik sebesar 0,132 dengan asumsi variabel tingkat kesulitan anggaran (X2) dan evaluasi anggaran (X3) adalah konstan. Koefisien regresi variabel tingkat kesulitan anggaran (X2) adalah
sebesar 0,183 artinya jika variabel tingkat kesulitan anggaran (X2) naik satu satuan, maka kinerja manajerial (Y) akan naik sebesar 0,183 dengan asumsi
variabel partisipasi anggaran (X1) dan evaluasi anggaran (X3) adalah konstan.
Koefisien regresi variabel evaluasi anggaran (X3) adalah sebesar 0,375 artinya jika variabel evaluasi anggaran (X3) naik satu satuan, maka kinerja manajerial (Y) akan naik sebesar 0,375 dengan asumsi variabel partisipasi anggaran (X1) dan umpan balik anggaran (X2) adalah konstan.
4.3.4. Uji Hipotesis (Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui atau menguji kecocokan model regresi linier berganda yang digunakan. Adapun langkah-langkah uji F adalah :
1. Hipotesis
H0 : i = 0 (Model regresi linier berganda tidak cocok untuk mengetahui pengaruh variabel partisipasi anggaran, tingkat kesulitan anggaran dan evaluasi anggaran terhadap variabel kinerja manajerial)
H1 : 0 (Model regresi linier berganda cocok untuk mengetahui pengaruh variabel partisipasi anggaran, tingkat kesulitan anggaran dan evaluasi anggaran terhadap variabel kinerja manajerial)
2. Tingkat signifikan
= 5% (0,05) 3. Nilai FhitungModel Beta Fhitung Sig Partisipasi Anggaran (X1)
Tingkat Kesulitan Anggaran (X2) Evaluasi Anggaran (X3) 0,184 0,320 0,511 3,805 0,043 R2 = 0,509
Sumber : Lampiran VIII
Berdasarkan hasil uji F di atas dapat ditunjukkan bahwa nilaiFhitung yang dihasilkan oleh variabel partisipasi anggaran (X1), tingkat kesulitan anggaran (X2) dan evaluasi anggaran (X3) sebesar 3,805 dengan tingkat signifikan sebesar 0,043. Tingkat signifikan yang dihasilkan kurang dari 5% maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya model regresi linier berganda cocok untuk mengetahui pengaruh variabel partisipasi anggaran, tingkat kesulitan anggaran dan evaluasi anggaran terhadap variabel kinerja manajerial.
Nilai koefisien determinasi (R2) yang dihasilkan dalam penelitian ini sebesar 0,509 menunjukkan partisipasi anggaran (X1), tingkat kesulitan anggaran (X2) dan evaluasi anggaran (X3) berpengaruh terhadap kinerja manajerial (Y) sebesar 50,9% sedangkan sisanya 49,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas pada penelitian ini.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, menyimpulkan bahwa hipotesis ke-1 yang berbunyi “bahwa partisipasi anggaran, tingkat kesulitan anggaran dan evaluasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial” teruji kebenarannya, lihat dari hasil uji F yaitu tingkat signifikan yang dihasilkan kurang dari 5%. Begitu juga dengan nilai koefisien determinasi (R2) yaitu variabel partisipasi anggaran (X1), tingkat kesulitan anggaran (X2) dan
evaluasi anggaran (X3) memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap kinerja manajerial (Y) yaitu sebesar 50,9%.
Untuk mengetahui variabel bebas yang mempunyai pengaruh dominan terhadap variabel terikat dari analisis regresi linier berganda tersebut dilihat nilai koefisien beta standar atau koefisien regresi baku tertinggi. Koefisien beta standar digunakan untuk membuat pernyataan tentang relatif pentingnya suatu variabel bebas dibandingkan variabel bebas lainnya dalam model regresi berganda.
Berdasarkan tabel 4.16 di atas, koefisien beta pada variabel partisipasi anggaran sebesar 0,184; koefisien beta pada variabel tingkat kesulitan anggaran sebesar 0,320 dan koefisien beta pada variabel evaluasi anggaran sebesar 0,511 maka dapat disimpulkan bahwa variabel evaluasi anggaran lebih dominan pengaruhnya terhadap kinerja manajerial dibandingkan dua variabel lainnya yaitu partisipasi anggaran dan tingkat kesulitan anggaran. Sehingga hipotesis ke-2 yang berbunyi “bahwa partisipasi anggaran memiliki pengaruh dominan terhadap terhadap kinerja manajerial” tidak teruji kebenarannya.
4.4. Pembahasan
4.4.1. Implikasi Hasil Penelitian
Hipotesis ke-1 dalam penelitian ini berbunyi “bahwa partisipasi anggaran, tingkat kesulitan anggaran dan evaluasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial” teruji kebenarannya, karena hasil uji F yaitu
tingkat signifikan yang dihasilkan kurang dari 5% dan nilai koefisien determinasinya sebesar 50,9%.
Uraian tersebut di atas menunjukkan bahwa partisipasi anggaran, tingkat kesulitan anggaran dan evaluasi anggaran secara bersama-sama memberikan kontribusi yang cukup kuat terhadap kinerja manajerial yaitu sebesar 50,9% sedangkan sisanya 49,1% dipengaruhi oleh variabel lain seperti: ketidakpastian lingkungan, gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan lain sebagainya.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori-teori pendukungnya diantaranya:
1. Teori jalur-tujuan (path-goal theory) bahwa pimpinan berusaha mempengaruhi persepsi bawahan dan memotivasikan dengan cara mengarahkan pada penjelasan tugas-tugasnya, pencapaian tujuan, kepuasan kerja dan pelaksanaan kerja yang efektif.
2. Teori kendala bahwa jika ingin meningkatkan kinerja, suatu perusahaan harus mengidentifikasi kendala-kendalanya dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang dan menemukan cara untuk mengatasi kendala- kendala.
3. Teori X dan Y yaitu strategi kepemimpinan efektif yang mempergunakan manajemen partisipatif.
Hipotesis ke-2 penelitian ini yang berbunyi “bahwa partisipasi anggaran memiliki pengaruh dominan terhadap terhadap kinerja manajerial” tidak teruji kebenarannya, karena nilai koefisien beta tertinggi terletak pada
variabel evaluasi anggaran, dan nilai koefisien beta terendah terletak pada variabel partisipasi anggaran, sehingga dapat disimpulkan bahwa evaluasi anggaran memiliki pengaruh lebih dominan terhadap terhadap kinerja manajerial, dan partisipasi anggaran memiliki pengaruh terkecil terhadap terhadap kinerja manajerial.
Temuan penelitian ini memberikan implikasi bagi perusahaan untuk meningkatkan partisipasi anggaran dengan harapan kinerja manajerial akan meningkat, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Penetapan target anggaran yang realistis yang diikuti dengan pemberian penghargaan pada manajer yang berhasil melampaui target, penetapan aturan atau standar kerja yang jelas yang diikuti dengan peningkatan disiplin dan pemberian beban pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi individu.
2. Meningkatkan kepuasan manajer terhadap gaji yang diterima, memberikan semangat untuk meningkatkan kinerja dan menumbuhkan minat kerja.
3. Memberikan kesempatan untuk berprestasi kerja, meningkatkan perhatian atasan kepada manajer dan memperbaiki suasana lingkungan kerja yang sesuai dengan kebutuhan bawahan.
(Teguh Soedarto, 2005)
Beberapa perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.17: Rangkuman Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu
No.
Nama Peneliti Variabel
Penelitian Hasil Penelitian 1 Izzettin Kenis (1979) Partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran dan kepuasan kerja manajer
Bahwa didalam gaya penganggaran (budgeting
style) dari manajemen tingkat atas (top management) mencerminkan karakteristik
sasaran anggaran yang mempunyai dampak signifikan terhadap kinerja dan sikap dari manajer tingkat yang lebih rendah.
2 Hossein Nourin and Robert J.Parker (1996) Komitmen organisasi, partisipasi anggaran dan kesenjangan anggaran
Bahwa terdapat hubungan yang lemah antara partisipasi anggaran dan kesenjangan anggaran melalui komitmen organisasi. Karena individu dengan komitmen organisasi yang kuat mempunyai hubungan antara partisipasi dan kesenjangan mungkin rendah, untuk individu dengan komitmen organisasi rendah mempunyai hubungan yang mungkin positif.
3 Maulana Kamal dan Ainun Na’im (1999)
Gaya evaluasi kinerja anggaran, tekanan kerja dan kepuasan kerja
1. Bahwa dimana perselisihan dalam gaya evaluasi kinerja anggaran mempengaruhi tekanan kerja yang menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara perselisihan gaya evaluasi kinerja anggaran dan tekanan kerja. 2. begitu juga dengan perselisihan dalam gaya
evaluasi kinerja anggaran mempengaruhi kepuasan kerja yang mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. 4 Wahyudin Nor (2007) Partisipasi penyusunan anggaran, kinerja manajerial
Bahwa partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja manajerial. 5 Graffiratna Christie (2009) Partisipasi anggaran, tingkat kesulitan anggaran, evaluasi anggaran dan kinerja manajerial
- Partisipasi anggaran, tingkat kesulitan anggaran dan evaluasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial
- Variabel evaluasi anggaran lebih dominan pengaruhnya terhadap kinerja manajerial dibandingkan dua variabel lainnya yaitu partisipasi anggaran dan tingkat kesulitan anggaran
Sumber : Penelitian (BAB II)
Keterbatasan yang disadari sepenuhnya dalam penelitian ini akan menjadi inspirasi peneliti yang ingin melakukan studi yang memperluas atau mengkonfirmasi penelitian ini. Dengan demikian penelitian ini mempunyai keterbatasan, antara lain :
1. Data penelitian yang dihasilkan dari penggunaan instrumen yang mendasarkan pada persepsi jawaban responden, hal ini akan menimbulkan masalah jika persepsi responden berbeda dengan keadaan yang sesungguhnya. Penelitian ini hanya menggunakan metode survey melalui kuesioner, peneliti tidak melakukan wawancara secara langsung sehingga kesimpulan yang dikemukakan hanya berdasarkan pada data yang terkumpul melalui penggunaan instrumen tertulis.
2. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini relatif kecil (n = 15), sehingga hasilnya belum dapat menggambarkan keadaan yang sesungguhnya, dan terbatas pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Surabaya Selatan.
3. Penggunaan instrumen pengukuran kinerja karyawan adalah self-rating, mungkin akan menyebabkan kecenderungan para responden mengukur kinerja mereka lebih tinggi dari yang seharusnya, sehingga penelitian kinerja cenderung lebih tinggi (leniency bias), karena hasil penelitian ini mungkin akan berbeda jika pengukuran kinerja dengan superior-rating.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang peran partisipasi anggaran, tingkat kesulitan anggaran dan evaluasi anggaran terhadap kinerja manajerial pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Surabaya Selatan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hipotesis ke-1 dalam penelitian ini berbunyi “bahwa partisipasi anggaran, tingkat kesulitan anggaran dan evaluasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial” teruji kebenarannya, karena hasil uji F yaitu tingkat signifikan yang dihasilkan kurang dari 5% dan nilai koefisien determinasinya sebesar 50,9%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa partisipasi anggaran, tingkat kesulitan anggaran dan evaluasi anggaran secara bersama-sama memberikan kontribusi yang cukup kuat terhadap kinerja manajerial yaitu sebesar 50,9% sedangkan sisanya 49,1% dipengaruhi oleh variabel lain seperti: ketidakpastian lingkungan, gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan lain sebagainya.
2. Hipotesis ke-2 penelitian ini yang berbunyi “bahwa partisipasi anggaran memiliki pengaruh dominan terhadap terhadap kinerja manajerial” tidak teruji kebenarannya, karena nilai koefisien beta tertinggi terletak pada
variabel evaluasi anggaran, dan nilai koefisien beta terendah terletak pada variabel partisipasi anggaran, sehingga dapat disimpulkan bahwa evaluasi anggaran memiliki pengaruh lebih dominan terhadap terhadap kinerja manajerial, dan partisipasi anggaran memiliki pengaruh terkecil terhadap terhadap kinerja manajerial.
5.2. Saran
Dari hasil pembahasan, maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan, hendaknya meningkatkan partisipasi anggaran yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja manajerial, diantanya dengan : menetapkan target anggaran yang realistis yang diikuti dengan pemberian penghargaan pada manajer yang berhasil melampaui target, meningkatkan kepuasan manajer terhadap gaji yang diterima, memberikan semangat untuk meningkatkan kinerja dan menumbuhkan minat kerja, serta memberikan kesempatan untuk berprestasi kerja, meningkatkan perhatian atasan kepada manajer dan memperbaiki suasana lingkungan kerja yang sesuai dengan kebutuhan bawahan.
2. Bagi penelitian selanjutnya, disarankan untuk memperluas jangkauan populasi seperti : ketidakpastian lingkungan, gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan lain sebagainya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang peran partisipasi anggaran, tingkat kesulitan anggaran dan evaluasi anggaran terhadap kinerja manajerial pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Surabaya Selatan, telah dilakukan 2 hipotesis yang dapat disimpulkan bahwa hipotesis ke-1 yaitu peran partisipasi anggaran, tingkat kesulitan anggaran dan evaluasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial” teruji kebenarannya. Sedangkan hipotesis ke-2 dalam penelitian ini yang berbunyi “bahwa partisipasi anggaran memiliki pengaruh dominan terhadap terhadap kinerja manajerial” tidak teruji kebenarannya.
5.2. Saran
Dari hasil pembahasan, maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan, hendaknya meningkatkan partisipasi anggaran yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja manajerial, diantanya dengan : menetapkan target anggaran yang realistis yang diikuti dengan pemberian penghargaan pada manajer yang berhasil melampaui target,
meningkatkan kepuasan manajer terhadap gaji yang diterima, memberikan semangat untuk meningkatkan kinerja dan menumbuhkan minat kerja, serta memberikan kesempatan untuk berprestasi kerja, meningkatkan perhatian atasan kepada manajer dan memperbaiki suasana lingkungan kerja yang sesuai dengan kebutuhan bawahan.
2. Bagi penelitian selanjutnya, disarankan untuk memperluas jangkauan populasi seperti : ketidakpastian lingkungan, gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan lain sebagainya.
Buku Teks:
Anthony, Dearden dan Bedford, 1990, Sistem Pengendalian Manajemen , edisi ke-5, Erlangga, Jakarta.
Anthony dan Govindarajan, 2003, Sistem Pengendalian Manajemen, jilid 2, penerjemah Drs. F. X. Kurniawan Tjakrawala, Salemba Empat, Jakarta. Anthony, N. Robert dan Govindarajan V, 2004, Sistem Pengendalian
Manajemen, Buku 2, Terjemahan Drs. F. X. Kurniawan Tjakrawala, penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Adisaputra Gunawan dan Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan, jilid 1, penerbit BPFE Yogyakarta.
Christina, Ellen dkk, 2001, Anggaran Perusahaan : Suatu Pendekata Praktis, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
, 2002, Statistik Non-Parametrik Teori dan Aplikasi dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gujarati, 1999, Ekonometrika Dasar, penerjemah Dr. Sumarno Zain, S.E,AK, M.B.A, Penerbit Erlangga Jakarta.
Handoko, T. Hani, 2001, Manajemen, Edisi ke-2, penerbit BPFE Yogyakarta. Hansen dan Mowen, 1999, Akuntansi Manajemen, jilid 1, penerbit Erlangga
Hilton. W., Ronald, 2002, Manajerial Accounting, Fifth Edision, Mc Graw-Hill. Horngren, Charles T., 1984, Pengantar Akuntansi Manajemen, edisi ke-6, Jilid
Satu, Terjemahan Bahasa Indonesia, penerbit Erlangga.
Mangkunegara, Anwar Prabu, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, cetakan ke-2, penerbit PT. Remaja Rosdakarya Bandung.
, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, cetakan ke-6, penerbit PT. Remaja Rosdakarya Bandung. Mulyadi, 1993, Akuntansi Manajemen, edisi ke-2, penerbit Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
, 2001, Akuntansi Manajemen, edisi ke-3, penerbit Salemba Empat. Munandar, M, 2000, Budgetting, edisi pertama, penerbit BPFE Yogyakarta. Nafarin, M, 2000, Penganggaran Perusahaan, edisi pertama, penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
Nazir, Moh, 1998, Metode Penelitian, penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Nazir, Moh, 2003, Metode Penelitian, penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.
Santoso, Singgih, 2001, Statistik Paramatik, penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Sumarsono, 2003, Metode Penelitian Akuntansi, edisi Revisi, penerbit FE UPN “Veteran” Jawa Timur, Surabaya.
Supriyono, 1999, Akuntansi Manajemen 1, edisi pertama, penerbit BPFE Yogyakarta.
, 2000, Sistem Pengendalian Manajemen, edisi pertama, penerbit BPFE Yogyakarta.
Stoner, James A, F., 1992, Manajemen, edisi ke-4, Jilid 1, penerbit Intermedia, Jakarta.
Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer, 2005, Pengembangan Analisis Multivariate dengan SPSS 12, edisi pertama, penerbit Salemba Infotek, Jakarta.
Jurnal:
Hossein Nourin and Robert J. Parker, 1996, The Effect of Organizational Commitment on the Relation Between Budgetary Participation and Budgetary Slack, Behavior Research in Accounting.
Imam Ghozali dan Kusnasriyanti Yusfaningrum, 2005. Analisis Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial melalui Komitmen Tujuan dan Job Relevant Information (JRI) sebagai variable intervening (penelitian terhadap perusahaan manufaktur di indonesia), SNA VIII.
Kenis, Izzettin, 1979, Effects of Budgetary Goal Characteristics on Manajerial Attitudes and Performance, The Accounting Review, October.
Maulana Kamal dan Ainun Na’im, 1999, Pengaruh Perselisihan dalam Gaya Evaluasi Kinerja Anggaran Terhadap Kinerja : Tekanan Kerja dan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Mediasi, SNA II IAI-KAPd.
Nor, Wahyudin, 2007, Desentralisasi dan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating dalam Hubungan antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja Manajerial, SNA X.
Ratnawati, Kurnia, 2004, Pengaruh Budgetary Goal Characteristics Terhadap Kinerja Manaejrial Dengan Budaya Paternalistik dan Komitmen Organisasi sebagai Moderating Variabel, SNA VII, Denpasar-Bali. Riyadi, Slamet, 2000, Motivasi dan Pelimpangan Wewenang Sebagai Variabel
Moderating dalam Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja Manajerial, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 3, No.2, Juli.
Susanti, Vivi, 2004, Analisis Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial: Komitmen Organisasi sebagai Moderator, Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi, Vol. 4, No.3, Desember, p. 264-285.