• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Analisis regresi linier berganda

Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini menggunakan

analisis regresi linier berganda. Adapun model regresi yang digunakan adalah

sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

keterangan:

Y = keputusan berpindah merek

a = konstanta

b = koefisien regresi

X1 = desain

Hasil perhitungan analisis regresi linier berganda menggunakan bantuan

program SPSS 13 adalah sebagai berikut:

Tabel 5.14 Koefisien regresi Model Unstandardized Coefficients B Std. Error Constant 0,119 0,781 X1 0,467 0,115 X2 0,245 0,109 X3 0,259 0,114

Sumber : data primer yang diolah

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier berganda di atas, maka

persamaan regresi dapat ditulis sebagai berikut:

Y= 0,119 + 0,467 X1 + 0,245 X2 + 0,259 X3

1. Pengujian hipotesis pertama

Hipotesis pertama yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah ada

pengaruh atribut (desain, kualitas, promosi) produk terhadap keputusan

berpindah merek secara parsial. Pengujian hipotesis menggunakan uji t.

a. Rumusan hipotesis

H01 : desain secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan

berpindah merek.

Ha1 : desain secara parsial berpengaruh terhadap keputusan

berpindah merek.

H02 : kualitas secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan

Ha2 : kualitas secara parsial berpengaruh terhadap keputusan

berpindah merek.

H03 : promosi secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan

berpindah merek.

Ha3 : promosi secara parsial berpengaruh terhadap keputusan

berpindah merek.

b. Hasil pengujian

Nilai thitung diperoleh dengan bantuan program SPSS 13 for windows

yaitu sebagai berikut :

Tabel 5.15

Hasil perhitungan analisis regresi linier berganda

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Constant 0,119 0,781 0,153 0,879 X1 0,467 0,115 0,467 4,081 0,000 X2 0,245 0,109 0,254 2,246 0,029 X3 0,259 0,114 0,254 2,276 0,027 Sumber : data primer yang diolah

Nilai ttabel: α 0,05, n = 60 Df = n-k = 60–3 = 57

ttabel = 2,002

1). Hasil analisis regresi desain (X1)

Nilai thitung variabel desain adalah sebesar 4,081. Bila taraf

kesalahan 5% dan degree of freedom (df)= 60-3= 57, maka

mendukung hipotesis bahwa ada pengaruh positif desain

terhadap keputusan berpindah merek. Artinya semakin menarik

desain (rokok maupun kemasan) A Mild maka semakin besar

keinginan konsumen untuk berpindah merek ke rokok A Mild.

2). Hasil analisis regresi variabel kualitas (X2)

Nilai thitung variabel kualitas adalah sebesar 2,246. Bila taraf

kesalahan 5% dan degree of freedom (df)= 60-3= 57, maka

dapat diketahui bahwa nilai thitung 2,246>2,002 ttabel dan

signifikansi 0,029<0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima.

Hal ini menunjukkan hipotesis alternatif dua diterima. Data

mendukung hipotesis bahwa ada pengaruh positif kualitas

terhadap keputusan berpindah merek. Artinya semakin baik

kualitas rokok A Mild semakin besar keinginan konsumen untuk

berpindah merek ke rokok A Mild

Daerah Penerimaan H0

Daerah Penolakan H0

Daerah Penolakan H0

3). Hasil analisis regresi promosi (X3)

Nilai thitung variabel promosi adalah sebesar 2,276. Bila taraf

kesalahan 5% dan degree of freedom (df)= 60-3= 57, maka

dapat diketahui bahwa nilai thitung 2,276>2,002 ttabel dan

signifikansi 0,027<0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima.

Hal ini menunjukkan hipotesis alternatif tiga diterima. Data

mendukung hipotesis bahwa ada pengaruh positif promosi

terhadap keputusan berpindah merek. Artinya semakin menarik

promosi rokok A Mild maka semakin besar keinginan konsumen

untuk berpindah merek ke rokok A Mild

Daerah Penerimaan H0 Daerah Penolakan H0 Daerah Penolakan H0 -2,002 2,002 2,276 Daerah Penerimaan H0 Daerah Penolakan H0 Daerah Penolakan H0 -2,002 2,002 2,246

2. Pengujian hipotesis kedua

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh desain (X1), kualitas (X2)

dan promosi (X3) secara secara simultan (bersama-sama) terhadap

keputusan berpindah merek (Y).

a. Rumusan hipotesis

0 :B1 =B2 = B3=

Ho , maka variabel desain, kualitas dan promosi

tidak berpengaruh secara simultan terhadap

keputusan berpindah merek.

0 :B1B2B3

Ho , maka variabel desain, kualitas dan promosi

berpengaruh secara simultan terhadap

keputusan berpindah merek.

b. Kriteria pengujian

Pengujian hipotesis ini menggunakan ketentuan sebagai berikut:

1). Jika nilai Fhitung > Ftabel maka hipotesis nol (H0) ditolak dan

hipotesis alternatif (Ha) diterima.

2). Jika nilai Fhitung ≤ Ftabel maka hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.

c. Hasil pengujian

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier berganda

Tabel 5.16 Anova Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 3,083 3 1,028 8,805 0,000 Residual 6,537 56 0,117 Total 9,620 59

Sumber : data primer yang diolah

Pada taraf signifikan (α) = 0,05, derajat penyebut n-k =60-4 dan derajat pembilang k-1 = 4-1 diperoleh Ftabel = 2,769. pada output SPSS bagian

ANOVA tampak bahwa Fhitung = 8,805. Dimana Fhitung > Ftabel, maka H0

ditolak. Hal ini berarti variabel desain (X1), kualitas (X2) dan promosi

(X3) secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap keputusan

berpindah merek (Y).

3. Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

desain (X1), kualitas (X2), dan promosi (X3) secara simultan berpengaruh

terhadap keputusan berpindah merek (Y). Hasil analisis dapat kita lihat

pada tabel 5.17 berikut:

Tabel 5.17 Hasil perhitungan R2

R R Square

0,566 0,321 Sumber : data primer yang diolah

Berdasarkan analisis yang dilakukan menggunakan program SPSS 13,

promosi (X3). Sedangkan sisanya sebesar 67,9% disebabkan oleh faktor

lain di luar variabel X1, X2, dan X3.

D. Pembahasan

Berdasarkan analisis data diatas maka pembahasan untuk masalah

pertama dan kedua adalah sebagai berikut :

1. Setelah dilakukan analisis karakteristik responden yang berpindah merek ke

merek rokok A Mild di Universitas Sanata Dharma, Fakultas Ekonomi,

maka didapat hasil sebagai berikut : dari 60 responden, responden dengan

uang saku kurang dari Rp.500.000 sebanyak 6 responden atau 10%,

responden dengan uang saku antara Rp.500.000 – Rp.1.00.000 sebanyak 36

responden atau 60% dan responden dengan uang saku lebih dari

Rp.1.000.000 sebanyak 18 responden atau 30%. Analisis untuk rokok yang

dikonsumsi (terakhir) oleh responden sebelum melakukan keputusan

berpindah merek yaitu : responden yang sebelumnya mengkonsumsi rokok

Djarum Super sebanyak 29 responden atau 48,3%, responden yang

sebelumnya mengkonsumsi Gudang Garam filter sebanyak 13 responden

atau 21,7%, responden yang sebelumnya mengkonsumsi Djarum Black

sebanyak 11 responden atau 18,3%, responden yang sebelumnya

mengkonsumsi Surya 5 responden atau 8,3%, responden yang sebelumnya

mengkonsumsi Djarum Black Tea sebanyak 2 responden atau 3,3%.

Berdasarkan lamanya berpindah merek ke rokok A Mild : responden yang

atau 28,3%, responden yang sudah berpindah merek selama 1 bulan – 3

bulan sebanyak 23 orang atau 38,3%, responden yang sudah berpindah

merek selama lebih dari 3 bulan sebanyak 20 orang atau 33,4%.

2. Desain (X1), kualitas (X2), dan promosi (X3) secara parsial berpengaruh

terhadap keputusan berpindah merek (Y)

Untuk variabel desain (X1) dari perhitungan uji t diperoleh hasil

nilai thitung 4,081>2,002 ttabel , hal ini menunjukkan bahwa desain (X1)

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan berpindah merek (Y).

Cara lain untuk menambah nilai bagi pelanggan adalah melalui desain yang

khas (Kotler dan Armstrong, 2004:348). Pada awal peluncurannya, selain

menciptakan kategori baru seperti yang telah dijelaskan diatas, A Mild juga

mengeluarkan terobosan baru dalam hal desain yakni menjadi rokok pertama

yang mendobrak pasar Indonesia dengan penampilannya yang modern dan

desain batang rokok yang slim dengan circumference (keliling lingkarannya)

hanya 22 mm dengan total panjang produk 90 mm. Selain itu untuk kemasan

12 batang, bagian belakang bungkusnya memiliki fitur yang berbeda yaitu

tips bukan basa-basi yang beraneka ragam dan menarik untuk di koleksi.

Untuk variabel kualitas (X2) dari perhitungan uji t diperoleh hasil

nilai thitung 2,246>2,002 ttabel , hal ini menunjukkan bahwa kualitas (X2)

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan berpindah merek (Y).

merupakan pionir untuk rokok rendah nikotin yang diproduksi oleh mesin

(SKM Mild), walaupun awalnya A Mild merupakan ambisi dari pemilik

perusahaan untuk menciptakan produk baru tetapi seiring waktu berjalan

rokok ini telah memiliki pangsa pasar tersendiri dalam industri rokok.

Dengan kadar nikotin dan tar rendah, A Mild dapat mendorong konsumen

untuk berpindah merek dari rokok yang sebelumnya pernah ada, yang

kebanyakan kadar tar dan nikotinnya lebih tinggi dibandingkan rokok A

Mild.

Untuk variabel promosi (X3) dari perhitungan uji t diperoleh hasil

nilai thitung 2,276>2,002 ttabel , hal ini menunjukkan bahwa promosi (X3)

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan berpindah merek (Y).

Promosi merupakan alat untuk mengkomunikasikan produk perusahaan.

Promosi untuk rokok A Mild sendiri kerap kita jumpai di media-media cetak

maupun elektronik. Iklannya yang memuat sindiran-sindiran sosial yang

menggelitik diramu dengan baik dan menarik. Belum lagi slogan-slogannya

seperti Taste Of The Future, How Low Can You Go, Bukan Basa Basi, dan

Others Can Only Follow yang menegaskan kembali bahwa A Mild adalah

3. Desain (X1), kualits (X2) dan promosi (X3) berpengaruh terhadap keputusan

berpindah merek (Y)

Dari perhitungan uji F diperoleh nilai Ftabel = 2,769 dan nilai Fhitung

= 8,805, dimana Fhitung > Ftabel,. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak

dan Ha diterima. Kondisi ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara

simultan antara desain (X1), kualits (X2) dan promosi (X3) terhadap

BAB VI

Dokumen terkait