HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Uji Heteroskedostisitas dengan Scatter Plot
4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil uji di atas dibuktikan bahwa data telah lulus uji asumsi klasik, sehingga data siap untuk diregresi linear berganda. Hasil analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 21.0 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.10
Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.404 4.162 .578 .568 RBV .420 .158 .454 2.658 .013 Orientasi Kewirausahaa n .191 .089 .367 2.148 .041
Berdasarkan Tabel 4.10 hasil perhitungan data seperti yang terlihat pada kolom kedua (Unstandardized Coefficients) bagian B diperoleh nilai B1 variabel kreativitas sebesar 0,420, nilai B2 variabel keterampilan sebesar 0,191 dan nilai konstanta (a) sebesar 2,404 sehingga diperoleh persamaan regresi linear berganda:
Y= 2,404 + 0,420 X1+0,191 X2 + e. Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Konstanta (a) = 2,404 menunjukkan RBV dan orientasi kewirausahaan bernilai konstan, maka keunggulan bersaing pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan akan diperoleh sebesar 2,404.
b. Koefisien B1 (X1) = 0,420 menunjukkan bahwa RBV memiliki hubungan terhadap keunggulan bersaing pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan. Sehingga apabila RBV dinaikkan sebesar satu satuan maka keunggulan bersaing pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan bertambah sebesar 0,420.
c. Koefisien B2 (X2) = 0,191 menunjukkan bahwa orientasi kewirausahaan memiliki hubunganterhadap keunggulan bersaing pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan. Sehingga apabila orientasi kewirausahaan dinaikkan sebesar satu satuan maka keberhasilan usaha pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan bertambah sebesar 0,191.
4.2.3.1 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel bebas yaitu RBV (X1), orientasi kewirausahaan (X2), dalam menjelaskan variabel terikat yaitu keunggulan bersaing pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan (Y) secara bersama-sama, dimana: 0 ≤ R² ≤ 1.
Koefisien determinasi (R²) jika semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat.Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.Jika Koefisien determinasi (R²) semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat (Y).Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Pengujian analisis regresi linear berganda menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 21,00 for windows. Hasil pengolahan dari analisis regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini:
Tabel 4.11
Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .510a .260 .205 1.58961
a. Predictors: (Constant), RBV, Orientasi Kewirausahaan b. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing
Pada Tabel 4.11 dapat dilihat nilai Adjusted R Square adalah 0.205 berada antara 0 <R2<1 yang berarti bahwa 20,5% keunggulan bersaing pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan dipengaruhi cukup erat oleh RBV dan orientasi kewirausahaan sedangkan 79,5% lagi sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
4.2.3.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama (serentak) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut :
H0 : b1 = b2= 0
Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent yaitu RBV (X1), Orientasi Kewirausahaan (X2) terhadap variabel dependent yaitu Keunggulan Bersaing
H0 : b1≠ b2≠0
Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent yaitu yaitu RBV (X1), Orientasi Kewirausahaan (X2) terhadap variabel dependent yaitu Keunggulan Bersaing.
Kriteria pengambilan keputusan, yaitu :
H0 diterima apabila Fhitung< Ftabelpada α = 5% pada α = 5%
Dalam penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 30 orang dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3 sehingga diperoleh:
a. Df (Pembilang) = k – 1 3– 1 = 2 b. Df (Penyebut) = n – k 30-3 = 27
Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan program SPSS 21,00 for windows. Kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat α = 5% (2:27) = 3,35
Berikut ini merupakan hasil pengujian uji-F pada Tabel 4.12:
Tabel 4.12
Uji Simultan (Uji -F) ANOVAa Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 23.942 2 11.971 4.737 .017b Residual 68.225 27 2.527 Total 92.167 29
a. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing
b. Predictors: (Constant), RBV, Orientasi Kewirausahaan Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016)
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai Fhitung adalah 4,737 dengan tingkat signifikansi 0,017. Sedangkan Ftabel adalah 3,53. Dari hal tersebut Fhitung (4,737)> Ftabel (3,53) dan tingkat signifikansinya 0,0017< 0,05. Sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel RBV (X1), Orientasi Kewirausahaan (X2),secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keunggulan Bersaing.
4.2.3.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji-T)
Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel independent yaitu RBV (X1), Orientasi Kewirausahaan (X2), terhadap variabel dependent yaitu Keunggulan Bersaing
Kriteria pengambilan keputusan, yaitu : H0 diterima apabila thitung< ttabelpada α = 5% H0 ditolak apabila thitung> ttabelpada α = 5%
Dalam penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 30 orang dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3 sehingga diperoleh:
Derajat bebas (Df) = n – k = 30 – 3 = 27
Nilai t hitung akan diperoleh dengan menggunakan program SPSS 21,00 for windows. Kemudian akan dibandingkan dengan nilai t tabel pada tingkat α = 5% (27) = 1,70
Berikut merupakan hasil pengujian uji-T pada Tabel 4.13, yaitu:
Tabel 4.13 Uji Parsial (Uji-T)
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.404 4.162 .578 .568 RBV .420 .158 .454 2.658 .013 Orientasi Kewirausahaa n .191 .089 .367 2.148 .041
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016)
Tabel 4.13 menunjukkan nilai t hitungyang diperoleh dari masing-masing variabel yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Variabel RBV (X1) memiliki thitung sebesar 2,658 dengan tingkat signifikansi 0,013. Sedangkan ttable adalah sebesar 1,70. Oleh karena itu thitung (2,658) > ttable (1,70) dan tingkat signifikansinya 0,013 < 0,05. Sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel RBV secara individual atau secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing.
b. Variabel Orientasi Kewirausahaan (X2) memiliki thitungsebesar 2,148 dengan tingkat signifikansi 0,041. Sedangkan ttable adalah sebesar 1,70. Oleh karena itu thitung(2148) >ttable (1,70) dan tingkat signifikansinya 0,041<0,05. Sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel orientasi kewirausahaan secara individual atau secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pengaruh Resource-based View (RBV) Terhadap Keunggulan