• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Strategi Resource-Based View dan Orientasi Kewirausahaan Terhadap Keunggulan Bersaing pada UMKM (Studi Kasus pada Kerajinan Rotan di Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Strategi Resource-Based View dan Orientasi Kewirausahaan Terhadap Keunggulan Bersaing pada UMKM (Studi Kasus pada Kerajinan Rotan di Medan)"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Uji Validitas dan Reabilitas

I. IDENTITAS RESPONDEN Nama Usaha :

Usia :

Alamat Usaha :

Lama Usaha :

Pendidikan :

II. PETUNJUK PENGISIAN

Anda diminta untuk memberikan penilaian1 sampai 6 diantara nilai

setuju dan tidak setuju dengan cara memberikan tanda centang (√) diatas

(2)

I. Strategi Resource-based

No Pernyataan Penilaian

1 Usaha memiliki fisik bangunan Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

2 Anggota usaha memilikipengetahuan yang dapat dikembangkan dengan baik

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

3 Usaha memiliki keterampilan yang unik

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

4 Usaha memiliki karyawan yang ahli dalam bidangnya

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

5 Usaha memiliki peralatan produksi yang baik

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

7 Usaha menggunakan teknologi yang berkualitas

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

7 Usaha memiliki hubungan kerjasama Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

II. Orientasi Kewirausahaan

No Pernyataan Penilaian

8 Usaha mampu menghasilkan ide-ide baru

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

9 Usaha mampu mengembangkan design baru yang akan dipasarkan

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

10 Usaha mampu mencari ide baru dalam pemrosesan produk

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

11 Usaha mampu menyusun startegi dalam bisnis yang dijalankan

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

12 Usaha berani mengambil resiko untuk mencapai profit

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

13 Usaha berani mengambil resiko untuk mencoba design baru

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

14 Usaha memiliki sifat ingin mengungguli pesaing

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

15 Usaha memiliki kemampuan dalam mencari peluang

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

16 Usaha mampu bertanggung jawab atas semua keputusan

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

17 Usaha mampu mencari solusi artas kendala yang terjadi

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

18 Usaha mempunyai kendali terhadap kesuksesan usaha

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

(3)

III. Keunggulan Bersaing

No Pernyataan Penilaian

20 Usaha memiliki harga produk yang bersaing

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

21 Usaha memiliki harga produk yang dapat diterima oleh pembeli

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

22 Usaha memiliki produk dengan penampilan yang baik

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

23 Produk bisa dipesan sesuai dengan tipe yang pembeli inginkan

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

24 Usaha memiliki produk yang tersedia sesuai dengan yang pembeli inginkan

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

25 Usaha mampu memperkenalkan produk baru lebih cepat dari pesaing

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

26 Usaha memiliki target waktu dari perancangan produk hingga produk siap dijual

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

(4)

Lampiran 2 : Distribusi Jawaban Uji Validitas dan Reliabilitas

No

responden Resource-based View Orientasi Kewirausahaan Keunggulan Bersaing

(5)

Lampiran 3 : Uji Validitas dan Reliabilitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 98.27 47.720 .549 .850

VAR00002 98.27 46.271 .565 .849

VAR00003 98.20 46.579 .521 .851

VAR00004 97.63 45.551 .651 .846

VAR00005 97.30 50.010 .375 .856

VAR00006 97.50 51.707 .107 .862

VAR00007 98.80 52.510 -.023 .866

VAR00008 97.30 49.321 .487 .853

VAR00009 97.37 49.620 .345 .857

VAR00010 97.20 50.028 .252 .860

VAR00011 97.50 48.534 .616 .850

VAR00012 97.37 50.102 .405 .856

VAR00013 97.37 49.344 .444 .854

VAR00014 97.30 49.321 .487 .853

VAR00015 97.30 49.321 .487 .853

VAR00016 97.63 45.689 .556 .849

VAR00017 97.13 49.361 .324 .858

VAR00018 98.30 48.907 .332 .858

VAR00019 98.73 47.857 .482 .852

VAR00020 97.43 49.289 .512 .853

VAR00021 97.27 48.202 .646 .849

VAR00022 97.10 48.852 .492 .853

VAR00023 97.47 49.430 .435 .854

VAR00024 97.77 48.599 .260 .863

VAR00025 97.50 50.121 .204 .862

VAR00026 98.17 49.247 .340 .857

Keterangan:

VAR00006, VAR00007, VAR00009, VAR00010, VAR00017, VAR00018,

(6)

Item-Total Correlation di bawah 0,361. Maka butir tersebut dihapus dan dilakukan pengujian kembali. Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 63.90 27.128 .532 .866

VAR00002 63.90 26.024 .549 .866

VAR00003 63.83 26.006 .538 .867

VAR00004 63.27 25.651 .612 .862

VAR00005 62.93 29.168 .291 .874

VAR00008 62.93 27.926 .559 .866

VAR00011 63.13 27.499 .654 .863

VAR00012 63.00 28.690 .443 .870

VAR00013 63.00 27.862 .526 .867

VAR00014 62.93 27.926 .559 .866

VAR00015 62.93 27.926 .559 .866

VAR00016 63.27 25.651 .531 .868

VAR00019 VAR00020 64.37 63.07 27.137 28.547 .479 .442 .869 .870 VAR00021 VAR00022 62.90 62.73 27.472 28.064 .634 .458 .863 .869

VAR00023 63.10 28.576 .385 .871

Keterangan:

VAR00005tidak valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation di bawah

(7)

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 59.63 25.757 .505 .868

VAR00002 59.63 24.585 .541 .867

VAR00003 59.57 24.668 .515 .868

VAR00004 59.00 24.069 .627 .862

VAR00008 58.67 26.299 .578 .865

VAR00011 58.87 25.913 .667 .862

VAR00012 58.73 27.099 .449 .870

VAR00013 58.73 26.271 .536 .867

VAR00014 58.67 26.299 .578 .865

VAR00015 58.67 26.299 .578 .865

VAR00016 59.00 24.276 .516 .870

VAR00019 VAR00020 60.10 58.80 25.748 26.924 .456 .456 .870 .870 VAR00021 VAR00022 58.63 58.47 25.826 26.602 .659 .441 .862 .870

VAR00023 58.83 26.971 .394 .872

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

(8)

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

Dengan hormat,

Terima kasih atas kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi mengisi dan

menjawab seluruh pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini.Penelitian ini

digunakan untuk menyusun skripsi yang berjudul “Pengaruh Strategi

Resource-based dan Orientasi Kewirausahaan terhadap Keunggulan Bersaing

UMKM.Kuesioner ini ditujukan untuk pemilik usaha KOPINKRA di Kota

Medan.

Untuk itu diharapkan para responden dapat memberikan jawaban yang

sebenar-benarnya demi membantu penelitian ini.Atas kesediannya saya ucapkan

terima kasih.Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Hormat saya,

Lisa Listiana

(9)

I. IDENTITAS RESPONDEN Nama Usaha :

Usia :

Alamat Usaha :

Lama Usaha :

Pendidikan :

II. PETUNJUK PENGISIAN

Anda diminta untuk memberikan penilaian1 sampai 6 diantara nilai

setuju dan tidak setuju dengan cara memberikan tanda centang (√) diatas

(10)

I. Strategi Resource-based

No Pernyataan Penilaian

1 Usaha memiliki fisik bangunan Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

2 Anggota usaha memilikipengetahuan yang dapat dikembangkan dengan baik

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

3 Usaha memiliki keterampilan yang unik

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

4 Usaha memiliki karyawan yang ahli dalam bidangnya

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

5 Usaha memiliki peralatan produksi yang baik

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

II. Orientasi Kewirausahaan

III. Keunggulan Bersaing

No Pernyataan Penilaian

14 Usaha memiliki harga produk yang bersaing

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

15 Usaha memiliki harga produk yang dapat diterima oleh pembeli

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

16 Usaha memiliki produk dengan penampilan yang baik

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

17 Produk bisa dipesan sesuai dengan tipe yang pembeli inginkan

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

No Pernyataan Penilaian

6 Usaha mampu menghasilkan ide-ide baru

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

7 Usaha mampu menyusun startegi dalam bisnis yang dijalankan

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

8 Usaha berani mengambil resiko untuk mencapai profit

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

9 Usaha berani mengambil resiko untuk mencoba design baru

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

10 Usaha memiliki sifat ingin mengungguli pesaing

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

11 Usaha memiliki kemampuan dalam mencari peluang

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

12 Usaha mampu bertanggung jawab atas semua keputusan

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

(11)

Lampiran 5 : Distribusi Jawaban Kuesioner Penelitian No

Responden

Resource-based View Orientasi Kewirausahaan

(12)

Lampiran 6 : Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

a. Uji Normalitas dengan Histogram

b. Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of Regression Standarizied

Residual.

(13)

c. Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov – Smirnov Test

Hasil Uji Kolmogorov – Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.53381333

Most Extreme Differences

Absolute .092

Positive .092

Negative -.091

Kolmogorov-Smirnov Z .503

Asymp. Sig. (2-tailed) .962

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

(14)

2. Uji Multikolinearitas

Hasil Uji Multikolinearitas

3. Uji Heteroskedostisitas

a. Hasil Uji Heteroskedostisitas dengan Scatter Plot Coefficientsa Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error

Beta Tolerance VIF

(Constant) 2.404 4.162 .578 .568

RBV .420 .158 .454 2.658 .013 .942 1.062

Orientasi Kewirausah

aan

.191 .089 .367 2.148 .041 .942 1.062

a. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing

(15)

b. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Gletser

Uji Heteroskedastisitas dengan Gletser Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 4.461 2.262 1.972 .059

RBV -.138 .086 -.303 -1.603 .121

Orientasi Kewirausahaa

n

-.037 .048 -.145 -.766 .450

(16)

Lampiran 7 Analisis Linear Berganda

Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 2.404 4.162 .578 .568

RBV .420 .158 .454 2.658 .013

Orientasi Kewirausahaan

.191 .089 .367 2.148 .041

b. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing

Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .510a .260 .205 1.58961

a. Predictors: (Constant), RBV, Orientasi Kewirausahaan b. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing

Uji Simultan (Uji -F) ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 23.942 2 11.971 4.737 .017b

Residual 68.225 27 2.527

Total 92.167 29

a. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing

(17)

Uji Parsial (Uji-T) Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 2.404 4.162 .578 .568

RBV .420 .158 .454 2.658 .013

Orientasi Kewirausahaan

.191 .089 .367 2.148 .041

(18)

DAFTAR PUSTAKA Buku :

Echdar, S. 2013. Manajemen Entrepreneurship: Kiat Sukses Menjadi Wirausaha,Jogyakarta: Penerbit Andi.

Erlina, 2011.Metode Penelitian,USU Press, Medan.

Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, Cetakkan 13, Jakarta : Erlangga.

Kuncoro, Mudrajat. 2009. Metode Riset Untuk Ekonomi dan Bisnis: Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis, Jakarta: Erlangga.

Lubis, Ade Fatma, Arifin Akhamd dan Firmansyarif, 2007. Aplikasi SPSSUntuk Penyusunan Skripsi dan Tesis, USU Press, Medan.

Nasution, Harmaein, 2005, Proses Pengelolaan Sumber Daya Manusia, USU Press Medan.

Robbins, Stephen P. 2001, Perilaku Organisasi, Edisi Kedelapan, Jilid Kedua, Prenhallindo, Jakarta.

Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti, 2014.Analisis Data Untuk Riset Manajemen dan Bisnis Edisi 3, USU Press, Medan.

Soewadji, Jusuf. 2012. Pengantar Metodologi Penelitian. Jilid 1.Jakarta : Mitra Wacana Media.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan 8, Bandung : Penerbit Alfabeta.

Sugiyono.2009. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Penerbit Alfabeta.

Sugiyono.2012.Metodologi Penelitian Bisnis,Cetakan 16, Bandung: Penerbit Alfabeta.

Suryana. 2006. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses, Bandung : Penerbit Salemba Empat edisi 3.

(19)

Zimmerer, Thomas W dan Norman M. Scarborough. 2005. Essential of Entrepreneurship and Small business Management, Edisi 4, United States of America: Pearson Prentice Hall.

Jurnal:

Barney, J. 1991. Firm Resources ans Sustained Competitive Advantage.Journal of Management. Vol 17 (1): 99-120.

Frishhammar, J. and Horte, S.A. 2007.The Role of Market Orientation and Entrepreneurial Orientation for New Product Development

Hartono, Rudi. Soegianto. Noegraheni H, Enny. 2011. Analisis Pengaruh Modal Sosial dan Orientasi Kewirausahaan Terhadap Kinerja Perusahaan pada PT. Mentari Esa Cipta.

Knight, G.A. 2000. Entrepreneurship and marketing Strategy: The SME Under Globalisation. Journal of International Marketing, Vol 8(2): 12-32.

Lumpkin, G.T. and Dess, G.G.2001. Linking Two Dimensions of EO to Firm Performance: The Moderating Role of Environment and Industry Life Cycle. Journal Business Venturing,Vol 16(5): 429-451.

Metehoky, Stellamaris. 2013. Pengaruh Strategy Resource-Based dan Orientasi Kewirausahaan terhadap Keunggulan Bersaing Usaha Kecil dan Usaha Mikro ( Studi pada Usaha Jasa Entnis Maluku). Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol 2(1),12-20.

Miller, D. 1983. The Correlates of Entrepreneurship in three types of Firms. Management Science, Vol 29(7):770-791.

Performance in Manufacturing Firms. Technology Analysis and Stretegic Management,Vol 22(3): 251-266.

Prakosa, B. 2005. Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi dan Orientasi Pembelajaran terhadap Kinerja Perusahaan untuk mencapai Keunggulan Bersaing (Studi Empiris pada Industri Manufaktur di Semarang). Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi. Vol 2(1),35-57.

(20)

Skripsi :

Fadiyah, 2015.Pengaruh Pengaruh Orientasi Kewirausahaan terhadap Keunggulan Bersaing Berkelanjutan UMKM, Skripsi, Fakultas Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara,Medan

Internet:

http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2014/01/03. UMKM dan Koperasi Sumut Tumbuh-Berita Industri-harian.Diakses tanggal 16-2-2016.Pukul 20.55 PM.

(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif.Penelitian

asosiatif menurut Rochaety dkk (2009: 17) merupakan “penelitian yang bertujuan

menganalisis hubungan antara dua variabel atau lebih”.Adapun variabel yang

dihubungkan dalam penelitian ini adalah staretgi resource-based (X1) orientasi

kewirausahaan (X2) dan keunggulan bersaing pada UMKM (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian dilakukan di Koperasi Industri dan Kerajinan (Kopinkra)

Rotan Medan beralamat di Jalan Titipapan Gg. Pertama No. 15 K Medan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan sejak bulan November sampai

dengan bulan Desember 2016.

3.3 Batasan Operasional

Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis

permasalahan, maka penelitian ini dibatasi pada pengaruh strategi resource-based

dan orientasi kewirausahaan terhadap keunggulan bersaing pada UMKM dan

dalam hal ini UMKM yang bergerak di bidang industri kerajinan tangan

(22)

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel Independent(X), yaitu Strategi Resource-based (X1) dan Orientasi

Kewirausahaan (X2)

Asumsi dasar Resource-Based View-RBV adalah bahwa sumberdaya

dalam perusahaan bergabung menjadi satu (bundles) dan kemampuan yang

mendasari produksi tidak sama satu dengan lainnya. Esensi kombinasi

sumberdaya dan kapabilitas tersebut sebagai ”apa” yang membuat suatu

organisasi unik dalam hal kemampuannya menawarkan nilai kepada

pelanggannya (Purwohandoko, 2009).Indikator untuk mengukur strategi RBV

terdiri dari dua indikator yaitu: sumberdaya dan kapabilitas, (Hitt, et al.,

2001).

Orientasi kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang

dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya mencari peluang menuju kesuksesan.

Ukuran yang digunakan untuk mengukur orientasi kewirausahaan berdasarkan

dimensi yang dikembangkan oleh Lumpkin dan Dess (dalam Sinarasri, 2013),

yaitu :

1. Inovatif

2. Proaktif

3. Risk Taking

4. Keagresifan Bersaing (Competitive Aggressiveness)

(23)

b. VariabelDependent(Y), yaitu Keunggulan Bersaing pada UMKM (Y)

Keunggulan Bersaing adalah suatu sarana atau strategi perusahaan

untuk mencapai tujuan akhir perusahaan. Ukuran yang digunakan untuk

mengukur keunggulan bersaing berkelanjutan berdasarkan dimensi yang

dikembangkan oleh Thatte (2007), yaitu :

1. Harga

2. Kualitas

3. Delivery Dependability

4. Time to Market

3.4 Defenisi Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah

semua variable yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk

memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka

perlu defenisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala

Ukur Strategi Resource-based View (X1) Strategi perusahaan yang ingin mengetahui dan memahami apa yang membuat suatu perusahaan berbeda, memperoleh

1. Sumber daya 1. Sumber daya berwujud (tangible) 2. Sumber daya

tidak berwujud (intangible)

(24)

Lanjutan Tabel 3.1 dan bertahan dalam keunggulan kompetitif, melalui pemanfaatan keberagaman sumberdaya yang dimilikinya.

2. Kapabilitas 1. Keterampilan atau keahlian 2. Aset fisik

yang bernilai 3. Aset sumber

daya manusia 4. Aset organisasi yang bernilai 5. Kapabilitas bersaing

6. Aliansi dan kerjasama Orientasi Kewirausahaan (X2) Fenomena organisasi yang mencerminkan kemampuan manajerial mereka, sebagaimana perusahaan memulai untuk berinisiatif dan mengubah tindakan kompetitif sehingga dapat menguntungkan bisnis yang dijalani

1. Inovatif 1. Mencari ideide baru tentang produk 2. Mencari ideide baru dalam memasarkan produk 3. Mencari ideide baru tentang proses dalam menghasilka n produk Semantic Differensial

(25)

Lanjutan Tabel 3.1 bisnis yang dijalankan 2. Mampu menyusun tindakan strategis pada bisnis yang dijalankan 3. Risk Taking 1. Mengambil

risiko agar dapat mencapai profit yang tinggi 2. Menerima risiko kerugian financial 4. Keagresifan Bersaing 1. Mempunyai taktik baru 2. Mengidentifi kasi pesaing 3. Berusaha menjadi terbaik 5. Otonomi (Autonomy) 1. Bertanggung jawab atas semua keputusan 2. Mencari solusi atas kendala organisasi 3. Mempunyai kendali Keunggulan Bersaing (Y) Suatu sarana atau strategi perusahaan untuk mencapai tujuan akhir perusahaan

1. Harga 1. Harga yang bersaing 2. Harga yang

dapat diterima oleh

pelanggan

(26)

Lanjutan Tabel 3.1

1. Kualitas 1. Mempunyai produk dengan mutu yang baik 2. Produk memiliki

performa yang baik

3. Delivery Dependabili ty

1. Produk bisa dipesan

berdasarkan tipe yang diinginkan konsumen 2. Menyediakan

produk

ontimeberdasark an tipe yang diinginkan konsumen 4. Timeto Market 1. Memperkenalkan produk baru lebih cepat dari pada pesaing 2. Memiliki target

waktu dari ide perancangan hingga produk dipasarkan

Sumber: Stellamaris (2013), Michael dan Devie (2013), dan Mahmud (2011)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Variabel dalam penelitian ini adalah strategi resource-based view (X1),

orientasi kewirausahaan (X2) dan keunggulan bersaing pada UMKM (Y) yang

diukur denganSemantic Differensial.

Semantic-differensial adalah skala yang menggunakan dua buah nilai

ekstrim dan subjek diminta untuk menentukan responsnya diantara dua nilai

tersebut di ruang yang disediakan yang disebut dengan ruang semantik (Jogiyanto,

(27)

oleh Osgood.Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik

tertentu yang dipunyai seseorang, hanya bentuknya tidak pilihan ganda

maupunchecklist, tetapi terseusun secara satu garis kontinum (Sugiyono,

2009:140).Dalam penelitian ini, responden dapat memberi jawaban, pada rentang

jawab yang positif sampai dengan negative.

Kriteria pengukurannya adalah sebagai berikut:

Setuju __ __ __ __ __ Tidak setuju

1 2 3 4 5

Pintar __ __ __ __ __ Naif 1 2 3 4 5

Besar __ __ __ __ __ Kecil 1 2 3 4 5

Sumber : Jogiyanto, 2004 :67 Gambar 3.1

Skala Semantic-differensial 3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi

Menurut Kuncoro (2003:103), Populasi adalah sekelompok elemen yang

lengkap yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita

tertarik untuk mempelajarinya atau objek penelitian.Populasi dalam penelitian ini

adalah anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan yang berjumlah 30

(28)

3.6.2 Sampel

Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan peneliti

adalah sampling jenuh.Samplingjenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel, atau peneliti yang ingin membuat

generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah

sensus, dimana anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono,2005). Sampel

dalam penelitian iniberjumlah 30 usaha industri kerajinan rotan yang merupakan

anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan.

3.7 Jenis Data

Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun

angka.Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk

menyusun informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang

dipakai untuk suatu keperluan (Marzuki, 2005:55). Penelitian ini menggunakan

dua jenis sumber data, yakni :

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih

pada lokasi penelitian.Data primer diperoleh dengan memberikan daftar

pertanyaan / kuesioner.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi

dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah dan

(29)

dibangun landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau kerangka

konseptual penelitian misalnya buku-buku referensi (baik buku-buku wajib

perkuliahan maupun buku-buku umum), jurnal-jurnal penelitian, yang

berkaitan dengan pembahasan penelitian untuk mencari teori-teori dan

prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data a. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya.

b. Studi Dokumentasi

Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang

diperoleh dari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet yang

berhubungan dengan pengaruh strategi resource-based view dan orientasi

kewirausahaan terhadap keunggulan bersaing usaha kerajinan rotan.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu

kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian. Validitas menunjukkan

seberapa nyata suatu pengujian dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.

Skala pengukuran dikatakan valid jika skala tersebut digunakan untuk mengukur

apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas digunakan untuk mengukur akurasi dan

konsistensi dari pengukuranya yaitu instrumen yang bila digunakan beberapa kali

(30)

menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukuranya (Situmorang dan Lutfi,

2011:76).Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan

kepada 30 pengusaha pengrajin rotan sebagai responden diluar dari pada sampel.

Yaitu pada pengusaha pengusaha pengrajin rotan jalan Yos Sudarso Kecamatan

Rumbai – Pekanbaru.

3.9.1 Uji Validitas

Menurut Situmorang dan Lufti (2011:76), validitas menunjukkan sejauh

mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.Suatu pengukuran

instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat

mengukurconstruct sesuai dengan tujuan dan harapan peneliti. Uji validitas

dilakukan dengan membandingkan nilai correlated item – total correlation atau

disebut dengan rhitung pada setiap butir pertanyaan terhadap nilai rtabel. Sunyoto

(2009: 72) menyatakan sebagai berikut:

1. Jika rhitung positif dan rhitung≥ rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel

penelitian dinyatakan valid, dan

jika rhitung negatif atau rhitung≤ rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel

penelitian dinyatakan tidak valid.

2. rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.

3. Nilai rtabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 10% adalah

0,361.

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan pada 30 pengusaha pengrajin

(31)

pengusaha pengrajin rotan jalan Yos Sudarso Kecamatan Rumai – Pekanbaru.

[image:31.595.115.524.191.704.2]

Hasil pengolahan dari uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Validitas

Butir 1 98.27 47.720 .549 .850 Valid

Butir 2 98.27 46.271 .565 .849 Valid

Butir 3 98.20 46.579 .521 .851 Valid

Butir 4 97.63 45.551 .651 .846 Valid

Butir 5 97.30 50.010 .375 .856 Valid

Butir 6 97.50 51.707 .107 .862 Tidak valid

Butir 7 98.80 52.510 -.023 .866 Tidak valid

Butir 8 97.30 49.321 .487 .853 Valid

Butir 9 97.37 49.620 .345 .857 Tidak Valid

Butir 10 97.20 50.028 .252 .860 Tidak Valid

Butir 11 97.50 48.534 .616 .850 Valid

Butir 12 97.37 50.102 .405 .856 Valid

Butir 13 97.37 49.344 .444 .854 Valid

Butir 14 97.30 49.321 .487 .853 Valid

Butir 15 97.30 49.321 .487 .853 Valid

Butir 16 97.63 45.689 .556 .849 Valid

Butir 17 97.13 49.361 .324 .858 Tidak Valid

Butir 18 98.30 48.907 .332 .858 Tidak Valid

Butir 19 98.73 47.857 .482 .852 Valid

Butir 20 97.43 49.289 .512 .853 Valid

Butir 21 97.27 48.202 .646 .849 Valid

Butir 22 97.10 48.852 .492 .853 Valid

Butir 23 97.47 49.430 .435 .854 Valid

Butir 24 97.77 48.599 .260 .863 Tidak Valid

Butir 25 97.50 50.121 .204 .862 Tidak Valid

Butir 26 98.17 49.247 .340 .857 Tidak Valid

(32)

Pada Tabel 3.2 di atas dapat dilihat butir 6, 7, 9, 10, 17, 18, 24, 25, 26

tidak valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation di bawah 0,361.Maka

[image:32.595.113.527.231.586.2]

butir 6, 7, 9, 10, 17, 18, 24, 25, 26 dibuang lalu dilakukan pengujian kembali.

Tabel 3.3 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean

if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

Validitas

Butir 1 63.90 27.128 .532 .866 Valid

Butir 2 63.90 26.024 .549 .866 Valid

Butir 3 63.83 26.006 .538 .867 Valid

Butir 4 63.27 25.651 .612 .862 Valid

Butir 5 62.93 29.168 .291 .874 Tidak Valid

Butir 8 62.93 27.926 .559 .866 Valid

Butir 11 63.13 27.499 .654 .863 Valid

Butir 12 63.00 28.690 .443 .870 Valid

Butir 13 63.00 27.862 .526 .867 Valid

Butir 14 62.93 27.926 .559 .866 Valid

Butir 15 62.93 27.926 .559 .866 Valid

Butir 16 63.27 25.651 .531 .868 Valid

Butir 19 64.37 27.137 .479 .869 Valid

Butir 20 63.07 28.547 .442 .870 Valid

Butir 21 62.90 27.472 .634 .863 Valid

Butir 22 62.73 28.064 .458 .869 Valid

Butir 23 63.10 28.576 .385 .871 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016)

Pada Tabel 3.4 di atas dapat dilihat butir 5 tidak valid karena nilai

Corrected Item-Total Correlation di bawah 0,361.Maka butir 5 dibuang lalu

(33)
[image:33.595.111.524.112.466.2]

Tabel 3.4 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Validitas

Butir 1 59.63 25.757 .505 .868 Valid

Butir 2 59.63 24.585 .541 .867 Valid

Butir 3 59.57 24.668 .515 .868 Valid

Butir 4 59.00 24.069 .627 .862 Valid

Butir 8 58.67 26.299 .578 .865 Valid

Butir 11 58.87 25.913 .667 .862 Valid

Butir 12 58.73 27.099 .449 .870 Valid

Butir 13 58.73 26.271 .536 .867 Valid

Butir 14 58.67 26.299 .578 .865 Valid

Butir 15 58.67 26.299 .578 .865 Valid

Butir 16 59.00 24.276 .516 .870 Valid

Butir 19 60.10 25.748 .456 .870 Valid

Butir 20 58.80 26.924 .456 .870 Valid

Butir 21 58.63 25.826 .659 .862 Valid

Butir 22 58.47 26.602 .441 .870 Valid

Butir 23 58.83 26.971 .394 .872 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016)

Pada Tabel 3.4 di atas dapat dilihat seluruh butir pertanyaan memiliki nilai

Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r table, yaitu 0,361, sehingga

semua butir pertanyaan dinyatakan valid. Interprestasi Item-Total Correlation

Statistics, yaitu:

1. Scale Mean if Item Deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel

(butir) tersebut dihapus. Misalnya jika pertanyaan (butir) item 1 dihapus maka

rata-rata variabel sebesar 59.63. jika pertanyaan (butir) item 2 dihapus maka

rata-rata variabel sebesar 59.63 dan seterusnya.

(34)

dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 25.575. jika pertanyaan

(butir) item 2 dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 24.585 dan

seterusnya.

3. Corrected Item-Total Correlation merupakan korelasi antar skor item dengan

skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai

pada kolom Corrected Item-Total Correlation merupakan nilai rhitungyang akan

dibandingkan dengan nilai rtabeluntuk mengetahui validitas pada setiap butir

pertanyaan. Nilai rtabelpada uji validitas ini adalah sebesar 0,361.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Situmorang dan Lufti (2011:79), Reliabilitas adalah indeks yang

menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat

diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala

yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat

pengukur tersebut reliabel. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari

pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek

yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa butir pertanyaan disebut reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pertanyaan bersifat konsisten dari waktu ke waktu. Penelitian

ini menggunakan one shot dimana kuesioner diberikan hanya sekali saja kepada

responden dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain untuk

(35)

menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Menurut Sunyoto (2009: 68) suatu

konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >0,60.

Penelitian ini menggunakan alat kuesioner dengan pengujian reliabilitas

menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 21.0

for Windows. Kriterianya sebagai berikut:

1. Jika rhitung > rtabel maka pernyataan tersebut reliabel.

2. Jika rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut tidak reliabel.

Hasil pengolohan uji reliabilitas menggunakan SPSS dapat dilihat pada

[image:35.595.135.509.381.437.2]

table berikut:

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.874 16

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016)

Berdasarkan Tabel 3.5 dapat dilihat Cronbach's Alpha> 0,8 maka

dinyatakan reliabilitas sangat baik.

3.10 Teknik Analisis Data.

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan

melakukan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga

dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta

(36)

3.10.2 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah data dalam

sebuah model berdistribusi mengikuti/mendekati distribusi normal atau tidak.

Jika data tidak berdistribusi normal, maka hasil analisis akan menjadi bias. Uji

normalitas dilakukan dengan menggunakan grafik histogram, Normal P-P

Plot of RegressionStandarizied Residual, dan pendekatan Kolmogrov -

Smirnov.Dengan menggunakan tingkat signifikan 10% maka nilai Asymp.Sig

(2-tailed) di atas nilai signifikan 10% artinya variabel residual berdistribusi

normal (Situmorang dan Lufti, 2011:107). Dengan kata lain data berdistribusi

normal, jika nilai sig (signifikansi) > 0,01 dan data berdistribusi tidak normal,

jika nilai sig (signifikansi) < 0,01.

4. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas untuk mengetahui apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Jika terjadi korelasi,

terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi (Umar, 2008: 177-178).

Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas menurut

(Lubis dkk, 2007:32) yaitu:

a. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF)tidak lebih dari 10 dan nilai

Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari

multikolinieritas. VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 0 maka Tolerance = 1/10

(37)

b. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen

kurang dari 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik.

5. Uji Heteroskedostisitas

Uji Heteroskedostisitas dipakai untuk menguji sama atau tidaknya varians

dari resual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya

mempunyai varian yang sama maka disebut terjadi heteroskedostisitas dan

sebaliknya jika variansnya tidak sama atau berbeda maka dikatakan tidak

terjadi heteroskedostisitas. Persamaan yang baik adalah tidak terjadi

heteroskedostisitas. Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan

dengan Uji Glejser dimana dapat dilihat apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Dasar pengambilan keputusan (Situmorang dan Lufti, 2011:119) :

- Tidak terjadi heteroskedostisitas, jika nilai signifikansi > 0,05.

- Terjadi heteroskedostisitas, jika nilai signifikansi lebih < 0,05

3.10.3 Metode Regresi Linear Berganda

Metode regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh

atau hubungan dari variabel independen, yaitu Strategi Resource-based (X1),

Orientasi Kewirausahaan (X2), terhadap variabel dipenden yaitu Keunggulan

bersaing (Y). Data diolah dengan menggunakan program SPSS. Model

persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

(38)

Y = Keunggulan bersaing

a = Konstanta

b1-b2 = Koefisien Regresi

X1 = Srategi resource-based view

X2 = Orientasi kewirausahaan

e = Standart Error

1. Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinasi (R2) menurut Lubis dkk (2007 : 48) bertujuan

untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen

menjelaskan variabel dependen.Bila nilai R2 semakin mendekati nilai 1

maka menunjukkan semakin kuatnya hubungan variabel bebas terhadap

variabel terikat.

2. Uji Signifikan Simultan / Uji Serentak (Uji F)

Uji Signifikan Simultan / Uji Serentak (Uji F) digunakan untuk menguji

apakah setiap variabel independen (X) mempunyai pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap variabel dipenden (Y) secara simultan.Kriteria

pengujiannya adalah sebagai berikut:

H0 : b1 = b2 = 0

Artinya secara simultan tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari

variabel independen yaitu strategi resource-based(X1), orientasi

kewirausahaan (X2), terhadap variabel dependen yaitu keunggulan bersaing

(Y).

(39)

Artinya secara simultan terdapat pengaruh positif dan signifikan dari

variabel independen yaitu strategi resource-based(X1), orientasi

kewirausahaan (X2), terhadap variabel dependen yaitu keunggulan

bersaing(Y).

Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

H0 diterima jika Fhitung< Ftabelpada α = 5%.

H0 ditolak jika Fhitung> Ftabelpada α = 5%.

3. Uji Signifikan Parsial / Uji Individual (Uji thitung)

Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing

variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen

(Lubis dkk, 2007 : 51).Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

H0 : bi = 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari

variabel independen yaitu strategi resource-based(X1), orientasi

kewirausahaan (X2), terhadap variabel dependen yaitu keunggulan bersaing

(Y).

Ha : bi ≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel

independen yaitu strategi resource-based(X1), orientasi kewirausahaan (X2),

terhadap variabel dependen yaitu keunggulan bersaing (Y).

(40)

H0 diterima apabila thitung< ttabelpada α = 5%.

(41)

BAB 1V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan (Kopinkra) dengan Badan Hukum :

No. 173/BH/PAD/KWK.2/97 yang berlokasi pada jalan Titi Papan Gg Pertama

No 15 K Medan. Berdiri sejak tahun ± 1970, pada saat itu anggota Koperasi

Industri dan Kerajinan Rotan sekitar 15-20 pengrajin, pertengahan tahun 1980

anggota meningkat hingga mencapai 80 pengrajin, dan pada tahun 2000 hingga

sekarang anggota berkurang menjadi 37 pengrajin dan yang aktif hanya sekitar 30

pengrajin rotan.

Visi dari Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan (Kopinkra)

adalah:

Mari kita bangun atau jaga koperasi industri dan kerajinan rotan untuk kemajuan

kita bersama, jadikanlah koperasi industri dan kerajinan rotan sebagai wadah

menyatukan visi dan misi anggota pengrajin untuk mencapai tujuan kehidupan

yang lebih sejahtera.

Menurut Undang-Undang No 25 tahun 1992 pasal 3 tujuan koperasi

Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan

masyarakat umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional

dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur

(42)

4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden Penelitian

Analisis deskriptif dalam penellitian ini merupakan uraian atau penjelasan

dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh

responden penelitian.Terdapat 16 butir pertanyaan, 12 butir pertanyaan untuk

variabel X dan 4 butir pertanyaan untuk variabel Y.Responden dalam penelitian

ini adalah anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan.

Berikut jumlah dan persentase gambaran umum responden:

[image:42.595.113.472.400.520.2]

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha

No Kategori Jumlah

1 2 3 4

5-10 Tahun 11-20 Tahun 21-30 Tahun 31-40 Tahun

1 22

2 5

Total 30

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (November 2016)

Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa responden pada kategori 5-10 tahun

sebanyak 1 usaha, 11-20 tahun sebanyak 22 usaha, 21-30 tahun sebanyak 2

usaha, dan 31-40 tahun sebanyak 5 usaha. Dapat disimpulkan bahwa kategori

(43)

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Kategori Jumlah

1 2 3 4 5 6 15-24 Tahun 25-34 Tahun 35-44 Tahun 45-54 Tahun 55-64 Tahun 65-74 Tahun 1 3 15 6 3 2

Total 30

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (November 2016)

Pada Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden

berdasarkan usia yang paling banyak diteliti adalah usia 35-44 tahun sebanyak 15

orang.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Kategori Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 SD SMP SMA D1 D2 D3 S1 1 6 20 1 - - 1

Total 30

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (November 2016)

Pada Tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden

berdasarkan tingkat pendidikan yang paling banyak diteliti adalah tingkat

(44)

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Terdapat 16 butir pertanyaan; 4 butir pertanyaan untuk variabel

Resource-based View (X1), 8 butir pertanyaan untuk variabel Orientasi Kewirausahaan (X2),

4 butir pertanyaan untuk variabel Keunggulan Bersaing (Y). Kuesioner disebar ke

30 orang sampel.Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur

menggunakan skala Semantic-Differensial untuk menanyakan pengaruh

kreativitas dan keterampilan terhadap keberhasilan usaha pada anggota koperasi

industri dan kerajinan rotan di Medan.

Berikut distribusi jawaban responden terhadap variabel X dan Variabel Y:

[image:44.595.127.528.389.518.2]

1. Resource-based View (X1)

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Resource-based View (X1) No

Item

1 2 3 4 5

F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 1 3,3 24 80,0 5 16,7

2 0 0 8 26,7 16 53,3 6 20,0 0 0

3 0 0 2 6,7 16 53,3 11 36,7 1 3,3

4 0 0 0 0 4 13,3 21 70,0 5 16,7

Sumber: Hasil pengelolahan SPSS (November 2016)

Tabel 4.4 menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap variabel

Resource-based View (X1) yang diperoleh dari 30 responden.

a. Pada pernyataan “usaha memiliki fisik bangunan”, terdapat 16,7%

responden yang menyatakan setuju di tingkat angka 5, 80% menyatakan

setuju ditingkat angka 4, dan 3,3 % setuju di tingkat angka 3. Hal ini

berarti mayoritas responden setuju bahwa memiliki fisik bangunan akan

(45)

b. Pada pernyataan “anggota usaha memiliki pengetahuan yang dapat

dikembangkan dengan baik”, terdapat 20% setuju ditingkat angka 4,

53,3% setuju ditingkat angka 3, dan 26,7% tidak setuju ditingkat angka 2.

Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa memiliki pengetahuan

yang dapat dikembangkan akan memajukan usaha yang dijalankan.

c. Pada pernyataan “usaha memiliki keterampilan yang unik”, terdapat 3,3%

setuju ditingkat angka 5, 36,7% setuju ditingkat angka 4, 53,3% setuju

ditingkat angka 3, dan 6,7 % tidak setuju ditingkat angka 2. Hal ini berarti

mayoritas responden setuju bahwa memiliki keterampilan yang unik akan

memajukan usaha yang dijalankan.

d. Pada pernyataan “usaha memiliki karyawan yang ahli dalam bidangnya”,

terdapat 16,7% setuju ditingkat angka 5, 70% setuju ditingkat angka 4,

dan 13,3% setuju ditingkat angka 3. Hal ini berarti mayoritas responden

setuju bahwa memiliki karyawan yang ahli dibidangnya akan memajukan

usaha yang dijalankan.

[image:45.595.123.527.554.752.2]

2. Orientasi Kewirausahaan (X2)

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban responden terhadap Variabel Orientasi Kewirausahaan (X2)

No Item

1 2 3 4 5

F % F % F % F % F %

5 0 0 0 0 7 23,3 21 70,0 2 6,7

6 0 0 0 0 14 46,7 15 50 1 3,3

7 0 0 0 0 0 0 23 76,7 7 23,3

8 0 0 0 0 3 10,0 15 50,0 12 40,0

9 0 0 0 0 0 0 17 56,7 13 43,3

10 0 0 0 0 0 0 18 60,0 12 40,0

11 0 0 0 0 0 0 18 60,0 12 40,0

(46)

Tabel 4.5 menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap variabel

Orientasi Kewirausahaan (X2) yang diperoleh dari 30 responden.

a. Pada pernyataan “usaha mampu menghasilkan ide-ide baru”, terdapat

6,7% responden yang menyatakan setuju ditingkat angka 5, 70%

menyatakan setuju ditingkat angka 4, 23,3% menyatakan setuju ditingkat

angka 3. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa memiliki

kemampuan menghasilkan ide-ide baru akan memajukan usaha yang

dijalankan.

e. Pada pernyataan “usaha mampu menyusun strategi dalam bisnis yang

dijalankan”, terdapat 3,3% responden yang menyatakan setuju ditingkat

angka 5, 50% menyatakan setuju ditingkat angka 4, 46,7% menyatakan

setuju ditingkat angka 3. Hal ini berarti mayoritas responden setuju

bahwa saya memiliki kemampuan menyusun strategi dalam bisnis yang

dijalankan.

f. Pada pernyataan “usaha berani dalam mengambil resiko untuk mencapai

profit”, terdapat 23,3% responden yang menyatakan setuju ditingkat

angka 5, 76,7% menyatakan setuju ditingkat angka 4. Hal ini berarti

mayoritas responden setuju bahwa memiliki keberanian dalam

mengambil resiko akan bisa mencapai profit yang lebih.

g. Pada pernyataan “usaha berani mengambil resiko untuk mencoba design

baru”, terdapat 40% responden yang menyatakan setuju ditingkat 5, 50%

menyatakan setuju ditingkat 4, 10% menyatakan setuju ditingkat angka 3.

(47)

mengambil resiko untuk mencoba design baru akan memajukan usaha

yang dijalankan.

h. Pada pernyataan “usaha memiliki sifat ingin mengungguli pesaing”,

terdapat 43,3% responden yang menyatakan setuju ditingkat angka 5,

56,7% menyatakan setuju ditingkat angka 4. Hal ini berarti mayoritas

responden setuju bahwa saya memiliki sifat ingin mengungguli pesaing.

i. Pada pernyataan “Usaha memiliki kemampuan dalam mencari peluang”,

terdapat 40% responden yang menyatakan setuju ditingkat angka 5, 60%

menyatakan setuju ditingkat angka 4. Hal ini berarti mayoritas responden

setuju bahwa saya memiliki kemampuan dalam mencari peluang.

j. Pada pernyataan “usaha mampu bertanggung jawab atas semua

keputusan”, terdapat 40% responden yang menyatakan setuju ditingkat

angka 5, 60% menyatakan setuju ditingkat angka 4. Hal ini berarti

mayoritas responden setuju bahwa saya mampu bertanggung jawab atas

semua keputusan.

k. Pada pernyataan “usaha selalu ingin menjadi yang terbaik diantara

pesaing”, terdapat 30% responden yang menyatakan setuju ditingkat

angka 5, 53,3% menyatakan setuju ditingkat angka 4, 16,7% menyatakan

setuju ditingkat angka 3. Hal ini berarti mayoritas responden setuju

(48)

3. Keunggulan Bersaing (Y)

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Keunggulan Bersaing (Y) No

Item

1 2 3 4 5

F % F % F % F % F %

13 0 0 0 0 0 0 14 46,7 16 53,3

14 0 0 0 0 2 6,7 16 53,3 12 40,0

15 0 0 0 0 5 16,7 21 70,0 4 13,3

16 0 0 0 0 3 10,0 24 80,0 3 10,0

Sumber: Hasil pengelolahan SPSS (November 2016)

Tabel 4.6 menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap variabel

keunggulan bersaing (Y) yang diperoleh dari 30 responden.

a. Pada pernyataan “usaha memiliki harga produk yang dapat diterima

pembeli”, terdapat 53,3%% menyatakan setuju ditingkat angka 5, 46,7%

menyatakan setuju ditingkat angka 4. Hal ini berarti mayoritas responden

setuju bahwa saya memiliki harga produk yang dapat diterima pembeli.

b. Pada pernyataan “usaha memiliki harga produk yang bersaing”, terdapat 40%

responden yang menyatakan setuju ditingkat angka 5, 53,3% menyatakan

setuju ditingkat angka 4, 6,7% menyatakan setuju ditingkat angka 3. Hal ini

berarti mayoritas responden setuju bahwa usaha saya memiliki harga yang

bersaing diantara pesaing lainnya.

c. Pada pernyataan “usaha memiliki produk dengan kualitas yang baik”,

terdapat 13,3% responden yang menyatakan setuju ditingkat angka 5, 70,0%

menyatakan setuju ditingkat angka 4, 16,7% menyatakan setuju ditingkat

angka 3. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa usaha saya

[image:48.595.124.529.150.269.2]
(49)

d. Pada pernyataan “produk bisa dipesan sesuai dengan tipe yang pembeli

inginkan”, terdapat 10% responden yang menyatakan setuju ditingkat angka

5, 80% menyatakan setuju ditingkat angka 4, 10% menyatakan setuju

ditingkat angka 3. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa produk

saya bisa dipesan sesuai dengan tipe yang pembeli inginkan.

4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas penelitian ini dilakukan dengan analisis grafik yaitu dengan

grafik Histogram dan Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual.

Selain itu uji normalitas juga dilakukan dengan menggunakan uji

kolmogorov-smirnov.Uji normalitas dilakukan dengan bantuan software SPSS 21.0 for

Windows dan hasilnya ditunjukkan sebagai berikut:

1. Hasil Uji Normalitas dengan Histogram

Bentuk grafik jika tidak melenceng ke kiri atau ke kanan, maka

menunjukkan bahwa variabel berdistribusi normal.Sebaliknya, jika bentuk

grafik melenceng ke kiri atau ke kanan, maka menunjukkan bahwa variabel

(50)
[image:50.595.162.456.61.332.2]

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016)

Gambar 4.1 Uji Normalitas dengan Histogram

Pada Gambar 4.1 terlihat grafik tidak melenceng ke kiri ataupun ke

kanan, hal ini menunjukkan bahwa variabel berdistribusi normal.

1. Hasil Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of Regression Standarizied

Residual

Titik-titik jika masih menyebar di sekitar garis diagonal, maka data

telah berdistribusi normal.Sebaliknya jika titik tidak menyebar di sekitar garis

diagonal, maka data tidak berdistribusi normal

(51)
[image:51.595.185.406.110.389.2]

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016) Gambar 4.2 Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of Regression

Standarizied Residual

Pada Gambar 4.2 terlihat titik-titik menyebar mengikuti data di

sepanjang garis diagonal, hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi

normal.

2. Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov – Smirnov Test

Asymp. Sig. (2-tailed) jika > 0,05 maka data berdistribusi normal,

sebaliknya jika Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka data tidak berdistribusi

normal.

(52)
[image:52.595.128.466.112.337.2]

Tabel 4.7

Hasil Uji Kolmogorov – Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.53381333

Most Extreme Differences

Absolute .092

Positive .092

Negative -.091

Kolmogorov-Smirnov Z .503

Asymp. Sig. (2-tailed) .962

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016)

Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena

nilai Asympy.Sig (2-tailed) sebesar 0,962 di atas tingkat signifikansi 0,05.

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan

VIF (Variance Inflation Factor).Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel

bebas mana yang dijelaskan oleh variabel terikat lainnya.Tolerance adalah

mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan

variable.bebas lainnya. Dengan nilai :

a. Tolerance value < 0,1 atau VIF > 5, maka terjadi multikolinieritas

(53)
[image:53.595.111.525.115.302.2]

Tabel 4.8

Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016)

Pada Tabel 4.8 memperlihatkan semua nilai variabel bebas memiliki

Tolerance value > 0,1 atau VIF < 5. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

multikolinearitas.

4.2.2.3 Uji Heteroskedostisitas

Uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

penyebaran atau variasi dari semua variabel yang diobservasi. Kriteria uji

heteroskedostisitas yaitu apabila titik-titik menyebar secara acak dan tidak

membentuk pola tertentu serta tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada

sumbu Y maka disimpulkan suatu model regresi dianggap tidak terdapat masalah

heterokedastisitas.

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error

Beta Tolerance VIF

(Constant) 2.404 4.162 .578 .568

RBV .420 .158 .454 2.658 .013 .942 1.062

Orientasi Kewirausahaa

n

.191 .089 .367 2.148 .041 .942 1.062

(54)

1. Hasil Uji Heteroskedostisitas dengan Scatter Plot

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016) Gambar 4.3 Uji Heteroskedostisitas dengan Scatter Plot

Pada Gambar 4.3 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar

secara acak, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Gletser

Heteroskedastisitas dengan menggunakan gletser memiliki kriteria jika

(55)
[image:55.595.114.518.115.285.2]

Tabel 4.9

Uji Heteroskedastisitas dengan Gletser Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 4.461 2.262 1.972 .059

RBV -.138 .086 -.303 -1.603 .121

Orientasi Kewirausahaan

-.037 .048 -.145 -.766 .450

b. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing

Pada Tabel 4.9 terlihat semua variabel bebas memiliki nilai Sig >0,05,

maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Heteroskedastisitas.

4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil uji di atas dibuktikan bahwa data telah lulus uji asumsi

klasik, sehingga data siap untuk diregresi linear berganda. Hasil analisis regresi

linier berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product

and Service Solution) versi 21.0 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.10

Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 2.404 4.162 .578 .568

RBV .420 .158 .454 2.658 .013

Orientasi Kewirausahaa

n

.191 .089 .367 2.148 .041

[image:55.595.113.533.545.730.2]
(56)

Berdasarkan Tabel 4.10 hasil perhitungan data seperti yang terlihat pada

kolom kedua (Unstandardized Coefficients) bagian B diperoleh nilai B1 variabel

kreativitas sebesar 0,420, nilai B2 variabel keterampilan sebesar 0,191 dan nilai

konstanta (a) sebesar 2,404 sehingga diperoleh persamaan regresi linear

berganda:

Y= 2,404 + 0,420 X1+0,191 X2 + e.

Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Konstanta (a) = 2,404 menunjukkan RBV dan orientasi kewirausahaan

bernilai konstan, maka keunggulan bersaing pada anggota koperasi industri

dan kerajinan rotan di Medan akan diperoleh sebesar 2,404.

b. Koefisien B1 (X1) = 0,420 menunjukkan bahwa RBV memiliki hubungan

terhadap keunggulan bersaing pada anggota koperasi industri dan kerajinan

rotan di Medan. Sehingga apabila RBV dinaikkan sebesar satu satuan maka

keunggulan bersaing pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di

Medan bertambah sebesar 0,420.

c. Koefisien B2 (X2) = 0,191 menunjukkan bahwa orientasi kewirausahaan

memiliki hubunganterhadap keunggulan bersaing pada anggota koperasi

industri dan kerajinan rotan di Medan. Sehingga apabila orientasi

kewirausahaan dinaikkan sebesar satu satuan maka keberhasilan usaha pada

anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan bertambah sebesar

(57)

4.2.3.1 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa besar

kemampuan variabel bebas yaitu RBV (X1), orientasi kewirausahaan (X2),

dalam menjelaskan variabel terikat yaitu keunggulan bersaing pada anggota

koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan (Y) secara bersama-sama,

dimana: 0 ≤ R² ≤ 1.

Koefisien determinasi (R²) jika semakin besar (mendekati satu), maka

dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap

variabel terikat.Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk

menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel

terikat.Jika Koefisien determinasi (R²) semakin kecil (mendekati nol), maka

dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap

variabel terikat (Y).Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk

menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

Pengujian analisis regresi linear berganda menggunakan program Statistical

Product and Service Solution (SPSS) versi 21,00 for windows. Hasil

pengolahan dari analisis regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.11

[image:57.595.115.528.611.750.2]

berikut ini:

Tabel 4.11

Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .510a .260 .205 1.58961

a. Predictors: (Constant), RBV, Orientasi Kewirausahaan b. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing

(58)

Pada Tabel 4.11 dapat dilihat nilai Adjusted R Square adalah 0.205 berada

antara 0 <R2<1 yang berarti bahwa 20,5% keunggulan bersaing pada anggota

koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan dipengaruhi cukup erat oleh RBV

dan orientasi kewirausahaan sedangkan 79,5% lagi sisanya dijelaskan oleh faktor

lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

4.2.3.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel independent secara

bersama-sama (serentak) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

variabel dependent. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah

sebagai berikut :

H0 : b1 = b2= 0

Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel independent yaitu RBV (X1), Orientasi Kewirausahaan

(X2) terhadap variabel dependent yaitu Keunggulan Bersaing

H0 : b1≠ b2≠0

Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel independent yaitu yaitu RBV (X1), Orientasi

Kewirausahaan (X2) terhadap variabel dependent yaitu Keunggulan Bersaing.

Kriteria pengambilan keputusan, yaitu :

H0 diterima apabila Fhitung< Ftabelpada α = 5%

(59)

Dalam penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 30 orang dan

jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3 sehingga diperoleh:

a. Df (Pembilang) = k – 1 3– 1 = 2

b. Df (Penyebut) = n – k 30-3 = 27

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan program SPSS 21,00 for

windows. Kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat α = 5%

(2:27) = 3,35

[image:59.595.120.509.378.511.2]

Berikut ini merupakan hasil pengujian uji-F pada Tabel 4.12:

Tabel 4.12

Uji Simultan (Uji -F) ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 23.942 2 11.971 4.737 .017b

Residual 68.225 27 2.527

Total 92.167 29

a. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing

b. Predictors: (Constant), RBV, Orientasi Kewirausahaan Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016)

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai Fhitung adalah 4,737 dengan tingkat

signifikansi 0,017. Sedangkan Ftabel adalah 3,53. Dari hal tersebut Fhitung (4,737)>

Ftabel (3,53) dan tingkat signifikansinya 0,0017< 0,05. Sehingga dapat dinyatakan

bahwa variabel RBV (X1), Orientasi Kewirausahaan (X2),secara bersama-sama

(60)

4.2.3.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji-T)

Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel

independent yaitu RBV (X1), Orientasi Kewirausahaan (X2), terhadap variabel

dependent yaitu Keunggulan Bersaing

Kriteria pengambilan keputusan, yaitu :

H0 diterima apabila thitung< ttabelpada α = 5%

H0 ditolak apabila thitung> ttabelpada α = 5%

Dalam penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 30 orang dan jumlah

keseluruhan variabel (k) adalah 3 sehingga diperoleh:

Derajat bebas (Df) = n – k = 30 – 3 = 27

Nilai t hitung akan diperoleh dengan menggunakan program SPSS 21,00 for

windows. Kemudian akan dibandingkan dengan nilai t tabel pada tingkat α = 5%

(27) = 1,70

[image:60.595.111.534.552.735.2]

Berikut merupakan hasil pengujian uji-T pada Tabel 4.13, yaitu:

Tabel 4.13 Uji Parsial (Uji-T)

Coefficientsa Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 2.404 4.162 .578 .568

RBV .420 .158 .454 2.658 .013

Orientasi Kewirausahaa

n

(61)

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016)

Tabel 4.13 menunjukkan nilai t hitungyang diperoleh dari masing-masing variabel

yang dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Variabel RBV (X1) memiliki thitung sebesar 2,658 dengan tingkat signifikansi

0,013. Sedangkan ttable adalah sebesar 1,70. Oleh karena itu thitung (2,658) >

ttable (1,70) dan tingkat signifikansinya 0,013 < 0,05. Sehingga dapat

dinyatakan bahwa variabel RBV secara individual atau secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing.

b. Variabel Orientasi Kewirausahaan (X2) memiliki thitungsebesar 2,148 dengan

tingkat signifikansi 0,041. Sedangkan ttable adalah sebesar 1,70. Oleh karena

itu thitung(2148) >ttable (1,70) dan tingkat signifikansinya 0,041<0,05. Sehingga

dapat dinyatakan bahwa variabel orientasi kewirausahaan secara individual

atau secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan

(62)

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Resource-based View (RBV) Terhadap Keunggulan Bersaing

Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial bahwa variabel RBV

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing.Dapat dilihat

dari sumberdaya yang berwujud dan tidak berwujud yang dimiliki usaha rotan

memiliki pengaruh terhadap indikator keunggulan bersaing yaitu dalam kualitas

dan time to market. Dalam hal ini penyataan indikator RBV “usaha memiliki fisik

bangunan”, “usaha memiliki keterampilan yang unik”, “usaha memiliki karyawan

yang ahli dalam bidangnya”, dari pernyataan tersebut dapat dilihat hasil dari

responden bahwa faktor RBV berpengaruh terhadap keunggulan bersaing pada

pengrajin rotan.RBV merupakan salah satu faktor utama untuk mempertahankan

serta mengembangkan suatu usaha sehingga tercapailah keunggulan bersaing pada

usaha tersebut.

Hal ini sejalan dengan penelitian Metekohy (2013) dengan judul penelitian

“Pengaruh Strategi Resource-baseddan Orientasi Kewirausahaan terhadap

Keunggulan Bersaing Usaha Kecil dan Usaha Mikro (Studi pada Usaha Jasa Etnis

Maluku)”.Hasil penelitian menunjukkan bahwa RBV berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keunggulan bersaing.

4.3.2 Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Terhadap Keunggulan Bersaing Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial bahwa variabel orientasi

(63)

Hal ini dilihat dari usaha yang memiliki sifat inovatif, proaktif, risk taking,

keagresifan bersaing, dan otonomi sangat berpengaruh untuk mencapai

keunggulan bersaing dalam segi harga, kualitas, dan delivery dependability.

Dalam hal ini penyataan indikator keterampilan “usaha mampu menghasilkan

ide-ide baru”, “usaha mampu menyusun strategi dalam bisnis yang dijalankan”,

“usaha berani dalam mengambil resiko untuk mencapai profit”, “usaha berani

mengambil resiko untuk mencoba design baru”, “usaha memiliki sifat ingin

mengungguli pesaing”, “usaha memiliki kemampuan dalam mencari peluang”,

“usaha mampu bertanggung jawab atas semua keputusan”, “usaha selalu ingin

menjadi yang terbaik diantara pesaing”.Dari pernyataan tersebuat dapat dilihat

hasil dari responden bahwa faktor orirntasi kewirausahaan berpengaruh terhadap

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Uji Validitas
Tabel 3.3 Uji Validitas
Tabel 3.4 Uji Validitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tingginya kebutuhan ruang aktifitas di Kota Makassar serta adanya kompetisi dalam pemanfaatan lahan mengakibatkan naiknya nilai ekonomis untuk lahan-lahan yang

Perhatikan kotak kuning yang bernilai 5, kolom kedua dan ketiga sudah terisi nilai 5, dimanakah nilai 3 kolom keempat.. Tentu saja berada di atas

Rám Ráz writes that the difference in the Indian order chiefly consists in the proportion between thickness and height of pillars; while that of the Grecian and Roman orders

Analisis Pemilihan Kata : Penggunaan kata itu merupakan kata yang kurang tepat digunakan pada kalimat di atas, karena menyebabkan kalimat tidak efektif serta

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari peprofilan kriminal pelaku eksploitasi seksual pada anak dapat dilakukan melalui 4 (empat) korbannya, dimana subjek

Di samping itu, penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau sumbang saran untuk mengetahui tingkat motivasi belajar anak kelompok B di TK umum

Tabel 1-1 menunjukkan parameter analisis minyak yang khas dan teknik analisis umum untuk memantau keausan, kontaminasi dan degradasi mesin.. Karena berbagai jenis

tindakan siklus satu dan siklus dua serta analisis data menunjukan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video dapat meningkatkan hasil belajar siswa