LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Uji Validitas dan Reabilitas
I. IDENTITAS RESPONDEN Nama Usaha :
Usia :
Alamat Usaha :
Lama Usaha :
Pendidikan :
II. PETUNJUK PENGISIAN
Anda diminta untuk memberikan penilaian1 sampai 6 diantara nilai
setuju dan tidak setuju dengan cara memberikan tanda centang (√) diatas
I. Strategi Resource-based
No Pernyataan Penilaian
1 Usaha memiliki fisik bangunan Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
2 Anggota usaha memilikipengetahuan yang dapat dikembangkan dengan baik
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
3 Usaha memiliki keterampilan yang unik
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
4 Usaha memiliki karyawan yang ahli dalam bidangnya
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
5 Usaha memiliki peralatan produksi yang baik
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
7 Usaha menggunakan teknologi yang berkualitas
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
7 Usaha memiliki hubungan kerjasama Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
II. Orientasi Kewirausahaan
No Pernyataan Penilaian
8 Usaha mampu menghasilkan ide-ide baru
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
9 Usaha mampu mengembangkan design baru yang akan dipasarkan
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
10 Usaha mampu mencari ide baru dalam pemrosesan produk
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
11 Usaha mampu menyusun startegi dalam bisnis yang dijalankan
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
12 Usaha berani mengambil resiko untuk mencapai profit
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
13 Usaha berani mengambil resiko untuk mencoba design baru
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
14 Usaha memiliki sifat ingin mengungguli pesaing
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
15 Usaha memiliki kemampuan dalam mencari peluang
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
16 Usaha mampu bertanggung jawab atas semua keputusan
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
17 Usaha mampu mencari solusi artas kendala yang terjadi
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
18 Usaha mempunyai kendali terhadap kesuksesan usaha
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
III. Keunggulan Bersaing
No Pernyataan Penilaian
20 Usaha memiliki harga produk yang bersaing
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
21 Usaha memiliki harga produk yang dapat diterima oleh pembeli
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
22 Usaha memiliki produk dengan penampilan yang baik
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
23 Produk bisa dipesan sesuai dengan tipe yang pembeli inginkan
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
24 Usaha memiliki produk yang tersedia sesuai dengan yang pembeli inginkan
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
25 Usaha mampu memperkenalkan produk baru lebih cepat dari pesaing
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
26 Usaha memiliki target waktu dari perancangan produk hingga produk siap dijual
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
Lampiran 2 : Distribusi Jawaban Uji Validitas dan Reliabilitas
No
responden Resource-based View Orientasi Kewirausahaan Keunggulan Bersaing
Lampiran 3 : Uji Validitas dan Reliabilitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001 98.27 47.720 .549 .850
VAR00002 98.27 46.271 .565 .849
VAR00003 98.20 46.579 .521 .851
VAR00004 97.63 45.551 .651 .846
VAR00005 97.30 50.010 .375 .856
VAR00006 97.50 51.707 .107 .862
VAR00007 98.80 52.510 -.023 .866
VAR00008 97.30 49.321 .487 .853
VAR00009 97.37 49.620 .345 .857
VAR00010 97.20 50.028 .252 .860
VAR00011 97.50 48.534 .616 .850
VAR00012 97.37 50.102 .405 .856
VAR00013 97.37 49.344 .444 .854
VAR00014 97.30 49.321 .487 .853
VAR00015 97.30 49.321 .487 .853
VAR00016 97.63 45.689 .556 .849
VAR00017 97.13 49.361 .324 .858
VAR00018 98.30 48.907 .332 .858
VAR00019 98.73 47.857 .482 .852
VAR00020 97.43 49.289 .512 .853
VAR00021 97.27 48.202 .646 .849
VAR00022 97.10 48.852 .492 .853
VAR00023 97.47 49.430 .435 .854
VAR00024 97.77 48.599 .260 .863
VAR00025 97.50 50.121 .204 .862
VAR00026 98.17 49.247 .340 .857
Keterangan:
VAR00006, VAR00007, VAR00009, VAR00010, VAR00017, VAR00018,
Item-Total Correlation di bawah 0,361. Maka butir tersebut dihapus dan dilakukan pengujian kembali. Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 63.90 27.128 .532 .866
VAR00002 63.90 26.024 .549 .866
VAR00003 63.83 26.006 .538 .867
VAR00004 63.27 25.651 .612 .862
VAR00005 62.93 29.168 .291 .874
VAR00008 62.93 27.926 .559 .866
VAR00011 63.13 27.499 .654 .863
VAR00012 63.00 28.690 .443 .870
VAR00013 63.00 27.862 .526 .867
VAR00014 62.93 27.926 .559 .866
VAR00015 62.93 27.926 .559 .866
VAR00016 63.27 25.651 .531 .868
VAR00019 VAR00020 64.37 63.07 27.137 28.547 .479 .442 .869 .870 VAR00021 VAR00022 62.90 62.73 27.472 28.064 .634 .458 .863 .869
VAR00023 63.10 28.576 .385 .871
Keterangan:
VAR00005tidak valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation di bawah
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001 59.63 25.757 .505 .868
VAR00002 59.63 24.585 .541 .867
VAR00003 59.57 24.668 .515 .868
VAR00004 59.00 24.069 .627 .862
VAR00008 58.67 26.299 .578 .865
VAR00011 58.87 25.913 .667 .862
VAR00012 58.73 27.099 .449 .870
VAR00013 58.73 26.271 .536 .867
VAR00014 58.67 26.299 .578 .865
VAR00015 58.67 26.299 .578 .865
VAR00016 59.00 24.276 .516 .870
VAR00019 VAR00020 60.10 58.80 25.748 26.924 .456 .456 .870 .870 VAR00021 VAR00022 58.63 58.47 25.826 26.602 .659 .441 .862 .870
VAR00023 58.83 26.971 .394 .872
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha
N of Items
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
Dengan hormat,
Terima kasih atas kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi mengisi dan
menjawab seluruh pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini.Penelitian ini
digunakan untuk menyusun skripsi yang berjudul “Pengaruh Strategi
Resource-based dan Orientasi Kewirausahaan terhadap Keunggulan Bersaing
UMKM.Kuesioner ini ditujukan untuk pemilik usaha KOPINKRA di Kota
Medan.
Untuk itu diharapkan para responden dapat memberikan jawaban yang
sebenar-benarnya demi membantu penelitian ini.Atas kesediannya saya ucapkan
terima kasih.Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Hormat saya,
Lisa Listiana
I. IDENTITAS RESPONDEN Nama Usaha :
Usia :
Alamat Usaha :
Lama Usaha :
Pendidikan :
II. PETUNJUK PENGISIAN
Anda diminta untuk memberikan penilaian1 sampai 6 diantara nilai
setuju dan tidak setuju dengan cara memberikan tanda centang (√) diatas
I. Strategi Resource-based
No Pernyataan Penilaian
1 Usaha memiliki fisik bangunan Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
2 Anggota usaha memilikipengetahuan yang dapat dikembangkan dengan baik
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
3 Usaha memiliki keterampilan yang unik
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
4 Usaha memiliki karyawan yang ahli dalam bidangnya
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
5 Usaha memiliki peralatan produksi yang baik
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
II. Orientasi Kewirausahaan
III. Keunggulan Bersaing
No Pernyataan Penilaian
14 Usaha memiliki harga produk yang bersaing
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
15 Usaha memiliki harga produk yang dapat diterima oleh pembeli
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
16 Usaha memiliki produk dengan penampilan yang baik
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
17 Produk bisa dipesan sesuai dengan tipe yang pembeli inginkan
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
No Pernyataan Penilaian
6 Usaha mampu menghasilkan ide-ide baru
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
7 Usaha mampu menyusun startegi dalam bisnis yang dijalankan
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
8 Usaha berani mengambil resiko untuk mencapai profit
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
9 Usaha berani mengambil resiko untuk mencoba design baru
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
10 Usaha memiliki sifat ingin mengungguli pesaing
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
11 Usaha memiliki kemampuan dalam mencari peluang
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
12 Usaha mampu bertanggung jawab atas semua keputusan
Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5
Lampiran 5 : Distribusi Jawaban Kuesioner Penelitian No
Responden
Resource-based View Orientasi Kewirausahaan
Lampiran 6 : Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
a. Uji Normalitas dengan Histogram
b. Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of Regression Standarizied
Residual.
c. Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov – Smirnov Test
Hasil Uji Kolmogorov – Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.53381333
Most Extreme Differences
Absolute .092
Positive .092
Negative -.091
Kolmogorov-Smirnov Z .503
Asymp. Sig. (2-tailed) .962
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
2. Uji Multikolinearitas
Hasil Uji Multikolinearitas
3. Uji Heteroskedostisitas
a. Hasil Uji Heteroskedostisitas dengan Scatter Plot Coefficientsa Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance VIF
(Constant) 2.404 4.162 .578 .568
RBV .420 .158 .454 2.658 .013 .942 1.062
Orientasi Kewirausah
aan
.191 .089 .367 2.148 .041 .942 1.062
a. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Gletser
Uji Heteroskedastisitas dengan Gletser Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 4.461 2.262 1.972 .059
RBV -.138 .086 -.303 -1.603 .121
Orientasi Kewirausahaa
n
-.037 .048 -.145 -.766 .450
Lampiran 7 Analisis Linear Berganda
Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.404 4.162 .578 .568
RBV .420 .158 .454 2.658 .013
Orientasi Kewirausahaan
.191 .089 .367 2.148 .041
b. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing
Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .510a .260 .205 1.58961
a. Predictors: (Constant), RBV, Orientasi Kewirausahaan b. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing
Uji Simultan (Uji -F) ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 23.942 2 11.971 4.737 .017b
Residual 68.225 27 2.527
Total 92.167 29
a. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing
Uji Parsial (Uji-T) Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.404 4.162 .578 .568
RBV .420 .158 .454 2.658 .013
Orientasi Kewirausahaan
.191 .089 .367 2.148 .041
DAFTAR PUSTAKA Buku :
Echdar, S. 2013. Manajemen Entrepreneurship: Kiat Sukses Menjadi Wirausaha,Jogyakarta: Penerbit Andi.
Erlina, 2011.Metode Penelitian,USU Press, Medan.
Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, Cetakkan 13, Jakarta : Erlangga.
Kuncoro, Mudrajat. 2009. Metode Riset Untuk Ekonomi dan Bisnis: Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis, Jakarta: Erlangga.
Lubis, Ade Fatma, Arifin Akhamd dan Firmansyarif, 2007. Aplikasi SPSSUntuk Penyusunan Skripsi dan Tesis, USU Press, Medan.
Nasution, Harmaein, 2005, Proses Pengelolaan Sumber Daya Manusia, USU Press Medan.
Robbins, Stephen P. 2001, Perilaku Organisasi, Edisi Kedelapan, Jilid Kedua, Prenhallindo, Jakarta.
Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti, 2014.Analisis Data Untuk Riset Manajemen dan Bisnis Edisi 3, USU Press, Medan.
Soewadji, Jusuf. 2012. Pengantar Metodologi Penelitian. Jilid 1.Jakarta : Mitra Wacana Media.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan 8, Bandung : Penerbit Alfabeta.
Sugiyono.2009. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Penerbit Alfabeta.
Sugiyono.2012.Metodologi Penelitian Bisnis,Cetakan 16, Bandung: Penerbit Alfabeta.
Suryana. 2006. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses, Bandung : Penerbit Salemba Empat edisi 3.
Zimmerer, Thomas W dan Norman M. Scarborough. 2005. Essential of Entrepreneurship and Small business Management, Edisi 4, United States of America: Pearson Prentice Hall.
Jurnal:
Barney, J. 1991. Firm Resources ans Sustained Competitive Advantage.Journal of Management. Vol 17 (1): 99-120.
Frishhammar, J. and Horte, S.A. 2007.The Role of Market Orientation and Entrepreneurial Orientation for New Product Development
Hartono, Rudi. Soegianto. Noegraheni H, Enny. 2011. Analisis Pengaruh Modal Sosial dan Orientasi Kewirausahaan Terhadap Kinerja Perusahaan pada PT. Mentari Esa Cipta.
Knight, G.A. 2000. Entrepreneurship and marketing Strategy: The SME Under Globalisation. Journal of International Marketing, Vol 8(2): 12-32.
Lumpkin, G.T. and Dess, G.G.2001. Linking Two Dimensions of EO to Firm Performance: The Moderating Role of Environment and Industry Life Cycle. Journal Business Venturing,Vol 16(5): 429-451.
Metehoky, Stellamaris. 2013. Pengaruh Strategy Resource-Based dan Orientasi Kewirausahaan terhadap Keunggulan Bersaing Usaha Kecil dan Usaha Mikro ( Studi pada Usaha Jasa Entnis Maluku). Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol 2(1),12-20.
Miller, D. 1983. The Correlates of Entrepreneurship in three types of Firms. Management Science, Vol 29(7):770-791.
Performance in Manufacturing Firms. Technology Analysis and Stretegic Management,Vol 22(3): 251-266.
Prakosa, B. 2005. Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi dan Orientasi Pembelajaran terhadap Kinerja Perusahaan untuk mencapai Keunggulan Bersaing (Studi Empiris pada Industri Manufaktur di Semarang). Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi. Vol 2(1),35-57.
Skripsi :
Fadiyah, 2015.Pengaruh Pengaruh Orientasi Kewirausahaan terhadap Keunggulan Bersaing Berkelanjutan UMKM, Skripsi, Fakultas Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara,Medan
Internet:
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2014/01/03. UMKM dan Koperasi Sumut Tumbuh-Berita Industri-harian.Diakses tanggal 16-2-2016.Pukul 20.55 PM.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif.Penelitian
asosiatif menurut Rochaety dkk (2009: 17) merupakan “penelitian yang bertujuan
menganalisis hubungan antara dua variabel atau lebih”.Adapun variabel yang
dihubungkan dalam penelitian ini adalah staretgi resource-based (X1) orientasi
kewirausahaan (X2) dan keunggulan bersaing pada UMKM (Y).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian dilakukan di Koperasi Industri dan Kerajinan (Kopinkra)
Rotan Medan beralamat di Jalan Titipapan Gg. Pertama No. 15 K Medan.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan sejak bulan November sampai
dengan bulan Desember 2016.
3.3 Batasan Operasional
Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis
permasalahan, maka penelitian ini dibatasi pada pengaruh strategi resource-based
dan orientasi kewirausahaan terhadap keunggulan bersaing pada UMKM dan
dalam hal ini UMKM yang bergerak di bidang industri kerajinan tangan
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel Independent(X), yaitu Strategi Resource-based (X1) dan Orientasi
Kewirausahaan (X2)
Asumsi dasar Resource-Based View-RBV adalah bahwa sumberdaya
dalam perusahaan bergabung menjadi satu (bundles) dan kemampuan yang
mendasari produksi tidak sama satu dengan lainnya. Esensi kombinasi
sumberdaya dan kapabilitas tersebut sebagai ”apa” yang membuat suatu
organisasi unik dalam hal kemampuannya menawarkan nilai kepada
pelanggannya (Purwohandoko, 2009).Indikator untuk mengukur strategi RBV
terdiri dari dua indikator yaitu: sumberdaya dan kapabilitas, (Hitt, et al.,
2001).
Orientasi kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya mencari peluang menuju kesuksesan.
Ukuran yang digunakan untuk mengukur orientasi kewirausahaan berdasarkan
dimensi yang dikembangkan oleh Lumpkin dan Dess (dalam Sinarasri, 2013),
yaitu :
1. Inovatif
2. Proaktif
3. Risk Taking
4. Keagresifan Bersaing (Competitive Aggressiveness)
b. VariabelDependent(Y), yaitu Keunggulan Bersaing pada UMKM (Y)
Keunggulan Bersaing adalah suatu sarana atau strategi perusahaan
untuk mencapai tujuan akhir perusahaan. Ukuran yang digunakan untuk
mengukur keunggulan bersaing berkelanjutan berdasarkan dimensi yang
dikembangkan oleh Thatte (2007), yaitu :
1. Harga
2. Kualitas
3. Delivery Dependability
4. Time to Market
3.4 Defenisi Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah
semua variable yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk
memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka
perlu defenisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala
Ukur Strategi Resource-based View (X1) Strategi perusahaan yang ingin mengetahui dan memahami apa yang membuat suatu perusahaan berbeda, memperoleh
1. Sumber daya 1. Sumber daya berwujud (tangible) 2. Sumber daya
tidak berwujud (intangible)
Lanjutan Tabel 3.1 dan bertahan dalam keunggulan kompetitif, melalui pemanfaatan keberagaman sumberdaya yang dimilikinya.
2. Kapabilitas 1. Keterampilan atau keahlian 2. Aset fisik
yang bernilai 3. Aset sumber
daya manusia 4. Aset organisasi yang bernilai 5. Kapabilitas bersaing
6. Aliansi dan kerjasama Orientasi Kewirausahaan (X2) Fenomena organisasi yang mencerminkan kemampuan manajerial mereka, sebagaimana perusahaan memulai untuk berinisiatif dan mengubah tindakan kompetitif sehingga dapat menguntungkan bisnis yang dijalani
1. Inovatif 1. Mencari ideide baru tentang produk 2. Mencari ideide baru dalam memasarkan produk 3. Mencari ideide baru tentang proses dalam menghasilka n produk Semantic Differensial
Lanjutan Tabel 3.1 bisnis yang dijalankan 2. Mampu menyusun tindakan strategis pada bisnis yang dijalankan 3. Risk Taking 1. Mengambil
risiko agar dapat mencapai profit yang tinggi 2. Menerima risiko kerugian financial 4. Keagresifan Bersaing 1. Mempunyai taktik baru 2. Mengidentifi kasi pesaing 3. Berusaha menjadi terbaik 5. Otonomi (Autonomy) 1. Bertanggung jawab atas semua keputusan 2. Mencari solusi atas kendala organisasi 3. Mempunyai kendali Keunggulan Bersaing (Y) Suatu sarana atau strategi perusahaan untuk mencapai tujuan akhir perusahaan
1. Harga 1. Harga yang bersaing 2. Harga yang
dapat diterima oleh
pelanggan
Lanjutan Tabel 3.1
1. Kualitas 1. Mempunyai produk dengan mutu yang baik 2. Produk memiliki
performa yang baik
3. Delivery Dependabili ty
1. Produk bisa dipesan
berdasarkan tipe yang diinginkan konsumen 2. Menyediakan
produk
ontimeberdasark an tipe yang diinginkan konsumen 4. Timeto Market 1. Memperkenalkan produk baru lebih cepat dari pada pesaing 2. Memiliki target
waktu dari ide perancangan hingga produk dipasarkan
Sumber: Stellamaris (2013), Michael dan Devie (2013), dan Mahmud (2011)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah strategi resource-based view (X1),
orientasi kewirausahaan (X2) dan keunggulan bersaing pada UMKM (Y) yang
diukur denganSemantic Differensial.
Semantic-differensial adalah skala yang menggunakan dua buah nilai
ekstrim dan subjek diminta untuk menentukan responsnya diantara dua nilai
tersebut di ruang yang disediakan yang disebut dengan ruang semantik (Jogiyanto,
oleh Osgood.Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik
tertentu yang dipunyai seseorang, hanya bentuknya tidak pilihan ganda
maupunchecklist, tetapi terseusun secara satu garis kontinum (Sugiyono,
2009:140).Dalam penelitian ini, responden dapat memberi jawaban, pada rentang
jawab yang positif sampai dengan negative.
Kriteria pengukurannya adalah sebagai berikut:
Setuju __ __ __ __ __ Tidak setuju
1 2 3 4 5
Pintar __ __ __ __ __ Naif 1 2 3 4 5
Besar __ __ __ __ __ Kecil 1 2 3 4 5
Sumber : Jogiyanto, 2004 :67 Gambar 3.1
Skala Semantic-differensial 3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi
Menurut Kuncoro (2003:103), Populasi adalah sekelompok elemen yang
lengkap yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita
tertarik untuk mempelajarinya atau objek penelitian.Populasi dalam penelitian ini
adalah anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan yang berjumlah 30
3.6.2 Sampel
Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan peneliti
adalah sampling jenuh.Samplingjenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel, atau peneliti yang ingin membuat
generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah
sensus, dimana anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono,2005). Sampel
dalam penelitian iniberjumlah 30 usaha industri kerajinan rotan yang merupakan
anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan.
3.7 Jenis Data
Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun
angka.Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk
menyusun informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang
dipakai untuk suatu keperluan (Marzuki, 2005:55). Penelitian ini menggunakan
dua jenis sumber data, yakni :
a. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih
pada lokasi penelitian.Data primer diperoleh dengan memberikan daftar
pertanyaan / kuesioner.
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi
dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah dan
dibangun landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau kerangka
konseptual penelitian misalnya buku-buku referensi (baik buku-buku wajib
perkuliahan maupun buku-buku umum), jurnal-jurnal penelitian, yang
berkaitan dengan pembahasan penelitian untuk mencari teori-teori dan
prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data a. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.
b. Studi Dokumentasi
Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang
diperoleh dari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet yang
berhubungan dengan pengaruh strategi resource-based view dan orientasi
kewirausahaan terhadap keunggulan bersaing usaha kerajinan rotan.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu
kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian. Validitas menunjukkan
seberapa nyata suatu pengujian dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.
Skala pengukuran dikatakan valid jika skala tersebut digunakan untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas digunakan untuk mengukur akurasi dan
konsistensi dari pengukuranya yaitu instrumen yang bila digunakan beberapa kali
menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukuranya (Situmorang dan Lutfi,
2011:76).Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan
kepada 30 pengusaha pengrajin rotan sebagai responden diluar dari pada sampel.
Yaitu pada pengusaha pengusaha pengrajin rotan jalan Yos Sudarso Kecamatan
Rumbai – Pekanbaru.
3.9.1 Uji Validitas
Menurut Situmorang dan Lufti (2011:76), validitas menunjukkan sejauh
mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.Suatu pengukuran
instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat
mengukurconstruct sesuai dengan tujuan dan harapan peneliti. Uji validitas
dilakukan dengan membandingkan nilai correlated item – total correlation atau
disebut dengan rhitung pada setiap butir pertanyaan terhadap nilai rtabel. Sunyoto
(2009: 72) menyatakan sebagai berikut:
1. Jika rhitung positif dan rhitung≥ rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel
penelitian dinyatakan valid, dan
jika rhitung negatif atau rhitung≤ rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel
penelitian dinyatakan tidak valid.
2. rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.
3. Nilai rtabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 10% adalah
0,361.
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan pada 30 pengusaha pengrajin
pengusaha pengrajin rotan jalan Yos Sudarso Kecamatan Rumai – Pekanbaru.
[image:31.595.115.524.191.704.2]Hasil pengolahan dari uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Validitas
Butir 1 98.27 47.720 .549 .850 Valid
Butir 2 98.27 46.271 .565 .849 Valid
Butir 3 98.20 46.579 .521 .851 Valid
Butir 4 97.63 45.551 .651 .846 Valid
Butir 5 97.30 50.010 .375 .856 Valid
Butir 6 97.50 51.707 .107 .862 Tidak valid
Butir 7 98.80 52.510 -.023 .866 Tidak valid
Butir 8 97.30 49.321 .487 .853 Valid
Butir 9 97.37 49.620 .345 .857 Tidak Valid
Butir 10 97.20 50.028 .252 .860 Tidak Valid
Butir 11 97.50 48.534 .616 .850 Valid
Butir 12 97.37 50.102 .405 .856 Valid
Butir 13 97.37 49.344 .444 .854 Valid
Butir 14 97.30 49.321 .487 .853 Valid
Butir 15 97.30 49.321 .487 .853 Valid
Butir 16 97.63 45.689 .556 .849 Valid
Butir 17 97.13 49.361 .324 .858 Tidak Valid
Butir 18 98.30 48.907 .332 .858 Tidak Valid
Butir 19 98.73 47.857 .482 .852 Valid
Butir 20 97.43 49.289 .512 .853 Valid
Butir 21 97.27 48.202 .646 .849 Valid
Butir 22 97.10 48.852 .492 .853 Valid
Butir 23 97.47 49.430 .435 .854 Valid
Butir 24 97.77 48.599 .260 .863 Tidak Valid
Butir 25 97.50 50.121 .204 .862 Tidak Valid
Butir 26 98.17 49.247 .340 .857 Tidak Valid
Pada Tabel 3.2 di atas dapat dilihat butir 6, 7, 9, 10, 17, 18, 24, 25, 26
tidak valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation di bawah 0,361.Maka
[image:32.595.113.527.231.586.2]butir 6, 7, 9, 10, 17, 18, 24, 25, 26 dibuang lalu dilakukan pengujian kembali.
Tabel 3.3 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean
if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
Validitas
Butir 1 63.90 27.128 .532 .866 Valid
Butir 2 63.90 26.024 .549 .866 Valid
Butir 3 63.83 26.006 .538 .867 Valid
Butir 4 63.27 25.651 .612 .862 Valid
Butir 5 62.93 29.168 .291 .874 Tidak Valid
Butir 8 62.93 27.926 .559 .866 Valid
Butir 11 63.13 27.499 .654 .863 Valid
Butir 12 63.00 28.690 .443 .870 Valid
Butir 13 63.00 27.862 .526 .867 Valid
Butir 14 62.93 27.926 .559 .866 Valid
Butir 15 62.93 27.926 .559 .866 Valid
Butir 16 63.27 25.651 .531 .868 Valid
Butir 19 64.37 27.137 .479 .869 Valid
Butir 20 63.07 28.547 .442 .870 Valid
Butir 21 62.90 27.472 .634 .863 Valid
Butir 22 62.73 28.064 .458 .869 Valid
Butir 23 63.10 28.576 .385 .871 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016)
Pada Tabel 3.4 di atas dapat dilihat butir 5 tidak valid karena nilai
Corrected Item-Total Correlation di bawah 0,361.Maka butir 5 dibuang lalu
Tabel 3.4 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if
Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Validitas
Butir 1 59.63 25.757 .505 .868 Valid
Butir 2 59.63 24.585 .541 .867 Valid
Butir 3 59.57 24.668 .515 .868 Valid
Butir 4 59.00 24.069 .627 .862 Valid
Butir 8 58.67 26.299 .578 .865 Valid
Butir 11 58.87 25.913 .667 .862 Valid
Butir 12 58.73 27.099 .449 .870 Valid
Butir 13 58.73 26.271 .536 .867 Valid
Butir 14 58.67 26.299 .578 .865 Valid
Butir 15 58.67 26.299 .578 .865 Valid
Butir 16 59.00 24.276 .516 .870 Valid
Butir 19 60.10 25.748 .456 .870 Valid
Butir 20 58.80 26.924 .456 .870 Valid
Butir 21 58.63 25.826 .659 .862 Valid
Butir 22 58.47 26.602 .441 .870 Valid
Butir 23 58.83 26.971 .394 .872 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016)
Pada Tabel 3.4 di atas dapat dilihat seluruh butir pertanyaan memiliki nilai
Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r table, yaitu 0,361, sehingga
semua butir pertanyaan dinyatakan valid. Interprestasi Item-Total Correlation
Statistics, yaitu:
1. Scale Mean if Item Deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel
(butir) tersebut dihapus. Misalnya jika pertanyaan (butir) item 1 dihapus maka
rata-rata variabel sebesar 59.63. jika pertanyaan (butir) item 2 dihapus maka
rata-rata variabel sebesar 59.63 dan seterusnya.
dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 25.575. jika pertanyaan
(butir) item 2 dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 24.585 dan
seterusnya.
3. Corrected Item-Total Correlation merupakan korelasi antar skor item dengan
skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai
pada kolom Corrected Item-Total Correlation merupakan nilai rhitungyang akan
dibandingkan dengan nilai rtabeluntuk mengetahui validitas pada setiap butir
pertanyaan. Nilai rtabelpada uji validitas ini adalah sebesar 0,361.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Situmorang dan Lufti (2011:79), Reliabilitas adalah indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala
yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat
pengukur tersebut reliabel. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari
pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek
yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa butir pertanyaan disebut reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan bersifat konsisten dari waktu ke waktu. Penelitian
ini menggunakan one shot dimana kuesioner diberikan hanya sekali saja kepada
responden dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain untuk
menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Menurut Sunyoto (2009: 68) suatu
konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >0,60.
Penelitian ini menggunakan alat kuesioner dengan pengujian reliabilitas
menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 21.0
for Windows. Kriterianya sebagai berikut:
1. Jika rhitung > rtabel maka pernyataan tersebut reliabel.
2. Jika rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut tidak reliabel.
Hasil pengolohan uji reliabilitas menggunakan SPSS dapat dilihat pada
[image:35.595.135.509.381.437.2]table berikut:
Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.874 16
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016)
Berdasarkan Tabel 3.5 dapat dilihat Cronbach's Alpha> 0,8 maka
dinyatakan reliabilitas sangat baik.
3.10 Teknik Analisis Data.
3.10.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan
melakukan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga
dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta
3.10.2 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah data dalam
sebuah model berdistribusi mengikuti/mendekati distribusi normal atau tidak.
Jika data tidak berdistribusi normal, maka hasil analisis akan menjadi bias. Uji
normalitas dilakukan dengan menggunakan grafik histogram, Normal P-P
Plot of RegressionStandarizied Residual, dan pendekatan Kolmogrov -
Smirnov.Dengan menggunakan tingkat signifikan 10% maka nilai Asymp.Sig
(2-tailed) di atas nilai signifikan 10% artinya variabel residual berdistribusi
normal (Situmorang dan Lufti, 2011:107). Dengan kata lain data berdistribusi
normal, jika nilai sig (signifikansi) > 0,01 dan data berdistribusi tidak normal,
jika nilai sig (signifikansi) < 0,01.
4. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas untuk mengetahui apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Jika terjadi korelasi,
terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi (Umar, 2008: 177-178).
Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas menurut
(Lubis dkk, 2007:32) yaitu:
a. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF)tidak lebih dari 10 dan nilai
Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari
multikolinieritas. VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 0 maka Tolerance = 1/10
b. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen
kurang dari 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik.
5. Uji Heteroskedostisitas
Uji Heteroskedostisitas dipakai untuk menguji sama atau tidaknya varians
dari resual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya
mempunyai varian yang sama maka disebut terjadi heteroskedostisitas dan
sebaliknya jika variansnya tidak sama atau berbeda maka dikatakan tidak
terjadi heteroskedostisitas. Persamaan yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedostisitas. Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan
dengan Uji Glejser dimana dapat dilihat apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Dasar pengambilan keputusan (Situmorang dan Lufti, 2011:119) :
- Tidak terjadi heteroskedostisitas, jika nilai signifikansi > 0,05.
- Terjadi heteroskedostisitas, jika nilai signifikansi lebih < 0,05
3.10.3 Metode Regresi Linear Berganda
Metode regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
atau hubungan dari variabel independen, yaitu Strategi Resource-based (X1),
Orientasi Kewirausahaan (X2), terhadap variabel dipenden yaitu Keunggulan
bersaing (Y). Data diolah dengan menggunakan program SPSS. Model
persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = Keunggulan bersaing
a = Konstanta
b1-b2 = Koefisien Regresi
X1 = Srategi resource-based view
X2 = Orientasi kewirausahaan
e = Standart Error
1. Koefisien Determinan (R2)
Koefisien determinasi (R2) menurut Lubis dkk (2007 : 48) bertujuan
untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen
menjelaskan variabel dependen.Bila nilai R2 semakin mendekati nilai 1
maka menunjukkan semakin kuatnya hubungan variabel bebas terhadap
variabel terikat.
2. Uji Signifikan Simultan / Uji Serentak (Uji F)
Uji Signifikan Simultan / Uji Serentak (Uji F) digunakan untuk menguji
apakah setiap variabel independen (X) mempunyai pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap variabel dipenden (Y) secara simultan.Kriteria
pengujiannya adalah sebagai berikut:
H0 : b1 = b2 = 0
Artinya secara simultan tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari
variabel independen yaitu strategi resource-based(X1), orientasi
kewirausahaan (X2), terhadap variabel dependen yaitu keunggulan bersaing
(Y).
Artinya secara simultan terdapat pengaruh positif dan signifikan dari
variabel independen yaitu strategi resource-based(X1), orientasi
kewirausahaan (X2), terhadap variabel dependen yaitu keunggulan
bersaing(Y).
Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
H0 diterima jika Fhitung< Ftabelpada α = 5%.
H0 ditolak jika Fhitung> Ftabelpada α = 5%.
3. Uji Signifikan Parsial / Uji Individual (Uji thitung)
Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing
variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen
(Lubis dkk, 2007 : 51).Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
H0 : bi = 0
Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari
variabel independen yaitu strategi resource-based(X1), orientasi
kewirausahaan (X2), terhadap variabel dependen yaitu keunggulan bersaing
(Y).
Ha : bi ≠ 0
Artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel
independen yaitu strategi resource-based(X1), orientasi kewirausahaan (X2),
terhadap variabel dependen yaitu keunggulan bersaing (Y).
H0 diterima apabila thitung< ttabelpada α = 5%.
BAB 1V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan (Kopinkra) dengan Badan Hukum :
No. 173/BH/PAD/KWK.2/97 yang berlokasi pada jalan Titi Papan Gg Pertama
No 15 K Medan. Berdiri sejak tahun ± 1970, pada saat itu anggota Koperasi
Industri dan Kerajinan Rotan sekitar 15-20 pengrajin, pertengahan tahun 1980
anggota meningkat hingga mencapai 80 pengrajin, dan pada tahun 2000 hingga
sekarang anggota berkurang menjadi 37 pengrajin dan yang aktif hanya sekitar 30
pengrajin rotan.
Visi dari Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan (Kopinkra)
adalah:
Mari kita bangun atau jaga koperasi industri dan kerajinan rotan untuk kemajuan
kita bersama, jadikanlah koperasi industri dan kerajinan rotan sebagai wadah
menyatukan visi dan misi anggota pengrajin untuk mencapai tujuan kehidupan
yang lebih sejahtera.
Menurut Undang-Undang No 25 tahun 1992 pasal 3 tujuan koperasi
Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif
4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden Penelitian
Analisis deskriptif dalam penellitian ini merupakan uraian atau penjelasan
dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh
responden penelitian.Terdapat 16 butir pertanyaan, 12 butir pertanyaan untuk
variabel X dan 4 butir pertanyaan untuk variabel Y.Responden dalam penelitian
ini adalah anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan.
Berikut jumlah dan persentase gambaran umum responden:
[image:42.595.113.472.400.520.2]1. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha
No Kategori Jumlah
1 2 3 4
5-10 Tahun 11-20 Tahun 21-30 Tahun 31-40 Tahun
1 22
2 5
Total 30
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (November 2016)
Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa responden pada kategori 5-10 tahun
sebanyak 1 usaha, 11-20 tahun sebanyak 22 usaha, 21-30 tahun sebanyak 2
usaha, dan 31-40 tahun sebanyak 5 usaha. Dapat disimpulkan bahwa kategori
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Kategori Jumlah
1 2 3 4 5 6 15-24 Tahun 25-34 Tahun 35-44 Tahun 45-54 Tahun 55-64 Tahun 65-74 Tahun 1 3 15 6 3 2
Total 30
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (November 2016)
Pada Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden
berdasarkan usia yang paling banyak diteliti adalah usia 35-44 tahun sebanyak 15
orang.
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Kategori Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 SD SMP SMA D1 D2 D3 S1 1 6 20 1 - - 1
Total 30
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (November 2016)
Pada Tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden
berdasarkan tingkat pendidikan yang paling banyak diteliti adalah tingkat
4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Terdapat 16 butir pertanyaan; 4 butir pertanyaan untuk variabel
Resource-based View (X1), 8 butir pertanyaan untuk variabel Orientasi Kewirausahaan (X2),
4 butir pertanyaan untuk variabel Keunggulan Bersaing (Y). Kuesioner disebar ke
30 orang sampel.Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur
menggunakan skala Semantic-Differensial untuk menanyakan pengaruh
kreativitas dan keterampilan terhadap keberhasilan usaha pada anggota koperasi
industri dan kerajinan rotan di Medan.
Berikut distribusi jawaban responden terhadap variabel X dan Variabel Y:
[image:44.595.127.528.389.518.2]1. Resource-based View (X1)
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Resource-based View (X1) No
Item
1 2 3 4 5
F % F % F % F % F %
1 0 0 0 0 1 3,3 24 80,0 5 16,7
2 0 0 8 26,7 16 53,3 6 20,0 0 0
3 0 0 2 6,7 16 53,3 11 36,7 1 3,3
4 0 0 0 0 4 13,3 21 70,0 5 16,7
Sumber: Hasil pengelolahan SPSS (November 2016)
Tabel 4.4 menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap variabel
Resource-based View (X1) yang diperoleh dari 30 responden.
a. Pada pernyataan “usaha memiliki fisik bangunan”, terdapat 16,7%
responden yang menyatakan setuju di tingkat angka 5, 80% menyatakan
setuju ditingkat angka 4, dan 3,3 % setuju di tingkat angka 3. Hal ini
berarti mayoritas responden setuju bahwa memiliki fisik bangunan akan
b. Pada pernyataan “anggota usaha memiliki pengetahuan yang dapat
dikembangkan dengan baik”, terdapat 20% setuju ditingkat angka 4,
53,3% setuju ditingkat angka 3, dan 26,7% tidak setuju ditingkat angka 2.
Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa memiliki pengetahuan
yang dapat dikembangkan akan memajukan usaha yang dijalankan.
c. Pada pernyataan “usaha memiliki keterampilan yang unik”, terdapat 3,3%
setuju ditingkat angka 5, 36,7% setuju ditingkat angka 4, 53,3% setuju
ditingkat angka 3, dan 6,7 % tidak setuju ditingkat angka 2. Hal ini berarti
mayoritas responden setuju bahwa memiliki keterampilan yang unik akan
memajukan usaha yang dijalankan.
d. Pada pernyataan “usaha memiliki karyawan yang ahli dalam bidangnya”,
terdapat 16,7% setuju ditingkat angka 5, 70% setuju ditingkat angka 4,
dan 13,3% setuju ditingkat angka 3. Hal ini berarti mayoritas responden
setuju bahwa memiliki karyawan yang ahli dibidangnya akan memajukan
usaha yang dijalankan.
[image:45.595.123.527.554.752.2]2. Orientasi Kewirausahaan (X2)
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban responden terhadap Variabel Orientasi Kewirausahaan (X2)
No Item
1 2 3 4 5
F % F % F % F % F %
5 0 0 0 0 7 23,3 21 70,0 2 6,7
6 0 0 0 0 14 46,7 15 50 1 3,3
7 0 0 0 0 0 0 23 76,7 7 23,3
8 0 0 0 0 3 10,0 15 50,0 12 40,0
9 0 0 0 0 0 0 17 56,7 13 43,3
10 0 0 0 0 0 0 18 60,0 12 40,0
11 0 0 0 0 0 0 18 60,0 12 40,0
Tabel 4.5 menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap variabel
Orientasi Kewirausahaan (X2) yang diperoleh dari 30 responden.
a. Pada pernyataan “usaha mampu menghasilkan ide-ide baru”, terdapat
6,7% responden yang menyatakan setuju ditingkat angka 5, 70%
menyatakan setuju ditingkat angka 4, 23,3% menyatakan setuju ditingkat
angka 3. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa memiliki
kemampuan menghasilkan ide-ide baru akan memajukan usaha yang
dijalankan.
e. Pada pernyataan “usaha mampu menyusun strategi dalam bisnis yang
dijalankan”, terdapat 3,3% responden yang menyatakan setuju ditingkat
angka 5, 50% menyatakan setuju ditingkat angka 4, 46,7% menyatakan
setuju ditingkat angka 3. Hal ini berarti mayoritas responden setuju
bahwa saya memiliki kemampuan menyusun strategi dalam bisnis yang
dijalankan.
f. Pada pernyataan “usaha berani dalam mengambil resiko untuk mencapai
profit”, terdapat 23,3% responden yang menyatakan setuju ditingkat
angka 5, 76,7% menyatakan setuju ditingkat angka 4. Hal ini berarti
mayoritas responden setuju bahwa memiliki keberanian dalam
mengambil resiko akan bisa mencapai profit yang lebih.
g. Pada pernyataan “usaha berani mengambil resiko untuk mencoba design
baru”, terdapat 40% responden yang menyatakan setuju ditingkat 5, 50%
menyatakan setuju ditingkat 4, 10% menyatakan setuju ditingkat angka 3.
mengambil resiko untuk mencoba design baru akan memajukan usaha
yang dijalankan.
h. Pada pernyataan “usaha memiliki sifat ingin mengungguli pesaing”,
terdapat 43,3% responden yang menyatakan setuju ditingkat angka 5,
56,7% menyatakan setuju ditingkat angka 4. Hal ini berarti mayoritas
responden setuju bahwa saya memiliki sifat ingin mengungguli pesaing.
i. Pada pernyataan “Usaha memiliki kemampuan dalam mencari peluang”,
terdapat 40% responden yang menyatakan setuju ditingkat angka 5, 60%
menyatakan setuju ditingkat angka 4. Hal ini berarti mayoritas responden
setuju bahwa saya memiliki kemampuan dalam mencari peluang.
j. Pada pernyataan “usaha mampu bertanggung jawab atas semua
keputusan”, terdapat 40% responden yang menyatakan setuju ditingkat
angka 5, 60% menyatakan setuju ditingkat angka 4. Hal ini berarti
mayoritas responden setuju bahwa saya mampu bertanggung jawab atas
semua keputusan.
k. Pada pernyataan “usaha selalu ingin menjadi yang terbaik diantara
pesaing”, terdapat 30% responden yang menyatakan setuju ditingkat
angka 5, 53,3% menyatakan setuju ditingkat angka 4, 16,7% menyatakan
setuju ditingkat angka 3. Hal ini berarti mayoritas responden setuju
3. Keunggulan Bersaing (Y)
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Keunggulan Bersaing (Y) No
Item
1 2 3 4 5
F % F % F % F % F %
13 0 0 0 0 0 0 14 46,7 16 53,3
14 0 0 0 0 2 6,7 16 53,3 12 40,0
15 0 0 0 0 5 16,7 21 70,0 4 13,3
16 0 0 0 0 3 10,0 24 80,0 3 10,0
Sumber: Hasil pengelolahan SPSS (November 2016)
Tabel 4.6 menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap variabel
keunggulan bersaing (Y) yang diperoleh dari 30 responden.
a. Pada pernyataan “usaha memiliki harga produk yang dapat diterima
pembeli”, terdapat 53,3%% menyatakan setuju ditingkat angka 5, 46,7%
menyatakan setuju ditingkat angka 4. Hal ini berarti mayoritas responden
setuju bahwa saya memiliki harga produk yang dapat diterima pembeli.
b. Pada pernyataan “usaha memiliki harga produk yang bersaing”, terdapat 40%
responden yang menyatakan setuju ditingkat angka 5, 53,3% menyatakan
setuju ditingkat angka 4, 6,7% menyatakan setuju ditingkat angka 3. Hal ini
berarti mayoritas responden setuju bahwa usaha saya memiliki harga yang
bersaing diantara pesaing lainnya.
c. Pada pernyataan “usaha memiliki produk dengan kualitas yang baik”,
terdapat 13,3% responden yang menyatakan setuju ditingkat angka 5, 70,0%
menyatakan setuju ditingkat angka 4, 16,7% menyatakan setuju ditingkat
angka 3. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa usaha saya
[image:48.595.124.529.150.269.2]d. Pada pernyataan “produk bisa dipesan sesuai dengan tipe yang pembeli
inginkan”, terdapat 10% responden yang menyatakan setuju ditingkat angka
5, 80% menyatakan setuju ditingkat angka 4, 10% menyatakan setuju
ditingkat angka 3. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa produk
saya bisa dipesan sesuai dengan tipe yang pembeli inginkan.
4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas penelitian ini dilakukan dengan analisis grafik yaitu dengan
grafik Histogram dan Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual.
Selain itu uji normalitas juga dilakukan dengan menggunakan uji
kolmogorov-smirnov.Uji normalitas dilakukan dengan bantuan software SPSS 21.0 for
Windows dan hasilnya ditunjukkan sebagai berikut:
1. Hasil Uji Normalitas dengan Histogram
Bentuk grafik jika tidak melenceng ke kiri atau ke kanan, maka
menunjukkan bahwa variabel berdistribusi normal.Sebaliknya, jika bentuk
grafik melenceng ke kiri atau ke kanan, maka menunjukkan bahwa variabel
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016)
Gambar 4.1 Uji Normalitas dengan Histogram
Pada Gambar 4.1 terlihat grafik tidak melenceng ke kiri ataupun ke
kanan, hal ini menunjukkan bahwa variabel berdistribusi normal.
1. Hasil Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of Regression Standarizied
Residual
Titik-titik jika masih menyebar di sekitar garis diagonal, maka data
telah berdistribusi normal.Sebaliknya jika titik tidak menyebar di sekitar garis
diagonal, maka data tidak berdistribusi normal
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016) Gambar 4.2 Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of Regression
Standarizied Residual
Pada Gambar 4.2 terlihat titik-titik menyebar mengikuti data di
sepanjang garis diagonal, hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi
normal.
2. Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov – Smirnov Test
Asymp. Sig. (2-tailed) jika > 0,05 maka data berdistribusi normal,
sebaliknya jika Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal.
Tabel 4.7
Hasil Uji Kolmogorov – Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.53381333
Most Extreme Differences
Absolute .092
Positive .092
Negative -.091
Kolmogorov-Smirnov Z .503
Asymp. Sig. (2-tailed) .962
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016)
Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena
nilai Asympy.Sig (2-tailed) sebesar 0,962 di atas tingkat signifikansi 0,05.
4.2.2.2 Uji Multikolinearitas
Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan
VIF (Variance Inflation Factor).Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
bebas mana yang dijelaskan oleh variabel terikat lainnya.Tolerance adalah
mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan
variable.bebas lainnya. Dengan nilai :
a. Tolerance value < 0,1 atau VIF > 5, maka terjadi multikolinieritas
Tabel 4.8
Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016)
Pada Tabel 4.8 memperlihatkan semua nilai variabel bebas memiliki
Tolerance value > 0,1 atau VIF < 5. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas.
4.2.2.3 Uji Heteroskedostisitas
Uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
penyebaran atau variasi dari semua variabel yang diobservasi. Kriteria uji
heteroskedostisitas yaitu apabila titik-titik menyebar secara acak dan tidak
membentuk pola tertentu serta tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada
sumbu Y maka disimpulkan suatu model regresi dianggap tidak terdapat masalah
heterokedastisitas.
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance VIF
(Constant) 2.404 4.162 .578 .568
RBV .420 .158 .454 2.658 .013 .942 1.062
Orientasi Kewirausahaa
n
.191 .089 .367 2.148 .041 .942 1.062
1. Hasil Uji Heteroskedostisitas dengan Scatter Plot
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016) Gambar 4.3 Uji Heteroskedostisitas dengan Scatter Plot
Pada Gambar 4.3 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar
secara acak, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.
2. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Gletser
Heteroskedastisitas dengan menggunakan gletser memiliki kriteria jika
Tabel 4.9
Uji Heteroskedastisitas dengan Gletser Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 4.461 2.262 1.972 .059
RBV -.138 .086 -.303 -1.603 .121
Orientasi Kewirausahaan
-.037 .048 -.145 -.766 .450
b. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing
Pada Tabel 4.9 terlihat semua variabel bebas memiliki nilai Sig >0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Heteroskedastisitas.
4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil uji di atas dibuktikan bahwa data telah lulus uji asumsi
klasik, sehingga data siap untuk diregresi linear berganda. Hasil analisis regresi
linier berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product
and Service Solution) versi 21.0 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.10
Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.404 4.162 .578 .568
RBV .420 .158 .454 2.658 .013
Orientasi Kewirausahaa
n
.191 .089 .367 2.148 .041
[image:55.595.113.533.545.730.2]Berdasarkan Tabel 4.10 hasil perhitungan data seperti yang terlihat pada
kolom kedua (Unstandardized Coefficients) bagian B diperoleh nilai B1 variabel
kreativitas sebesar 0,420, nilai B2 variabel keterampilan sebesar 0,191 dan nilai
konstanta (a) sebesar 2,404 sehingga diperoleh persamaan regresi linear
berganda:
Y= 2,404 + 0,420 X1+0,191 X2 + e.
Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Konstanta (a) = 2,404 menunjukkan RBV dan orientasi kewirausahaan
bernilai konstan, maka keunggulan bersaing pada anggota koperasi industri
dan kerajinan rotan di Medan akan diperoleh sebesar 2,404.
b. Koefisien B1 (X1) = 0,420 menunjukkan bahwa RBV memiliki hubungan
terhadap keunggulan bersaing pada anggota koperasi industri dan kerajinan
rotan di Medan. Sehingga apabila RBV dinaikkan sebesar satu satuan maka
keunggulan bersaing pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di
Medan bertambah sebesar 0,420.
c. Koefisien B2 (X2) = 0,191 menunjukkan bahwa orientasi kewirausahaan
memiliki hubunganterhadap keunggulan bersaing pada anggota koperasi
industri dan kerajinan rotan di Medan. Sehingga apabila orientasi
kewirausahaan dinaikkan sebesar satu satuan maka keberhasilan usaha pada
anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan bertambah sebesar
4.2.3.1 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa besar
kemampuan variabel bebas yaitu RBV (X1), orientasi kewirausahaan (X2),
dalam menjelaskan variabel terikat yaitu keunggulan bersaing pada anggota
koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan (Y) secara bersama-sama,
dimana: 0 ≤ R² ≤ 1.
Koefisien determinasi (R²) jika semakin besar (mendekati satu), maka
dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap
variabel terikat.Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
terikat.Jika Koefisien determinasi (R²) semakin kecil (mendekati nol), maka
dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap
variabel terikat (Y).Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Pengujian analisis regresi linear berganda menggunakan program Statistical
Product and Service Solution (SPSS) versi 21,00 for windows. Hasil
pengolahan dari analisis regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.11
[image:57.595.115.528.611.750.2]berikut ini:
Tabel 4.11
Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .510a .260 .205 1.58961
a. Predictors: (Constant), RBV, Orientasi Kewirausahaan b. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing
Pada Tabel 4.11 dapat dilihat nilai Adjusted R Square adalah 0.205 berada
antara 0 <R2<1 yang berarti bahwa 20,5% keunggulan bersaing pada anggota
koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan dipengaruhi cukup erat oleh RBV
dan orientasi kewirausahaan sedangkan 79,5% lagi sisanya dijelaskan oleh faktor
lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
4.2.3.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel independent secara
bersama-sama (serentak) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
variabel dependent. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah
sebagai berikut :
H0 : b1 = b2= 0
Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independent yaitu RBV (X1), Orientasi Kewirausahaan
(X2) terhadap variabel dependent yaitu Keunggulan Bersaing
H0 : b1≠ b2≠0
Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independent yaitu yaitu RBV (X1), Orientasi
Kewirausahaan (X2) terhadap variabel dependent yaitu Keunggulan Bersaing.
Kriteria pengambilan keputusan, yaitu :
H0 diterima apabila Fhitung< Ftabelpada α = 5%
Dalam penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 30 orang dan
jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3 sehingga diperoleh:
a. Df (Pembilang) = k – 1 3– 1 = 2
b. Df (Penyebut) = n – k 30-3 = 27
Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan program SPSS 21,00 for
windows. Kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat α = 5%
(2:27) = 3,35
[image:59.595.120.509.378.511.2]Berikut ini merupakan hasil pengujian uji-F pada Tabel 4.12:
Tabel 4.12
Uji Simultan (Uji -F) ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 23.942 2 11.971 4.737 .017b
Residual 68.225 27 2.527
Total 92.167 29
a. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing
b. Predictors: (Constant), RBV, Orientasi Kewirausahaan Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016)
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai Fhitung adalah 4,737 dengan tingkat
signifikansi 0,017. Sedangkan Ftabel adalah 3,53. Dari hal tersebut Fhitung (4,737)>
Ftabel (3,53) dan tingkat signifikansinya 0,0017< 0,05. Sehingga dapat dinyatakan
bahwa variabel RBV (X1), Orientasi Kewirausahaan (X2),secara bersama-sama
4.2.3.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji-T)
Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel
independent yaitu RBV (X1), Orientasi Kewirausahaan (X2), terhadap variabel
dependent yaitu Keunggulan Bersaing
Kriteria pengambilan keputusan, yaitu :
H0 diterima apabila thitung< ttabelpada α = 5%
H0 ditolak apabila thitung> ttabelpada α = 5%
Dalam penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 30 orang dan jumlah
keseluruhan variabel (k) adalah 3 sehingga diperoleh:
Derajat bebas (Df) = n – k = 30 – 3 = 27
Nilai t hitung akan diperoleh dengan menggunakan program SPSS 21,00 for
windows. Kemudian akan dibandingkan dengan nilai t tabel pada tingkat α = 5%
(27) = 1,70
[image:60.595.111.534.552.735.2]Berikut merupakan hasil pengujian uji-T pada Tabel 4.13, yaitu:
Tabel 4.13 Uji Parsial (Uji-T)
Coefficientsa Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.404 4.162 .578 .568
RBV .420 .158 .454 2.658 .013
Orientasi Kewirausahaa
n
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016)
Tabel 4.13 menunjukkan nilai t hitungyang diperoleh dari masing-masing variabel
yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Variabel RBV (X1) memiliki thitung sebesar 2,658 dengan tingkat signifikansi
0,013. Sedangkan ttable adalah sebesar 1,70. Oleh karena itu thitung (2,658) >
ttable (1,70) dan tingkat signifikansinya 0,013 < 0,05. Sehingga dapat
dinyatakan bahwa variabel RBV secara individual atau secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing.
b. Variabel Orientasi Kewirausahaan (X2) memiliki thitungsebesar 2,148 dengan
tingkat signifikansi 0,041. Sedangkan ttable adalah sebesar 1,70. Oleh karena
itu thitung(2148) >ttable (1,70) dan tingkat signifikansinya 0,041<0,05. Sehingga
dapat dinyatakan bahwa variabel orientasi kewirausahaan secara individual
atau secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pengaruh Resource-based View (RBV) Terhadap Keunggulan Bersaing
Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial bahwa variabel RBV
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing.Dapat dilihat
dari sumberdaya yang berwujud dan tidak berwujud yang dimiliki usaha rotan
memiliki pengaruh terhadap indikator keunggulan bersaing yaitu dalam kualitas
dan time to market. Dalam hal ini penyataan indikator RBV “usaha memiliki fisik
bangunan”, “usaha memiliki keterampilan yang unik”, “usaha memiliki karyawan
yang ahli dalam bidangnya”, dari pernyataan tersebut dapat dilihat hasil dari
responden bahwa faktor RBV berpengaruh terhadap keunggulan bersaing pada
pengrajin rotan.RBV merupakan salah satu faktor utama untuk mempertahankan
serta mengembangkan suatu usaha sehingga tercapailah keunggulan bersaing pada
usaha tersebut.
Hal ini sejalan dengan penelitian Metekohy (2013) dengan judul penelitian
“Pengaruh Strategi Resource-baseddan Orientasi Kewirausahaan terhadap
Keunggulan Bersaing Usaha Kecil dan Usaha Mikro (Studi pada Usaha Jasa Etnis
Maluku)”.Hasil penelitian menunjukkan bahwa RBV berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keunggulan bersaing.
4.3.2 Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Terhadap Keunggulan Bersaing Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial bahwa variabel orientasi
Hal ini dilihat dari usaha yang memiliki sifat inovatif, proaktif, risk taking,
keagresifan bersaing, dan otonomi sangat berpengaruh untuk mencapai
keunggulan bersaing dalam segi harga, kualitas, dan delivery dependability.
Dalam hal ini penyataan indikator keterampilan “usaha mampu menghasilkan
ide-ide baru”, “usaha mampu menyusun strategi dalam bisnis yang dijalankan”,
“usaha berani dalam mengambil resiko untuk mencapai profit”, “usaha berani
mengambil resiko untuk mencoba design baru”, “usaha memiliki sifat ingin
mengungguli pesaing”, “usaha memiliki kemampuan dalam mencari peluang”,
“usaha mampu bertanggung jawab atas semua keputusan”, “usaha selalu ingin
menjadi yang terbaik diantara pesaing”.Dari pernyataan tersebuat dapat dilihat
hasil dari responden bahwa faktor orirntasi kewirausahaan berpengaruh terhadap