• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

OBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Andi Supangat (2007:352) garis regresi adalah:

“Suatu garis yang ditarik diantara titik-titik (scatter diagram)sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk menaksir besarnya variabel yang satu berdasarkan variabel yang lain, dan dapat juga dipergunakan untuk

mengetahui macam korelasinya (positif atau negatifnya)”.

Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan seberapa besar pengaruh laba bersih dan laba per lembar saham terhadap harga saham.

Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai indikator. Analisis ini digunakan dengan melibatkan variabel dependen (Y) dan variabel independen (X1 dan X2 ). Persamaan regresinya sebagai berikut:

Dimana:

Y = variabel terikat (harga saham) a = bilangan berkonstanta

b1,b2 = koefisien arah garis X1 = variabel bebas X1 (EPS) X2 = variabel bebas X2 (ROA)

44

a. Analisis Korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional. Dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam analisis regresi, analisis korelasi yang digunakan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen selain mengukur kekuatan asosiasi (hubungan).

Sedangkan untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X1 dan Y, Variabel X2 dan Y, X1 dan X2 sebagai berikut:

Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Koefisien Korelasi Parsial

Koefisien korelasi parsial antar X1 terhadap Y, bila X2 dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

45

b. Koefisien Korelasi Secara Simultan

Koefisien korelasi simultan antar X1 dan X2 terhadap Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

2. c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel bebas earning per share (EPS) dan return on asset (ROA) terhadap harga saham, maka rumus yang digunakan dalam koefisien determinasi adalah : Keterangan : Kd : Koefisien determinasi : Koefisien korelasi Kd = X 100 %

46 3.2.5.2Pengujian Hipotesis

Menurut Andi Supangat (2007:293) yang dimaksud dengan pengujian

hipotesis adalah salah satu cara dalam statistika untuk menguji “parameter”

populasi berdasarkan statistik sampelnya, untuk dapat diterima atau ditolak pada tingkat signifikansi tertentu. Pada prinsipnya pengujian hipotesis ini adalah membuat kesimpulan sementara untuk melakukan penyanggahan dan atau pembenaran dari masalah yang akan ditelaah. Sebagai wahana untuk menetapkan kesimpulan sementara tersebut kemudian ditetapkan hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya. Langkah-langkah dalam analisisnya sebagai berikut :

1. Pengujian Secara Simultan/Total

Dalam penelitian ini pengujian secara simultan menggunakan Uji-F. Melakukan uji F untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.

a. Rumus uji F yang digunakan adalah sebagai berikut:

F =

Keterangan :

R2 = Koefisien Determinasi k = Banyaknya koefisien regresi N = Banyaknya Observasi

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama dapat berperan atas variabel terikat. Pengujian ini dilakukan menggunakan distribusi F dengan membandingkan antara nilai F-kritis dengan

47

nilai F-test yang terdapat pada Tabel Analisis of Variance (ANOVA) dari hasil perhitungan dengan micro-soft. Jika nilai Fhitung > Fkritis, maka H0 yang menyatakan bahwa variasi perubahan nilai variabel bebas (Earning Per Share dan Return On Asset) tidak dapat menjelaskan perubahan nilai variabel terikat (Harga Saham) ditolak dan sebaliknya.

b. Hipotesis

H0 ; β = 0, Secara simultan earning per share (EPS) dan return on asset (ROA) tidak berpengaruh terhadap harga saham.

H1 ; β ≠ 0, Secara simultan earning per share (EPS) dan return on asset (ROA) berpengaruh terhadap harga saham.

c. Kriteria Pengujian

H0 ditolak apabila Fhitung > Ftabel (α = 0,05). Menurut Guilford (dalam Umi

Narimawati, 2010:52), bahwa tafsiran koefisien korelasi variabel dalam penelitian adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5

Kategori Korelasi Metode Guilford

Besarnya Pengaruh Bentuk Hubungan

0,00 – 0,20 Sangat longgar, dapat diabaikan

0,21 – 0,40 Rendah

0,41 – 0,60 Moderat / cukup

0,61 – 0,80 Erat

0,81 – 1,00 Sangat Erat

Apabila pada pengujian secara simultan H0 ditolak, artinya sekurang-kurangnya ada sebuah β ≠ 0. Untuk mengetahui β i yang tidak sama dengan nol, maka dilakukan pengujian secara parsial.

48

2. Pengujian Secara Parsial

Melakukan uji-t, untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat hipotesis sebagai berikut :

a. Rumus uji t yang digunakan

Untuk menguji koefisien regresi secara i Parsial, menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

r = Korelasi parsial yang ditentukan n = Jumlah sampel

t = thitung

b. Hipotesis

H01 ; β1 = 0, earning per share tidak berpengaruh terhadap harga saham H11 ; β1 ≠ 0, earning per share berpengaruh terhadap harga saham H02 ; β2 = 0, return on asset tidak berpengaruh terhadap harga saham H12 ; β2 ≠ 0, return on asset berpengaruh terhadap harga saham c. Kriteria Pengujian

H0 ditolak apabila thitung < ttabel (α = 0,05). Kriteria penarikan pengujian : Jika menggunakan tingkat kekeliruan (α = 0,05) untuk diuji dua pihak, maka criteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut :

49

a) Jika thitung ≥ ttabel maka H0 ada didaerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel bebas dan variabel terikat ada hubungannya. b) Jika thitung ≤ ttabel maka H0 ada didaerah penerimaan, berarti Ha ditolak

artinya antara variabel bebas dan variabel terikat tidak ada hubungannya.

Gambar 3.1

Uji Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

Sumber Sugiyono (dalam Umi Narimawati, 2010:54)

3. Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika thitung dan Fhitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak (diterima) dan Ha diterima (ditolak). Kesimpulannya, Earning Per Share (EPS) dan Return On Asset (ROA) berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap Harga Saham yang diberikan. Tingkat signifikannya yaitu 5 % (α = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95 %, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 % dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya pengaruh yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut.

96 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari pengaruh earning per share dan return on asset terhadap harga saham pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI periode 2006 sampai dengan 2010, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1) Kondisi earning per share pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI pada tahun 2006 sampai dengan 2010 mengalami fluktuasi. Hal ini diantaranya diakibatkan laba bersih yang diperoleh perusahaan tidak stabil sementara jumlah lembar saham yang beredar ada peningkatan.

2) Return on asset pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI

tahun 2006 sampai dengan 2010 secara keseluruhan terlihat menurun, Penurunan ini diantaranya diakibatkan oleh presentase kenaikan laba bersih lebih kecil dibandingkan kenaikan total aktiva.

3) Perkembangan harga saham pada industri telekomunikasi yang terdaftar di BEI pada tahun 2007 sampai dengan 2011 mengalami penurunan. Hal ini dapat diakibatkan oleh laba bersih sebagai salah satu indikator kinerja perusahaan cenderung mengalami penurunan, sehingga perusahaan di industri telekomunikasi di mata investor reputasinya turun sehingga berdampak pada menurunnya minat membeli dari para calon investor, dan calon investor lebih melihat keuntungan laba nya menggunakan Earning

97

Per Share (EPS) dibanding menggunakan Return On Asset (ROA) dimana hal ini mengakibatkan turunnya harga saham perusahaan telekomunikasi di pasar saham.

4) Earning Per Share (EPS) memiliki pengaruh yang signifikan dan bersifat

positif terhadap harga saham pada perusahaan industri telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, hal ini menunjukkan pendapatan

laba per saham yang meningkat menandakan bahwa perusahaan berhasil

meningkatkan taraf kemakmuran investor, dan hai ini didorong investor untuk

menambah jumlah modal yang ditanamkan pada saham perusahaan tersebut

dan peningkatan jumlah permintaan terhadap saham perusahaan mendorong

harga saham naik.

5) Return On Asset (ROA) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap

harga saham perusahaan industri telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, meskipun demikian arah hubungannya positif yang menunjukkan semakin tinggi rasio ini maka akan semakin tinggi pula harga saham, sebaliknya jika rasio ini mengalami penurunan maka akan menurun pula harga saham.

98 5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis tentang Pengaruh

Earning Per Share (EPS) dan Return On Asset (ROA) terhadap Harga Saham,

penulis akan memberikan saran yang diharapkan dapat berguna sebagai pertimbangan dan masukan, yaitu :

1. Kegunaan Secara Operasional a. Bagi Para Investor Saham

Nilai earning per share dapat ditingkatkan dengan meningkatkan laba bersih perusahaan atau pun bila laba bersih tetap, dapat disiasati dengan menurunkan jumlah saham yang beredar. Nilai EPS akan meningkat apabila presentase kenaikan laba bersih lebih besar dari pada presentase perubahan jumlah lembar saham.

b. Bagi Industri Telekomunikasi

Perusahaan khususnya pada industri telekomunikasi sebaiknya dapat meningkatkan nilai return on assets nya yaitu dengan mengelola aset perusahaannya dengan baik sehingga para calon investor tidak hanya menggunakan EPS saja dalam menghitung persentase laba nya tetapi dengan ROA pun, sehingga calon investor dapat tertarik untuk menginvestasikan sahamnya pada perusahaan tersebut.

2. Kegunaan Secara Akademis

a. Bagi pengembangan ilmu akuntansi

Untuk meningkatkan harga saham, perusahaan diharapkan dapat menjaga kinerja perusahaan dengan baik, meningkatkan profesionalisme

99

manejemen dalam mengelola suatu perusahaan sehingga para investor akan cenderung meningkatkan kepercayaannya kepada perusahaan jika kinerja manajemennya baik.

b. Bagi civitas akademika

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari EPS dan ROA, sementara untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan tidak hanya EPS dan ROA tapi masih ada rasio profitabilitas lainnya seperti Return On Investment (ROI), Net Profit Margin (NPM), Debt to

Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE). Maka dari itu penulis

menyarankan agar kinerja keuangan tidak hanya diukur menggunakan EPS dan ROA, tetapi dengan rasio profitabilitas lainnya agar menghasilkan hasil penelitian yang lebih akurat.

100

Dokumen terkait