• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Laba Per Lembar Saham Dan Pengembalian Aktiva Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Laba Per Lembar Saham Dan Pengembalian Aktiva Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh : Ressa Putra

21108001

(2)

Investor

Melakukan

Kegiatan

Investasi

Pasar Modal

Harga Saham

Return On

Asset (ROA)

Earning Per

(3)

Emiten

Tahun

EPS

Tahun

Harga

Saham

BTEL

2008

5,19

2009

147

2007

7,65

2008

51

ISAT

2009

345,70

2010

5400

2008

375,79

2009

4725

FREN

2008

-58,82

2009

50

2007

2,49

2008

50

EXCL

2008

-2,00

2009

1930

2007

35,00

2008

920

TLKM

2008

537,73

2009

9450

(4)

1.2.1 Identifikasi Masalah

1. Harga saham mengalami penurunan drastis mulai dari BTEL, ISAT,

FREN, EXCL, dan TLKM penurunan harga saham pada tahun 2008

dikarenakan krisis keuangan global maka hal ini berimbas pada

penurunan harga saham, tetapi penurunan harga saham dari ke lima

perusahaan

sektor

telekomunikasi

tidak

dibarengi

dengan

meningkatnya nilai

earning per share

(EPS).

2. Fenomena pada tahun 2007 dan 2008 bertentangan degan teori yang

ada, dimana menurut teori jika EPS meningkat maka harga saham akan

semakin mahal, begitupun dengan teori ROA menyatakan bahwa jika

ROA tinggi maka harga saham juga akan tinggi, namun pada tabel diatas

bahwa EPS dan harga saham menunjukkan kebalikan dari teori tersebut.

(5)

1. Bagaimana laba per lembar saham (EPS) pada sektor telekomunikasi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Bagaimana pengembalian aktiva (ROA) pada sektor telekomunikasi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Bagaimana harga saham pada sektor telekomunikasi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

4. Bagaimana pengaruh laba per lembar saham (EPS) terhadap harga saham

pada sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5. Bagaimana pengaruh pengembalian aktiva (ROA) terhadap harga saham

pada sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

6. Bagaimana pengaruh laba per lembar saham (EPS) dan pengembalian

aktiva (ROA) terhadap harga saham pada sektor telekomunikasi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

(6)

Earning Per Share (EPS) dengan Harga Saham

Hubungan

Earning Per Share

(EPS) menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy W,

(2001) menyatakan bahwa :

“ EPS merupakan rasio yang menunjukan berapa besar keuntungan (laba) yang

diperoleh investor atau pemegang saham perlembar sahamnya. Semakin tinggi nilai

EPS maka harga saham akan tinggi. Hal ini tentu saja menggembirakan pemegang

saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang sah

am”.

Hubungan

Return On Asset

(ROA) dengan Harga Saham

Hubungan

Return On Asset

(ROA) menurut Arifin (2002:65) adalah :

“Rentabilitas ekonomi yang mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah

dilakukan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimilikinya.

Semakin tinggi ROA semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

keuntungan, semakin tinggi keuntungan yang dihasilkan perusahaan akan

menjadikan investor tertarik akan nilai saham”.

(7)

Objek Penelitian

Metode

Penelitian

Populasi

Sampel

Objek dalam

penelitian ini adalah

adalah

Earning Per

Share

(EPS)

, Return

On Asset

(ROA)

dan Harga Saham

Metode deskriptif

dan verifikatif

dengan pendekatan

kuantitatif.

Populasi dalam

penelitian ini adalah

laporan keuangan

Sektor

Telekomunikasi

yang terdaftar di

Bursa Efek

Indonesia (BEI)

selama kurun waktu

5 tahun yaitu dari

tahun 2006-2010

Sampel yang

diambil oleh penulis

adalah laporan

keuangan tahunan

berupa Neraca dan

Laporan Laba Rugi

PT. Bakrie Telecom

Tbk, PT. Indosat

Tbk, PT.XLAxianta

Tbk, PT. Mobile-8

Fren Tbk, PT.

(8)

Variabel Konsep Variabel

Indikator

Skala

EPS

(X1)

Earning Per Share (EPS) merupakan laba bersih yang siap dibagikan kepada pemegang saham dibagi dengan jumlah lembar saham perusahaan. (Eduardus Tandelilin, 2010:365)

Laba Bersih Setelah Bunga dan Pajak

EPS=

Jumlah Saham Beredar

(Eduardus Tandelilin, 2010: 375)

Rasio

ROA

(X2)

Return On Asset (ROA) adalah rasio keutungan bersih setelah pajak untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki oleh suatu perusahaan. (Arifin, 2002:65)

Laba Bersih

ROA=

Total Aset

( Eduardus Tandelilin, 2010:372)

Rasio

Harga

Saham

(Y)

Saham merupakan tanda penyertaan atas kepemilikan sesorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas. (Tjiptono Darmadji dan Hendy M Fakhruddin, 2008:6)

Harga Saham Penutupan

(Closing Price)

Pada periode 2006-2011

(9)

1. Analisis kuantitatif

Analisis pengolahan data berbentuk angka

(numeric).

2. Analisis Statistik

a. Analisis Regresi Linier Berganda

digunakan untuk melakukan prediksi bagaimana

perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel

independen dinaikan/diturunkan.

b. Analisis korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan

asosiasi (hubungan) linier antara dua variabel

.

3. Koefisiensi Determinasi

(10)

Hipotesis

yang

akan

digunakan

dalam

penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya

pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat. Hipotesis nol (H

o

) tidak terdapat

pengaruh yang signifikan dan Hipotesis

alternatif (H

a

) menunjukkan adanya pengaruh

(11)

1. Korelasi secara Parsial antara

Earning Per Share

(EPS) dengan Harga Saham

Hasil perhitungan nilai korelasi parsial

Earning Per Share

(EPS) dan Harga Saham apabila

Return On Asset

(ROA) konstan yaitu 0,834. Besarnya korelasi

Earning Per Share

(EPS) dan

Harga Saham masuk dalam ketegori kuat. Besar pengaruh EPS terhadap Harga Saham

Industri Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ketika ROA tidak

berubah adalah (0,834)

2

100% = 69,53%.

2. Korelasi secara Parsial antara

Return On Asset

(ROA) dengan Harga saham

Hasil perhitungan nilai korelasi parsial Return On Asset (ROA) dan Harga Saham apabila

Earning Per Share

(EPS)

konstan yaitu 0,016. Besarnya korelasi

Return On Asset

(ROA)

dan

Harga Saham masuk dalam ketegori sangat kecil atau sangat lemah. Besar pengaruh

Return

On Asset

(ROA) terhadap Harga Saham Industri Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) ketika EPS

tidak berubah adalah (0,547)

2

100% = 0,03%.

3. Korelasi Simultan antara

Earning Per Share

(EPS) dan

Return On Asset

(ROA) dengan

Harga Saham

Hasil perhitungan menghasilkan korelasi

Earning Per Share

(EPS) dan

Return On Ass

et

(ROA)

dengan Harga Saham yaitu 0,904. Nilai r tersebut berarti bahwa hubungan antara

Earning Per Share (EPS) dan Return On Asset (ROA)

dengan Harga Saham yaitu berbanding

(12)

1. Pengujian Hipotesis

Earning Per Share

(EPS) secara parsial terhadap Harga saham

Hasil yang diperoleh menunjukkan t

hitung

lebih besar dari t

tabel

(t = 7,071>2,074), maka

diperoleh hasil pengujian Ho ditolak. Hasil ini juga ditunjukkan oleh nilai signifikansi uji

statistik(value)untuk variabel X

1

sebesar 0,000. Artinya kesalahan untuk mengatakan ada

pengaruh dari

Earning Per Share

(EPS) (X

1

) terhadap Harga saham sangat kecil

atau berarti lebih kecil dari tingkat kesalahan yang dapat diterima sebesar 5%.

2. Pengujian Hipotesis

Return On Asset

(ROA) secara parsial terhadap Harga saham

Hasil yang diperoleh menunjukkan t

hitung

lebih besar dari t

tabel

(-2,074<t=0,044<2,074), maka

diperoleh hasil pengujian Ho ditolak. Hasil ini juga ditunjukkan oleh nilai signifikansi uji

statistik (p-value) untuk variabel X

2

sebesar 0,965. Artinya kesalahan untuk mengatakan

ada pengaruh

Return On Asset

(ROA) (X

2

) terhadap Harga saham sebesar 96,5% sangat

kecil atau berarti lebih besar dari tingkat kesalahan yang dapat diterima sebesar 5%.

3. Pengujian Hipotesis

Earning Per Share

(EPS) dan

Return On Asset

(ROA) secara

simultan terhadap harga saham

Hasil uji pengaruh

Earning Per Share

(EPS) (X

1

) dan

Return On Asset

(ROA) (X

2

) terhadap

(13)

Terima Kasih ..

(14)
(15)

PENGARUH LABA PER LEMBAR SAHAM DAN PENGEMBALIAN AKTIVA TERHADAP HARGA SAHAM

(Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia )

THE INFLUENCE OF EARNING PER SHARE (EPS) AND RETURN ON ASSETS (ROA) ON THE STOCK PRICE

(Case Studies in Telecommunications Sector Companies listed Indonesia Stock Exchange)

Oleh :

Ressa Putra 21108001

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(16)
(17)

ii

Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Return On Asset (ROA) terhadap Harga Saham

Oleh : Ressa Putra

ABSTRAK

Pasar modal merupakan sarana untuk mengatasi permasalahan likuiditas perusahaan sekaligus sebagai salah satu sarana investasi bagi pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana. Dalam pasar modal banyak sekali informasi yang dapat diperoleh oleh para pemodal (investor), yaitu adanya informasi mengenai harga saham yang dapat berubah setiap saat dan setiap investor harus mampu menganalisis faktor-faktor yang mampu mempengaruhi perubahan harga saham. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Laba Per Lembar Saham (EPS) dan Pengembalian Aktiva (ROA) terhadap harga saham.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang tergabung dalam sektor industri telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010. Sedangkan sampel yang digunakan sebagai objek penelitian yaitu sebanyak lima perusahaan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia untuk data internal perusahaan diantaranya EPS, ROA, dan Harga Saham periode 2006-2010.

Berdasarkan penelitian ini, hasil penelitian pengaruh laba per lembar saham (EPS) dan pengembalian aktiva (ROA) terhadap harga saham secara simultan berpengaruh signifikan sangat kuat. Pada pengujian secara parsial diperoleh hasil laba per lembar saham (EPS) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, dan pengembalian aktiva (ROA) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Dapat disimpulkan bahwa laba per lembar saham (EPS) yang berpengaruh terhadap harga saham secara parsial.

(18)

i

Influence of Earning Per Share (EPS) and Return On Assets (ROA) to Stock Price

By : Ressa Putra

ABSTRACT

The capital market is a means to address their liquidity and as a means of investment for those who have surplus funds. In the stock market a lot of information can be obtained by investors (investors), the absence of information about stock prices can change at any time and every investor should be able to analyze the factors that could affect stock price changes. The purpose of this study was to determine the effect of Earnings Per Shares (EPS) and Return on Assets (ROA) on stock prices.

The population in this study is a company incorporated in the telecommunications industry sectors listed on the Indonesia Stock Exchange 2006-2010 period. While the samples are used as objects of study as many as five companies. This study uses secondary data obtained from the Indonesia Stock Exchange for the company's internal data such as EPS, ROA, and stock price period 2006-2010.

Based on this study, the results of the study the influence of earnings per share (EPS) and return on assets (ROA) on stock prices simultaneously have a significant effect is very strong. In the test results obtained partial earnings per share (EPS) significantly affected the stock price, and return of assets (ROA) does not significantly influence stock prices. Can be concluded that the earning per share (EPS)that influence stock prises partially.

(19)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan atas Kehadirat Allah SWT atas

berkat, rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi.

Adapun tujuan dari skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat

untuk menempuh ujian Sarjana Strata 1 Program Studi Akuntansi di Universitas

Komputer Indonesia Bandung.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat

kekurangan baik dari isi maupun bahasannya.

Selain itu penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bimbingan, dorongan, nasehat serta doa dan bantuan dari berbagai pihak,

oleh karena itu dengan kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan

terima kasih kepada semua yang telah membantu penulis, sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia Bandung.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., S.E., M,Si. selaku Dekan Fakultas

(20)

iv

3. Sri Dewi Anggadini, S.E., M.Si, selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.

4. Lilis Puspitawati, S.E., M.Si., Ak, Selaku Sekretaris Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung

dan juga selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu

guna mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang sangat berharga dalam

menyusun skripsi ini.

5. Surtikanti, S.E., M.Si selaku Dosen Wali AK1 yang selalu memberikan

dukungan dan semangat dalam menyusun skripsi ini.

6. Kepada seluruh dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer

Indonesia yang telah mendidik, mengajarkan, serta memberikan ilmu

kepada penulis selama masa perkuliahan. Semoga ilmu yang telah

beliau-beliau berikan dapat bermanfaat bagi penulis serta sumbangsih buat

Negara.

7. Ayahku Yayat Ruhyat dan Ibuku Lismawati terimakasih selalu

memberikan bantuan baik secara moril maupun materil.

8. Kakakku tercinta, Gilang Restu Permadi yang selalu senantiasa senyum

dan gembira yang terpancar dari wajah kalian, seolah memberikan

semangat tersendiri bagi saya.

9. Sahabat terbaikku, Reni Rosita, Susan Siti Hasanah, Giska Septa

Rahdianawati, Ridwan Setiadi dan Windy Widiastuti yang selalu ada

dalam suka dan duka serta selalu mendukung dalam penyusunan skripsi

(21)

v

10. Motor berplat D 5964 FF, yang selalu setia menemani kemana penulis

pergi baik susah-senang dan siang-malam, aku akan merawatmu dengan

baik.

11. Guling merah kesanganku dari sejak lahir sampai sekarang yang selalu

menemani penulis, aku akan selalu merawatmu dengan baik.

12. Sahabat-sahabatku dan management di THE BOYS boysband, aku tidak

akan menghianati persahabatan kita,semoga kita juga selalu bersama. WE

ARE THE BOYS.

13. Teman-teman 4Ak1 yang tidat dapat disebutkan namanya satu persatu,

semoga kita sukses.

14. Dan pihak lain yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

Penulis akan menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis akan menerima ide, saran maupun kritik dengan senang hati.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan semua pihak yang

membantu penulis selama ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini

dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Juli 2012

Penulis

(22)

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN

MOTTO

ABSTRACT... i

ABSTRAK... ii

KATA PENGANTAR………. iii DAFTAR ISI………. vi DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR TABEL……… xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian………..………….. 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah……… 7

1.2.1 Identifikasi Masalah………... 7

1.2.2 Rumusan Masalah……….. 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian……… 9

1.4 Kegunaan Penelitian………..………... 10

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian……….... 11

1.5.1 Lokasi Penelitian……….. 11

(23)

vii

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 KajianPustaka……….. 13

2.1.1 Earning Per Share (EPS)………... 13

2.1.2 Return On Asset (ROA)………....… 15

2.1.3 Harga Saham……….…. 16

2.1.3.1 Jenis-jenis Nilai Saham……….. 17

2.1.3.2 Faktor-faktor Pembentuk Harga Saham……… 17

2.2 KerangkaPemikiran ……….... 18

2.2.1 Hubungan Earning Per Share (EPS) dengan

Harga Saham... 19

2.2.2 Hubungan Return On Asset (ROA) dengan

Harga Saham... 21

2.2.3 Penelitian Terdahulu... 22

2.3 Hipotesis………. 27

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian……… 28

3.2 Metode Penelitian………. 28

3.2.1 Desain Penelitian……….… 30

3.2.2 Operasional Variabel……….... 31

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data……… 33

3.2.3.1 Sumber Data………. 33

(24)

viii

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data……….. 36

3.2.4.1 Hasil Pengujian Normalitas………...…….. 37

3.2.4.2 Hasil Pengujian Multikolineritas…………...….. 38

3.2.4.3 Hasil Pengujian Heterokedastisitas……….….… 39

3.2.4.4 Hasil Pengujian Autokorelasi………...…....… 40

3.2.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis…..…...… 41

3.2.5.1 Rancangan Analisis………...………….. 41

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis……….………...….… 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian………..…… 50

4.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia…………...…. 50

4.1.2 Struktur Bursa Efek Indonesia…………...……. 51

4.1.3 Uraian Tugas Bursa Efek Indonesia………...…. 53

4.1.4 Aspek Kegiatan Bursa Efek Indonesia………...…. 64

4.2 Analisis Deskriptif………...………...… 65

4.2.1 Analisis Earning Per Share (EPS)…………...…... 65

4.2.2 Analisis Return On Asset (ROA)………... 69

4.2.3 Analisis Harga Saham...………... 73

4.3 Analisis Verifikatif...………...……... 77

4.3.1 Pengaruh EPS terhadap Harga Saham secara

Parsial... 79

4.3.2 Pengaruh ROA terhadap Harga Saham secara

(25)

ix

4.3.3 Pengaruh EPS dan ROA terhadap Harga Saham

secara Simultan... 93

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ...………..……..….. 96

5.2 Saran………...…..… 98

(26)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran... 25

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian... 26

Gambar 3.1 Grafik Normal P-Plot... 38

Gambar 3.2 Grafik Uji Heterokedastisitas... 40

Gambar 3.3 Daerah Pengujian Autokorelasi dengan Uji Durbin... 41

Gambar 3.4 Uji Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis... 49

Gambar 4.1 Grafik Data EPS... 57

Gambar 4.2 Grafik Data ROA... 70

Gambar 4.3 Grafik Data Harga Saham... 74

Gambar 4.4 Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji Parsial

X1 terhadap Y... 83

Gambar 4.5 Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji Parsial

X2 terhadap Y... 90

(27)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Earning Per Share (EPS) dan Harga Saham... 5

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian... 11

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Sebelumnya... 22

Tabel 3.1 Desain Penelitian... 31

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel... 32

Tabel 3.3 Jumlah Populasi Emiten... 34

Tabel 3.4 Hasil Uji Normalitas... 37

Tabel 3.5 Hasil Uji Multikolinearitas... 39

Tabel 3.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 39

Tabel 3.7 Kategori Korelasi Metode Guilford... 37

Tabel 4.1 Data Earning Per Share (EPS)... 66

Tabel 4.2 Data Return On Asset (ROA)... 69

Tabel 4.3 Data Harga Saham... 73

Tabel 4.4 Hasil Regresi Linier Berganda... 78

Tabel 4.5 Hasil Korelasi Parsial EPS dengam Harga Saham

apabila ROA Konstan... 80

Tabel 4.6 Hasil Korelasi Parsial ROA dengam Harga Saham

apabila EPS Konstan... 86

Tabel 4.7 Hasil Korelasi Simultan... 91

(28)
(29)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi, pasar modal membawa peranan yang cukup penting

dalam kegiatan perekonomian, bahkan pasar modal juga dapat dipandang sebagai

salah satu barometer kondisi perekonomian suatu negara. Banyak sekali informasi

yang dapat diperoleh dari pasar modal oleh para pemodal (investor), baik

informasi yang tersedia di publik maupun informasi pribadi. Pasar modal berperan

sebagai sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang

dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi (Jogiyanto, 2003: 11).

Pasar modal juga telah membawa manfaat positif untuk perkembangan

perekonomian nasional yang mana sektor pemerintah dan sektor swasta

merupakan ujung tombak pembentuk perekonomian nasional, untuk

meningkatkan laju pertumbuhan di segala bidang dan mendorong

perusahaan-perusahaan untuk lebih berkembang sesuai dengan usahanya masing-masing.

Disamping perkembangan pasar modal yang telah dijelaskan diatas,

investasi di sektor publik memiliki risiko yang cukup tinggi oleh karena itu

investasi yang dilakukan harus didasari pertimbangan yang rasional setelah

sebelumnya memperoleh berbagai informasi yang sangat diperlukan untuk

pengambilan keputusan, investor hanya bisa menentukan berapa tingkat

keuntungan (expected return) yang diinginkan dan seberapa jauh kemungkinan

(30)

2

Semakin tinggi risiko suatu kesempatan investasi, maka semakin tinggi pula

tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh investor. Perusahaan yang masuk ke

pasar modal adalah perusahaan-perusahaan besar dan kredibel di negara yang

bersangkutan, sehingga bila terjadi penurunan kinerja pasar modal bisa dikatakan

telah terjadi pula penurunan kinerja di sektor riil baik dalam segi saham maupun

obligasi. (Jogiyanto, 2000 :150).

Harga saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang

atau badan dalam suatu perusahaan atau perseorangan terbatas yang wujud

sahamnya adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

tersebut porsi kepemilikannya ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang

ditanamkan di perusahaan tersebut. (Darmadji dan Fakhruddin, 2001:5 )

Beberapa faktor analisis yang dapat mempengaruhi harga saham yaitu

antara lain adalah analisis fundamental, analisis tekhnikal baik yang bersifat

sosial, ekonomi dan politik. Meskipun terdapat banyak analisis lain yang secara

psikologis mempengaruhi terhadap kekuatan pasar, akan tetapi analisis yang

bersifat fundamental merupakan faktor utama bagi pasar untuk menentukan harga

pasar perusahaan. Karena analisis fundamental memberikan gambaran yang jelas

yang bersifat analisis terhadap prestasi manajemen perusahaan dalam mengelola

perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya.

Dengan demikian maka kebutuhan informasi yang lengkap itulah bisa

dianalisis bagaimana sebenarnya kondisi usaha tersebut analisis yang bisa

digunakan bisa berbagai macam anlisis diantaranya rasio keuangan, rasio ini

(31)

3

perusahaan. Salah satu rasio keuangan yang sering digunakan adalah rasio

provitabilitas dengan pendekatan Earning Per Share (EPS) dan Return On Asset

(ROA) (Fahmi, 2006:55)

Earning Per Share (EPS) yaitu rasio yang menunjukan berapa besar

keuntungan (laba) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar

sahamnya. Semakin tinggi nilai EPS tentu saja menggembirakan pemegang saham

karena semakin tinggi pula laba yang disediakan untuk pemegang saham. Pada

dasarnya Earning Per Share (EPS) atau laba per lembar saham, dinilai dapat

mengukur kemampuan setiap lembar saham dalam menciptakan laba dalam satu

periode pelaporan keuangan, yaitu Earning Per Share (EPS) diperoleh dari laba

bersih yang dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Earning Per Share (EPS)

yang tinggi menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu memberikan

keuntungan yang lebih besar kepada para pemegang saham (investor) hal ini akan

berpengaruh pada kenaikan harga saham. (Tjiptono Darmadji dan Hendy

M,2001). Robin Wiguna dan Anastasia Sri Mendari mengemukakan dalam

penelitiannya tahun 2008 bahwa Earning Per Share dan Tingkat Suku Bunga SBI

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, dimana Earning Per

Share merupakan rasio yang dapat menunjukan berapa besar keuntungan (laba)

yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar sahamnya.

Return On Asset (ROA) menurut Arifin (2002:65) merupakan

profitabilitas suatu perusahaan yang dapat diukur dengan menghubungkan antara

keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan

(32)

4

Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan ROA menunjukkan kemampuan

atas modal yang di investasikan dalam keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk

menghasilkan laba. Return On Asset (ROA) adalah rasio keutungan bersih setelah

pajak untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki

oleh suatu perusahaan.

Return On Asset (ROA) juga sering disebut sebagai rentabilitas ekonomi

yang merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini mengukur tingkat

pengembalian investasi yang telah dilakukan perusahaan dengan menggunakan

seluruh aktiva yang dimilikinya. Semakin tinggi ROA semakin tinggi pula

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan, semakin tinggi

keuntungan yang dihasilkan maka perusahaan akan menjadikan investor tertarik

akan nilai saham yang ada.

Mukhtarudin dan Desmon King Romalo dalam penelitiannya

mengemukakan bahwa tahun 2007 tentang ROA, ROE, ROI, DER dan BV yaitu

secara bersama-sama mempengaruhi harga saham properti.

Pada tahun 2008 Indeks harga saham gabungan (IHSG) sepekan

belakangan menampakkan penurunan. Penurunan ini berpengaruh terhadap harga

saham telekomunikasi. Pengamat pasar modal Felix Sindhunata mengatakan,

sentimen eksternal tersebut terkait perkembangan krisis keuangan global yang

bermula dari gagal bayar kredit perumahan di Amerika Serikat. "Sampai akhir

tahun kemungkinan tidak ada pertumbuhan saham (telekomunikasi) yang luar

(33)

5

2008 hingga kemarin, harga saham lima perusahaan telekomunikasi yang tercatat

di Bursa Efek Indonesia (BEI) rata-rata menurun. Penurunan yang terjadi,

menurut Felix membuktikan adanya sentimen eksternal lebih berperan ketimbang

faktor fundamental emiten yang terkait perkembangan krisis keuangan global

yang bermula dari gagal bayar kredit perumahan di Amerika Serikat. (Meutia

Rahmi /Sindo/ade)

Fenomen penurunan harga saham diatas berimbas pada perusahaan sektor

telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut adalah

[image:33.595.112.516.399.635.2]

datanya.

Tabel 1.1

Data Earning Per Share (EPS) dan Harga Saham lima perusahaan selular pada sektor telekomunikasi Tahun 2007-2008

Emiten Tahun EPS Tahun Harga

Saham

BTEL

2008 5,19 2009 147

2007 7,65 2008 51

ISAT

2009 345,70 2010 5400

2008 375,79 2009 4725

FREN

2008 -58,82 2009 50

2007 2,49 2008 50

EXCL

2008 -2,00 2009 1930

2007 35,00 2008 920

TLKM

2008 537,73 2009 9450

2007 644,08 2008 6900

(sumber : laporan keuangan, data diolah dan www.yahoofinance.com)

Data diatas menunjukkan besaran earning per share (EPS) dan harga

saham yang tiap tahunya mengalami perubahan, kenaikan atau peningkatan harga

(34)

6

oleh keefektifitasan perusahaan dalam memanajemen keuangan perusahaannya

sehingga kemungkinan bermasalah semakin kecil.

Berdasarkan pada tabel diatas pada tahun 2008 harga saham mengalami

penurunan drastis mulai dari BTEL, ISAT, FREN, EXCL, TLKM, penurunan

harga saham pada tahun 2008 dikarenakan krisis keuangan global maka hal ini

berimbas pada penurunan harga saham.

Pada tahun 2009 harga saham ISAT mengalami penurunan harga saham

dan FREN mengalami kestabilan harga saham yang diikuti dengan penurunan

earning per share, namun berbeda dengan BTEL, EXCL, TLKM yang harga

sahamnya meningkat tetapi dengan meningkatnya harga saham tidak dibarengi

dengan kenaikan nilai earning per share nya yang ada hanya terlihat penurunan

earning per share (EPS) pada tahun 2008, BTEL, EXCL, TLKM yang

masing-masing sebesar 7,65 menjadi 5,19, 35 menjadi -2, 644,08 menjadi 537,73

sehingga investor tidak tertarik dalam berinvestasi karena perusahaan dinilai

memiliki earning per share (EPS) menurun yang mencerminkan apresiasi pasar

dalam memberi nilai atau harga saham perusahaan dalam menghasilkan laba yang

menurun, sehingga nilai return on asset (ROA) menurun.

Pada fenomena yang terjadi pada tahun 2008 dan 2009 bertentangan

dengan teori yang ada, dimana menurut dimana menurut (Tjiptono Darmadji dan

Hendy M, 2006:195) menyatakan bahwa setiap perusahaan harus memperbaiki

kinerja dalam mengelola modal saham yang di investasikan dalam keseluruhan

aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba yang sangat besar, karena para

(35)

7

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan, dimana semakin tinggi

keuntungan yang dihasilkan perusahaan akan menjadikan investor tertarik akan

nilai saham.

Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang telah dijelaskan diatas

maka penulis tertarik untuk mengambil penelitian dengan judul ”Pengaruh

Earning Per Share (EPS) dan Return On Asset (ROA) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Selular di Sektor Telekomunikasi yang tercatat di Bursa

Efek Indonesia”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian dan fenomena yang terjadi dan telah

dikemukakan diatas maka penulis mengidentifikasikan masalah yang akan diteliti

antara lain sebagai berikut :

1. Harga saham mengalami penurunan drastis mulai dari BTEL, ISAT,

FREN, EXCL, dan TLKM penurunan harga saham pada tahun 2008

dikarenakan krisis keuangan global maka hal ini berimbas pada penurunan

harga saham, tetapi penurunan harga saham dari ke lima perusahaan sektor

telekomunikasi tidak dibarengi dengan meningkatnya nilai earning per

share (EPS).

2. Fenomena pada tahun 2007 dan 2008 bertentangan degan teori yang ada,

dimana menurut teori jika EPS meningkat maka harga saham akan

(36)

8

bahwa apabila ROA tinggi maka harga saham juga akan tinggi, namun

pada tabel diatas bahwa EPS dan harga saham menunjukkan kebalikan dari

teori tersebut.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pengidentifikasian masalah yang telah diuraikan diatas, maka

Perumusan masalah yang peneliti kemukakan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana laba per lembar saham (EPS) pada sektor telekomunikasi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Bagaimana pengembalian aktiva (ROA) pada sektor telekomunikasi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Bagaimana harga saham pada sektor telekomunikasi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

4. Bagaimana pengaruh laba per lembar saham (EPS) terhadap harga saham

pada sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5. Bagaimana pengaruh pengembalian aktiva (ROA) terhadap harga saham

(37)

9 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Return On Asset (ROA)

terhadap harga saham pada perusahaan selular di sektor telekomunikasi.

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Mengetahui laba per lembar saham (EPS) pada sektor telekomunikasi

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Mengetahui pengembalian aktiva (ROA) pada sektor telekomunikasi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Mengetahui harga saham pada sektor telekomunikasi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

4. Mengetahui pengaruh laba per lembar saham (EPS) terhadap harga saham

pada sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5. Mengetahui pengaruh pengembalian aktiva (ROA) terhadap harga saham

(38)

10 1.4 Kegunaan Penelitian

Peneliti melalui penelitian ini berharap dapat memberikan kegunaan sebagai

berikut :

1. Kegunaan Secara Operasional

a. Bagi sektor telekomunikasi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang laba per

lembar saham (EPS) dan pengembalian aktiva (ROA) sehingga dapat

digunakan dalam pengambilan keputusan dengan pendapatan perusahaan.

b. Bagi Para Investor Saham

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan

bagi para investor yang akan berinvestasi di perusahaan lain

2. Kegunaan Secara Akademis

a. Bagi pengembangan ilmu akuntansi sebagai bahan referensi untuk

penelitian selanjutnya agar dapat diteliti kembali pengaruh Earning Per

Share (EPS) dan Return On Asset (ROA) terhadap harga saham suatu

perusahaan dikemudian hari.

b. Bagi civitas akademika, sebagai sarana aplikasian ilmu pengetahuan yang

telah diperoleh peneliti di bangku kuliah diharapkan dapat menambah

wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai pengaruh Earning Per Share

(EPS) dan Return On Asset (ROA) terhadap harga saham, sekaligus

sebagai usulan penelitian yang menjadi pemenuhan syarat untuk mata

(39)

11 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.5.1 Lokasi Penelitian

Lokasi dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah pada Bursa efek

Indonesia (BEI) dengan mengambil data-data sekunder yang terdapat pada situs

resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) www.idx.co.id yang beralamat di Jalan Jendral

Sudirman Kav.27, Jakarta 12920 Telp (021) 5237899, 5237999 Fax (021) 523724.

1.5.2 Waktu Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti membuat jadwal penelitian yang

di mulai dengan tahap persiapan sampai ke tahap akhir yaitu pelaporan hasil

[image:39.595.108.539.425.759.2]

penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian

No Prosedur

Bulan

Feb Maret Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt 2012

I

Tahap Persiapan:

1.Membuat outline dan Proposal Usulan penelitian 2.Pengambilan formulir dan penyusunan UP 3.Menentukan tempat penelitian

II

Tahap Pelaksanaan: 1.membuat outline dan Proposal UP

2.Meminta surat pengantar keperusahaan

3.Penelitian di perusahaan 4.Penyusunan UP dan bimbingan UP

5.Seminar sidang UP

6.Revisi UP setelah seminar sidang UP

7.Bimbingan Skripsi. 8.pendaftaran sidang skripsi.

(40)

12

III Tahap akhir:

1.Revisi setelah sidang skripsi.

(41)

13 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Earning Per Share (EPS)

Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau

sekuritas jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk utang

atau modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities,

maupun perusahaan swasta dalam memperoleh harga saham yang dihitung dengan

menggunakan rasio keuangan seperti Earning Per Share (EPS) dan Return On

Asset (ROA). (Sawidji Widoatmodjo, 2009:16)

Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M (2006:195), definisi EPS adalah

“ Rasio yang menunjukan berapa besar keuntungan (laba) yang diperoleh

investor atau pemegang saham perlembar sahamnya. Semakin tinggi nilai EPS

tentu saja akan menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba

yang disediakan untuk pemegang saham”.

Sedangkan Eduardus Tandelilin (2010:365) mengartikan Earning Per

Share (EPS) sebagai berikut :

“Laba bersih yang dibagikan kepada pemegang saham dibagi dengan

(42)

14

Dari pengertian diatas, rumus persamaan untuk Earning Per Share (EPS),

sebagai berikut :

EPS = Laba bersih setelah bunga dan pajak Jumlah saham beredar

Laba Per Lembar saham (EPS) merupakan salah satu unit dasar yang

digunakan untuk mengukur pendapatan atau keuntungan yang akan diterima oleh

pemegang saham.

Dengan demikian, dapat penulis simpulkan Earning Per Share (EPS)

dapat menunjukan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan

mendistribusikan laba yang diperoleh oleh perusahaan kepada pemegang saham.

EPS dapat dijadikan sebagai indikator tingkat nilai suatu perusahaan dan juga

merupakan salah satu cara untuk mengukur suatu keberhasilan dalam mencapai

keuntungan bagi para pemiliki saham dalam perusahaan. Semakin tingg laba

saham yang diberikan perusahaan maka para investor akan semakin percaya

bahwa perusahaan akan memberikan pengembalian yang cukup baik. Ini akan

mendorong investor untuk melakukan investasi yang lebih besar lagi sehingga

harga saham perusahaan akan meningkat. Dimana, Earning Per Share (EPS)

dapat menunjukan tingkat kesejahteraan perusahaan, jadi apabila Earning Per

Share (EPS) yang dibagikan kepada para investor tinggi maka menandakan bahwa

perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang baik kepada

pemegang saham, sedangkan Earning Per Share (EPS) yang dibagikan rendah

maka menandakan bahwa perusahaan tersebut gagal memberikan kemanfaatan

(43)

15 2.1.2 Return On Asset (ROA)

Rasio profitabilitas menghubungkan laba dengan besaran tertentu yaitu

penjualan maupun modal atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba.

Rasio profitabilitas dapat dihitung dengan Return On Asset (ROA) disebut juga

sebagai rentabilitas ekonomi merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimilki oleh perusahaan. (Eduardus

Tandelilin, 2010:372)

Menurut Arifin (2002:65), definisi ROA adalah :

“Rasio yang mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah

dilakukan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimilikinya, semakin tingi ROA semakin tinggi pula kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang menjadikan investor

tertarik akan nilai saham”.

Rumus perhitungan ROA adalah sebagai berikut :

ROA = Laba bersih setelah pajak

Total aktiva

Sedangkan menurut Eduardus Tandelilin (2010:372), ROA adalah

“Pengukuran kinerja keuangan yang diinvestasikan dalam keseluruhan

aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba”.

Rasio ini mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan

perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimilikinya. Semakin tinggi

ROA semakin tinggi pula kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

keuntungan, semakin tinggi keuntungan yang dihasilkan maka perusahaan akan

menjadikan investor tertarik akan nilai saham yang ada rasio keuntungan bersih

(44)

16

Berdasarkan pengertian diatas maka penulis menyimpulkan bahwa ROA

merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan

dengan semua aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan. ROA diperoleh dengan

membandingkan laba bersih setelah pajak dengan total seluruh asset yang

dimiliki.

2.1.3 Harga Saham

Saham merupakan tanda penyertaan atas kepemilikan sesorang atau badan

dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas

yang menerangkan bahwapemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang

menerbitkan surat berharga. (Tjiptono Darmadji dan Hendy M Fakhruddin,

2006:6)

Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2001:5) menyatakan bahwa :

“Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas yang berwujud berupa selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga yang ditanamkan di perusahaan tersebut.

Sedangkan menurut Agus Sartono (2005:41) mendefinisikan harga saham

adalah sebagai berikut:

“Harga saham adalah sebesar nilai sekarang atau present value dari aliran kas yang diharapkan akan diterima”.

Dari pernyataan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa harga saham

diperoleh dari beberapa faktor dan dari adanya transaksi yang terjadi di pasar modal

(45)

17 2.1.3.1 Jenis-Jenis Nilai Saham

Saham merupakan surat berharga yang sangat dikenal luas di masyarakat.

Umumnya, saham yang dikenal sehari-hari merupakan saham biasa (common

stock) yang mempunyai nilai yang sangat berharga. Menurut Eduardus Tandelin

(2010:301) jenis-jenis nilai saham antar lain sebagai berikut :

1. Nilai buku, yaitu nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham (emiten),

2. Nilai pasar, yaitu nilai saham dipasar,

3. Nilai intrinsik (teoritis) saham, yaitu nilai saham yang sebenarnya atau seharusnya terjadi

4. Nilai pasar, yaitu harga yang terjadi di pasaran saham

Nilai buku merupakan nilai bersih kekayaan perusahaan, artinya nilai buku

adalah hasil perhitungan dari total akiva perusahaan yang dikurangkan dengan

hutang serta saham preferen kemudian dibagi dengan jumlah saham yang beredar.

Nilai instrinsik merupakan nilai yang mengandung unsur kekayaan perusahaan

pada saat sekarang dan unsur potensi perusahaan untuk menghimpun laba dimasa

yang akan datang. Nilai pasar adalah harga saham biasa yang terjadi dipasar

selembar saham

2.1.3.2 Faktor-faktor Pembentuk Harga Saham

Secara teori, harga saham timbul akibat adanya pengaruh dari berbagai

faktor ekonomi, seperti yang dijelaskan oleh Ali Arifin (2002:116)

mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham

yaitu:

“Pergerakan harga saham yang terjadi dilantai bursa terjadi karena

(46)

18

valuta asing, dana asing dibursa, indek harga saham gabungan (IHSG),

dan news dan issue”.

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa penyebab adanya

perubahan harga saham dipasar modal yaitu terdiri dari:

1. Adanya Tingkat Permintaan dan penawaran terhadap harga saham itu

sendiri

2. Kondisi keuangan suatu perusahaan

3. Tingkat suku bunga

4. Valuta asing dan dana asing yag terdapat dibursa efek

5. Indek harga saham gabungan (IHSG)

2.2 Kerangka Pemikiran

Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan

dana (investor) dengan pihak yang membutuhkan dana (emiten) dengan cara

memperjual belikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun

seperti saham dan obligasi. Investoar pada umumnya membeli suatu saham

dengan harapan akan memperoleh laba, serta tingkat keyakinan yang relatif bahwa

investasi mereka akan terjamin, walaupun risiko akan gagal selalu ada dalam

setiap investasi.

Banyak upaya yang dapat dilakukan investor dalam memprediksi atau

mengukur harga saham yang beredar, diantaranya dengan melibatkan informasi

yang diperoleh dari kinerja keuangan perusahaan.

Kinerja keuangan yang sering diamati oleh investor dalam keputusan

(47)

19

suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dilihat dari sisi asset (Return On

Asset), penjualan maupun dakam sisi modal yang dimiliki perusahaan tersebut.

Return On Asset (ROA) merupakan alat ukur yang sering digunakan suatu

perusahaan. Semakin tinggi ROA semakin tinggi pula kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan keuntungan, semakin tinggi keuntungan yang dihasilkan

maka perusahaan akan menjadikan investor tertarik akan nilai saham yang ada.

(Arifin, 2002:65). Selain ROA salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham

yang dicerminkan oleh Earning Per Share (EPS). Earning Per Share (EPS) yaitu

rasio yang menunjukan berapa besar keuntungan (laba) yang diperoleh investor

atau pemegang saham per lembasahamnya. Semakin tinggi nilai EPS tentu saja

menggembirakan pemegang saham karena semakin tinggi pula laba yang

disediakan untuk pemegang saham. (Tjiptono Darmadji dan Hendy M,2006:195).

Penelitian ini dibangun berdasarkan model yang dikembangkan dari

peneletian terdahulu yang dilakukan oleh Novi Indriana tentang pengaruh DER,

BOPO, ROA, dan EPS terhadap harga saham di bursa efek indonesiab(BEI) pada

bank devisa diman menyatakan bahwa Earning Per Share (EPS) dan Return On

Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

2.2.1 Hubungan Earning Per Share (EPS ) dengan Harga Saham

Hubungan Earning Per Share (EPS) menurut Tjiptono Darmadji dan

Hendy W, (2006:195) menyatakan bahwa :

“ EPS merupakan rasio yang menunjukan berapa besar keuntungan (laba)

yang diperoleh investor atau pemegang saham perlembar sahamnya. Semakin tinggi nilai EPS maka harga saham akan tinggi. Hal ini tentu saja menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang

(48)

20

Penelitian EPS terhadap harga saham yang dilakukan oleh Bram Hadianto

(2008) tentang pengaruh EPS dan PER terhadap harga saham menyatakan, bahwa

EPS berpengaruh positif terhadap harga saham sektor perdagangan besar dan ritel

pada periode 2000-2005 di bursa efek Indonesia. Sedangkan menurut Robin

Wiguna dan Anastasia Sri Mendari dalam penelitiannya Pengaruh Earning Per

Share (EPS) dan tingkat bunga SBI terhadap harga saham pada perusahaan yang

terdaftar di LQ 45 BEI menyatakan bahwa Earning Per Share (EPS) memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap harga saham pada perusahaan-perusahaan yang

terdaftar dalam LQ 45.

Sedangkan menurut Muhammad Hanif and Zulfiqar Ali Shah (2011)

dalam penelitiannya Capital Assets Pricing on KSE-Pakistan and Fundamental

Values: An Analysis of FCF and EPS menyatakan bahwa Free cash flow

discouting model and equity and to document the impact of free cash flows to

equity (FCFE) amd earning per share on stock price. Earning Per Share (EPS)

displayed a strong positif relationship with market price. Yang artinya, earning

per share berpengaruh positif terhadap harga saham. Menurut Durga Prasad

Samontaray (2010) pada penelitiannya Impact of Corporate Governanceon Stock

Prices of the Nifty 50 Broad Index Listed Companies menyatakan bahwa EPS as

significant variable: EPS is earning/share price. This is understandable that

earning is always has an impact on the share price and when we have share price

attached in the ratio then it will create high amount of significance to the share

price. Yang artinya , Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap harga

(49)

21

Berdasarkan teori diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa apabila

semakin tinggi EPS maka harga saham akan mengalami kenaikan yang akan

meningkatkan harga saham.

2.2.2 Hubungan Return On Asset (ROA) dengan Harga Saham

Hubungan Return On Asset (ROA) menurut Arifin (2002:65) adalah :

“Rentabilitas ekonomi yang mengukur tingkat pengembalian investasi

yang telah dilakukan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimilikinya. Semakin tinggi ROA semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan, semakin tinggi keuntungan yang dihasilkan perusahaan akan menjadikan investor tertarik akan nilai

saham”.

Penelitian Return On Asset (ROA) terhadap harga saham yang dilakukan

oleh Noer Sasongko & Nila Wulandari tentang pengaruh EVA dan rasio-rasio

profitabilitas terhadap harga saham menyatakan bahwa ROA berpengaruh terhadap harga

saham.

Berdasarkan teori diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa apabila

semakin tinggi ROA maka akan meningkatkan harga saham.

Untuk lebih jelasnya akan ditampilkan Kajian Empiris dari penelitian

sebelumnya mengenai pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Return On Asset

(50)

22 2.2.3 Penelitian Terdahulu

Dibawah ini merupakan tabel penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

[image:50.595.108.509.200.758.2]

yang digunakan sebagai bahan referensi:

Tabel 2.1

Tabel Peneliti Sebelumnya

NO Nama

Pengarang

Judul Hasil Sumber

Jurnal 1. Desmoon King

Romalo (2007)

Pengaruh ROA, ROE, ROI, DER, BV PER SHARE terhadap harga saham Berdasarkan penelitian, dimana variabel ROA mempengaruhi harga saham Jurnal Penelitian dan Pengemban gan Akuntansi Vol : No. 1 Januari 2007 2. Robin Wiguna

Anastasia Sri Mendari

(2008)

Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan tingkat bunga SBI terhadap harga saham pada

perusahaan yang terdaftar di LQ 45 BEI

Berdasarkan hasil uji, terbukti bahwa Earning Per Share (EPS) memiliki

pengaruh yang signifikan

terhadap harga

saham pada

perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam LQ 45. Jurnal Keuangan dan Bisnis Vol. 6, No.2, Oktober 2008, Hal. 130-142

3. Gede Priana Dwipratama

(2009)

Pengaruh PBV, DER, ROA, dan EPS terhadap harga saham pada perusahaan food and baverage Berdasarkan penelitian, bahwa (ROA) Berpengaruh terhadap harga saham Jurnal Akuntansi Univ. Gunadarma Jakarta 2009

4. Bram Hadianto

(2008)

Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap harga saham sektor perdagangan besar EPS berpengaruh positif terhadap harga saham sektor perdagangan besar dan ritel di Bursa Efek

(51)

23

dan ritel pada periode 2000-2005 di BEI

Indonesia.

5. Rd. Neneng

Rina Andriani

Pengaruh Earning Per share (EPS)

terhadap Harga

Saham Pasar Earning Per share mempunyai korelasi positif dan berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 2, 2008 ISSN : 1907 - 9958

6. Muhammad

Hanif and Zulfiqar Ali

Shah (2011)

Capital Assets Pricing on KSE-Pakistan and Fundamental Values: An Analysis of FCF and EPS

Free cash flow discouting model and equity and to document the impact of free cash flows to equity (FCFE) amd earning per share on stock price. Earning Per Share(EPS) displayed a strong positif relationship with market price World Applied Sciences Journal 12(5): 607-612, 2011 ISSN 1818-4952

7. A.

Seetharaman and John Rudolf Raj

(2011)

An Empirical Study on the Impact of Earning per Share on Stock Price of a

Listed Bank in

Malaysia

It can be explained that there is a very strong positive correlation EPS on in stock price, the results is a significant impact of earning

announcement

The

Internationa l Journal of Applied Economics and Finance 5 (2): 114-126, 2011 ISSN 1991-0886 / DOI: 10.3923/ija ef.2011.114,

8. Durga Prasad

Samontaray (2010)

Impact of Corporate Governanceon Stock Prices of the Nifty 50 Broad Index Listed Companies

EPS as significant variable: EPS is earning/share price. This is understandable that earning is always has an

(52)

1450-24

impact on the share price and when we have share price attached in the ratio then

it will create high amount of

significance to the share price.

2887 Issue 41 (2010) ©

EuroJourna ls

(53)

25

Apabila digambarkan dalam sebuah skema kerangka pemikiran, maka

akan tampak gambar berikut ini :

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Investor

Alat yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan Menilai saham melalui

analisis fundamental

Menilai saham melalui analisis tekhnikal

Earning Per Share (EPS)

Return On Asset (ROA) Menilai kinerja perusahaan

melalui laporan keuangan yang dikeluarkan

[image:53.595.111.556.174.568.2]
(54)

26

Untuk lebih memahami kerangka pemikiran dalam penelitian ini, maka

dapat digambarkan paradigma penelitian yang memperlihatkan hubungan antara

[image:54.595.147.491.228.483.2]

variabel dalam penelitian ini

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian

X1 Earning Per Share (EPS) (Menurut Tijptono, 2001)

X2 Return On Asset (ROA)

(Menurut Arifin, 2002:

65)

(55)

27 2.3 Hipotesis

Hipotesis diperlukan dalam sebuah penelitian untuk menetapkan

kesimpulan sementara. Menurut Sugiyono (2009) mengemukakan bahwa :

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian,dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pertanyaan”.

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka peneliti berasumsi

mengambil keputusan sementara (hipotesis) adalah sebagai berikut:

1. Laba per lembar saham berpengaruh terhadap harga saham pada sektor

telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Pengembalian aktiva (ROA) berpengaruh terhadap harga saham pada

(56)

28 BAB III

OBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN

3. 1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

Pengertian objek penelitian menrut Husein Umar (2003: 303) dalam Umi

Narimawati (2010:29), menjelaskan pengertian dari objek penelitian sebagai

berikut:

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek

penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga

ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.”

Objek penelitian yang diteliti adalah Earning Per Share (EPS), Return On

Asset (ROA) dan Harga Saham. Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Selular

di sektor telekomunikasi yang terdaftar di BEI.

3. 2 Metode Penelitian

Pengertian metode penelitian menurut Umi Narimawati (2008:127)

menyatakan bahwa:

“Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk

(57)

29

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian

diolahuntuk diambil kesimpulannya. Dengan menggunakan metode penelitian ini

dapat diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti, sehingga

menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai data yang

diteliti.

Menurut Sugiyono (2009:29) menjelaskan metode deskriptif sebagai

berikut :

“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan

atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk

membuat kesimpulan yang lebih luas”

Menurut Sugiyono (2009:8) metode kuantitatif adalah sebagai berikut :

“Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan.“

Penelitian ini, menggunakan metode deskriptif kuantitatif untuk menguji

lebih dalam pengaruh dari Earning Per Share (EPS) dan Return On Asset (ROA)

terhadap Harga Saham serta menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis

(58)

30 3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rancangan penelitian yang digunakan sebagai

pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi

semua pihak yang terlibat dalam prses penelitian.

Desain Penelitian menurut Moh. Nazir (2003:84) adalah:

“Desain Penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan

dan pelaksanaan penelitian.”

Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati (2011:30)

adalah :

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian,

selanjutnya menetapkan judul penelitian.

2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi.

3. Menetapkan rumusan masalah.

4. Menetapkan tujuan penelitian.

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan

teori.

6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian

yang digunakan.

7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik

pengumpulan data.

8. Melakukan analisis data.

(59)

31

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan desain penelitian

[image:59.595.112.513.206.390.2]

dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Tujuan

Penelitia

n

Desain Penelitian

Jenis

Penelitian Metode yang digunakan

Unit

Analisis

Time

Horizon

T-1 Descriptive Descriptive dan Survey Tahun Time Series

T-2 Descriptive Descriptive dan Survey Tahun Time Series

T-3 Descriptive Descriptive dan Survey Tahun Time Series

T-4 Descriptive &

Verifikatif

Descriptive Survey &

kuantitatif Tahun Time Series

Kegunaan desain penelitian adalah untuk memperoleh suatu keterangan

yang maksimum mengenai cara membuat penelitian dan bagaimana proses

perencanaan serta pelaksanaan penelitian dilakukan.

3.2.2 Operasional Variabel

Operasional variabel menurut Nur Indrianto (2002:69) adalah sebagai

berikut:

“Penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik”.

Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis,indikator serta

(60)

32

hipoteis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan

judul penelitian mengenai “Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Return On

Asset (ROA) terhadap Harga Saham”. Berikut ini disajikan tabel yang

[image:60.595.137.517.291.756.2]

menunjukkan operasionalisasi masing-masing variabel sebagai berikut :

Tabel 3. 2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

EPS (X1)

Earning Per Share (EPS) merupakan laba bersih yang siap dibagikan kepada pemegang saham dibagi dengan jumlah lembar saham perusahaan. (Eduardus Tandelilin, 2010:365)

EPS= Laba bersih setelah bunga dan pajak

(Jumlah saham beredar

(Eduardus Tandelilin, 2010: 375)

Lap.Keuangan yang dipublikasikan 2005-2010

Rasio

ROA (X2)

Return On Asset

(ROA) adalah rasio keutungan bersih setelah pajak untuk menilai seberapa

besar tingkat

pengembalian dari asset yang dimiliki

oleh suatu

perusahaan. (Arifin, 2002:65)

ROA= Laba Bersih Total Aset

Laba bersih : laba keseluruhan Total Asset : Total keseluruhan asset yang dimiliki perusahaan.

( Eduardus Tandelilin, 2010:372)

Lap.Keuangan yang dipublikasikan 2005-2010

Rasio

Harga Saham

(Y)

Harga saham adalah harga jual saham dari investor yang satu kepada investor yang lain setelah

saham tersebut

dicatatkan di bursa,

Harga Saham Penutupan (Closing Price)

Pada periode 2006-2011

(61)

33

baik bursa utama maupun OTC (Over thecounter market). (Sawidjiwidoatmodj o, 2005:56)

3.2.3 Sumber Data dan Teknik Penentuan Data

3.2.3.1 Sumber Data

Data yang digunakan oleh peneliti mengenai “Pengaruh Earning Per

Share (EPS) dan Return On Asset (ROA) terhadap harga saham adalah Laporan

Keuangan Tahunan, yang termasuk ke dalam data sekunder. Menurut Sugiyono

(2009:137) data sekunder adalah sebagai berikut : “Sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data”.

Menggunakan data sekunder karena peneliti mengumpulkan informasi dari

data yang telah diolah oleh pihak lain, yaitu informasi mengenai data-data yang

terkait dengan perusahaan Sektor Telekomunikasi yang tercatat di Bursa Efek

Indonesia (BEI).

3.2.3.2Teknik Penentuan Data

1. Populasi

Menurut Umi Narimawati (2008:161), menyatakan bahwa populasi adalah

sebagai berikut:

“Populasi adalah Objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu

(62)

34

Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah laporan keuangan

tahunan perusahaan pada sektor telekomunikasi sejak pertama kali terdaftar di

[image:62.595.108.519.239.360.2]

BEI, antara lain sebagai berikut :

Tabel 3.3

Jumlah Populasi Emitem

Emiten Tahun Listing Populasi

EXCL 2005 2010 6 Tahun

TLKM 1995 2010 16 Tahun

ISAT 1994 2010 17 Tahun

FREN 2006 2010 5 Tahun

BTEL 2006 2010 5 Tahun

Total Populasi 49 Tahun

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa total populasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebanyak 49 tahun dari 5 perusahaan sektor

telekomunikasi yang tercacat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2009:81), menyatakan bahwa sampel adalah sebagai

berikut:

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.”

Dalam suatu penelitian biasanya peneliti mengambil beberapa contoh dari

beberapa populasi untuk dijadikan sampel. Pengertian sampel menurut Sugiyono

(2009:81) adalah :

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

(63)

35

Sampel dipilih secara purposive sampling yang menurut Nur Indriantoro

(2002:131), yaitu :

”Tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh

Gambar

Tabel 1.1 Data Earning Per Share (EPS) dan Harga Saham
Tabel 1.2 Jadwal Penelitian
Tabel 2.1 Tabel Peneliti Sebelumnya
Gambar 2.1                                      Kerangka Pemikiran
+7

Referensi

Dokumen terkait

If you’ve been playing along at home, dutifully coding up what we did in the last chapter when we created the checkout system, you’re probably completely sick of entering dummy

Alat Bantu Peraga 7 Keajaiban Dunia dengan Metode CAI berbasis Augmented Reality.. Dokumen Karya

Bagaimana cara membantu lembaga pendidikan PAUD Aisyiyah 3 Salatiga melakukan manajemen data akademik secara on line dengan melalui website sehingga pengelolaan data

pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau. kutipan dengan mengikuti tata penulisan ilmiyah

Perencanaan yang meliputi Perhitungan komponen elemen mesin seperti : poros, bantalan, roda gigi, pen, sabuk dan puli yang diaplikasikan dalam pembuatan mesin

Kegiatan sosialisasi ini juga sekaligus untuk menampung aspirasi masyarakat melalui konsultasi publik ( public consultation) , sehingga pemanfaatan Dana Belanja Bantuan

18 If Mother Tongue is other than Tamil, whether studied Tamil Language as Part I If No, Specify the Qualifying Test Passed.. 19 .If any Punishment given for the past 5 years

Bunga modal tetap adalah nilai bunga modal dari biaya tetap yang dihitung berdasarkan bunga bank (bunga pinjaman) yang berlaku pada saat penelitian, dinilai dalam