• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

C. Analisis Regresi Logistik Ganda

Setelah melakukan analisis bivariat cara penggunaan MDI terhadap usia, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan dan variabel luar terkendali yaitu lama menggunakan MDI didapatkan tingkat pengetahuan secara signifikan berpengaruh terhadap cara penggunaan MDI pada pasien asma di RSUD Dr.Moewardi. Analisis regresi logistik ganda dilakukan dengan memperhitungkan variabel usia, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, dan lama menggunakan MDI sehingga didapatkan hasil yang lebih valid karena telah mengontrol variabel luar terkendali yang dapat mempengaruhi hubungan usia, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan terhadap cara penggunaan MDI.

Tabel 4.7 Analisis Regresi Logistik Ganda tentang Hubungan Usia, Tingkat Pendidikan, dan Tingkat Pengetahuan terhadap Cara Penggunaan MDI dengan Mengontrol Lama Menggunakan MDI.

Variabel OR CI 95% Nilai p

independen Batas Batas

Bawah Atas

Usia (≥ 65thn) 0.43 0.07 2.89 0.388

Pendidikan (≥ SMA) 1.68 0.32 8.82 0.539

commit to user Lama menggunakan 4.09 0.69 23.99 0.118 (>1thn) N observasi 40 -2 log likelihood 38.29 Negerkerke R² 46.5%

Interpretasi dari Tabel 4.7 menunjukkan hasil regresi logistik ganda bahwa terdapat hubungan antara usia, tingkat pendidikan, dan tingkat pengetahuan terhadap cara penggunaan MDI. Pasien asma usia ≥ 65 tahun memungkinkan untuk memiliki cara penggunaan MDI yang

baik 4/10 kali lebih rendah daripada pasien asma usia < 65 tahun. (OR = 0.43; CI 95% 0. 0.07 hingga 2.89; p = 0.388).

Pasien asma dengan tingkat pendidikan SMA ke atas memungkinkan untuk memiliki cara penggunaan MDI yang baik 2 kali lebih tinggi daripada pasien asma dengan tingkat pendidikan di bawah SMA. (OR = 1.68; CI 95% 0.32 hingga 8.82; p = 0.539).

Pasien asma dengan tingkat pengetahuan tinggi terhadap pentingnya cara penggunaan MDI yang benar memungkinkan untuk memiliki cara penggunaan MDI yang baik 14 kali lebih tinggi daripada pasien asma dengan tingkat pengetahuan rendah. (OR = 13.58; CI 95% 2.37 hingga 77.76; p = 0.003).

Simpulan ini telah mengendalikan pengaruh lama

menggunakan MDI usia pasien. Pasien dengan lama menggunakan MDI > 1 tahun memungkinkan untuk memiliki cara penggunaan MDI

commit to user

yang baik 4 kali lebih tinggi daripada pasien dengan lama menggunakan MDI ≤ 1 tahun. (OR = 4.09; CI 95% 0.69 hingga 23.99; p = 0.118). Negerkerke R² = 46.5% mengandung arti bahwa variabel usia, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, dan lama menggunakan MDI sebagai variabel independen dalam model regresi logistik (Tabel 4.7) mampu menjelaskan terjadinya cara penggunaan MDI yang baik 46.5%.

Tabel 4.7 menghasilkan estimasi tentang pengaruh usia terhadap cara panggunaan MDI setelah mengontrol variabel luar terkendali lama menggunakan MDI (adjusted estimate) dengan OR = 0.43, sedangkan tabel 4.3 menghasilkan estimasi tentang pengaruh usia terhadap cara panggunaan MDI tanpa mengontrol variabel luar terkendali (crude estimate) dengan OR = 0.41. Perbedaan estimasi tersebut menunjukkan bahwa lama menggunakan MDI jika tidak dikontrol pengaruhnya akan menyebabkan bias.

Kemudian di Tabel 4.7 juga didapatkan estimasi tentang pengaruh tingkat pendidikan terhadap cara panggunaan MDI setelah mengontrol variabel luar terkendali lama menggunakan MDI (adjusted

estimate) dengan OR = 1.68, sedangkan tabel 4.4 menghasilkan

estimasi tentang pengaruh tingkat pendidikan terhadap cara panggunaan MDI tanpa mengontrol variabel luar terkendali (crude

commit to user

bahwa lama menggunakan MDI jika tidak dikontrol pengaruhnya juga akan menyebabkan bias.

Selanjutnya pada Tabel 4.7 menghasilkan estimasi tentang pengaruh tingkat pengetahuan terhadap cara panggunaan MDI setelah mengontrol variabel luar terkendali lama menggunakan MDI (adjusted

estimate) dengan OR = 13.58, sedangkan tabel 4.5 menghasilkan

estimasi tentang pengaruh tingkat pengetahuan terhadap cara penggunaan MDI tanpa mengontrol variabel luar terkendali (crude

estimate) dengan OR = 13.22. Perbedaan estimasi tersebut

menunjukkan bahwa lama menggunakan MDI jika tidak dikontrol pengaruhnya akan menyebabkan bias.

Hasil analisis di atas memperlihatkan nilai -2 log likelihood sebesar 38.29 mengandung arti bahwa model regresi logistik yang melibatkan usia, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, dan lama menggunakan MDI sebagai variabel independen cukup sesuai dengan data sampel yang diteliti (karena mendekati nol dan nilainya berada pada kisaran antara 0 sampai 100).

commit to user BAB V PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan di Poliklinik Paru RSUD Dr. Moewardi pada bulan Juli - Agustus 2012. diperoleh data sebagaimana yang telah disajikan pada tabel-tabel di atas.

Pada penelitian ini didapatkan distribusi subjek penelitian berdasarkan usia (Tabel 4.1) menunjukkan bahwa pasien asma yang menjadi sampel rata-rata berusia 52 tahun dengan usia terendah 18 tahun dan usia tertinggi 80 tahun. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilaporkan sebelumnya bahwa risiko penggunaan MDI yang salah meningkat seiring dengan bertambahnya usia (Wieshammer dan Dreyhaupt, 2008).

Dengan analisis uji bivariat (Tabel 4.3) diperoleh bahwa kesalahan cara panggunaan MDI lebih sedikit terjadi pada kelompok usia < 65 tahun yaitu sebanyak 14 orang (45.20%) dari total 31 orang dan lebih banyak terjadi pada kelompok usia ≥ 65 tahun yaitu sebanyak 6 orang (66.70%) dari total 9 orang. Dapat dilihat bahwa persentase terjadinya kesalahan cara panggunaan MDI meningkat sesuai dengan pertambahan usia. Hal ini sesuai dengan teori yang ada bahwa kesalahan cara panggunaan MDI dapat terjadi pada usia berapa pun, namun demikian angka risiko kesalahan cara penggunaan MDI meningkat dengan meningkatnya usia (Wieshammer dan Dreyhaupt, 2008).

commit to user

Pada analisis uji bivariat (Tabel 4.4) didapatkan bahwa kesalahan cara panggunaan MDI lebih sedikit terjadi pada kelompok tingkat pendidikan SMA ke atas yaitu sebanyak 8 orang (38.10%) dari total 21 orang dan lebih banyak terjadi pada kelompok tingkat pendidikan di bawah SMA yaitu sebanyak 12 orang (63.20%) dari total 19 orang. Dapat dilihat bahwa persentase terjadinya kesalahan cara panggunaan MDI lebih banyak terjadi pada pasien dengan kelompok pendidikan rendah. Hal ini sesuai dengan teori yang ada bahwa Pasien dengan pendidikan rendah akan memiliki kesulitan untuk berlatih dalam menggunakan alat terapi inhalasi setelah dilakukan instruksi tentang cara penggunaan alat terapi inhalasi (Allen et al., 2003).

Berdasarkan Tabel 4.5 didapatkan pasien yang mengalami kesalahan cara panggunaan MDI lebih sedikit terjadi pada kelompok dengan skor tingkat pengetahuan tinggi tentang pentingnya cara penggunaan MDI yang benar yaitu sebanyak 6 orang (26.10%) dari total 23 orang dan lebih banyak terjadi pada kelompok dengan skor tingkat pengetahuan rendah yaitu sebanyak 14 orang (82.40%) dari total 17 orang. Dapat dilihat bahwa persentase terjadinya kesalahan cara panggunaan MDI lebih banyak terjadi pada pasien dengan kelompok pengetahuan rendah tentang pentingnya cara penggunaan MDI yang benar. Hal ini sesuai dengan teori yang ada bahwa edukasi yang tidak adekuat sangat berhubungan dengan meningkatnya kemungkinan untuk melakukan kesalahan dalam menggunakan alat terapi inhalasi. Berbagai bukti yang

commit to user

didapat dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa cara penggunaan alat terapi inhalasi yang benar dapat ditingkatkan dengan cara memberikan edukasi kepada pasien dari pakar kesehatan atau orang lain yang sudah dilatih dengan mengikuti cara yang benar (Jones et al., 1999).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, tingkat pendidikan, dan tingkat pengetahuan terhadap cara penggunaan MDI pada pasien asma. Pada Tabel 4.4, 4.5, dan 4.6 menunjukkan terdapat hubungan yang antara usia, tingkat pendidikan, dan tingkat pengetahuan dengan cara penggunaan MDI. Untuk semakin memperjelas hubungan dari hasil analisis data yang didapat maka dilakukan kontrol terhadap variabel luar terkendali, yaitu lama menggunakan MDI dengan analisi regresi logistik ganda. Lama menggunakan MDI pasien secara statistik mempengaruhi cara penggunaan MDI. Hasil yang diperoleh ini akan menjadi lebih valid karena dalam penelitian variabel luar terkendali yang dapat mempengaruhi variabel terikat telah dikontrol terlebih dahulu.

Pada penelitian ini masih terdapat variabel yang secara statistik memiliki presisi (ketelitian) yang rendah dan tidak signifikan yaitu usia, tingkat pendidikan, dan lama menggunakan MDI. Hal ini dikarenakan penelitian ini mempunyai beberapa kelemahan yaitu : (1) jumlah sampel yang terlalu kecil, hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu dalam penelitian, (2) hasil penelitian ini tidak turut menganalisis variabel luar lainnya yang mungkin mempengaruhi hasil dari penelitian ini, seperti

commit to user

kepatuhan berobat dan kepatuhan menggunakan MDI sehari-hari pada pasien.

Dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti, maka penelitian ini hanya mengendalikan sejumlah variabel yang dipilih sedemikian rupa, sehingga hasil penelitian dapat mempresentasikan keadaan yang sesungguhnya.

commit to user BAB VI

Dokumen terkait