BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.5. Analisis Regresi Logistik
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah nilai intrinsik pekerjaan, gaji pertimbangan pasar kerja, persepsi mahasiswa akuntansi Tentang seorang akuntan publik, berpengaruh terhadap pemilihan profesi bagi mahasiswa Akuntansi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik. Digunakan analisis regresi
logistik karena variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini
(pemilihan profesi) adalah variabel dummy, yaitu 0 (non akuntan publik)
dan 1 (akuntan publik). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0. sebagaimana yang tercantum pada lampiran 4
Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa model regresi logistik yang dihasilkan adalah Fit (model sesuai dengan data), yang ditunjukkan dengan penurunan nilai -2Loglihood, dimana nilai -2Log
Likelihood pada awal (block number
0) sebesar 83.231 menjadi 80.278pada -2Log Likelihood berikutnya (block number
1). Hal tersebut bisadilihat pada tabel 4.11 berikut :
Tabel 4.11 : Uji Kecocokan Model (Model Fit)
Block 0: Beginning Block
Sumber : Lampiran 4
Model Fit juga ditunjukkan dengan Hosmer and Lemeshow Test
seperti di atas. Dimana Hosmer and Lemeshow Test menghasilkan nilai Chi
Square sebesar 9.624 dengan tingkat signifikasi lebih besar dari 5% (0.05) yaitu 0.292, sehingga hipotesa nol diterima, hal ini berarti model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya dan layak dipakai untuk penelitian selanjutnya.
Pengaruh variabel nilai intrinsik pekerjaan, gaji, pertimbangan pasar kerja dan persepsi mahasiswa akuntansi tentang seorang akuntan publik terhadap pemilihan profesi secara bersama-sama ditunjukkan dengan nilai Negelkerke R Square. Berikut ini adalah hilai Nagelkerke R Square yang dihasilkan dari regresi logistik :
Tabel 4.12 : Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat
Sumber : Lampiran 4
Berdasarkan Tabel 4.12 nilai Nagelkerke R Square yang dihasilkan sebesar 0.063, yang berarti variasi perubahan pemilihan profesi mahasiswa akuntansi yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel bebas (nilai intrinsik pekerjaan, gaji, pertimbangan pasar kerja dan persepsi mahasiswa akuntansi tentang seorang akuntan publik) sebesar 6.3%, sedangkan 93.7% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.
Berikut adalah koefisien regresi yang dihasilkan dari regresi
logistik antara variabel bebas nilai intrinsik pekerjaan(X1), gaji (X2),
pertimbangan pasar kerja (X3) dan persepsi mahasiswa akuntansi tentang
seorang akuntan publik (X4) terhadap variabel terikat pemilihan profesi
(Y):
Sumber : Lampiran 4
Berdasarkan hasil regresi logistik pada tabel 4.13 di atas, dapat dilihat bahwa nilai konstanta sebesar -0.280 dan koefisien yang diperoleh
untuk nilai intrinsik pekerjaan (X1) sebesar 0.994, gaji (X2) sebesar 0.787,
pertimbangan pasar kerja (X3) sebesar 1.096 dan persepsi mahasiswa
akuntansi tentang seorang akuntan publik (X4) sebesar 0.756,
Sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut :
Pi
Ln = =
0+
1 X1 +
2 X2+
3 X3+
4 X41 - Pi
Ln = -0.280 + 0.001(X1) 0.240(X2) + 0.092(X3) + 0.089(X4)
Berdasarkan persamaan tersebut di atas dapat diihat hubungan
dari masing-masing variabel nilai nilai intrinsik pekerjaan (X1), gaji (X2),
seorang akuntan publik (X4) terhadap pemilihan profesi (Y), yang dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Nilai konstanta sebesar -0.280 menunjukkan besarnya
kemungkinan mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi akuntan publik adalah 0.756 kali kemungkinan mahasiswa untuk memilih
profesi non akuntan publik (e-0.280 = 0.756), apabila nilai intrinsik
pekerjaan, gaji, pertimbangan pasar kerja dan persepsi mahasiswa akuntansi tentang seorang akuntan publik dianggap konstan /tetap. Nilai konstanta yang bernilai negatif menjelaskan bahwa apabila nilai intrinsik pekerjaan, gaji, pertimbangan pasar kerja dan persepsi mahasiswa akuntansi tentang seorang akuntan publik tidak berubah (konstan), maka kemungkinan mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi akuntan publik semakin kecil.
2. Koefisien regresi variabel nilai intrinsik pekerjaan (X1) sebesar
0.001, artinya apabila variabel bebas lain dianggap konstan/tetap, maka untuk setiap kenaikan nilai intrinsik pekerjaan kemungkinan mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi akuntan publik adalah 1.001 kali kemungkinan mahasiswa untuk memilih profesi non
akuntan publik (e0.001 = 1.001) nilai koefisien regresi nilai intrinsik
pada nilai intrinsik pekerjaan, maka kemungkinan mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi akuntan publik semakin besar.
3. Koefisien regresi variabel gaji (X2) sebesar -0.240, artinya apabila
variabel bebas lain dianggap konstan/tetap, maka untuk setiap kenaikan nilai gaji kemungkinan mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi akuntan publik adalah 0.103 kali kemungkinan mahasiswa
untuk memilih profesi non akuntan publik (e-0.240 = 0.103) nilai
koefisien regresi gaji bernilai negatif menjelaskan bahwa apabila terjadi kenaikan pada nilai intrinsik pekerjaan, maka kemungkinan mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi akuntan publik semakin kecil.
4. Koefisien regresi variabel pertimbangan pasar kerja (X3) sebesar
0.092, artinya apabila variabel bebas lain dianggap konstan/tetap, maka untuk setiap kenaikan pertmbangan pasar kerja kemungkinan mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi akuntan publik adalah 1.096 kali kemungkinan mahasiswa untuk memilih profesi non
akuntan publik (e0.092 = 1.096) nilai koefisien regresi nilai intrinsik
pekerjaan bernilai positif menjelaskan bahwa apabila terjadi kenaikan pada pertimbangan pasar kerja, maka kemungkinan mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi akuntan publik semakin besar.
5. Koefisien regresi variabel persepsi mahasiwa akuntansi tentang
seorang akuntan publik (X4) sebesar 0.089, artinya apabila variabel
bebas lain dianggap konstan/tetap, maka untuk setiap kenaikan nilai persepsi mahasiwa akuntansi tentang seorang akuntan publik kemungkinan mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi akuntan publik adalah 1.093 kali kemungkinan mahasiswa untuk memilih
profesi non akuntan publik (e0.089 = 1.093) nilai koefisien regresi
persepsi mahasiwa akuntansi tentang seorang akuntan publik bernilai positif menjelaskan bahwa apabila terjadi kenaikan pada persepsi mahasiwa akuntansi tentang seorang akuntan publik, maka kemungkinan mahasiswa akuntansi untuk memilih profesi akuntan publik semakin besar.
Wald test yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Hasil Wald test dapat dilihat pada tabel 4.13 di atas, berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa
Wald teat antara variabel nilai intrinsik pekerjaan (X1) dengan pemilihan
profesi (Y) menghasilkan nilai signifikasi sebesar 0.994 lebih besar dari 0.05, sehingga disimpulkan bahwa nilai intrinsik pekerjaan berpengaruh tidak signifikan terhadap pemilihan profesi mahasiswa akuntansi.
Wald test antara variabel gaji (X2) dengan pemilihan profesi (Y)
sehingga disimpulkan bahwa gaji berpengaruh tidak signifikan terhadap pemilihan profesi mahasiswa akuntansi.
Wald test antara variabel pertimbangan pasar kerja (X3) dengan
pemilihan profesi (Y) menghasilkan nilai signifikasi sebesar 0.529 lebih besar dari 0.05, sehingga disimpulkan bahwa pertimbangan pasar kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap pemilihan profesi mahasiswa akuntansi.
Wald test antara variabel persepsi mahasiswa akuntansi tentang
seorang akuntan publik (X4) dengan pemilihan profesi (Y) menghasilkan
nilai signifikasi sebesar 0.377 lebih besar dari 0.05, sehingga disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa akuntansi tentang seorang akuntan publik berpengaruh tidak signifikan terhadap pemilihan profesi mahasiswa akuntansi