• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Regresi Sederhana a. Uji Asumsi Klasik

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Regresi Sederhana a. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk menguji variabel bebas dan variabel terikat pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi normal. Metode yang digunakan untukmengetahui apakah data residual peneliti berdistribusi normal atau tidak adalah uji Kolmograv-smirnof dengan SPSS.

Dasar pengambilan keputusan normalitas adalah dengan melihat angka probabilitas signifikasinya, jika >0,05 berarti data berdistribusi normal. Berikut adalah tabel hasil uji normalitas yang diperoleh penulis :

Tabel V.10 Uji Normalitas

Berdasarkan tabel V.10 dapat dilihat nilai sig. pada bagian Kolmogorov-sminof sebesar 0,448. Sehingga dapat disimpulkan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.62288808

Asymp. Sig. (2-tailed) .448

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Data Primer yang diolah, Februari 2018

bahwa data yang diperoleh penulis berdistribusi normal karena nilai Kolmogorov-smirnov lebih besar dari 0,05.

2. Uji linearitas

Digunakan untuk menguji apakah hubungan antar masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Uji linearitas dapat dilihat di bawah ini

Tabel V.11

Sumber : Data Primer yang diolah, Februari 2018 3. Uji Regresi Sederhana

Regresi linear sederhana ini digunakan untuk menjawab hipotesis dan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel X dan variabel Y. Hipotesis dalam penelitian ini adalah Persepsi konsumen pada kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen. Untuk menganalisis hipotesis penelitian digunakan uji regresi linier sederhana. Kaidah uji regresi linier sederhana adalah sebagai berikut :

Ha : Persepsi konsumen pada kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen.

Ho : Persepsi konsumen pada kualitas produk tidak berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen.

Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis adalah : Thitung ≤ Ttabel Ho diterima dan Ha ditolak

Thitung ≥ Ttabel Ha diterima dan Ho ditolak

Berdasarkan perhitungan regresi sederhana antara persepsi konsumen pada kualitas produk dan minat beli ulang konsumen dengan menggunakan SPSS, diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel V.12

Hasil Analisis Regresi Sederhana Coefficientsa

Sumber : Data Primer yang diolah, Februari 2018 Dimana :

Y = Persepsi Konsumen Pada Kualitas Produk X = Minat Beli Ulang

Y = 0,2606 + 0,336 X

Nilai koefesien regresi plus (+) untuk menunjukkan arah X berpengaruh positif pada Y. Nilai 0,336 menunjukkan besarnya pengaruh X pada Y.

4. Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara signifikan antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)

a. Menentukan hipotesis

Ho : β = 0, artinya kualitas produk Converse tidak berpengaruh terhadap minat beli ulang.

Ha : β ≠ 0, artinya kualitas produk Converse berpengaruh terhadap minat beli ulang.

b. Menentukan level of significance (α)

Dalam penelitian ini level of significance atau tingkat signifikan sebesar 0,05% (5%).

c. Menentukan nilai t hitung dan t tabel

Nilai t hitung adalah 13.020 (lihat pada tabel V.12). Dengan tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%, maka nilai α = 0,05. Derajat bebas (df) = n-k atau 100 – 2 = 98. Kemudian dicari pada distribusi nilai t angka 0,05 : 98 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,66055.

d. Kriteria pengujian

Jika thitung ≤ ttabel atau nilai (Sig) ≥ α maka H_0 diterima dan H_a ditolak yang berarti tidak berpengaruh.

Jika thitung > t tabel atau nilai (Sig) < α maka H_a diterima yang berarti berpengaruh.

e. Membuat kesimpulan

Dapat disimpulkan pada tabel V.12 bahwa nilai t hitung untuk variabel kualitas produk (X) sebesar 13.020 dan nilai signifikansinya 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,005 dan t hitung lebih besar dari 1,66055, maka H0 ditolak dan Ha

diterima. Artinya persepsi konsumen pada kualitas produk Converse (X) berpengaruh terhadap minat beli ulang.

D. Pembahasan

Berdasarkan usia yang penulis peroleh dari 100 responden mayoritas adalah mahasiswa mahasiswi yang berusia diatas 20 tahun, dengan jumlah 56 orang (56%) dan sisana mahasiswa di bawah 20 tahun dengan 44 orang (44%). Penulis berpendapat bahwa karena penulis berusia diatas 20 tahun, sehingga penulis lebih banyak menyebarkan kuisioner kepada teman-teman yang rata-rata berusia diatas 20 tahun.

Berdasarkan jenis kelamin yang penulis peroleh dari 100 responden didominasi oleh laki-laki dengan jumlah 69 orang (69%) dan sisanya adalah perempuan dengan jumlah 31 orang (31%)

Berdasarkan dari jawaban frekuensi pemakaian yang penulis peroleh dari 100 responden, penulis mendapatkan jawaban bahwa kebanyakan responden telah memakai lebih dari 1 kali. Jumlah

responden yang sepatu Converse hanya 1 kali 18 orang (18%), 2 kali sebanyak 34 orang (34%), 3 kali sebanyak 25 orang (25%), dan lebih dari 3 kali 23 orang (23%). Dari hasil ini penulis beranggapan bahwa konsumen telah membeli dan menggunakan sepatu Converse berkemungkinan akan membeli lagi karena konsumen merasa puas dengan kualitas produk yang ditawarkan.

Hasil rata-rata analisis deskrptif variabel pada variabel kualitas produk (tabel V.8) yang terdiri dari dimensi kinerja, daya tahan, serviceability, estetika, citra merek dan reputasi yaitu 4.17 yang tergolong dalam kategori baik. Skor rata-rata tertinggi dari 5 dimensi tersebut terdapat pada dimensi kinerja yaitu dengan skor 4,42 yang termasuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa sepatu Converse dapat menjalankan fungsi utama produk itu dengan baik. Skor terendah terdapat pada dimensi daya tahan yaitu dengan skor 3,82 yang termasuk dalam kategori baik juga. Penulis beranggapan daya tahan mendapatkan skor rata-rata terendah dikarenakan daya tahan dari alas sepatu yang kurang tahan sehingga daya tahan mendapatkan skor rata-rata terendah.

Hasil rata-rata variabel pada minat beli ulang (tabel V.9) yang terdiri dari indikator referensial, preferensial, eksploratif yaitu 3,77 yang tergolong dalam kategori baik. Skor rata-rata tertinggi pada 3 indikator tersebut terdapat pada eksploratif yaitu 3,85 yang termasuk dalam

kategori baik. Sedangkan skor rata-rata terendah terdapat pada indikator referensial yaitu 3,67 yang termasuk dalam kategori baik juga.

Hasil pengujian yang dilakukan untuk hipotesis ada pengaruh pada persepsi konsumen pada kualitas produk terhadap minat beli ulang tabel (V.11) ditemukan bahwa kualitas produk berpengaruh positif terhadap minat beli ulang. Hal ini terbukti dengan dilakukan uji t dengan thitung

sebesar 13,020 dengan tingkat signifikansi 0,0000. Nilai thitung tersebut lebih besar dari pada ttabel (1,6605) dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, artinya ada pengaruh kualitas produk terhadap minat beli ulang konsumen pada sepatu Converse. Apabila perusahaan ingin mendorong minat beli ulang, maka perusahaan harus meningkatkan kualitas produk, terutama pada dimensi kinerja.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif tentang persepsi konsumen, adapun yang harus diperhatikan oleh perusahaan yaitu pada item pernyataan ke-2 yaitu daya tahan, karena item ini memiliki rata-rata skor terendah dari 5 pernyataan dengan skor 3,82 yang berarti calon konsumen masih akan mempertimbangkan daya tahan dari produk tersebut ketika ingin membelinya. Dengan memperhatikan item ini, maka perusahaan harus membuat daya tahan seperti Rubber Sidewall atau karet dinding bagian luar menggunakan karet tebal yang kuat dan dapat bertahan lama yang berfungsi apabila kaki mengalami goresan terhadap benda kasar. Hingga saking kuatnya Rubber Sidewall tidak mampu

dikalahkan oleh pudarnya bahan kanvas namun pada saat Rubber Sidewall mengelupas dari kanvas solusinya dapat di sulam.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa ada pengaruh Persepsi Konsumen Pada Kualitas Produk berpengaruh positif pada Minat beli ulang. Artinya berpengaruh positif menunjukkan peningkatan pada Minat

Beli Ulang.

56

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait