• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Proses Semiotika dalam Scene

4.1.5. Analisis scene lima

Gambar 1

Narasi : “ Bukan di..”

Gambar 2

Narasi : “ Ini Mie Sedaap baru”

Teknik pengambilan gambar : Medium Close Up

Gambar

Narasi : “Ini Mie Sedaap baru”

Teknik pengambilan gambar : Close shot

Gambar 4

Narasi : “Dari kaldu ayam asli”

Teknik pengambilan gambar : Close Shot

Gambar 5

Narasi : “Dari kaldu ayam asli”

Gambar 6

Narasi : “Rasanya… pok pok pok pok..” Teknik Pengambilan Gambar : Medium Shot

Tataran Denotatif

Gambar 1

Pada gambar pertama scene lima ini diperlihatkan gambar nenek yang mencoba menenangkan Adi. Pada gambar ini terdapat narasi “bukan di..” yang berarti bukan ayam Adi lah yang dimasak nenek untuk membuat mie yang sudah dimakan oleh Adi. Teknik pengambilan gambar yang digunakan pada gambar pertama ini adalah Medium Close Up.

Gambar pertama memperlihatkan wajah nenek yang sedang tersenyum sambil mengatakan “bukan di(Adi)..” yang berarti bahwa mie yang sudah dimakan oleh Adi bukan berasal dari ayam-ayamnya yang telah dimasak oleh nenek. Adi menjadi sangat ketakutan karena pada saat ayam-ayamnya hilang dia baru saja merasakan semangkuk mie yang rasa ayamnya begitu kental dan nikmat, sehingga Adi beranggapan bahwa seluruh ayam-ayamnya lah yang digunakan untuk memasak mie tersebut. Raut wajah yang setengah tersenyum dari si nenek menggambarkan bahwa nenek Adi juga agak sedikit mempermainkan Adi yang sedang ketakutan.

Gambar 2

Gambar ke 2 ini menunjukkan nenek Adi yang sedang memperlihatkan Mie Sedaap kepada Adi dengan wajah yang masih tersenyum. Teknik pengambilan gambar yang digunakan adalah Medium Colse Up yang bertujuan ingin mengambil fokus dari gambar Mie Sedaap dan wajah nenek. Pada gambar tersebut terlihat nenek Adi yang menunjukkan Mie Sedaap rasa ayam spesial menggunakan tangan kanan.

Pada gambar ke 2 ini nenek memperlihatkan Mie Sedaap rasa ayam spesial kepada Adi yang sedang menjerit karena ketakutan akan ayam-ayamnya yang hilang. Gambar ke 2 ini masih berada pada latar yang sama, hanya saja dengan gerakan yang berbeda. Nenek Adi yang memegang Mie Sedaap dengan menggunakan tangan kanan terlihat pada gambar ini. Dalam gambar ini juga terdapat narasi “Ini Mie Sedaap baru”, yang berarti bahwa yang diperlihatkan nenek Adi adalah Mie yang belum pernah dicicipi oleh Adi sebelumnya, sehingga Adi tidak mengetahui rasa Mie Sedaap yang rasa kaldunya sangat mantap. Pada bagian gambar ini jugalah untuk pertama kalinya sosok Mie Sedaap rasa ayam spesial diperlihatkan. Mie Sedaap yang memiliki kemasan berwarna kuning pucat disertai gambar dari semangkuk Mie Sedaap yang siap disajikan tampak pada gambar kemasan mie instan ini.

Gambar 3

Gambar ke 3 ini memperlihatkan sebungkus Mie Sedaap rasa ayam spesial yang ditampilkan secara jelas, teknik pengambilan gambar yang digunakan yaitu Close Shot yang bertujuan untuk mengambil gambar Mie Sedaap secara zoom. Dan terlihat pula bahwa gambar Mie Sedaap ini masih dipegang dengan tangan kanan yang kemungkinan masih tangan yang sama yaitu tangan nenek Adi.

Kemasan Mie Sedaap rasa ayam spesial yang ditampilkan secara dekat/zoom ini dimaksudkan untuk memperkenalkan secara jelas bentuk dari kemasan Mie Sedaap rasa ayam spesial yang baru kepada masyarakat luas. Bentuk kemasan Mie Sedaap yang seperti kemasan mie instan pada umumnya dan dengan warna kuning dominan, dengan tulisan berwarna biru tua yang kontras dengan warna dari kemasan yang berwarna kuning. Dalam kemasan tersebut terdapat tulisan “Mie Sedaap Instan Rasa Ayam Spesial Mantap Kaldunya” . Gambar pada kemasan Mie Sedaap berupa semangkuk Mie Sedaap yang siap disantap lengkap dengan potongan daging ayam yang hampir sama persis dengan yang dibuat nenek untuk Adi.

Gambar 4

Pada gambar ke 4 ini memperlihatkan potongan-potongan daging ayam yang dimasak dengan kuah kaldu berwarna kuning pucat, menggambarkan bahwa

kuah kaldu tersebut sangat kental dan sangat terasa ayamnya. Teknik pengambilan gambar masih sama seperti pada gambar ke 3, yaitu Close Shot, dan dengan tujuan yang sama pula, agar gambar kaldu ayamnya terlihat jelas.

Gambar ke 4 ini memperlihatkan potongan-potongan paha ayam yang sedang dimasak di dalam kuah kaldu berwarna kuning pucat yang sepertinya sangat kental. Ditambah narasi yang menyebutkan “ Dari kaldu ayam asli”. Kalimat tersebut menggambarkan bahwa dalam proses pembuatan Mie Sedaap rasa ayam spesial produsen menggunakan kaldu ayam asli sebagai bumbu dari Mie Sedaap. Kuah kaldu itu sendiri menggambarkan bagaimana kaldu yang digunakan dalam Mie Sedaap rasa ayam spesial, dengan kaldu yang mantap. Warna pucat dari kuah kaldu tersebut menggambarkan banyaknya ekstrak ayam yang tercampur dalam kaldu ayam tersebut, dan penggunaan bagian paha ayam mewakili simbol dari daging ayam itu sendiri. Dimana secara umum bagian dari paha ayam adalah bagian yang paling umum dan sering digunakan untuk melambangkan daging ayam.

Gambar 5

Pada gambar ke 5 ini memperlihatkan gambar Mie Sedaap dan kuah kaldu. Kuah kaldu seolah-olah dituang kedalam bungkus Mie Sedaap. Teknik pengambilan gambar yang dipakai pada gambar ini adalah Close Shot, yang bertujuan untuk memperlihatkan secara dekat gambar kuah kaldu dan Mie Sedaap.

Gambar ke 5 terdiri dari dua objek, yaitu kuah kaldu dan Mie Sedaap. Pada gambar ini terlihat kuah kaldu yang dituang kedalam Mie Sedaap, dan Mie Sedap tersebut menggembung karena banyaknya kuah kaldu yang masuk. Makna dari gambar tersebut ialah begitu besar porsi kaldu yang terdapat dalam Mie Sedaap yang membuat Mie Sedaap begitu terasa kaldu ayamnya, dan yang digunakan oleh Mie Sedaap adalah kaldu ayam asli. Bungkus Mie Sedaap yang diisi kuah kaldu seperti tidak muat menampung banyaknya kuah kaldu yang masuk. Penggunaan latar yang gelap dimaksudkan agar gambar ini terfokus

kepada kuah kaldu dan bungkus Mie Sedaap yang mengembang, tidak oleh gambar-gambar lain seperti pada gambar-gambar sebelumnya.

Gambar 6

Gambar terakhir atau gambar ke 6 pada scene 5 ini menampilkan Mie Sedaap yang dipegang oleh dua ekor ayam yang sudah dipotong. Ayam tersebut memegangnya seolah-olah sedang memamerkan Mie Sedaap. Teknik pengambilan gambar yang digunakan adalah Medium Shot, penggunaan teknik Medium Shot dimaksudkan agar gambar ayam-ayam dan Mie Sedaap terlihat secara utuh.

Gambar ke 6 terdiri dari dua ekor ayam yang sudah dipotong dan tanpa kepala sedang berdiri dengan kedua kakinya dan tangan(sayap) ayam tersebut sedang memegang Mie Sedaap ditengah-tengahnya. Latar yang dipakai pada gambar ini adalah sebuah meja berwarna putih yang kemungkinan berbentuk bundar dan dibelakangnya terdapat dua buah jendela beserta kain gordennya dan sebuah kursi.

Pada gambar ini terdapat narasi “ rasanya.. pok pok pok pok..”. narasi ini sendiri berarti bahwa rasa Mie Sedaap ini sangat berasa ayam, kata “pok pok pok pok” yang digunakan menyimbolkan bahasa ayam yang biasa dipakai Adi ketika mengajak ayamnya berbicara, dan ketika kalimat “ rasanya ..pok pok pok pok” diucapkan berarti rasa Mie Sedaap ini adalah ayam.

Tataran Konotatif

Scene ke 5 ini menampilkan gambar-gambar nenek Adi dan Mie Sedaap, serta gambar ayam yang sudah dipotong dan tanpa kepala. Gambar-gambar nenek yang mewakili sisi humanis yang ramah dan baik hati pada iklan ini dimanfaatkan dengan baik oleh sang sutradara iklan ini. Peran nenek yang memberikan ketenangan bagi cucunya yang sedang gelisah dan terkadang memberikan solusi atas masalah yang ada. Pengalaman yang lebih banyak adalah hal yang tidak dapat dipungkiri dimiliki oleh setiap orang yang lebih tua. Sehingga kredibilitas atau tingkat kepercayaan terhadap orang yang lebih tua akan lebih besar, mengingat pengalaman yang dimiliki oleh orang-orang yang lebih tua. Penggunaan tokoh

nenek dalam iklan ini juga memiliki maksud bahwa orang yang lebih tua cenderung bebrbicara lebih jujur karena pengalaman yang dimilikinya menuntut dia untuk berbuat seperti itu.

Nilai-nilai budaya kesopanan terlihat pada gambar yang memperlihatkan nenek menunjukkan Mie Sedaap menggunakan tangan kanannya. Sama seperti pada gambar sebelumnya, penggunaan tangan kanan yang melambangkan tangan yang lebih sopan dan”bersih” terlihat pada beberapa gambar dalam scene ini.

Gambar-gambar dari ayam yang sudah dipotong dan tidak memiliki kepala pada scene ini menggambarkan bahwa ayam yang digunakan disini adalah ayam yang sudah dipotong secara benar dan dalam keadaan bersih, terlihat dari penggambaran ayam-ayam yang sudah bersih dan tidak memiliki bulu. Seperti ayam-ayam yang banyak dijual di pasar.

.1.6. Analisis scene enam

Gambar

Narasi : “Jadi, ayamku?”

Teknik pengambilan gambar : Close Up

Gambar 2

Narasi : “Mie Sedaap Ayam Spesial”

Gambar 3

Narasi : “Asli ayamnya”

Teknik pengambilan gambar : Long Shot

Gambar 4 Narasi : ----

Teknik Pengambilan Gambar : Close Shot

Tataran Denotatif

Gambar 1

Pada gambar pertama scene terakhir ini memperlihatkan kembali tokoh Adi yang setengah bingung tentang keberadaan ayamnya. Adi yang sudah sadar bahwa ayam-ayamnya tidak dimasak oleh neneknya terlihat bingung dan menanyakan kemana sebenarnya ayam-ayamnya pergi. Teknik Close Up pada gambar ini dimaksudkan untuk memperlihatkan secara jelas raut dan mimik wajah Adi yang menanyakan kemana ayam-ayamnya pergi.

Gambar ke 1 memperlihatkan Adi yang dibuat Close Up agar terlihat raut wajahnya secara jelas. Pada gambar ini raut wajah Adi sudah tidak terlihat cemas lagi, namun kini yang terlihat adalah ekspresi bingung dari Adi yang menanyakan kemana ayam-ayamnya. Pada bagian ini juga terdapat narasi “ Jadi ayamku..”, yang berarti Adi sudah tidak lagi merasa ketakutan akan ayam-ayamnya yang dimasak oleh neneknya, namun Adi masih saja bingung kemana sebenarnya ayam-ayamnya pergi. Penjelasan dari nenek Adi yang mengatakan bahwa Mie Sedaap rasa ayam special lah yang dimakan Adi, bukan seluruh ayam-ayamnya yang dimasak nenek membuat Adi menjadi sedikit tenang, namun masih bingung.

Gambar 2

Pada gambar ke 2 ini muncul tokoh ketiga yaitu pak guru. Pak guru yang dimunculkan disini juga berperan mempromosikan Mie Sedaap rasa ayam spesial. Teknik pengambilan gambar yang digunakan pada gambar ini adalah Medium Shot.

Karakter pak guru dalam iklan ini dibuat dengan mencirikan guru-guru yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari. Pak guru yang memakai kacamata, berambut agak botak, sedikit buncit, memakai seragam PNS berwarna coklat dan memiliki tampang kejam ini dimunculkan dalam latar ruangan kelas. Latar belakang pak guru yang berdiri di depan papan tulis berwarna hitam, dan dipapan tulis tertera soal-soal matematika tentang perkalian cirri khas pelajaran anak SD.

Pak guru yang muncul di ruangan kelas dengan memegang Mie Sedaap rasa ayam spesial ditangannya, serta seekor ayam yang berdiri dikepalanya membuat gambar ini berkesan lucu. Namun peletakan ayam dikepala guru juga menggambarkan hal yang tidak sopan. Seorang guru yang pahlawan tanpa tanda jasa harus dihinggapi seekor ayam yang berkesan menghina, tidak sopan, dan diluar kewajaran. Pada gambar ini juga dapat diartikan bahwa hewan memiliki derajat yang lebih tinggi dari manusia, dengan beranggapan bahwa kepala manusia adalah hal yang memiliki posisi paling tinggi dari tubuh manusia sehingga dengan posisinya yang di atas menjadikan kepala sebagai bagian tubuh yang menjadi lambang kehormatan.

Gambar 3

Pada gambar ke 3 ini ditampilkan adegan dimana pak guru yang masih memegang Mie Sedaap rasa ayam spesial dikelilingi oleh ayam-ayam yang berkeliaran di dalam kelas. Pada adegan ini digunakan teknik pengambilan gambar Long Shot, dengan maksud agar keseluruhan isi ruangan kelas dan ayam-ayam Adi yang berkeliaran terlihat dengan jelas.

Suasana ruangan belajar yang lengkap dengan meja belajar, papan tulis, peta Indonesia, alat penggaris, serta jam dinding terganggu oleh kehadiran ayam-ayam Adi yang tiba-tiba datang ke sekolah. Jam di sekolah yang menunjukkan

pukul 01.20 menggambarkan bahwa para siswa sudah pulang sekolah. Pada gambar ini juga terdapat lambang dari WingsFood, serta sebuah kalimat bertuliskan “Soal Rasa Lidah Nggak Bisa Bohong” yang menjadi tagline dari Mie Sedaap.

Pada bagian bawah gambar juga terdapat tulisan “Puas Sedapnya” yang dicetak dengan huruf yang besar, menandakan kalau Mie Sedaap ini akan memuaskan bagi siapa saja yang menyantapnya. Terdapat logo ISO 22000 pada bagian bawah gambar ini yang menunjukkan bahwa produk makanan ini sudah mendapatkan izin dan diakui kualitasnya.

Gambar 4

Pada bagian gambar terakhir ini ditampilkan gambar Mie Sedaap rasa ayam spesial yang besar. Dengan menggunakan teknik pengambilan gambar Close Shot gambar ini ingin menampilkan gambar Mie Sedaap rasa ayam spesial secara utuh dan jelas.

Dengan masih latar yang sama, pada gambar terakhir ini ditampilkan gambar Mie Sedaap rasa ayam sepsial dengan ukuran yang besar menutupi gambar pak guru dan ruangan kelas yang dibuat kabur/blur. Pada adegan terakhir ini ketika Mie Sedaap muncul dengan ukuran yg besar, ayam-ayam di kelas tiba-tiba langsung menghilang. Ayam –ayam sepertinya ketakutan melihat Mie Sedaap yang besar. Kalimat-kalimat dan latar yang digunakan pada gambar terakhir ini masih sama pada gambar sebelumnya. Hanya saja semua gambar tersebut dibuat blur agar gambarnya terfokus pada Mie Sedaap.

Tataran Konotatif

Scene terakhir dari iklan Mie Sedaap ini adalah scene yang paling banyak mengundang kontroversi. Dimana dalam scene ini terdapat adegan yang menampilkan seekor ayam berdiri di atas kepala seorang guru sekolah. Dalam scene ini juga menampilkan sebuah adegan yang memberikan kesan teramat kuat bagi bagi iklan ini sendiri, dalam sebuah adegan menampilkan Adi yang sedang mengucapkan kalimat “ jadi, ayamku..?”. dimana kata “ayamku” dalam narasi tersebut sering digunakan orang untuk membedakan iklan Mie Sedaap Ayam

Spesial dengan iklan Mie Sedaap lainnya, sehingga muncul istilah iklan Mie Sedaap versi “ayamku”.

Kembali pada masalah adegan ayam yang berdiri di atas kepala guru, dalam adegan itu terlihat kepala guru yang setengah botak begitu terlihat sangat mencolok dan mengundang perhatian dengan diletakkannya seekor ayam di atas kepalanya. Adegan yang pada awalnya hanya ingin menampilkan sisi kelucuannya, berubah menjadi hal yang sangat kontroversial dan mengundang banyak kritik. Seorang guru yang seharusnya menjadi seorang panutan dan orang yang dihormati menjadi begitu rendah derajatnya dengan adanya adegan tersebut. Seekor ayam yang pada hakikatnya adalah seekor hewan diletakkan di atas kepala seorang guru yang dihormati, secara otomatis akan merendahkan derajat dari guru itu sendiri.

Terlepas dari masalah di atas, dalam scene ini juga terdapat sebuah adegan yang menampilkan hilangnya ayam dari ruang kelas secara tiba-tiba. Hilangnya ayam tersebut menunjukkan bahwa ayam-ayam itu takut akan kehadiran Mie Sedaap di sekolah yang dibawa oleh pak guru. Ayam-ayam yang hilang seperti di sihir itu menunjukkan bahwa ayam-ayam itu sangat takut akan kehadiran Mie Sedaap sehingga langsung menghilang begitu Mie Sedaap muncul.

Tujuan utama menganalisis iklan dengan menggunakan analisis semiotika adalah untuk “membaca” iklan. Dalam iklan televisi penafsir harus menemukan makna terselubung yang terkait dengan mitos dan ideologi tertentu. Namun dalam hal ini makna dalam semiotika menyebabkan sebuah tanda dapat dimaknai beragam. Setiap tanda dalam bahasa Barthes memiliki sifat polisemi, alias multitafsir. Hal tersebut disebabkan oleh sifat ambigu dari penanda dan kemungkinan yang diberikan oleh penanda tersebut untuk diinterpretasikan.

Mie Sedaap adalah produk mie instan yang selalu mengeluarkan produk-produknya dengan iklan-iklan yang unik dan menarik untuk dibahas. Salah satu iklan Mie Sedaap yang menarik adalah iklan Mie Sedaap rasa Ayam Spesial yang menampilkan citra budaya Indonesia. iklan yang mengangkat budaya Indonesia khususnya Indonesia bagian timur ini terlihat begitu “Indonesia” dengan menampilkan narasi-narasi yang menggunakan aksen/logat khas masyarakat Indonesia bagian timur. Penggunaan aksen bahasa yang mencerminkan masyarakat Indonesia timur ini bukan berarti segmen pasar dari iklan ini hanya untuk masyarakat Indonesia timur juga. Iklan yang pada awal kemunculannya ini banyak mendapat kritik karena menampilkan adegan yang kurang sopan yaitu meletakkan seekor ayam di atas kepala seorang guru sekolah.

Skema pemaknaan mitos oleh Barthes dalam iklan ini dapat kita lihat pada adegan dimana Adi yang sedang memakan Mie Sedaap mengangkat mangkuk dan menghabiskan makanannya. Dalam adegan tersebut terdapat makna bahwa mengangkat mangkuk ketika makan adalah hal yang biasa bagi masyarakat desa, namun tabu bagi masyarakat kota, sedangkan Indonesia masih sangat kental dengan budayanya, terutama masyarakat desanya. Jadi adegan tersebut menunjukkan bahwa iklan tersebut sangat Indonesia. Mie Sedaap menampilkan iklan yang menarik dengan memunculkan Adi sebagai tokoh utama dalam iklan ini, selain Adi terdapat juga tokoh nenek dan pak guru yang menjadi tokoh pendamping dalam iklan Mie Sedaap rasa Ayam Spesial ini. Pesan Mie Sedaap yang memiliki rasa yang begitu nikmat berhasil disampaikan dalam iklan ini, hal itu terlihat pada adegan dimana Adi yang pada awalnya sangat cemas dan

ketakutan tiba-tiba lupa sejenak setelah mencicipi Mie Sedaap, namun kembali teringat setelah Mie Sedaap yang dimakannya telah habis.

Mitos-mitos mengenai tata krama dan sopan santun yang banyak dimunculkan dalam iklan ini menjadi sebuah gambaran betapa sebuah norma yang sudah ada begitu lama di masyarakat menjadi pegangan dan tuntunan hidup sebagian besar masyarakat Indonesia. Sebagian norma tersebut bahkan menjadi sebuah pantangan (dosa) jika dilanggar. Keberadaan mitos-mitos seperti itulah yang membuat kehidupan menjadi lebih teratur dan beradab. Hal-hal kecil seperti tangan kanan lebih baik daripada tangan kiri, adalah sebuah contoh yang banyak diangkat dalam adegan-adegan iklan Mie Sedaap ini. Namun dari contoh kecil itu saja dapat menunjukkan kearifan budaya yang ada di Indonesia.

Penyajian iklan yang menampilkan kebaikan-kebaikan baik itu dalam hal tata krama maupun contoh sifat baik, sabar, dan penyayang yang mewakili sifat tokoh nenek yang coba disampaikan oleh pembuat iklan, merupakan kredit lebih dalam iklan ini. Namun pemunculan gambar ayam di atas kepala pak guru menjadi nilai negatif yang ada dalam iklan ini, dan sebaiknya adegan tersebut dipotong atau dihapus saja. Iklan Mie Sedaap yang terlihat berbeda dan unik ini adalah sebuah contoh iklan yang menarik untuk dibahas, terlepas dari kelebihan dan kekurangan yang ada di dalam iklan itu sendiri.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait