• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Segitiga Emas (gold Triangle) Pengembangan UMKM

Gambar 4.27 Perkembangan Konsumen

B. Dasar Analisis Pengembangan Usaha Ekonomi (UMKM) di Manado

1. Analisis Segitiga Emas (gold Triangle) Pengembangan UMKM

Analisis segitiga emas didasari pada pemikiran bahwa untuk pengembangan dan pemberdayaan UMKM haruslah `mengkombinasikan tiga komponen atau unsur utama yaitu pihak pemerintah, bisnis / industri / pebisnis besar dadn universitas. Ketiga komponen ini memiliki fungsi dan peran masing masing yang saling terkait satu dengan yang lainnya.

Gambar 4.70. Segitiga Emas Pengembangan / Pemberdayaan UMKM UMKM

Universitas

Bisnis

Pendekatan ini bersifat jangka panjang, pada tabel dibawah ini akan diuraikan tentang peran utama dari masing masing komponen dalam pengembangan atau pemberdayaan UMKM.

Tabel 4.18. Peran Utama Masing Masing Komponen dalam Pengembangan / Pemberdayaan UMKM

Pemerintah Bisnis / industri besar Universitas / cendikiawan Memberikan arahan

edukasi

Memfasilitasi aspek pemasaran dan business matching

Menciptakan kurikulum berorientasi pada kewirausahaan Memberikan insentif fiskal

maupun non fiskal

Menguatkan

kewirasusahaan, dan melakukan business coaching dan monitoring

Melakukan riset riset inovatif yang multidisiplin

Memberikan penghargaan kepada UMKM berprestasi

Memberikan bantuan keuangan / skema pembiayaan

Penguatan lembaga lembaga pendidikan dan pelatihan

Menciptakan iklim usaha yang kondusif

Menjalin komunikasi yang kuat dengan UMKM

Sinkronisasi program pengabdian kepada masyarakat

Sumber : Diolah kembali dari master plan ekonomi Kreatif

Kombinasi dari ketiga komponen tersebut akan memberikan suatu arah pengembangan / pemberdayaan terhadap UMKM yang lebih profesional dan berkelanjutan. Memang sampai saat ini peranan ketiga komponen tersebut belum optimal dan tidak sistematis. Artinya ada kesenjangan yang menyebabkan program program terhadap pengembangan dan pemberdayaan UMKM, khususnya di Kota Manado, masih parsial. Masing masing komponen bekerja sendiri sendiri terhadap pengembangan atau pemberdayaan UMKM di Kota Manado.

Tabel 4.19.Kondisi eksisting dan ideal peran Masing Masing Komponen dalam Pengembangan / Pemberdayaan UMKM di Kota Manado

Pemerintah Kondisi eksisting Kondisi Ideal

Memberikan arahan edukasi

Koordinasi antar SKPD yang terkait dengan UMKM masih rendah, sehingga program program atau kegiatan kegiatan yang dilakukan SKPD terkait, belum optimal hasilnya.

Merancang dan

mengaplikasikan program pembinaan / pelatihan UMKM yang terarah dan berkesinambungan

(adanya program bersama)

Memberikan insentif fiskal maupun non fiskal

Belum ada skema fiskal dan non fiskal yangh jelas dan kuat secara hukum bagi UMKM

UMKM diberikan fasilitas insentif fiskal maupun non fiskal yang signifikan (perlu diatur dalam perda)

Memberikan penghargaan kepada UMKM berprestasi

Sudah dilakukan Diadakanya kompetisi UMKM berprestasi yang terus menerus dilakukan oleh SKPD terkait Menciptakan iklim usaha

yang kondusif

Pengurusan Perijinan masih relatif memakan waktu lama dan cenderung high cost (belum ada standart waktu dan biaya penyelesaian perijinan yang diterapkan secara konsisten)

Terdapat kemudahan, kecepatan dan rendah biaya dalam dalam perijinan pendirian dan pengoperasian UMKM

Bisnis / industri besar Kondisi eksisting Kondisi Ideal

Memfasilitasi aspek pemasaran dan business matching

Pihak pebisnis besar / industri besar masih belum optimal (terkesan cuek), program program CSR masih didominasi pada pemberian soft kredit

Pihak pebisnis besar / industri besar yang terkait bekerja sama dengan skema skema kemitraan yang kuat dengan UMKM dalam aspek pemasaaran

secara selektif dan masih terarah pada masyarakat umum non UMKM

dan business matching

Menguatkan

kewirausahaan, dan melakukan business coaching dan monitoring

Pihak pebisnis besar / industri besar masih sedikit yang melakukan penguatan kewirausahaan (CSR dalam bentuk training atau business coaching ) apalagi menyangkut monitoring UMKM

Pihak pebisnis besar / industri besar secara berkelanjutan dan tersistematis melakukan penguatan kewirausahaan, dan melakukan business coaching dan monitoring terhadap UMKM

Memberikan bantuan keuangan / skema pembiayaan

BUMN masih sedikit yang memberikan skema pembiayaan mikro dan jumlah yang tidak terlalu besar (biasanya

perbankan, PT jasaraharja dan Pegadaian)

BUMN seharusnya lebih peduli terhadap pemberian skema pembiayaan kepada UMKM, menurut Kepmen BUMN, 5 % dari laba adalah untuk program CSR pada UMKM.

Menjalin komunikasi yang kuat dengan UMKM

Pihak pebisnis besar / industri besar masih belum memiliki program

komunikasi yang kontinue dan efisien dengan UMKM (masih pasif)

Pihak pebisnis besar / industri besar memiliki program komunikasi yang kontinue dan efisien dengan UMKM (secara aktif)

Universitas / cendikiawan Kondisi eksisting Kondisi Ideal

Menciptakan kurikulum berorientasi pada kewirausahaan

Masih sedikit program studi yang memiliki kurikulum pendidikan kewirausahaan yang kuat.

Lembaga lembaga pendidikan memiliki orientasi kurikulum pada kewirausahaan

Melakukan riset riset inovatif yang multidisiplin

Masih sedikit riset riset di universitas yang

berorientasi pada perolehan HAKI

Riset riset yang dilakukan seharusnya bersifat aplikatif yang relevan dengan pengembangan dan pemberdayaan UMKM

Penguatan lembaga lembaga pendidikan dan pelatihan

Masih jarangnya lembaga lembaga pendidikan dan pelatihan, yang khusus tentang UMKM

Universitas dan lembaga pendidikan tinggi laiinya memiliki “UMKM center”

Sinkronisasi program pengabdian kepada masyarakat

Program program pengabdian pada

masyarakat masih bersifat seremonial belum terfokus pada penguatan UMKM secara berkelanjutan

Program program pengabdian kepada masyarakat diarahkan bukan hanya pada pelatihan atau sosialisasi melainkan pada penguatan UMKM secara

berkelanjutan Sumber : Diolah oleh peneliti

Konsep Peranan Pemerintah Dalam Pengembangan dan Pemberdayaan UMKM

Peran pemerintah dalam pengembangan dan pemberdayaan UMKM sangat krusial. Dari konsepi Pengembangan Perekonomian kelurahan / Desa / Lokal, didasari pada beberapa konsep penting yaitu :

1. Konsep Pengembangan Berbasis Sumberdaya Lokal

2. Konsep Pengembangan Perekonomian Lokal ( Local Economic Development ) 3. Konsep Pengembangan Masyarakat (Community Development)

4. Konsep Pengembangan Ekonomi Masyarakat(Community Economic Development) 5. Konsep Pengembangan Alternatif (Alternative Development)

Semua konsep ini membutuhkan peranan pemerintah khususnya pemerintah kelurahan. Pada dasarnya ada 4 ( Empat ) Peran Pemerintah keluarahan/Desa yaitu : 1. Peran Entrepreneur

2. Peran Koordinator 3. Peran Fasilitator 4. Peran Stimulator

Secara spesifik peranan pemerintah kelurahan bukan hanya memiliki peran administrator, namun lebih luas dari itu, salah satunya adalah peranan sebagai entrepeneur. Konsep ini merupakan konsep baru yang sering kita dengar yaitu konsep reinvesting government. Pemerintah kelurahan adalah pemerintah unit terkecil dari suatu Kota / kabupaten yang berhadapan langsun dengan masyarakat dan pelaku usaha UMKM. Sehingga secara logis dapat dikatakan bahwa pemerintah kelurahan memiliki peran atau andil yang signifikan dalam pengembangan atau pemberdayaan UMKM (usaha usaha ekonomi) di suatu daerah.

Dalam konteks Komponen pemberdayaan, secara spesifik dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.71.Komponen Pemberdayaan UMKM

Sumber : Materi Presentasi, SISTEM INOVASI DAERAH, Herry Suhermanto, JFP Madya – Bappenas , di download Agustus 2013

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa salah satu peran pemerintah kelurahan atau kota adalah menyangkut ketersediaan aspek regulasi yang menyangkut UMKM. Dari sisi SKPD peranannya dapat berupa bantuan dalam hal promosi, pelatihan dan aspek lainnya.