• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN SINTESIS A Minat Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar

Dalam dokumen KARYA TULIS ILMIAH MATEMATIKA. docx (Halaman 54-59)

contoh karya tulis ilmiah

ANALISIS DAN SINTESIS A Minat Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar

Minat belajar adalah sesuatu keinginan atau kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi usaha yang dilakukan seseorang. Minat yang kuat akan menimbulkan usaha yang gigih serius dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan. Jika seorang siswa memiliki rasa ingin belajar, ia akan cepat dapat mengerti dan mengingatnya. Minat mempunyai pengaruh yang besar dalam belajar karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa maka siswa tersebut tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, sebab tidak ada daya tarik baginya. Sedangkan bila bahan pelajaran itu menarik minat siswa, maka ia akan mudah dipelajari dan disimpan karena adanya minat sehingga menambah kegiatan belajar.

Dalam proses pembelajaran, siswa biasanya sangat kurang perhatian terhadap materi yang disajikan. Siswa lebih cenderung melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat dan terkadang membuat guru jengkel dan marah, misalnya bermain-main dalam kelas, bercerita dengan teman pada saat proses pembelajaran berlangsung, atau malah membaca buku yang tidak ada kaitannya dengan mata pelajaran yang disajikan. Terkadang seorang siswa pada saat diberikan pelajaran matematika justru mengalihkan perhatiannya pada komik yang sengaja dibawah dari rumah untuk

menghindari pelajaran matematika yang ditakutinya. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya minat siswa terhadap pelajaran matematika hanya mempergunakan bahasa-bahasa angka.

Matematika adalah mata pelajaran yang paling sering memancing siswa untuk membuat ulah dalam kelas, matematika selalu dianggap sebagai mata pelajaran paling sulit dan menakutkan. Padahal matematika tidaklah sesulit dengan yang dibayangkan seandainya semua guru bidang studi matematikan bisa menyajikan pelajaran dengan menarik dan

menyenangkan.

Banyak hal yang dapat ditempuh oleh seorang guru dalam merubah

persepsi peserta didik bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan komik sebagai media pembelajaran. Komik yang sudah digemari oleh siswa sangat bagus jika dijadikan sebagai media pembelajaran. Komik bisa membantu guru menyulap pelajaran matematika menjadi pelajaran yang menarik bagi siswa. Anak-anak tidak perlu lagi dipaksa untuk membacanya. Karena mereka sudah terlanjur menyukainya.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa dalam Mata

Pelajaran Matematika

Minat belajar tiap-tiap siswa tidak sama, ketidaksamaan itu disebabkan oleh banyak hal mempengaruhi minat belajar, sehingga ia dapat belajar dengan baik atau sebaliknya gagal sama sekali. Demikian juga halnya dengan minat siswa terhadap mata pelajaran Matematika, ada siswa yang minatnya tinggi dan ada juga yang rendah. Hal tersebut akan sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajarnya dalam mata pelajaran Matematika.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa, secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:

1. Faktor Intern

a. Kondisi fisik/jasmani siswa saat mengikuti pelajaran

Kondisi fisik atau jasmani siswa saat mengikuti pelajaran matematika sangat berpengaruh terhadap minat dan aktivitas belajarnya. Faktor kesehatan badan, seperti kesehatan yang prima dan tidak dalam keadaan sakit atau lelah, akan sangat membantu dalam memusatkan perhatian terhadap pelajaran. Sebab pelajaran Matematika memerlukan kegiatan mental yang tinggi, menuntut banyak perhatian dan pikiran jernih. Oleh karena itu apa bila siswa mengalami kelelahan atau terganggu

kesehatannya, akan sulit memusatkan perhatiannya dan berpikir jernih. b. Faktor psikologis

Faktor psikologis yaitu faktor yang berhubungan dengan kejiwaan atau rohani yang berupa intelegensi, motivasi, perhatian, bakat dan emosi. Faktor ini juga sangat berpengaruh terhadap pelajaran matematika. Siswa yang terganggu psikologisnya tentu saja tidak bisa mengikuti pelajaran matematika dengan baik.

c. Pengalaman belajar Matematika di jenjang pendidikan sebelumnya.

Pengalaman belajar sangat berkaitan dengan kemampuan awal (entry behavior). Sebagaimana yang dikemukakan oleh Bloom, “kemampuan awal adalah pengetahuan, keterampilan dan kompetensi, yang merupakan prasyarat yang dimiliki untuk dapat mempelajari suatu pelajaran baru atau lebih lanjut.

2. Faktor Ekstern

a. Metode dan gaya mengajar guru Matematika

Metode dan gaya mengajar guru juga memberi pengaruh terhadap minat siswa dalam belajar Matematika. Cara penyampaian pelajaran yang

kurang menarik menjadikan siswa kurang berminat dan kurang

bersemangat untuk mengikutinya. Oleh karena itu, seorang guru harus bisa memilih media dan menggunakan gaya mengajar yang menarik agar dapat membangkitkan minat belajar siswa.

b. Tersedianya fasilitas dan alat penunjang pelajaran Matematika

Fasilitas dan alat dalam belajar memiliki peran penting dalam memotivasi minat siswa pada suatu pelajaran. Tersedianya fasilitas dan alat yang memadai dapat memancing minat siswa pada mata pelajaran Matematika. C. Penerapan Media Komik sebagai Media Alternatif untuk Meningkatkan

Minat Belajar Siswa

Dalam proses belajar mengajar seorang guru dituntut untuk menyajikan pembelajaran secara menarik dan efektif. Selain mahir dalam metode dan tekhnik-tekhnik mengajar, seorang guru juga harus kreatif dalam memilih dan menggunakan media yang sesuai dengan bahan ajar yang akan

diajarkan. Penggunaan suatu media dalam pelaksanaan pengajaran akan sangat membantu kelancaran, efektifitas dan efesiensi pencapaian tujuan. Bahan pelajaran yang dimanipulasi dalam bentuk media pengajaran akan menjadikan si anak seolah-olah bermain, asyik dan merasa senang. Hasil pembelajaran yang mereka peroleh akan benar-benar bermakna. Media merupakan salah satu komponen yang tidak bisa diabaikan dalam system pengajaran yang sukses.

Hamalik mengatakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, selain dapat membangkitkan keinginan dan motivasi untuk belajar, media juga dapat membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.

Dalam rangka pembelajaran matematika, para guru seharusnya menggunakan metode dan media yang konkrit agar murid tidak

mengalamai kebosanan dan kejenuhan, agar mata pelajaran ini menimbulkan rasa suka, dan mampu dipahami oleh siswa.

Bacaan komik banyak digemari anak karena gambar dalam komik

menyajikan peristiwa dan latar belakang secara jelas, dinamis, dan hidup. Media ini menekankan kepada unsur gambar yang bercerita. Hal inilah yang memberikan inspirasi kepada kita untuk menggunakan media berbentuk komik sebagai pedoman kegiatan belajar yang dirancang dan disusun secara sistematis untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Media komik merupakan bentuk media grafik dua dimensi, yaitu media yang dipakai menyangkut indra penglihatan. Pesan akan disampaikan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Media ini akan memberikan pengaruh terhadap perolehan kemampuan dari hasil belajar dan mampu menarik perhatian dan minat belajar siswa. Komik mempunyai

kemampuan untuk menyediakan asosiasi yang diperlukan otak untuk memicu daya ingat yang timbul karena adanya gambar-gambar pada komik tersebut. DePorter, Reardon, dan Nourie menjelaskan, “Sebuah gambar lebih berarti daripada seribu kata. Jika Anda menggunakan alat peraga atau media dalam situasi belajar, akan terjadi hal yang

menakjubkan.

Pembelajaran dengan menggunakan media komik menjadi salah satu alternatif yang dapat meningkatkan minat belajar bagi siswa yang akhirnya dapat memberikan pengaruh positif terhadap pembelajaran matematika di Sekolah Dasar. Komik ini menjadi pilihan karena adanya kecenderungan siswa lebih menyenangi bacaan media hiburan seperti komik dibandingkan dengan menggunakan waktu mereka untuk belajar atau mengerjakan tugas rumah.

Buku-buku pelajaran KTSP Sekolah Dasar saat ini sudah dilengkapi gambar-gambar kartun, namun itu belum maksimal karena gambar-

gambar yang digunakan tidak terlalu populer bagi siswa. Apalagi dengan Lembar Kerja Siswa (LKS), khususnya pelajaran matematika yang penuh dengan angka-angka yang tidak mempunyai daya tarik bagi siswa.

Matematika sebagai mata pelajaran eksak memerlukan banyak latihan dan pengulangan untuk menguasainya. Sehingga mata pelajaran ini tidak bisa lepas dari yang namanya LKS. LKS merupakan kumpulan lembaran

dirancang dan direncanakan secara sistematis untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Akan tetapi, siswa sangat kurang yang berminat untuk mengerjakan soal- soal yang ada dalam LKS itu, sehingga perlu dimodifikasi dalam bentuk komik.Penggunaan LKS berbentuk komik diharapkan dapat mewujudkan tujuan pembelajaran matematika dalam kurikulum KTSP. Tujuan tersebut mengharapkan siswa terampil memecahkan masalah dan

mengkomunikasikan secara matematika. Keterampilan

mengkomunikasikan secara matematika merupakan salah satu

keterampilan yang harus dimiliki siswa selain keterampilan yang lain. Ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian oleh para guru dalam mengembangkan LKS berbentuk komik. Pertama, karakteristik dari LKS berbentuk komik yang dapat menarik perhatian dan minat, memperjelas ide, serta sederhana dalam penyampaian informasi. Kedua, adalah

keterampilan mengkomunikasikan secara matematika yang dapat ditanamkan pada siswa. Dan ketiga adalah umur murid yang menjadi sasaran dari media tersebut, komik yang digunakan disini harus sesuai dengan tingkatan umur siswa.

Satu hal yang perlu diperhatikan disini yaitu, betapa pun baiknya sebuah progran media, bila program itu tidak dimanfaatkan dengan baik tentu tidak akan banyak gunanya. Karena itu yang perlu dirancang dengan baik bukan hanya pembuatan media itu sendiri melainkan pemanfaatan media itu pun juga perlu diatur dan dirancang sebaik-baiknya. LKS yang

berbentuk komik haruslah selalu menjadi perhatian bagi guru agar bisa betul-betul bisa memberikan manfaat bagi siswa.

BAB V

Dalam dokumen KARYA TULIS ILMIAH MATEMATIKA. docx (Halaman 54-59)

Dokumen terkait