• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

3.4.5 Analisis Sosial

Analisis data sosial dilakukan sebagai berikut:

1. Untuk melihat korelasi antara karakteristik sosial ekonomi petani hutan rakyat dengan motivasi sosial, motivasi ekonomi, dan motivasi ekologi, serta korelasi antara aspek motivasi ekonomi, motivasi ekologi dan motivasi sosial dengan kelestarian hutan, dipergunakan analisis regresi linier berganda dengan metode stepwise (stepwise regression). Analisis data dilakukan untuk mengukur asosiasi atau keeratan hubungan antar variabel,

2. Pengukuran motivasi dilakukan untuk mengetahui keinginan petani yang diwujudkan dalam kegiatan hutan rakyat untuk memperoleh hasil yang maksimal. Motivasi petani diukur dengan menggunakan teknik Skala Likert. 3. Analisis deskriptif menguraikan dan menjelaskan tentang upaya kegiatan

pengelolaan hutan rakyat yang menyangkut pola tanam dalam hutan rakyat, tanaman kayu, dan tanaman bukan kayu.

Definisi operasional dalam kegiatan penelitian perlu ditetapkan untuk mencegah terjadinya kesalahan arah terhadap konsep yang telah ditetapkan, dengan demikian pengukuran terhadap peubah dapat dilakukan secara jelas dan terukur. Pada Tabel (4) dan Tabel (5) dapat dilihat definisi operasional dan

parameter pengukuran karakteristik internal dan eksternal. Pada Tabel (6) disajikan motivasi petani berdasarkan manfaat ekonomi, ekologi, serta sosial.

Tabel 4 Definisi operasional dan parameter pengukuran karakteristik internal

Nama variable

Definisi operasional Ukuran/indicator Kategori/skala Umur

(X1.1)

Usia responden Kepala Keluarga Tahun Rendah (<25 tahun) Sedang (25-55 tahun) Tinggi (>55) Tingkat pendidikan (X1.2) Lamanya responden

menempuh pendidikan formal atau non formal

a) Tidak sekolah b) SD/sederajat c) SLTP/sederajat d) SLTA/sederajat e) Kursus

Diukur dalam 1 tahun

Rendah (<SD) Sedang (SMP- SMA) Tinggi (Perguruan tinggi) Status sosial petani (X1.3)

Kedudukan responden dalam masyarakat berdasarkan jabatan formal dan informal yang dimiliki

a) Kedudukan dalam organisasi sosial b) Kedudukan dalam

struktur sosial

Kecil (buruh tani) Sedang (petani) Tinggi (kepala dusun) Kebutuhan rumah tangga (X1.4)

Tekanan yang menimbulkan dorongan akan sesuatu yang meliputi kebutuhan akan pangan, non pangan yang rutin, sandag, dan pendidikan serta kesehatan keluarganya setiap bulan

Rp/bulan Rendah (<6,1 juta)

Sedang (6,1juta – 9,0 juta) Tinggi (>9,0 juta) Jumlah tanggungan keluarga (X1.5)

Besarnya jumlah anggota keluarga yang masih menjadi tanggungan atau beban dari responden

Jiwa/rumah tangga Rendah (< 5 orang) Sedang (5 – 8 orang)

Tinggi (> 8 orang) Persepsi

(X1.6)

Wawasan dan tanggapan petani tentang manfaat kegiatan hutan rakyat

Penilaian terhadap manfaat hutan rakyat Rendah (tidak mengetahui budidaya hutan rakyat) Sedang (mengetahui budidaya dan manfaat hutan rakyat) Tinggi (mengetahui budidaya, manfaat ekonomi, dan ekologi)

Tabel 5 Definisi operasional dan parameter pengukuran karakteristik eksternal

Nama variable

Definisi operasional Ukuran/indikator Kategori/ skala Kepemilikan

(X2.1)

Barang-barang atau aset yang dipungut petani untuk mendukung kegiatan hutan rakyat baik dari segi jenis maupun jumlahnya

a) Jumlah dan jenis peralatan hutan rakyat

b) Jumlah dan jenis pupuk c) Jumlah dan jenis obat-

obatan

d) Jumlah dan jenis bibit

Rendah (memiliki bibit, peralatan) Sedang (memiliki bibit, peralatan, pupuk) Tinggi (memiliki bibit, peralatan, pupuk, dan obat) Kepemilikan

tenaga kerja (X2.2)

Jumlah tenaga kerja baik pria maupun wanita pada berbagai tingkat umur yang berasal dari dalam keluarga maupun luar keluarga yang

digunakan dalam usaha hutan rakyat

Menyetarakan dalam hari kerja (HOK)

Rendah (tanpa tenaga kerja) Sedang (buruh 1-2 tenaga kerja) Tinggi (buruh >2 tenaga kerja) Luas lahan (X2.3)

Luas areal hutan rakyat Ha Rendah (< 0,25 ha)

Sedang (0,25 – 0,5 ha) Tinggi (>0,5 ha) Pendapatan (X2.4) Jumlah pendapatan yang diperoleh dari hutan rakyat dan dari usaha lain di luar hutan rakyat

Rupiah/tahun Rendah (<3 juta)

Sedang (3 juta – 10 juta) Tinggi (> 10 juta) Peluang kerja di luar hutan rakyat (X2.5) Pernyataan responden mengenai peluang tersedianya pekerjaan di luar hutan rakyat

a) Banyaknya peluang kerja b) Rutinnya pekerjaan Rendah (sebagai buruh tani) Sedang (sebagai pemilik dan wiraswasta) Tinggi (sebagai pemilik, wiraswasta, aparat desa) Jarak lahan (X2.6)

Jarak tempuh yang dibutuhkan responden dari tempat tinggal ke areal hutan rakyat

Km Rendah (< 3 km)

Sedang (3 – 5 km) Tinggi (> 5 km)

Tabel 6 Definisi operasional dan parameter pengukuran motivasi petani Nama variable Definisi operasional Ukuran/indikator Kategori Motivasi ekonomi (Y1) Motivasi yang berkaitan erat dengan hasil-hasil yang diperoleh petani dari hutan rakyat berupa hasil tanaman baik tanaman kayu maupun tanaman pertanian sehingga akan meningkatkan pendapatan total petani

Hutan rakyat memiliki manfaat ekonomi: a) Dapat diambil kayunya

b) Meningkatkan pendapatan c) Memenuhi suatu lembaga, pasar,

industri kayu

d) Mendapat kepuasan pribadi dan kegiatan sampingan

e) Memenuhi kebutuhan pangan buah, kayu bangunan dan kayu bakar f) Merupakan lumbung hidup

g) Sumber bahan industri rumah tangga h) Sumber energi (kayu bakar)

Menggunakan teknik skala likert Tidak setuju (1) Netral (2) Setuju (3) Motivasi ekologi (Y2) Dorongan yang timbul dari petani untuk mengusahakan hutan rakyat berdasarkan manfaat ekologi yang diperoleh. Sistem ini akan memberikan keuntungan terhadap pemeliharaan lingkungan

a) Menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah

b) Menjaga tanah dan tata air agar tidak longsor, erosi, an banjir

c) Mempertahankan lingkungan agar sejuk dan indah

d) Peneduh tanaman di bawahnya agar berproduksi baik

e) Dapat memperbaiki dan

mempertahankan sumber-sumber air f) Pemerintah bertanggungjawab dalam

pengelolaan dan pelestarian hutan rakyat

g) Pemerintah dan masyarakat bertanggungjawab dalam pengelolaan dan pelestarian hutan rakyat

h) Hutan rakyat berfungsi sebagai perlindungan dan paru-paru i) Sebagai apotek hijau untuk

kesuburan tanah

j) Sebagai penyejuk pemandangan

Menggunakan teknik skala likert Tidak setuju (1) Netral (2) Setuju (3) Motivasi sosial budaya (Y3) Dorongan yang timbul dari petani untuk

mengusahakan hutan rakyat

a) Anjuran dan dorongan pemerintah b) Kegiatan yang diwariskan oleh

nenek moyang

c) Dapat membuka lapangan kerja d) Warisan dan tabungan hari tua e) Hutan rakyat merupakan pelestarian

nilai budaya

f) Tempat pendidikan bagi anak g) Terkait aspek tenurial

h) Solusi dalam mengatasi konflik i) Terkait kelembagaan lokal j) Berfungsi sebagai batas lahan

Menggunakan teknik skala likert Tidak setuju (1) Netral (2) Setuju (3) Nur (2005), dimodifikasi.

Dokumen terkait