• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.5 Analisis Statistik

3.5 Analisis Statistik

Didalam melakukan uji ini penulis menggunakan software SPSS 16 dengan metode statistik yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini antara lain :

3.5.1 Uji Asumsi Klasik 3.5.1.1Uji Normalitas

Uji distribusi normal adalah uji untuk mengukur apakah data yang didapatkan memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik (statistik inferensial). Dengan kata lain, uji normalitas adalah uji untuk mengetahui apakah data empirik yang didapatkan dari lapangan itu sesuai dengan distribusi teoritik tertentu. Dalam kasus ini, distribusi normal. Dengan kata lain, apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

3.5.1.2Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan diantaranya yaitu

1) Dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada model regresi,

2) Dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual dengan nilai determinasi secara serentak dan

3) Dengan melihat nilai eigenvalue dan condition index. Pada pembahasan ini akan dilakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai inflation factor

(VIF) pada model regresi dan membandingkan nilai koefisien determinasi individual dengan nilai determinasi secara serentak.

Menurut Santoso (2001), pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.

3.5.1.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hopotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.

2) Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.

3) Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

Nilai du dan dl dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin Watson yang bergantung banyaknya observasi dan banyaknya variabel yang menjelaskan. Sebagai contoh kasus kita mengambil contoh kasus pada uji normalitas pada pembahasan sebelumnya. Pada contoh kasus tersebut setelah dilakukan uji

36

normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas maka selanjutnya akan dilakukan pengujian autokorelasi.

3.5.1.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan diantaranya yaitu Uji Park, Uji Glesjer, Melihat pola grafik regresi, dan uji koefisien korelasi Spearman.

3.5.2 Uji Regresi Berganda

Seberapa besar variabel independen mempengaruhi variabel dependen dihitung dengan persamaan regresi berganda sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Keterangan :

Y = Harga saham a = Konstanta

b1 - b4 = koefisien regresi berganda X1 = EPS

X2 = PER

X3 = ROA

X4 = DER e = error term

3.5.3 Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, digunakan uji signifikansi parameter individual (uji parsial t), signifikansi simultan (uji F), uji determinasi, dan analisis regresi berganda.

3.5.3.1Uji parsial (uji – t)

Menurut ghozali (2007) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian ini menggunakan tingkat signifikansi 5% (α = 0,05). Kriteria pengujian t adalah sebagai berikut :

1. Apabila nilai probabilitas signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan HA diterima yang artinya variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.

2. Apabila nilai probabilitas signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan HA ditolak yang artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

3.5.3.2Uji Simultan (uji – F)

Menurut Ghozali (2007) uji statistik F bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama–sama terhadap variabel dependen dengan melihat nilai signifikansi F. Tingkat pengujian F adalah sebagi berikut : 1. Apabila nilai probabilitas signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan HA diterima

yang artinya variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

38

2. Apabila nilai probabilitas signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan HA ditolak yang artinya variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

3.5.4 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. R2 menyatakan koefisien determinasi atau seberapa besar pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk (R2) yang nilainya antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Sedangkan untuk nilai r2 bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. r2 menyatakan koefisien determinasi atau seberapa besar pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen (Ghozali, 2007).

39 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

Pada bab ini akan dibahas tahap-tahap dan pengolahan data yang kemudian akan dianalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari BEI. Gambaran singkat objek penelitian mengkaji tentang profil perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh perusahaan Textile yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009, 2010, dan 2011 yang berjumlah 146 perusahaan. Sampel perusahaan tersebut kemudian dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Perusahaan yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009, 2010, dan 2011, dan perusahaan tersebut mempunyai data yang lengkap. Setelah dilakukan seleksi pemilihan sampel sesuai kriteria yang telah ditentukkan maka diperoleh 10 perusahaan setiap tahunnya yang memenuhi kriteria sampel, sehingga sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 data perusahaan (10X3 tahun).

Dokumen terkait